Anda di halaman 1dari 3

BUKU JAWABAN TUGAS MATA

KULIAH TUGAS 1

Nama Mahasiswa : Riky Darma Wahyudi

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 043424284

Kode/Nama Mata Kuliah : 4439/Hukum Media Massa

Kode/Nama UPBJJ : 12 / UNIVERSITAS TERBUKA MEDAN

Masa Ujian : 2022/23.1 (2022.2)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
SKOM4439-1

NASKAH TUGAS MATA KULIAH


UNIVERSITAS TERBUKA SEMESTER:
2022/23.1 (2022.2)

Fakultas : FHISIP/Fakultas Hukum, Ilmu Sosial dan Ilmu Politik


Kode/Nama MK : SKOM4439/Hukum Media Massa
Tugas 1

No. Soal
1. Jelaskan pengertian hukum media massa! Kemudian jelaskan mengapa hukum media massa diperlukan dalam
penyelenggaraan media massa!

2. Subjek hukum media massa meliputi naturalijke persoon dan rechts peroson. Coba Anda jelaskan
maksud dari pernyataan tersebut!

3. Jelaskan pengertian objek hukum media massa, kemudian berikan contoh-contoh yang digolongkan sebagai
objek dalam hukum media massa!

Jawab :
1. Hukum media massa yaitu segala hal yang berkaitan dengan pengaturan kepentingan umum yang
berkaitan dengan aktivitas komunikasi yang diperantarai teknologi media yang dimana menjamin
kondisi masyarakat yang harmonis berkaitan dengan hubungan media dan masyarakat.

Media massa atau pers merupakan lembaga sosial sekaligus sebagai sarana komunikasi massa
yang menjalankan kegiatan jurnalistik. Dalam menjalankan tugasnya, wartawan sangat erat
kaitannya dengan kode etik jurnalistik dan tata nilai sosial kemasyarakatan yang berlaku. Kode
etik jurnalistik sebagai acuan moral atau etika yang mengatur tatacara yang harus dipatuhi oleh
wartawan dalam menjalankan profesi atau pekerjaannya. Etika terkait dengan hal yang baik
dan buruk, dan bagaimana melakukan suatu tindakan atau kebaikan di tengah masyarakat. Etika
akan mengarahkan wartawan dalam melakukan tugasnya dengan rasa tanggung jawab yang tinggi
dan mengutamakan kepentingan publik. Wartawan dan media massa harus bekerja sesuai
dengan regulasi, pedoman dan sejumlah peraturan yang mengikat.

2. Subyek hukum adalah pemegang hak dan kewajiban menurut hukum. Dalam kehidupan sehari-
hari, yang menjadi subyek hukum dalam sistem hukum Indonesia, yang sudah barang tentu
berdasar dari sistem hukum Belanda, ialah individu (orang) dan badan hukum (perusahaan,
organisasi, institusi).

Dalam dunia hukum, subyek hukum dapat diartikan sebagai pembawa hak, yakni manusia dan
badan hukum.
a. Manusia (natuurlijk persoon). Menurut hukum, tiap-tiap seorang manusia sudah menjadi
subyek hukum secara kodrati atau secara alami. Anak-anak serta balita pun sudah dianggap
sebagai subyek hukum. Manusia dianggap sebagai hak mulai ia dilahirkan sampai dengan ia
meninggal dunia. Bahkan bayi yang masih berada dalam kandungan pun bisa dianggap sebagai
subyek hukum bila terdapat urusan atau kepentingan yang menghendakinya. Namun, ada
beberapa golongan yang oleh hukum dipandang sebagai subyek hukum yang "tidak cakap"
hukum. Maka dalam melakukan perbuatan-perbuatan hukum mereka harus diwakili atau dibantu
oleh orang lain, seperti anak yang masih dibawah umur, belum dewasa, atau belum menikah, dan
orang yang berada dalam pengampunan seperti orang yang sakit ingatan, pemabuk, pemboros.

b. Badan Hukum (rechts persoon). Badan hukum adalah suatu badan yang terdiri dari
kumpulan orang yang diberi status "persoon" oleh hukum sehingga mempunyai hak dan
kewajiban. Badan hukum dapat menjalankan perbuatan hukum sebagai pembawa hak manusia.
Seperti melakukan perjanjian, mempunyai kekayaan yang terlepas dari para anggotanya dan
sebagainya. Perbedaan badan hukum dengan manusia sebagai pembawa hak adalah badan
hukum tidak dapat melakukan perkawinan, tidak dapat diberi hukuman penjara, tetapi badan
hukum dimungkinkan dapat dibubarkan.

3. Objek Hukum adalah segala hal yang mempunyai manfaat bagi "subjek hukum" serta dapat
menjadi pokok permasalahan dan kepentingan bagi para subjek hukum, dimana objek hukum
tersebut dikuasai oleh subjek hukum.

Contoh:

Andi memiliki sebuah mobil. Ia melakukan perjanjian jual beli mobil dengan Susi.

Dalam hal ini, mobil menjadi "objek hukum" dari perjanjian jual beli tersebut.

Mobil (objek) yang dikuasai/dimiliki oleh Andi (subjek) tersebut mempunyai manfaat bagi
pemiliknya, yaitu Andi sendiri.
Ketika Andi melakukan perbuatan hukum berupa jual beli dengan subjek hukum lainnya yakni Susi,
maka mobil akan menjadi objek hukum dalam perjanjian tersebut.

Anda mungkin juga menyukai