Anda di halaman 1dari 4

NASKAH DRAMA 1 BABAK

“Arti Persahabatan”

Nama kelompok :
Aditya Adi Nugroho (01)
Alredo Dwi Wardana (02)
Amanda Cynthia Margaretta (03)
Devina Tria Wahyudi (07)
Ivan Triandi Saputra (16)
Muhammad Nadherudin (20)
Reno Penggalih (27)
Rizki Maulida (29)
Sabrina Marisa Ghasani (30)
Shelvy Shandi Ardana (31)
Stephen Gesityan (32)
Widya Dhana Dwi Astadewi (36)

XI MIPA 5
SMA NEGERI 1 GENTENG
Judul: Arti Persahabatan

Tema: Sosial, Persahabatan, Kenakalan Remaja

Tokoh:

Andi: Teman Budi dan Dito yang terjerumus dengan kebiasaan-kebiasaan buruk.

Budi: Seorang sahabat yang bijak.

Dito: Teman Andi dan Budi yang suka bercanda.

Budi menyadari bahwa Andi dalam beberapa bulan terakhir seperti banyak perubahan. Andi
yang dulunya dikenal Budi sebagai sosok sahabat yang rajin dan pintar telah berubah menjadi
seorang remaja yang menjalani hari-harinya dengan amburadul lantaran terjerumus dengan
kenakalan remaja.

Budi berusaha menyadarkan Andi karena dia tidak ingin sahabatnya itu menyesal dikemudian
hari lantaran dia menyia-nyiakan masa remajanya dengan berbagai aktivitas yang tidak
bermanfaat.

Siang itu ketika jam pulang sekolah berbunyi, Budi dan Dito yang hendak pulang bertemu
Andi yang sedang berjalan di koridor sekolah , lalu mereka mengobrol bersama

Budi: “Aku lihat-lihat sekarang kamu berubah ya Ndi...”

Andi: “Ahh nggak. Perasaan kamu aja kali.”

Dito: “Bentar-bentar, yang berubah apanya nih? Badannya? Wajahnya? Atau apa?”

Budi: “Kebiasaannya Andi, dan juga sekarang kamu jadi males sekolah, sering bolos, suka
tidur di kelas, jadi sering nongkrong dan ngrokok. Belakangan ini kamu semakin nggak
terkontrol.”

Andi dengan muka sinis nya menjawab

Andi: “Kamu ngapain sih terlalu merhatiin aku?! Tenang aja... aku cuman lagi ngikutin arus
aja.”

Dito membalas dengan muka tengilnya.

Dito: “Kaya lagi mandi di kali aja Ndi... ngikutin arus!”

Andi: “Ye... aku kan cuman mencoba menikmati masa remaja aku.”

Budi: “Ya tapi jangan hilang kendali, nanti kamu sendiri yang bakal nyesel. Kamu harus
sadar, bahwa Apapun yang kamu lakukan di masa sekarang Kelak kamu akan
menanggungnya sendiri.”
Andi: “Iya, aku tahu kok.”

Dito: “Tahu? Tahu apaan Ndi? Tahu Sumedang?”

Budi: “Eh... Udah deh To... serius ini!”

Andi: “Sebenarnya aku ngerasa kalau kegiatan sekolahku jadi nggak se aktif dulu, Tapi kan
aku juga pengen nikmati masa remaja, nggak harus semuanya selalu tentang prestasi dan
sekolah. Masa aku nggak boleh istirahat?”

Budi: “Boleh, boleh banget. Tapi kamu juga harus mikirin masa depan, jangan cuma karena
kamu pengen nikmatin masa remaja, kamu jadi hancurin masa depan.”

Andi: “Ya sudahlah nggak usah dibahas lagi. Makasih aja untuk nasehatnya. Aku tampung
deh nasehat dari kamu Bud.”

Dito: “Ditampung? Buat persediaan kalau musim kemarau? Kayak air aja nasehat pake
ditampung, di aplikasikan dong di kehidupan sehari-hari.”

Budi merangkul Andi dan berkata

Budi: “Nggak papa kalu kamu pengen nongkrong, main, dan melakukan kegiatan yang buat
kamu bisa menikmati masa remaja. Tapi ya harus tau waktu dan tempat, jangan buat nilai dan
prestasi sekolah jelek. Sekarang, jangankan nilai bagus, orang kamu sekolah aja sering
bolos.”

Andi: ’’Ga usah sok sok an ceramahin aku deh bud, urus saja dirimu sendiri!!’’

Budi: “Bukan bermaksud untuk ceramahin kamu ndi, tetapi sebagai seorang sahabatmu aku
hanya mengingatkan saja. ”

Andi: “Udah deh lagian aku juga tidak butuh nasihat darimu, hidup yang menjalani juga aku
sendiri kok. ”

Budi: “Apakah kamu tidak ingat perkataan ayahmu sebelum meninggal dulu, jadilah anak
yang baik ndi. ”

Perkataan yang diucapkan Budi tersebut membuat si Andi terdiam

Budi: “Mumpung masih ada waktu ndi untuk berubah sebelum semuanya terlambat. ”

Andi: “……. Iya Bud, aku coba buat gak bolos lagi dan jadi rajin kayak dulu. ”

Sambil merangkul Andi, Dito berkata

Dito: “Nah gitu dong, sadar kek dari kemarin-kemarin. Kita sebagai teman yang baik sampai
capek nasehatin kamu.”
Setelah obrolan hari itu, Andi sedikit demi sedikit mulai berubah. Dia tidak pernah lagi
membolos, selalu datang tepat waktu, dan nilainya pun sedikit demi sedikit mengalami
peningkatan. Andi sangat bersyukur memiliki sahabat yang peduli.

Anda mungkin juga menyukai