Fiqih Muamalah Kelompok 2
Fiqih Muamalah Kelompok 2
kontrak tersebut sah dan sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. Berikut ini adalah beberapa
persyaratan kontrak dalam ekonomi syariah yang perlu diperhatikan:
Persyaratan utama dalam kontrak dalam ekonomi syariah adalah adanya kesepakatan antara para
pihak. Kesepakatan ini harus dilakukan secara sukarela dan tanpa paksaan dari pihak manapun.
2. Objek Kontrak
Objek kontrak harus halal dan dapat dimanfaatkan oleh pembeli. Barang yang tidak halal atau
dilarang dalam Islam seperti minuman keras, narkoba, dan sejenisnya tidak boleh dijadikan objek
kontrak.
3. Subjek Kontrak
Subjek kontrak harus memenuhi syarat-syarat yang diatur dalam hukum syariah. Hal ini termasuk
kemampuan untuk melaksanakan kewajiban dan tanggung jawab sesuai dengan kontrak yang telah
disepakati.
Harga dalam kontrak harus jelas dan transparan. Pembayaran harus dilakukan secara tunai dan tidak
boleh ditangguhkan kecuali ada persetujuan dari kedua belah pihak.
5. Ketentuan-ketentuan Lainnya
Kontrak harus memuat ketentuan-ketentuan lainnya yang disepakati oleh para pihak, seperti jangka
waktu kontrak, kewajiban masing-masing pihak, dan ketentuan pembatalan atau pengakhiran
kontrak.
Dalam keseluruhan persyaratan kontrak dalam ekonomi syariah, prinsip kesepakatan, keterbukaan,
dan keadilan sangat penting untuk ditekankan. Kontrak yang sah harus didasarkan pada prinsip-
prinsip tersebut agar sesuai dengan nilai-nilai syariah.
AKontrak ekonomi syariah melibatkan minimal dua pihak yaitu penjual dan pembeli atau pemberi
dan penerima jasa. Masing-masing pihak memiliki peranan dan tanggung jawab tertentu dalam
kontrak. Berikut ini adalah peranan dan tanggung jawab para pihak dalam kontrak ekonomi syariah:
a. Menyediakan barang atau jasa yang halal dan berkualitas sesuai dengan yang disepakati dalam
kontrak.
b. Memberikan informasi yang jelas mengenai barang atau jasa yang ditawarkan, seperti harga,
kualitas, dan spesifikasi barang atau jasa tersebut.
b. Mengambil barang atau menerima jasa yang telah disepakati dalam kontrak.
a. Memastikan bahwa kontrak disepakati secara sukarela dan tanpa adanya unsur paksaan atau
tekanan.
b. Memastikan bahwa objek kontrak halal dan sesuai dengan syariat Islam.
c. Memastikan bahwa harga dan pembayaran dalam kontrak jelas, transparan, dan sesuai dengan
prinsip-prinsip syariah.
d. Menyelesaikan perselisihan atau permasalahan yang terjadi sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.
Secara keseluruhan, peranan dan tanggung jawab para pihak dalam kontrak ekonomi syariah harus
didasarkan pada prinsip-prinsip syariah yang adil, transparan, dan sesuai dengan nilai-nilai Islam.
Dengan begitu, kontrak dapat dijalankan dengan baik dan sesuai dengan tujuan yang diinginkan oleh
masing-masing pihak.