Anda di halaman 1dari 7

Modul 2.

Identifikasi Masalah Sosial dan Lingkungan

Oleh. Maulidian, M.M.

A. Pengertian Masalah Sosial dan Lingkungan

Masalah sosial dan lingkungan merujuk pada masalah atau isu yang mempengaruhi masyarakat dan
lingkungan hidup di sekitar mereka. Masalah sosial adalah masalah yang timbul dari interaksi antar
individu atau kelompok dalam masyarakat. Sementara itu, masalah lingkungan berkaitan dengan
kondisi lingkungan fisik yang mengancam keseimbangan alam dan keberlangsungan hidup manusia
serta makhluk hidup lainnya.

Masalah sosial dapat berkaitan dengan berbagai aspek kehidupan, seperti kesehatan, pendidikan,
ekonomi, agama, dan budaya. Contoh masalah sosial di Indonesia adalah kemiskinan, ketimpangan
sosial, kekerasan dalam rumah tangga, perdagangan manusia, diskriminasi, dan lain sebagainya.

Sementara itu, masalah lingkungan mencakup berbagai hal, seperti polusi udara, air, dan tanah,
deforestasi, pemanasan global, perubahan iklim, hilangnya keanekaragaman hayati, dan lain
sebagainya. Masalah lingkungan dapat mengancam kesehatan manusia, ekonomi, dan
keberlangsungan hidup makhluk hidup lainnya.

Kedua masalah ini seringkali saling terkait dan memengaruhi satu sama lain. Contohnya, polusi udara
dapat menyebabkan masalah kesehatan bagi manusia dan makhluk hidup lainnya, yang pada
gilirannya dapat berdampak pada ekonomi dan keberlangsungan hidup. Kemiskinan juga dapat
menyebabkan kerusakan lingkungan karena orang yang hidup dalam kemiskinan seringkali
membutuhkan sumber daya alam untuk bertahan hidup.

Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengidentifikasi masalah sosial dan lingkungan yang ada di
sekitar kita. Dengan memahami dan mengatasi masalah ini, kita dapat membangun masyarakat yang
lebih sehat dan berkelanjutan bagi semua makhluk hidup.

A.1. Teknik Identifikasi Masalah Sosial dan Lingkungan

Untuk mengidentifikasi masalah sosial dan lingkungan, terdapat beberapa teknik yang dapat
digunakan, antara lain:

Observasi langsung: teknik ini dilakukan dengan mengamati dan mencatat keadaan sosial dan
lingkungan secara langsung di lapangan. Observasi langsung dapat dilakukan dengan
melakukan survei atau studi kasus. Kelebihan dari teknik ini adalah data yang dihasilkan lebih
akurat karena diperoleh langsung dari sumbernya, namun kekurangannya adalah waktu dan
biaya yang diperlukan cukup besar.

Wawancara: teknik ini dilakukan dengan mengajukan pertanyaan kepada individu atau
kelompok yang terkait dengan masalah sosial dan lingkungan. Wawancara dapat dilakukan
secara tatap muka atau melalui telepon. Kelebihan dari teknik ini adalah data yang diperoleh
lebih terperinci dan spesifik, namun kekurangannya adalah kemungkinan adanya bias dari
responden atau sulitnya menjangkau responden yang diinginkan.

Focus group discussion (FGD): teknik ini dilakukan dengan mengumpulkan sekelompok orang
yang memiliki kepentingan dan pengalaman yang sama terkait dengan masalah sosial dan
lingkungan yang ingin diidentifikasi. FGD dapat digunakan untuk mendapatkan pandangan
dan pendapat yang berbeda-beda. Kelebihan dari teknik ini adalah pengumpulan data yang
lebih efisien dan efektif, namun kekurangannya adalah kemungkinan adanya dominasi suara
dari peserta yang lebih vokal dan sulitnya mendapatkan peserta yang representatif.

