Anda di halaman 1dari 8

Berikut ini adalah contoh naskah drama yang bisa kamu gunakan sebagai referensi:

Judul: Persahabatan yang Abadi

Pemeran:
1. Andi - Teman baik
2. Budi - Teman baik
3. Cindy - Teman baik
4. Dina - Teman baik
5. Guru - Guru sekolah
6. Kakek - Kakek Andi

Naskah Drama:

(Adegan 1: Ruang Kelas)

[Guru sedang mengajar di depan kelas. Andi, Budi, Cindy, dan Dina duduk di bangku
sekolah.]

Guru: Baiklah, anak-anak, hari ini kita akan membahas tentang persahabatan. Apa arti
persahabatan bagi kalian?

Andi: (angkat tangan) Persahabatan adalah ikatan yang kuat antara dua orang atau
lebih yang saling mendukung dan peduli satu sama lain.

Budi: (tersenyum) Betul sekali, Andi! Persahabatan juga berarti saling percaya dan
saling mengerti di saat senang maupun susah.

Cindy: (setuju) Ya, persahabatan memberikan dukungan dan kebahagiaan dalam


hidup kita.
Dina: (sambil mengangguk) Persahabatan juga berarti selalu ada di samping teman
kita, baik dalam suka maupun duka.

Guru: Kalian semua benar. Persahabatan memang sangat berarti. Sekarang, apakah
kalian memiliki pengalaman persahabatan yang berarti dalam hidup kalian?

Andi: (mengingat-ingat) Ya, saya punya cerita tentang persahabatan yang sangat
berarti. Cerita ini tentang persahabatan saya dengan Budi, Cindy, dan Dina.

Budi: (senang) Ah, iya! Kisah persahabatan kita yang tak terlupakan.

Cindy: (tersenyum) Ayo, ceritakan kepada kami.

Dina: (tersenyum) Saya sangat penasaran.

(Adegan 2: Taman)

[Andi duduk di bangku taman. Budi, Cindy, dan Dina datang mendekatinya.]

Andi: (senang) Kalian tahu, dulu saat saya pindah ke kota ini, saya merasa kesepian
dan tidak punya teman. Tapi, kemudian saya bertemu dengan Budi.

Budi: (senyum) Andi adalah teman pertama yang saya temui di sekolah. Kami saling
membantu dalam belajar dan berbagi kebahagiaan bersama.

Cindy: (terharu) Kemudian, saat saya bergabung dengan kalian, persahabatan kita
semakin kuat. Kita selalu bersama dalam setiap kesempatan dan saling mendukung.

Dina: (sambil mengangguk) Kita telah melewati banyak hal bersama, baik suka
maupun duka. Persahabatan kita begitu abadi.

(Adegan 3: Rumah Andi)

[Kakek Andi duduk di kursi, Andi, Budi, Cindy, dan Dina duduk di sekitarnya.]

Kakek: (tersenyum) Anak-anak, kalian telah menunjukkan betapa berharganya


persahabatan yang sejati. Persahabatan

Kakek: (tersenyum) Anak-anak, kalian telah menunjukkan betapa berharganya


persahabatan yang sejati. Persahabatan seperti ini sangat berarti dalam hidup kita.

Andi: (penuh harap) Kakek, apakah Anda juga memiliki cerita persahabatan yang
ingin Anda bagikan dengan kami?

Kakek: (mengingat-ingat) Tentu saja, cucuku. Saya pernah memiliki seorang sahabat
terbaik bernama Bambang. Kami tumbuh bersama dan melewati banyak hal. Kami
saling mendukung, saling menasehati, dan selalu ada di saat-saat sulit. Persahabatan
kami begitu kuat, seperti akar pohon yang menjalin erat.

Budi: (terharu) Kakek, cerita persahabatan Anda dengan Bambang begitu indah. Itu
menginspirasi kami untuk terus menjaga persahabatan kami.

Cindy: (sambil mengangguk) Betul, kakek. Persahabatan yang kuat dan abadi seperti
yang Anda ceritakan adalah hal yang sangat berharga.

Dina: (sambil tersenyum) Kami berjanji akan selalu menjaga persahabatan ini dan
saling mendukung seperti yang Anda dan Bambang lakukan.

Kakek: (bahagia) Saya bangga melihat kalian semua mengerti arti persahabatan yang
sejati. Jaga persahabatan ini dengan baik dan kalian akan memiliki kenangan indah
sepanjang hidup.

(Adegan 4: Puncak Drama)

[Beberapa tahun kemudian, Andi, Budi, Cindy, dan Dina duduk di panggung saat
upacara kelulusan. Mereka tersenyum bahagia.]

Andi: (sambil menatap teman-temannya) Selamat, teman-teman! Kita telah


menyelesaikan masa sekolah dengan sukses.

Budi: (bersyukur) Tidak terasa waktu berlalu begitu cepat. Kita telah melewati begitu
banyak hal bersama.

Cindy: (sambil menggenggam tangan teman-temannya) Persahabatan kita benar-benar


abadi. Kita akan selalu menjadi teman sejati.

Dina: (terharu) Terima kasih, kalian semua. Kalian adalah sahabat terbaik yang bisa
saya miliki.

Andi: (mengangkat gelas) Mari kita mengangkat gelas untuk merayakan persahabatan
kita yang tak tergantikan. Persahabatan yang abadi!

[Semua mengangkat gelas mereka dan bersorak, menandai akhir naskah drama.]

Akhir naskah drama.

