Anda di halaman 1dari 28

ii • BULETIN TRITONIS • EDISI I JULI 2019 BULETIN TRITONIS • EDISI EDISI I JULI 2019 • 01

Buletin tritonis edisi I JULI 2019


Daftar Isi Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih

01 BIODIVERSITY
Dari Redaksi
Konservasi dalam Membantu
Peningkatan Kondisi
Masyarakat Lokal Melalui
Dari Redaksi Pemberdayaan Ekowisata
di dalam Kawasan TNTC 38
S
Upaya Peningkatan Populasi alam hangat, sehangat senyum yang merekah
LIPUTAN
24 Spesies Prioritas Melalui SUSUNAN REDAKSI
di bibir, yang disertai kata Mohon Maaf Lahir
Pembinaan Habitat Peneluran dan Batin dari kami. Selanjutnya ucapan Pengarah:

02
Penyu di Pulau Wairundi terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak Kepala Balai Besar TNTC
Whale Shark Center Taman
Nasional Teluk Cenderawasih yang turut membantu terbitnya buletin edisi kali
42
Penanggung Jawab:
Peran Kelompok Ekowisata ini. Tahun ini (2019), buletin Tritonis hanya terbit Hendrikus Rani Siga
Hiu Paus dalam Menunjang dua edisi. Sampai dengan edisi pertama tahun
Buah Hitam Redaktur:
Role Model TNTC Galeri Foto (Haplolobus monticola):
ini, masih saja terasa gampang-gampang susah
menghadirkan buletin ini secara rutin. Minat Saiful Anwar

04
Buah Endemis Teluk
26
menulis dari rekan-rekan staf BBTNTC tak pernah Penyunting/Editor:
Wondama berkobar, entah menulis itu tidak menarik atau Sanny Sutanto
11th Indogreen Environment & tidak ada minat sama sekali untuk menulis sesuatu, Desain Grafis dan fotografer:
Galeri Foto
Forestry Expo, Makassar, 2019 padahal sering menulis dimedia sosial.. hehe..
DESTINASIWISATA Doakan saja agar buletin ini bisa selalu terbit. Dan
Ran Ogistira

08 kami masih yakin akan memberikan tulisan yang Staf Redaksi :


KABAR KAWASAN
44
Chairil Fahmi
bermanfaat bagi pembaca.
Topo Budi Dhanarko
Kesan Pertama
28
Dibantu oleh berbagai pihak dan guna Thitus Charles
Di Pulau Roon Surat Cinta Mulyadi
menambah wawasan kita edisi kali ini kami
dari Orang Jakarta
menyajikan berbagai pengalaman dari para CPNS
12 Karakteristik Habitat Buletin Tritonis
Peneluran Penyu Hijau baru yang melakukan orientasi di Taman Nasional (Tanggap, Realistis, Informatif dan inspiratif)
(Chelonia Mydas) Teluk Cenderawasih. Ditjen KSDAE menerapkan Merupakan media informasi dan komunikasi
GERBANGMAS cara baru dalam mengelola kawasan konservasi. konservasi untuk menyebarluaskan informasi
Sebuah Laporan Khusus
dan Penyu Sisik
(Eretmochelys Imbricata)
SERBA-SERBI Dalam melaksanakan Cara Baru tersebut konservasi sumberdaya alam hayati dan
Gerakan Anak Bangsa di Pulau Wairundi Ditjen KSDAE menugaskan 74 Unit Pelakasana ekosistemnya secara umum, pengelolaan
Menanam Serentak
48 Teknis untuk menerapkan Role Model sebagai sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya serta

32
pengembangan kawasan konservasi Taman
prototype, yang disiapkan secara partisipatif, kami
Nasional Teluk Cenderawasih.
Sekelumit kegiatan menampilkan beberapa artikel role model dari
ARTIKEL Pengelolaan Ekowisata Hutan
seorang CPNS dari BBTNTC beberapa penulis untuk memberikan gambaran Alamat Redaksi
dan Perairan di Kawasan pelaksanaannya kepada pembaca. Buletin edisi kali Balai Besar Taman Nasional

16 Taman Nasional Teluk


Cenderawasih, Papua Barat
ini juga terdapat banyak Rubrik yang menarik untuk
anda baca dan ketahui. Semoga buletin kali ini dapat
Teluk Cenderawasih
Jln. Essau Sesa-Sowi Gunung
Manokwari-Papua Barat
Role Model TNTC Wujud memberikan manfaat yang begitu besar bagi para

36
E-mail: cenderawasihnationalpark@gmail.com
Implementasi Kebijakan pembaca sekalian. Tentunya buletin edisi ini masih Website: telukcenderawasihnationalpark.com
KLHK Mengembangkan banyak kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran
Cara Baru Mengelola Dari Buku Meretas Ekowisata dari pembaca sekalian sangat kami harapkan.
Kawasan Konservasi Berbasis Konservasi
Tradisional di TN Teluk
20 Cenderawasih

Resor Sowa-Kwatisore
di Taman Nasional Teluk
Cenderawasih Sebuah Bentuk
Perwujudan Kehadiran
Pengelola Kawasan
02 • BULETIN TRITONIS • EDISI I JULI 2019
Liputan BULETIN TRITONIS • EDISI EDISI I JULI 2019 • 03

Peran Kelompok Ekowisata


Hiu Paus dalam Menunjang
Role Model TNTC Topo Budi Dhanarko,S.Pi,M.Si
PEH MUDA

S
ebanyak 74 Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kwatisore”. Kelompok di desa binaan tersebut
lingkup Direktorat Jenderal Konser­ dibentuk sebagai wujud pelibatan masyarakat
vasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem tradisional di daerah penyangga dalam upaya
(Ditjen KSDAE) telah mengambil komitmen pengelolaan kawasan. Di dalam kelompok
melaksanakan Role Model. Setiap UPT tersebut terbentuk pula kelompok-kelompok
tersebut menetapkan program Role Model kerja (Pokja) yang bertugas mengembangkan
sebagai langkah baru dalam mengelola minat, bakat, dan kemampuan para
kawasan konservasi. Melalui Cara Baru anggotanya agar terus terlatih dan pada
tersebut, tiap UPT terus belajar untuk me­ suatu saat dapat mandiri berusaha dengan
ningkat­ kan kualitas pengelolaan kawasan menciptakan dan mengembangkan ekonomi
„„Kelompok Ekowisata Hiu Paus Kampung Kwatisore
konservasi dengan harapan menemukan produktif di daerah penyangga tersebut.
metode yang tepat dan dilaksanakan secara
Untuk mencapai tujuan yang telah dalam kegiatan-kegiatan pelestarian ling­ kungan Hiu Paus. Hal tersebut juga sudah
bersama-sama dengan para pihak ter­
ditetapkan tersebut memang tidak mudah, kungan kawasan sehingga kelompok tersebut masuk dalam perencanaan kegiatan-kegiatan
masuk masyarakat lokal/tradisional baik
diperlukan sinergisitas kerjasama antar pihak, dapat menularkan semangat mencintai kelompok, diantaranya adalah pengelolaan
yang bermukim di dalam maupun daerah
baik pihak balai Besar TNTC, Pemerintah dan melestarikan kawasan kepada anggota sampah, penanaman mangrove, dan pelatih­
penyang­ga kawasan konservasi dengan mem­
Daerah, Sektor Swasta, NGO, dan masyarakat. masyarakat lainnya (agen perubahan). an pembuatan kerajinan dari barang bekas.
pertimbangkan kearifan lokal dan budaya
Diperlukan gerak langkah bersama dalam Upaya tersebut untuk menunjang agar
dalam masyarakat.
memberikan pendampingan bagi kelompok Kegiatan Kelompok Menunjang Role lingkungan perairan yang selama ini menjadi
binaan tersebut untuk benar-benar mengem­ Model tempat bermain, mencari makan Hiu Paus
Kelompok Ekowisata Hiu Paus bangkan dirinya dalam penciptaan usaha Kelompok Ekowisata Hiu Paus memiliki dapat tetap terjaga dan membuatnya tetap
Pada tahun 2018 yang lalu, Balai besar ekonomi produktif sehingga kemandirian salah satu pokja yang bertugas untuk me­ nyaman di habitatnya.
TNTC melakukan kegiatan pembentukan kelompok dapat tercapai. Selain berusaha
kelompok di desa binaan di Kampung ngem­bangkan potensi keberadaan Hiu Paus Dengan demikian, kelompok ekowisata
untuk menciptakan kemandirian dalam men­ yang memang dapat dijumpai sepanjang
Kwatisore, Distrik Yaur, Kabupaten Nabire. cipta­kan usaha ekonomi produktif, kelompok Hiu paus yang dibentuk di Kampung
Nama kelompok tersebut disepakati dengan waktu di perairan Kwatisore. Pokja ini Kwatisore turut berperan bagi terlaksananya
ini juga perlu didampingi dan difasilitasi bertugas mendampingi pengunjung (turis)
nama “Ekowisata Hiu Paus Kampung Role Model TNTC. Melalui kelompok binaan
pada saat mereka ingin melihat atraksi wisata itu diharapkan program-program dalam
Hiu Paus. Role Model dapat turut terlaksana. Dengan
Sejalan dengan tujuan yang hendak diikut sertakannya masyarakat dalam
dicapai oleh Role Model Balai Besar TNTC, pelaksanaan Role Model TNTC ini tidak
salah satunya adalah dengan menciptakan mustahil pengelolaan ekowisata Hiu Paus
ruang kelola di daerah penyangga melalui berbasis masyarakat Tradisional dapat
pengembangan ekowisata. Masyarakat berkembang dan tercapai tujuan-tujuan yang
di daerah penyangga melalui kelompok telah ditetapkan.
desa binaan telah mulai dilibatkan dalam
pengembangan ekowisata, bahkan di dalam Rujukan:
dokumen Rencana Pembinaan Lima Tahun 1. Tim Penyusun.2018. Pengembangan Eko­
dan Rencana Kerja Tahunan kelompok, wisata Hiu Paus Berbasis Masyarakat
diantaranya terdapat kegiatan-kegiatan pe­ Tradi­sional. Balai Besar TNTC. Manokwari.
ning­katan kapasitas anggota kelompok agar 2. Tim Penyusun.2018. laporan Pem­ben­
mereka siap pada saat kegiatan ekowisata tukan Kelompok ekowisata Hiu Paus
tersebut berkembang dengan pesat. dan Penyusunan RKL dan RKT 2019 di
Kampung Kwatisore. Balai Besar TNTC.
Selain itu, Role Model yang dikembangkan Manokwari
ini juga bertujuan agar peran serta
masyarakat dapat aktif dalam menjaga ling­
04 • BULETIN TRITONIS • EDISI I JULI 2019
Liputan BULETIN TRITONIS • EDISI EDISI I JULI 2019 • 05

11 th Indogreen
Environment & Forestry Expo,
Makassar, 2019 Oleh Ran Ogistira

„„Pembukaan oleh SEKJEN, Wagub Sulsel, dan


Direktur Utama WP Citra

ini makanan utamanya adalah plankton dan tempat pameran juga memiliki arti penting,
ikan-ikan kecil seperti ikan teri (filter feeder). karena Makassar memiliki potensi dalam
Bahkan ikan yang memiliki nama ilmiah dunia investasi, budaya dan pariwisata
Rhincodon typus ini juga tidak menghindari yang kuat juga promosi yang baik untuk
kontak dengan manusia yang ada di menunjukkan potensi unggulan kepada
sekitarnya. Keramahannya ini menjadikan hiu semua kalangan baik dari dalam maupun luar
paus sebagai daya tarik wisata. negeri. Selain itu juga Makassar merupakan
destinasi pariwisita.
Tahun ini, 4-7 April 2019, di kota Makassar,
Sulawesi Selatan, Indogreen Environment Syukur Sakka, Direktur Utama WP
& Forestry Expo yang ke sebelas kalinya Citra mengungkapkan bahwa terdapat
„„Kunjungan Sekjen KLHK, dan Sekditjen ke Stand TNTC diselenggarakan. Event ini sangat strategis 101 Perusahaan yang ikut serta dalam
karena Mensosialisasikan prestasi pemerintah pelaksanaan IEFE 2019 ini, yang berasal dari

P
ameran Indogreen Environment & Forestry TNTC terletak di dua kabupaten, pusat dan daerah dalam implementasi Instansi Pemerintah pusat, Daerah, dan Para
Expo merupakan pameran Kehutanan Kabupaten Teluk Wondama di Provinsi Papua program pemerintah 2014-2019 di bidang pegiat Lingkungan. Dia mengusulkan kepada
dan Lingkungan terbesar di Indonesia Barat dan Kabupaten Nabire di Provinsi lingkungan hidup dan Kehutanan. pemerintah Sulawesi Selatan untuk membangun
sejak tahun 2009 yang diselenggarakan Papua. TNTC juga merupakan  taman nasional sebuah venues bertaraf internasional.
Pada ajang Indogreen Environment &
oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan laut terluas di Indonesia dengan luas kawasan Forestry Expo yang ke sebelas, TNTC hadir Peserta yang dihadirkan pada pameran
Kehutanan (KLHK) bekerjasama dengan PT. 1.453.500 Ha, dibagi atas luas daratan 68.200 dengan mengusung tema “Dive with Whale Indogreen Environment & Forestry Expo ke-
Wahyu Promo Citra. Pameran merupakan Ha (meliputi pesisir pantai 12.400 Ha dan Shark in Teluk Cenderawasih National Park” sebelas antara lain:
salah satu media yang dapat digunakan daratan pulau-pulau 55.800 Ha) dan perairan/ untuk memperkenalkan destinasi dan atraksi
dalam upaya memperkenalkan kekayaan laut seluas 1.385.300 ha. • Kementerian Lingkungan Hidup dan
wisata khas TNTC, berinteraksi bersama hiu
dan potensi alam di Taman Nasional Teluk Kehutanan
Keunikan kawasan ini adalah adanya paus. Hasil yang diharapkan dari Pameran
Cenderawasih (TNTC), • Kementerian Pertanian
keanekaragaman sumber daya alam hayati ini adalah diperoleh jumlah kunjungan
• Kementerian Kelautan dan Perikanan
Pameran, baik dalam skala lokal maupun laut dan daratan pulau yang tinggi serta yang meningkat ke TNTC sehingga dapat
• Kementerian ESDM
nasional adalah untuk mensosialisasikan keindahan panorama bawah lautnya. Salah meningkatkan Pendapatan Negara Bukan
• Lembaga Pemerintah Non Kementerian
serta mempromosikan potensi yang dimiliki satu objek wisata unggulan TNTC saat ini Pajak (PNPB) Balai Besar Taman Nasional
• Pemerintah Daerah :
oleh TNTC. Dengan dilakukan kegiatan adalah menyelam sambil berinteraksi dengan Teluk Cenderawasih.
Provinsi/ Kabupaten/ Kota
pameran, masyarakat umum akan lebih hiu terbesar di dunia, hiu paus/Whale Shark. Pemeran Indogreen Environment & Forestry Dinas Kehutanan
mudah mengenal keberadaan serta potensi Expo yang ke sebelas dibuka secara resmi Dinas Lingkungan Hidup dan
Hiu paus di TNTC dapat dijumpai setiap
yang dimiliki TNTC. Sejak 29 Agustus 2002, oleh Sekertaris Jenderal KLHK, Bambang Kehutanan
harinya sepanjang tahun tanpa mengenal
keberadaan TNTC sebagai kawasan taman Hendroyono, didampingi oleh Wakil Gubernur Dinas Perkebunan
musim. Meski ukuran badannya sangat besar,
nasional laut di wilayah Papua ini belum Sulawesi Selatan, dan Direktur Utama Wahyu Bappedalda
hiu paus dikenal cukup ramah dan jinak. Hiu
banyak dikenal oleh masyarakat luas. Promo Citra. Pemilihan Makassar sebagai UPT Lingkup LHK
06 • BULETIN TRITONIS • EDISI I JULI 2019 BULETIN TRITONIS • EDISI EDISI I JULI 2019 • 07

