Laporan percobaan
Penting yang bernilai ekonomis tinggi dan cocok untuk dikembangkan di daerah
Tinggi untuk kebutuhan bumbu masakan, industri makanan, dan industri obat-
Obatan atau jamu. Selain itu cabai juga memiliki kandungan gizi yang cukup
Salah satu cara usaha peningkatan produksi yaitu dengan perbaikan teknik
rumputan yang berupa limbah hayti yang mudah di peroleh dari lingkungan
dekomposer seperti bakteri dan cendawan menjadi unsur-unsur hara yang dapat
diserap oleh tanaman. Proses perombakan jenis bahan organik menjadi pupuk organik dapat
berlansung secara alami atau buatan
Tujuan penelitian
Penggunaan pupuk merupakan hal mendasar yang mempengaruhi pertumbuhan dan produksi
optimal tanaman cabai. Upaya petani dengan memberikan pupuk anorganik, seperti UREA,
TSP, atau ZA, merupakan bentuk usaha untuk meningkatkan produktivitas atau hasil
Secara umum tanaman cabai mengalami 2 fase pertumbuhan, yaitu fase vegetatif dan fase
generatif. Fase vegetatif adalah masa kehidupan tanaman cabai dari umur 0 sampai 40 hari
setelah masa tanam. Fase vegetatif dibagi menjadi dua, yaitu fase vegetatif I dan fase
vegetatif II.
Pada saat tanaman cabe memasuki waktu untuk berbuah. Pemberian pupuk kimia harus
dihentikan terutama pada masa berbunga dan penyerbukan namun pemberian pupuk masih
tetap dapat dilakukan dengan menggunakan pupuk organik cair dan juga larutan pupuk
phonska cair.
Kerangka teori
Tanaman cabai merupakan salah satu komoditas yang paling banyak digemari
Oleh masyarakat Indonesia. Produksi cabai, khususnya cabai rawit mampu memenuhi
Panen dari petani. Dari luas panen yang bertambah tiap tahunnya belum mampu
Ditahun 2014 yang berkisar 5,70 ton/ha belum mampu mencapai potensi produktivas
Beberapa faktor, salah satunya penggunaan input kimia yang masih diberikan oleh
Petani dalam budidaya. Penggunaan input kimia seperti pupuk kimia dapat
Kimia dalam jumlah yang banyak. Penggunaan input kimia yang berlebih dalam
Waktu yang panjang dapat membuat lahan budidaya menjadi leveling off pemberian
Pupuk yang banyak tidak mampu lagi untuk meningkatkan produksi dari tanaman
Dampak negatif dari penggunaan pupuk kimia yang secara berlebihan membuat
Sebagai berikut:
1. Adanya interaksi berbagai dosis pupuk kandang dan dosis pupuk sintesis
Tingkat kepentingan
kualitas produk
Tingkat kinerja
kualitas produk
untuk meningkatkan aktivitas mikroba yang memperbaiki sifat fisik tanah. Pupuk
memiliki dua bagian yaitu pupuk anorganik dan pupuk organik. Pupuk organik
adalah zat yang dibutuhkan tanaman dan dapat langsung diserap oleh tanaman.
Pupuk organik adalah yang bahan dasarnya adalah bahan alami yang tidak
mengandung bahan kimia. Pupuk kandang ayam merupakan salah satu pupuk
organik padat yang mengandung dan sebagai penyediaan hara makro (nitrogen,
fosfor, kalium, kalsium, magnesium, dan sulfur) dan mikro seperti, zink, tembaga,
kobalt, barium, mangan, dan besi, meskipun jumlahnya relatif sedikit. Salah satu
unsur hara yang dibutuhkan tanaman yaitu unsur hara kalium (K). K berfungsi
sebagai media transportasi yang membawa hara-hara dari akar termasuk hara P
masuk ke daun dan mentranslokasi asimilat dari daun keseluruh jaringan tanaman.
melemahnya tugor batang, sehingga mudah patah atau mudah rebah, kerentanan
Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat kita ambil yaitu pupuk sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan
tanaman cabai. Apa lagi kalau memakai pupuk kandang,Pupuk kandang dapat digolongkan
pupuk organik yang memiliki kelebihan. Beberapa kelebihan pupuk kandang sehingga
sanggat disukai para petani karena dapat memperbaiki struktur dan tekstur tanah, menaikkan
daya serap tanah terhadap air, menaikan kondisi kehidupan di dalam tanah dan sebagai
sumber zat makanan bagi tanaman.Berdasarkan uraian diatas dilakukan penelitian tentang
respon pertumbuhan dan hasil serta kejadian penyakit pada tanaman cabai akibat aplikasi
pupuk kalium dan pupuk organik. di harapkan dapat memberikan penggaruh untuk
memperoleh pertumbuhan yang lebih optimal dan meningkatkan hasil produksi tanaman
cabai.
Daftar pustaka
(Silahoy, 2008). Pembahasan penggunaan pupuk terhadap pertumbuhan cabai
(Andayani dan La Sarido, 2013) kesimpulan penelitian pupuk terhadap pertumbuhan cabai