Emiliana Niken Imida
Emiliana Niken Imida
TENTANG
TENTANG
PENATAAN DAN
PENATAAN DAN
PEMBERDAYAAN PEDAGANG
PEMBERDAYAAN PEDAGANG
KAKI LIMA DENGAN RAHMAT
KAKI LIMA DENGAN RAHMAT
TUHAN YANG MAHA ESA
TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI LEBAK
WALIKOTA SEMARANG,
Aspek
Sosiologis
menggambarkan bahwa peraturan yang dibentuk untuk
memenuhi kebutuhanmasyarakat dalam berbagai aspek.
Landasan sosiologis sesungguhnya menyangkut fakta empiris
mengenai perkembangan masalah dan kebutuhan masyarakat dan
negara.
Perda Nomor 3 Tahun 2018
Menimbang :
a. bahwa setiap orang berhak untuk mendapatkan kesejahteraan dan penghidupan yang layak dengan tetap
memperhatikan estetika, kebersihan, kesehatan dan fungsi sarana dan prasarana kawasan perkotaan serta
kelancaran lalu lintas melalui upaya penataan dan pemberdayaan pedagang kaki lima;
b. bahwa pedagang kaki lima merupakan salah satu bidang usaha ekonomi kerakyatan yang bergerak
dalam usaha perdagangan sektor informal, perlu dilakukan pemberdayaan untuk meningkatkan dan
mengembangkan usahanya;
c. bahwa Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 11 tahun 2000 tentang Pengaturan dan Pembinaan
Pedagang Kaki Lima dipandang sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan hukum dan kebutuhan
masyarakat sehingga perlu diganti dengan peraturan daerah yang baru; .
d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c perlu
menetapkan Peraturan Daerah tentang Penataan dan Pemberdayaan Pedagang Kaki Lima.
Perda Nomor 10 Tahun 2018
• Menimbang :
a. bahwa Pedagang Kaki Lima (PKL) adalah pelaku usaha perdagangan
sektor informal yang merupakan perwujudan hak masyarakat dalam
berusaha, sehingga perlu diberi kesempatan untuk berusaha guna
memenuhi kebutuhan hidupnya;
b. bahwa keberadaan Pedagang Kaki Lima (PKL) yang merupakan usaha
perdagangan sektor informal, akan mempengaruhi kondisi lingkungan di
sekitarnya;
c. bahwa keberadaan Pedagang Kaki Lima perlu dikelola, ditata dan
diberdayakan sedemikian rupa agar keberadaannya memberikan nilai
tambah atau manfaat bagi pertumbuhan perekonomian dan masyarakat
tanpa mengabaikan tercipta lingkungan yang baik dan sehat;
d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a,
huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Daerah tentang
Penataan dan Pemberdayaan Pedagang Kaki Lima.
Aspek
Yuridis
merupakan pertimbangan atau alasan yang menggambarkan
bahwa peraturan yang dibentuk untuk mengatasi permasalahan
hukum atau mengisi kekosongan hukum dengan
mempertimbangkan aturan yang telah ada, yang akan diubah,
atau yang akan dicabut guna menjamin kepastian hukum dan rasa
keadilan masyarakat.
Perda Nomor 3 Tahun 2018
Menimbang :
a. bahwa setiap orang berhak untuk mendapatkan kesejahteraan dan
penghidupan yang layak dengan tetap memperhatikan estetika, kebersihan,
kesehatan dan fungsi sarana dan prasarana kawasan perkotaan serta
kelancaran lalu lintas melalui upaya penataan dan pemberdayaan pedagang
kaki lima;
b. bahwa pedagang kaki lima merupakan salah satu bidang usaha ekonomi
kerakyatan yang bergerak dalam usaha perdagangan sektor informal, perlu
dilakukan pemberdayaan untuk meningkatkan dan mengembangkan usahanya;
c. bahwa Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 11 tahun 2000 tentang
Pengaturan dan Pembinaan Pedagang Kaki Lima dipandang sudah tidak sesuai
lagi dengan perkembangan hukum dan kebutuhan masyarakat sehingga perlu
diganti dengan peraturan daerah yang baru;
d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf
b, dan huruf c perlu menetapkan Peraturan Daerah tentang Penataan dan
Pemberdayaan Pedagang Kaki Lima.
Perda Nomor 10 Tahun 2018
• Menimbang :
a. bahwa Pedagang Kaki Lima (PKL) adalah pelaku usaha perdagangan
sektor informal yang merupakan perwujudan hak masyarakat dalam
berusaha, sehingga perlu diberi kesempatan untuk berusaha guna
memenuhi kebutuhan hidupnya;
b. bahwa keberadaan Pedagang Kaki Lima (PKL) yang merupakan usaha
perdagangan sektor informal, akan mempengaruhi kondisi lingkungan
di sekitarnya;
c. bahwa keberadaan Pedagang Kaki Lima perlu dikelola, ditata dan
diberdayakan sedemikian rupa agar keberadaannya memberikan nilai
tambah atau manfaat bagi pertumbuhan perekonomian dan masyarakat
tanpa mengabaikan tercipta lingkungan yang baik dan sehat;
d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a,
huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Daerah tentang
Penataan dan Pemberdayaan Pedagang Kaki Lima.
UU Nomor 23 Tahun
2004