• Pengusaha: Kayu, Rotan, Madu, Sutra ekowisata, jasa perdagangan karbon


Alam, Gaharu dan jasa keanekaragaman hayati dan
• BUMN sylvopastura, sylvofishery, agroforestry,
• Pengelola Usaha Hutan Tanaman Industri wanafarma
• Pengelola Hutan Alam dan Restorasi • Reklamasi areal bekas tambang dalam
Ekosistem kawasan hutan, jasa lingkungan dan
• Pengelola Hutan Masyarakat panas bumi.
• Hutan Adat • Pengembangan landscape/mosaic
• Furniture Ramah Lingkungan system; penetapan HCVF dan HCS (High
• Asosiasi Kayu, Furniture, Dll. Conservation Values Forest & High Carbon
• Biofarmaka Stock) dalam pelepasan kawasan hutan
• Pulp & Paper untuk usaha perkebunan dan kegiatan
• Otomotif Ramah Lingkungan non kehutanan.
• Elektronik Produsen Ramah Lingkungan • Pengembangan IPTEK lingkungan hutan
dan produk kehutanan
• Upaya penguatan budaya lokal serta
mendukung realisasi Konsep Gaya Hidup
yang Hijau Menuju Indonesia Hijau (Green
Living Style Towards Green Indonesia).
• Sosialisasi dan informasi perusahaan „„Tim Pameran BBTNTC

terkait Pemanfaatan CSER (Corporate


Social Environment Responsibility). penayangan video/presentasi langsung Balai PPI dan Karhutla wilayah Sulawesi,
peme­ rintah dan sektor industri berkaitan Penggiat Alam, dan Lainnya.
Konsep Zero Waste dengan prinsip 3R dengan pemeliharaan dan penataan
(Reduce, Reuse, dan Recycle). “Indonesia memiliki kawasan hutan
lingkungan hidup dan hutan.
konservasi yang luas, terbagi dalam berbagai
Bambang Hendroyono, Sekjen KLHK me­ Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, Andi status. Saat ini ada 54 taman nasional
ngatakan, “Pameran ini diharapkan menjadi Sudirman Sulaiman pada pembukaan me­ yang tersebar luas di seluruh pelosok. Ada
dorongan untuk terus bertanggung­ jawab nutur­kan, sudah saatnya masyarakat ikut beberapa diantaranya memiliki status
pada lingkungan kita. Pemeran ini telah berpartisipasi dalam penyehatan lingkungan internasional, seperti Cagar Biosfer, Warisan
memasuki tahun ke-11 dengan mengangkat yang bisa berdampak pada lingkungan Dunia, Asean Heritage Park dan lainnya.
tema Integrasi dan Sinergi Industri Pada sehat. Dia menyampaikan apresiasinya Itu merupakan kebanggaan kita sekaligus
Sektor Kehutanan Dalam Meningkatkan atas terpilihnya kota Makassar sebagai tuan tanggung jawab kita untuk mengelola &
Kesejahteraan Masyarakat”. rumah Indogreen Environment & Forestry Expo menjaganya dengan benar”, kata Herry
Ajang ini untuk mensosialisasikan ke sebelas Tahun 2019, dan mengatakan, Subagiadi, Sekertaris Direktur Jenderal KLHK,
prestasi pemerintah pusat dan daerah Pemerintah Sulawesi Selatan sangat terbuka dalam acara talkshow.
dalam implementasi program pemerintah untuk mendukung program-program KLHK,
Pameran Indogreen Environment &
2014-2019 di bidang lingkungan hidup dan khususnya terkait upaya rehabilitasi hutan
Forestry Expo ke-11 tahun 2019 secara resmi
Kehutanan, seperti: promosi wilayah hutan dan lahan di Sulawesi Selatan yang menjadi
„„Sekjen KLHK dalam sambutan pembukaan pameran di tutup oleh Kelapa P3E Sulawesi Maluku,
(taman nasional) di Indonesia sebagai target terbesar di tahun ini.
Darhamsyah, Minggu 7 April 2019. Dalam
Konsep Indogreen Road Show To Your City daerah tujuan wisata. Mensosialisasikan Pameran Lingkungan Hidup dan sambutan penutupnya Dia menuturkan
tahun ini, menampilkan secara integrasi: sum­­ban­gsih sektor industri dalam turut Kehutanan terbesar ini sangat ramai oleh bahwa acara ini diluar ekspektasi dari yang
men­ jaga kelestarian lingkungan hidup pengunjung, hal ini bisa dilihat dari buku tamu dibayangkan, baik dari jumlah pengunjung
• Taman Nasional Expo: Potensi pesona
dan hutan. Mensosialisasikan program- pameran. Pada hari pertama pelaksanaan, maupun partisipasi peserta pameran.
alam hutan Indonesia, Pengelolaan
program CSER sektor industri (kehutanan stand Balai Besar Taman Nasional Teluk Darhamsyah kemudian menekankan
pariwisata taman nasional menjadi
energi, pertambangan, batubara dan migas). Cenderawasih sudah dikunjungi 466 tamu. penting­nya penerapan standar SNI ISO
destinasi wisata khusus, potensi taman
Memper­ kenalkan teknologi pengelolaan Total pengunjung ke stand TNTC hingga hari 20121207 tentang sistem manajemen
wisata alam, dan pesona potensi produk
lingkungan hidup dan hutan yang dapat penutupan sebanyak: 777 tamu. event berkelanjutan. Artinya event yang
hutan Indonesia
dimanfaatkan pemerintah, industri dan dilaksanakan harus ramah lingkungan, antara
• Teknologi pengelolaan lingkungan dan Selain menampilkan stand-stand
masyarakat dalam pemanfaatan hutan yang lain meminimalkan penggunaan plastik,
hutan; Pengelolaan limbah dan sampah pamer­ an dari berbagai peserta yang
baik dan benar. Mempromosikan produk- panitia menggunakan galon untuk memenuhi
serta pemanfaatan hutan sebagai berasal dari seluruh Indonesia, pameran
produk hasil hutan yang memiliki potensi kebutuhan air minum, penggunaan kemasan
hutan alam produksi, hutan tanaman ini juga melakukan dialog interaktif dengan
dalam peningkatan ekonomi masyarakat. Dan alami, dan pemilahan sampah.
industri, restorasi ekosistem, hutan narasumber, seperti: Sekertaris Direktur
Menggebyarkan Hari Hutan Internasional dan
tanaman rakyat, hutan kemasyarakatan, Jenderal KLHK, Kepala Biro Humas KLHK,
Hari Rimbawan Ke-36 melalui acara khusus
hutan desa, jasa tata air, jasa Kepala Balai PPE Sulawesi-Maluku, Kepala
“Apa yang Telah Dibuat Untuk Kami” melalui
08 • BULETIN TRITONIS • EDISI I JULI 2019
Liputan BULETIN TRITONIS • EDISI EDISI I JULI 2019 • 09

Eka Chris Goestarivo Artawa

KESAN P
andangan orang diluar sana mengenai
Papua yang katanya “Di Papua itu rawan,
tidak aman.. lebih baik jangan kesana!”
membuat sebagian orang lebih memilih
untuk tidak mengunjungi daerah yang berada

PERTAMA di bagian timur Indonesia ini.


Namun faktanya, daerah yang berada
di Papua tidak seperti yang di kira sebagian

DI PULAU ROON
banyak orang.
Saya pun berkesempatan menginjakkan
kaki di salah satu Pulau yang merupakan
salah satu distrik dari Kabupaten Teluk
Wondama, Papua Barat, yaitu Pulau Roon.
Pulau Roon dapat di akses melalui jalur
laut. Ada beberapa kapal yang hilir mudik
melawati pulau ini yang notabenenya
merupakan jalur persinggahan kapal-kapal
angkutan penumpang. Jadi, tak perlu risau
dan takut jika harus balik kembali ke kota.

Perjalanan menuju Pulau Roon „„Aktivitas masyarakat Pulau Roon


Kapal Express Bahari merupakan kapal
kepiting, bia (kerang), serta beberapa jenis Kembali ke perjalanan, waktu yang
yang saya dan teman-teman gunakan dalam
sayur mayur. Tak lupa pula makanan kecil singkat di Pulau Roswar membuat kami
perjalanan menuju pulau Roon dengan durasi
khas Papua, Pinang. hanya dapat melihat sebentar, juga karena
perjalanan yang lebih cepat dibandingkan
posisi kampung yang berada di bagian
dengan kapal-kapal komersial lainnya, kurang Sebagai orang yang baru akan budaya
dalam pulau dan memiliki jarak yang cukup
lebih enam Jam. Papua, saya sampai saat ini belum sempat
jauh untuk dapat dijangkau maka hanya sisi-
mencoba buah pinang (Mungkin saya akan
Dalam rute kapal ini (Express Bahari) sisi pulau dan dermaga dapat
mencobanya nanti). Buah pinang katanya
dari Pelabuhan Manokwari, perhentian menjadi bukti bahwa kami
memiliki manfaat untuk mencegah gigi dari
selanjutnya adalah Pulau Roswar. Di pulau ini
kerusakan karena menurut penelitian buah
biasanya kita dapat membeli berbagai macam
pinang memiliki aktivitas mikroba yang dapat
bahan makanan mulai dari berbagai macam
mencegah aktivitas bakteri penyebab gigi
ikan segar hasil tangkapan
berlubang. Pinang juga dapat memperkuat
masyarakat yang
gigi dan gusi.
masih fresh, Lobster,

„„Dermaga Roswar
10 • BULETIN TRITONIS • EDISI I JULI 2019 BULETIN TRITONIS • EDISI EDISI I JULI 2019 • 11

„„View kampung syabes

sosial jangan berharap anda dapat meng- Senyum, Salam, dan Sapa. Setiap kali, saya
upload status apalagi foto-foto selfie anda. berpapasan dengan mereka (warga kampung)
Hahahaha dari anak-anak hingga orang dewasa selalu
melemparkan senyum, sapa dan salam
Tapi tenang.. untuk masalah air bersih
kepada saya. Sungguh sebuah kesan pertama
jangan anda tanyakan disini, karena air di
„„View kampung yende mena yang membuat setiap orang termasuk saya
Pulau ini berlimpah ruah. Jaringan air warga
jadi semakin kagum dengan pulau ini.
disini sudah terinstal dengan baik. Dengan
telah berkunjung ke Pulau Roswar. Tak kurang Sayangnya pada malam hari, kami adanya pembuatan bak air serta pipa-pipa Suatu waktu ketika saya jalan, ada
dari 20 menit kapal pun berangkat menuju disambut dengan kegelapan karena layanan yang sudah terpasang ke rumah-rumah seorang bapak yang sedang mancing
destinasi selanjutnya, Pulau Roon. listrik di pulau ini belum tersedia. Masyarakat warga serta vegetasi pulau yang masih di dermaga menyapa saya. “Malam…
sekitar biasa menggunakan energi matahari terjaga kelestariannya membuat air mengalir kaka mau kemana?” Kata si bapak. Saya
Pulau Roon (Solar cell) pada alat yang terpasang pada sepanjang waktu ditempat ini. pun menjawabnya “Mau cari sinyal buat
Setelah menempuh satu jam perlalanan masing-masing rumah. Beberapa sudah nelpon bapa..”. Saya pun terhenti sejenak
dalam kondisi laut yang cukup tenang. menggunakan genset sebagai sumber listrik Senyum, Sapa, Salam Masyarakat Pulau di tempat itu sambil ngobrol asik sambil
Terdengar suara stoom kapal yang mereka. Roon memperkenalkan diri kepada beliau sampai
membangunkan setiap orang yang tertidur Pulau Roon ini termasuk wilayah kemudian saya pamit lagi untuk melanjutkan
Dengan melihat kondisi seperti ini,
di kapal. Ya.. itu tandanya kapal siap untuk administratif Distrik Roon. Distrik tersebut pencarian sinyal telepon.
mugnkin nantinya pemerintah dapat
sandar di dermaga tujuannya. memperhatikan kondisi masyarakat di pulau memiliki tujuh kampung: Yende, Mena, Selama empat hari di pulau ini cukup
ini. Terlepas dari apakah mereka mampu Syabes, Niab, Inday, Sariay, dan Menarbu. untuk merubah mindset saya tentang image
Karena terhimpit dengan beberapa
membayarnya atau tidak setidaknya ada Masyarakatnya hidup berdampingan negatif dari Papua dan justru meyakinkan
pulau yang berada disekitarnya membuat
perhatian terhadap mereka yang juga walaupun beberapa kampung diantaranya saya untuk lebih lama mengabdi di tanah ini
perairan disekitar pulau sangat teduh. Sinar
merupakan bagian dari kita NKRI. terletak di pulau yang berbeda. Mayoritas (Papua).
cahaya matahari yang mulai redup menghiasi
kepercayaan yang dianut warga adalah
pandangan pertama saya di Pulau Roon. Untuk orang yang datang dari jauh Terima kasih kepada Kepala Seksi PTN IV
Kristen. Meskipun ada pendatang lain yang
Pemandangan rumah-rumah masyarakat seperti saya, komunikasi sering menjadi bergabung dengan kepercayaan berbeda Pulau Roon, Pak Manerep Siregar, yang sudah
yang berdampingan di sisi pulau dan kendala ketika kita mengunjungi tempat- tidak membuat suasana yang aman dan mendampingi dan membimbing kami selama
berlatarkan tebing curam di atasnya menjadi tempat baru seperti ini. Yup.., di Pulau ini damai kampung ini hilang. berada di Pulau Roon, serta Kakak-kakak
panorama yang sungguh menarik. Perahu- koneksi jaringan juga merupakan masalah Polhut, Staf Balai Besar Taman Nasional Teluk
yang mau tidak mau harus saya terima. Untuk Sikap toleransi dan saling menghargai Cenderawasih yang sudah menemani kami
perahu nelayan yang hilir mudik dilepas
sekedar menelepon kita harus berada di juga selalu di tunjukkan warga kampung. Yang menjelajahi berbagai tempat-tempat menarik
pantai juga menambah kesan eksotik pulau
spot-spot tertentu agar komunikasi berjalan paling membuat saya kagum yaitu sistem 3S di Pulau Roon.
ini.
dengan lancar. Untuk yang demam media yang diterapkan warga kampung ini yaitu
12 • BULETIN TRITONIS • EDISI I JULI 2019
Liputan BULETIN TRITONIS • EDISI EDISI I JULI 2019 • 13

GERBANGMAS
Sebuah Laporan
Khusus Gerakan
Anak Bangsa
Menanam Serentak

E
kosistem sebagai sebuah wadah tempat
berlangsungnya kehidupan mempunyai
faktor pembatas internal dan eksternal. Hal
tersebut dikenal sebagai daya dukung dan daya „„Kasubag Umum BBTNTC, melakukan penanaman
tampung, keterbatasan tersebut menjadikannya
sebagai pertimbangan dan perhatian dalam memulihkan lingkungan serta memberi
pengambilan keputusan untuk mengelola dan manfaat yang nyata kepada pada
memanfaatkan sumber daya alam tersebut. masyarakat.
Pelingkupan atas keterbatasan tersebut Kegiatan GERBANGMAS ini bertujuan
membutuhkan keterkaitan dan sinergi manusia untuk memberikan dukungan nyata „„Kepala BBTNTC saat mengikuti penanaman
untuk menjaga, mempertahankan, memulihkan kepada program pemerintah (Kementerian
hingga memperbaiki. Selanjutnya dalam LHK) dalam upaya pemulihan lingkungan
perspektif ekologi, kesehatan sebuah ekosistem melalui penanaman bibit pohon secara
tidak terlepas dari komposisi tumbuhannya. serentak di seluruh Indonesia. Disisi GERBANGMAS tingkat pusat di Rumpin
Berbagai program dan kegiatan dilakukan untuk Aliran Sungai dan Hutan Lindung
lain, sasaran kegiatan guna terwujudnya serta melakukan penanaman bersama
mengembalikan dan atau menambah komposisi KLHK Dr. Ir. I B Putera Parthama, M.Sc
kontribusi nyata IKA SKMA dalam upaya Pengurus Pusat dan anggota IKA SKMA
tumbuhan sebagai wujud penjaminan fungsi yang juga Pembina IKA SKMA mem­
pemulihan lingkungan melalui kegiatan Pengda DKI Jakarta. Pada kesempatan
produsen dalam keseimbangan fungsi ekologis berikan dukungan penyelenggaran
penanaman serentak di seluruh Indonesia tersebut Kepala BP2SDM juga menerima
hingga kontribusi jasa lingkungan lainnya. GERBANGMAS, salah satunya dengan
pada lahan-lahan kritis, daerah penyangga Video call dari Pengda IKA SKMA Aceh
mem­berikan bibit untuk penanaman
Secara nyata, aksi penanaman serentak yang dan ruang terbuka hijau perkotaan. dan D I Yogjakarta untuk memantau
serentak dari persemaian BPDAS HL
dilakukan oleh seluruh anggota Ikatan Keluarga GERBANGMAS di daerah.
Penyelenggaraan aksi GERBANGMAS, dan BPTH di seluruh Indonesia.
Alumni Sekolah Kehutanan Menengah Atas • Dr. Bambang Soepijanto, Pembina IKA
mendapat dukungan penuh dari Pejabat • Sekretaris Jenderal KLHK Dr. Ir.
(IKA SKMA) merupakan perwujudan semangat SKMA hadir pada acara GERBANGMAS di
Kementerian LHK dan Dewan Pembina Bambang Hendroyono M.M, mem­
rimbawan dalam menjaga, melindungi dan Daerah Istimewa Yogjakarta, memberikan
IKA SKMA. Dukungan diberikan dalam hal berikan dukungan dan arahan sinergi
memperbaiki ekosistem. Bersempena dengan arahan pembukaan kegiatan dan melaku­
mematangkan rencana, teknis pelaksanaan kegiatan GERBANGMAS dengan pe­
peringatan hari Bakti Rimbawan ke 36 Tahun kan penanaman bersama seluruh ang­
di lapangan hingga pencanangan dampak nanam­ an serentak yang dilaksana­
2019 dan implementasi visi dan misi IKA SKMA gota Pengda IKA SKMA Yogjakarta dan
sebagai hasil akhir dari kegiatan yang kan seluruh UPT KLHK melalui
dalam upaya pemulihan lingkungan, dilakukan masyarakat.
dilakukan di seluruh wilayah Indonesia oleh surat Nomor: S. 286/Setjen/ Roum/
aksi penanaman secara serentak dan bersamaan • Direktur Jenderal Konservasi Sumber
IKA SKMA. Peran pejabat KLHK dan pembina Set.1/3/2019.
yang dinamakan sebagai “Gerakan Anak Bangsa Daya Alam dan Ekosistem Ir. Wiratno,
IKA SKMA meliputi: • Direktur Jenderal Penegakan Hukum
Menanam Serentak (GERBANGMAS)”. Aksi M.Sc yang juga pembina IKA SKMA mem­
Lingkungan Hidup dan Kehutanan
penanaman ini dilakukan dengan menggandeng • Kepala Badan Penyuluhan dan berikan arahan pemantapan rencana
KLHK Dr. Drs. Rasio Ridho Sani,
satuan kerja pemerintah pusat dan daerah yang Pengembangan Sumber Daya Manusia hingga penyelenggaraan GERBANGMAS
M.Com, M.PM selaku Pembina IKA
tersebar di seluruh Provinsi dan Kabupaten KLHK yang juga Pembina IKA SKMA Ir. serta menerima Video call dari beberapa
SKMA, memberikan dukungan dan
se-Indonesia. Sinergitas ini sebagai bentuk Helmi Basalamah, M.M memberikan Pengda IKA SKMA untuk memantau
arah­an mulai dari perencanaan
komitmen bersama untuk menjaga dan atau arahan pemantapan kegiatan dan pelaksanaan penanaman serentak di
sampai dengan penyelenggaraan
hadir pada acara pembukaan kegiatan daerah.
GERBANGMAS.
• Direktur Jenderal Pengendalian Daerah
14 • BULETIN TRITONIS • EDISI I JULI 2019 BULETIN TRITONIS • EDISI EDISI I JULI 2019 • 15

