Anda di halaman 1dari 7

JAWABAN TUGAS TUTON

TUGAS 2
MKDK4002 PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
WAHYU IKA YUNITASARI
858850138
S1 PGSD BI
UPBJJ MALANG

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan


Universitas Terbuka
2023.1
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr wb
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Tugas 2 dalam mata kuliah
Perkembangan Peserta Didik di Universitas Terbuka ini. Tidak lupa kami
mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang berkontribusi memberikan
sumbangan pikiran maupun materi, khususnya kepada Tutor kami yang telah
memberikan tugas dan petunjuk kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
tugas ini.
Penulis berharap, semoga dengan adanya Tugas 2 ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi penulis sendiri maupaun orang lain yang
membaca, khususnya berkenaan dengan perkembangan peserta didik. Selain itu,
kami berharap lebih jauh Tugas 2 ini bias memberikan pengalaman hidup bagi
kami untuk diterapkan dalam kegiatan belajar mengajar.
Dalam penyelesaian Tugas 2 ini kami merasa masih banyak kekurangan
baik pada jawaban maupun sumber referensi, mengingat akan kurangnya
kemampuan yang kami miliki. Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat
kami harapkan demi penyempurnaan penyelesaian Tugas 2.
Wassalamu’alaikium wr wb

Bandung, 17 Mei 2023

Penulis
PEMBAHASAN

1. Jelaskan tentang anak yang berkebutuhan khusus!


Anak berkebutuhan khusus menurut Wardani, dkk. (2022) merupakan
istilah yang mewakili untuk semua anak yang mempunyai kelainan atau
penyimpangan dari anak normal, baik penyimpangan tersebut bersifat fisik,
tingkah laku, maupun kemampuan.

2. Tuliskan 3 contoh anak yang disebut anak berkebutuhan khusus!


Menurut Kauffman & Hallahan (2005) dalam Lararenjana (2022), tipe atau
jenis-jenis anak berkebutuhan khusus yang selama ini menyita perhatian orang tua
dan guru adalah (1) tunagrahita (mental retardation) atau anak dengan hambatan
perkembangan (child with development impairment), (2) kesulitan belajar
(learning disabilities) atau anak yang berprestasi rendah, (3) hiperaktif (Attention
Deficit Disorder with Hyperactive), (4) tunalaras (Emotional and behavioral
disorder), (5) tunarungu wicara (communication disorder and deafness), (6)
tunanetra atau anak dengan hambatan penglihatan (Partially seeing and legally
blind), (7) autistik, (8) tunadaksa (physical handicapped), dan (9) anak berbakat
(giftedness and special talents).

3. Apa saja yang dapat mempengaruhi perkembangan sosioemosional anak?


Perkembangan sosial dan emosional berkaitan sangat erat, baik yang
berada dalam kendali maupun ekspresi emosi (Felicia, 2022). Faktor yang
mempengaruhi perkembangan tersebut antara lain sebagai berikut:
a. Sikap dan Temperamen Anak
Sikap dan temeperamen merupakan wujud dari ekspresi diri. Sikap di sini
merupakan hasil evaluasi anak terhadap orang, objek, atau peristiwa yang sedang,
sudah, atau akan terjadi. Menurut Malti dari UTM's Laboratory for Social-
Emotional Development dalam Orami (2022), rasa kecewa atau emosi akan
membantu anak menahan diri dari agresi dan perilaku antisosial lainnya.
Penerimaan pada rasa kecewa adalah emosi yang penting untuk dimiliki, karena
akan membuat anak berpikir tindakan selanjutnya. Sedangkan temperamen adalah
gaya dan cara khas seorang anak dalam berperilaku dan menanggapi suatu hal.
Temperamen setiap anak juga berbeda, ada yang pasif, aktif, bahkan agresif.
b. Tingkat Aktivitas Sosial
Anak yang jarang bersosialisasi biasanya cenderung memiliki sifat
pendiam, sedangkan anak yang tingkat aktivitas sosialnya tinggi biasanya
memiliki karakter supel dan aktif. Akan tetapi, aktivitas sosial yang terlalu tinggi
akan membuat mental anak cepat lelah, sedangkan aktivitas sosial yang terlalu
rendah akan membuatnya merasa kesepian dan tidak penting bagi orang lain. Hal
ini tentunya akan mempengaruhi kondisi emosional anak.
c. Contoh dan Panutan dari Orang di Sekitarnya
Sebagai bagian dari perkembangan emosi, anak akan banyak meniru dan
bereksperimen dengan berbagai perilaku untuk tahu mana yang dapat diterima
dengan baik secara sosial. Ini juga yang menjadi faktor yang memengaruhi emosi
anak. Karena itulah, bagi anak yang masih banyak melakukan imitasi dalam
proses pembentukan karakter dan pencarian jati diri, pengaruh orang tua serta
orang lain yang ada di sekitarnya sangatlah besar. Anak akan melihat contoh dan
panutan dari setiap individu yang ada di sekitarnya, untuk belajar cara
bersosialisasi, membuat keputusan, berperilaku, dan hal-hal lain dirasa menarik
baginya untuk ditiru.
d. Faktor Keluarga
Keluarga merupakan lingkungan pertama yang akan dikenal anak. Melalui
keluarga, anak harus belajar tentang cara menyesuaikan diri dengan orang lain.
Inilah kemampuan yang diperoleh anak melalui kesempatan atau pengalaman
bergaul dengan orang di lingkungan mereka. Namun, dalam beberapa kondisi
tertentu, khususnya kondisi negatif yang terjadi pada keluarga, akan berdampak
negatif pula terhadap kondisi perkembangan sosioemosional anak.
e. Pengaruh Lingkungan Sekitar
Masyarakat juga menjadi faktor yang memengaruhi emosi anak. Keadaan
lingkungan yang tidak baik cenderung membuat anak memiliki perkembangan
emosional buruk. Misalnya, jika suatu lingkungan memiliki kondisi emosional
yang naik-turun, anak juga cenderung menjadi tidak stabil secara emosional.
Sementara apabila orang stabil dan memiliki kendali atas emosi mereka, anak pun
tetap demikian.
f. Kondisi dalam Diri Anak
Anak-anak yang memiliki kesehatan yang baik dapat mengontrol emosi
mereka dengan lebih baik. Sedangkan mereka yang mengalami masalah kesehatan
biasanya banyak menunjukkan sifat lekas marah, kegembiraan, dan emosi lain
yang tidak stabil.

