TUGAS BESAR

LAPORAN STRUKTUR KAYU

DOSEN PEMBIMBING
YOPI CHANDRA ST,.MT

DISUSUN OLEH:

MUHAMMAD HANAFI NIM : 200110012

FARITZ RUKHYATUL HILAL NIM : 200110147
MUHAMMAD ALDE FRIZZY NIM : 200110179

JURUSAN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
LHOKSEUMAWE
2021/2022
 LEMBAR PENGESAHAN

Telah menyelesaikan Tugas Setruktur Kayu dan telah diperiksa serta disahkan pada :
Hari :
Tanggal :

No Nama Nim Tanda Tangan Nilai

1 Muhammad Hanafi 200110012

2 Faritz Rukhyatul Hilal 200110147

3 Muhammad Alde Frizzy 200110179

Mengetahui

Dosen Pembimbing

YOVI CHANDRA,ST.,MT.
NIP : 200801197805251001
 BAB I
PENDAHULUAN

1.1 KETENTUAN UMUM

Kayu adalah bahan yang permeabel. Artinya kayu adalah bahan yang bisa diadakan
kembali. Kayu di Indonesia sangat banyak jumlahnya dari segi kualitas dan kuantitas.
Penggunaan konstruksi yang biasa digunakan untuk rangka kuda-kuda, jembatan,
tangga dll.

1. Syarat Ketahanan
Kayu harus tetap kokoh dan mampu menahan beban-beban atau gaya yang
diberikan (kerja). Ketidakmampuan kayu dalam menahan gaya batang dapat dilihat
pada tahanan batang tersebut.
2. Syarat Kestabilan
Konstruksi kayu yang tetap stabil terhadap gaya-gaya dan beban-beban yang
bekerja. Kekuatan konstruksi tidak terjadi pergeseran perubahan bentuk/ deformasi
secara ekstrim juga tidak terjadi. Bila syarat ini terpenuhi akan tampak deformasi
yang ekstrim pada konstruksi tersebut baik arah horizontal maupun vertical.
Hubungan ini disebabkan oleh kekuatan sambungan.
3. Syarat Keawetan
Konstruksi kayu harus mampu bertahan terhadap pengaruh dari luar misal, cuaca,
serangga rayap, kelembaban dan suhu

1.2 PENGETAHUAN MENGENAI SIFAT DAN JENIS KAYU

Keterangan:
A. Kulit luar (outer back) merupakan bagian yang telah mati, berfungsi untuk
melindungi bagian dalamnya.
B. Kulit dalam (inner back) merupakan bagian yang masih hidup berfungsi untuk
pengangkatan makanan ke seluruh pohon.
C. Kambiuim, berfungsi membentuk sel-sel kulit baru.
D. Kayu gubal, berfungsi membawa air dan zat makanan dari akar keseluruh pohon.
E. Kayu teras, berfungsi untuk konstruksi kayu.
F. Hati kayu, bagian terdalam dari kayu untuk menentukan jenis kayu.
G. Jari-jari kayu teras.

1.3 SIFAT HIGROSKOPIS

a) Kadar lembab kayu
- Basah (40-70%) kayu habis di tebang
- Fiber saturation (titik jenuh serat)
- Kering udara (17-18%) menurut PPKI 1961
- Kering mutlak = kayu setelah dioven
b) Kambium serat kayu
 - Kayu akan mengembang jika kadar lengasnya bertambah dan menyusut bila
kadar lengasnya berkurang
- Besar kembang susut kayu tergantung pada arah radial tangensial, dan aksial

1.4 SIFAT MEKANIS

Dalam praktiknya, kita akan membedakan dua sumbu, yaitu:

1. Sejajar arah serat.
2. Tegak lurus arah serat.
 BAB II

KETENTUAN SOAL

1.1 Ketentuan Soal

1. Bentang Bangunan : 15 meter
2. Bentang Kuda-Kuda : 11.50 meter
3. Sudut Kemiringan Atap : 25˚
4. Jarak Kuda-Kuda : 3,4 meter
5. Jenis Penutup Atap : Genteng Beton
6. Alat Sambung : Baut
7. Bentuk Atap : Pelana
8. Plafond : Triplek

1.2 Ketentuan Soal

1. Kuat Acuan : E23 (Hal. 29 Tabel 4.2.1 SNI 7973-
2013)
2. Modulus Elastisitas (Ew) : 25000 MPa = 250000 kg/cm2
3. Kuat Lentur (Fb) : 26,0 MPa = 260 kg/cm2
4. Kuat Tarik Sejajar Serat (Ft) : 22,9 MPa = 229 kg/cm2
5. Kuat Tekan Sejajar Serat (Fc) : 18,0 MPa = 180 kg/cm2
6. Kuat Geser Sejajar Serat (Fv) : 3,06 MPa = 306 kg/cm2
7. Kuat Tekan Tegak Lurus Serat (Fc.I) : 6,11 MPa = 611 kg/cm2
8. Faktor Koreksi Masa Basah (CM) : (Hal. 29 Tabel 4.2.2 SNI 7973-2013)
a. (Fb) : 0,85
b. (Ft) : 1,00
c. (Fc) : 0,80
d. (Fv) : 0,97
e. (Fc.L) : 0,67
9. Berat Jenis Kayu (Mutu E20)
a. Ew = 16000 G 0,71
23.000 = 16000.G 0,71
100
25000 71
G=( )
16000
G=¿1,8749