„„Para peserta GERBANGMAS dari UPT KLHK Papua Barat, „„Kepala BBTNTC saat mengikuti penanaman
Manokwari

• Direktur Iuran dan Pemasaran Hasil Hutan Ir. ditanam sebanyak 1.400 batang dari jenis untuk memberikan hasil terbaik sebagai
Awriya Ibrahim selaku Penasehat Organisasi Merbau, Nyatoh dan Trembesi Kegiatan dukungan nyata dalam upaya pemulihan
IKA SKMA memberikan dukungan dan ini terselenggara atas kerjasama Dinas lingkungan. Semangat menanam dan pelihara
arahan dalam pe­mantapan kegiatan serta Kehutanan Prov. Papua Barat, Seluruh UPT akan terus digelorakan oleh segenap anggota
memonitor penyelenggaran GERBANGMAS. KLHK di Manokwari, Fakultas Kehutanan IKA SKMA diseluruh pelosok negeri sebagai
Universitas Papua Manokwari, Alumni SKMA bentuk ajakan kepada semua pihak untuk
Pada tahun 2019, telah dilaksanakan
yang berada di Kabupaten Manokwari, menjadikan lingkungan kita lebih baik.
penanaman bibit pohon secara serentak
Bunda-bunda (mace-mace) IKA SKMA,
pada waktu yang bersamaan di 33 Provinsi. Ayo menanam!!!
dan Pengcab Teluk Bintuni melakukan
Di Papua Barat dilaksanakan di di tiga
penanaman pada Kampung Bumi Saniari, untuk sebuah harapan, untuk hari esok
kabupaten: Sorong. Manokwari dan Teluk
Distrik Manimeri Kabupaten Teluk Bintuni yang lebih baik, untuk masyarakat sejahtera
Bintuni. DI Kabupaten Sorong, diikuti oleh
sebanyak 600 batang bibit tanjung dan dan untuk lingkungan yang sehat
IKA SKMA Pengda Papua Barat, Universitas
trembesi.
Victory Sorong, Balai Besar KSDA Papua Barat,
Cabang Dinas Kehutanan IX Sorong, KPHL Keberhasilan kegiatan penanaman
„„Peserta GERBANGMAS
Unit II Kota Sorong, KPHP Unit II Kab. Sorong, bukanlah pada seberapa banyak bibit yang
alumni SKMA yang berada di Kabupaten ditanam dan seberapa megah seremoni
Sorong Raya, serta Penggiat Lingkungan acara penanaman, tetapi seberapa banyak
• Staf Ahli Menteri Bidang Energi Ir.
dengan jumlah bibit yang ditanam sebanyak bibit yang ditanam tersebut mampu
Hudoyo, M.M selaku panitia Hari Bakti
3.000 batang. tumbuh dengan baik. Oleh karena itu IKA
Rimbawan tahun 2019 memberikan
SKMA, sesuai dengan semangat “tanam dan
dukungan pelaksanaan GERBANGMAS Kabupaten Manokwari melakukan
pelihara 20 pohon per anggota” pada kegiatan
yang diintegrasikan dengan kegiatan penanaman pada arboretum Universitas
GERBANGMAS 2019, bertekad melanjutkan
penanaman serentak dalam rangka Hari Papua dan kiri kanan halaman kantor
kegiatan penanaman serentak ini dengan
Bakti Rimbawan. Gubernur Papua Barat. Bibit yang
melakukan pemeliharaan secara periodik
16 • BULETIN TRITONIS • EDISI I JULI 2019
ARTIKEL BULETIN TRITONIS • EDISI EDISI I JULI 2019 • 17

Role Model Cara Baru Kelola Kawasan Konservasi

TNTC B
eberapa waktu yang lalu, Kementerian Lingkungan
Hidup dan Kehutanan (KLHK) melalui Direktorat
Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan
Ekosistem (Ditjen KSDAE) telah mencanangkan tentang
pengembangan cara baru dalam mengelola kawasan
konservasi. Cara baru yang dimaksud tersebut salah
Wujud satunya dengan membangun learning organization.
Implementasi Hal ini dikemukakan oleh Direktur Jenderal (Dirjen)
KSDAE, Wiratno, dalam Rapat Koordinasi teknis bidang
Kebijakan KLHK KSDAE tahun 2017. Dalam paparannya, Dirjen KSDAE
Mengembangkan menyampaikan bahwa cara baru tersebut dilakukan
Cara Baru dengan melibatkan masyarakat di dalam dan sekitar
kawasan dengan mempertimbangkan prinsip-prinsip
Mengelola penghormatan terhadap Hak Asasi Manusia. Lebih lanjut
Kawasan Wiratno mengemukakan bahwa cara baru tersebut
Konservasi merupakan upaya dalam menemukan model pengelolaan
kawasan konservasi yang berdasarkan nilai-nilai adat
(Topo Budi Dhanarko,S. dan budaya setempat. Ditambahkan juga bahwa KLHK
sangat menyadari bahwa masyarakat sebagai pelaku
Pi,M.Si -PEH MUDA)
utama memegang peranan penting dalam masa depan
konservasi.
Pada kesempatan itu pula, Wiratno, mengungkapkan
bahwa sinergisitas lintas sektor perlu terus dibangun
yang dimulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan,
monitoring, dan evaluasi. Selain itu, faktor kepemimpinan
(leadership) yang tangguh juga menjadi syarat utama
dalam menjalankan cara baru kelola kawasan konservasi
tersebut. Kepemimpinan yang tangguh tersebut harus
whose behaviour they try to atau dengan kata paus (Rhincodon typus) yang biasa ditemui
mampu membangun kerja sama para pihak dengan
lain bahwa seseorang yang dijadikan contoh di Kwatisore, TNTC. Potensi tersebut pada
prinsip saling menghormati (mutual respect), saling
untuk diikuti. Jika dikaitkan dalam suatu prinsipnya dapat dimanfaatkan sebagai
percaya (mutual trust), saling menguntungkan (mutual
kebijakan, hal tersebut juga berarti bahwa salah satu atraksi pariwisata yang diharapkan
benefits).
suatu program/kebijak­an yang baik dan dapat mampu menunjang kegiatan pariwisata
Untuk mengawali pelaksanaannya, Direktorat Jenderal dijadikan contoh/model untuk dilakukan. berkelanjutan dalam kawasan TNTC.
KSDAE telah menugaskan keapda 74 Unit pelaksana teknis
Sebagai kepanjangan tangan Ditjen Namun terdapat beberapa kendala
(UPT) untuk menerapkan role model tersebut.
KSDAE dalam mengelola kawasan konservasi, yang menjadikan sektor pariwisata di kawas­
BBTNTC memiliki komitmen yang kuat bahwa an TNTC ini belum berkembang secara
Role Model Balai Besar TNTC keberadaan TNTC harus mampu menunjang maksimal, yaitu masih lemahnya dukungan
Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih
sistem penyangga kehidupan secara lestari kebijakan, belum efektifnya koordinasi dan
(BBTNTC) salah satu UPT pada Ditjen KSDAE juga
dan berkelanjutan. Secara singkat dapat komunikasi antar pihak, sinergisitas komuni­
mendapat tugas yang amat penting tersebut dan
dijelaskan bahwa Role model yang telah kasi antar pengelola jasa pariwisata dengan
segera melakukan langkah-langkah dalam menyusun
ditetapkan oleh BBTNTC tersebut memiliki pemerintah terkait masih kurang, dan masih
role model pengelolaan kawasan. Sehingga ditetapkan
latar belakang bahwa kawasan TNTC memiliki minimnya penyertaan masyarakat lokal
Pengembangan Ekowisata Hiu Paus (Whale Shark) Berbasis
beberapa potensi, diantaranya adalah ke­ dalam kegiatan pariwisata.
Masyarakat Tradisional sebagai role model BBTNTC.
aneka­ ragaman hayati yang sangat tinggi,
Role model berarti a person who someone admires and Tak bisa dipungkiri bahwa keberadaan Hiu
keragaman budaya masyarakat di dalam
Paus dalam kawasan TNTC telah menjadikan
dan daerah penyangga kawasan, dan Hiu
18 • BULETIN TRITONIS • EDISI I JULI 2019 BULETIN TRITONIS • EDISI EDISI I JULI 2019 • 19

lazim mengadaptasi dalam manajemen di 4. Struktur Birokrasi, struktur organisasi mentor dengan pembuat kebijakan
sektor publik, yaitu kebijakan diturunkan yang bertugas mengimplementasikan ini sangat penting dalam menunjang
melalui program-program kemudian diturun­ kebijakan memiliki pengaruh yang signi­ keberhasilan implementasi role model
kan lagi menjadi proyek-proyek, dan akhirnya fikan terhadap implementasi kebijakan. TNTC. Kemauan kuat dan kesamaan
terwujud pada kegiatan-kegiatan. Aspek dari struktur organisasi adalah pandangan oleh para pelaksana role
Standart Operational Procedure (SOP) model ini sangat diperlukan guna ber­
Implementasi Kebijakan memiliki 2
dan fragmentasi. Struktur organisasi jalan­
nya implementasi role model.
kate­gori, yaitu yang bersifat Top down dan
yang terlalu panjang akan cenderung Kesama­an pandangan tersebut adalah
bott­om up. Pada umumnya implementasi
melemahkan pengawasan dan menim­ melalui role model ini akan dapat
kebijakan yang ada pada instansi pemerintah
bulkan berbelitnya prosedur birokrasi meningkatkan peran serta masyarakat
merupakan turunan dari kebijakan yang
sehingga berimbas pada aktivitas dalam pengelolaan pariwisata di
ada ditingkat atasnya (top down). Untuk
organisasi yang tidak fleksibel. kawasan TNTC khususnya tetap ber­
melihat lebih lanjut implementasi kebijakan
bijak pada kearifan dan budaya lokal
yang bersifat Top down ini, ada beberapa
teori implementasi kebijakan yang dapat Implementasi Role Model oleh Balai setempat guna mendukung kelestarian
Besar TNTC sumberdaya hayati dan kawasan
di gunakan sebagai dasar. Diantaranya
Dengan merujuk pada teori implementasi konservasi.
adalan teori implementasi kebijakan yang
kebijakan yang dikemukakan oleh George C. 4) Struktur Birokrasi, dalam melaksanakan
dikemukakan oleh George C. Edward III.
Edward III tersebut, Implementasi kebijakan role model ini diperlukan Standar
Menurut Edward III, implementasi kebijakan
role model yang dikembangkan oleh Balai Operasional Prosedur SOP, hal ini
dipengaruhi oleh empat variabel, yaitu :
Besar TNTC akan dapat berjalan secara efektif akan memudahkan para implementor
atraksi tersendiri di dunia pariwisata baik 1. Komunikasi, yaitu keberhasilan imple­ apabila implementor dapat melaksanakan untuk melaksanakan setiap kegiatan
dalam skala lokal maupun internasional. mentasi kebijakan ini mengharuskan keempat variabel tersebut dengan baik, yaitu yang telah diprogramkan. SOP ini
Animo masyarakat untuk dapat melihat secara para setiap pelaksana kebijakan (imple­ penting bagi pedoman implementor
langsung atraksi Hiu paus tersebut sangat tinggi mentor) mengetahui apa yang harus 1) Komunikasi, diperlukan komunikasi agar lebih terarah dan mengurangi
sehingga mampu menunjang peningkatan dilakukan, dimana yang menjadi tujuan yang jelas dan konsisten dari pembuat distorsi implementasi role model. Para
penerimaan negara di sektor wisata alam. dan sasaran kebijakan harus ditrans­ ke­bijakan kepada implementor se­ pelaksana role model harus mengetahui
Fenomena tersebut harus mampu diantisipasi misikan kepada kelompok sasaran hingga implementor secara jelas me­ secara detail dan menjadikan SOP ini
oleh pihak BBTNTC, bahwa pariwisata yang (target) sehingga akan meminimlisir nge­ tahui tentang apa yang harus di­ sebagai bagian yang tidak terpisahkan
telah berjalan saat ini dapat dipertahankan distorsi implementasi kebijakan. laksanakan, selain itu konsistensi pada pelaksanaan role model.
bahkan ditingkatkan, terlebih lagi dengan 2. Sumberdaya, bahwa implementasi komuni­ kasi kepada implementor juga
berperan sangat besar bagi keberhasilan Role model yang dikembangkan oleh
tetap memperhatikan kearifan lokal yang kebijak­an meskipun sudah dikomuni­
implementasi kebijakan role model TNTC Balai Besar TNTC ini sebagai wujud imple­
berkembang dimasyarakat serta pelibatan kasikan dengan jelas, namun jika
ini, komunikasi tersebut dapat berupa mentasi kebijakan KLHK dalam mengelola
masyarakat dalam pengelolaan pariwisata. implementor masih kekurangan sumber­
briefing pada saat apel rutin, rapat, kawasan konservasi dengan cara baru dan
daya untuk melaksanakan, maka akan
Role model yang dikembangkan oleh maupun kunjungan langsung ke lokasi diharapkan dengan terimplementasinya
menjadikan implementasi kebijakan
BBTNTC ini memiliki tujuan: 1. Menciptakan target. kebijakan ini dapat tercapai tujuan yang telah
tidak efektif. Sumberdaya ini adalah
ruang kelola ekonomi bagi masyarakat di 2) Sumberdaya, role model TNTC dapat ditetapkan sehingga menjadikan keberadaan
sumber daya manusia (kompetensi dan
daerah penyangga melalui pengembangan berjalan dengan baik apabila didukung kawasan TNTC secara umum sebagai harta
jumlah) dan sumberdaya finansial(dana).
ekowisata, 2. Meningkatkan dukungan serta oleh sumberdaya yang mencukupi, yaitu karun keanekaragaman hayati nasional dapat
3. Disposisi, dikemukakan bahwa disposisi
peran masyarakat dalam pelestarian Hiu SDM dan Dana. SDM ini harus memenuhi tetap lestari dan dapat menunjang sistem
merupakan suatu keinginan, kemauan,
Paus (Rhincodon typus), 3.Melestarikan ke­ dari segi baik kompetensi maupun penyangga kehidupan secara berkelanjutan.
dan kecenderungan pelaku kebijakan
ber­adaan Hiu Paus (Rhincodon typus), 4. jumlahnya sehingga implementor tidak
untuk melaksanakan serta mewujudkan
Terbinanya kelompok sadar wisata Hiu Paus banyak mengalami kendala dalam Rujukan
kebijakan tersebut secara sungguh-
dalam rangka peningkatan pendapatan melaksanakan setiap kegiatan role 1. Tim Penyusun.2018. Pengembangan Eko­
sungguh. Lebih lanjut dijelaskan bahwa
masyarakat, Pendapatan Asli Daerah (PAD) model TNTC ini. Dalam meningkatkan wisata Hiu Paus Berbasis Masyarakat
disposisi adalah watak dan karakteristik
Pemda setempat, dan Penerimaan Negara peran sumberdaya, dibidang SDM dapat Tradisional. Balai Besar TNTC. Manokwari
yang dimiliki oleh implementor, seperti
Bukan Pajak (PNBP). meng­ikutsertakan pegawai/masya­ 2. Subarsono.2005.Analisis Kebijakan Publik
komitmen, kejujuran, sifat demokratis.
Apabila implementor memiliki disposisi rakat pada pelatihan-pelatihan, work­ (Konsep,Teori, dan Aplikasi). Pustaka
Implementasi Kebijakan yang baik, maka implementor tersebut shop, dan lainnya agar kompetensi Pelajar. Yogyakarta
Beberapa literatur mencatat bahwa mereka meningkat untuk menunjang 3. (https://dictionary.cambridge.org/
dapat menjalankan kebijakan dengan
implementasi kebijakan pada dasarnya me­ pelaksanaan role model, selain itu dictionary/english/role-model)
baik seperti apa yang dinginkan oleh
rupakan suatu metode agar suatu kebijakan penambahan personil perlu dilakukan 4. (https://news.detik.com/adv-nhl-
pembuat kebijakan. Begitu pula bahwa
dapat tercapai tujuannya. Implementasi untuk menambah kekurangan SDM di detikcom/d-3661040/kementerian-lhk-
implementasi kebijakan menjadi tidak
kebijakan tersebut juga dapat dilihat dari setiap kegiatan-kegiatan role model. kembangkan-cara-baru-kelola-kawasan-
efektif jika implementor memiliki sikap
dimulainya pada tahap program sampai 3) Disposisi, bahwa karakter, keinginan konservasi)
dan perspektif yang berlainan dengan
kegiatan. Kebijakan yang bersifat publik ini kuat, kesamaan persepsi antara imple­
pembuat kebijakan.
20 • BULETIN TRITONIS • EDISI I JULI 2019
ARTIKEL BULETIN TRITONIS • EDISI EDISI I JULI 2019 • 21

