Anda di halaman 1dari 10

Peluang Suatu Kejadian

Dalam materi peluang, istilah “Kejadian” diartikan sebagai hasil yang muncul setelah
melakukan suatu percobaan. Kejadian biasanya dinotasikan dengan 𝐴.

Contoh:
“Reno mengikuti sebuah ujian”.
Kalimat tersebut menggambarkan suatu percobaan. Lalu kejadian yang dimungkinkan dari percobaan
tersebut adalah Reno lulus atau Reno tidak lulus.

Contoh lain:
“Luis melemparkan sebuah dadu sebanyak satu kali, dan hasilnya muncul mata dadu 4.”
Tindakan Luis melemparkan dadu adalah percobaan, sedangkan mata dadu 4 yang muncul adalah
kejadiannya.

Himpunan dari semua kejadian yang mungkin muncul disebut sebagai “Ruang Sampel” dan
dinotasikan dengan 𝑆. Peluang suatu kejadian dapat didefinisikan sebagai perbandingan antara
banyaknya suatu kejadian itu muncul terhadap semua kejadian yang mungkin muncul dari suatu
percobaan. Peluang suatu kejadian dapat dirumuskan sebagai berikut.

𝑛(𝐴)
𝑃(𝐴) =
𝑛(𝑆)

dengan,
𝑃(𝐴) : peluang kejadian 𝐴
𝑛(𝐴) : banyaknya kejadian 𝐴 muncul
𝑛 (𝑆 ) : banyaknya semua kejadian yang mungkin muncul atau ukuran ruang sampel

Komplemen Suatu Kejadian


Dalam perhitungan peluang suatu kejadian, terdapat istilah “komplemen suatu kejadian”, yang
dinotasikan dengan 𝐴𝐶 . Misalkan 𝐴 adalah suatu kejadian dalam percobaan, maka 𝐴𝐶 adalah kejadian-
kejadian selain kejadian 𝐴 dalam percobaan tersebut.

Contoh:
Kejadian 𝐴 adalah mata dadu ganjil, yaitu 1, 3, dan 5. Maka komplemen 𝐴 adalah 𝐴𝐶 , yaitu 2, 4, dan
6.
Peluang komplemen kejadian 𝐴 dapat dihitung dengan rumus,

𝑃 (𝐴𝐶 ) = 1 − 𝑃(𝐴)
Frekuensi Harapan
Selain peluang suatu kejadian dan peluang komplemen suatu kejadian, terdapat pula istilah
“frekuensi harapan”. Frekuensi harapan dituliskan 𝐹ℎ (𝐴) merupakan banyaknya kejadian yang
diharapkan dapat terjadi pada 𝑛 kali percobaan. Misalkan kita telah melakukan suatu percobaan
sebanyak satu kali dan kita telah mendapatkan peluang dari suatu kejadian. Kemudian kita ingin
mengulangi percobaan itu beberapa kali, kita dapat memprediksi berapa kali kejadian yang sama
dimungkinkan akan muncul menggunakan frekuensi harapan. Rumus untuk menghitung frekuensi
harapan adalah sebagai berikut.

𝐹ℎ (𝐴) = 𝑃(𝐴) × 𝑛

Masalah 1
Kita gunakan contoh pertama,
Reno mengikuti suatu ujian TOEFL. Berapa peluang Reno lulus ujian tersebut, peluang Reno tidak
lulus, dan frekuensi harapan Reno lulus jika Reno mengikuti ujian sebanyak 2 kali?
Penyelesaian:
Kejadian (𝐴): Reno Lulus Banyak kejadian 𝐴: 𝑛(𝐴) = 1
Ruang Sampel (𝑆): Reno Lulus atau Tidak Lulus Banyak semua kejadian: 𝑛(𝑆) = 2

Peluang Reno Lulus, 𝑃(𝐴) adalah

𝑛 (𝐴 ) 1
𝑃 (𝐴 ) = =
𝑛 (𝑆 ) 2

Peluang Reno tidak lulus, 𝑃(𝐴𝐶 ) adalah

1 1
𝑃 (𝐴𝐶 ) = 1 − 𝑃 (𝐴) = 1 − =
2 2

Frekuensi harapan, 𝑛 = 2

1
𝐹ℎ (𝐴) = 𝑃 (𝐴) × 𝑛 = ×2=1
2

Masalah 2
Kita gunakan contoh kedua,
Luis melemparkan sebuah dadu sebanyak satu kali. Berapa peluang muncul mata dadu 4, peluang
muncul mata dadu bukan 4, dan frekuensi harapan muncul mata dadu 4 jika Luis melempar dadu
sebanyak 5 kali?
Penyelesaian:
Kejadian (𝐴): muncul mata dadu 4 Banyak kejadian 𝐴: 𝑛(𝐴) = 1
Ruang Sampel (𝑆): mata dadu 1, 2, 3, 4, 5, atau 6 Banyak semua kejadian: 𝑛(𝑆) = 6