1.3 Peraturan yang Digunakan

1. Peraturan Pembebanan Indonesia Tahun 1983
2. SNI 7973-2013 Tentang Spesifikasi Desain Untuk Konstruksi Kayu
1.4 Data Pembebanan
1. Beban Hidup : 100 Kg
2. Beban Hujan : 40 – 0,80.a = 40 – 0,80 (25) =
20kg/m2
3. Beban Plafond
a. Rangka Plafond dan penggantung : 7+11= 18 kg/m
b. Plafond : 11 kg (Triplek)
4. Beban Angin : 25 kg/m2
5. Beban Penutup Atap : 50 kg/m2 (Genteng)
6. Beban Gording : 1875. 0,08. 0,12 = 16,992 kg/m
7. Rencana kuda-kuda :

Keterangan gambar :
- Jumlah batang (B) : 29 Batang (8 batang bawah, 8 batang atas, 6 batang diagonal, 7
batang vertical)
- Jumlah buhul (k) : 16 buhul atau titik
- Jumlah reaksi (R) : 3 tumpuan
- Syarat reaksi tertentu : B + R ≤ 2.K
29 + 3 ≤ 2.16
32 ≤ 32 (memenuhi syarat statis tertentu)
1.5 Perhitungan Panjang Batang :
1. Panjang Batang Bawah

Panjang batang AC
Batang bawah :
AC = CD = DE = EF = FG = GH = HI = IB = 1,4375M

2. Panjang Batang Tegak

Panjang batang JC
Batang tegak : JC = PI

tan  = JC/AC

JC = AC x tan 23 = 1.4375 x tan 25 = 0.6703

M

Panjang batang KD
Batang tegak KD = OH

tan  = KD /AD
KD = AD
x tan 23 =
(2 x 1.4375) x tan 25 = 1.3406 M
Panjang batang LE
Batang tegak LE

tan  = LE /AE

LE = AE x tan 23 = (3 x 1.4375) x tan 25 = 2.0109 M

Panjang batang MF
Batang tegak MF

tan  = MF /AF

MF = AF x tan 23 = (4 x 1.4375) x tan 25 = 2.681 M

3. Panjang Diagonal

Panjang batang JD
Batang diagonal HD = PH

HD =  CD2 + JC2

HD =  1.43752 + 0.672 = 1.586 M

Panjang batang DL
Batang diagonal DL = HN

DL =  DE2 + EL2

DL =  1.43752 + 2.01092 = 2.471 M

Panjang batang LF
Batang diagonal LF = FN

LF =  EF2 + FM2

LF =  1.43752 +2.681.2 = 3.042

 4. Panjang Atas

Panjang Batang AJ
Batang atas AJ = JK = KL = LM = MN = NO = OP = PB

AM =  AF2 + FM2

HD =  5.752 + 2.6812 = 6.344 M

Sehingga batang AJ = AM / 4 = 6.344 / 4 = 1,586 M
1.6 Rekapitulasi Panjang Batang Kuda-kuda :

Tabel 2.1. Batang bawah dan atas Tabel 2.2. Batang tegak dan diagonal

Panjang PANJANG
No Batang NO BATANG
(Meter) (METER)
I. Batang Bawah I.Batang Tegak
1 AC 1,4375 1 JC 0.67
2 CD 1,4375 2 KD 1.3406
3 DE 1,4375 3 LE 2.0109
4 EF 1,4375 4 MF 2.681
5 FG 1,4375 5 NG 2.0109
6 GH 1,4375 6 OH 1.3406
7 HI 1,4375 7 PI 0.67
8 IB 1,4375 II. Batang Diagonal
II. Batang Atas 1 JD 1.586
1 AJ 1,586 2 DL 2.471
2 JK 1,586 3 LF 3.042
3 KL 1,586 4 FN 3.042
4 LM 1,586 5 NH 2.471
5 MN 1,586 6 HP 1.586
6 NO 1,586
7 OP 1,586
8 PB 1,586
 BAB III
ANALISIS DAN DESAIN STRUKTUR

3.1. Desain Gording

1. Desain Perencanaan :
Jarak antar kuda-kuda (lk) = 3.4 meter
Jarak antar gording (lp) = 1.586 meter
Beban pekerja (Pla) = 100 kg
Beban angin (qW) = 25 kg/m2
Beban hujan (qR) = 20,0 kg/m2
Beban atap = 50 kg/m2
Beban plafond + pengantung = 18 kg/m2
2. Profil Gording
Gunakan : b = 8 cm dan h = 12 cm dan asumsi b = 2/3.h
- Momen inersia arah X
Ix = 1/12. b. h3
Ix = 1/12.(2/3.h) h3
= 1/18 x h4 = 1/18.h4

- Momen inersia arah y

Iy = 1/12. h . b3
Iy = 1/12.h.(2/3.h)3
= 1/81 x h3 = 2/81.h4
3. Perhitungan Pembebanan gording
a. Beban Mati (qD)