Resor Sowa-Kwatisore
di Taman Nasional Teluk Cenderawasih
Sebuah Bentuk Perwujudan Kehadiran Pengelola Kawasan
Konservasi Dalam Membantu Peningkatan Kondisi Masyarakat Lokal
Melalui Pemberdayaan Ekowisata di Dalam Kawasan TNTC
(oleh: Sanny Sutanto, S. Si., MEMDV, M. Dipl/ PEH Pertama)

K
eberadaan kawasan Kwatisore yang
terletak di Kabupaten Nabire sudah
dikenal di mata para penggiat wisata
minat khusus, terutama keberadaan Hiu
Paus yang menjadi ikon di kawasan tersebut. „„Gambar Lokasi Pantai Sowa
Selain potensi Hiu Paus, terdapat pula
lokasi-lokasi pantai yang masih asri dan
belum banyak didatangi oleh wisatawan ikon wisata di daerah tersebut. Pantai Sowa
baik domestik maupun mancanegara. Oleh juga berdekatan dengan jalur trans Papua
karena itu peluang pengembangan wisata yang kedepannya akan menjadi urat nadi
alam di Kwatisore untuk pemanfaatkan „„Gambar desain Resor Sowa-Kwatisore
penyokong pergerakan pembangunan dan
potensi sumber daya alam yang bertujuan ekonomi di Papua.
mendapatkan keuntungan ekonomis demi
Selain manfaat dari sisi ekonomi serta Resort Sowa Kwatisore dibangun meng­
kesejahteraan masyarakat setempat dan
konservasi, diharapkan pula pengembangan gunakan sumber dana Surat Berharga
daerah sangat besar.
ini juga dapat untuk mengurangi resistensi Syariah Negara (SBSN) dimana dana tersebut
Dengan mengoptimalkan potensi masyarakat terhadap keberadaan pengelola harus dimanfaatkan guna pembangunan
sumber daya alam yang ada, sangatlah kawasan dan kunjungan wisata yang masuk yang memberikan daya ungkit bagi sektor
mungkin pendapatan asli daerah akan dapat ke kawasan Teluk Cenderawasih . Untuk perekonomian baik lokal maupun nasional.
meningkat seiring dengan meningkatnya itu diperlukan upaya penyediaan sarpras
pendapatan masyarakat disekitar kawasan wisata yang layak dan memadai, sehubungan
wisata tersebut. Hal ini sejalan pula dengan dengan hal tersebut Peraian Kwatisore dan
program prioritas pembangunan nasional sekitarnya sangat layak untuk dikembangkan
dimana sector pariwisata diharapkan dapat menjadi destinasi andalan di kawasan ini,
turut serta menjadi salah satu penyokong sehingga sejalan dengan pembangunan
berupa pembangunan sarpras wisata
pembangunan nasional. kepariwisataan nasional dalam KSPN Teluk
alam yang layak serta memenuhi standar
Cenderawasih dan sekitarnya yang digagas/
Efek domino yang ditimbulkan dari minimal pelayanan wisata. Sehingga
diprakarsai oleh Kementerian Pariwisata.
pengembangan sector wisata di kawasan pengembangan wisata alam di Taman
konservasi sangatlah besar. Pendapatan Asli Untuk mendukung hal tersebut di atas, Nasional Teluk Cenderawasih ini kedepannya
Daerah (PAD) yang diproyeksikan meningkat Taman Nasional Teluk Cenderawasih akan memberikan pengaruh penting dalam satu
dapat digunakan untuk pembangunan mengembangkan segala potensi yang atau lebih aspek kepada masyarakat luas dan
daerah tersebut sehingga secara tidak dimiliki baik sumber daya alam maupun lingkungan, seperti pertumbuhan ekonomi,
langsung juga akan menggerakkan roda per­ potensi obyek dan atraksi wisata alam. Obyek sosial dan budaya, pemberdayaan sumber
eko­
nomian masyarakat dan keluaran dari daya tarik wisata alam ini tersebar diseluruh daya alam, daya dukung lingkungan hidup,
peningkatan tersebut adalah berkurangnya kawasan salah satunya di kawasan Sowa. serta pertahanan dan keamanan.
ketergantungan masyarakat terhadap Namun terdapat permasalahan yang cukup
Pembangunan Resort Sowa Kwatisore
kawasan hutan sehingga tekanan terhadap krusial yaitu terkait pengembangan wisata
mengambil tempat di lokasi pantai Sowa,
kawasan hutan semakin kecil. Selanjutnya alam di Taman Nasional Teluk Cenderawasih,
Distrik Kwatisore, Kabupaten Nabire.
potensi capaian dari pengembangan tersebut yaitu masih minimnya sarpras pendukung
Pemilih­
an lokasi ini didasarkan pada
juga memberikan nilai tambah potensi yang memenuhi standar minimal pelayanan.
kedekatan dengan lokasi agregasi Hiu Paus
kawasan sehingga mampu menjadi daya
Untuk itu perlu adanya peningkatan di perairan Kwatisore yang merupakan
ungkit perekonomian dari sector pariwisata.
22 • BULETIN TRITONIS • EDISI I JULI 2019 BULETIN TRITONIS • EDISI EDISI I JULI 2019 • 23

perwakilan pemerintah daerah, perwakilan Progress pembangunan Resort Sowa


tokoh agama serta pengelola kawasan TNTC Kwatisore saat ini telah memasuki bulan ke-
yang langsung dilakukan oleh Kepala Balai lima dimana perkembangan pembangunan
Besar TNTC Ir. Ben Gurion Saroy, M. Si. telah memasuki tahap pembangunan
homestay sebanyak lima buah, kantor
pengelola resort, serta menara pengawas.

Diharapkan dengan selesainya


pembangunan Resort Sowa Kwatisore ini
mampu mewujudkan cita-cita pengelola
kawasan guna memberikan manfaat yang
nyata bagi masyarakat lokal setempat serta
berkontribusi terhadap pembangunan
nasional (bersambung).
„„Gambar Upacara Adat Pelatakan Batu Pertama Pembangunan RSK dan WSC

Rencana pembangunan akan dilak­sana­ Pembangunan Resort Sowa Kwatisore


kan sepanjang tahun 2019 dan diharapkan diawali dengan upacara adat peletakan batu
pada akhir tahun 2019 resort tersebut sudah pertama pada bulan Februari tahun 2019
„„Gambar proses pembangunan dan pemeriksaan
dapat dipergunakan dan dikelola oleh masya­ yang dilakukan oleh seluruh stakeholder
rakat setempat. antara lain perwakilan pemegang hak ulayat,
24 • BULETIN TRITONIS • EDISI I JULI 2019
ARTIKEL BULETIN TRITONIS • EDISI EDISI I JULI 2019 • 25

Whale Shark Center


Taman Nasional Teluk
Cenderawasih
Pusat Kajian Ilmiah Lintas Institusi Sebagai Sarana Pendukung
Upaya Konservasi Serta Peningkatan Ekonomi Masyarakat
Lokal di Kawasan Konservasi
(oleh: Sanny Sutanto, S.Si., MEMDV, M. Dipl/PEH Pertama)

„„Gambar tahapan pembangunan Whale Shark Center saat ini

Program pembiayaan SBSN merupakan


program pemerintah pusat guna men­
dongkrak pertumbuhan ekonomi serta
pem­bangunan nasional yang diharapkan
mampu memberikan dampak yang nyata
terhadap kemajuan bangsa. Dengan program
pembiayaan SBSN ini pula diharapkan
kegiatan-kegiatan serupa dapat diduplikasi
dengan lebih banyak sehingga mempercepat
pembangunan nasional.
Taman Nasional Teluk Cenderawasih
telah mengalokasikan sejumlah dana guna
pembangunan Whale Shark Center (WSC)
„„Gambar rencana pembangunan Whale Shark Center
ini sepanjang tahun 2019. Pembangunan
sarana dan prasarana ekowisata WSC akan
Keberadaan Hiu Paus di perairan Kwatisore, Kabupaten Nabire menjadi
meliputi pembangunan dermaga, Pusat
daya tarik baik para wisatawan domestik dan mancanegara maupun para
Studi Hiu Paus, pengerjaan interior dari WSC,
peneliti dalam upaya kajian terhadap Hiu Paus yang kesehariannya selalu
pengerjaan sarana pendukung, instalasi listrik
dapat dilihat di lokasi ini.
serta pembangunan gedung serbaguna dua
Kemunculan Hiu Paus yang selalu dapat dinikmati di kawasan perairan lantai, pembangunan keramba serta sarana
Kwatisore menjadikan area ini sebagai dasar bagi pengembangan ekowisata transportasi. alam khususnya pelestarian Hiu Paus dan
berbasis sumber daya alam, baik untuk pengembangan kawasan wisata Ekowisata selain itu juga diharapkan dengan
Pembangunan WSC ini diharapkan akan tercapainya penyelesaian sarana prasarana
berupa resor ataupun sebagai sarana penelitian yang memadai bagi para
dapat memberikan kontribusi yang nyata ekowisata dan penelitian Hiu Paus sebagai
peneliti domestik maupun internasional.
terhadap kegiatan penelitian serta konservasi bagian pusat penelitian dan peningkatan
Didukung dengan keberadaan Universitas Papua (UNIPA) yang memiliki Hiu Paus serta pembangunan sarana ekonomi masyarakat setempat akan
ahli perikanan yang memadai maka pem­bangunan Whale Shark Center ini prasarana ekowisata Whale Shark Center di­ meningkatkan potensi pariwisata yang ada di
menjadi sebuah keharusan. Dukungan dari para pihak baik akademisi maupun laksana­
kan untuk memfasilitasi penelitian kawasan Sowa serta memberikan kontribusi
pemerintah pusat melalui model pembiayaan Surat Berharga Syariah Negara Hiu Paus dan sebagai wadah pengumpulan yang positif terhadap pertumbuhan ekonomi
(SBSN) diharapkan dapat mendorong terwujudnya pembangunan ini. pengetahuan, penggalian pengetahuan dan masyarakat sekitar dari sektor usaha
pertukaran pengetahuan terkait sumber daya pariwisata. (bersambung)
26 • BULETIN TRITONIS • EDISI I JULI 2019 BULETIN TRITONIS • EDISI EDISI I JULI 2019 • 27
28 • BULETIN TRITONIS • EDISI I JULI 2019
KABAR KAWASAN BULETIN TRITONIS • EDISI EDISI I JULI 2019 • 29

dimana terdapat batuan dan topografi sedikit STRUKTUR VEGETASI


curam serta jauh dari keramaian pemukiman. Keberadaan vegetasi di pantai sangat
Karena hal tersebut pula, Pulau Wairundi penting bagi sarang peneluran penyu
dijadikan site pengamatan spesies prioritas terutama untuk inkubasi telur. Sarang
Penyu Hijau (C.mydas) Taman Nasional Teluk peneluran penyu sisik seringkali ditemukan
Cenderawasih. dibawah naungan vegetasi pantai.
Pulau Wairundi termasuk dalam wilayah Keberadaan vegetasi mampu menjaga suhu
pengelolaan BPTN Wilayah III Yembekiri, dalam proses inkubasi telur sisik dan secara
secara administratif pulau ini merupakan naluriah vegetasi dianggap menambah
wilayah Kabupaten Teluk Wondama, keamanan untuk meletakkan telur-telurnya
berbatasan langsung dengan Samudera Pasifik agar terhindar dari predator (Nuitja, 1992).
dan Pulau Numfor di sebelah utara, Pulau
Roswar dan Pulau Rouw di sebelah selatan,
dan Pulau Rumberpon dan Selat Rumberpon
di sebelah barat. Sedangkan sebelah timur
berbatasan dengan Samudera Pasifik dan
Pulau Yapen. Secara geografis, Pulau Wairundi
berada pada 134°25’12” hingga 134°25’30” LS
dan 01°48’14” hingga 01°48’36” BT.

P
enyu merupakan long lived organism
KARAKTERISTIK HABITAT yang memiliki umur yang panjang PANJANG DAN LEBAR PANTAI
namun masa reproduksinya lambat,
PENELURAN PENYU HIJAU sehingga laju pertumbuhan generasinya
Lebar pantai diukur dari jarak pasang
tertinggi sampai dengan vegetasi terluar
tidak sebanding dengan laju kepunahan
(Chelonia mydas) DAN (Mangunjaya, 2008). Secara internasional
dengan roll meter untuk lebar supratidal.
Lebar intertidal diukur dari jarak pasang
sejak tahun 1975, penyu termasuk daftar tertinggi sampai dengan batas surut. Panjang
PENYU SISIK merah dalam Convention on International pantai diukur mengikuti garis pantai (Yayasan
Trade in Endangered Spesies (CITES). Penyu Alam Lestari, 2000).
(Eretmochelys imbricata) hijau (Chelonia mydas) dinyatakan dalam
status Apendiks I CITES dan Redlist IUCN Pantai di Pulau Wairundi terhampar
DI PULAU WAIRUNDI dengan status Endangered (2004), sedangkan
Penyu sisik (Eretmochelys imbricata)
sepanjang 2.035 m. Sementara hasil
pengukuran lebar pantai di Pulau Wairundi „„baringtonia asiatica
Nur Asni Puspita Sari, S.Kel dinyatakan dalam status Apendiks I CITES pada tiap sarang pengamatan dari batas
(Calon PEH BBTN Teluk Cenderawasih) dan Redlist IUCN dengan status Critically vegetasi terluar hingga batas pasang tertinggi
endangered (2008). Status penyu di Indonesia (supratidal) menunjukkan lebar pantai
juga termasuk hewan yang dilindungi yang berkisar antara 0,7 – 23 m dengan rata-rata
tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor sebesar 9,78 m. Sedangkan lebar pantai dari
7 tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis- batas pasang tertinggi hingga batas surut
jenis Tumbuhan dan Satwa yang Dilindungi (intertidal) berkisar antara 10-34 m dengan
(Direktorat Jenderal KSDAE, 2018). rata-rata sebesar 11,18 m. Secara keseluruhan
lebar total pantai rata-rata 20,96m, meskipun
Penyu membuat sarang dan meletakkan ada lebar pantai yang kurang dari 20 m dan
telurnya di pantai berpasir. Pantai yang menjadi sangat dekat dengan pasang tertinggi namun
habitat peneluran penyu memiliki karakteristik pada kenyataannya gelombang air laut pada
lingkungan geomorfik yang khas. Salah satu saat pasang tidak sampai menggenangi
lokasi yang diketahui menjadi habitat peneluran daerah tempat sarang penyu sehingga
penyu adalah di Pulau Wairundi yang termasuk telur akan tetap aman. Meskipun demikian
dalam kawasan Taman Nasional Teluk kondisi ini sangat mengkhawatirkan dan
Cenderawasih. Pada lokasi ini diketahui penyu menandakan terjadinya abrasi pantai. Sesuai
hijau C. mydas dan penyu sisik E. imbricata dengan pendapat Nuitja (1992), jarak sarang
sering melakukan pendaratan untuk bertelur. yang tidak terlalu dekat dengan air laut akan
„„cangkang telur bekas predator
Pulau tak berpenghuni dengan luas ±22,589 menghindarkan sarang penyu dari rendaman
Ha ini dikatakan ideal untuk lokasi peneluran air laut. Apabila sarang penyu terendam air
penyu karena secara fisik berupa hamparan laut maka akan menyebabkan gagalnya
pasir putih dengan topografi kemiringan yang penyu untuk menetas.
landai (walaupun terdapat beberapa titik „„Casuarina equisetifolia
30 • BULETIN TRITONIS • EDISI I JULI 2019 BULETIN TRITONIS • EDISI EDISI I JULI 2019 • 31

Vegetasi pantai dimulai dari batas Secara umum kawasan vegetasi pesisir ANCAMAN DAN GANGGUAN
garis pantai pasang tertinggi menjorok pantai Pulau Wairundi merupakan vegetasi Keberadaan penyu telah lama terancam,
ke daratan hingga 1-10 m. Hasil observasi hutan pantai sekunder dengan beberapa baik oleh proses alam maupun kegiatan
terhadap komposisi jenis tumbuhan pantai komunitas tumbuhan pantai yang khas. Di garis manusia yang membahayakan populasinya
di Pulau Wairundi ditemukan 16 jenis/spesies terdepan pinggir pantai dihuni oleh formasi secara langsung maupun tidak langsung
tumbuhan yang tergolong dalam 11 suku/ Pes-caprae yang terdiri dari spesies Canavalia (Susilowati, 2002). Ada banyak ancaman alami
famili. Berdasarkan perawakannya terdiri dari maritima dan Wedelia biflora. Makin ke arah terhadap populasi penyu, sebagian besar
pohon besar, pohon dengan ukuran kecil dan darat ditemui formasi Baringtonia. Formasi merupakan ancaman dari predator mereka.
berupa herba/semak/perdu. Sebagian besar ini merupakan zona terakhir yang berbatasan Namun ancaman terbesar berasal dari
tumbuhan pantai yang terdapat di pesisir dengan tipe ekosistem hutan lainnya. Jenis manusia dan kegiatan-kegiatannya, termasuk
pantai Pulau Wairundi tercatat tumbuh secara tumbuhan yang menyusun struktur komposisi pengambilan penyu dan telur-telurnya untuk
liar, namun ditemukan pohon kelapa Cocos ini adalah Barringtonia asiatica, Caesalpinia konsumsi atau cinderamata, degradasi
nucifera yang terlihat sengaja ditanam dan bonduc, Tournefortia argentea, Scaeveola taccada kualitas tempat bertelur, dan polusi. Dari
berukuran masih kecil. dan jenis lainnya dapat dilihat pada Tabel 1. kegiatan-kegiatan tersebut, pengambilan
penyu dan telurnya untuk dikonsumsi
Tabel 1. Jenis-jenis vegetasi pantai di Pulau Wairundi merupakan ancaman terbesar (Marcovaldi &
Family Spesies Habitus Keterangan Thome, 1999 dalam Samanya, R., 2015)
Fabaceae Caesalpinia bonduc Perdu Liar
Lecythidaceae Barringtonia asiatica Pohon Liar
Fabaceae Pongamia Pinnata Pohon kecil Liar
Boraginaceae Tournefortia argentea Pohon Liar
Fabaceae Canavalia maritima Herba Liar
Goodeniaceae Scaeveola taccada Perdu/semak Liar
Moraceae Ficus spp Pohon Liar
Casuarinaceae Casuarina equisetifolia Pohon Liar
Pandanaceae Pandanus tectorius Herba pohon Liar
Apocynaceae Voacanga foetida Pohon Liar
Lythraceae Pemphis acidula Pohon Liar „„Sampah „„cocos nucifera

