Anda di halaman 1dari 4

PRAKTEK BAHASA INDONESIA

“DRAMA”

DISUSUN OLEH :

1. ALYO MAMANDA
2. FAUZIAH

XI MIPA 5

SMA NEGERI 1 GUNUNG TALANG

T/P : 2021/2022
NASKAH DRAMA

Judul Drama : Mengejar Cita-cita


Tema : Motivasi
Alur : Maju, pendek
Pemeran : 1. Alyo Mamanda sebagai Dito
2. Fauziah sebagai Dwi
Sinopsis :

Ada dua anak yang bersahabat sejak kecil yang bernama Dito dan Dwi. Mereka selalu
bersama, tetapi semenjak ayah Dito harus pindah kerja, mereka berdua pun terpisah. Pada
suatu ketika tanpa disengaja mereka bertmu kembali tanpa disadari.

DIALOG DRAMA

Dito :  (sedang membereskan kertas yang berjatuhan karena angin)

Dwi :  (karena melihat kasihan, Dwi pun membantu) Sini biar aku bantu

Dito :  Oh ya terimakasih. (tanpa melihat ke arah Dwi dan langsung pergi meninggalkan Dwi
dengan terburu-buru)

Dwi :  Hei tunggu sebentar!

Dito:  (sambil mendekat ke arah Dwi) Iya ada apa?

Dwi :  Sepertinya aku kenal kamu deh. Kamu Dito kan?

Dito :  Iya. Kamu..?

Dwi :  (memotong pembicaraan Dito) Dwi. Temen kamu waktu SD. Kan kita duduk bareng
terus waktu SD. Ingat engga?

Dito :  Oh iya pasti inget lah. Masa lupa sih. Oh iya aku lupa aku lagi buru-buru nih. Aku
duluan ya, Dwi. (sambil berlalu meninggalkan Dwi)

Dwi :  Hey bentar dulu. Minta no HP kamu dong?

Dito :  Nih ku kasih.

Dwi :  Ok.  Nanti aku chat kamu, ya.

Dito:  Iya. (sambil terus pergi meninggalkan Dwi).

Beberapa hari kemudian tanpa disengaja, Dito dan Dwi bertemu kembali dikantin sekolah.
Dwi :  Eh Dito, ketemu lagi. Kamu sekarang sekolah di sini ya?

Dito :  Iya. Aku sekarang sekolah di sini. Enggak nyangka ya ternyata kita satu sekolah lagi.

Dwi :  Iya nih ga nyangka banget. Oh iya sekarang kamu di kelas mana?

Dito :  Aku sekarang di kelas 11ipa 6, wi. Kamu?

Dwi :  Aku di kelas 11 ipa 5.

Dito:  Oh iya Dwi kamu mau enggak main bareng pulang sekolah nanti?

Dwi :  Makasih Dito. Aku mau kok. Berarti nanti kita pulang bareng ya?

Dito :  Iya. Nanti setelah bel pulang, kita janjian di gerbang aja ya?

Dwi :  Ok.

Lalu bel masuk berbunyi. Dito dan Dwi pun pergi ke kelasnya masing-masing. Setelah jam
pelajaran usai dan bel pulang pun berbunyi, Dito dan Dwi pun bertemu di gerbang sekolah
dan pulang bersama.

 Karena mereka berdua telah kelas 12, mereka pun membicarakan akan kuliah kemanakah
mereka setelah lulus SMA nanti.

Dwi :  Ngomong-ngomong, kamu mau kuliah dimana?

Dito:  Aku mau kuliah di UGM nih.

Dwi :  Emangnya kamu ngambil jurusan apa, Dit?

Dito:  Sipil. Mau jadi arsitek dong hehehe.. hmmm tapi…

Dwi :  Tapi kamu kenapa?

Dito :  Tapi aku lemah di pelajaran fisika, Wi.

Dwi :  Duh jangan sedih dong udah enggak apa-apa. Kalau kamu belajar lebih giat lagi pasti
kamu bisa. Teruslah berusaha Dito. Jangan menyerah. Kejar cita-cita kamu. Eits tapi jangan
lupa kalau sudah usaha, kita juga harus tetep berdo’a sama Allah.

Dito:  Iya Wi makasih ya atas masukannya pasti ko aku bakal belajar lebih giat lagi.

Dwi :  Nah gitu dong.

Dito :  Kamu sih mau kuliah dimana, Wi?

Dwi :  Aku belum tau nih. Kira-kira menurut kamu dimana ya? Terus jurusan apa?
Dito :  Kalau menurut aku sih lebih baik kamu ikutin kata hati kamu aja. Pastinya yang sesuai
sama bakat dan minat kamu juga.

Dwi :  Iya sih Dit. Tapi masalahnya aku belum tau nih bakat aku dimana.

Dito :  Ya kalau menurut aku sih bakat kamu sebaiknya minta pendapat ke orang lain tentang
bakat kamu. Misalnya ke teman, ke guru, ke orang tua juga pasti. Terus kalau kamu masih
bingung juga, aku saranin kamu untuk minta petunjuk ke Allah. Ya dengan cara salat
istikharah lah.

Dwi :  Wah makasih juga ya Dit atas pendapat dan saran kamu. Aku akan coba ikutin saran
kamu. Oh iya udah sore nih. Aku pulang ya. Makasih Dita.

Dito :  Oh iya udah. Sama-sama. Makasih ya Dwi.

Lalu Dwi pun pulang. Dan setelah perbincangan tadi, mereka berdua menjadi lebih giat
belajar lagi. Dan akhirnya Dwi telah mengetahui bakat dan minatnya untuk melanjutkan
sekolahnya.
Waktu terus berlalu. Tidak terasa mereka berdua telah lulus ujian dan mereka pun ingin
melanjutkan sekolahnya ke perguruan tinggi yag mereka inginkan. Karena mereka rajin
belajar dan berdo’a, mereka pun akhirnya diterima di perguruan tinggi yang mereka idam-
idamkan

Anda mungkin juga menyukai