Anda di halaman 1dari 6

KONSEP BAI’

MURAHABAH
Oleh :

Fyan & Wilda Cantik


Pengertian Bai’ Murahabah
"Bai' Murabahah" adalah istilah dalam bahasa Arab yang merujuk pada suatu

bentuk transaksi jual beli dengan keuntungan yang telah ditentukan di antara

penjual dan pembeli. Transaksi ini melibatkan kerjasama antara kedua belah

pihak, di mana penjual membeli barang atau aset tertentu sesuai dengan

permintaan pembeli, dan kemudian menjualnya kembali kepada pembeli

dengan menetapkan keuntungan yang disepakati bersama.


Syarat Syarat Bai’ Murahabah
Kesepakatan Bersama (Ijab Qabul): Terdapat kesepakatan yang jelas antara penjual dan pembeli terkait barang atau aset
yang akan dibeli, termasuk harga jual dan keuntungan yang ditentukan.

Kepemilikan Barang atau Aset: Penjual harus menjadi pemilik sah dari barang atau aset yang akan dijual kepada pembeli.
Jadi, barang atau aset tersebut harus halal dan bebas dari cacat atau cacat yang signifikan.

Harga dan Keuntungan Ditentukan: Harga jual dan keuntungan yang diambil oleh penjual harus ditentukan dengan jelas
sebelum transaksi dilakukan. Keuntungan harus bersifat tetap dan tidak boleh bergantung pada faktor-faktor yang tidak dapat
diprediksi atau spekulatif.

Tidak Ada Keterlibatan Riba (Bunga): Transaksi Bai' Murabahah harus bebas dari unsur riba. Harga jual dan keuntungan
yang ditentukan sebelumnya, dan tidak boleh ada tambahan keuntungan atau bunga jika pembayaran dilakukan melewati
jangka waktu tertentu.

Transparansi dan Keterbukaan: Seluruh informasi terkait dengan barang atau aset yang dijual, harga jual, dan keuntungan
yang diambil harus disampaikan dengan jelas kepada pembeli.
Rukun Bai’ Murahabah
Penjual (Al-Murabbi): Penjual harus menyediakan barang atau aset yang akan dijual kepada pembeli.

Pembeli (Al-Mustasni): Pembeli adalah pihak yang akan membeli barang atau aset dari penjual.

Kesepakatan Harga dan Keuntungan (Ijab Qabul): Terdapat kesepakatan yang jelas dan tegas antara penjual dan pembeli
terkait harga jual dan keuntungan yang akan diperoleh oleh penjual.

Pembayaran: Pembeli harus membayar harga yang telah disepakati dalam jangka waktu yang telah ditentukan.

Pemilikan dan Transfer Risiko: Pemilikan barang atau aset harus ditransfer dari penjual kepada pembeli setelah pembayaran
dilakukan. Begitu juga dengan risiko kerusakan atau kehilangan barang, yang akan beralih kepada pembeli setelah pemilikan
dipindahkan.

Penting untuk mencatat bahwa Bai' Murabahah adalah bentuk transaksi yang sah dalam konteks keuangan syariah
Islam, dan penerapannya harus mematuhi prinsip-prinsip di atas untuk memastikan kepatuhan terhadap hukum Islam.
Hukum Bai’ Murahabah
Bai' Murabahah adalah salah satu bentuk transaksi jual beli dalam keuangan syariah Islam. Hukumnya diperbolehkan dalam Islam asalkan memenuhi
prinsip-prinsip syariah yang berlaku. Secara umum, Bai' Murabahah dianggap sebagai transaksi yang mubah (boleh), tetapi harus memenuhi syarat-syarat dan
prinsip-prinsip tertentu agar sesuai dengan hukum Islam.

Berikut adalah beberapa poin yang perlu diperhatikan terkait hukum Bai' Murabahah :

 Pemenuhan Syariah: Transaksi Bai' Murabahah harus mematuhi prinsip-prinsip syariah, seperti larangan riba (bunga) dan kejelasan dalam transaksi.

 Transparansi dan Keterbukaan: Informasi terkait dengan barang atau aset yang dijual, harga jual, dan keuntungan yang ditentukan harus disampaikan dengan
jelas kepada kedua belah pihak. Ini untuk memastikan transparansi dan keterbukaan dalam transaksi.

 Kesepakatan Harga dan Keuntungan: Harga jual dan keuntungan harus disepakati secara tegas dan jelas sebelum transaksi dilakukan.

 Pemilikan dan Transfer Risiko: Pemilikan barang atau aset harus ditransfer dari penjual kepada pembeli setelah pembayaran dilakukan, dan risiko kerusakan atau
kehilangan barang juga harus sesuai dengan prinsip syariah.

 Tidak Ada Unsur Riba: Transaksi Bai' Murabahah harus bebas dari unsur riba atau tambahan bunga. Keuntungan yang ditentukan sebelumnya dan tidak boleh
bergantung pada lamanya pembayaran.

Dengan memenuhi syarat-syarat tersebut, Bai' Murabahah dapat dianggap sebagai metode transaksi yang sesuai dengan hukum Islam. Namun, penting
untuk dicatat bahwa ada perbedaan pendapat di kalangan ulama mengenai keabsahan beberapa bentuk transaksi dan implementasi praktisnya. Oleh karena itu,
konsultasi dengan ahli keuangan syariah atau ulama yang berkompeten dalam bidang ini sangat dianjurkan untuk memastikan kepatuhan terhadap prinsip-prinsip
syariah.
Thank You All

Anda mungkin juga menyukai