Anda di halaman 1dari 3

Nama:khotibul imam

Nim :043848522
Matkul: pengantar ilmu ekonomi
No. 1
Sebagai indikator moneter, GDP adalah jumlah barang dan jasa yang
diperoleh dari berbagai unit produksi di dalam suatu negara selama satu
tahun. Itu artinya, GDP adalah cakupan total pendapatan yang didapat
secara nasional, baik itu yang diperoleh dari negara sendiri ataupun warga
negara asing yang bertempat di dalam negeri ataupun di negara tersebut.

Sedangkan GNP adalah jumlah nilai barang dan jasa yang diperoleh dari
warga negara, baik itu yang tinggal di dalam ataupun di dalam negeri
selama satu tahun.

Secara sederhana, GDP menghitung semua total pendapatan negara


berdasarkan lingkup batas wilayah, sedangkan GNP adalah menghitung
total pendapatan negara dalam ruang lingkup warga negara.
No. 2
Kebijakan fiskal merupakan kebijakan ekonomi yang dilakukan pemerintah
dalam pengelolaan keuangan negara.
Pengertian kebijakan fiskal adalah kebijakan pemerintah yang merujuk
pada pengeluaran dan pendapatan, berupa pajak.
Kebijakan fiskal terbatas pada sumber-sumber penerimaan dan alokasi
pengeluaran negara, yang tercantum dalam Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara (APBN). Kebijakan fiskal bertujuan membuat kondisi
perekonomian negara menjadi lebih baik.Bagi negara maju, peranan
kebijakan fiskal pemerintah akan semakin besar dalam mekanisme
pembentukan tingkat pendapatan nasional. Sedangkan, pada negara
berkembang fungsi kebijakan fiskal lebih mengarah pada upaya untuk
meningkatkan investasi melalui capital formation.

Contoh kebijakan fiskal di Indonesia adalah adanya Eceran Tertinggi (HET)


atau subsidi seperti BBM atau minyak goreng.
No. 3
1. Motif Transaksi (Transaction Motive)

Permintaan uang untuk transaksi merupakan kebutuhan masyarakat akan


uang untuk melancarkan transaksi sehari-hari. Masyarakat selalu
membutuhkan uang untuk membeli barang dan jasa yang mereka
butuhkan.

Besarnya permintaan uang oleh masyarakat untuk transaksi bergantung


pada besarnya pendapatan nasional (PNB)
2. Motif Berjaga-jaga (Precautionary Motive)

Dalam kehidupan masyarakat, banyak kejadian yang tidak bisa diduga


sebelumnya. Bisa jadi ada anggota keluarga yang tanpa diduga mengalami
kecelakaan sehingga harus dirawat di rumah sakit.

Perawatan di rumah sakit pasti membutuhkan uang. Untuk hal-hal


semacam inilah masyarakat memegang uang tunai dengan motif untuk
berjaga-jaga.

Jadi, permintaan uang untuk berjaga-jaga merupakan kebutuhan


masyarakat akan uang untuk mengantisipasi kejadian yang tidak bisa
diramalkan sebelumnya.

Seperti halnya permintaan uang dengan motif transaksi, permintaan uang


dengan motif berjaga-jaga oleh masyarakat juga ditentukan oleh besarnya
pendapatan nasional.
3. Motif Spekulasi (Speculative Motive)

Memegang uang karena motif spekulasi muncul setelah permintaan uang


untuk transaksi dan berjaga-jaga terpenuhi.

Motif spekulasi merupakan motif masyarakat untuk memegang uang agar


memperoleh keuntungan (dalam kenyataannya bisa juga mengalami
kerugian) karena adanya perubahan harga surat-surat berharga.

Permintaan uang untuk tujuan spekulasi ditentukan oleh tingkat bunga


surat berharga. Semakin tinggi tingkat bunga, semakin rendah permintaan
masyarakat akan uang untuk tujuan spekulasi.
Hal ini disebabkan apabila suku bunga surat berharga naik, masyarakat
akan lebih suka menggunakan uang yang dimiliki untuk membeli surat
berharga.
No. 4
Perbedaan lembaga keuangan bank dan nonbank secara jelas bisa
diketahui dari contoh-contoh lembaganya. Contoh lembaga keuangan bank
adalah bank sentral, bank umum, dan bank perkreditan rakyat (BPR).
Sementara lembaga keuangan nonbank adalah koperasi simpan pinjam,
perusahaan gadai, lembaga gadai, hingga leasing
No. 5
Perekonomian 3 sektor merupakan perekonomian yang meliputi kegiatan
dalam sektor perusahaan, rumah tangga dan pemerintah. Dalam ekonomi
tiga sektor belum terdapat kegiatan mengekspor dan mengimpor, sehingga
dinamakan juga ekonomi tertutup

Anda mungkin juga menyukai