Anda di halaman 1dari 3

KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH II

Nama : Risma Yuliana Pratiwi Napitupulu


NIM : 4338114201210003
Program Study : S1 Keperawatan 2A

MENGECEK PEMAHAMAN
1. Jelaskan fungsi ginjal eksresi dan non eksresi?
 Fungsi Eksresi
a. Mengeluarkan produk limbah dari tubuh (terutama urea, kreatinin, asam urat dll)
b. Mengendalikan volume darah dan menjaga tekanan darah (pengaturan
keseimbangan cairan)
c. Pengaturan keseimbangan elektrolit (misalnya natrium, kalium, kalsium,
magnesium, phosfat, hydrogen dll)
d. Mempertahankan keseimbangan asam basa tubuh, dengan mengatur kadar H dan
HCO plasma.
 Fungsi Non-Ekresi
a. Memproduksi hormone renin
b. Memproduksi hormone eritropoetin
c. Mengaktifkan pro vitamin D
d. Degradasi insulin
e. Menghasilkan prostaglandin

2. Jelaskaskan proses pembentukan urin, mulai filtrasi, reabsorpsi dan sekresi?


 Filtrasi di Glomerolus
▸ Membran glomerulus sangat permeabel terhadap air dan zat terlarut bermolekul
kecil, dan tidak permeabel terhadap molekul besar (darah dan protein).
▸ Faktor yang berperan pada proses filtrasi
Agar terjadi filtrasi di glomerulus perlu suatu gaya (tekanan filtrasi) yg mendorong
sebagian plasma melewati membran glomerulus Tekanan filtrasi ditentukan oleh:
1, Tekanan yg mendorong filtrasi
a. Tekanan hidrostatik di kapiler glomerulus = 60 mmHg
b. Tekanan koloid osmotik dalam kapsula bowman = 0 mmHg2.
2. Tekanan yg melawan filtrasi
a. Tekanan hidrostatik di kapsula bowman = 15 mmHg
b. Tekanan koloid osmotik protein plasma dalam kapiler glomerulus= 28 mmHg
TF = Tekanan yg mendorong filtrasi – tekanan yang melawan filtrasi
TF (60 +0)-(15+28) 17 mmHg
▸ Tekanan hidrostatik kapiler glomerulus dipengaruhi oleh :
1. Kekuatan kontraksi jantung serta tahanan dalam pembuluh darah aferen dan eferen
2. Tekanan onkotik protein plasma bergantung pada konsentrasi protein plasma dalam
kapiler glomerulus
3. Tekanan hidrostatik dalam kapsula bowman dipengaruhi oleh keadaan ureter
(meningkat jika terjadi obstruksi ureter)
▸ Laju Filtrasi Glomerolus (LFG)/ Glomerulo Filtration Rate (GFR) adalah:
Jumlah total filtrat yang difiltrasi oleh glomerolus dalam satu menit. Pada
keadaan normal LFG+ 125 ml/menit
▸ Pengaturan LFG intrinsic (Autoregulasi). Pada kisaran tekanan darah arteri 80-
180 mmHg, hampir tidak terjadi perubahan pada aliran darah ginjal, disebabkan
karena adanya mekanisme autoregulasi Ginjal. Sampai batas tertentu, ginjal mampu
mempertahankan arus darah didalam kapiler glomerulus Relatif stabil, meskipun
terjadi perubahan pada tekanan darah arteri.
 Reabsorpsi di Tubulus
▸ Hampir seluruh komponen plasma (kecuali protein dan sel darah) difiltrasi melalui
kapiler glomerulus.
a. Tubulus Kontortus proksimal: 65 % filtrat dari glomerulus di reabsorbsi
di tubulus proksimal, Glukosa dan asam amino 100% di reabsorbsi
kembali ke pembuluh darah
b. Loop of henle Pada descending loop of henle terjadi reabsorbsi air,
sedangkan zat terlarut tidak di reabsorbsi. Sedangkan di Ascending loop of
