Anda di halaman 1dari 70

Buku ini milik

Nama Lengkap : ...........................


Nama Panggilan : ...........................
Regu : ...........................
Alamat Gudep : ...........................
Alamat Rumah :

Gugus Depan : ...........................


Nomor Hp : ...........................

Ciri Khusus
Warna Mata : ...........................
Warna Rambut : ...........................
Warna Kulit : ...........................
Ciri Lainnya : ...........................

Kontak Darurat
Ayah / Ibu / Wali * : ...........................
Nomor Hp : ...........................
Golongan Darah : A/B/AB/O *
TRI SATYA
Demi kehormatanku aku berjanji akan
bersungguh-sungguh menjalankan
kewajibanku terhadap Tuhan Yang
Maha Esa dan Negara Kesatuan
Republik Indonesia, Mengamalkan
Pancasila

Menolong sesama hidup dan


mempersiapkan diri membangun
masyarakat

Menepati Darma Pramuka

DASA DARMA
1. Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Cinta Alam dan Kasih Sayang
Sesama Manusia
3. Patriot yang Sopan dan Kesatria
4. Patuh dan Suka Bermusyawarah
5. Rela Menolong dan Tabah
6. Rajin Terampil dan Gembira
7. Hemat Cermat dan Bersahaja
8. Disiplin Berani dan Setia
9. Bertanggung Jawab dan Dapat
Dipercaya
10. Suci Dalam Pikiran Perkataan dan
Perbuatan
Sambutan
Ketua Kwartir Nasional Gerakan
Pramuka
Assallamualaikum Wr. Wb.
Salam Sejahtera dan Salam Pramuka !
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT,
yang telah memberi kita limpahan rahmat dan
hidayah-Nya kepada kita semua hingga saat ini.
Gerakan Pramuka mempunyai tugas pokok
menyelenggarakan pendidikan kepramukaan
bagi kaum muda, guna menumbuhkan tunas
bangsa agar menjadi generasi yang lebih baik,
yang sanggup bertanggung jawab dan mampu
membina serta mengisi kemerdekaan nasional.

Sebagai perwujudan hasil kerja sama antara


Badan Nasional Penanggulangan Bencana
(BNPB) dengan Kwartir Nasional Gerakan
Pramuka, yaitu diterbitkannya Buku Saku
Pramuka Siaga Bencana untuk Pramuka Siaga,
Penggalang, Penegak untuk meningkatkan
pengetahuan kebencanaan dan membangun
kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana, yang
diselenggarakan melalui Satuan Pendidikan
Aman Bencana (SPAB) Berbasis di Gugus Depan.
Buku Saku ini merupakan langkah yang sangat
strategis untuk melakukan kegiatan Pendidikan
Pengurangan Risiko Bencana yang masif dan luas
penyebarannya.

Kami menghimbau kepada adik-adik Pramuka


Siaga, Penggalang, Penegak dan Pandega
serta Pembina Pramuka di Gugus Depan, agar
dapat menerapkan buku saku ini saat berlatih
kepramukaan secara berkelanjutan, sehingga
kita dapat meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan tentang Pengurangan Risiko
Bencana di tengah-tengah masyarakat dan di
lingkungan sekitar kita agar tercapai ketangguhan
dalam menghadapi bencana.

Terima kasih yang sebesar-besarnya


kami sampaikan kepada Badan Nasional
Penganggulangan Bencana dan kepada seluruh
tim penyusun yang telah berhasil menyusun Buku
Saku Pramuka Siaga Bencana ini.

Semoga Allah SWT selalu memberikan bimbingan


kepada kita semua. Aamiin

Wassalamualaikum Wr.Wb.
Salam Sejahtera, Salam Pramuka

Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka


Komjen. Pol (Purn) Drs. Budi Waseso
DAFT
ARI
SI

I
nfor
mas
ipemi
l
ikBuk
uSa
ku…………………………… 1

T
ris
aty
ada
nDa
saDa
rma……………………………….
.2

S
ambut
anKet
uaKwa
rti
rNa
siona
lGer
aka
nPr
amuk
a… 3

Da
fta
rIs
i………………………………………….
……… 6

Ba
b1Penga
nta
r………………………………………….
.
7

Ba
b2Penget
ahua
nDa
sarBenc
ana…………………….
.10

Ba
b3Kes
iaps
iaga
anMengha
dapi
Benc
ana.
.
……………15

Ba
b4Ker
ela
wana
nPr
amuk
aPengga
lang……………….
49

Da
fta
rKont
akDa
rur
at….
.
.……………………………….
.
52

Da
fta
rRa
mbuAnc
ama
nBenc
ana……………………….
53

L
emba
rEv
alua
siPenuga
san…………………………….55

Da
fta
rPus
tak
a…………………………………………… 57

T
im Peny
usun…………………………………………… 58

Da
fta
rLemba
ga/I
nst
ans
i……………………………….60

Da
fta
rIs
ti
la
hda
nSi
ngk
ata
n…………………………… 63
Bab 1
Pengantar
Bab 1
Pengantar

Pramuka
selalu riang
gembira
dalam segala
situasi
[Baden Powell – Bapak Pandu Dunia]

Indonesia adalah negara dengan potensi


bencana yang sangat besar dan beragam.
Berbagai macam bencana telah terjadi di
Indonesia, mulai dari gempabumi, tsunami,
letusan gunungapi hingga banjir bandang.
Maka sudah sepantasnya kita sebagai
warga negaranya untuk selalu bersiap sedia
menghadapi bencana, dan terlebih lagi kita
adalah sebagai anggota gerakan pramuka.

Sebagaimana motto kepramukaan sedunia ‘Be


Prepared’ atau ‘Bersiap Sedia’, maka seorang
pramuka harus senantiasa siap sedia dalam
menghadapi segala keadaan kondisi yang
dihadapinya, termasuk musibah atau bencana.

Ketika adik berusia 11 hingga nanti saatnya


berusia 16 tahun, selama itu adik disebut
sebagai seorang pramuka PENGGALANG.
Pramuka penggalang adalah mereka yang
jiwanya bergairah penuh semangat, fisiknya
kuat laksana prajurit dan kekompakan regunya
tak tergoyahkan.

Buku Saku Pramuka


8 Siaga Bencana
Penggalang
Pramuka penggalang tangguh bencana adalah
pramuka penggalang yang selalu siap sedia
menghadapi bencana. Pramuka penggalang
yang memiliki pengetahuan dan keterampilan
tentang pengurangan risiko bencana dan
mampu menjadi agen siaga bencana di Gugus
Depan, rumah dan lingkungannya.

Buku saku penggalang tangguh bencana ini


akan memberikan wawasan, pengetahuan
dan keterampilan kepada adik untuk berlatih
bagaimana menjadi penggalang tangguh
bencana yang siap menjadi agen siaga
bencana. Sebagai agen siaga bencana, kalian
harus selalu bersiap sedia, sehingga sudah
seharusnya kalian untuk terus berlatih dan
berlatih dibawah bimbingan kakak pembina
kalian.

Di Indonesia penanggulangan bencana sudah


diatur oleh undang-undang nomor 24 tahun
2007 tentang Penanggulangan Bencana
yang mengamanatkan kepada seluruh warga
Negara Indonesia untuk terlibat dalam setiap
usaha penanggulangan bencana termasuk
didalamnya pengurangan risiko bencana.
Sebagai informasi awal, berikut adalah
lembaga–lembaga yang bergerak di bidang
penanggulangan bencana di Indonesia.

Buku Saku Pramuka


Siaga Bencana
Penggalang
9
Bab 2
Pengetahuan
Dasar
Bencana
Bab 2
Pengetahuan
Dasar
Bencana

Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa


yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan
penghidupan masyarakat yang disebabkan baik
oleh faktor alam dan/atau non-alam maupun faktor
manusia sehingga mengakibatkan timbulnya
korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan,
kerugian harta benda dan dampak psikologis (UU
No.24 tahun 2007).

