Anda di halaman 1dari 3

PENYESALAN DI WAKTU UJIAN

Narator : "Bertepatan dengan waktu sebelum ujian akhir semester dimulai,


ruangan kelas tersebut dipenuhi oleh siswa yang tengah menyendiri untuk mempelajari
kembali materi dari buku ataupun memilih untuk berkumpul dan mempelajarinya secara
bersama-sama. Beberapa di antaranya yang tengah berkumpul adalah Dinda, Anna, Gio,
Willy, dan Medi.
Dinda : (Menunjuk salah satu soal di buku) "Anna, yang ini gimana sih
caranya?"
Anna : (Melihat soal yang ditunjuk oleh Dinda) "Oh, itu tuh caranya tinggal
pakai rumus yang udah diajarin pas kemarin, Din."
Narator : Merasa kesulitan dengan mata pelajaran Matematika yang akan
diujikan pada hari itu, Willy pun mengusulkan suatu ide kepada teman-temannya."
Willy : (Menatap teman-temannya) "Gimana kalau kita kerjasama aja pas nanti
ujian?"
Medi : "Boleh tuh. Kebetulan dari tadi aku juga masih gak paham sama
materinya sama sekali."
Gio ㅤ : (Mengangguk setuju) "Sama."
Dinda : (Menghela napas) "Aku juga nyerah buat pelajarinnya karena materinya
susah banget."
Anna : "Eh.. walaupun kalian kurang bisa sama materinya, tapi kalian gak
boleh langsung nyerah gitu. Apalagi sampai mau kerjasama gitu, apa ada jaminannya
bakalan aman dan gak ketahuan sama guru pengawas?"
Medi : "Aman kok. Pengawas juga gak bakalan tahu kalau kita kerjasama."
Gio : "Iya. Lagian kita gak bakalan berisik juga pas kerjasama."
Anna : "Terserah kalian deh mau kerjasama atau gimana. Aku gak ikut-ikutan
ya, yang penting juga aku udah nasihatin kalian."
Dinda : "Iya, tenang aja."
Narator : "15 menit kemudian, ujian pun dimulai. Anna mengerjakannya dengan
bersungguh-sungguh walaupun ia tidak terlalu memahami materinya juga, sedangkan
yang lainnya tengah berusaha mengambil kesempatan untuk dapat saling bertukar
jawaban."
Pak Guru : (Berjalan mengelilingi meja seluruh siswa)
Narator : "Melihat adanya kesempatan untuk kerjasama ketika Pak Guru sudah
menjauhi mejanya, Gio pun segera meminta jawaban soal dari temannya."
Gio : (Memegang bahu Willy dari belakang) "Wil, yang nomor 17
jawabannya apa?"
Willy : "Kalau aku sih A."
Dinda : "Kalau nomor 19 sama 20 jawabannya apa, Med?"
Medi : "19 D, kalau nomor 20 aku masih belum nih."
Narator : "Melihat gerak-gerik yang mencurigakan, Pak Guru pun segera
menghampiri meja empat sekawan tersebut dan memilih untuk mengawasi dari sana
sehingga Dinda, Gio, Willy, dan Medi tidak bisa saling mencontek.
Narator : " Karena tidak dapat mencontek, alhasil mereka hanya dapat menjawab
sebagian soal saja sedangkan yang lainnya kosong ataupun dijawab secara asal-asalan.
Mereka pun keluar dari ruangan kelas dengan wajah yang murung dan lesu."
Anna : (Menatap mereka berempat) "Kalian kenapa?"
Dinda : "Tadi kita gagal buat kerjasama karena Pak Guru malah ngawasinnya
dari meja kita, jadinya cuma kejawab beberapa soal aja deh."
Anna : (Menggelengkan kepala) "Kan aku udah bilang dari awal supaya gak
kerjasama, tapi kalian aja yang keras kepala."
Medi : "Ya gimana lagi namanya juga gak bisa jadi kepaksa buat kerjasama."
Anna : "Bukannya gak bisa, tapi kalian yang gak mau buat belajar lebih lama.
Lagian tadi hampir semua soal itu mirip sama contoh soal yang selalu diajarin sama
guru kok."
Gio : "Loh iya?"
Anna : "Iya. Makanya lain kali usaha buat belajar lebih lama lagi. Jangan
langsung nyerah gitu dan milih buat kerjasama."
Willy : "Maafkan kami, Ann."
Gio : "Kami bakalan belajar lebih sungguh-sungguh lagi pas nanti dan gak
bakalan mau kerjasama lagi."
Dinda : "Iya, aku gak mau nyontek lagi."
Medi : "Betul, aku juga nyesel banget."
Narator : "Dengan adanya kejadian tersebut, membuat Dinda, Gio, Willy, dan
Amedi menjadi belajar secara lebih giat agar dapat mudah untuk mengingat materinya.
Anna yang melihat perubahan dari teman-temannya tersebut pun tersenyum dan tak
sungkan untuk membantu mengajari mereka."

Anda mungkin juga menyukai