Studi literatur: teknik ini dilakukan dengan membaca dan mengkaji sumber-sumber tertulis,
seperti buku, jurnal, dan dokumen resmi terkait masalah sosial dan lingkungan. Kelebihan dari
teknik ini adalah pengumpulan data yang lebih mudah dan cepat, namun kekurangannya
adalah kemungkinan terdapat kesalahan dalam pengumpulan data dari sumber-sumber
tertulis.

Setiap teknik identifikasi masalah sosial dan lingkungan memiliki kelebihan dan kekurangan masing-
masing. Oleh karena itu, perlu dipertimbangkan kapan dan di mana teknik mana yang tepat untuk
digunakan, serta bagaimana teknik-teknik tersebut dapat digabungkan untuk mendapatkan hasil yang
lebih akurat dan representatif. Dengan mengidentifikasi masalah sosial dan lingkungan dengan tepat,
kita dapat mengambil tindakan yang tepat untuk memperbaiki dan memperbaiki keadaan sosial dan
lingkungan yang ada.

A.2. Studi Kasus: Contoh Masalah Sosial dan Lingkungan yang Dihadapi

Studi kasus adalah teknik penelitian yang melibatkan analisis mendalam tentang suatu fenomena atau
peristiwa dalam situasi nyata. Studi kasus dapat memberikan gambaran yang jelas dan detail tentang
masalah sosial dan lingkungan yang dihadapi. Berikut ini adalah contoh-contoh masalah sosial dan
lingkungan yang sering dihadapi:

Masalah sampah: Masalah sampah menjadi salah satu masalah lingkungan yang paling umum
dan sering dihadapi di banyak negara. Pengelolaan sampah yang buruk dapat menyebabkan
pencemaran lingkungan, penyebaran penyakit, dan kerugian ekonomi.

Kemiskinan: Kemiskinan menjadi masalah sosial yang serius di banyak negara, terutama di
negara berkembang. Kemiskinan dapat menyebabkan ketidaksetaraan sosial dan ekonomi,
kurangnya akses terhadap sumber daya, serta masalah kesehatan dan pendidikan.

Perubahan iklim: Perubahan iklim adalah masalah lingkungan global yang semakin
memprihatinkan. Peningkatan suhu global dapat menyebabkan bencana alam, peningkatan
intensitas cuaca ekstrem, serta ancaman terhadap sumber daya alam dan keanekaragaman
hayati.

Ketergantungan energi fosil: Ketergantungan pada energi fosil seperti minyak bumi dan batu
bara menjadi masalah lingkungan dan ekonomi yang serius. Penggunaan energi fosil dapat
menyebabkan pencemaran udara dan air, serta memberikan dampak negatif terhadap
kesehatan manusia.

Penyalahgunaan narkoba: Masalah penyalahgunaan narkoba menjadi masalah sosial yang


serius di banyak negara. Penyalahgunaan narkoba dapat menyebabkan masalah kesehatan
mental dan fisik, serta membawa dampak negatif terhadap lingkungan sosial dan ekonomi.

Ketergantungan pada transportasi pribadi: Ketergantungan pada transportasi pribadi seperti


mobil dan sepeda motor menjadi masalah lingkungan yang serius di banyak kota. Penggunaan
kendaraan pribadi dapat menyebabkan pencemaran udara dan kebisingan, serta kemacetan
lalu lintas yang merugikan ekonomi dan kesehatan manusia.

Cyberbullying: Cyberbullying adalah bentuk intimidasi atau penghinaan yang dilakukan


melalui media sosial atau platform digital lainnya. Masalah ini semakin meningkat di era digital
dan telah menyebabkan masalah kesehatan mental dan kejahatan.
Persebaran Hoax: Persebaran berita palsu atau hoax semakin mudah dilakukan melalui media
sosial dan internet. Hal ini dapat menyebarkan informasi yang tidak benar dan merugikan
publik.

