Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM

(1) PERUBAHAN WUJUD ZAT (MODUL 5 )

DISUSUN OLEH :

WAHYU IKA YUNITASARI


858850138

UPBJJ MALANG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022
PERCOBAAN 1

A. JUDUL PERCOBAAN
Titik lebur es

B. TUJUAN
1. Menguji bahwa titik lebur es adalah 0 oC
2. Menguji bahwa titik didih air adalah 100 oC

C. DASAR TEORI
Titik didih adalah suhu dimana suatu zat mendidih, sedangkan titik lebur
adalah suhu dimana zat padat melebur. Pada zat cair seperti air dan alkohol
mempunyai titik didih yang berbeda, titik didih air 100 oC sedangkan alkohol
78 oC, sedangakan tembaga mendidih di suhu 1.187 oC. Titik didih suatu zat
dapat naik dengan cara menaikan tekanan dan menambahkan ketidak murnian
pada zat tersebut, begitu pula sebaliknya.
Titik lebur suatu zat dapat berubah-ubah dipengaruhi oleh tekanan
udara,dan ketidakmurnian zat. Apabila tekanan udara luar berubah-ubah, maka
titik lebur zat juga akan mengalami perubahan. Hal ini dapat ditunjukkan
bahwa pada tekanan udara lebih dari 76 cmHg es akan melebur di bawah suhu
0oC, sedangkan dengan penambahan ketidakmurnian zat titik lebur zat akan
menurun.

D. ALAT DAN BAHAN


1. Es batu 1 kg 2-3 buah.
2. Thermometer 2 buah.
3. Bejana Kaca 2 buah.
4. Pengaduk/ sendok kecil 2 buah.
5. Bunsen/lampu spiritus 2 buah.
6. Kasa 2 buah.
7. Tripot 2 buah.
8. Statik 2 buah.
E. CARA KERJA
Perhatikan rangkaian gambar dan petunjuk kegiatan di bawah ini:
1. Isilah bejana kaca dengan bongkahan es yang telah dihancurkan.
2. Panaskan bejana dengan nyala api kecil dan aduklah pelan-pelan secara
terus menerus sampai mencapai suhu  100oC.
3. Perhatikan perubahan bongkahan es dalam bejana dan perhatikan juga
perubahan suhu yang tertera pada termometer.
4. Catat setiap ada perubahan suhu dan perubahan wujud pada kertas kerja.

F. HASIL PENGAMATAN
1. Suhu es dalam bejana sebelum dipanaskan adalah -7°C
2. Kenaikan suhu es saat dipanaskan setiap 2 menit:
Tabel 5.1
No 2 menit Kenaikan Suhu pada Keterangan
ke- suhu termometer
1. 1 0°C 0°C Es mencair (dari benda padat ke cair)
2. 2 33°C 40°C Suhu mulai naik, proses pencairan
perlahan memanas
3. 3 43°C 83°C Suhu air meningkat, menghasilkan
gelombang air.
4. 4 14°C 97°C Suara air mendidih mulai muncul
5. 5 3°C 100°C Titik didih air mencapai batas maksimum
G. PEMBAHASAN
Bejana kaca diisi dengan bongkahan es yang telah dihancurkan kemudian
bejana tersebut dipanaskan dengan api yang bersumber dari Bunsen.
Kemudian diamati setiap perubahan suhu pada bongkahan es yang terdapat
pada bejana kaca tersebut tiap 2 menit sekali. Yang tertuang pada pengamatan.

H. KESIMPULAN
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
1. Titik lebur es pada suhu 0 °C
2. Titik didih air maksimum 100°C, namun terkadang sebelum suhu
mencapai 100°C sudah bisa mendidih. Hal tersebut terjadi karena
pengaruh suhu udara lingkungan sekitar. Apabila cuaca panas semakin
tinggi maka titik didik akan lebih cepat atau lebih cepat mendidih.

