Anda di halaman 1dari 8

Batusangkar, 1 November 2022

Lampiran : 1 Bundel
Hal : Proposal Pengajuan Ruang Penyiapan dan Pencampuran Sediaan Steril

Kepada :
Yth.
Direktur Rumah sakit Ibu dan Anak Fadhila
Batusangkar Di Tempat

Pertama-tama kami haturkan salam serta doá semoga hidayah dan taufik senantiasa
menyertai segala aktifitas Bapak Direktur RSIA Fadhila dalam melaksanakan segala tugas.
Amin.
Sebagaimana Bapak direktur RSIA Fadhila maklumi, bahwa untuk mengoptimalkan
penyiapan dan pencampuran sediaan steril di Rumah Sakit Ibu dan Anak Fadhila
Batusangkar, maka untuk itu perlu perangkat yang menunjang baik di bidang sarana
maupun prasarana sehingga kegiatan penyiapan dan pencampuran sediaan steril dapat
berjalan dengan maksimal. Untuk tercapainya hal tersebut maka dari itu kami bermaksud
mengajukan ruangan khusus untuk melakukan kegiatan penyiapan dan pencampuran
sediaan steril.
Demi kelancaran pelaksanaan serta terwujudnya program tersebut, kami sangat
mengharapkan bantuan dari Bapak Direktur RSIA Fadhila untuk dapat mengalokasikan
dana. Demikian permohonan ini kami buat, atas perhatian, kerjasama dan terkabulnya
permohonan ini kami sampaikan terima kasih.

Pemohon,
Kepala Instalasi
Farmasi

Apt. Miftahul Jannah, S.Farm


NIK 122.02.2019
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pencampuran sediaan steril merupakan rangkaian perubahan bentuk obat dari kondisi
semula menjadi sediaan baru dengan proses pelarutan atau penambahan bahan lain yang
dilakukan secara aseptis di ruangan khusus penyiapan pdan pencampuran sediaan steril.
Aseptis berarti bebas mikroorganisme. Teknik aseptis didefinisikan sebagai prosedur
kerja yang meminimalisir kontaminan mikroorganisme dan dapat mengurangi risiko
paparan terhadap petugas. Tujuan Pencampuran sediaan steril harus memperhatikan
perlindungan produk dari kontaminasi mikroorganisme agar produk yang di diapkan/
dicampurkan tetap terjaga dalam keadaan steril. Pencampuran sediaan steril memerlukan
SDM yang terlatih, fasilitas dan peralatan serta prosedur penanganan secara khusus.
Semakin bertambah kompleksitas jenis pelayanan akan berdampak terhadap peralatan/
instrumen medis juga produk produk yang disiapkan, sehingga keseluruhan proses menjadi
lebih efisien, efektif, terstandar, aman dan mutu terjamin.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Sebagai tempat untuk melaksanakan kegiatan penyiapan dan pencampuran produk
steril.
2. Tujuan Khusus
a. Menurunkan angka kejadian infeksi dan membantu mencegah serta menanggulangi
infeksi nosokomial.
b. Efisiensi tenaga medis / paramedis untuk kegiatan berorientasi pada pelayanan
terhadap pasien.
c. Menyediakan serta menjamin kualitas hasil penyiapan dan pencampuran sediaan
steril yang dihasilkan.

1
BAB II
ISI PROPOSAL

A. Kondisi Saat ini


1. Ruang Penyiapan dan Pencampuran sediaan steril belum ada.
2. Sterilisasi masih dilakukan di ruangan biasa.
3. Indikator sterilitas ruangan belum dilakukan secara khusus.
4. Alat / instrumen dalam melakukan teknik aseptis sangat terbatas sehingga masih
digunakan kembali untuk pasien yang lain apabila sudah dipakai dengan cara
dibersihkan dengan alcohol, sehingga berpotensi menimbulkan infeksi menular
antara pasien yang satu dengan pasien yang lain.
5. Tempat melakukan penyiapan dan pencampuran sediaan steril masih satu ruangan
dengan ruangan penyiapan sediaan biasa, sehingga sangat besar kemungkinan
kontaminasi terhadap sediaan steril.
6. Alat untuk melakukan penyiapan dan pencampuran sediaan steril standar belum
ada, seperti LAF (Laminar Air Flow) dan filter udara yang dapat meminimalisir
terjadinya kontaminasi terhadap penyiapan dan pencampuran sediaan steril.