Overconsumption: Kemudahan akses ke produk dan layanan melalui internet dan e-commerce
telah mengubah pola konsumsi masyarakat. Namun, overconsumption atau konsumsi yang
berlebihan dan tidak bertanggung jawab dapat menyebabkan masalah lingkungan seperti
limbah dan polusi.

Cybercrime: Kriminalitas di dunia maya semakin meningkat, termasuk kejahatan seperti


pencurian identitas, penipuan online, dan kejahatan siber lainnya. Kejahatan siber dapat
merugikan individu, perusahaan, dan masyarakat secara keseluruhan.

Penggunaan teknologi dalam bidang kesehatan: Kemajuan teknologi telah membawa


perubahan dalam bidang kesehatan, seperti penggunaan telemedicine dan aplikasi
kesehatan. Namun, masalah keamanan data dan privasi menjadi isu yang penting dalam
penggunaan teknologi ini.

Dampak lingkungan dari teknologi digital: Peningkatan penggunaan teknologi digital seperti
smartphone, komputer, dan server internet dapat menyebabkan dampak lingkungan seperti
konsumsi energi yang besar dan pencemaran lingkungan dari limbah elektronik.

Masalah sosial dan lingkungan yang terus berkembang seiring dengan perkembangan teknologi dan
media sosial menunjukkan bahwa upaya bersama untuk memecahkan masalah ini dengan cara yang
berkelanjutan dan bertanggung jawab sangat diperlukan. Studi kasus tentang masalah sosial dan
lingkungan dapat membantu kita memahami akar permasalahan serta mencari solusi yang tepat dan
berkelanjutan. Dalam hal ini, pemahaman yang mendalam dan analisis yang akurat sangat penting
untuk berkontribusi dalam memecahkan masalah sosial dan lingkungan yang dihadapi dan
membangun masyarakat yang lebih berkelanjutan.

B. Peran Teknologi dan Kewirausahaan dalam Masalah Sosial dan Lingkungan

Teknologi dan kewirausahaan memiliki potensi besar dalam membantu menyelesaikan masalah sosial
dan lingkungan. Di era digital saat ini, teknologi dan kewirausahaan telah menjadi faktor kunci dalam
mengatasi berbagai masalah sosial dan lingkungan yang kompleks.

B.1. Pengertian Teknologi dan Kewirausahaan

Teknologi dan kewirausahaan adalah dua hal yang erat kaitannya dalam dunia bisnis modern.
Teknologi mengacu pada aplikasi ilmu pengetahuan dan pengetahuan praktis dalam pembuatan atau
pengembangan produk atau jasa yang dapat memudahkan dan meningkatkan efisiensi dalam
kehidupan manusia. Sementara itu, kewirausahaan mengacu pada kemampuan seseorang untuk
menciptakan peluang bisnis baru, mengelola bisnis secara efektif, dan mengambil risiko dengan tujuan
mencapai keuntungan.

Teknologi dapat didefinisikan sebagai penggunaan pengetahuan dan keterampilan yang diterapkan
pada perancangan, pembuatan, dan penggunaan produk atau sistem. Teknologi digunakan dalam
berbagai bidang, termasuk sains, teknik, komputer, kesehatan, dan banyak lagi. Teknologi dapat
membantu meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam banyak bidang, meningkatkan kemampuan
manusia untuk melakukan tugas dengan lebih mudah, cepat dan efisien.
Contohnya, teknologi informasi telah menjadi bagian penting dalam kehidupan modern. Teknologi ini
digunakan untuk mempercepat transfer informasi dan data, memudahkan komunikasi antar orang,
meningkatkan kemampuan manusia untuk melakukan tugas yang kompleks dan mempermudah
pekerjaan manusia. Selain itu, teknologi juga berperan penting dalam dunia industri, membantu
meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam produksi barang dan jasa.

Kewirausahaan merupakan proses menciptakan peluang bisnis baru dengan mengambil risiko dan
menggunakan kreativitas untuk menghasilkan produk atau jasa baru yang memenuhi kebutuhan
pasar. Seorang kewirausahaan membutuhkan kemampuan untuk berpikir inovatif, mengambil risiko
dan mampu mengelola bisnis secara efektif.