I. JAWABAN PERTANYAAN
1. Benarkah perubahan wujud es menjadi air dikarenakan adanya
pemanasan? Berikan jawaban singkat dan jelas!
Jawab: Memang benar perubahan wujud es menjadi cair disebabkan
karena pemanasan. Hal ini terjadi es menyerap panas maka suhunya naik
hingga terjadi proses peleburan dari padat ke cair dengan kata lain jika
suhu semakin naik, es akan semakin cetap mencair.
2. Saat thermometer menunjukkan skala 0°C, pemanasan masih berlangsung
terus! Apakah yang terjadi pada pristiwa ini?
Jawab: Pada saat termomether menunjukan skala 0 oC pemanasan masih
berlangsung, maka yang terjadi adalah peristiwa dimana es mulai
mengalami perubahan atau peleburan dari bentuk es menjadi cair.
3. Mengapa bongkahan es dan air suhunya tetap 0°C walau terjadi pemanasan
terus menerus?
Jawab: Bongkahan es dan air suhunya tetap 0°C walau terjadi pemanasan
terus menerus. Hal ini terjadi karena masih ada bongkahan es yang belum
mencair.
4. Kapan suhu air dapat berubah mencapai suhu 100°C?
Jawab: Suhu air dapat berubah mencapai suhu 100°C terjadi pada 2 menit
ke -11 atau 8 menit setelah pemanasan.

J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, Maman. 2022. Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan:
Universitas Terbuka

K. DOKUMENTASI
Foto
Tahap
Awal

Alat dan Bahan Persiapan

Tahap
Proses

Mengamati suhu pada termometer

Tahap
Akhir Mencatat hasil
pengamatan

PERCOBAAN 2
A. JUDUL PERCOBAAN
Perubahan wujud padat menjadi gas dan sebaliknya

B. TUJUAN
1. Menguji benda padat dapat langsung menjadi gas.
2. Menguji bahwa benda gas dapat langsung menjadi cair.

C. DASAR TEORI
Sublimasi adalah perubahan wujud dari padat ke gas tanpa mencair
terlebih dahulu. M i s a l k a n es yang langsung menguap tanpa mencair
terlebih dahulu. Pada tekanan normal kebanyakan benda dan zat
memiliki tiga bentuk yang berbeda pada suhu yang berbeda-beda. Pada kasus
ini transisi dari wujud padat ke gas membutuhkan wujud antara
namun untuk  beberapa antara wujudnya bisa langsung berubah ke gas tanpa
harus mencair. Ini bisa terjadi apabila tekanan udara pada zat tersebut terlalu
rendah untuk mencegah molekul-molekul in imelepaskan diri dari wujud
padat.

D. ALAT DAN BAHAN


1. Yodium kristal                  secukupnya.
2. Kapur barus                       secukupnya.
3. Parafin                               secukupnya.
4. Tabung reaksi                    3 buah.
5. Penjepit tabung                  3 buah.
6.   Bunsen/lampu spiritus       2 buah.

E. CARA KERJA
Rangakailah alat dan bahan  yang telajh disediakan sperti tampak pada gambar
di bawah ini:
1. Masukkan beberpa butir salah satu kristal ke dalam sebuah tabung reaksi.
2. Panasi tabung reaksi tersebut dengan Bunsen atau lampu spiritus.
3. Amati apa yang terjadi dengan kristal yang ada di dasar tabung.
4. Perhatikan gambar di bawah ini:

F. HASIL PENGAMATAN
Tabel 5.2
No Kristal Mencair Langsung menguap Keterangan
dulu ya atau ya atau tidak
tidak
1. Yodium Tidak Tidak Menguap-Mencair
2. Kapur barus Ya Tidak Mencari-Menguap
3. Parafin Tidak Ya Mengkristal-Menguap

G. PEMBAHASAN
Bahan-bahan berupa kristal seperti yodium, kapur barus, paraffin di masukkan
kedalam tabung reaksi yang berbeda–beda. Lalu masing–masing tabung reaksi
dipanaskan diatas Bunsen. Hasilnya ditulis pada tabel 5.2.

H. KESIMPULAN
1. Yodium, kapur barus, dan paraffin termasuk benda padat.
2. Yodium bila dipanasi akan mengkristal lalu menguap.
3. Kapur barus bila dipanasi akan mencair dulu baru kemudian menguap.
4. Parafin jika dipanasi akan mengkristal timbul bau menyengat lalu
menguap.
5. Benda dapat langsung berubah menjadi gas pada suhu kamar tanpa melalui
proses mencair dulu.