B. Ruangan dan Peralatan

Dalam melakukan pencampuran sedian steril diperlukan ruangan dan peralatan


khusus untuk menjaga sterilitas produk yang dihasilkan dan menjamin keselamatan
petugas dan lingkungannya.

a. Ruangan

2
1. Tata letak ruang
2. Jenis ruangan
Pencampuran sediaan steril memerlukan ruangan khusus
dan terkontrol. Ruangan ini terdiri dari :
a. Ruang persiapan
Ruangan yang digunakan untuk administrasi dan penyiapan alat kesehatan dan bahan
obat (etiket, pelabelan, penghitungan dosis dan volume cairan).
b. Ruang cuci tangan dan ruang ganti pakaian
Sebelum masuk ke ruang antara, petugas harus mencuci tangan,
ganti pakaian kerja dan memakai alat pelindung diri (APD).
c. Ruang antara (Ante room)
Petugas yang akan masuk ke ruang steril melalui suatu ruang antara
d. Ruang steril (Clean room)
Ruangan steril harus memenuhi syarat sebagai berikut :
1) Jumlah partikel berukuran 0,5 mikron tidak lebih dari 350.000 partikel
2) Jumlah jasad renik tidak lebih dari 100 per meter kubik
udara. 3) Suhu 18 – 22°C
4) Kelembaban 35 – 50%
5) Di lengkapi High Efficiency Particulate Air (HEPA) Filter

b. Peralatan
Peralatan yang harus dimiliki untuk melakukan pencampuran sediaan steril meliputi :
1. Alat Pelindung Diri (APD)
Alat Pelindung Diri (APD) yang digunakan dalam pencampuran sediaan steril
meliputi:
a. Baju Pelindung
Baju Pelindung ini sebaiknya terbuat dari bahan yang impermeable (tidak tembus
cairan), tidak melepaskan serat kain, dengan lengan panjang, bermanset dan
tertutup di bagian depan.
b. Sarung tangan
Sarung tangan yang dipilih harus memiliki permeabilitas yang minimal sehingga
dapat memaksimalkan perlindungan bagi petugas dan cukup panjang untuk
menutup pergelangan tangan. Sarung tangan terbuat dari latex dan tidak berbedak
(powder free).

3
c. Masker dispossible
2. Laminar Air flow (LAF) mempunyai sistem penyaringan ganda yang memiliki
efisiensi tingkat tinggi, sehingga dapat berfungsi sebagai :
a) Penyaring bakteri dan bahan-bahan eksogen di udara.
b) Menjaga aliran udara yang konstan diluar lingkungan.
c) Mencegah masuknya kontaminan ke dalam LAF.
Tipe LAF yang digunakan pada pencampuran sediaan steril adalah Aliran Udara
Horizontal (Horizontal Air Flow). Aliran udara langsung menuju ke depan, sehingga
petugas tidak terlindungi dari partikel ataupun uap yang berasal dari ampul atau vial.