Seorang kewirausahaan harus memiliki kemampuan dalam mengidentifikasi peluang bisnis,


merancang strategi pemasaran dan mengelola sumber daya manusia, keuangan dan operasional
dengan baik. Kewirausahaan sering dikaitkan dengan usaha kecil dan menengah, namun sebenarnya
kewirausahaan dapat terjadi di semua tingkatan dan sektor bisnis.

Teknologi dan kewirausahaan saling terkait erat karena teknologi dapat membantu mengidentifikasi
peluang bisnis baru dan memberikan solusi untuk memenuhi kebutuhan pasar. Seorang
kewirausahaan yang sukses harus mampu memanfaatkan teknologi untuk mengembangkan produk
atau jasa baru yang inovatif dan memenuhi kebutuhan pasar.

Teknologi juga dapat membantu meningkatkan efisiensi dalam operasi bisnis, mempercepat proses
produksi dan membantu dalam manajemen keuangan dan operasional. Sementara itu, kewirausahaan
dapat membantu mempercepat pengembangan teknologi baru dengan menciptakan permintaan
pasar yang memerlukan inovasi baru.

Kewirausahaan juga dapat membantu mengidentifikasi dan memanfaatkan peluang bisnis yang
dihasilkan oleh teknologi baru, seperti misalnya peluang bisnis dalam industri teknologi informasi atau
industri energi terbarukan.

Kombinasi antara teknologi dan kewirausahaan juga dapat memberikan dampak positif pada
masyarakat. Inovasi teknologi yang dihasilkan oleh kewirausahaan dapat membantu meningkatkan
efisiensi dan efektivitas dalam berbagai sektor, sehingga dapat memperbaiki kualitas hidup
masyarakat. Selain itu, kewirausahaan juga dapat membuka lapangan pekerjaan baru dan
meningkatkan perekonomian di suatu daerah.

Namun, dalam mengembangkan bisnis dengan teknologi, kewirausahaan juga harus memperhatikan
risiko dan tantangan yang ada. Teknologi selalu mengalami perubahan dan perkembangan yang cepat,
sehingga kewirausahaan harus mampu beradaptasi dengan cepat dan mengikuti perkembangan
teknologi tersebut. Selain itu, penggunaan teknologi juga harus diimbangi dengan pemahaman yang
kuat mengenai aspek keamanan dan privasi dalam berbisnis.

B.2. Peran Teknologi dan Kewirausahaan dalam Menyelesaikan Masalah Sosial dan Lingkungan

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa teknologi dan kewirausahaan adalah dua faktor
penting yang dapat memainkan peran krusial dalam menyelesaikan masalah sosial dan lingkungan.
Keduanya saling terkait dan menjadi satu kesatuan yang tak terpisahkan. Tanpa kewirausahaan,
teknologi tidak akan mampu menghasilkan manfaat bagi masyarakat, sementara tanpa teknologi,
kewirausahaan tidak akan mampu menghadirkan solusi yang efektif untuk masalah sosial dan
lingkungan.
Masalah sosial dan lingkungan yang terus bertambah jumlahnya di seluruh dunia membutuhkan solusi
inovatif dan berkelanjutan. Teknologi dan kewirausahaan dapat berperan sebagai solusi alternatif
dalam menangani permasalahan tersebut. Berikut adalah beberapa contoh peran teknologi dan
kewirausahaan dalam menyelesaikan masalah sosial dan lingkungan:

1. Mempercepat akses terhadap teknologi hijau

Teknologi hijau seperti panel surya, energi angin, dan baterai lithium dapat membantu
mengurangi emisi karbon dan mengurangi penggunaan bahan bakar fosil. Namun, biaya untuk
mengadopsi teknologi tersebut masih terlalu tinggi untuk sebagian besar masyarakat di
negara berkembang. Kewirausahaan dapat membantu mempercepat akses terhadap
teknologi hijau ini melalui skema kredit rendah bunga dan pembiayaan berbasis hasil. Dengan
adanya akses lebih mudah ke teknologi hijau, masyarakat dapat mengurangi dampak negatif
terhadap lingkungan.

