Anda di halaman 1dari 3

BAB V

JANGKAUAN, ARAH PENGATURAN, DAN RUANG LINGKUP

MATERI MUATAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

A. Konsideren
Konsideran menimbang memuat uraian secara singkat tentang pokokpokok pikiran yang
menjadi latar belakang dan alasan pembuatan peraturan perundang-undangan. Pokok-pokok
pikiran yang ada pada konsideran harus memuat unsur atau landasan filosofis, sosiologis, dan
yuridis yang menjadi latar belakang pembuatannya.

Konsideran menimbang yang dituangkan ke dalam Rancangan Peraturan Daerah desa hutumuri
tentang Peternakan babi yaitu sebagai berikut:

a. bahwa ternak babi merupakan salah satu sumbeer pendapatan masyarakat setempat, akan
tetapi pelaku usaha tidak bertanggung jawab atas ternaknya,oleh karena itu pelaku usaha
perlu diarahkan oleh pemerintah daerah setempat.
b. bahwa untuk mewujudkan maksud tersebut perlu adanya pengidentifikasian kepemilikan
hewan dan pembuatan sanski kepada pelaku usaha peternakan , agar tidak meresahkan
lingkungan sekitar
c. bahwa berdasarkan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan
Kesehatan Hewan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 41 Tahun
2014 tentang Perubahan AtasUndang-Undang Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan
dan Kesehatan Hewan, Pemerintah Daerah memiliki kewenangan yang luas dalam
pembentukan peraturan di daerah;
d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, b dan huruf c
perlu menetapkan Peraturan Daerah desa hutumuri tentang Usaha Peternakan babi.

Berdasarkan analisis telah dianalisa dalam bab-bab sebelumnya, maka dapat ditarik gambaran
umum terkait dengan urgensi adanya peraturan daerah tentang pengidentifikasian babi dan
Pengawasan pelaku usaha ternak babi di desa hutumuri. pada bagian ini ,akan dijelaskan lebih
jauh tentang jangkauan dan arah pengaturan rancangan peraturan daerah yang akan disusun .

Pengaturan tentang Identifikasi dan Pengawasan Ternak di desa hutumuri dalam peraturan
daerah akan mencakup aspek penetapan: identifikasi kepemilikan, pengawasan, larangan, dan
sanksi.Jangkauan pengaturan peraturan daerah tentang Identifikasi dan Pengawasan pelaku
usaha ternak babi di desa hutumuri , diharapkan dapat merespon permasalahan-permasalahan
yang telah dibahas di bab sebelumnya yaitu tentang peternakan babi di desa hutumuri.
B. RUANG LINGKUP MUATAN PENGATURAN
Materi yang diatur dalam rancangan Peraturan daerah tentang Identifikasi dan Pengawasan
pelaku usaha desa hutumuri yaitu:
1. identifikasi
2. Pengawasan
3. larangan
4. sanksi

Ketujuh materi di atas dapat diuraikan secara rinci sebagai berikut.

1. Identifikasi ternak
Identifikasi ternak dilakukan dengan memberikan tanda atau identitas terhadap ternak
maupun pemilik/penggaduh, dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Identitas ternak diberikan dalam bentuk: Ear Tag
b. Identitas ternak dalam sistem identifikasi tidak boleh hilang atau diganti atau diubah
tanpa ada pencatatan secara resmi oleh pemerintah setempat.
c. Pencatatan Identitas Peternak berisi tentang identitas peternak yang memuat informasi
ternak yaitu Data kepemilikan ternak paling kurang meliputi:
1) nama pemilik ternak
2) nomor identitas ternak
3) jumlah ternak (dalam ekor)

2. Pengawasan
a. Pelaksanaan pengawasan ternak dapat dilakukan oleh pemerintah maupun masyarakat
setempat.
b. Dalam Pelaksanaan pengawasan ,masyarakat diperbolehkan untuk memotret jika ada
babi yang berkeliaran dan merusak kebunatau lahan di lingkungan sekitar untuk menjadi
bahan pembuktian hukum.
c. Masyarakat berhak untuk melapor ke pihak setempat bilamana ada pemilik babi yang
membiarkan ternaknya berkeliaran ,dan harus disertai dengan bukti seperti , foto
d. ….

3. Larangan .
Larangan-larangan yang diatur dalam rancangan peraturan daerah ini yaitu setiap
orang/badan usaha dilarang:
a. Membiarkan ternaknya berkeliaran di lingkungan sekitar
b. Membuang kotoran ternaknya secara sembarangan
c. ….
4. Sanksi
a. Teguran tertulis
b. Denda
Berdasarkan RKUHP pasal 279 ayat 1 KUHP “setiap orang yang membiarkan ternaknya
jalan di kebun, tanah perumputan, tanah yang ditaburi benih, atau penanaman, atau
tanah yang disimpan untuk ditaburi benih atau ditanami , dipidana dengan pidana
denda paling banyak kategori II. (Rp10 juta )
c. Penetapan ganti rugi
….(kira kira mo brp)

d.

Anda mungkin juga menyukai