Peluang muncul mata dadu 4, 𝑃(𝐴) adalah


𝑛 (𝐴 ) 1
𝑃 (𝐴 ) = =
𝑛 (𝑆 ) 6
Peluang mata dadu bukan 4, 𝑃 (𝐴𝐶 ) adalah
1 5
𝑃 ( 𝐴𝐶 ) = 1 − 𝑃 ( 𝐴 ) = 1 − =
6 6
Frekuensi harapan, 𝑛 = 5
1 5
𝐹ℎ (𝐴) = 𝑃 (𝐴) × 𝑛 = ×5=
6 6

Masalah 3
Rangga sedang bermain kartu remi. Dari tumpukan kartu reminya dia mengambil satu kartu. Berapa
peluang Rangga mengambil kartu As, peluang Rangga mengambil kartu bukan As, dan Frekuensi
harapan kartu As terambil jika percobaan dilakukan sebanyak 10 kali?
Penyelesaian:
Kartu remi terdiri dari 4 jenis bentuk, yaitu sekop/waru, hati, wajik, dan keriting. Masing-masing jenis
tersebut terdiri dari kartu (2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, Jack, Queen, King, dan As).

Kejadian (𝐴): muncul kartu As (As sekop, As hati, As wajik, dan As keriting)
Banyaknya kejadian 𝐴: 𝑛(𝐴) = 4

Ruang Sampel (𝑆): Sekop: 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, Jack, Queen, King, dan As


Hati: 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, Jack, Queen, King, dan As
Wajik: 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, Jack, Queen, King, dan As
Keriting: 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, Jack, Queen, King, dan As

Banyak semua kejadian: 𝑛(𝑆) = 4 × 13 = 52

Peluang Rangga mengambil kartu As, 𝑃(𝐴) adalah


𝑛 (𝐴 ) 4 1
𝑃 (𝐴 ) = = =
𝑛(𝑆) 52 13
Peluang Rangga mengambil kartu bukan As, 𝑃 (𝐴𝐶 ) adalah
1 12
𝑃 ( 𝐴𝐶 ) = 1 − 𝑃 ( 𝐴 ) = 1 − =
13 13
Frekuensi harapan, 𝑛 = 10
1 10
𝐹ℎ (𝐴) = 𝑃 (𝐴) × 𝑛 = × 10 =
13 13

Masalah 4
Lisa melemparkan dadu sebanyak dua kali. Berapa peluang Lisa mendapatkan jumlah mata dadu yang
muncul sama dengan 8, peluang Lisa mendapatkan jumlah mata dadu yang muncul tidak sama dengan
8, dan frekuensi harapan jika percobaan dilakukan sebanyak 20 kali?
Penyelesaian:
Untuk lebih mudah, terlebih dahulu dapat didaftar semua kejadian yang mungkin muncul.
Lemparan 1 Lemparan 2 Jumlah Lemparan 1 Lemparan 2 Jumlah
1 1 2 4 1 5
1 2 3 4 2 6
1 3 4 4 3 7
1 4 5 4 4 8
1 5 6 4 5 9
1 6 7 4 6 10
2 1 3 5 1 6
2 2 4 5 2 7
2 3 5 5 3 8
2 4 6 5 4 9
2 5 7 5 5 10
2 6 8 5 6 11
3 1 4 6 1 7
3 2 5 6 2 8
3 3 6 6 3 9
3 4 7 6 4 10
3 5 8 6 5 11
3 6 9 6 6 12

Banyak kejadian 𝐴 (jumlah mata dadu sama dengan 8), 𝑛(𝐴) = 5


Banyak semua kejadian, 𝑛(𝑆) = 36

Peluang Lisa mendapatkan jumlah mata dadu yang muncul sama dengan 8, 𝑃(𝐴) adalah
𝑛 (𝐴 ) 5
𝑃 (𝐴 ) = =
𝑛(𝑆) 36
Peluang Lisa mendapatkan jumlah mata dadu yang muncul tidak sama dengan 8, 𝑃(𝐴𝐶 ) adalah
5 31
𝑃 ( 𝐴𝐶 ) = 1 − 𝑃 ( 𝐴 ) = 1 − =
36 36
Frekuensi harapan, 𝑛 = 20
5 25 7
𝐹ℎ (𝐴) = 𝑃 (𝐴) × 𝑛 = × 20 = =2
36 9 9

