Anda di halaman 1dari 10

Biologi

Laporan percobaan

“Pengaruh Pupuk terhadap pertumbuhan cabai”


Nama : Muhammad Alfareza Faishal
Kelas : X.14
Mata pelajaran : biologi
Pendahuluan
Cabai merah (Capsicum annuum L.) merupakan salah satu jenis sayuran

Penting yang bernilai ekonomis tinggi dan cocok untuk dikembangkan di daerah

Tropika seperti di Indonesia. Besarnya kebutuhan dalam negeri maupun luar

Negeri menjadikan cabai sebagai komoditas menjanjikan. Permintaan cabai yang

Tinggi untuk kebutuhan bumbu masakan, industri makanan, dan industri obat-

Obatan atau jamu. Selain itu cabai juga memiliki kandungan gizi yang cukup

Lengkap, diantaranya Kalori, Protein, Lemak, Kabohidarat, Kalsium, Vitamin A, B1 dan


Vitamin C
Rumusan masalah
Apakah pupuk berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman cabai

Salah satu cara usaha peningkatan produksi yaitu dengan perbaikan teknik

budidaya seperti penggunaan pupuk organik. Pupuk organik padat merupakan

pupuk dari hasil pelapukan sisa-sisa tanaman atau limbah organik

Limbah yang dimaksud berasal dari pelapukan jaringan-jaringan tanaman

atau bahan-bahan tanaman seperti jerami, sekam, daun-daunan dan rumput-

rumputan yang berupa limbah hayti yang mudah di peroleh dari lingkungan

sekitar kita, didaur ulang dan dirombak dengan bantuan mikroorganisme

dekomposer seperti bakteri dan cendawan menjadi unsur-unsur hara yang dapat

diserap oleh tanaman. Proses perombakan jenis bahan organik menjadi pupuk organik dapat
berlansung secara alami atau buatan
Tujuan penelitian
Penggunaan pupuk merupakan hal mendasar yang mempengaruhi pertumbuhan dan produksi
optimal tanaman cabai. Upaya petani dengan memberikan pupuk anorganik, seperti UREA,
TSP, atau ZA, merupakan bentuk usaha untuk meningkatkan produktivitas atau hasil

Bagaimana pengaruh pupuk organik terhadap tanaman cabai?


Pupuk organik yang diberikan berperan terhadap pertumbuhan tanaman. Dari data tersebut
terlihat bahwa tinggi tanaman cabai yang diberikan pupuk organik lebih tinggi dibandingkan
tanpa diberikan pupuk organik. Perbedaan tinggi tanaman cabai berkisar antara 4-9 cm
dibandingkan yang tidak diberikan pupuk organik.

Pupuk dasar cabe apa saja?

Jenis-jenis pupuk dasar yang bagus untuk tanaman cabai, yaitu:

Pupuk kandang/kompos, diberikan sesuai kemampuan (semakin banyak semakin bagus)

Urea/Za, diberikan dalam jumlah sedikit.

TSP/SP36, diberikan dalam jumlah banyak.

KCl, diberikan lebih sedikit daripada pupuk phosphat.

Bagaimana pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi pada tanaman cabai?

Secara umum tanaman cabai mengalami 2 fase pertumbuhan, yaitu fase vegetatif dan fase
generatif. Fase vegetatif adalah masa kehidupan tanaman cabai dari umur 0 sampai 40 hari
setelah masa tanam. Fase vegetatif dibagi menjadi dua, yaitu fase vegetatif I dan fase
vegetatif II.

Kapan pemberian pupuk pada cabe?

Pupuk Cabe untuk tanaman jelang berbuah.

Pada saat tanaman cabe memasuki waktu untuk berbuah. Pemberian pupuk kimia harus
dihentikan terutama pada masa berbunga dan penyerbukan namun pemberian pupuk masih
tetap dapat dilakukan dengan menggunakan pupuk organik cair dan juga larutan pupuk
phonska cair.
Kerangka teori
Tanaman cabai merupakan salah satu komoditas yang paling banyak digemari

Oleh masyarakat Indonesia. Produksi cabai, khususnya cabai rawit mampu memenuhi

Kebutuhan konsumsi masyarakat Indonesia. Berdasarkan data dari Kementrian

Pertanian, bahwa produksi cabai rawit nasional tiap tahunnya mengalami

Peningkatan. Peningkatan produksi tersebut diimbangi dengan bertambahnya luas

Panen dari petani. Dari luas panen yang bertambah tiap tahunnya belum mampu

Meningkatkan produktivitas cabai rawit nasional. Produktivitas cabai rawit nasional

Ditahun 2014 yang berkisar 5,70 ton/ha belum mampu mencapai potensi produktivas

Cabai rawit dari varietas unggul sebesar 20 ton/ha

Belum maksimalnya produktivitas cabai rawit nasional dipengaruhi oleh

Beberapa faktor, salah satunya penggunaan input kimia yang masih diberikan oleh

Petani dalam budidaya. Penggunaan input kimia seperti pupuk kimia dapat

Mempercepat produksi dari tanaman. Sehingga petani cenderung memberikan input

Kimia dalam jumlah yang banyak. Penggunaan input kimia yang berlebih dalam

Waktu yang panjang dapat membuat lahan budidaya menjadi leveling off pemberian

Pupuk yang banyak tidak mampu lagi untuk meningkatkan produksi dari tanaman

Dampak negatif dari penggunaan pupuk kimia yang secara berlebihan membuat

Petani tersadar akan bahaya yang ditimbulkan kedepannya


Pengajuan hipotesis
Berdasarkan kerangka pemikiran di atas dapat dirumuskan hipotesis

Sebagai berikut:

1. Adanya interaksi berbagai dosis pupuk kandang dan dosis pupuk sintesis

Terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman cabai merah.