Indonesia merupakan Negara dengan potensi


bencana sangat besar. Hal ini dikarenakan
Indonesia adalah negara yang memiliki gunungapi
aktif terbanyak di dunia yaitu 127 buah, dimana
beberapa diantaranya memiliki letusan terkuat
yang pernah terjadi di dunia.
ERUSIA PACIFIC
PLATE PLATE

Banda Sea

10s AUSTRALIA
PLATE

100s 120s

Indonesia juga merupakan daerah rawan wwbumi


karena dilalui oleh jalur pertemuan 3 lempeng
tektonik, yaitu: Lempeng Indo-Australia, lempeng
Eurasia, dan lempeng Pasifik.
Jenis-jenis bencana yang ada di Indonesia sesuai
dengan UU nomor 24 tahun 2007 adalah sebagai
berikut :

Bencana Alam
1 a. Letusan Gunungapi
b. Gempabumi
c. Tsunami
d. Tanah Longsor
e. Banjir / Banjir Bandang
Coba Adik sebutkan yang lainnya !
f. … … … … … … … … … … … … … … ?

Bencana Non Alam


2 a. Kegagalan Teknologi
(Kebakaran,
Kebocoran Gas Beracun dll)
b. Wabah Penyakit
Coba Adik sebutkan yang lainnya !
c. … … … … … … … … … … … … … … ?

3 Bencana Akibat Ulah Manusia


a. Kerusuhan Sosial
Coba Adik sebutkan yang lainnya !
b.… … … … … … … … … … … … … … ?

Buku Saku Pramuka


12 Siaga Bencana
Penggalang
Selain yang tersebut diatas,
sebagai pramuka penggalang
Adik juga harus menemu kenali
ancaman bencana yang ada di
sekitarmu

1.Coba Adik jalan memutari Pangkalan


Gudepmu, ancaman apa saja yang ada di
sekitar Pangkalan Gudepmu ?

2.Selain pangkalan Gudepmu, coba Adik


lakukan juga di rumah atau tempat
tinggalmu !

3.Ketika Adik berangkat maupun pulang


berlatih Pramuka di Gudep, amati
lingkungan sepanjang perjalananmu, lalu
catat apa saja yang menurutmu sebagai
ancaman bahaya

4.Buatlah peta sederhana yang dapat


menggambarkan lokasi Pangkalan
Gudepmu dan jenis bencana yang
mengancamnya.

5.Dalam sebuah kegiatan hiking


penjelajahan, buatlah peta perjalanan
secara khusus dengan tema ancaman
bahaya.

Buku Saku Pramuka


Siaga Bencana
Penggalang
13
6. Sebagai Pramuka Penggalang, Adik harus
bisa mengenali tanda-tanda bencana
atau musibah yang akan terjadi. Gunakan
panca indera Adik dengan baik, karena
tanda-tanda tersebut dapat berupa
suara, pergerakan, perubahan warna dan
tanda alam lainnya. Berikut beberapa
contohnya;
• Kera atau binatang lainnya yang turun
gunung menandakan ada aktivitas
gunung yang membahayakan
• Suara gemuruh dari hulu sungai
menandakan banjir bandang akan
datang
• Tingkah laku hewan yang tidak seperti
biasanya
• Air sungai yang tiba-tiba berubah warna
menjadi coklat pekat, menandakan di
hulu sungai hujan deras
• (Coba Adik sebutkan yang lain)

7. Selain tanda-tanda diatas, hal-hal berikut


juga harus menjadi perhatian bagi Adik
ketika sedang beraktivitas, antara lain :
• Jangan berkemah di bekas jalur air/
sungai dan atau jalur binatang
• Hati – hati terhadap pohon besar/tua
yang miring, akar dan batang pokoknya
berlubang atau keropos
• Tembok atau dinding yang retak dan
atau miring
• Drainase atau saluran air yang
buruk atau penuh sampah dapat
menyebabkan banjir
• (coba Adik sebutkan yang lain)

Buku Saku Pramuka


14 Siaga Bencana
Penggalang
Bab 3
Kesiapsiagaan
Menghadapi
Bencana
BAB 3
Kesiapsiagaan Menghadapi
Bencana

1.
1.

Bencana sering
terjadi tanpa peringatan
sehingga Adik membutuhkan
pengetahuan dan keterampilan
untuk menghadapinya. Jika
Adik tidak siap, maka Adik dan
teman-teman mu bisa saja akan menjadi korban.
Salah satu kebutuhan yang diperlukan untuk
menghadapi bencana Adik harus menyiapkan
rencana kesiapsiagaan. Kesiapsiagaan
merupakan serangkaian kegiatan yang
dilakukan untuk mengantisipasi bencana melalui
pengorganisasian serta melalui langkah yang
tepat guna dan berdaya guna.

Agar Adik lebih siap dalam menghadapi bencana,


Adik harus menyusun rencana kesiapsiagaan.
Adik harus memahami dimana lokasimu dan apa
saja ancaman yang ada di sekitarmu kemana harus
berkumpul atau evakuasi. Rencana kesiapsiagaan
setidaknya memuat mengenai barang apa saja
yang perlu Adik siapkan dan apa saja tugas dari
tim atau regu pramuadik jika terjadi bencana.
Adik coba rundingkan dengan regumu peran apa
yang bisa Adik dan regumu lakukan jika bencana
terjadi.

Buku Saku Pramuka


16 Siaga Bencana
Penggalang
Berikut adalah benda-benda yang
Lampu
senter sebelum terjadi
harus adik siapkan
bencana dalam tas siaga:
Obat P3K Peralatan (peluit,
sarung tangan, selotip,
pisau serbaguna

pakaian, jaket,
dan sepatu

Radio
Obat-obatan
pribadi
perlengkapan Pakaian dalam
mandi & Pembalut

Air minum
makanan
untuk 3-10 hari
Sejumlah
uang,
Dokumen
penting

Buku Saku Pramuka


Siaga Bencana
Penggalang
17
Antisipasi Menghadapi
2 Bencana

1) Gempabumi
Gempabumi adalah peristiwa berguncangnya
bumi yang disebabkan oleh tumbukan antara
lempeng bumi, aktivitas sesar (patahan), aktivitas
gunungapi atau runtuhan batuan. Jenis bencana
ini bersifat merusak dan berlangsung dalam waktu
singkat. Gempabumi dapat menghancurkan
bangunan, jalan, jembatan, dan sebagainya dalam
sekejap.

Adik sebagai pramuka penggalang harus memiliki


keterampilan kesiapsiagaan untuk dapat
menyelamatkan diri dari bencana gempabumi
dan membantu teman atau orang disekitarmu.

Berikut adalah kesiapsiagaan menghadapi


bencana gempabumi

Sebelum Terjadi Gempabumi


Dimanapun Adik berada, coba kenali bagian
bangunan yang memiliki struktur kuat dan
lemah. Bagian yang kuat biasanya pada sudut
bangunan sekolah dan rumah sedangkan bagian
terlemah berada di tengah-tengah bagian
ruangan gedung.

Buku Saku Pramuka


18 Siaga Bencana
Penggalang
Biasakan menyimpan benda-benda yang mudah
terbakar dan pecah ditempat yang aman agar
tidak membahayakan.

Pahami arah rambu evakuasi


dan jalur evakuasi untuk
menuju lokasi titik kumpul yang
aman.

Jika belum ada rambu dan titik kumpul,


diskusikan bersama regumu dan sepakati
lokasi titik kumpul yang aman dibawah
bimbingan pembina sekalian buatlah rambu
titik kumpul tersebut sebagai hasil karyamu.