henle terjadi reabsorbsi zat terlarut, sedangkan air tdk direabsorbsi.
c. Tubulus Distal dan Duktus Koligentes Terjadi reabsorbsi sisa filtrat di
tubulus distal dan duktus koligentes dikontrolol dengan mekanisme renin-
angiotensin-aldosteron.
▸Reabsorpsi Natrium
o 99% natrium direabsorbsi di sepanjang tubulus (67% di tubulus proksimal,
24% di loop of henle, 8% di tubulus distal dan duktus koligens)
o Di tubulus proksimal, reabsorpsi Na+ berperan utama dlm reabsorpsi glukosa,
asam amino, H¹O, Cl- dan ureum2. Di ansa Henle, reabsorpsi Na+ bersama
dengan Cl-, berperan dalam kemampuan ginjal untuk menghasilkan urin
dengan berbagai kepekatan dan volume, bergantung kepada kebutuhan tubuh
untuk menahan atau membuang H203. Di tubulus distal, reabsorpsi Na+
bervariasi dipengaruhi pengaturan hormonal dan merupakan salah satu cara
pengaturan volume cairan ekstrasel yang penting.
o Hampir seluruh sisa Na+ dan air dalam cairan lumen tubulus akan direabsorpsi
saat masuk ke tubulus distal dan duktus koligens. Reabsorpsi Na+ di sini
bersifat aktif dan berada di bawah pengaturan hormonal. Sistem hormon yang
paling penting dalam pengaturan reabsorpsi Na+ adalah sistem renin-
angiotensin-aldosteron
▸ Reabsorpsi Glukosa
o Konsentrasi glukosa di dalam plasma normal 100 mg/100 ml. Semua glukosa
plasma difiltrasikan secara bebas ke dalam kapsula bowman.
Jumlah zat yg difiltrasikan konsentrasi plasma x LFG
Jumlah glukosa yg difiltrasikan = 100mg/100ml x 125ml/menit 125
mg/menit
o Glukosa yg difiltrasikan glomerulus akan direabsorpsi kembali secara aktif di
dalam tubulus
o Pada keadaan normal, glukosa direabsorpsi seluruhnya di tubulus proksimal
dan tidak ada yang diekskresikan. Glukosa diangkut melalui mekanisme
transport aktif sekunder bersama dgn natrium.
o Tm (Tubular maximum for glukosa) =375 mg/ menit. Jika Tm glukosa 375
gram/menit, LFG 125 ml/menit. Maka Renal threshold for glucose (ambang
batas ginjal terhadap glukosa) adalah 300 mm/ menit.
 Sekresi di Tubulus
Proses yg mentransport zat melewati sel epitel tubulus menuju lumen tubulus,
berlawanan arah dgn reabsorbsi tubulus. Zat terpenting yg disekresi oleh tubulus
ginjal adalah ion H+, K+..

3. Jelaskan proses miksturisasi (proses berkemih)?


 Setelah urin dibentuk di ginjal, urin disalurkan ke kandung kemih melalui ureter.
 Aliran urin tidak semata-mata karena proses gravitasi tetapi juga kontraksi ritmis
ureter.
 Ureter menembus kandung kemih secara oblik → mencegah refluks.
 Kandung kemih terdsusun atas otot polos yg berlipat-lipat sehingga dapat meregang
tanpa terjadi peningkatan ketegangan.
 Kandung kemih dipersyarafi saraf parasimpatis yang apabila dirangsang akan→→
kontraksi
 Pintu keluar kandung kemih dijaga oleh 2 sfingter: sfingter uretra interna & sfingter
uretra eksterna.
 Bila berkontraksi sfingter akan menutup & bila relaksasi akan membuka.
 Bekerja secara berlawanan dengan kandung kemih: bila kandung kemih kontraksi
sfingter relaksasi dan bila kandung kemih relaksasi kandung stigter kontraksi.

Anda mungkin juga menyukai