C. Teknik Aseptis
Langkah – langkah pencampuran sediaan steril secara aseptis adalah :
1. Petugas harus mencuci tangan sesuai SOP
2. Petugas harus menggunakan APD
3. Proses pencampuran dilakukan di dalam LAF/ Ruangan Khusus.
4. Petugas melepas APD setelah selesai kegiatan

D. Kondisi khusus
Jika tidak ada fasilitas LAF – BSC untuk pencampuran sediaan steril maka perlu
diperhatikan hal – hal sebagai berikut:
1. Ruangan
a. Pilih ruang yang paling bersih, khusus untuk pengerjaan sediaan steril saja.
b. Seluruh pintu dan jendela harus selalu tertutup.
c. Tidak ada bak cuci
d. Tidak ada rak atau papan tulis yang permanen
e. Lantai didesinfeksi setiap hari dengan menggunakan hypoclorite 100 ppm
f. Dinding mudah dibersihkan
g. Meja kerja harus jauh dari pintu
2. Cara kerja
a. Pakai Alat Pelindung Diri (APD)
b. Bersihkan meja kerja dengan benar (dengan aquadest kemudian alcohol
70%).
c. Tutup permukaan meja kerja dengan alas kemoterapi siapkan seluruh
peralatan.

4
d. Seka seluruh alat kesehatan dan wadah obat sebelum digunakan dengan
alkohol 70%
e. Lakukan pencampuran secara aseptis
f. Seka seluruh alat kesehatan dan wadah obat sesudah digunakan dengan
alkohol 70%
g. Buang seluruh bahan yang terkontaminasi kedalam kantong tertutup
h. Bersihkan area kerja dengan mencuci dengan detergen dan bilas dengan
aquadest, ulangi 3 kali, terakhir bilas dengan alcohol
i. Buang seluruh kassa ke dalam kantong tertutup tempatkan ada kantong
buangan
j. Tanggalkan pakaian pelindung
3. Penyimpanan
Penyimpanan sediaan steril non sitostatika setelah dilakukan pencampuran
tergantung pada stabilitas masing masing obat. Kondisi khusus penyimpanan:
a. Terlindung dari cahaya langsung, dengan menggunakan kertas
karbon/kantong plastik warna hitam atau aluminium foil.
b. Suhu penyimpanan 2 – 8°C disimpan di dalam lemari pendingin (bukan
freezer).
4. Distribusi
Proses distribusi dilakukan sesuai SOP Pengiriman sedíaan steril yang telah
dilakukan pencampuran harus terjamin sterilitas dan stabilitasnya dengan
persyaratan :
a. Wadah
1. Tertutup rapat dan terlindung cahaya.
2. Untuk obat yang harus dipertahankan stabilitasnya pada suhu tertentu,
ditempatkan dalam wadah yang mampu menjaga konsistensi suhunya.
b. Waktu Pengiriman
Prioritas pengiriman untuk obat obat yang waktu stabilitasnya pendek.
5. Penanganan Limbah
Limbah sediaan steril harus dimasukkan dalam wadah tertentu.

5
BAB III
PENUTUP
Pencampuran sediaan steril harus dilakukan secara aseptis oleh tenaga yang terlatih,
karena ada beberapa hal yang harus diperhatikan seperti kontaminasi terhadap produk,
paparan sediaan terhadap petugas serta lingkungan Besar harapan kami agar ruangan
persiapan dan pencampuran sediaan steril ini dapat segera dipenuhi demi menjaga kualitas
dan mutu dari sediaan steril yang didistribusikan kepada pasien. Atas perhatiannya kami
ucapkan terimakasih.

6
LAMPIRAN

PERKIRAAN HARGA PEMBUATAN RUANGAN PENYIAPAN DAN


PENCAMPURAN SEDIAAN STERIL

No Keterangan Anggaran
1 Ruang persiapan Rp. 20.000.000
2 Ruang ganti Rp. 8.370.000
3 Ruang antara Rp. 2.450.000
4 Ruangan steril Rp. 30.000.000
5 APD (Baju pelindung, cup, masker, gloves, shoe cover) Rp. 12.100.000
6 LAF (Laminaria Air Flow) Rp. 75.550.000
7 Pendingim udara Rp. 10.605.000
Total Biaya Rp. 159.075.000

Anda mungkin juga menyukai