Lakukan latihan yang dapat


bermanfaat dalam menghadapi
reruntuhan saat gempabumi,
seperti merunduk, perlindungan
terhadap kepala, berpegangan
di bawah meja.
Sekali waktu, dalam kegiatan rutin pramuka
ajaklah teman-temanmu untuk latihan/
simulasi evakuasi gempa.
Buatlah yel-yel atau lagu yang menunjukkan
bahwa regumu sudah siap menghadapi
bencana gempa.

Judul : Kalau ada gempa


(dinyanyikan seperti lagu “dua mata saya”)

Bila ada gempa, lindungi kepala


Bila ada gempa, hindari kaca-kaca
Bila ada gempa, masuk kolong meja
Bila ada gempa, lari kealam terbuka

Buku Saku Pramuka


Siaga Bencana
Penggalang
19
Saat Gempabumi Terjadi
Pahami dan sadari lokasimu sekarang sedang
berada dimana dan lihat risiko yang mengancam
disekitarmu.
Jika guncangan terasa
beberapa saat, lindungi
kepala dan badanmu dari
reruntuhan.
Cari tempat yang aman dari reruntuhan dan
perhatikan kemungkinan pecahan kaca, dan
genteng.
Jika sedang berkendara berhentilah dan
selamatkan dirimu.
Jangan berdiri dekat tiang, pohon, atau sumber
listrik atau gedung yang mungkin roboh.

Jangan gunakan lift apabila sudah terasa


guncangan.
Gunakan tangga darurat untuk evakuasi keluar
bangunan. Apabila sudah di dalam elevator,
tekan semua tombol atau gunakan tombol
darurat untuk panggilan kepada pengelola
bangunan.
Apabila Adik
berada di pantai
maka segera lari
ke tempat yang
lebih tinggi.

Apabila Adik berada di daerah perbukitan atau


pegununan, hindari daerah yang mungkin akan
terjadi longsor akibat gempa yang terjadi.

Apabila Adik berada di dalam bangunan yang


memiliki petugas keamanan, ikuti instruksi
evakuasi.

Buku Saku Pramuka


20 Siaga Bencana
Penggalang
Setelah Gempabumi Terjadi

Tetap waspada terhadap gempabumi susulan.

Ketika berada di dalam bangunan, evakuasi


dirimu setelah gempabumi berhenti. Perhatikan
reruntuhan maupun benda-benda yang
membahayakan pada saat evakuasi.

Jika berada di
dalam rumah, tetap
berada di bawah
meja yang kuat.

Periksa keberadaan api dan potensi terjadinya


bencana kebakaran.

Berdirilah di tempat terbuka jauh dari gedung


dan instalasi listrik dan air. Apabila berada
di luar bangunan dengan tebing di sekeliling,
hindari daerah yang rawan longsor.

Jika di dalam mobil, berhentilah tetapi tetap


berada di dalam mobil. Hindari berhenti di
bawah atau diatas jembatan atau rambu-rambu
lalu lintas.
Segera lapor ke pos bantuan terdekat dan
hubungi keluarga dan atau saudaramu.

Bersama dengan regumu buatlah


yel-yel atau lagu yang menunjuk-
kan kesiapsiagaan menghadapi
bencana gempabumi

Buku Saku Pramuka


Siaga Bencana
Penggalang
21
2) Tsunami
Tsunami merupakan rangkaian gelombang laut
yang sangat besar dengan kecepatan tinggi
yang menyapu kawasan dataran pesisir pantai.
Tsunami dipicu oleh gempabumi di dasar laut,
letusan gunungapi bawah laut, longsor bawah
laut, dan hantaman meteor di laut.

Tanda-tanda tsunami dapat diketahui dengan


seksama, misalnya:

biasanya tsunami terjadi karena gempa di


bawah laut dan air laut surut, serta suara
gemuruh sangat keras di laut. Namun
beberapa kejadian tsunami tidak didahului
oleh guncangan yang keras serta air laut
surut

Coba sebutkan tanda2 lainnya yang ada di


wilayahmu

Buku Saku Pramuka


22 Siaga Bencana
Penggalang
Berikut adalah kesiapsiagaan menghadapi
bencana tsunami

Sebelum Tsunami

Coba Adik kenali dan pahami tanda-tanda


sebelum terjadi tsunami, termasuk perubahan
tingkah laku hewan sebelum terjadi tsunami.

Kumpulkan dan sampaikan informasi dari


berbagai media resmi mengenai potensi tsunami
setelah gempabumi terjadi. Adik harus segera
menyelamatkan diri dan mengajak teman-
temanmu dengan berlari menjauh dengan cepat
dengan tidak saling mendorong ke tempat yang
lebih tinggi, misalnya bukit atau dataran tinggi.

Jika memungkinkan, segera


pergi menuju ke tempat
evakuasi tsunami yang
terdekat dengan mengikuti
jalur evakuasi yang ada.

Mengetahui tempat-tempat rawan yang


berbahaya saat menyelamatkan diri, misalnya
melewati jembatan dengan berjalan kaki.

Selalu waspada terhadap gempa susulan


dan tsunami susulan.

Buku Saku Pramuka


Siaga Bencana
Penggalang
23
Saat Tsunami Terjadi

Pahami dan sadari lokasimu sekarang berada


dan tetap bertahan di tempat aman.

Jika guncangan gempa susulan terasa kembali,


lindungi kepala dan badan dari reruntuhan.

Tetaplah bertahan karena gelombang tsunami


yang kedua dan ketiga biasanya lebih besar dari
gelombang tsunami pertama.

Dengarkan pengumuman dari pihak yang


berwenang bahwa kondisi telah aman.

Setelah Tsunami

Tetap utamakan keselamatan diri dengan tetap


waspada terhadap jaringan instalasi listrik.

Hindari area genangan air


agar tidak terperosok atau
terjebak dalam lubang.

Jauhi reruntuhan di dalam genangan air karena


sangat berpengaruh terhadap keamanan diri
dan orang-orang di sekitar.

Perhatikan kesehatan dan keselamatan dengan


mencuci tangan menggunakan sabun dan air
bersih.

Buku Saku Pramuka


24 Siaga Bencana
Penggalang
Buanglah makanan yang terkena air genangan
tsunami.

Apabila terluka, segera dapatkan perawatan


kesehatan di pos kesehatan terdekat.

Melapor diri ke pos bantuan bencana dan


dapatkan informasi tentang keberadaan keluarga
dan kerabat.

Penugasan
Belajar tali temali dan terapkan pada
pembuatan tandu, tenda, dan pioniring
lainnya.

Berlatihlah membuat laporan singkat tentang


kondisi diri dan lingkungan setelah terjadi
tsunami dengan menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar.

Pada saat latihan rutin pramuka bersama


pembina dan teman-temanmu lakukanlah
simulasi evakuasi, dengan tahapan 20 detik
gempa, 20 menit untuk menyelamatkan diri
menuju lokasi aman.

Jika di sekolah dan lingkunganmu belum ada


rambu-rambu dan rute evakuasi, buatlah
sebagai hasta karya milikmu.

Dari rambu rute evakuasi yang telah ada,


buatlah peta perjalanan, sehingga Adik akan
mengetahui jarak antara Gudepmu dengan
titik kumpul/shelter yang aman dan berapa
waktu yang diperlukan untuk mencapainya.

Buku Saku Pramuka


Siaga Bencana
Penggalang
25
3) Erupsi Gunungapi
Bahaya Erupsi Gunungapi memiliki beberapa
bahaya yang membahayakan masyarakat dan
anak sekolah disekitarnya seperti awan panas,
aliran lava, gas beracun, lontaran material (pijar),
hujan abu dan lahar letusan. Pramuka penggalang
harus mengetahui status ancaman bahaya erupsi
gunungapi dari level normal, siaga, waspada, dan
awas.

Mengenal Status
Gunungapi
1. Normal
• Tidak ada perubahan
aktivitas secara visual,
seismik dan kejadian
vulkanik.
• Level dasar.
• Gunungapi masih aman
dan tidak meletus hingga
waktu tertentu.