2. Mengurangi limbah dan meningkatkan daur ulang

Limbah menjadi masalah lingkungan yang semakin meningkat di seluruh dunia.


Kewirausahaan dapat memanfaatkan teknologi untuk mengurangi limbah dan meningkatkan
daur ulang. Misalnya, kewirausahaan dapat menggunakan teknologi pengolahan limbah yang
lebih efektif, seperti sistem pengomposan, daur ulang air, dan daur ulang bahan mentah.
Selain itu, kewirausahaan dapat memanfaatkan teknologi digital dan e-commerce untuk
membuat proses daur ulang lebih mudah dan efisien.

3. Meningkatkan akses ke pendidikan dan kesehatan

Kewirausahaan juga dapat berperan dalam meningkatkan akses ke pendidikan dan kesehatan
melalui teknologi. Misalnya, perusahaan dapat mengembangkan aplikasi dan platform e-
learning yang dapat diakses dari jarak jauh. Dengan teknologi ini, masyarakat di wilayah
terpencil dan daerah terisolasi dapat mengakses pendidikan berkualitas. Selain itu,
kewirausahaan juga dapat memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan akses ke layanan
kesehatan, seperti telemedicine dan mobile health clinics.

4. Meningkatkan efisiensi sumber daya

Teknologi dan kewirausahaan juga dapat membantu meningkatkan efisiensi sumber daya.
Contohnya, teknologi Internet of Things (IoT) dapat membantu mengoptimalkan penggunaan
energi dan air, serta mengurangi pemborosan. Kewirausahaan dapat memanfaatkan teknologi
IoT ini untuk mengembangkan produk yang lebih ramah lingkungan dan mengoptimalkan
penggunaan sumber daya yang ada. Misalnya, perusahaan dapat mengembangkan sistem
monitoring energi dan air yang terhubung dengan IoT, sehingga penggunaan sumber daya
dapat diatur secara otomatis berdasarkan kebutuhan. Hal ini dapat membantu mengurangi
pemborosan dan menghemat biaya.

5. Mendorong inovasi teknologi

Kewirausahaan juga dapat mendorong inovasi teknologi untuk menyelesaikan masalah sosial
dan lingkungan. Perusahaan dapat mengembangkan produk dan teknologi baru yang ramah
lingkungan, seperti teknologi pengolahan limbah yang lebih efektif atau bahan bakar alternatif
yang lebih ramah lingkungan. Selain itu, kewirausahaan juga dapat mendorong inovasi dengan
memberikan dukungan kepada para inovator dan peneliti, seperti melalui pendanaan riset
dan pengembangan.
Kesimpulannya, teknologi dan kewirausahaan memiliki peran penting dalam menyelesaikan masalah
sosial dan lingkungan. Keduanya saling terkait dan menjadi satu kesatuan yang tak terpisahkan.
Kewirausahaan dapat memanfaatkan teknologi untuk mengembangkan produk dan solusi inovatif
yang ramah lingkungan, serta meningkatkan akses terhadap teknologi hijau dan layanan kesehatan
dan pendidikan. Dengan demikian, teknologi dan kewirausahaan dapat menjadi solusi alternatif yang
efektif dalam menangani masalah sosial dan lingkungan di seluruh dunia.