Verbenaceae Premna foetida Pohon Liar Ancaman alami yang terdapat di Pulau Nuitja. IN.S. 1992. Biologi dan Ekologi
Asteraceae Wedelia biflora Herba Liar Wairundi berasal dari predator Soa-soa Pelestarian Penyu Laut. Institut
Rhizoporaceae Rhizopora racemosa Pohon Liar atau biawak (Varanus sp) dan tikus (Rattus Pertanian Bogor Press. Bogor.
rattus) yang memangsa telur-telur penyu. Safitri, R. 2011. Studi Habitat Peneluran
Boraginaceae Cordia subcordata Pohon Liar
Banyak ditemukan telur yang sudah rusak Penyu Lekang (Lepidochelys olivacea)
Palmae Cocos nucifera Pohon Ditanam maupun cangkang telur sisa makan biawak di Pantai Samas Kabupaten Gunung
di sekitar sarang. Sampah, ranting dan kayu Kidul, Yogyakarta. Skripsi. Manajemen
SUHU SARANG merupakan gangguan lainnya yang dijumpai Sumberdaya Perairan. Fakultas
Hasil pengukuran suhu sarang pada di Pulau Wairundi. Meskipun pulau tersebut Perikanan dan Ilmu Kelautan. Universitas
masing-masing lokasi peneluran penyu merupakan pulau tak berpenghuni, namun Diponegoro. Semarang.
di Pulau Wairundi yaitu sebesar 28oC. sampah kiriman yang mendarat disertai Samanya, R. 2015. Biologi Konservasi Penyu
secara umum rentang suhu substrat di ranting dan kayu serta pohon yang tumbang Laut. Disajikan pada Seminar Biokon­
Pulau Wairundi berada pada rentang suhu menjadi blokade bagi penyu untuk mencari servasi dalam rangka Dies Natalies ke-28
ideal bagi sarang penyu. Menurut Sutarto sarang. Sedangkan pengambilan penyu dan Fakultas Bioteknologi Universitas Kristen
(2003) dalam Safitri (2011), suhu yang layak telurnya diketahui masih marak dilakukan. Duta Wacana 23 Oktober 2015
bagi perkembangan embrio telur penyu
Susilowati, T. 2002. Studi Parameter Biofisik
adalah antara 24oC – 33o C. Suhu juga akan Daftar pustaka Pantai Peneluran Penyu Hijau (Chelonia
menetukan rasio kelamin anak penyu, penyu Direktorat Jenderal KSDAE. 2018. Pedoman mydas L.) di Pantai Pengumbahan,
yang lahir dari sarang yang suhu inkubasinya (Roadmap) Peningkatan Populasi Dua Sukabumi, Jawa Barat. Skripsi. Intitut
antara 28 oC -29 oC kemungkinan besar akan Puluh Lima Satwa Terancam Punah Pertanian Bogor. Bogor
menghasilkan penyu berkelamin jantan Prioritas Periode 2015-2019. Direktorat Yayasan Alam Lestari. 2000. Mengenal Penyu.
sedangkan suhu inkubasinya antara 30oC - 31 Konservasi Keanekaragaman Hayati Yayasan Alam Lestari dan Keidanren
o
C kemungkinan besar akan menghasilkan Direktorat Jenderal KSDAE Kementerian
„„sarang penyu dan telurnya Nature Conservation Fund (KNCF). Jepang
penyu berkelamin betina. Lingkungan Hidup dan Kehutanan. 417 hlm.
32 • BULETIN TRITONIS • EDISI I JULI 2019
KABAR KAWASAN BULETIN TRITONIS • EDISI EDISI I JULI 2019 • 33

PENGELOLAAN EKOWISATA HUTAN DAN


PERAIRAN DI KAWASAN TAMAN NASIONAL
TELUK CENDERAWASIH, PAPUA BARAT

Oleh Dr. Zeth Parinding, S.Hut., M.P.

K
awasan Taman Nasional Teluk Cenderawasih (TNTC) memiliki keanekaragaman flora
dan fauna serta ekosistemnya yang tersebar baik di daerah terestrial maupun daerah
perairan sekitarnya. sebagai fungsi perlindungan sistem penyangga kehidupan.
Adapun fungsi kawasan TNTC adalah untuk perlindungan sistem penyangga kehidupan;
untuk menunjang pemanfaatan lestari sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya; serta
untuk dimanfaatkan bagi kepentingan penelitian, ilmu pengetahuan dan pendidikan,
menunjang budidaya, pariwisata dan rekreasi.

Kawasan TNTC memiliki luasan daratan berbentuk cincin (Atol). Terumbu karang
68.200 ha terdiri atas pesisir pantai seluas terdiri atas 67 genera dan sub genera yang
12.400 ha (0,9%), dan daratan pulau-pulau ditemukan sampai kedalaman 35 meter
seluas 55.800 ha (3,8%); luasan perairan/ sebanyak 145 jenis karang Sclerantinia. „„Gambar 1. Salah satu gugusan pulau di Kepulauan Auri
(sumber foto: Ran)
laut seluas 1.385.300 ha terdiri atas terumbu Ekosistem terumbu karang pada kawasan
karang seluas 80.000 ha (5,5%), dan laut TNTC dibedakan menjadi 2 zona, yaitu: zona
baru saat ini. Selanjutnya fenomena alam, Pepaya, Nutabari, Kumbur, Anggromeos,
seluas 1.305.300 ha (89,8%). Kawasan TNTC rataan terumbu (reef flat) dan zona lereng
antara lain, sumber air panas mengandung Kabuoi, Rorado, Kuwom, Matas, Rouw, Iwaru,
membentang dari gugusan kepulauan terumbu (reef slope). Zona rataan terumbu
belerang tanpa kadar garam, gua alam Rumarakon, Nusambier, Maransabadi,
Auri dari arah Timur Tanjung Kwatisore di berada pada sisi sekat garis pantai yang
peninggalan zaman purba kerangka leluhur Nukup, Paison, Numerai, dan Wairundi.
sebelah Selatan sampai ke Utara di atas pulau didominasi oleh substrat pasir dan lamun.
etnik Wandau, gelembung air pada celahan
Rumberpon. Batas paling luar 500 Km dari Sedangkan zona lereng terumbu berada pada Kekayaan jenis terumbu karang dan
di dalam perairan/laut, dan juga terdapat
garis pantai Pulau Induk Papua terdiri atas lereng terumbu yang landau sampai dengan sumber daya ikan (hiu paus/gurano/
air tawar sebagai sumber air minum yang
daerah terumbu karang, dan daerah pantai. bagian berbentuk tubir (drop-off). Rhinncodon typhus, dll) tersebut serta religi,
mengalir di dalam laut pada salah pulau di
budaya, dan sejarah menjadi daya tarik para
Tipe-tipe ekosistem di kawasan TNTC Kawasan TNTC memiliki 14 jenis flora yang dalam kawasan ini.
wisatawan (dalam dan luar negeri) untuk
terdiri atas ekosistem hutan tropis daratan dilindungi, 18 jenis burung yang dilindungi
Selanjutnya kegiatan sasi yang oleh berkunjung ke TNTC. Jumlah wisatawan
pulau; pantai; dan perairan meliputi terumbu dari 36 jenis burung yang dijumpai, 196 jenis
masyarakat lokal menyebutkan sawora atau yang berkunjung ke TNTC tercatat rata-rata
karang, padang lamun, dan dataran dangkal moluska, 209 jenis ikan. Selain itu 5 spesies
kadup. Sasi ini adalah kegiatan pengelolaan sebanyak 77 orang per minggu. Jumlah
yang kurang dari 20 meter. Hutan/vegetasi prioritas dalam pengelolaan TNTC, yaitu: hiu
sumber daya alam dalam pemulihanya, ini baru mengakomodir peningkatan
mangrove merupakan habitat yang baik paus, dugong, lumba-lumba, kima dan penyu.
agar mendapatkan hasil yang diharapkan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).
untuk pemijahan jenis-jenis ikan, udang Penyu yang dijumpai adalah penyu sisik,
sesuai perhitungan ekonomi bagi kebutuhan Sedangkan sumber pendapatan negara
dan berbagai plankton serta ikan-ikan kecil penyu hijau, penyu belimbing, dan penyu sisik
masyarakat yang diputuskan secara dalam bentuk Pendapatan Anggaran
lainnya. Adapun jenis vegetasi mangrove semu.
bersama dengan tetua/ketua marga dan Daerah (PAD) dan penerimaan langsung
berada pada ekosistem pantai dan pesisir,
Selain keragaman hayati dan tokoh masyarakat/tokoh agama setempat. bagi pendapatan masyarakat, masih dikaji
antara lain: Rhizophora sp. (Bakau-bakau),
ekosistemnya, ternyata di kawasan TNTC Kegiatan sasi dilakukan baik penutupan dan proses pembagian yang dapat diakomodir
Sonneratia sp. (Tancang), Avicennia sp.
memiliki juga keragaman suku, budaya, pembukaan sasi dengan doa bersama yang dalam pengelolaan kawasan TNTC melalui
(Api-api), Ceriops sp. (Tingi), Bruguiera sp.,
sejarah, dan juga fenomena alam yang dihadiri semua komponen masyarakat. serangkaian kegiatan untuk diatur dalam
xylocarpus sp., dan Heritiera sp. Sedangkan
sungguh menakjubkan. Suku dan budaya Peraturan Gubernur/Bupati (Pergub/Perbup)/
ekosistem perairan laut memiliki hamparan Pengelolaan kawasan TNTC dengan
yang mendiami di kawasan TNTC keragaman Peraturan Daerah (Perda), dan peraturan
karang alami yang sangat indah dan luas, sistem zonasi terdiri atas 8 zona yaitu: zona
suku/marga, dan budayanya meliputi kampung. Peningkatan jumlah wisatawan,
terdiri atas terumbu karang yang berbentuk inti; bahari; pemanfaatan; rehabilitasi;
kuliner, kerajinan tangan, tarian, dan lain- perlu diatur daya tampung dan daya dukung
potongan-potongan (Patch reef), terumbu rimba; religi, budaya, dan sejarah; khusus;
lain). Selain itu lukisan dinding pada dinding kawasan TNTC, agar tidak menyimpang dari
karang pantai (fringing Reef), terumbu karang dan tradisional. Ke-8 zona ini juga tersebar
batu berkapur, dan lain-lain termasuk awal tujuan konservasi. Sebagaimana tujuan
penghalang (Barrier Reef), terumbu karang pada ke-18 pulau yaitu: Pulau Nuburi,
peradaban manusia papua dengan dunia utama pengelolaan TNTC adalah kawasan
34 • BULETIN TRITONIS • EDISI I JULI 2019 BULETIN TRITONIS • EDISI EDISI I JULI 2019 • 35
pemerintah, dunia usaha, dan organisasi non pelayanan terpadu satu pintu kepada badan
pemerintah. koordinasi penanaman modal joPermenLHK
No. 7/Menlhk-II/2015 tentang petunjuk teknis
Hal-hal yang diperlukan dalam pengem­
pemberian perizinan dan non perizinan di
bangan ekowisata berbasis masyarakat
bidang lingkungan hidup dan kehutanan
memiliki nilai partisipasi masyarakat,
dalam penyelengggaraan pelayanan terpadu
edukasi, ekonomi, dan wisata. Nilai parti­
satu pintu. IPPA dibagi menjadi 2 jenis
sipasi masyarakat dan edukasi digambar­
usaha, yaitu: 1) Ijin Usaha Penyediaan Jasa
kan masyarakat membentuk panitia atau
Wisata Alam (IUPJWA), yang diberikan untuk
lembaga untuk pengelolaan kegiatan
penyediaan jasa wisata alam pada kegiatan
ekowisata di daerahnya, dengan dukungan
pariwisata alam (usaha jasa informasi
dari pemerintah dan organisasi masyarakat.
pariwisata, pramuwisata, transportasi, per­
Selanjutnya Nilai partisipasi masyarakat
jalanan wisata, cinderamata, makanan dan
digambarkan prinsip local ownership (penge­
minuman). IUPJWA dapat diajukan oleh a)
lolaan dan kepemilikan oleh masyarakat
perorangan (jangka waktu usaha 2 tahun
setempat) diterapkan sedapat mungkin
dan dapat diperpanjang, b) BUMN/BUMD/
terhadap sarana dan prasarana ekowisata,
BUMS atau koperasi (jangka waktu usaha 5
kawasan ekowisata, dll serta pemandu adalah
tahun dan dapat diperpanjang); 2) Ijin Usaha
orang setempat. Lebih lanjut nilai ekonomi
penyediaan Sarana Wisata Alam (IUPSWA),
dan wisata digambarkan sebagai perintisan,
yang diberikan untuk penyediaan fasilitas
pengelolaan dan pemeliharaan obyek
sarana serta pelayanannya yang diperlukan
wisata menjadi tanggungjawab masyarakat
dalam kegiatan pariwisata alam (usaha
setempat, termasuk penentuan biaya untuk
„„Gambar 2. Foto Homestay PLemon @ZethParinding sarana wisata tirta, akomodasi, transportasi,
wisatawan. Selanjutnya homestay menjadi
wisata petualangan, dan olahraga minat
pilihan utama untuk sarana akomodasi di
konservasi yang melindungi keanekaragaman Pengembangan ekonomi berbasis khusus). IUPSWA dapat diajukan oleh: a)
lokasi wisata. Homestay dapat bernuansa
dan ekosistemnya. masyarakat di kawasan TNTC harus mampu BUMN/BUMD/BUMS, dan b) koperasi.
lokal baik arsitektur budaya lokal maupun
menitikberatkan peran aktif komunitasnya,
Ekowisata adalah perjalanan yang arsitektur green hijau. Akhirnya pengembangan destinasi
yang mendasari bahwa masyarakat
dilakukan seorang turis ke daerah terpencil tujuan wisata alam dengan mendorong eko­
memiliki pengetahuan tentang alam dan Kegiatan ekowisata di kawasan TNTC
dengan tujuan menikmati dan mempelajari wisata berbasis masyarakat di kawasan
budaya sebagai potensi dan nilai jual daya diharapkan dapat dibangun konsep pada
mengenai alam, sejarah dan budaya di TNTC diharapkan mampu meningkatkan
tarik wisata. Dengan demikian pelibatan spot-spot tertentu daerah sebagai kawasan
suatu daerah, yang pola wisatanya dapat kesejahteraan masyarakat baik di dalam
masyarakat harus dimulai dari perencanaan, yang ditujukan untuk wisata minat khusus
membantu ekonomi masyarakat lokal dan maupun di sekitarnya (daerah penyangga).
pelaksanaan, dan pengembangan yang dan juga kawasan yang ditujukan untuk
mendukung pelestarian alam. Pola ekowisata
diperoleh dalam usaha ekowisata dan segala wisata masal. Kawasan wisata masal pada
tersebut mampu memberikan manfaat
keuntungannya Penghasilan ekowisata ini daerah pesisir yang berdasarkan kajian Daftar Pustaka
baik meminimalkan dampak negatif bagi DKP & WWF-Indonesia. 2009. Prinsip dan
mampu menciptakan kesempatan kerja tidak mengganggu kawasan wisata minat
lingkungan dan budaya setempat maupun Kriteria Ekowisata Berbasis Masyarakat.
bagi masyarakat setempat dan mengurangi khusus, dan memberikan akses bagi
meningkatkan pendapatan ekonomi bagi Papua, W. 2019. Pesona Budaya dan Ke­
kemiskinan. Penghasilan melalui jasa-jasa pemerintah daerah dan masyarakat lokal
masyarakat dan nilai konservasinya. indahan Alam Papua. https://
wisata untuk turis, antara lain fee (biaya) men­ dapatkan manfaat bagi peningkatan
Beberapa hal yang patut dikembangkan pemandu, ongkos transportasi, homestay, pene­rimaan negara dan pendapatan masya­ wisata­papua.wordpress. com/
dalam kegiatan ekowisata di kawasan TNTC, menjual kerajian dan kuliner, tarian rakat setempat. Selain itu penerimaan wisata-provinsi-papua/taman-nasional-
antara lain: a) Jumlah pengunjung terbatas penjemputan, kegiatan sasi, dll. negara dapat diperoleh dari kegiatan teluk-cenderawasih/kawasan-teluk-
atau diatur sesuai daya tampung dan daya ekowisata tersebut melalui Pajak baik Pajak cendrawasih/.
Ekowisata berbasis masyarakat dalam Sastrayuda, G.S. 2010. Hand out Mata Kuliah
dukung lingkungan serta sosial-budaya Pertambahan Nilai (PPN) maupun Pajak
suatu daerah, tidak hanya dipandang bahwa Concept Resort and Leisure, Strategi
masyarakat (wisata terbatas vs wisata Penghasilan (PPh).
masyarakat setempat yang hanya menjalan­ Pengembangan dan Pengelolaan Resort
masal); b) pola wisata ramah lingkungan
kan usaha ekowisata sendiri, melainkan Selain itu perlunya diterapkan Ijin and Leisure.
(nilai konservasi); c) pola wisata ramah
tataran implementasinya memerlukan peren­ Pe­ngusaha­an Pariwisata Alam (IPPA) Yuliana, E. 2017. Pengelolaan Ekowisata Bahari
budaya dan adat setempat (nilai edukasi
canaan pembangunan yang terpadu. Oleh berdasarkan Peraturan Menteri Kehutanan di KAwasan Konservasi Perairan Taman
dan wisata); d) membantu secara langsung
karena itu ekowisata berbasis masyarakat No. 4/Menhut-II/2012 jo Peraturan Menteri Nasional Karimunjawa. http://repository.
perekonomian masyarakat lokal (nilai
diharapkan dibangun melalui suatu jaringan LHK No. P.1/MenLHK-II/2015 tentang Pende­ ut.ac.id/7073/1/UTFMIPA2017-04-ernik.
ekonomi); modal awal yang diperlukan untuk
yang dijalankan dalam suatu kemitraan legasian wewenang pemberian perizinan dan pdf
infrastruktur tidak besar (nilai partisipasi
berdasarkan kesesuaian peran dan keahlian non perizinan di bidang lingkungan hidup
masyarakat dan ekonomi); dan dana abadi
dari masing-masing stakeholder. Stakeholder dan kehutanan dalam rangka pelaksanaan
yang diperlukan dalam pengembangan
yang diperlukan dalam pelibatan kegiatan
SDM dan pemasarannya (nilai keberlanjutan
ini adalah level komunitas, masyarakat,
pengelolaan).
36 • BULETIN TRITONIS • EDISI I JULI 2019
KABAR KAWASAN BULETIN TRITONIS • EDISI EDISI I JULI 2019 • 37

Dari Buku Meretas Ekowisata


Berbasis Konservasi Tradisional
di TN Teluk Cenderawasih
Oleh Saiful Anwar (Kasubag DEPH BBTNTC)

terjadi di sekitar kawasan konservasi


sebagai dampak dari pembangunan di
berbagai bidang selama 47 Tahun terakhir.