Buku Saku Pramuka


26 Siaga Bencana
Penggalang
2. Waspada
• Menandakan peningkatan aktivitas gunung
berapi, mulai muncul aktivitas seismik,
kejadian vulkanik, dan kenaikan aktivitas.
• Di atas level normal.
• Perubahan aktivitas karena aktivitas magma,
tektonik, dan hidrotermal.

3. Siaga
• Ada peningkatan kegiatan seismik secara
intensif, perubahan secara visual atau
aktivitas kawah.
• Aktivitas dapat berlanjut ke letusan.

4. Awas
• Gunungapi segera atau sedang meletus atau
pada keadaan kritis yang dapat menimbulkan
bencana
• Dimulai dengan abu dan uap, kemungkinan
akan terjadi letusan dalam waktu kurang
lebih 24 jam

Berikut adalah kesiapsiagaan menghadapi bencana


erupsi gunungapi
Sebelum Erupsi Gunungapi

Perhatikan informasi dari PVMBG dan


perkembangan aktivitas gunungapi disekitarmu
Siapkan masker dan kacamata pelindung
untuk mengatasi debu vulkanik
JALUR
Ketahui arah rambu EVAKUASI

evakuasi dan jalur


evakuasi serta shelter
yang telah disiapkan oleh
pihak berwenang

Buku Saku Pramuka


Siaga Bencana
Penggalang
27
Siapkan dukungan logistik,
antara lain makanan siap
saji, lampu senter dan
baterai cadangan, uang
tunai yang cukup serta
obat-obatan khusus sesuai
yang diminum

Saat Erupsi Gunungapi

Sadari posisi dirimu berada dan perhatikan


disekitarmu. Hindari daerah lembah atau
aliran sungai.

Hindari tempat terbuka langsung serta


lindungi diri dari abu letusan gunungapi.

Gunakan kacamata
pelindung dan masker atau
kain basah untuk menutup
mulut dan hidung.

Kenakan pakaian tertutup


yang melindungi tubuh
seperti, baju lengan panjang,
celana panjang, dan topi.

Setelah Erupsi Gunungapi

Hindari berkendara ke daerah yang terkena


hujan abu vulkanik sebab bisa merusak
mesin kendaraan.

Buku Saku Pramuka


28 Siaga Bencana
Penggalang
Bersihkan atap dari
timbunan debu vulkanik
karena tumpukannya bisa
merobohkan dan merusak
atap rumah atau bangunan.

Waspadai wilayah aliran sungai yang


berpotensi terlanda bahaya lahar dingin
pada musim hujan.

Segera lapor ke pos bantuan terdekat dan


hubungi keluarga dan saudaramu.

Penugasan

Bersama regumu cobalah lewati rute


evakuasi yang telah ditentukan, catat berapa
lama waktu yang diperlukan untuk sampai ke
tempat aman (shelter) jangan lupa buat peta
perjalanan dan laporkan kepada pembinamu.

Buatlah yel-yel atau lagu yang bertema
kesiapsiagaan bencana gunungapi.

Buku Saku Pramuka


Siaga Bencana
Penggalang
29
4) Banjir

Banjir merupakan peristiwa ketika air


menggenangi suatu wilayah yang biasanya terjadi
karena curah hujan turun terus menerus dan
mengakibatkan meluapnya air sungai, danau, laut
atau drainase karena jumlah air yang melebihi
daya tampung dari curah hujan tadi.

Selain disebabkan faktor alami, yaitu curah


hujan yang tinggi, banjir juga terjadi karena
ulah manusia. Contoh, berkurangnya kawasan
resapan air karena penggundulan hutan yang
meningkatkan erosi dan mendangkalkan sungai,
alih fungsi lahan, serta perilaku tidak bertanggung
jawab seperti membuang sampah di sungai dan
mendirikan hunian di bantaran sungai.

Satu daerah bisa terlanda banjir dan daerah


lainnya aman. Oleh sebab itu, informasi mengenai
banjir yang resmi biasanya berasal dari institusi di
daerah yang bertanggung jawab, seperti BPBD.
Selain itu Adik juga bisa memanfaatkan sosial
media atau internet untuk mencari informasi.
Seperti laman inarisk.bnpb.go.id.

Buku Saku Pramuka


30 Siaga Bencana
Penggalang
Meskipun sifatnya bencana lokal, namun
terkadang banjir juga dapat meluas dan
melumpuhkan berbagai aspek kehidupan. Oleh
sebab itu, sebagai pramuka penggalang, Adik-
adik perlu belajar langkah antisipasi yang harus
dilakukan baik sebelum, saat, dan setelah bencana
banjir.

Sebelum/ saat tidak ada Banjir

Carilah informasi tentang istilah-istilah


peringatan yang berhubungan dengan
bahaya banjir, seperti Siaga I sampai dengan
Siaga IV dan langkah-langkah apa yang harus
dilakukan.

Mengetahui tingkat kerentanan tempat


tinggal kita, apakah berada di zona rawan
banjir.

Mengetahui cara-cara untuk melindungi


rumah kita dari banjir.

Ketahui risiko banjir dan banjir bandang di


tempat Adik, misalnya banjir bandang dapat
terjadi di tempat Adik dengan atau tanpa
peringatan pada saat hujan biasa atau deras.

Carilah informasi untuk mengetahui saluran


dan jalur yang sering dilalui air banjir dan apa
dampaknya untuk rumah kita.

Lakukan persiapan untuk evakuasi, termasuk


memahami rute evakuasi dan daerah yang
lebih tinggi.

Buku Saku Pramuka


Siaga Bencana
Penggalang
31
Membicarakan dengan anggota keluarga
mengenai ancaman banjir dan merencanakan
tempat pertemuan apabila anggota keluarga
terpencar-pencar.

Mengetahui bantuan apa yang bisa diberikan


apabila ada anggota keluarga atau teman-
temanmu yang terkena banjir.

Mengetahui kebutuhan-kebutuhan khusus


anggota keluarga dan tetangga apabila banjir
terjadi.

Membuat persiapan untuk hidup mandiri


selama sekurangnya tiga hari, misalnya
persiapan tas siaga bencana, penyediaan
makanan dan air minum.

Mengetahui bagaimana
cara mematikan air,
listrik, dan gas.

Menyimpan berbagai
dokumen penting di
tempat yang aman dan
kedap air.

Perhatikan berbagai
instrumen listrik yang
dapat memicu bahaya
saat bersentuhan
dengan air banjir.

Buku Saku Pramuka


32 Siaga Bencana
Penggalang
Menggunakan air bersih dengan efisien.

Ketinggian muka air sungai berpotensi


meluap atau banjir di setiap sungai berbeda
pada tiap daerah. Untuk itu Adik perlu
bertanya kepada petugas penjaga pintu air
atau petugas lain yang berwenang.

Saat Banjir Terjadi

Kalau banjir akan terjadi di daerah Adik,


maka simaklah informasi dari berbagai
media mengenai informasi banjir untuk
meningkatkan kesiapsiagaan.

Waspadalah terhadap arus bawah, saluran


air, kubangan, dan tempat-tempat lain yang
tergenang air.

Kalau Adik harus bersiap


untuk evakuasi: amankan
rumahmu. Kalau masih
tersedia waktu, tempatkan
perabot di luar rumah atau
di tempat yang aman dari
banjir. Barang yang lebih
berharga diletakkan pada
bagian yang lebih tinggi di
dalam rumah.

Matikan semua jaringan listrik apabila ada


instruksi dari pihak berwenang. Cabut alat-
alat yang masih tersambung dengan listrik.
Jangan menyentuh peralatan yang bermuatan
listrik apabila adik berdiri di atas/dalam air.

Buku Saku Pramuka


Siaga Bencana
Penggalang
33
Jika ada perintah evakuasi dan Adik harus
meninggalkan rumah: Jangan berjalan
melewati arus air.

