Dialog Drama
Dwi : (karena melihat kasihan, Dwi pun membantu) sini biar aku bantu.
Gita : oh ya terimakasih. (tanpa melihat ke arah Dwi dan langsung pergi meninggalkan Dwi
dengan terburu-buru)
Dwi : (memotong pembicaraan Gita) Dwi. Sahabat kamu waktu SD. Kan kita duduk bareng
terus waktu SD. Ingat engga?
Gita : oh iya pasti inget lah. Masa lupa sih. Oh iya aku lupa aku lagi buru-buru nih. Aku duluan
ya Dwi. (sambil berlalu meninggalkan Dwi)
Gita : eeemmm… aku lupa. Kamu follow twitter aku aja di @gitamay ya!
Beberapa hari kemudian tanpa disengaja, Gita dan Dwi bertemu kembali dikantin sekolah.
Gita : iya. Aku sekarang sekolah di sini. Enggak nyangka ya ternyata kita satu sekolah lagi.
Dwi : iya nih ga nyangka banget. Oh iya sekarang kamu di kelas mana?
Gita : oh iya Dwi kamu mau enggak main ke rumah aku pulang sekolah nanti?
Dwi : makasih Gita. Aku mau kok. Berarti nanti kita pulang bareng ya?
Gita : iya. Nanti setelah bel pulang, kita janjian di gerbang aja ya?
Dwi : ok.
Lalu bel masuk berbunyi. Gita dan Dwi pun pergi ke kelasnya masing-masing. Setelah jam
pelajaran usai dan bel pulang pun berbunyi, Gita dan Dwi pun bertemu di gerbang sekolah dan
pulang bersama menuju ke rumah Gita. Sesampainya di rumah Gita.
Dwi : ayo. Oh iya ngomong-ngomong rumah kamu kayak masih berantakan deh. Kenapa?
Lalu mereka berdua pun menuju kamar Gita. Ketika di kamar Gita, mereka berdua berbincang-
bincang. Karena mereka berdua telah kelas 12, mereka pun membicarakan akan kuliah
kemanakah mereka setelah lulus SMA nanti.
Dwi : duh jangan sedih dong udah enggak apa-apa. Kalau kamu belajar lebih giat lagi pasti
kamu bisa. Teruslah berusaha Gita. Jangan menyerah. Kejar cita-cita kamu. Eits tapi jangan
lupa kalau sudah usaha, kita juga harus tetep berdo’a sama Allah.
Gita : iya Wi makasih ya atas masukannya pasti ko aku bakal belajar lebih giat lagi.
Dwi : aku belum tau naih. Kira-kira menurut kamu dimana ya? Terus jurusan apa?
Gita : kalau menurut aku sih lebih baik kamu ikutin kata hati kamu aja. Pastinya yang sesuai
sama bakat dan minat kamu juga.
Dwi : iya sih Git. Tapi masalahnya aku belum tau nih bakat aku dimana.
Gita : ya kalau menurut aku sih bakat kamu sebaiknya minta pendapat ke orang lain tentang
bakat kamu. Misalnya ke teman, ke guru, ke orang tua juga pasti. Terus kalau kamu masih
bingung juga, aku saranin kamu untuk minta petunjuk ke Allah. Ya dengan cara salat istikharah
lah.
Dwi : wah makasih juga ya Git atas pendapat dan saran kamu. Aku akan coba ikutin saran
kamu. Oh iya udah sore nih. Aku pulang ya. Makasih Gita.
Lalu Dwi pun pulang dari rumah Gita. Dan setelah perbincangan tadi di rumah Gita, mereka
berdua menjadi lebih giat belajar lagi. Dan akhirnya Dwi telah mengetahui bakat dan minatnya
untuk melanjutkan sekolahnya.
Waktu terus berlalu. Tidak terasa mereka berdua telah lulus ujian dan mereka pun ingin
melanjutkan sekolahnya ke perguruan tinggi yag mereka inginkan. Karena mereka rajin belajar
dan berdo’a, mereka pun akhirnya diterima di perguruan tinggi yang mereka idam-idamkan.