Beban gording = 1875 x 0.08 x 0.12 = 18 kg/m

Beban atap = 50 x 1,586 = 79,3 kg/m
Beban plafond dan pengantung = 18 x 1.4375 = 25,875 kg/m+
123,175 kg/m
- qDx = qD. sin = 123,175 x sin25 = 52,05 kg/m
- qDy = qD. cos = 123,175 x cos 25 = 111,63 kg/m
- VDx = ½.qDy. lk = ½ x 111.63 x 3.4 = 189.771 kg
- VDy = ½.qDx. lk = ½ x 52,05 x 3.4 = 88.485 kg
- MDx = 1/8 .qDy.lk2 = 1/8 x 111.63 x 3.42 = 161.305 kg.m
- MDy = 1/8 .qDx.lk2 = 1/8 x 52.05 x 3.42 = 75.212 kg.m
b. Beban Pekerja (P)

Pla = 100 Kg

Pla = 100 Kg
- Plax = Pla.sin  = 100 x sin 25 = 42.262 kg
- Play = Pla.cos  = 100 x cos 25 = 90.631 kg
- Vlax = ½. Play = ½ x 90.631 = 45,3155 kg
- Vlay = ½. Plax = ½ x 42.262 = 21,131 kg
- Mlax = ¼.Play.lk = ¼ x 90.631 x 3.40 = 77,03635 kg.m
- Mlay = ¼.Plax.lk = ¼ x 42.262 x 3.40= 35,9227 kg.m

c. Beban Hujan (qR)

qR = WR x lP = 20.0 x 1.586 = 31.72 kg/m

- qRx = qR. sin = 31.72 x sin 25 = 13.405 kg/m
- qRy = qR. cos = 31.72 x cos 25 = 28.748 kg/m
- VRx = ½.qRy. lk = ½ x 28.748 x 3.4 = 48.872 kg
- VRy = ½.qRx. lk = ½ x 13.405x 3.4 = 22.7885 kg
- MRx = 1/8 .qRy.lk2 = 1/8 x 28.748 x 3.42 = 41.541 kg.m
- MRy = 1/8 .qRx.lk2 = 1/8 x 13.405 x 3.42 = 19.370 kg.m
d. Beban Angin (qw)

qw = 25 kg/m2
Koefisien angin tekan (CT) = 0.02. – 0.4
= (0.02 x 25) – 0.4
= 0.1

Koefisien angin hisap (CH) = -0.4

- qwx = 0
- qwy = CT. qw. lp = 0.1 x 25 x 1.586 = 3.965 kg/m
- Vwx = ½ . qwy. lk = ½ x 3.965 x 3.4 = 6.7405 kg/m
- Vwy = 0
- Mwx = 1/8 .qwy.lk2 = 1/8 x 3.965 x 3.42 = 5.73 kg.m
- Mwy = 0

4.Kombinasi Pembebanan,Momen dan Geser

a.Tabel Kombinasi Pembebanan

Kombinasi Pembebanan qx(kg/m) qy(kg/m) Px (kg) Py(kg)

1,4D 72.87 156.282 - -

1,2 D+1,6La+0,8W 62.46 137.128 67.619 145.009
1,2 D+1,6R+0,8W 83.908 183.125 - -
1,2D+1,3W+0,5La 62.46 139.110 21.131 45.316
1,2d+1,3w+0,5R 69.163 153.484 - -

Diambil yang Terbesar:

qx= 83.908 kg/m
qy= 183.125 kg/m
px= 67.619 kg
py= 145.009 kg
 b.Tabel Kombinasi Momen

Kombinasi Momen Mx(kgm) My(kgm)

1,4D 225.827 105.297
1,2 D+1,6La+0,8W 321.408 147.731
1,2 D+1,6R+0,8W 264.616 121.246
1,2D+1,3W+0,5La 239.533 108.216
1,2D+1,3W+0,5R 221.785 99.939

Diambil yang Terbesar:

Mx: 321.408 kgm

My: 147.731 kgm
Mu:√ M x 2 + M y 2 = 353.733 kg

c.Tabel Kombinasi Geser

Kombinasi Geser Vx(kg) Vy(kg)

1,4D 265.679 123.879
1,2 D+1,6La+0,8W 305.622 139.992
1,2 D+1,6R+0,8W 311.312 142.643
1,2D+1,3W+0,5La 259.145 116.747
1,2D+1,3W+0,5R 260.923 117.576

Diambil yang Terbesar:

Vx: 311.312 kg
Vy: 142.643kg
Vu:√ V x 2 +V y 2 = 342.436 kg

5. Pendimensian Gording
a. Kontrol Terhadap Lendutan
4
5 q y lk P y lk 3
Fx= . +
384 EIx 48 EIx

5 1.83125 x 3404 145.009 x 3403

Fx=( . )+
384 250000. Ix 48 x 250000. Ix
116.692 18840.437
Fx= +
Ix Ix
1749.518
Fx=
1/18. h3
 31491.325
Fx=
h3
4 3
5 q x lk Px lk
Fy= . +
384 EIy 48 EIy

5 0.83908 x 340 4 67.619 x 3403

Fy=( . )+
384 250000. Iy 48 x 250000. Iy
642.204 73675808.434
Fy= +
Iy Iy
73676450.638
Fy=
2/81. h 4
32621.998
Fy= 4
h
~
Fmaks ≥ √ Fx + Fy
2 2