Peluang Kejadian Majemuk


Jika sebelumnya kita telah belajar tentang peluang suatu kejadian. Kali ini kita akan belajar
peluang kejadian majemuk. Peluang kejadian majemuk adalah cara memprediksi kemungkinan
terjadinya suatu hal ketika ada dua atau lebih kejadian.
Contoh kasus 1:
Lisa melemparkan dua dadu (merah dan biru) secara bersamaan. Peluang yang dicari adalah peluang
Lisa mendapatkan jumlah mata dadu yang muncul sama dengan 6 atau 7.
Contoh kasus 2:
Fajar memiliki kotak berisikan 3 bola merah dan 4 bola kuning. Lalu, dengan mata tertutup Fajar
mengambil satu bola sebanyak dua kali. Peluang yang dicari adalah peluang Fajar mengambil bola
merah pada pengambilan pertama dan mengambil bola kuning pada pengambilan kedua.

Dalam materi peluang kejadian majemuk ini, terdapat beberapa istilah yaitu peluang kejadian
saling lepas, peluang kejadian tidak saling lepas, peluang kejadian saling bebas, dan peluang kejadian
tidak saling bebas. Namun, untuk kali ini, kita akan fokus belajar tentang kejadian saling lepas dan
kejadian saling bebas.

Peluang Kejadian Saling Lepas


Kejadian majemuk saling lepas adalah dua atau lebih kejadian yang tidak memiliki hubungan
atau irisan. Misalnya kejadian A adalah mata dadu ganjil yaitu {1, 3, 5}, sedangkan kejadian B adalah
mata dadu genap yaitu {2, 4, 6}. Kedua kejadian tersebut tidak memiliki irisan. Jika digambarkan
dalam diagram Venn maka seperti di bawah ini.

Peluang kejadian saling lepas ditandai dengan kata hubung “atau” dan dinotasikan 𝑃 (𝐴 ∪ 𝐵).
Misalnya:
 Peluang muncul mata dadu ganjil atau genap,
 Peluang muncul mata dadu berjumlah 6 atau berjumlah 7,
 Peluang tiga koin yang dilempar menghasilkan sisi 2 angka 1 gambar atau 1 angka 2 gambar,
 Peluang mengambil bola merah atau bola kuning.

Untuk menentukan peluang dari kejadian majemuk saling lepas dapat menggunakan rumus berikut.

𝑃(𝐴 ∪ 𝐵) = 𝑃 (𝐴) + 𝑃 (𝐵)

dengan,
𝑃(𝐴 ∪ 𝐵) : peluang kejadian majemuk saling lepas (peluang kejadian A atau B)
𝑃 (𝐴 ) : peluang kejadian A
𝑃 (𝐵 ) : peluang kejadian B

Masalah 1
Mari kita gunakan contoh 1. Lisa melemparkan dua dadu (merah dan biru) secara bersamaan. Berapa
peluang Lisa mendapatkan jumlah mata dadu yang muncul sama dengan 6 atau sama dengan 7?
Penyelesaian:
Kejadian A = jumlah mata dadu yang muncul sama dengan 6

Kejadian B = jumlah mata dadu yang muncul sama dengan 7

𝑛(𝑆) = 6 × 6 = 36 (kaidah perkalian, 6 adalah banyak sisi dadu)

Himpunan kejadian A = {1+5, 2+4, 3+3, 4+2, 5+1}

Himpunan kejadian B = {1+6, 2+5, 3+4, 4+3, 5+2, 6+1}

𝑛(𝐴) = 5 (banyaknya kejadian / anggota A)

𝑛(𝐵) = 6 (banyaknya kejadian / anggota B)

𝑛 (𝐴 ) 5
𝑃 (𝐴 ) = =
𝑛(𝑆) 36

𝑛 (𝐵 ) 6
𝑃 (𝐵 ) = =
𝑛(𝑆) 36

𝑃 (𝐴 ∪ 𝐵 ) = 𝑃 (𝐴 ) + 𝑃 (𝐵 )