Kalau Adik harus berjalan


melewati air, berjalanlah
pada pijakan yang tidak
bergerak. Gunakan tongkat
atau sejenisnya untuk
mengecek kepadatan
tempat Adik berpijak.

Jangan menumpang mobil di wilayah


banjir. Kalau air mulai naik, keluarlah ke
tempat yang lebih tinggi, karena kalau tidak
dilakukan, mobil dapat tersapu arus banjir
dengan cepat.

Bersihkan dan siapkan penampungan air


untuk berjaga-jaga seandainya kehabisan air
bersih.

Waspada saluran air atau tempat


melintasnya air yang kemungkinan akan
dilalui oleh arus yang deras karena kerap kali
banjir bandang tiba tanpa peringatan.

Setelah Banjir Surut

Jika dimungkingkan Adik dapat turut serta


membantu mendirikan tenda pengungsian
dan pembuatan dapur umum.

Buku Saku Pramuka


34 Siaga Bencana
Penggalang
Jika dimungkinkan Adik dapat membantu
dalam pendistribusian bantuan.

Hindari air banjir karena kemungkinan


kontaminasi zat-zat berbahaya dan ancaman
kesetrum.

Waspada dengan instalasi listrik.

Hindari air yang bergerak.

Hindari area yang airnya baru saja surut


karena jalan bisa saja keropos dan ambles.

Kembali ke rumah sesuai dengan perintah


dari pihak yang berwenang.

Tetap di luar gedung/rumah yang masih


dikelilingi air.

Hati-hati saat memasuki gedung karena


ancaman kerusakan yang tidak terlihat
seperti pada fondasi.

Perhatikan kesehatan dan keselamatan


keluarga dengan mencuci tangan
menggunakan sabun dan air bersih jika adik
terkena air banjir.

Dengarkan berita atau informasi mengenai


kondisi air, serta di mana mendapatkan
bantuan perumahan/ shelter, pakaian, dan
makanan.

Buku Saku Pramuka


Siaga Bencana
Penggalang
35
Dapatkan perawatan kesehatan di fasilitas
kesehatan terdekat.

Bersihkan tempat tinggal dan lingkungan


rumah dari sisa-sisa kotoran setelah banjir,
lakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk
(PSN).

Penugasan

Secara rutin bersama regumu dan teman-


teman di Gugus Depan mu, buatlah kegiatan
gerebek sampah baik di lingkungan pangkalan
Gudepmu, rumah dan atau lingkungan
disekitarmu.

Bersama pembinamu, berlatihlah mengepak


(packing) barang-barang agar kedap air.

Pada acara perkemahan, jangan lupa untuk


senantiasa menanam pohon untuk reboisasi
atau penghijauan.

Sesuai dengan tugas dari kakak pembina,


buatlah peta sederhana yang menggambarkan
lokasi rawan banjir di daerah sekitar.

Berlatihlah tali temali, mendirikan tenda dan


memasak, barangkali Adik bisa membantu
kakak-kakak petugas di posko pengungsian
jika dibutuhkan.

Buku Saku Pramuka


36 Siaga Bencana
Penggalang
5) Tanah Longsor
Merupakan salah satu jenis gerakan massa
tanah atau batuan atau campuran keduanya,
menuruni atau keluar lereng akibat terganggunya
kestabilan tanah atau batuan. Pemicu longsoran
ini adalah curah hujan dan kemiringan
permukaan tanah atau lereng. Bencana tanah
longsor seringkali dipicu karena kombinasi dari
curah hujan yang tinggi, lereng terjal, tanah yang
kurang padat serta tebal, terjadinya pengikisan,
berkurangnya tutupan vegetasi, dan getaran.
Bencana longsor biasanya terjadi begitu cepat
sehingga menyebabkan terbatasnya waktu
untuk melakukan evakuasi mandiri. Material
longsor menimbun apa saja yang berada di jalur
longsoran.

Hindari aktivitas di area perbukitan bila curah


hujan tinggi

Buku Saku Pramuka


Siaga Bencana
Penggalang
37
Berikut adalah kesiapsiagaan menghadapi
bencana tanah longsor.

Sebelum/ Saat Tidak Ada Tanah Longsor

Jangan
menggunduli
hutan dan
menebang
pohon
sembarangan.

Kenali daerah tempat tinggal dan pangkalan


Gugus Depanmu bersama dengan regumu
dengan dipandu oleh kakak pembina, agar
ketika tanah longsor terjadi, Adik dapat segera
menghindar.

Tanamlah banyak tanaman berakar tunggang


bersama regu dan anggota Gugus Depanmu
di lingkungan sekitar rumah, pangkalan Gugus
Depan atau tempat lain seperti lereng gunung
atau perbukitan dengan didampingi kakak
pembina. Contoh tanaman berakar tunggang
seperti pohon beringin, pohon jeruk, jambu
biji, akasia dan pohon asam.

Bila disekitar rumahmu terdapat retakan-


retakan yang timbul diatas tebing, tutuplah
retakan tersebut dengan tanah lempung
secara gotong royong bersama regu dan
anggota Gugus Depanmu dengan tanah, agar
air hujan tidak langsung masuk kedalamnya
yang nantinya akan menyebabkan longsor,
didampingi oleh kakak pembina.

Buku Saku Pramuka


38 Siaga Bencana
Penggalang
Selalu waspada ketika musim hujan, terutama
bila hujan turun terus menerus di wilayah
rumah atau pangkalan Gugus Depanmu.

Buatlah tanggul penahan di daerah dan di


sekitar rumah dan pangkalan Gugus Depanmu,
bersama regu dan anggota Gugus Depanmu
dengan dipandu oleh para kakak pembina.

Membuat selokan yang kuat disekitar rumah


dan pangkalan Gugus Depanmu untuk
mengalirkan air hujan secara bergotong royong
bersama regu dan anggota Gugus Depanmu
dengan didampingi oleh kakak pembina.

Berikan saran kepada orangtuamu atau orang


dewasa sekitarmu agar setiap bangunan yang
ada dipasang tiang pancang untuk menghindari
bahaya Likuifaksi (fenomena tanah mencair).

Ketika Terjadi Tanah Longsor

Segera lakukan
evakuasi
dirimu untuk
menjauhi suara
gemuruh atau
arah datangnya
longsoran.

Apabila mendengar suara sirine peringatan


longsor, segera evakuasikan dirimu ke
arah zona evakuasi yang telah ditentukan.
(Beberapa wilayah di Indonesia telah
terpasang Sistem Peringatan Dini Longsor).

Buku Saku Pramuka


Siaga Bencana
Penggalang
39
Setelah Terjadi Tanah Longsor

Hindarilah wilayah longsor di sekitarmu karena


kondisi tanah biasanya masih kurang stabil.

Apabila hujan turun setelah longsor terjadi,


Adik harus antisipasi longsor susulan.

Jika dimungkinkan lakukan bantuan evakuasi


korban yang tertimbun di sekitarmu secara
hati-hati dengan dipandu oleh orang dewasa.

Jika dimungkinkan lakukan bantuan evakuasi


penduduk yang tertinggal di daerah bahaya
ke tempat penampungan yang aman dengan
didampingi oleh orang dewasa.

Carilah sumber air bersih dengan hati-hati


yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi
kebutuhanmu dengan pengawasan orang
dewasa.

Penugasan

Buatlah yel-yel atau lagu untuk senantiasa


waspada terhadap bahaya tanah longsor.

Buatlah peta panorama yang menunjukkan


daerah rawan longsor di sekitarmu sesuai
arahan dari kakak pembina.

Berlatih tali temali, PPPK, Mendirikan Tenda


dan Memasak sehingga jika dibutuhkan adik
dapat membantu kakak-kakak relawan di
posko pengungsian.

