Anda di halaman 1dari 2

Nama : Ghifari Baghiz Murvi

Kelas : 2B

Prodi : Pendidikan Geografi

1. Ada beberapa bentuk tantangan terhadap Pancasila sebagai dasarpengembangan iptek


di Indonesia:
a. Kapitalisme yang sebagai menguasai perekonomian dunia,termasukIndonesia.
Akibatnya, ruang bagi penerapan nilai-nilai Pancasilasebagaidasar pengembangan
ilmu menjadi terbatas. Upaya bagipengembangansistem ekonomi Pancasila yang
pernah dirintis Prof.Mubyarto pada1980-an belum menemukan wujud nyata yang
dapatdiandalkan untuk menangkal dan menyaingi sistem ekonomi
yangberorientasi pada pemilik modal besar.
b. Globalisasi yang menyebabkan lemahnya daya saing bangsaIndonesiadalam
pengembangan iptek sehingga Indonesia lebihberkedudukan sebagai konsumen
daripada produsen dibandingkandengan negara-negara lain.
c. Konsumerisme menyebabkan negara Indonesia menjadi pasar bagi
produkteknologi negara lain yang lebih maju ipteknya. Pancasila
sebagaipengembangan ilmu baru pada taraf wacana yang belum berada
padatingkat aplikasi kebijakan negara.
d. Pragmatisme yang berorientasi pada tiga ciri, yaitu: workability (keberhasilan),
satisfaction (kepuasan), dan result (hasil) (Titus,dkk.,1984) mewarnai perilaku
kehidupan sebagian besar masyarakatIndonesia.

2. Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu menghadapi tantangan dalam
konteks pengaruh globalisasi, kapitalisme, pragmatisme, dan konsumerisme. Berikut
adalah beberapa tantangan yang dihadapi Pancasila:
Globalisasi: Globalisasi membawa perubahan besar dalam dunia ilmu pengetahuan
dengan menghubungkan berbagai negara dan budaya. Tantangan yang dihadapi
Pancasila adalah bagaimana mempertahankan nilai-nilai lokal dan kearifan lokal di
tengah arus globalisasi yang sering kali didominasi oleh nilai-nilai Barat. Pancasila
perlu mampu menghadapi pengaruh asing yang dapat menggeser atau mengabaikan
nilai-nilai asli yang dijunjung tinggi.
Kapitalisme: Dalam konteks kapitalisme, nilai-nilai Pancasila seperti keadilan sosial
dan kerakyatan yang berkeadilan dapat terancam oleh orientasi pada keuntungan
pribadi dan kesenjangan ekonomi yang semakin meningkat. Pancasila perlu
diterapkan dengan bijaksana dalam pengembangan ilmu pengetahuan agar mampu
menjaga keseimbangan antara aspek ekonomi dan sosial.
Pragmatisme: Pragmatisme yang mengedepankan utilitas dan manfaat praktis sering
kali mengabaikan nilai-nilai moral dan etika dalam pengembangan ilmu. Pancasila
sebagai dasar nilai perlu menghadapi tantangan ini dengan mempromosikan
pendekatan ilmiah yang tidak hanya berfokus pada hasil praktis, tetapi juga
mempertimbangkan implikasi etis dan sosial dari penemuan dan inovasi ilmiah.
Konsumerisme: Konsumerisme yang berkembang pesat dalam masyarakat modern
cenderung memperkuat orientasi pada konsumsi materialistik dan individualisme.
Tantangan bagi Pancasila adalah mempromosikan nilai-nilai seperti gotong royong,
kebersamaan, dan keadilan sosial dalam pengembangan ilmu pengetahuan yang sering
kali terjebak dalam budaya konsumerisme yang berpusat pada kepentingan individu.

3. Untuk menghadapi tantangan-tantangan ini, Pancasila perlu diterapkan secara


konsisten dan terintegrasi dalam pengembangan ilmu pengetahuan. Pendidikan dan
kesadaran akan nilai-nilai Pancasila perlu ditingkatkan, baik di kalangan akademisi
maupun masyarakat umum, agar nilai-nilai tersebut dapat menjadi panduan dalam
pengambilan keputusan dan penelitian ilmiah yang berkelanjutan. Selain itu,
kolaborasi dan dialog antara budaya lokal dan global juga perlu didorong untuk
memperkaya dan memperluas pemahaman tentang nilai-nilai Pancasila dalam konteks
yang lebih luas.

Anda mungkin juga menyukai