M
ungkin terlalu banyak kritik dan pernyataan telah dikemukakan oleh begitu banyak Nilai adat dan budaya yang masih hidup
juga terbukti bisa menjadi perekat atau medium
ahli dan pemikir, politisi, aparatur pemerintahan dan masya­rakat sipil tentang harus
stagnasi, kegagalan atau kelambatan pembangunan Papua. Pada umumnya, dalam membantu komunikasi, kerjasama
dapat dan tumbuhnya mutual trust tak terkecuali di
kritik dan pernyataan tersebut berujung pada pandangan bahwa keterbelakangan,
ketidaktahuan, keter­isolasian, rendahnya peradaban dan segudang faktor negatif lain Taman Nasional Teluk Cenderawasih.
memberikan
tentang orang Papua adalah penyebab dari keterpurukan Papua. Seolah-olah, orang Papua manfaat bagi Lebih jauh, Dirjen KSDAE dalam
tidak memiliki sisi baik dan hanya pantas untuk dipersalahkan dan dipermalukan dalam masyarakat yang pengantar buku ini menjelaskan bahwa
keterpurukan atau stagnasi itu. Seolah-olah, dari dalam diri orang Papua tidak ada daya hidup dan meng­ informasi mengenai nilai-nilai adat dan
dan nilai-nilai yang mampu menjadi kerangka dan pilar struktural dan institusional dari gantungkan peng­ budaya setempat, perubahan geopolitik,
tata pemerintahan (governance) ala Papua yang maju dan modern. Tata laku orang Papua hidupannya dari alam. sosial ekonomi masyarakat dapat dijadikan
seringkali menjadi bahan cemoohan dan tertawaan, bahkan oleh orang Papua sendiri. dasar dalam menemukan model kelola
Buku ini kemudian mengupas ide-ide kawasan konservasi. Cara Baru Kelola
pengelolaan kawasan konservasi dengan Kawasan Konservasi dilakukan melalui
men­jadikan masyarakat tradisional di Taman pendekatan berbasis lanskap, atau berbasis
Ujungnya, Papua dipandang hanya akan bertindak sebagai para ‘fasilitator’, ‘ahli’ Nasional Teluk Cenderawasih sebagai daerah aliran sungai atau berdasarkan
maju kalau pembangunan diintervensi dari atau ‘pembuat kebijakan yang tidak mau subyek dalam aktivitas pengelolaan kawasan kondisi ragam ekosistem, ragam adat
luar: teknologinya, budayanya, adminis­ membumi. konservasi khususnya dalam bidang aktivitas dan budaya, habitat, sebaran satwa liar
trasinya, fasilitatornya, pembinanya dan ekowisata tanpa meninggalkan aspek-aspek dan keberadaan ekosistem esensial dan
Gambaran tersebut merupakan refleksi
logikanya. Di atas pandangan sistematis konservasi seperti perlindungan, pengawetan dengan mempertimbangkan perubahan
para penulis Buku Meretas Ekowisata
seperti itulah berbagai kebijakan pemerin­ dan pemanfaatan. Agar hal ini dapat tercapai, penggunaan lahan akibat dari pembangunan
Berbasis Konservasi Tradisional di TN Teluk
tahan dan program-program pembangunan terdapat empat faktor pendorong utama yang dan keberadaan serta aspirasi masyarakat
Cenderawasih. Melalui buku tersebut,
telah dirancang dan dilaksanakan secara perlu dipersiapkan dan diperhatikan baik dan masyarakat hukum adat, terutama
penulis menjelaskan bahwa selama ini
paksa ke Papua. Praktek-praktek seperti ini dalam perencanaan maupun implementasi; yang kehidupannya masih tergantung pada
aktivitas pariwisata dan berbagai kegiatan
mendasarkan pada prinsip-prinsip kepro­ yaitu: a) Penataan Regulasi; b) Tata Ruang; sumber daya hutan dan perairan.
pengembangan ekowisata di dalam kawasan
yekan, efisiensi, ketepatan waktu terhadap c) Penataan Kelembagaan; d) Fasilitasi
konservasi belum memberi manfaat Dalam buku itu penulis berharap bahwa
hasil, dan pengembalian investasi. kelembagaan dalam rangka peningkatan
ekonomi bagi masyarakat di dalam dan refleksi yang dipaparkan sebagai momentum
kapasitas yang berbasis kepada kearifan
Dari seluruh rangkaian refleksi diatas sekitar kawasan konservasi. Hal ini memicu pembelajaran yang hidup dan baru sebagai
budaya lokal masyarakat adat Papua di
diperoleh kesimpulan bahwa ketertinggalan timbulnya sikap antipati dan ketidakpedulian awal proses penggalian dan adaptasi nilai-
kawasan Teluk Cenderawasih.
Papua seharusnya tidak terjadi, sebab masyarakat terhadap aktivitas pariwisata nilai orang Papua ke dalam berbagai upaya
yang terjadi adalah pemaksaan kehendak bahkan aktivitas pengelolaan kawasan Hal ini sejalan dengan “Penghormatan terprogram dan perbaikan kebijakan yang
atas logika luar terhadap logika Papua. konservasi secara umum. Nilai Budaya dan Adat” sebagai salah satu dari diharapkan berkontribusi pada percepatan
Ketertinggalan Papua terjadi ketika para sepuluh Cara Baru Kelola Kawasan Konservasi pembangunan dan perbaikan pemerintahan
Masyarakat cenderung resisten terhadap
pegiat pembangunan dan pemerintahan yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal di Papua, khususnya ekowisata dan
semua aktivitas konservasi dan tak jarang
malas untuk berpikir dan menggali berbagai Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem pemberdayaan masyarakat sebagai pintu
menentang secara frontal dengan melakukan
nilai dan mengadaptasikannya ke dalam tata (Dirjen KSDAE) Ir. Wiratno, M,Sc. Cara tersebut masuk pembangunan kawasan konservasi
pengrusakan dan perburuan satwa yang
kelola pemerintahan dan pembangunan. juga sebagai upaya untuk menemukan Model yang berbasis pada penghormatan nilai
dilindungi serta pengrusakan ekosistem.
Kemalasan pun sepertinya tidak akan ada Kelola Kawasan Konservasi yang didasarkan budaya dan adat di Taman Nasional Teluk
Kondisi seperti ini sangat disayangkan
jika para pegiat tidak malas untuk benar- pada nilai - nilai adat dan budaya setempat, Cenderawasih, Pulau Papua.
mengingat keberadaan kawasan konservasi
benar bekerja bersama-sama, bukan hanya perubahan geopolitik, sosial ekonomi yang
38 • BULETIN TRITONIS • EDISI I JULI 2019
Biodiversity BULETIN TRITONIS • EDISI EDISI I JULI 2019 • 39

Upaya Peningkatan Populasi


Spesies Prioritas Melalui Pembinaan Habitat
Peneluran Penyu di Pulau Wairundi
Oleh Lidia T.V. Seputro, S.Si, MT, MMG

S
esuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Nasional tahun 2015 - • Sebelah barat berbatasan dengan P.
2019 dan Surat Keputusan Direktorat Jenderal KSDAE Nomor SK : 180/IV-KKH/2015 tentang Rumberpon dan Selat Rumberpoon
penetapan dua puluh lima spesies prioritas maka Teluk Cenderawasih bersama – sama • Sebelah timur berbatasan dengan
dengan beberapa Taman Nasional diantaranya TN Takabonarate, TN Kepulauan Seribu, TN Samudera Pasifik dan P. Yapen
Bunaken, TN Karimunjawa, TN Wakatobi dan TN Meru Betiri mendapatkan tanggung jawab dari
Sebagai salah satu area penting bagi
Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem sebagai UPT penanggung
kelangsungan spesies dilindungi di TNTC, P.
jawab peningkatan populasi penyu (Chelonia mydas dan Eretmochelys imbricata) di Indonesia.
Wairundi memiliki potensi dan keterwakilan
ekosistem penting berupa ekosistem hutan
Dalam surat Keputusan Dirjen KSDAE Penggunaan data jumlah sarang sebagai tropis dataran rendah, habitat berbagai
tentang penetapan dua puluh lima jenis baseline dan indikator peningkatan populasi jenis burung yang dilindungi, ketam kenari,
satwa terancam punah prioritas untuk penyu dirasa tidak lagi relevan, sehingga ekosistem terumbu karang, vegetasi pantai
ditingkatkan populasinya sebesar 10 % berdasarkan arahan saat kegiatan Bimtek atau hutan daratan pulau walaupun dalam
selama periode 2015 -2019 ditetapkan pula Peningkatan Populasi 25 Satwa Prioritas luasan yang tidak terlalu besar, habitat
site-site monitoring sebagai penentuan base tanggal 15 s.d 16 Maret 2017 indikator yang berbagai jenis biota laut dan habitat pantai
line data awal sehingga peningkatan populasi lebih relevan untuk dapat digunakan sebagai peneluran penyu, antara lain penyu hijau
dan kegiatan pengelolaannya dapat terarah penghitungan peningkatan populasi penyu (Chelonia mydas), penyu lekang (Lepidochelys „„Gambar 1. Pengukuran pasang tertinggi dan pasang
dan terdata selama lima tahun berturut- adalah jumlah tukik yang dilepasliarkan. olivaceae), dan penyu sisik (Eretmochelys terendah
turut. Sesuai arahan Dirjen KSDAE adapun Berdasarkan hal tersebut, baseline data untuk imbricata). Pulau Wairundi memiliki potensi
untuk pelaksanaan kegiatan peningkatan pengukuran peningkatan populasi penyu di dan keterwakilan ekosistem penting berupa dan Kehutanan Nomor P.92/MENLHK/
populasi satwa terancam punah prioritas TNTC menggunakan data tahun 2015 yaitu ekosistem hutan tropis dataran rendah, SETJEN/KUM.1/8/2018 jo. Peraturan Menteri
dapat dilakukan beberapa kegiatan pokok sebanyak 114 tukik yang dilepasliarkan. habitat berbagai jenis burung yang dilindungi, Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI
pengelolaan diantaranya yaitu monitoring ekosistem terumbu karang, vegetasi pantai Nomor P.20/MENLHK/SETJEN/KUM.1/6/2018
Dari total luasan kawasan Taman dan ekosistem. Selain itu perairan sekitar tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri
populasi spesies prioritas secara berkala,
Nasional Teluk Cenderawasih yaitu 1.453.500 Pulau Wairundi merupakan spot terbaik bagi Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor
pembinaan populasi dan habitat, mitigasi
Ha, terdapat beberapa pantai yang menjadi pemijahan ikan. P.20/MENLHK/SETJEN/KUM.1/6/2018 tentang
konflik, perlindungan dan pengamanan,
pantai peneluran penyu, salah satunya adalah Jenis Tumbuhan dan Satwa yang Dilindungi.
penyadartahuan, rehabilitasi dan pelepasliaran. Pergeseran fungsi lahan yang menye­
Pulau Wairundi. Pulau ini ditetapkan sebagai
Sedangkan untuk kegiatan pendukungnya babkan kerusakan habitat pantai dan ruaya
site pengamatan spesies prioritas di TNTC Secara internasional, penyu masuk
diantaranya yaitu penyiapan regulasi dan pakan, kematian penyu akibat kegiatan
melalui Keputusan Kepala Balai Besar TNTC ke dalam daftar merah (red list) di IUCN
kebijakan, peningkatan kapasitas personil, perikanan, pengelolaan teknik-teknik konser­
tahun 2014. Pulau Wairundi merupakan salah dan Appendix I CITES yangberarti bahwa
pengelolaan dan pengembangan pangkalan vasi yang tidak memadai, perubahan iklim,
satu pulau kecil di kawasan TNTC dengan keberadaannya di alam telah terancam punah
data, mengembangkan serta mensinergikan penyakit, pengambilan penyu dan telurnya
luas ± 21,5 hektar, secara geografis pulau ini sehingga segala bentuk pemanfaatan dan
kerja sama dengan lembaga kemitraan. serta ancaman predator merupakan faktor-
berada di 134°25’12” hingga 134°25’30” LS dan peredarannya harus mendapat perhatian
Sejak tahun 2012, melalui Surat Keputusan 01°48’14” hingga 01°48’36” BT. Pulau Wairundi faktor penyebab penurunan populasi secara serius. Konservasi penyu secara
Kepala Balai Besar Taman Nasional Teluk masuk ke dalam Bidang Pengelolaan Taman penyu. Selain itu, karakteristik siklus hidup internasional mulai bergaung saat The First
Cenderawasih Nomor : SK.347/BBTNTC- Nasional (BPTN) Wilayah III Yembekiri, yang penyu sangat panjang (terutama penyu World Conference on the Conservation of Turtles
Tek/2012 spesies Penyu bersama dengan secara administratif pemerintahan masuk hijau, penyu sisik dan penyu tempayan) dan di Washington DC, 26 sampai 30 Nopember
Hiu paus, Kima, Duyung dan Lumba-lumba ke dalam Kabupaten Teluk Wondama dan untuk mencapai kondisi “stabil” (kelimpahan 1979. Konferensi tersebut dihadiri sekitar 300
telah ditetapkan sebagai spesies prioritas di menjadi salah satu pulau terluar batas populasi konstan selama 5 tahun terakhir) orang ahli ekologi penyu, biologi satwa,biologi
kawasan Taman Nasional Teluk Cenderawasih. kawasan TNTC yang berbatasan langsung dapat memakan waktu cukup lama sekitar 30- perikanan dan konservasionis yang mem­
Berdasarkan data laporan kegiatan monitoring dengan Samudera Pasifik. Pulau Wairundi 40 tahun, maka sudah seharusnya pelestarian bahas lebih dari 60 paper dan melakukan
penyu pada tahun 2012 di Pulau wairundi berbatasan dengan : terhadap satwa langka ini menjadi hal yang analisa dalam menyelamatkan populasi
didapatkan data sebanyak 71 sarang penyu. mendesak (Departemen Kelautan dan setiap spesies yang hidup di masing- masing
• Sebelah utara berbatasan dengan Perikanan RI, 2009). negara (Nuitja, 2006dalam Departemen
Data ini dijadikan sebagai baseline data untuk
Samudera Pasifik dan P. Numfor Kelautan dan Perikanan RI, 2009).
kegiatan monitoring populasi penyu di TNTC. Kondisi inilah yang mendorong semua
• Sebelah selatan berbatasan dengan P.
Hal ini tentunya merupakan suatu potensi dan jenis penyu di Indonesia diberikan status
Roswar dan P. Rouw Penyu hijau umumnya memilih pantai
harapan besar bagi keberlangsungan spesies dilindungi oleh Negara sebagaimana tertuang peneluran yang cukup luas dan landai dengan
penyu di kawasan TNTC. dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup kemiringan rata-rata 300 serta berada di
40 • BULETIN TRITONIS • EDISI I JULI 2019 BULETIN TRITONIS • EDISI EDISI I JULI 2019 • 41