Buku Saku Pramuka


40 Siaga Bencana
Penggalang
6) Angin Puting Beliung

Merupakan akibat dari peristiwa


hidrometeorologi yang biasanya disebabkan oleh
perubahan musim melalui pertumbuhan awan
yang intensif. Orang awam menyebut angin puting
beliung adalah angin Leysus, di daerah Sumatera
disebut Angin Bohorok dan masih ada sebutan
lainnya. Angin puting beliung akan merusak apa
saja yang dilewatinya.
Kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana puting
beliung.

Saat Tidak Ada Puting Beliung


Kenalilah tanda – tanda akan munculnya
puting beliung.
• Udara yang terasa panas hingga
menyebabkan gerah
• Di langit ada pertumbuhan awan
atau awan putih yang membentuk
gerombolan berlapis-lapis

Buku Saku Pramuka


Siaga Bencana
Penggalang
41
• Di antara banyaknya awan kumulus
tersebut, ada salah satu jenis jenis
awan yang memiliki batas tepi dengan
warna abu-abu yang sangat jelas. Awan
tersebut tampak menjulang tinggi yang
jika dilihat akan berbentuk mirip dengan
bunga kol.
• Awan berubah warna secara tiba-tiba
dari warna putih menjadi warna hitam
pekat layaknya awan cumulus nimbus.
• Ketika angin kencang akan datang,
ranting pohon serta daun bergoyang
tertiup angin.
• Masyarakat harus selalu waspada
terutama pada periode durasi
Pembentukan awan hingga fase awan
punah. Hal ini biasanya berlangsung
sekitar 1 jam.

Bersama regumu, tanamlah pepohonan.


Pepohonan diyakini mampu memecah
kekuatan angin puting beliung hingga
kekuatannya berkurang.

Ketika Puting Beliung Terjadi

Carilah tempat
berlindung yang kuat,
berupa bangunan
yang kokoh dan kuat.
Hindari berdekatan
dengan benda –
benda yang ringan
atau mudah terbawa
angin. Perkirakan
rute lintasan puting
beliung, jauhi !

Buku Saku Pramuka


42 Siaga Bencana
Penggalang
Setelah Puting Beliung

Lihat sekelilingmu, apakah puting beliung


sudah benar-benar pergi/ hilang. Cek
kondisi dirimu, apakah baik – baik saja atau
ada yang terluka. Jika ada yg terluka segera
lakukan pertolongan sementara.

Jika Adik tidak


di rumah, segera
hubungi orang tua
atau saudaramu dan
sampaikan lokasi dan
keadaanmu.

Jika dimungkinkan, Adik dapat membantu


teman atau tetanggamu yang menjadi
korban puting beliung.

Penugasan

Pada saat latihan pramuka, diskusikan dengan


teman satu regumu tanda – tanda akan
terjadinya puting beliung di sekitar rumahmu.

Tanam dan rawatlah pohon di rumahmu,


dan bersama regumu tanamlah pohon di
lingkungan sekolah dengan baik hingga
tumbuh besar, sekaligus sebagai wujud
pembuktian ujian SKK Berkebun / Perawat
Tanaman.

Buku Saku Pramuka


Siaga Bencana
Penggalang
43
7) Kekeringan
Keadaan kekurangan pasokan air pada suatu
daerah dalam masa yang berkepanjangan
(beberapa bulan hingga bertahun-tahun).
Biasanya kejadian ini muncul bila suatu wilayah
secara terus-menerus mengalami curah hujan di
bawah rata-rata.
Sebelum Kekeringan Terjadi.

Buatlah sumur resapan dan biopori untuk


menyimpan cadangan air.

Lakukan reboisasi dan penghijauan kembali


dengan tumbuhan yang memiliki sistem
perakaran yang mampu menyimpan air.

Memanen air
hujan dengan cara
membuat tampungan
air hujan yang
fungsinya untuk
cadangan air.

Buku Saku Pramuka


44 Siaga Bencana
Penggalang
Saat Kekeringan Melanda

Hemat air sebisa mungkin.

Membuat alat penampung air, destilasi


(penyulingan air).

Setelah Kondisi Kembali Normal

Hati-hati terhadap terjadinya kebakaran.

Reboisasi dan
penghijauan, pembuatan
biopori, menyiapkan bak
penampung air, merawat
alat penampung air.

Penugasan

Silahkan Adik mengajukan ujian SKU


Penggalang Ramu pada mata uji Teknik
Penjernihan Air secara sederhana.

Jika Adik telah mencapai penggalang rakit,


Adik dapat mengajukan ujian SKK, Perawat
Pohon/ Berkebun kepada pembinamu.

Buku Saku Pramuka


Siaga Bencana
Penggalang
45
8) Kebakaran Hutan dan Lahan

Kebakaran hutan dan lahan mengakibatkan kabut


asap yang sangat berbahaya bagi kesehatan
manusia dan hewan. Selain itu kabut asap ini juga
mengganggu aktivitas sosial, ekonomi, pendidikan
dan aspek lainnya.

Sebelum/ Tidak ada kebakaran hutan/ lahan

Menjaga ekosistem
dengan terus merawat
dan tidak membakar
pepohonan secara
sembarangan.

Buku Saku Pramuka


46 Siaga Bencana
Penggalang
Saat Terjadi Kebakaran Hutan/Lahan dan
Kabut Asap.

Mengikuti instruksi dari pihak berwenang.

Tidak mendekati area kebakaran.

Mengenakan masker
untuk mengurangi
dampak polusi
udara.

Setelah Bencana Terjadi

Melakukan reboisasi atau penghijauan


kembali.

Buku Saku Pramuka


Siaga Bencana
Penggalang
47
Penugasan

Bersama regu membuat yel atau lagu tentang


bahaya kabut asap.

Buatlah hasta karya berupa rambu larangan


membakar hutan/lahan sembarangan.

Galakkan kegiatan reboisasi dan penghijauan


di lingkungan Gugus Depan, rumahmu dan
tempat biasa Adik berkemah atau berkegiatan
pramuka.

Jika Adik telah mencapai penggalang rakit,


Adik dapat mengajukan ujian SKK, Perawat
Pohon/ Berkebun kepada pembinamu.

Buku Saku Pramuka


48 Siaga Bencana
Penggalang
Bab 4
Kerelawanan
Pramuka
Penggalang
BAB 4
Kerelawanan Pramuka
Penggalang

Kerelawanan adalah keikhlasan pramuka


penggalang untuk peduli kepada sesama dan
lingkungannya sebagai wujud pelaksanaan tri
satya dan dasa darma pramuka.

Adik dapat menunjukkan kerelawananmu dengan


berbagai kegiatan atau aktivitas kepramukaan,
berikut beberapa contohnya :
1. Penjelajahan dengan tema sadar lingkungan
sehingga kalian akan mengetahui daerah
mana saja yang rawan bencana di sekitarmu.
2. Berkemah dengan mengelola lingkungan
perkemahan dengan baik, seperti mengelola
sampah, tata ruang dan diisi dengan kegiatan
peduli lingkungan.
3. Belajar mengenali tanda tanda alam sehingga
kalian dapat merespon dengan tepat dan
cepat jika akan terjadi bencana.
4. Bersama anggota gudep yang lain, kalian bisa
mengumpulkan donasi atau bantuan lainnya
kepada korban bencana untuk menunjukkan
empati dan kepedulianmu.
5. Memprogramkan kegiatan bhakti lingkungan
dan masyarakat secara rutin dimulai dari hal
– hal kecil di lingkungan rumah, pangkalan
Gugus Depan dan lokasi tempat kalian biasa
berlatih atau berkegiatan pramuka.
6. Dibawah bimbingan pembina, jika
dimungkinkan atau dibutuhkan Adik
dan anggota regumu dapat membantu
kakak-kakak relawan di pos bantuan
penanggulangan bencana

Buku Saku Pramuka


50 Siaga Bencana
Penggalang
Selama menjalankan aksi kerelawanan Adik
perlu mengetahui dan mematuhi prinsip-prinsip
kerelawanan, yaitu:

1. Cepat dan tepat


2. Prioritas
3. Koordinasi dan keterpaduan
4. Berdaya guna dan berhasil guna
5. Transparansi dan akuntabilitas
6. Kemitraan
7. Pemberdayaan
8. Tidak membeda-bedakan kesukuan, ras, dan
agama
9. Tidak untuk kepentingan partai politik

Buku Saku Pramuka


Siaga Bencana
Penggalang
51
LAMPIRAN

tar
Daf ak
t
Kon rat
u
Dar

SAR/Basarnas : 115
Pemadam Kebakaran : 113
PLN : 123
Telepon Darurat : 112
Penerangan : 108
Ambulans : 118 atau 119

BPBD Kabupaten….........................................
Polres …...............................................................
Polsek ..................................................................