(1/200 xL)2 ≥ Fx 2+ Fy 2

( )( )
2 2
31491.325 32621.998
(1/200 x 340)2 ≫ 3
+ 4
h h
1002344181.207
2.89 ≥ 7
h

( )
1 /8
1002344181.207
h≫
2.89

h ≥ 11.681cm Dicoba h = 12 cm maka b = 2/3.h = 2/3x12 = 8 cm

Sehingga dimensi gording yang dipakai ukuran kayu 10/16

6.
A kontrol lendutan
lk 340
Fmaks= = =1.70 cm
200 200
4
5 q y lk P y lk 3
Fx= . +
384 EIx 48 EIx

5 1.83125 x 3404 145.009 x 3403

Fx= . +
384 1 3 1 3
250000. .8 .12 48 x 250000. .8 . 12
12 12
Fx=1.518 cm
4
5. q x lk P lk 3
Fy= . + x
384 EIy 48 EIy
 4 3
5 0.8390 x 340 67.619 x 340
Fy= . +
384 1 1
2300000. . 103 .16 48 x 2300000. .103 .16
12 12
Fy=0.699 cm
Maka kontrol lendutan yang terjadi adalah :

√ fx 2+ fy2 ≪ f maks
√ 1.5182 +0.6992 ≪ 1.7
1.67 cm ≪1.70 cm
B. Kontrol tergangan lentur
- Faktor Koreksi (SNI 7973 2013 Tabel 4.3.1 Halaman 32)
CM = 1 CL = 1 Ci = 0.80 b = 0.85
Ct = 1 Cf = 1 Kf = 2.54  = 0.80
- Kuat Lentur
Fb = 0.80. Ftabel
Fb = 0.85 x 260 = 221 kg/cm2
- Kuat Lentur koreksi
Fb‘ = Fb. CM. Ct. CL. Cf. Ci. Kf. b . 
Fb‘ =221x1x1x1x1x0.80x2.54x0.85x0.80
Fb‘ = 305.369 kg/cm2
- Modulus Penampang dan Momen arah x
1 2 1 2 2
Sx= b . h = .8 .12 =192 cm
6 6
' '
M x =F b . Sx
¿ 305.369 x 192=58630.848 kg . cm
Dimana :
Mux ≪ M x'
3214 0 ≪ 58630.848(Ok)
- Modulus Penampang dan Momen arah y
1 2 1 2 2
Sy= b . h= . 8 .12=128 cm
6 6
' '
M y =F b . Sy
¿ 305.369 x 128=39087.232kg . cm
Dimana :
 Muy ≪ My '
14773≪ 39087.232(Ok )
C Kontrol Tegangan geser
- Faktor Koreksi (SNI 7973 2013 Tabel 4.3.1 Halaman 32)
CM = 1 Ct = 1 Ci = 0.80
Kf = 2.88 v = 0.75  = 0.80
- Kuat geser sejajar serat :
Fv = 0.97. Fvtabel
Fv = 0.97 x 30.6 = 29.68 kg/cm2
- Kuat geser sejajar serat terkoreksi :
Fv‘ = Fv. CM. Ct. Ci. Kf. v . 
Fb‘ = 29.68x1x1x0.80x2.88x0.75x0.80
Fb‘ = 41.0324 kg/cm2
- Gaya geser sejajar arah x :

' ' 2 2
V x =F v . . b . h¿ 41.0324 . .8 .12¿ 2626.074 kg
3 3
'
Vux ≪V x 311.312 kg ≪ 2626.074 kg (ok )
- Gaya geser sejajar arah y :

' ' 2 2
V y =F v . .b . h¿ 41.0324 . .8 .12¿ 2626.074 kg
3 3

Vuy ≪ V y 142.643 kg ≪ 2626.074 kg ( ok )

'

D Kontrol Tegangan Lentur

Berdasarkan Momen lentur adalah :
Mux Muy
'
+ '
≪ 1 3214 0 + 14773 ≪10.548+0.377 ≪ 10.9261 ≪ 1
Mx My 58630.848 39087.232
3.2. Analisa Pembebanan
Berikut Gambar rencana desain kuda-kuda kayu ;