I. JAWABAN PERTANYAAN
1. Apa yang terjadi jika uap/gas tersebut kemudian didinginkan?
Jawab: Jika uap atau gas tersebut didinginkan maka akan membeku
2. Bagaiamana dengan salju yang ada di atmosfer?
Jawab: Salju yang ada di atmosfer wujudnya tetap salju (kumpulan gas
atau awan yang mencapai titik jenuh dan mengkristal.Bila turun ke bumi
akan berupa butiran–butiran es/ bunga salju).

J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, Maman. 2022. Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan:
Universitas Terbuka
K. DOKUMENTASI
Tahap
Awal

Alat dan Bahan Persiapan Percobaan


Tahap
Memanasi yodium
Proses

Memanasi paraffin

Memanasi kapur barus

Tahap
Mencatat hasil percobaan
Akhir

PERCOBAAN 3

A. JUDUL PERCOBAAN
Perubahan wujud cair menjadi gas

B. TUJUAN
1. Menguji bahwa benda padat dapat langsung menjadi gas.
2. Menguji bahwa benda gas dapat langsung menjadi cair.

C. DASAR TEORI
Benda (zat) wujud padat bisa langsung berubah menjadi gas pada suhu
kamar tanpa mengalami wujud cair terlebih dahulu. Sebaliknya, gas (uap)
dapat Iangsung didinginkan menjadi padat tanpa mengalami wujud cair
terlebih dahulu.

D. ALAT DAN BAHAN


1. Tabung reaksi 2 buah.
2. Gabus penutup 2 buah.
3. Pipa plastik kecil (1/2 inci) 1 meter.
4. Termometer 1 buah.
5. Bunsen/lampu spiritus 1 buah.
6. Bejana 1 buah.
7. Ketel uap 1 buah.
8. Tripot 1 buah.

E. CARA KERJA
1. Ambil air secukupnya ke dalam ketel uap atau teko, kemudian tutup rapat
dengan gabus yang telah dilengkapi pipa plastik dan termometer.
2. Hubungkan pipa plastik dengan tabung reaksi sebagai penampung uap air.
3. Masukkan tabung reaksi ke dalam bejana yang telah diisi dengan air
dingin.
4. Panasi air dalam ketel uap sampai mendidih.
5. Amati pergerakan uap air melalui pipa yang mengalir ke tabung reaksi.
6. Perhatikan gambar di bawah ini:
F. PEMBAHASAN
Bahan dan alat distel sedemikian rupa, lalu air dingin dimasukkan dalam
ketel, ditutup rapat dengan gabus yang telah diberi lubang pipa plastic
kemudian diberi plastisin agar tidak ada udara yang masuk dalam ketel. Pipa
plastic dihubungkan ke tabung reaksi dalam bejana kaca yang berisi air dingin.
Nyalakan Bunsen untuk memanaskan ketel kemudian diamati pergerakan uap
air melalui pipa plastik yang mengalir ketabung reaksi serta perubahan
suhunya dicatat seperti pada hasil pengamatan diatas.
Air yang dididihkan lama kelamaan mendidih dan uap airnya mengalir
melalui selang/pipa kecil. Terdapat kenaikan suhu air sebelum munculnya uap
air yang mengalir.  Uap air yang mengalir tersebut berubah menjadi air
kembali setelah dingin. Ini dapat dilihat pada tabung yang dibawah.
G. KESIMPULAN
Benda cair yang dipanaskan akan berubah menjadi gas sampai lebih dari titik
didih. Sedangkan benda gas akan berubah menjadi cair jika didinginkan.

H. JAWABAN PERTANYAAN
1. Pada suhu berapa ditunjukkan oleh thermometer air dalam ketel
menegeluarkan uap?
Jawab: Pada suhu lebih kurang 90 ketel mulai mengeluarkan uap air.
2. Jelaskan mengapa uap/gas yang mengalir memasuki tabung reaksi berubah
menjadi air?
Jawab: Uap / gas yang mengalir melalui pipa dan masuk ke tabung reaksi
berubah menjadi air karena terjadi perubahan suhu. Suhu diketel lebih
panas disbanding suhu pipa plastik (terjadi proses pengembunan ).

I. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, Maman. 2022. Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan:
Universitas Terbuka

J. DOKUMENTASI
Foto
Tahap
Awal

Persiapan percobaan Alat dan bahan

Tahap
Proses

Mengamati suhu pada termometer


Tahap
Akhir

Mencatat hasil percobaan

Anda mungkin juga menyukai