Buku Saku Pramuka


52 Siaga Bencana
Penggalang
Daftar Rambu Ancaman Bencana

(Peraturan Kepala BNPB Nomor 7 tahun 2015


tentang Rambu dan Papan Informasi Bencana)

Buku Saku Pramuka


Siaga Bencana
Penggalang
53
Keterangan Warna Rambu
Rambu Tsunami
Peringatan
Larangan
Penanda Tempat
Petunjuk Arah

Buku Saku Pramuka


54 Siaga Bencana
Penggalang
LEMBAR EVALUASI PENUGASAN
Paraf
Hal. Kegiatan Ket
Pembina
Menyebutkan jenis bencana alam,
12 non alam dan akibat ulah manusia
1. Membuat peta lapangan untuk
13 mengenali bahaya di sekitar
lokasi Gugus Depan
2. Membuat peta lapangan untuk
mengenali bahaya di sekitar
lokasi tempat tinggal
3. Membuat peta perjalanan dari
rumah Gugus Depan untuk
mengenali dan inventarisir
ancaman bahaya
4. Membuat peta rawan bencana
sederhana di lingkungan Gugus
Depan
5. Peta Perjalanan Hiking/
Penjelajahan dengan tema
ancaman bahaya
1. Membiasakan mengenali bagian
18 bangunan yang kuat dan lemah
2. Membiasakan menyimpan
benda mudah terbakar dan
pecah dengan aman
3. Mengenal rambu evakuasi
dan mencoba menempuh rute
evakuasi
4. Membuat hasta karya rambu
dan petunjuk rute evakuasi dan
titik kumpul
5. Simulasi evakuasi gempa
6. Membuat yel atau lagu siap
siaga gempa
Mempraktekkan yel atau lagu siap
19 siaga gempa
1. Mengenali tanda alam sebelum
tsunami terjadi
2. Mengenal rute evakuasi yang
aman dan mencoba menempuh
rute tersebut
1. Praktek aplikasi tali temali pada
25 pembuatan tandu, tenda dan
pioniring lainnya

Buku Saku Pramuka


Siaga Bencana
Penggalang
55
2. Membuat laporan kondisi diri
dan lingkungan menggunakan
bahasa Indonesia dengan baik
dan benar
3. Simulasi evakuasi dengan
skema 20 detik gempa, 20 menit
evakuasi
4. Membuat hasta karya berupa
rambu titik kumpul dan rute
evakuasi
5. Membuat peta perjalanan
berdasar rute evakuasi tsunami
1. Memiliki tas siaga yang berisi
29 peralatan dan logistik
2. Mencoba menempuh rute
evakuasi
3. Membuat lagu/ yel dengan tema
kesiapsiagaan gunungapi
Mencari informasi istilah
36 kesiapsiagaan bencana banjir
1. Mengenal kerentanan tempat
tinggal terhadap bahaya banjir
2. Merencanakan tempat
pertemuan apabila terpisah
dengan keluarga
3. Memiliki tas siaga bencana
minimal untuk 3 hari
4. Melakukan gerebek sampah di
lingkungan gudep, rumah atau
lingkungan
5. Berlatih mengepak/ packing
6. Menggalakkan penghijauan
7. Membuat peta rawan bencana
banjir
8. Berlatih tali temali, mendirikan
tenda dan memasak
1. Mengenali kondisi lingkungan
rawan longsor melalui kegiatan
40 penjelajahan, pengamatan dan
membuat peta panorama
2. Berbagai kegiatan bhakti
masyarakat dan lingkungan
3. Latihan/ Praktek tali temali,
PPPK, pertendaan dan memasak
4. Praktek mengumpulkan
informasi dan menyampaikan
berita dengan baik

Buku Saku Pramuka


56 Siaga Bencana
Penggalang
Daftar Pustaka

1. UU nomor 24 tahun 2007 tentang


Penanggulangan Bencana
2. UU Nomor 12 tahun 2010 tentang Gerakan
Pramuka
3. Panduan Implementasi SMAB BNPB
4. Modul Pelatihan Dasar Penanggulangan
BNPB
5. Paripurno, ET. Mengenal Bahaya Ekologis dan
Klimatologis
6. Modul Pelatihan Relawan BNPB
7. Modul Destana BNPB 2018
8. Syarat Kecakapan Umum (SKU) Pramuka
Penggalang
9. Syarat Kecakapan Khusus (SKK) Pramuka
Penggalang
10. Panduan Menyelesaikan SKU Pramuka
Penggalang Kwartir Nasional Gerakan
Pramuka.
11. Peraturan Kepala BNPB Nomor 7 tahun 2015
tentang Rambu dan Papan Informasi Bencana
12. Buku Saku Tanggap Tangkas Tangguh
Menghadapi Bencana. BNPB. 2018

Pramuka Sejati

RAJIN TERAMPIL DAN GEMBIRA


SENANTIASA PRAJA MUDA KARANA
SOPAN DAN TAK KENAL RASA SOMBONG
BERSAHAJA SETIA SUKA MENOLONG
*YA YA YA YA … ITULAH PRAMUKA
PRAMUKA SEJATI, SEJATI KATA DAN
PRILAKUNYA*

Buku Saku Pramuka


Siaga Bencana
Penggalang
57
Tim Penyusun
PENGARAH
B. Wisnu Widjaja
Deputi Bidang
Pencegahan dan Kesiapsiagaan,
BNPB

Didik Suhardi, Ph.D


Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan

GKR Mangkubumi
Wakil ketua Kwartir Nasional Pengabdian
Masyarakat

PENANGGUNG JAWAB
Raditya Jati
Direktur Pengurangan Risiko Bencana, BNPB

Dr. Sanusi, M.Pd.


Direktur Pembinaan Pendidikan Khusus,
Kemendikbud

Prof. Suyatno
Wakil Ketua Kwartir Nasional
Pembinaan Pramuka Dewasa

PENULIS
Bambang Sasongko
Widhya Sukma
Suyatno
Prana Jaya
Aditya Wisaksono
Septembri Yanti
Adi Pamungkas
Rangga Wisnu
Mohd. Robi Amri
Aminingrum
Elfina Rozita

Buku Saku Pramuka


58 Siaga Bencana
Penggalang
Lilis S Muttmainnah
Yudhi Widiastomo
Faisal Khalid
Kori Sundari
Yusra Tebe
Wina Natalia
Sunaring Kurniandaru
Muhammad Andrianto
Mariana Pardede
Marlon Lukman
Surya Rahman Muhammad
Agus Widianto
Andi Ikhsan Ambas
Rahmat Subiyakto
Rina Suryani Oktari
Nia Astuti

Kontributor
Kurnia Bhakti, Rahmat Habsyi, Rd. M. Iqbal,
Zamzam Muzaki, Jaliman Latuconsina, Meliza
Rafdiana, Tasril Mulyadi, Syaefudin

DESAIN & LAYOUT


Box Breaker

Buku Saku Pramuka


Siaga Bencana
Penggalang
59
Badan Nasional Penanggulangan
Bencana (BNPB)
Lembaga pemerintah non
departemen yang mempunyai
tugas membantu Presiden Republik
Indonesia dalam; mengkoordinasikan
perencanaan dan pelaksanaan kegiatan
penanganan bencana dan kedaruratan secara
terpadu; serta melaksanakan penanganan
bencana dan kedaruratan mulai dari sebelum,
pada saat, dan setelah terjadi bencana
yang meliputi pencegahan, kesiapsiagaan,
penanganan darurat dan pemulihan.