2. Adanya pengaruh pemberian berbagai dosis pupuk kandang terhadap

Pertumbuhan dan hasil tanaman cabai merah.

3. Adanya pengaruh dosis pupuk sintesis terhadap pertumbuhan dan hasil

Tanaman cabai merah.


Metodologi penelitian

• Produksi cabai telah memenuhi kebutuhan masyarakat


• Produktivitas cabai nasional yang belum maksimal
• Penggunaan input kimia masih dilakukan dalam budidaya
• Petani sadar akan bahaya kedepannya
• Penggunaan pupuk bokashi dalam budidaya

Tingkat kepentingan

kualitas produk

Tingkat kinerja

kualitas produk

Kinerja kualitas produk dari atribut kematangan pupuk masih

rendah, namun dari segi kepentingan kualitas produk bagi

• petani masih sangat diperlukan


• Petani tidak merasa puas

Informasi mengenai kepuasan petani

Perbaikan terhadap atribut pupuk bokashi untuk

mendapatkan kepuasan petani secara maksimal


Pembahasan hasil penelitian
Produksi tanaman cabai dari tahun ke tahun Mengalami perubahan, seperti pada tahun 2010
sampai tahun 2014 yakni Produksinya masih berbeda jauh angka peningkatannya, di mana
produksi paling Tinggi pada tahun 2010 sebesar 17.233 ton, pada tahun 2013 sebesar 12.782
ton, 2012 yaitu sebesar, 11.822 ton, 2014 sebesar 10.07 ton dan pada tahun 2011 Mengalami
penurunan sebesar 9.640/ton Dengan rendahnya hasil produksi, maka perlu di lakukan upaya
Untuk mengatasi hal tersebut agar hasil produksi cabai tidak mengalami Penurunan, dengan
cara melakukan pemupukan seperti mengkombinasikan Pupuk organik dan pupuk
kalium.Pemupukan merupakan sebuah proses pemberian suplemen terhadap tanah.

untuk meningkatkan aktivitas mikroba yang memperbaiki sifat fisik tanah. Pupuk

memiliki dua bagian yaitu pupuk anorganik dan pupuk organik. Pupuk organik

adalah zat yang dibutuhkan tanaman dan dapat langsung diserap oleh tanaman.

Pupuk organik adalah yang bahan dasarnya adalah bahan alami yang tidak

mengandung bahan kimia. Pupuk kandang ayam merupakan salah satu pupuk

organik padat yang mengandung dan sebagai penyediaan hara makro (nitrogen,

fosfor, kalium, kalsium, magnesium, dan sulfur) dan mikro seperti, zink, tembaga,

kobalt, barium, mangan, dan besi, meskipun jumlahnya relatif sedikit. Salah satu

unsur hara yang dibutuhkan tanaman yaitu unsur hara kalium (K). K berfungsi

sebagai media transportasi yang membawa hara-hara dari akar termasuk hara P

masuk ke daun dan mentranslokasi asimilat dari daun keseluruh jaringan tanaman.

Tanaman yang mengalami difisiensi unsur K mudah terlihat dengan

melemahnya tugor batang, sehingga mudah patah atau mudah rebah, kerentanan

terhadap serangan penyakit, kerusakan pada batang busuk akar dapat

menyebabkan rendahnya kualitas produksi tanaman sayuran olehnya perlu


adanya kombinasi pemupukan antara pupuk Organik maupun Anorganik, untuk
meningkatkan hasil produksi tanaman.

Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat kita ambil yaitu pupuk sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan
tanaman cabai. Apa lagi kalau memakai pupuk kandang,Pupuk kandang dapat digolongkan
pupuk organik yang memiliki kelebihan. Beberapa kelebihan pupuk kandang sehingga
sanggat disukai para petani karena dapat memperbaiki struktur dan tekstur tanah, menaikkan
daya serap tanah terhadap air, menaikan kondisi kehidupan di dalam tanah dan sebagai
sumber zat makanan bagi tanaman.Berdasarkan uraian diatas dilakukan penelitian tentang
respon pertumbuhan dan hasil serta kejadian penyakit pada tanaman cabai akibat aplikasi
pupuk kalium dan pupuk organik. di harapkan dapat memberikan penggaruh untuk
memperoleh pertumbuhan yang lebih optimal dan meningkatkan hasil produksi tanaman
cabai.
Daftar pustaka
(Silahoy, 2008). Pembahasan penggunaan pupuk terhadap pertumbuhan cabai

(Santika, 2006) kerangka teori penggunaan pupuk terhadap pertumbuhan cabai

(Prihmantoro, 2005) metodologi penelitian pupuk dan pertumbuhan cabai

(Andayani dan La Sarido, 2013) kesimpulan penelitian pupuk terhadap pertumbuhan cabai

Anda mungkin juga menyukai