4. Kebutuhan apa saja yang dipenuhi anak sejak dini supaya anak-anak bisa
menghadapi masa yang akan datang?
Ibarat masa keemasan, usia dini adalah usia yang paling tepat untuk
mempelajari banyak hal. Bagaimana cara didik dan pemenuhan kebutuhan anak
juga akan sangat memengaruhi bagaimana kelak ia tumbuh dewasa. Kebutuhan
dasar anak sejak dini untuk tumbuh kembang yang optimal agar bisa menghadapi
masa depan yang akan datang meliputi 3 hal, yaitu:
a. Asuh
Asuh merupakan segala kebutuhan yang mendukung perkembangan anak
secara fisik dan biologis. Adapun aspek-aspek yang harus diberikan kepada
anak meliputi sandang, pangan dan papan yang merupakan kebutuhan pokok.
Dukungan lain seperti imunisasi, nutrisi, kebersihan, pemeriksaan kesehatan,
olahraga hingga bermain juga termasuk dalam kebutuhan anak usia dini yang
tidak boleh diabaikan
b. Asah
Pada anak usia dini terutama di tahun-tahun awal kehidupan, mereka
memerlukan ikatan yang erat dengan Anda sebagai orang tua. Terpenuhinya
kasih sayang yang selaras dengan orang-orang di sekitarnya akan menjadi
fondasi mental yang kuat baginya untuk menghadapi tingkatan hidup
selanjutnya. Perkembangan kemampuan sosialisasinya juga harus terus diasah
agar anak lebih siap menyambut kehidupan baru di dunia sekolah kelak.
c. Asih
Sejak usia dini, anak harus dirangsang atau diasah perkembangan kognitif
(kemampuan mengenal, membandingkan, memecahkan masalah dll), sensorik
(kemampuan seluruh panca indranya), motorik (kemampuan gerak yang
terdiri dari motorik halus, kasar dan kompleks), emosi dan sosialnya. Dengan
begitu dia akan memiliki kemampuan bicara yang baik, sifat yang mandiri,
kreatif serta memiliki jiwa kepemimpinan.
DAFTAR PUSTAKA

Felicia. Nisa. (2022). Perkembangan Peserta Didik. Tangerang Selatan:


Universitas Terbuka.
Kementerian Kesehatan RI. (2011). Kebutuhan Dasar Anak untuk Tumbuh
Kembang yang Optimal. Diunduh 17 Mei 2023.
https://kesmas.kemkes.go.id/konten/133/0/021113-kebutuhan-dasar-anak-
untuk-tumbuh-kembang-yang-optimal
Lararenjana, E. (2022). Jenis-Jenis Anak Berkebutuhan Khusus. Diunduh 17 Mei
2023. https://www.merdeka.com/jatim/jenis-jenis-anak-berkebutuhan-
khusus-beserta-ciri-cirinya-baca-lebih-lanjut-kln.html
Orami. (2022). 6 Faktor yang Memengaruhi Emosi Anak, Mulai dari Kondisi
dalam Diri, Keluarga, dan Lingkungan. Diunduh 17 Mei 2023 dari
https://www.orami.co.id/magazine/faktor-yang-mempengaruhi-emosi-anak
Wardani, I. G. A. K., dkk. (2022). Pengantar Pendidikan Anak Berkebutuhan
Khusus. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.

Bandung, 17 Mei 2023

Wahyu Ika Yunitasari

Anda mungkin juga menyukai