Badan Penanggulangan Bencana


Daerah (BPBD)
Lembaga pemerintah non-
departemen yang melaksanakan
tugas penanggulangan bencana di daerah baik
provinsi maupun kabupaten/ kota dengan
berpedoman pada kebijakan yang ditetapkan
oleh BNPB.

Badan Nasional Pencarian dan


Pertolongan (BASARNAS)
Lembaga pemerintah non
kementerian yang bertugas
melaksanakan tugas di bidang pencarian
dan pertolongan (Search And Rescue/ SAR).
Sebelumnya BNPP bernama Badan SAR
Nasional (Basarnas)

Badan Meteorologi Klimatologi


dan Geofisika (BMKG)
BMKG sebelumnya bernama
Badan Meteorologi dan Geofisika

Buku Saku Pramuka


60 Siaga Bencana
Penggalang
(disingkat BMG) adalah Lembaga pemerintah
non departemen yang mempunyai tugas
melaksanakan tugas di bidang meteorologi,
klimatologi, dan geofisika. BMKG berwenang
mengeluarkan dan mencabut peringatan dini
bahaya tsunami, perkiraan cuaca ekstrim dan
gempabumi.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi


Bencana Geologi (PVMBG)
Salah satu unit di lingkungan
Badan Geologi Kementerian Energi dan
Sumber Daya Mineral yang dibentuk
berdasarkan Keputusan Menteri Energi dan
Sumber Daya Mineral tentang Organisasi
dan Tata Kerja Departemen Energi dan
Sumber Daya Mineral bertugas melaksanakan
perumusan kebijaksanaan, standardisasi,
bimbingan teknis dan evaluasi bidang
vulkanologi dan mitigasi bencana alam geologi.
Lembaga ini bertujuan pengelolaan informasi
potensi kegunungapian dan pengelolaan
mitigasi bencana alam geologi, sedangkan misi
yang diemban adalah meminimalkan korban
jiwa manusia dan kerugian harta benda dari
bencana geologi.

Balai Penyelidikan dan


Pengembangan Teknologi
Kebencanaan Geologi (BPPTKG)
Salah satu unit di lingkungan Badan
Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya
Mineral yang bertugas melakukan penelitian,
penyelidikan, pengembangan metode teknologi

Buku Saku Pramuka


Siaga Bencana
Penggalang
61
dan instrumentasi, pengelolaan sarana dan
prasarana laboratorium kebencanaan geologi
serta mitigasi dan penyelidikan kegunungapian.

Palang Merah Indonesia (PMI)


Organisasi netral dan
independen di Indonesia yang aktivitasnya
di bidang sosial kemanusiaan. Dalam
melaksanakan seluruh kegiatannya, PMI
selalu memegang teguh tujuh prinsip palang
merah dan bulan sabit merah internasional
yaitu kemanusiaan, kesukarelaan, kenetralan,
kesamaan, kemandirian, kesatuan, dan
kesemestaan.

Taruna Siaga Bencana (TAGANA)


Suatu organisasi sosial yang bergerak
dalam bidang penanggulangan
bencana alam dan bencana sosial
yang berbasiskan masyarakat. Pembentukan
TAGANA merupakan suatu upaya untuk
memberdayakan dan mendayagunakan
generasi muda dalam berbagai aspek
penanggulangan bencana, khususnya yang
berbasis masyarakat. TAGANA berada
dibawah pembinaan Kementerian/ Dinas
Sosial.

Pramuka Peduli
Adalah wadah yang dibentuk oleh
Kwartir Gerakan Pramuka untuk
mengelola kegiatan kepedulian
pramuka dalam menghadapi situasi yang tidak
menguntungkan bagi sebagian masyarakat
Indonesia.

Buku Saku Pramuka


62 Siaga Bencana
Penggalang
Daftar Istilah Dan Singkatan
Apar : Alat Pemadam Api Ringan
BMKG : Badan Meteorologi Klimatologi
dan Geofisika
BNPB : Badan Nasional
Penanggulangan Bencana
BPPTKG : Balai Penyelidikan dan
Pengembangan Teknologi
Kebencanaan Geologi
BPBD : Badan Penanggulangan
Bencana Daerah
BASARNAS : Badan SAR Nasional atau
sebelumnya dikenal dengan
BNPP atau Badan Pencarian
dan Penyelamatan Nasional.
Destilasi : Proses Penyulingan Air
Drainase : Saluran/Selokan Air
Gudep : Gugus Depan
Hiking : Kegiatan penjelajahan anggota
Pramuka di alam terbuka
Kemdikbud : Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan
KRB : Kawasan Rawan Bencana
Kwarnas : Kwartir Nasional
Menemukenali : Menemukan dan mengenali
benda benda disekitar kita?
PMI : Palang Merah Indonesia
PRB : Pengurangan Risiko Bencana
Pionering : Salah satu teknik pramuka
dalam penggunaan peralatan
tongkat dan tali yang dirangkai
menjadi sebuah model suatu
objek
Pramuka Peduli : Kegiatan pramuka dalam
pengabdian masyarakat
yang meliputi bidang
kemanusiaan, penanggulangan
bencana dan lingkungan hidup

Buku Saku Pramuka


Siaga Bencana
Penggalang
63
PVMBG : Pusat Vulkanologi Mitigasi
Bencana Geologi
Mitigasi : Merupakan suatu upaya
mengurangi risiko bencana
melalui peningkatan
kesadaran dan kemampuan
(disebut mitigasi struktural
dan pembangunan fisik
(mitigasi non-struktural).
merupakan langkah kedua
dalam memanagemen risiko
bencana jika pencegahan
sudah tidak dapat dilakukan
Pencegahan : Suatu usaha untuk
menghilangkan risiko bencana
merupakan langkah pertama
dalam mengelola risiko
bencana dapat berupa kegiatan
implementasi tata ruang
dan tata wilayah sesuai dengan
analisis risiko bencana
di daerah
Kesiapsiagaan : Serangkaian kegiatan untuk
mengantisipasi potensi
bencana melalui perencaan,
pengorganisasian sumberdaya,
latihan dan pelatihan,
evaluasi dan usaha perbaikan.
Dilakukan ketika risiko sudah
diterima oleh masyarakat
dan memerlukan hidup
harmonis dengan risiko.
Kesiapsiagaan dilakukan untuk
mengantisipasi residual
risiko yang merupakan
tindakan terakhir dalam
memanagemen risiko.

Buku Saku Pramuka


64 Siaga Bencana
Penggalang
SKK : Syarat Kecakapan Khusus
SKU : Syarat Kecakapan Umum
SPAB : Satuan Pendidikan Aman
Bencana
Seismik : Getaran akibat gempabumi
Tagana : Taruna Siaga Bencana
TKK : Tanda Kecakapan Khusus
TKU : Tanda Kecakapan Umum
Vegetasi : Sekelompok tumbuhan yang
hidup dalam suatu tempat
tertentu
Abu Vulkanik : Abu yang keluar saat gunungapi
terjadi meletus/ erupsi

Buku Saku Pramuka


Siaga Bencana
Penggalang
65
Catatan
Buku Ini disusun bersama:

Kementerian Pendidikan &


Kebudayaan Republik
Indonesia

Anda mungkin juga menyukai