Catatan: Naskah drama di atas hanya sebagai contoh, dan kamu bisa mengubah nama
karakter, suasana, atau menambahkan adegan sesuai kebutuhanmu. Selamat mencoba
menulis naskah drama!Berikut ini adalah contoh naskah drama yang bisa kamu
gunakan sebagai referensi:

Judul: Persahabatan yang Abadi

Pemeran:
1. Andi - Teman baik
2. Budi - Teman baik
3. Cindy - Teman baik
4. Dina - Teman baik
5. Guru - Guru sekolah
6. Kakek - Kakek Andi

Naskah Drama:

(Adegan 1: Ruang Kelas)

[Guru sedang mengajar di depan kelas. Andi, Budi, Cindy, dan Dina duduk di bangku
sekolah.]

Guru: Baiklah, anak-anak, hari ini kita akan membahas tentang persahabatan. Apa arti
persahabatan bagi kalian?

Andi: (angkat tangan) Persahabatan adalah ikatan yang kuat antara dua orang atau
lebih yang saling mendukung dan peduli satu sama lain.

Budi: (tersenyum) Betul sekali, Andi! Persahabatan juga berarti saling percaya dan
saling mengerti di saat senang maupun susah.

Cindy: (setuju) Ya, persahabatan memberikan dukungan dan kebahagiaan dalam


hidup kita.
Dina: (sambil mengangguk) Persahabatan juga berarti selalu ada di samping teman
kita, baik dalam suka maupun duka.

Guru: Kalian semua benar. Persahabatan memang sangat berarti. Sekarang, apakah
kalian memiliki pengalaman persahabatan yang berarti dalam hidup kalian?

Andi: (mengingat-ingat) Ya, saya punya cerita tentang persahabatan yang sangat
berarti. Cerita ini tentang persahabatan saya dengan Budi, Cindy, dan Dina.

Budi: (senang) Ah, iya! Kisah persahabatan kita yang tak terlupakan.

Cindy: (tersenyum) Ayo, ceritakan kepada kami.

Dina: (tersenyum) Saya sangat penasaran.

(Adegan 2: Taman)

[Andi duduk di bangku taman. Budi, Cindy, dan Dina datang mendekatinya.]

Andi: (senang) Kalian tahu, dulu saat saya pindah ke kota ini, saya merasa kesepian
dan tidak punya teman. Tapi, kemudian saya bertemu dengan Budi.

Budi: (senyum) Andi adalah teman pertama yang saya temui di sekolah. Kami saling
membantu dalam belajar dan berbagi kebahagiaan bersama.

Cindy: (terharu) Kemudian, saat saya bergabung dengan kalian, persahabatan kita
semakin kuat. Kita selalu bersama dalam setiap kesempatan dan saling mendukung.

Dina: (sambil mengangguk) Kita telah melewati banyak hal bersama, baik suka
maupun duka. Persahabatan kita begitu abadi.

(Adegan 3: Rumah Andi)

[Kakek Andi duduk di kursi, Andi, Budi, Cindy, dan Dina duduk di sekitarnya.]

Kakek: (tersenyum) Anak-anak, kalian telah menunjukkan betapa berharganya


persahabatan yang sejati. Persahabatan

Kakek: (tersenyum) Anak-anak, kalian telah menunjukkan betapa berharganya


persahabatan yang sejati. Persahabatan seperti ini sangat berarti dalam hidup kita.

Andi: (penuh harap) Kakek, apakah Anda juga memiliki cerita persahabatan yang
ingin Anda bagikan dengan kami?

Kakek: (mengingat-ingat) Tentu saja, cucuku. Saya pernah memiliki seorang sahabat
terbaik bernama Bambang. Kami tumbuh bersama dan melewati banyak hal. Kami
saling mendukung, saling menasehati, dan selalu ada di saat-saat sulit. Persahabatan
kami begitu kuat, seperti akar pohon yang menjalin erat.

Budi: (terharu) Kakek, cerita persahabatan Anda dengan Bambang begitu indah. Itu
menginspirasi kami untuk terus menjaga persahabatan kami.

Cindy: (sambil mengangguk) Betul, kakek. Persahabatan yang kuat dan abadi seperti
yang Anda ceritakan adalah hal yang sangat berharga.

Dina: (sambil tersenyum) Kami berjanji akan selalu menjaga persahabatan ini dan
saling mendukung seperti yang Anda dan Bambang lakukan.

Kakek: (bahagia) Saya bangga melihat kalian semua mengerti arti persahabatan yang
sejati. Jaga persahabatan ini dengan baik dan kalian akan memiliki kenangan indah
sepanjang hidup.

(Adegan 4: Puncak Drama)

[Beberapa tahun kemudian, Andi, Budi, Cindy, dan Dina duduk di panggung saat
upacara kelulusan. Mereka tersenyum bahagia.]

Andi: (sambil menatap teman-temannya) Selamat, teman-teman! Kita telah


menyelesaikan masa sekolah dengan sukses.

Budi: (bersyukur) Tidak terasa waktu berlalu begitu cepat. Kita telah melewati begitu
banyak hal bersama.

Cindy: (sambil menggenggam tangan teman-temannya) Persahabatan kita benar-benar


abadi. Kita akan selalu menjadi teman sejati.

Dina: (terharu) Terima kasih, kalian semua. Kalian adalah sahabat terbaik yang bisa
saya miliki.

Andi: (mengangkat gelas) Mari kita mengangkat gelas untuk merayakan persahabatan
kita yang tak tergantikan. Persahabatan yang abadi!

[Semua mengangkat gelas mereka dan bersorak, menandai akhir naskah drama.]

Akhir naskah drama.

Catatan: Naskah drama di atas hanya sebagai contoh, dan kamu bisa mengubah nama
karakter, suasana, atau menambahkan adegan sesuai kebutuhanmu. Selamat mencoba
menulis naskah drama!

Anda mungkin juga menyukai