1. Beban Mati :
Beban kuda – kuda :
Berat masing-masing batang
- Balok batang bawah kayu ukuran 8/12 cm
Batang b1 = b2 = b3 = b4 = b5 = b6 =b7=b8 1.4375 meter
P = 0.08 x 0.12 x 1.4375 x 1875 = 25.875 kg
- Balok batang atas kayu ukuran 8/12 cm
Batang a1 = a2 = a3 = a4 = a5 = a6 = 1.586 meter
P = 0.08 x 0.12 x 1.586 x 1875 = 28.548 kg
- Balok vertikal atas kayu ukuran 8/12 cm
a. Batang V1 = V7 = 0.67 meter
P = 0.08 x 0.12 x 0.67 x 1875 = 12.06 kg
b. Batang V2 = V6 = 1.3406 meter
P = 0.08 x 0.12 x 1.3406 x 1875 = 24.1308 kg
c. Batang V3 = V5 2.0109 meter
P = 0.08 x 0.12 x 2.0109 x 1875 = 36.196 kg
d. Batang V5 = 2.681 meter
P = 0.08 x 0.12 x 2.681 x 1875 = 48.258 kg
- Balok diagonal atas kayu ukuran 8/12 cm
a. Batang d1 = d6 = 1.586 meter
P = 0.08 x 0.12 x 1.586 x 1875 = 28.548 kg
b. Batang d2 = d5 = 2.471 meter
 P = 0.08 x 0.12 x 2.471 x 1875 = 44.478 kg
c. Batang d3 = d4 = 3.042 meter
P = 0.08 x 0.12 x 3.042 x 1875 = 54.756 kg
Pelimpahan Beban
- Titik A=B
1/2(Bt.1+Bt.7)=1/2( 25.875+ 28.548)=27.2115 Kg
-Titik C=I
1/2(Bt.1+Bt.13+Bt.2)=1/2(25.875+12.06+25.875)=31.905 Kg
-TitikD=H
1/2(Bt.2+14+15+16+3)=1/2(25.875+ 44.478+ 44.478+ 54.756+25.875)= 97.731Kg
-Titik E=G
1/2(Bt.3+7+14)=1/2(25.875+36.196+25.875)=43.973 Kg
-Titik F
1/2(Bt.7+13+14+8)=1/2(25.875+54.756+48.258+54.756+25.875)=104.76Kg
-TitikJ=P
1/2(Bt.8+15+9)=1/2(28.548+ 12.06+28.548+28.548)=48.852 Kg
- Titik K=O
1/2(Bt.9+16+17+18+10)=1/2(28.548+28.548+28.548)=42.822 Kg

Titik l = n
½ (bt.m3+bt.v3+bt.d2 + bt.m4+bt.d3) = ½(28.548+36.196 +54.756 +28.548+54.756) =
101.402 kg
Titik m
½ (bt.m4+bt.v4+ bt.m5) = 28.548+48.258+28.548) = 52.677 kg

2.Pembebanan Gording G( 1875 kg/m3)

- Titik H=I=J=K=L
 P = b.h.lk.1875
= 0.08.0.12.3.40.1875
= 61.2 Kg
- Titik A=B
P = 1/2. beban gording H
= 1/2.61.2
= 30.6 Kg
3. Beban Penutup Atap
P = 1/2(panjang bt.7).lk.50
P= 1/2(1.586).3.40.50
P= 134.81 Kg

Untuk titik A dan G

Titik H=I=J=K=L
P= 1/2(panjang bt.7+bt.8).lk.50
P= 1/2(1.586+1.586).3.40.50
P= 269.62 Kg

4. Beban Plafond + Penggantung (18 Kg/m2)

- Titik A=G
P= 1/2 ( panjang bt.1).lk.18
P= 1/2 (1.4375).3.40.18
P=43.9875 Kg
- Titik B=C=D=E=F
P= 1/2 (panjang bt.1+bt.2).lk.18
P= 1/2(1.4375+1.4375).3.40.18
P=87.975 Kg

2. Beban Hidup
1. Beban Pekerja
P=100 Kg
2. Beban Hujan
Titik A=G

Beban air hujan = 40 – 0.80. = 40 – 0.80. (25) = 20.00 Kg/m2

P= 1/2 (panjang bt.7).lk.20
P= 1/2 (1.586).3.40.20
P= 53.924 Kg
Titik H=I=J=K=L
P= 1/2(panjang bt.7+bt.8).lk.20
P= 1/2(1.586+1.586).3.40.20
P= 107.848 Kg

3. Beban Angin
Qw= 21 Kg
Koefisien angin tekan (CT) = 0.02. – 0.4
= (0.02 x 25) – 0.4
= 0.1
Wt= CT.qw.lk
= 0.1.21.3.40
= 7.14 Kg/m
Koefisien angin hisap (CH) = -0.4
Wt= CH.qw.lk
= -0.4.21.3.40
= -28.56 Kg/m
A. Beban Angin Kiri

- Beban Angin Tekan

. Titik A=J
1/2 (1.586).7.14=5.66202
. Titik H=I
1/2 (1.586+1.586).7.14=11.32404
. Titik H=I
1/2 (1.586+1.586).7.14=11.32404
 - Beban Angin Hisap
. Titik G=J
1/2 (1.586).-28.56=-22.648
. Titik K=L
1/2.(1.586+1.586).-28.56=-45.296
. Titik K=L
1/2.(1.586+1.586).-28.56=-45.296

B. Beban Angin Kanan

- Beban Angin Tekan
. Titik G=J
1/2 (1.586).7.14=5.662
. Titik K=L
1/2 (1.586+1.586).7.14=11.324
. Titik H=I
1/2 (1.586+1.586).7.14=11.324
- Beban Angin Hisap
. Titik A=J
1/2 (1.586).-28.56=-22.648
. Titik H=I
1/2.(1.586+1.586).-28.56=-45.296
. Titik K=L
1/2.(1.586+1.586).-28.56=-45.296

Tabel Pembebanan Mati

Buhul Beban Beban Beban Beban Plafon + Total

 Kuda-Kuda Gording Atap Penggantung
A 27.2115 30.6 134.81 53.924 111,735
C 31.905 - - - 31,905
D 97.731 - - - 97.731
E 43.973 - - - 43.973
F 104.76 - - - 104.76
G 43.973 - - - 43.973
H 97.731 - - - 97.731
I 31.905 - - - 31.905
B 27.2115 30.6 134.81 53.924 111.735
J 48.852 61.2 269.62 107.848 487.52
K 42.822 61.2 269.62 107.848 481.49
L 101.402 61.2 269.62 107.848 540.07
M 52.677 61.2 269.62 107.848 491.345
N 101.402 61.2 269.62 107.848 540.07
O 42.822 61.2 269.62 107.848 481.49
P 48.852 61.2 269.62 107.848 487.52
Tabel Pembebanan Hidup dan Hujan