Tabel 6. Data sarang yang dipindahkan ke demplot penetasan semi alami


No Jumlah Diameter Kedalaman
Suhu Jarak dari pasang Keterangan
Sarang telur (butir) sarang (cm) sarang (cm)
1 Baik = 109 30 Atas = 50 Permukaan = Tertinggi = 12m di bawah
Rusak = 5 280C Terendah = 21,8m naungan vegetasi
Dalam = 280C
2 Baik = 122 35 Atas = 35 Permukaan = Tertinggi = 9m di bawah
Rusak = 5 Bawah = 56 26,50C Terendah= 25m naungan vegetasi
Dalam = 280C
3 Baik = 109 30 Atas = 50 Permukaan = Tertinggi =6,5m tidak di bawah
Rusak = 2 Bawah = 70 26,50C Terendah =20m naungan vegetasi
daerah berjarak 30 -80 meter di atas batas Dalam = 280C
pasang surut. Selain itu, secara naluriah penyu 4 Baik = 132 40 Atas = 40 Permukaan = Tertinggi=7,6m di bawah
memilih pasir yang mudah digali dan cukup Rusak = 4 Bawah = 75 26,50C Terendah=16,6m naungan vegetasi
lembab serta memiliki diameter pasir tertentu Dalam = 280C
untuk meletakkan telur-telurnya (Nuitja,1982 5 - - - - Tertinggi=6m di bawah
dalam Mukminin, 2002). Menurut Rosalina, Terendah=16,5m naungan vegetasi
1986 dalam Mukminin, 2002, penyu hijau Tidak dilakukan
cenderung membuat sarang di bawah naungan penggalian
pohon pandan laut, karena sistem perakaran
pandan laut meningkatkan kelembaban pasir,
memberikan kestabilan pada pasir, serta Keberhasilan penetasan penyu secara Wairundi serta memelihara tukik-tukik hasil
„„Gambar 2. Jejak penyu
memberikan rasa aman pada penyu saar alami di pulau ini menghadapi berbagai penetasan semi alami. Keberadaan demplot
mereka melakukan penggalian sarang. ancaman baik secara alami maupun akibat ini sangat mendukung upaya peningkatan
aktivitas manusia antara lain, abrasi dan populasi penyu di kawasan TNTC. Sejak tahun
Berdasarkan pengamatan di lapangan, dilakukan di enam titik pengamatan. Beberapa sampah yang terdapat di pesisir pantai. 2015 telah dilakukan monitoring penyu di
pasir di Pulau Wairundi memiliki tekstur lokasi memiliki pasang tertinggi yang sangat Keberadaan sampah plastik di pulau ini Pulau Wairundi. Pada tahun 2017 direlokasi
halus dan berwarna putih dan di area hutan dekat dengan vegetasi. Hal ini menunjukkan serta ranting dan batang-batang pohon yang sebanyak 90 butir dan menetas 42 ekor
pantainya masih berupa pasir dan tanah tingginya potensi abrasi di titik tersebut. tumbang menjadi salah satu penghalang tukik penyu hijau. Pada tahun 2018 direlokasi
berpasir. Pulau ini memiliki keliling/panjang Berdasarkan pengukuran pasang tertinggi bagi penyu menuju area peneluran mereka. sebanyak 334 butir dan pada tahun yang
kurang lebih 2.035 m dengan luas sekitar 21,5 dan terendah, diperoleh data sebagaimana Kegiatan pembersihan sampah dan sama menetas sebanyak 32 ekor penyu sisik
Ha. Pengukuran pasang tertinggi dan terendah tercantum pada tabel di bawah ini. pembakaran sebagian ranting-ranting yang dan dilakukan pelepasliaran sebanyak 55
menjadi penghalang di sepanjang pantai ekor. Pada tahun 2019 ini hingga bulan Mei
Tabel 1. Hasil pengamatan pasang tertinggi dan pasang terendah di Pulau Wairundi peneluran dilakukan. 2019 telah dilakukan relokasi sebanyak 472
I II III IV V VI VII butir yang berasal dari 4 sarang dan pada 3
Titik Pengamatan/ Ulangan
Rata-rata Rata-rata Rata-rata Rata-rata Rata-rata Rata-rata Rata-rata Keterlibatan masyarakat sekitar,
Januari 2019 menetas 40 ekor (dilepasliarkan
Pasang Tertinggi (m) 9.00 12.10 13.13 0.70 5.93 4.80 23.13 khususnya yang memiliki hak ulayat di
sebanyak 38 ekor dan sisanya dibesarkan di
Pasang Terendah (m) 20.67 21.60 24.87 10.03 16.27 20.00 34.07 Pulau Wairundi ini perlu ditingkatkan guna
dalam keramba pembesaran tukik). Tukik
meningkatkan kondisi ekosistem di pulau ini
yang menetas pada tahun 2019 ini berasal
sehingga populasi penyu dapat meningkat
Sebanyak lima sarang penyu berhasil dilihat pada tabel 2. Selain sarang, dijumpai dari sarang yang direlokasi bulan November
dan ekosistem di Pulau Wairundi dapat
ditemukan dalam kegiatan ini. Empat juga jejak penyu sebanyak tiga buah dengan 2018 silam. Dari 79 butir telur yang direlokasi
terjada dan lestari. Dalam kegiatan ini
diantaranya dilakukan penggalian dan lebar berkisar antara 75cm hingga 100cm. Tak tersebut berhasil menetas sebanyak 40 ekor
beberapa masyarakat Kampung Isenebuai
pemindahan telur ke demplot penetasan hanya penyu, saat pengamatan dijumpai juga tukik. Dengan keterlibatan masyarakat dalam
dilibatkan dan mereka berperan dalam
telur semi alami di Kampung Isenebuai. satwa liar lain yaitu ketam kenari dan lumba- peningkatan populasi spesies ini, diharapkan
menjaga demplot penetasan semi alami
Data jumlah telur dan kondisi sarang dapat lumba (Gambar 3). jumlah populasi penyu yang memilki habitat
dan pemeliharaan tukik sebelum nantinya
dalam kawasan tNTC dapat meningkat dan
dilepasliarkan.
kesadaran masyarakat akan konservasi
Kampung Isenebuai memiliki tim penjaga spesies meningkat.
demplot sebanyak empat orang yang
bertugas mengecek pantai peneluran di Pulau

„„Gambar 2. Perjumpaan dengan ketam kenari (kiri) dan lumba-lumba (kanan)


42 • BULETIN TRITONIS • EDISI I JULI 2019
Biodiversity BULETIN TRITONIS • EDISI EDISI I JULI 2019 • 43

Buah Hitam Pemanfaatan buah hitam


Buah hitam merupakan salah satu jenis
di sekitar pekarangan dan kebun, bersama
dengan pohon lainnya. Menurut Lekitoo et al.
tumbuhan yang digunakan sebagai bahan (2015), setiap keluarga masyarakat asli Suku
(Haplolobus monticola): pangan. Buah hitam memiliki rasa yang
enak (sedikit manis agak sepat) (Ungirwalu
Wondama umumnya menanam lima sampai
lima belas buah hitam di pekarangan dan

Buah Endemis Teluk Wondama et al., 2016). Menurut Lekitoo et al. (2015),
kandungan protein, lemak, dan vitamin
kebun mereka. Hasil panen yang diperoleh
dari kebun dan pekarangan ini umumnya
C buah hitam lebih tinggi dibandingkan lebih besar dibandingkan dengan hutan
berbagai jenis buah yang sering dikonsumsi primer dan sekunder. Menurut Ungirwalu et
Oleh: Freddy Jontara Hutapea di Indonesia seperti alpukat, durian, sirsak, al. (2014), buah yang dapat dipanen dari buah
langsat, pepaya, rambutan, dan salak. hitam yang ditanam di kebun dan pekarangan

S
Dalam kesehariannya, buah hitam dimakan ini mencapai 885 kg ha-1. Selain untuk
udah bukan rahasia lagi kalau Papua merupakan surga bagi berbagai
langsung oleh masyarakat. Buah hitam ini dikonsumsi sendiri, buah ini juga terkadang
jenis flora. Womersley (1978) mencatat bahwa Papua ditumbuhi sekitar
juga dapat dicampur dengan sagu menjadi diperjualbelikan di pasar, dengan harga
20.000 jenis flora, dimana sebagian diantaranya merupakan jenis
makanan tradisional yang dikenal sebagai mencapai Rp.50.000,- per kantung plastik.
endemik. Flora ini memegang manfaat penting bagi kehidupan masyarakat
Papua. Beberapa diantaranya merupakan sumber penghasilan utama bariam tereu, atau dicampur dengan aci sagu
bagi masyarakat. salah satu jenis flora yang memiliki manfaat penting bagi yang kemudian dibakar/dipanggang menjadi Daftar Pustaka
masrakat Papua adalah buah hitam (Haplolobus monticola). Buah hitam makanan tradisional yang biasa dikenal Lekitoo, K., Batorinding, E., Dimomonmau,
merupakan tumbuhan endemik Papua, yang penyebarannya terbatas di sebagai sagu buah hitam (Lekitoo et al., 2015; P. A., Rumbiak, W. F., Heatubun, C. D.,
Semenanjung Wondama (Lekitoo, Batorinding, Dimomonmau, Rumbiak, Ungirwalu, Awang, Suryanto, & Maryudi, 2017). & Lekitoo, H. Y. (2015). Re-diversifikasi
Heatubun, & Lekitoo, 2015). Buah hitam ini umumnya dikenal sebagai pi airawi pangan di Tanah Papua (Bagian 1):
Selain sebagai bahan pangan, buah
yang memiliki makna buah berwarna hitam kalau sudah matang yang berada Pemanfaatan enam jenis tumbuhan
hitam juga merupakan komponen penting
di atas pohon (Ungirwalu, Awang, Maryudi, & Suryanto, 2016). hutan penghasil buah sebagai sumber
dalam kebudayaan masyarakat Teluk
bahan pangan di Tanah Papua. Jakarta:
Wondama. Lekitto et al. (2015) mencatat
Buah hitam (Gambar 1) merupakan jenis tumbuhan yang berasal dari Badan Penelitian dan Pengembangan
bahwa buah hitam (diolah dengan sagu
famili Bursearceae, yang dikelompokkan sebagai jenis kenari-kenarian Kehutanan.
dalam bentuk bariam tereu) merupakan alat
(Ungirwalu et al., 2016). Tumbuhan ini umumnya menyebar pada daerah Ungirwalu, A., Awang, S. A., & Murdjoko,
tukar dalam proses perkawinan. Lekitto
tanah dan tanah berbatu dengan ketinggian 10-500 mdpl, walaupun di daerah A. (2014). Model aplikasi agroforestry
et al. juga mencatat bahwa buah hitam
tertentu seperti Pulau Yop, Taman Nasional Teluk Cenderawasih, dapat tumbuhan buah hitam (Haplolobus
merupakan salah satu komoditi penting
tumbuh pada daerah tanah berkarang sampai karang (Lekitoo et al., 2015). monticola Husson) berbasis pengetahuan
dalam penyelesaian konflik antar keluarga,
Buah hitam umumnya tumbuh di hutan primer/alam, hutan sekunder, dan lokal Etnis Wandamen-Papua: prospek
dan juga sebagai harta warisan orang tua
kebun pekarangan (Ungirwalu, Awang, & Murdjoko, 2014). Secara morfologi, pengembangan perhutanan sosial
bagi anak-anaknya, yang nilainya lebih
buah hitam merupakan pohon berukuran sedang yang tingginya mencapai di Papua Barat. Dalam D. Prehaten,
tinggi dibandingkan dengan matoa, langsat,
30 m, dengan diameter setinggi dada mencapai 50 cm (Lekitoo et al., 2015). A. Syahbudin, & R. D. Andiyani (Eds.)
dan tumbuhan penghasil buah lainnya.
Prosiding Seminar Nasional Silvikultur II
Disamping itu, Ungirwalu et al. (2016) juga
(hal. 268-274).
mencatat bahwa buah hitam juga memiliki
Ungirwalu, A., Awang, S. A., Maryudi, A., &
nilai sosial budaya yang berhubungan
Suryanto, P. (2016). Pengelolaan adaptif
dengan sistem kepercayaan adat okultisme.
pemanfaatan buah hitam (Haplolobus
Sementara itu, bagian kayunya umumnya
monticola Blumea) Etnis Wandamen-
belum dimanfaatkan untuk sesuatu hal
Papua. Jurnal Manusia dan Lingkungan,
yang membawa manfaat ekonomi. Menurut
23(2), 266-275.
Ungirwalu et al. (2014), hal ini disebabkan
Ungirwalu, A., Awang, S. A., Maryudi, A.,
karena potensi kayu ini yang belum dikenali
Suryanto, P., & Maryudi, A. (2017). The
oleh pasar. Sementara menurut Lekitoo et
ethno-techno-conservation approach in
al. (2015), hal ini disebabkan oleh kondisi
the utilization of black fruit (Haplolobus
morfologis buah hitam yang memiliki
sp.) by the Wandamen ethnic of Papua,
diameter kurang dari 60 cm dan tinggi bebas
Indonesia. Biodiversitas, 18(4), 1336-1343.
cabang yang rendah.
Womersley, J. S. (1978). Handbooks of the flora
of Papua New Guinea (Volume I). Victoria:
Budidaya buah hitam Melbourne University Press.
Masyarakat Papua di Teluk Wondama
umumnya telah membudidayakan buah
hitam. Tumbuhan ini umumnya di tanam
„„Gambar 1. Penampakan buah hitam (Sumber: Ungirwalu et al., 2016).
44 • BULETIN TRITONIS • EDISI I JULI 2019
DESTINASI WISATA BULETIN TRITONIS • EDISI EDISI I JULI 2019 • 45

berfantasi liar “ingin berenang bersama ikan-


ikan cantik” yang melenggak-lenggok di
akuarium. Dan saya kaget luar biasa, sampai

Surat Cinta
kehabisan kata-kata, kesempatan tersebut
datang di Teluk Cenderawasih, bukan di
akuarium. Menenggelamkan diri di perairan
dangkal Teluk Cenderawasih yang dihuni

dari beragam satwa laut eksotis, rasanya seperti


menyelam ke negeri dongeng, atau lebih tepat:
memasuki pelataran surga.

Orang Jakarta
Tentu saya tidak berlebihan. Bung Franky
Sahilatua, penyanyi legendaris dari Timur
itu sudah bernubuat, bahwa “Tanah Papua
tanah yang kaya, surga kecil yang jatuh ke
itorio Mantalean, jurnalis Kompas.com bumi”. Nah, jika tanah Papua saja begitu kaya,
bagaimana dengan isi lautnya? Tak salah
toh menyebut Teluk Cenderawasih ibarat
pelataran surga?
Keindahan Teluk Cenderawasih mungkin
su biasa buat pace deng mace yang sehari-hari
tinggal di tepi laut Kwatisore, misalnya. Tapi
„„Resor Kalilemon buat tong orang Jakarta, aih mati mama yo...