5 6 11
= + =
36 36 36
Masalah 2
Rosa dan Linda sedang bermain capit boneka di sebuah mall. Di dalam kotak permainan tersebut
terdapat tiga jenis boneka, yaitu Pikachu, Pororo, dan Doraemon. Jika jumlah boneka Pikachu adalah
lima, jumlah boneka Pororo adalah empat, dan jumlah boneka Doraemon adalah tujuh. Berapa peluang
mereka mendapatkan boneka Pikachu atau boneka Doraemon?
Penyelesaian:
Misal:
A = Pikachu 𝑛 (𝐴 ) = 5
B = Pororo 𝑛 (𝐵 ) = 4
C = Doraemon 𝑛 (𝐶 ) = 7

𝑛 (𝑆 ) = 𝑛 (𝐴 ) + 𝑛 (𝐵 ) + 𝑛 ( 𝐶 )
=5+4+7
= 16

Peluang mereka mendapatkan boneka Pikachu atau boneka Doraemon


𝑃 (𝐴 ∪ 𝐶 ) = 𝑃 (𝐴 ) + 𝑃 (𝐶 )
𝑛 (𝐴 ) 𝑛 (𝐶 )
= +
𝑛 (𝑆 ) 𝑛 (𝑆 )
5 7
= +
16 16
12 3
= =
16 4

Peluang Kejadian Saling Bebas


Peluang kejadian majemuk saling bebas adalah peluang di mana peluang terjadinya A tidak
dipengaruhi kejadian B, dan begitu juga sebaliknya. Istilahnya adalah kejadian independen. Peluang
kejadian majemuk saling bebas ditandai dengan kata hubung “dan”, serta dinotasikan dengan
𝑃 ( 𝐴 ∩ 𝐵 ).
Misalnya:
 Peluang siswa A dan B lulus ujian TOEFL,
 Peluang mengambil dua kartu remi berjumlah 12 dan kedua kartunya prima,
 Peluang mengambil bola merah pada pengambilan pertama dan mengambil bola kuning
pada pengambilan kedua.
Untuk menentukan peluang dari kejadian majemuk saling bebas dapat menggunakan rumus berikut.

𝑃 (𝐴 ∩ 𝐵) = 𝑃 (𝐴) × 𝑃 (𝐵)

dengan,
𝑃(𝐴 ∩ 𝐵) : peluang kejadian majemuk saling bebas (peluang kejadian A dan B)
𝑃 (𝐴 ) : peluang kejadian A
𝑃 (𝐵 ) : peluang kejadian B

Masalah 3
Mari kita gunakan contoh 2. Fajar memiliki kotak berisikan 3 bola merah dan 4 bola kuning. Lalu,
dengan mata tertutup Fajar mengambil satu bola sebanyak dua kali. Jika setelah pengambilan pertama,
bola tersebut dikembalikan ke kotak, berapa peluang Fajar mengambil bola merah pada
pengambilan pertama dan mengambil bola kuning pada pengambilan kedua?
Penyelesaian:
Kejadian A = Fajar mengambil bola merah

Kejadian B = Fajar mengambil bola kuning

𝑛 (𝐴 ) = 3 (banyaknya bola merah)

𝑛 (𝐵 ) = 4 (banyaknya bola kuning)

𝑛(𝑆) = 3 + 4 = 7 (banyaknya semua bola)

𝑛 (𝐴 ) 3
𝑃 (𝐴 ) = =
𝑛 (𝑆 ) 7

𝑛 (𝐵 ) 4
𝑃 (𝐵 ) = =
𝑛 (𝑆 ) 7

𝑃 (𝐴 ∩ 𝐵 ) = 𝑃 (𝐴 ) × 𝑃 (𝐵 )

3 4 12
= × =
7 7 49

Masalah 4
Mela dan Renci mengikuti bimbingan belajar persiapan mengikuti ujian SBMPTN. Jika berdasarkan
pengetahuan yang mereka dapatkan, Mela dan Renci berpeluang untuk lulus ujian berturut-turut
sebesar 0,9 dan 0,8. Maka, berapah peluang Mela lulus dan Renci tidak lulus?
Penyelesaian:
Misal:
A = Mela
B = Renci
𝑃(𝐴) = 0,9 Peluang Mela Lulus
𝑃(𝐵) = 0,8 Peluang Renci Lulus

Peluang Mela lulus dan Renci tidak lulus?


𝑃 (𝐵 𝐶 ) = 1 − 𝑃 (𝐵 )
= 1 − 0,8 = 0,2 (Peluang Renci Tidak Lulus)

𝑃 (𝐴 ∩ 𝐵 𝐶 ) = 𝑃 (𝐴 ) × 𝑃 (𝐵 𝐶 )
= 0,9 × 0,2 = 1,8

Anda mungkin juga menyukai