Latihan Studi Kasus

Diskusi Kelompok (Dikelas):

1. Mahasiswa akan dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil dengan masing-masing kelompok


terdiri dari 5-7 orang.
2. Setiap kelompok akan diberikan satu kasus masalah yaitu masalah deforestasi (penggundulan
hutan).
3. Mahasiswa akan diminta untuk menggunakan teknik identifikasi masalah yang telah dipelajari
pada materi pertemuan sebelumnya untuk mengidentifikasi masalah yang ada dalam kasus
yang diberikan.
4. Selanjutnya, mahasiswa akan diminta untuk mencari solusi untuk masalah yang telah
diidentifikasi dengan mempertimbangkan teknologi dan kewirausahaan.
5. Setiap kelompok yang memiliki inisiatif untuk maju diminta untuk mempresentasikan hasil
diskusinya selama 5 menit.
6. Setelah presentasi, mahasiswa akan diminta untuk memberikan umpan balik konstruktif
terhadap presentasi kelompok lainnya.
7. Akhir, pada penutup, akan dilakukan rekap dan kesimpulan dari hasil diskusi yang telah
dilakukan serta pembagian tugas untuk tugas individu berikutnya.

Instruksi Tugas Individu:

1. Setiap individu diminta untuk meneliti lebih lanjut tentang masalah sosial dan lingkungan yang
berbeda dari yang telah diidentifikasi oleh kelompoknya.
2. Setiap mahasiswa diminta untuk mengeksplorasi lebih lanjut solusi untuk masalah tersebut
dengan mempertimbangkan teknologi dan kewirausahaan yang relevan.
3. Setelah itu, mahasiswa diminta untuk menulis sebuah esai singkat yang berisi analisis mereka
tentang masalah sosial dan lingkungan yang dipilih serta solusi yang mereka temukan,
termasuk penjelasan mengenai teknologi dan kewirausahaan yang diidentifikasi.
4. Esai harus memiliki panjang sekitar 500-1.000 kata dan harus diserahkan dalam format
dokumen digital (pdf).
5. Deadline penyerahan tugas adalah dalam 1 minggu setelah pertemuan kedua berlangsung
dan dikumpulkan pada form classroom dosen masing-masing.

Instruksi tugas mandiri ini bertujuan untuk memberikan kesempatan pada individu untuk lebih
mendalami masalah sosial dan lingkungan yang telah diidentifikasi oleh kelompoknya serta untuk
mengembangkan pemahaman mahasiswa tentang solusi yang mungkin digunakan untuk
menyelesaikan masalah tersebut. Selain itu, tugas mandiri ini juga dapat membantu individu untuk
meningkatkan kemampuan menulis dan analisis mahasiswa.
DAFTAR REFERENSI

Chahine, T. (2016). Introduction to social entrepreneurship. CRC Press.

Dettori, A., & Floris, M. (2023). Technology in Social Entrepreneurship Studies: A Bibliometric Analysis
(1990-2019). International Journal of Business and Management, 16(3), 1-41.

Galvanauskaite, I. (2014). Exploring Technology’s Role In Social Entrepreneurship. Thesis. Department


of Intercultural Communication and Management, Copenhagen Business School.

Gerli, F., Chiodo, V., & Bengo, I. (2020). Technology transfer for social entrepreneurship: Designing
problem-oriented innovation ecosystems. Sustainability, 13(1), 20.

Kim, Y., & Jun, H. (2022). Exploring Technology Innovation Factors, Government Support and
Performance of Development-Related Social Enterprises: Evidence from South Korea.
Sustainability, 14(22), 15406.

Leon-Guerrero, A. (2015). Social problems: Community, policy, and social action. Sage publications.

Mortensen, J. H. (2021). Exploring the role of technology in innovative social business models.

Noruzi, M. R., Westover, J. H., & Rahimi, G. R. (2010). An exploration of social entrepreneurship in the
entrepreneurship era. Asian Social Science, 6(6), 3.

Pless, N. M. (2012). Social entrepreneurship in theory and practice—An introduction. Journal of


Business Ethics, 111(3), 317-320.

Steg, L., Gardner, G., & Stern, P. (2005). Environmental problems and human behavior. Journal of
Environmental Psychology, 25(1), 120-123.

Anda mungkin juga menyukai