Buhul Beban Pekerja Beban Hujan

A 100 53.924
B 100 53.924
J 100 107.848
K 100 107.848
L 100 107.848
M 100 107.848
N 100 107.848
 Tabel Pembebanan Angin Kanan

Angin Tekan Angin Hisap

Buhul
Qt Qty Qtx Qh Qhy Qhx
A - -22.648 -20.526 -9.571
B 5.662 5.131 2.393 - - -
J - - -45.296 -41.052 -19.143
K - - -45.296 -41.052 -19.143
L - - -45.296 -41.052 -19.143
M 5.662 5.131 2.393 -22.648 -20.526 -9.571
N 11.324 10.263 4.786 - -
O 11.324 10.263 4.786 - -
P 11.324 10.263 4.786 - -
 Tabel Pembebanan Angin Kiri

Angin Tekan Angin Hisap

Buhul
Qt Qty Qtx Qh Qhy Qhx
A 5.662 5.131 2.393 - - -
B - - -22.648 -20.526 -9.571
J 11.324 10.263 4.786 - - -
K 11.324 10.263 4.786 - - -
L 11.324 10.263 4.786 - - -
M 5.662 5.131 2.393 -22.648 -20.526 -9.571
N - - - -45.296 -41.052 -19.143
O - - - -45.296 -41.052 -19.143
P - - - -45.296 -41.052 -19.143
 BAB IV
PENDIMENSIAN KUDA – KUDA

A. Gaya Tarik maksimum = 50 40, 196 kg (pada batang 1)

1. Batang tunggal
Asumsi : b: 2/3h
A bruto: b x h: 2/3h2
A netto: 80% x A bruto

: 8/15h2

Kuat Tarik sejajar serat

Ft =0,8 x ft table
=0,8 x 205
= 164 kg

Kuat Tarik terkoreksi ft`

Ft`: Ft x CM x ct x Cf x Ci x Kf x 𝜃t λ
:164 x 1 x 1 x 1 x 0,8 x 2,7 x 0,8 x 0,8
: 226,7136 kg

Tahanan Tarik Terkoreksi (T`)

T` = Ft` x An
= 226, 7136 x 8/15 h2
= 120,91392 h2 kg

Tu ≤ T`
5040,2≤120,91392 h2
h≥6,46≈ 13cm
b≥4,31≈ 9cm

cek
Tu≤ Ft` x An
5040,2 ≤ 226,7136 x 80% x 9 x 13
5040,2kg ≤ 21220,393kg…..(ok!)

2. Batang ganda
3. Asumsi b:2/3h
 A bruto: 2bh:4/3h2

A netto: 80% x Abr

: 16/15h2

Tahanan Tarik Terkoreksi (T`)

T`= Ft` x An
= 226,7136 x 16/15 h2
= 241,82784h2 kg

Tu≤T`
5040,2≤241,82784h2
h≥4,56cm ≈13cm
b≥ 3,04cm ≈ 5cm

cek
Tu≤ Ft` x A netto
5040,2 ≤ 226,7136 x 80% x 2 x 5 x 13
5040,2 kg ≤ 23578,2144kg…(ok)

B. Gaya Tekan Maksimum:5421,896kg (pada batang 12)

1. Batang Tunggal
Asumsi: Cp:1
b 2/3h

A bruto:b x h 2/3h2

Pu ≤ λ 𝜃 c (fc x c x mutu) X cp x Abruto

5421, 896kg ≤ 0,8 x 0,9 x (205 x 1 x0,8) x1 x 2/3 h2
2
h ≥8,3 cm≈ 13cm
b ≥ 5,53 cm t 9cm

cek kelangsingan
1min : 14 :1/12b 3h: 7897500 mm 4, A bruto:11700mm2

r min :

l
√
A bruto
1.1600
√
1 min : 7897500 25,98mm
11700
:

ke x ≤ 175 : ≤ 175
r 25,48
61,59≤ 175…..(ok!)
 E`05: 0,6911 x Ew x c mutu
: 0,6911. 23000 x 1 x 0,8
:12716,24Mpa
π 2 x E 05 x A bruto 2
π x 12716,24 x 11700
Pe l 2 : 2 : 387100,663
( ke x ) (61,59)
r

Po`: Abruto x fc x c x mutu : 11700 x 20,5 x 1 x 0,85 :191880

θs x pe 0,85 x 387100,663
αc: :
λθcpo 0,8 x 0,9 x 191880
1+ αc
αc : 2,382 : :2,11375
2c
αc
: 2,9775
c

1+ Γc
Cp: - √¿ ¿
2c
: 2,11375 √ ¿ ¿
:0,893
Cek
Pu ≤λθc ( Fc x c x mutu) x Cp x A bruto
5421,896 ≤ 0,8 x 0,9 ( 20,5 x 1 x 0,8) 0,893 x 11700
5421, 896 kg ≤ 12337,116kg……. (ok)

2. Batang Ganda
Asumsi: Cp:1
b: 2/3h

A bruto: 2bh : 4/3h2

Pu ≤λθc ( Fc x c x mutu) x Cp x A bruto

5421,896 ≤ 0,8 x 0,9 ( 205 x 1 x 0,8) x 1 x 4/3h2
h≥5,87 ≈ 13 cm ; b≥3,91 ≈ 4 cm

Cek kelangsingan
1min : 1x :2 x ½ x bh3 :18308333,33mm 4
A bruto : 23400mm2

r min :

l
√
A bruto
1.1600
√
1 min : 18308333,33 : 27,972mm
23400
ke x ≤ 175 : ≤ 175
r 27,972
57,2≤ 175…..(ok!)