D
Saya biasa hanya lihat ikan-ikan lele berenang
i Jakarta, kami tak terbiasa melihat kehidupan. Jang ko kira Jakarta cukup asing di telinga. Maka wajar rasanya, di kolam, tapi di Teluk Cenderawasih sa lihat
punya segala hal. Semua memang ada di Ibukota sana, uang, sebelum terbang ke sana, saya menganggap ikan berenang di laut lepas. Bukan sembarang
pekerjaan, hiburan, politik, masalah, kecuali satu hal: kehidupan. perjalanan ini akan serupa perjalanan spiritual ikan pula, semuanya ibarat ada di sini,
yang kita tak akan pernah tahu bakal dibawa bercampur dalam tenangnya ombak biru di
Kami orang-orang Jakarta tidak pernah merasakan denyut kehidupan.
ke mana dan bagaimana akan berakhir. perairan depan resor Kalilemon, Nabire.
Yang kami rasakan hanya bertahan hidup selagi hidup. Sehingga, kami
Semuanya seakan-akan serba asing. Seolah-
membuat sibuk diri kami sendiri dengan berbagai pekerjaan, dari pagi Kawanan ikan yang demikian banyaknya
olah saya ditakdirkan untuk melepas diri dan
sampai malam, sampai-sampai kami lupa hidup dan menikmati kehidupan. itu – mungkin bisa untuk cadangan makan
menggali makna hidup di sebuah negeri entah-
Pagi-pagi sudah bangun oleh alarm, langsung teringat tugas-tugas yang saya selama 4 bulan lamanya – sudah tampak
berantah.
menumpuk pada siang hari nanti. Sore hari, begitu kami pulang ke rumah, dari atas dermaga. Mereka berdansa-dansa
yang tersisa tinggal keringat dan penat yang menumpuk di dalam kepala. *** bersama tarian ombak dan diiringi ayunan
Malam hari, kami sudah harus memikirkan pekerjaan-pekerjaan besok pagi. angin yang mendayu-dayu di pantai. Kalau di
Kenyataannya, Teluk Cenderawasih ini
Saking asingnya kami dengan kehidupan, kami bahkan sering terpukau Jakarta, pemandangan ikan-ikan cantik begini
memang tempat di mana segala begitu asing,
oleh binatang-binatang yang tak pernah kami jumpai seumur hidup. selalu disekat oleh kaca akuarium. Tapi di sini,
tapi dalam versi jauh lebih indah daripada yang
Beberapa dari kami mungkin sampai sekarang belum pernah melihat saya bebas langsung mencelupkan kepala.
sanggup dibayangkan. Kita menyebut suasana
langsung wujud tokek, kumbang, kepik, atau burung rangkong. Kami juga Bahkan tak ada pula yang melarang saya
semacam ini sebagai: negeri dongeng.
hanya pernah melihat dugong di buku dongeng atau udang lobster di meja menceburkan diri langsung ke dalam laut,
makan. Satu-dua binatang liar yang mungkin kami temui langsung hanya Papua adalah soal keindahan bentang bersatu bersama ikan-ikan gemulai itu.
tikus dan nyamuk, yang keberadaannya pun susah-payah kami musnahkan alamnya yang masih perawan dan tak
Celakanya, tak hanya ikan-ikan warna-
dengan segala cara. Padahal, menyaksikan binatang yang hidup di alam terjamah. Teluk Cenderawasih yang merupa­
warni, dari krapu, kakatua, sampai ikan
bebas, atau tidak dipelihara, merupakan sebuah kemewahan yang tak kan bentang teluk paling luas di sekitar
napoleon, tapi di sini juga ada udang lobster.
pernah hadir di antara kemewahan-kemewahan Jakarta. pulau ini tentunya menjadi laboratorium
Padahal, jaraknya tak sampai 20 meter dari
atau perpustakaan dengan koleksi satwa
Oleh karena itu, pembaca yang budiman mestinya paham bagaimana bibir pantai. Dengan mata kepalaku sendiri,
perairan yang paling komplet. Ini tentu tak
suasana hati saya ketika saya memperoleh keberuntungan dari Yang Maha saya saksikan langsung lobster-lobster itu
bisa dibantah.
Kuasa untuk terbang pertama kalinya ke Papua, sebuah negeri misterius mengendap di dasar laut. Warna mereka
yang hanya pernah saya tahu dari pelajaran-pelajaran di sekolah dasar. Jauh di dalam benak saya sebagai orang macam kebiruan, sungguh cantik, berpadu
Negeri yang dalam sekelebat bayangan saya,begitu jauh, begitu asing, begitu Jakarta, yang sudah terperangah ketika dengan karang-karang di dasar laut yang
tak terbayangkan wujudnya, seperti halnya kehidupan dalam benak kami menyaksikan ikan-ikan hias dari luar akuarium, beraneka macam. Ada banyak karang-karang
orang Jakarta. Teluk Cenderawasih adalah negeri dongeng berwarna cerah, berbentuk besar seperti
yang terlalu khayal. Kami orang-orang Jakarta gumpalan yang membeku, ada juga yang
Bukan Raja Ampat yang tersohor, namun Teluk Cenderawasih yang yang asing dengan kehidupan, kadang-kadang pipih. Betul-betul taman surgawi.
jadi tempat tujuan saya dan rombongan saat itu. Suatu nama yang lagi-lagi
46 • BULETIN TRITONIS • EDISI I JULI 2019 BULETIN TRITONIS • EDISI EDISI I JULI 2019 • 47
menampilkan sosoknya yang mungkin
seukuran bayi yang baru lahir Entah apa
yang ingin ia cari dengan berenang ke arah
pantai. Mungkin saja ia ingin menyampaikan
pesan kepada saya yang tengah duduk-
duduk di dermaga usai makan malam itu,
bahwa sosoknya betul-betul ada, hidup, dan
bergerak. Bukan hanya cacahan asinan kering
di toko-toko makanan Cina di Jakarta sana.
Di dermaga, saya dan rombongan
menengadah ke langit yang bertaburan
bintang. Sesekali ada suara kecipak dari
tengah laut, entah ditimbulkan oleh makhluk
hidup jenis mana lagi yang tengah berpesta di
alam raya Papua. Di tengah suasana dongeng
itu, seorang jagawana turut menyumbangkan
dongeng soal duyung.
„„Saya berenang dengan hiu paus, difoto oleh Ran Ogistira
Inti ceritanya, alkisah suatu hari ada
Satu lagi primadona yang tak bisa saya seorang laki-laki yang kakinya terikat terjatuh
lupakan dari Teluk Cenderawasih ialah figur dari kapal di Teluk Cenderawasih. Berharih-
kima si kerang raksasa. Bukan main. hari ia bertahan hidup dengan susah payah
berenang. Hingga akhirnya ia berpapasan
Di Jakarta sana, kami punya istilah, „„Saya berenang dengan hiu paus, difoto oleh Ran Ogistira dengan perahu nelayan. Nelayan di atas
namanya “norak”. Istilah itu merujuk “Srak!” mungkin begitu bunyinya, ketika kapal itu mengira ia bertemu dengan putri
keadaan ketika seseorang tampak terpukau kima tersebut mendadak mengatupkan duyung. Maka, ia bawalah sosok yang kakinya
dan dipenuhi rasa ingin tahu terhadap dirinya seolah hendak memangsa kaki saya tengah padang lamun, semacam rumput
tampak menyatu tersebut ke atas perahu dari
sesuatu yang baru saja dijumpainya. Istilah yang baru sedikit menyentuh permukaannya. laut yang tumbuh menghampar di bibir
permukaan laut.
yang begitu cocok melukiskan keadaan Wow, sebuah cara berkenalan yang sangat pantai bagai padi di luasnya pematang
hati saya ketika mendapati kima-kima itu kreatif. sawah. Makhluk ini sama khayalnya dengan “Wah, ternyata ko putra duyung!” begitu
ibarat berserakan di dasar laut depan resor keberadaan bidadari itu sendiri. Maklum, cerita si jagawana tadi, disambut gelak tawa
Sontak, saya kaget. Keinginan untuk saya orang Jakarta. Rumput-rumput laut tak yang begitu liar dan lepas dari kami semua.
Kalilemon. Besar sekali. Indah. Sulit dipercaya.
melihatnya lebih dekat pun sirna, berganti pernah hadir dalam keadaan hidup di depan
Saya hanya tahu bentuk makhluk ini dari dengan rasa waswas tak terkira sebab diri saya Selang tak berapa lama, dongeng itu
mata. Sekali-kalinya melihat pun, rumput-
sebuah game di komputer sekitar tahun 2000. mengapung cukup jauh dari dermaga. Saya langsung tersuguh jadi kenyataan di depan
rumput laut selalu tampak melambai dan
Di pesisir Teluk Cenderawasih, game yang coba berenang sekuat tenaga dan tetap tenang mata. Seekor duyung, tidak tahu putra atau
berenang-renang di dalam kuah sup, bukan
menampilkan kima itu mungkin tidak ada – di bawah langit yang beranjak temaram. putri, maksudnya dugong, tampak berenang
di kedalaman air laut.
mungkin hingga saat ini – tetapi justru versi ke tepi pantai. Tentu saja ia bermaksud
Sekitar dua menit lebih saya berenang, Usut-punya usut, lamun ini merupakan mencari lamun untuk disantap hingga
aslinya terawat dengan baik, didekap oleh
tubuh ini terasa tak kuat lagi mengayunkan pakan alami bagi dugong – ikan duyung. kenyang pada malam itu. Namun, begitu
alam yang begitu penuh kasih.
kaki. Untungnya, bibir pantai pun tak begitu Dugong, kata seorang jagawana Taman kami hampiri, dia langsung melesat ke tengah
Saya coba menelusuri sampai mana jauh dari tempat saya mengambang. Ketika Nasional Teluk Cenderawasih, seringkali laut. Mungkin ia kembali ke negeri dongeng:
kima-kima tersebut “tumbuh” di dasar dermaga terlihat masih agak jauh, akhirnya membawa anak-anaknya untuk mencari dan kedalaman Teluk Cenderawasih.
laut. Tanpa sadar saya telah membawa diri saya memutuskan untuk berbelok arah ke mengunyah lamun yang jumlahnya seakan
berenang hingga cukup jauh dari dermaga bibir pantai terdekat. Akhirnya, kaki saya Di Jakarta, kehidupan – termasuk
tak terbatas di pantai depan resor Kalilemon
Kalilemon. Bukannya ketakutan atau cemas berhasil memijak dasar laut, sedangkan makhluk-makhluk hidup – yang kami temui
ini. Maka, ketika matahari sudah lenyap ke
tak bisa kembali, saya justru menyelam lebih kepala saya ada di atas permukaan air. sebatas palsu belaka. Kehidupan tak ubahnya
balik ufuk, para jagawana pun menghidupkan
dalam, menyibak kawanan ikan yang setia dongeng di negeri kami, yang saking fiksinya,
Saya terkejut untuk kedua kalinya. beberapa lampu yang cukup terang di dermaga,
berkeliaran ke sana ke mari, untuk menemui hanya bisa kami nikmati dengan bantuan
Telapak kaki saya seperti dibelai lembut oleh yang sorotnya mengarah ke padang lamun tadi.
kima-kima itu. Dipenuhi rasa “norak” yang teknologi.
seratus jari bidadari. Penasaran, saya kembali Tujuannya agar dugong mudah mencari makan.
membubung sampai ke ubun-ubun, saya Di Teluk Cenderawasih, tanpa bantuan
mencelupkan kepada untuk mencari tahu ada Malam pun datang dan segala jenis
menjulurkan ujung kaki ke arah kima yang teknologi apa pun, bahkan hanya di sejengkal
makhluk macam apa di kaki saya. kehidupan masih terus berdatangan ke
tampak menganga. Begitu pelan dan begitu pesisir depan tempat kami menginap,
hati-hati, khawatir kima tersebut tersenggol Clup. hadapan mata saya.
makhluk-makhluk hidup – dan kehidupan itu
dan terguling dari tempatnya. Adalah sotong alias cumi-cumi besar sendiri – hadir dalam keadaan utuh, asli, nyata.
Rupanya saya bukan sedang dibelai
manja para bidadari, melainkan berada di yang datang menyapa saya seketika gelap
Saya rindu.
mendarat. Sorot sinar lampu di balik dermaga
48 • BULETIN TRITONIS • EDISI I JULI 2019
SERBA-SERBI BULETIN TRITONIS • EDISI EDISI I JULI 2019 • 49

Sekelumit kegiatan
seorang CPNS dari BBTNTC
Oleh: Friska Gressia Sianturi

S
ekelumit? Ya. Namanya juga CPNS baru. begitu memukau. Harga makanan yang
Senin itu, 25/2/2019 tepatnya pukul ditawarkan di kedai makanan sekitar pantai
06:00 WIT adalah hari pertama saya juga relatif murah sehingga para wisatawan
bersama keluarga berkunjung ke Tanah juga tak perlu khawatir untuk membeli
Papua Barat tepatnya di kota Manokwari. makanan jika merasa lapar saat berwisata.
Manokwari adalah ibu kota Provinsi Papua
Berat rasanya meninggalkan orang „„Foto bersama Hari Kartini
Barat, Indonesia. Manokwari juga merupakan
tua di Medan, tetapi mimpi untuk dapat bibit pohon di sekitar wilayah pantai Aipiri
ibu kota Kabupaten Manokwari. Kota ini
mengabdi kepada bangsa dan negara Manokwari. Kegiatan tidak hanya dilakukan
memiliki luas wilayah 1.556,94 km² dan
hanyalah akan menjadi khayalan semata jika oleh pegawai dari BBTNTC, tetapi pegawai
berpenduduk sebanyak kurang lebih 201.218
saya selalu berada di zona nyaman. Dream, dari berbagai UPT di Kementerian Lingkungan
jiwa (2015). Manokwari terletak di pantai
Believe and Make it Happen, akhirnya mimpi Hidup dan Kehutanan Papua Barat juga ikut
utara “Kepala Burung” Pulau Papua. Hal
itu kenyataan, dengan menjadi seorang serta dalam pelaksanaan kegiatan tersebut.
inilah yang menyebabkan kota Manokwari
Penyuluh Kehutanan Ahli Pertama. Selasa, Setiap peserta diarahkan untuk membawa
memiliki tempat wisata pantai yang sangat
26/2/2019, adalah hari pertamaku berkenalan bibit yang sudah disediakan ke lubang
indah dan tidak membutuhkan uang masuk
dengan Balai Besar Taman Nasional Teluk siap tanam, diharapkan bibit yang telah
untuk menikmatinya, Salah satu pantai yang
Cenderawasih (BBTNTC). Kesan pertamaku kami tanam kelak akan bertumbuh dan
terkenal di Manokwari adalah pantai Pasir
melihat BBTNTC adalah woww... ukurannya memberikan manfaat bagi lingkungan dan
Putih, Dinamakan Pasir Putih tentu saja
jauh lebih besar dari yang kubayangkan, masyarakat sekitar.
karena pasir pantainya yang putih bersih
Kepala Balai Besar TNTC, Ben Gurion Saroy,
dan super halus. Menariknya, air laut di
juga baik dan senantiasa memberikan
pantai ini punya tiga warna, yakni bening, „„Foto CPNS Senam
wejangan kepada kami CPNS disetiap
biru kehijauan dan biru gelap. Tak heran, dari
kesempatan dan para pegawai di BBTNTC Kegiatan yang telah kami lakukan
kejauhan pemandangan pantai sudah terlihat
juga ramah serta care, mereka senantiasa diantaranya adalah ikut serta dalam aksi
mendengarkan keluh kesah dan memberikan Bersih-bersih memperingati Hari Sampah
solusi untuk setiap permasalahan CPNS yang Nasional di areal kawasan Hutan Gunung
tentunya masih berkaitan dengan tugas Meja. Menggunakan sarung tangan
kantor. dan plastik penampung sampah untuk
mempermudah dalam melakukan kegiatan
CPNS tahun 2018 yang diterima di
bersih bersih. Baru saja akan memulai
BBTNTC seluruhnya adalah 22 orang dengan
kegiatan tiba-tiba hujan turun dengan deras,
posisi jabatan Penyuluh Kehutanan Ahli
kami pun menunggu beberapa saat, tetapi
Pertama enam orang, Pengendali Ekosistem
karena hujan tak kunjung berhenti kegiatan
Hutan tujuh orang, Polisi Hutan tujuh orang,
akhirnya dimulai, tetapi aku diizinkan untuk
Pengadaan Barang dan Jasa satu orang dan
hanya memperhatikan teman-teman lain
Arsiparis terampil satu orang. Kelak kami akan
ketika melakukan bersih-bersih karena
dibagi ke seksi wilayah sesuai SK Penempatan
kondisiku saat itu sedang mengandung.
yang telah ditetapkan oleh Kementerian
Sebagian teman-teman menggunakan ponco „„Foto dalam kegiatan PKTBT
Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Sebelum
dan jas hujan yang mereka bawa, sebagian
dibagi ke wilayah penempatan, kami dibekali Selama kami di kantor Balai Besar TNTC,
lagi menggunakan plastik besar untuk
berbagai kegiatan yang bertujuan untuk Kami melakukan observasi ke ruangan-
melindungi diri dari hujan.
memperdalam pengetahuan kami akan tugas ruangan. Observasi bertujuan agar kami para
dan fungsi pokok jabatan masing-masing Kegiatan berikutnya, ikut serta dalam CPNS mengetahui kegiatan dan tugas apa saja
sehingga kami siap untuk memberikan yang peringatan Hari Bhakti Rimbawan ke-36 yang dilakukan oleh tiap bagian di BBTNTC.
„„Foto menanam bibit dihari bakti rimbawan terbaik bagi bangsa dan negara Indonesia. dengan melakukan kegiatan penanaman Selama observasi kami diajarkan bagaimana
50 • BULETIN TRITONIS • EDISI I JULI 2019 BULETIN TRITONIS • EDISI EDISI I JULI 2019 • 51

„„Foto pak Ben sedang memberikan arahan kepada CPNS

cara merekap data kegiatan teknis, merekap Wilayah III Yembekiri. Tetapi saya kembali
data SIMAKSI pengunjung TNTC, dan masih diberi izin untuk tidak mengikuti kegiatan
banyak lagi yang lainnya. orientasi dikarenakan dalam kondisi sedang
mengandung, jadi selama tinggal di balai
Kegiatan yang paling penting dari
saya melanjutkan kegiatan observasi dan
seluruh kegiatan yang telah kami lakukan
membaca buku di perpustakaan BBTNTC.
adalah mengikuti Penguatan Kompetensi
Teknis Bidang Tugas (PKTBT) Calon Pegawai Selain dibekali kegiatan yang bertujuan
Negeri Sipil Balai Besar Taman Nasional untuk memperdalam pengetahuan, kami
Teluk Cenderawasih, Kegiatan ini dilakukan juga diarahkan untuk mengikuti beberapa
dari tanggal 25 Maret - 23 April 2019. Tujuan kegiatan yang bertujuan untuk menambah
kegiatan PKTBT adalah peserta dapat memiliki keakraban satu sama lain. Kegiatan tersebut
pengetahuan dan keterampilan yang bersifat antara lain mengikuti kegiatan senam bersama
umum/administratif serta yang bersifat bapak/ibu dan teman-teman dari berbagai
spesifik/substantif/bidang yang diperlukan UPT di Kementerian Lingkungan Hidup dan
untuk mendukung pelaksanaan tugasnya Kehutanan Papua Barat, Di BBTNTC kami
masing-masing. Selama mengikuti kegiatan memperkenalkan diri ke setiap ruangan kerja
PKTBT kami diajarkan materi pengelolaan pegawai BBTNTC dan mendengarkan setiap
kepegawaian, penyusunan tata naskah dinas, arahan yang diberikan, kegiatan lainnya yang
pengelolaan keuangan, BMN, pelaksanakan menambah keakraban kami adalah mengikuti
tugas dan fungsi organisasi maupun jabatan. senam dan gotong royong (yang diadakan
Setelah mengikuti kegiatan PKTBT kami pun setiap hari Jumat) bersama seluruh pegawai
diwajibkan untuk mempresentasikan hasil dari BBTNTC, selain itu kami juga berfoto bersama
kegiatan tersebut. dalam rangka memperingati hari Kartini,
Pegawai BBTNTC yang perempuan terlihat
Untuk memberikan gambaran mengenai
anggun memakai Kebaya.
lokasi penempatan kami, CPNS diberikan
kegiatan orientasi ke bidang-bidang Wilayah Demikianlah kegiatan yang telah saya
Taman Nasional Teluk Cenderawasih (TNTC) lakukan selama berada di Balai Besar Taman
yaitu Bidang Wilayah II Wasior dan Bidang Nasional Teluk Cenderawasih (BBTNTC). Ini
adalah kegiatanku, mana kegiatanmu? ^_^...

Anda mungkin juga menyukai