E`05: 0,6911 x Ew x c x mutu

: 0,6911. 23000 x 1 x 0,8
:12716,24Mpa
π 2 x E 05 x A bruto 2
π x 12716,24 x 23400
Pe l 2 : 2 : 897 598, 7956
( ke x ) (57,2)
r

Po`: Abruto x fc x c x mutu

: 23400 x 20,5 x 1 x 0,85
:383760
θs x pe 0,85 x 897 598 , 7956 1+ αc
αc: : : 2,761 : :2,351
λθcpo 0,8 x 0,9 x 383760 2c
αc
: 3,45125
c

1+ Γc
Cp: - √¿ ¿
2c
: 2,351 √ ¿ ¿
:0,91

Cek
Pu ≤λθc ( Fc x c x mutu) x Cp x A bruto
5421,896 ≤ 0,8 x 0,9 ( 20,5 x 1 x 0,8) 0,91 x 23400
5421, 896 kg ≤ 25143,955kg……. (ok)
 BAB V
SAMBUNGAN

Buhul A

S1: 48554,36 N : zu
S7: -52208,48N
Data untuk sambungan
D: 19,05
G: 1,667 gr/cm3
Tm: 90 mm
Ts: 90 mm
Fyb: 320 N/mm2
Fem//:77,25 G : 77,25 x 1,667 : 128,776 N/C
Fe⊥: 212(G)1,45 x (D)−0,5: 212(1,667)1,45 x (19,05)−0,5 : 101,905 N/mm2

Fe/¿ xFe ⊥ 128,776 x 101,95

Fes θ: :
( Fe/ ¿ sin α)+(Fe⊥ cos α ) ( 128,776 x sin2 23 ) + ( 128,776 x cos2 23 )
2 2

:106,007 N/mm2
Fem 128,776
Re: : :1,215
Fes 106,007
θ
Kθ:1+( ):1,064
360°

√
2
2 ( 1+ ℜ ) 2 Fyb(2+ ℜ) D
K3:(-1)+ + 2
ℜ 3 Femts

√
2
:(-1)+
2 ( 1+1,215 ) + 2 x 320(2+1,215)19,05
1,215 3 x 128,776 x 902
:1,971

Nilai ragam kelelehan

0,83 x D x tm x Fem 0,83 x 19,5 x 90 x 128,776
Im : z : : :172230,033N
kθ 1,064
1,66 x D x ts x Fes 1,66 x 19,5 x 90 x 106,007
Is : z : : :283555,773N
kθ 1,064
2,08 x k 3 x D x ts x Fes 2,08 x 1,971 x 19,05 x 90 x 128,776
IIIs : z : :
(2+ℜ)k θ ( 2+1,215 ) 1,064
:384067,025N

IV : z :¿)
√ 2 Fem x Fyb
3(1+ ℜ) √
: :¿)
2 x 128,776 x 320
3(1+1,215)
:79008,102N

Tahanan lateral acuan

Z terkecil : 79008,102N
Asumsi Cg :1; CΔ : 1
Zu≤λ x θ nf (Z x Cg x CΔ)
48554,36≤0,8 x 0,65 x nf (79008,1010 x 1 x 1
Nf ≥ 1,182≈2 baut

Buhul B

S1 : 50401,96 N
S2 : 50401,96 N
S3 : 545,02 N

D: 19,05mm
G :1,667
Fem // :72,25G :77,25 x 1,667 : 128,775 N/mm2
Fes ⊥ : 212 x G 1,45 x D −0,5 : 212 x 1,6671,45 x 19,05−0,5
: 101,905 N/mm2
Fyb : 320 N/mm2
23
Kθ:1+0,15( ):1,0639
90
Fem 128,775
Re: : :1,264
Fes 101,905
tm 90
Rt: : : :1
ts 90

Tahanan lateral acuan untuk baut

0,83 x D x Tm x Fem
Im : z : : 17375,04 N
Kθ
1,66 x D x ts x Fes 1,66 x 19,05 x 40 x 101,905
Is : z : : :272609,05N
Kθ 1,0639

√ ℜ+2 ℜ ( 1+ Rt + Rt ) + ( Rt x ℜ ) −ℜ(1+ Rt )
2 2 2 3
II : ki :
(1+ ℜ)

√ 1,264 +2 x 1,264 ( 1+1+1 )+ ( 1 x 1,264 )−1,264 (1+1)

2 2 2 3
:
(1+ 1,264)
: 4,567
0,93 x ki x D x ts x Fes
Z:
Kθ
0,93 x 4,567 x 19,05 x 90 x 101,905
:
1,0639
:697503,087N

IIIm : K2:(-1)+ √
2
2 ( 1+ ℜ )+ 2 Fyb ( 1+2 ) ℜ ¿ D
2
¿
3 Fem x Tm
:(-1)+
√2 ( 1+1,264 ) +2 x 320 ( 1+2 ) 1,264 ¿ 19,052 ¿
2
3 x 128,775 x 90
:1,1005

1,04 k 2 xD x tm x Fem
Z:
( 1+ 2 ℜ) Kθ
1,04 x 1,1005 x 19,05 x 90 x 128,775
:
( 1+ 2 x 1264 ) 1,0639
273013,375
:
3,7534392
:72736,86N

√
2
2(1+ R e) 2 Fyd (2 ℜ)D
III: k2: (-1)+ +
ℜ 3 Fem x Ts
2

√
2
2(1+1,264 ) 2 x 320(1,264)19,05
:(-1)+ + 2
: 0,9556
1,264 3 x 128,775 x Ts
1,04 k 3 xD x ts x Fem
Z:
(2+ ℜ) Kθ
1,04 x 0,9556 x 14,05 x 90 x 128,775
:
( 2+1,264 ) 1,0639
:63186,976 N

√
2
1,04 D 2 Fem x Fyd
IV z : ( )
Kθ 3 (1+ ℜ)

:(
1,0639
:39877,73 N
)
√
1,04 19,052 2 x 1,28,775 x 320
3 (1+ 1,264)

Z terkecil : 39077,73 N

Menghitung Jumlah baut (nf) dengan asumsi Cg:1 dan CD :1

Zu ≤λ.θ.z.nf.Cg-CD.z
545,02≤1 x 0,65 x nf x1x1x39077,73 N
nf ≥0,02
nf:2

Penempatan baut
Jarak tepi dibebani : 4D : 76,2≈mm
Jarak tepi tanpa beban : 1,5D : 28,575≈mm
Jarak Ujung : 1,5D :28,575≈mm

Faktor koreksi geometri (CΔ)

Jumlah tipe dibebani : Δ>Δupt CΔ:1
>76,2mm
Jumlah tipe tanpa beban: Δ>Δupt CΔ:1
>20,575mm
Jarak ujung: Δupt
: Nm >20,25 mm
CΔ:1

Buhul C

Sambungan baut untuk batang 2, 15, 13

S2: 5040 196 N
S15: -43306,36N
S3: 2785N
Resultan: 22548,96N : zu

Fem//:77,25 G:128,776 N/mm2

Fes⊥: 212 G 1,45 D −0,5 :101,905 N/mm2
Fyb: 320 N/mm2

θ
Kθ: 1+0,25 :1,0634
90
Fem
Re: :1,264
Fes
tm 90
Rt: : :1
ts 90
Tahanan lateral acuan untuk baut
0,83. D . tm . Fem
Im :z:
kθ
:171375,04N
1,66. D . ts. Fes
Is: z:
kθ
:272609,05N

√ ℜ+2 ℜ ( 1+ Rt + Rt ) + ( Rt ℜ ) −ℜ(1+ Rt )
2 2 2
II: k1:
( 1+ ℜ)
:4,567
0,93. kiD . ts. Fes
: z:
kθ
:697503,087N

√
2
2 Fyb(1+2 ℜ) D
IIIm: k2:(-1)+ 2+ ( 1+ ℜ) 2
3 Fem tm
:1,1885
1,04 k 3. D . ts . Fem
: z:
(2+ℜ)kθ
:72736,86N
IIIs: k3:(-1)+

:0,9556
√ 2+ ( 1+ ℜ ) Fyb(2+ ℜ) D2
ℜ
+
3 Fem . ts2

1,04 k 3. D . ts . Fem
: z:
(2+ℜ)kθ
:63186,976N

1,04 D 2 √ 2 Fem . Fyb¿ ¿

IV:2:( )
kθ 3 ( 1+ ℜ)
:39077,73N
Z terkecil: 39077,73N
Menghitung jumlah baut (nf) dengan asumsi Cg: 1 dan CΔ:1
Zu ≤ λ.θt.nfg.Δ.z
22548,96 ≤ 0,8 x 0,65 x nf x 1 x 1 x 39077,73
nf ≥ 1,1097
nf=2

Penempatan baut
Jarak tepi dibeban: 40:76,2mm≈
Jarak tepi tanpa beban: 1,5D:28,5752mm≈
Jarak ujung: 1,5D:28,5752mm≈

Faktor koreksi geometri (CΔ)

Jarak tepi di beban: α>αopt CΔ:1
>76,2mm
Jarak tepi tanpa beban: α>αopt CΔ:1
>28,575mm

CΔ:1
Sambungan gigi tunggal batang S2,S14,S3,S16
S2: 5040,96 N
S14: -10612,36 N Nu
S16: 16325,96 N Resultan: 22548,96N
S3: 2785,3N

F`v: 2,73 x 1 x 1:2,73Mpa

1
tm≤ h tm≤43,33mm
3
Lm≤1/3h: Lm≥195mm
Lm≥200mm
Lm terbesar: 200mm
em: 0,5 h:65mm
Lm . b . F v
Nu cosα≤λθv. Lm
1+ 0,25
em
Nu≤ 16664,8696 N ok!