Selamat membaca !
Ucapan
Terima Kasih dan Undangan
DEWAN REDAKSI:
Kami haturkan terima kasih dan penghargaan setinggi-
Pembina: tingginya khususnya kepada seluruh penulis yang telah
Direktur secara sukarela berbagi pengetahuan dan pengalaman
Yayasan Lahan Basah (Wetlands International) berharganya untuk dimuat pada majalah ini.
Pimpinan Redaksi: Kami juga mengundang pihak-pihak lain atau siapapun
Yus Rusila Noor yang berminat untuk menyumbangkan bahan-bahan
berupa artikel, hasil pengamatan, kliping, gambar dan foto,
Anggota Redaksi: untuk dimuat pada majalah ini. Tulisan diharapkan sudah
Maulyati Nuraini Slamet dalam bentuk soft copy, diketik dengan huruf Arial 10 spasi
Triana 1,5 maksimal 2 halaman A4 (sudah berikut foto-foto).
“Artikel yang ditulis oleh para penulis, Semua bahan-bahan tersebut termasuk kritik/saran dapat
sepenuhnya merupakan opini yang dikirimkan kepada:
bersangkutan dan Redaksi tidak bertanggung
Triana - Publication & Communication
jawab terhadap isinya”
Yayasan Lahan Basah (Wetlands International)
Jl. Bango No. 11 Bogor 16161
tel: (0251) 8312189
fax./tel.: (0251) 8325755
e-mail: publication@wetlands.or.id
2 Warta Konservasi Lahan Basah
Fokus Lahan Basah
Lebo Taliwang,
Penyangga Kehidupan yang Perlu Pemulihan
Tri Endang Wahyuni*
K
ota Taliwang merupakan kota Pelabuhan Penyeberangan Poto pada 3 desa, Desa Meraran Kecamatan
yang tidak asing di Provinsi Tano, Lebo Taliwang dapat ditempuh Taliwang, Desa Sampir dan Desa
Nusa Tenggara Barat. Kota selama lebih kurang 30 menit dari Seloto Kecamatan Seteluk, Kabupaten
ini merupakan ibukota Kabupaten pelabuhan tersebut. Berada di antara Sumbawa Barat, Provinsi Nusa Tenggara
Sumbawa Barat, yang memiliki perbukitan yang sebagian besar Barat.
perusahaan tambang emas dan mengering kala kemarau, danau ini
tembaga terbesar kedua di Indonesia, seperti oase di tengah keringnya Lebo Taliwang dengan luas ± 820 ha
PT Amman Mineral Nusa Tenggara. Kabupaten Sumbawa Barat. terlihat jelas dari jalan raya menuju ke
Dari Pulau Lombok menuju ke Kota Kota Taliwang. Tampak sebagian besar
Taliwang kita akan menyeberang Lebo Taliwang merupakan sebuah perairan ditumbuhi oleh tanaman air,
selat menggunakan kapal feri dan kawasan konservasi dengan baik yang mengambang maupun yang
berlabuh di Pelabuhan Poto Tano, status sebagai taman wisata alam, berakar di dasar danau. Tumbuhan
Kabupaten Sumbawa Barat. diperuntukkan bagi wisata alam yang mengapung didominasi oleh
dan pengawetan jenis tumbuhan eceng gondok (Eichornia crassipes) dan
D
alam penyeberangan menuju dan satwa liar. Selain itu juga kiambang (Pistia stratiotes). Tumbuhan
Kota Taliwang ini, kita akan berfungsi sebagai sistem penyangga yang daunnya mengapung dan
menjumpai sebuah danau kehidupan bagi masyarakat dan batang serta perakarannya tenggelam
dimana salah satu sisinya berada ekosistem di sekitarnya. Taman didominasi oleh Teratai (Nelumbium
tepat di pinggir jalan raya. Lebo Wisata Alam Danau Taliwang dikelola nelumbo) dan Teratai putih (Nymphaea
Taliwang, demikian masyarakat oleh Balai Konservasi Sumber Daya alba). Selain tumbuhan air, dijumpai
setempat menamai danau tersebut. Alam Nusa Tenggara Barat (BKSDA pula semacam rumput gelagah yang
Lebo dalam bahasa setempat NTB) yang berkedudukan di Mataram, tersebar tidak merata di pinggiran
berarti rawa atau danau. Berjarak ibukota Provinsi Nusa Tenggara Barat. danau.
± 24 kilometer ke arah selatan dari Wilayah Danau Taliwang berada .....bersambung ke hal 12
S
etelah pada tahun 2009 utama dalam pengurangan emisi pengembangan Forest Reference
menyatakan komitmen GRK. REDD+ merupakan aksi Emission Level (FREL), dan beberapa
pengurangan emisi Gas Rumah mitigasi di bidang kehutanan upaya lainnya.
Kaca (GRK) sebesar 26% - 41% dari yang sejalan dengan arah
skenario Business as Usual (BAU) di pembangunan berkelanjutan Di tahun 2017, KLHK secara spesifik
tahun 2020, pemerintah Indonesia dengan pendekatan kebijakan meletakkan kebijakan dasar dalam
pada tahun 2015 memperbarui dan insentif positif yang menjadi rangka implementasi REDD+ di
komitmennya menjadi 29% komponen penting dalam Indonesia. Melalui peraturan
- 41 % di tahun 2030. Dalam pencapaian target Nationally menteri LHK no. 70 Tahun 2017,
dokumen Nationally Determined Determined Contribution (NDC). pemerintah memberikan arah
Contribution (NDC) yang dikirim dan panduan tentang tata cara
oleh pemerintah Indonesia ke NDC Dalam menuju pencapaian pelaksanaan REDD+ di Indonesia.
registry-UNFCC pada tahun 2016, komitmen yang telah dijanjikan, Peraturan ini secara lugas
sektor kehutanan diproyeksikan pemerintah Indonesia telah menyasar berbagai pihak, termasuk
berkontribusi terhadap penurunan melakukan banyak hal, antara lain pemerintah provinsi, pemerintah
emisi karbon sebesar 17,2% - 23%, kebijakan moratorium ijin baru di kabupaten, lembaga non-
di mana program Reducing Emission lahan gambut dan hutan primer pemerintah, kelompok masyarakat,
from Deforestation and Forest (moratorium policy), kebijakan dan organisasi non-profit lainnya
Degradation, Role of Conservation, satu peta atau one map policy, yang berbadan hukum untuk dapat
Sustainable Management of Forest, pembangunan Demonstration terlibat secara aktif dalam program
and Enhancement of Forest Carbon Activities (DA), pembuatan pengurangan emisi nasional melalui
Stocks (REDD+) merupakan pilar Strategi Nasional REDD+, pelaksanaan REDD+.
Dalam konteks pengurangan menambahkan matriks perubahan Upaya-upaya yang telah ditempuh
emisi nasional yang akan dihitung tutupan lahan (setidaknya antara pemerintah dalam pengurangan
untuk keperluan NDC, maka dua tahun berbeda), maka akan emisi nasional patut mendapatkan
program REDD+ harus dicatat dapat dihitung pengurangan emisi apresiasi, mengingat sumber
dan didaftarkan ke dalam Sistem atau besaran penyerapan GRK. daya hutan Indonesia yang saat
Registri Nasional Pengendalian Dengan dikeluarkannya empat ini kondisinya sudah semakin
Perubahan Iklim (SRN-PPI). peraturan sekaligus di tahun 2017 mengkuatirkan. Saat ini hutan
Sistem ini merupakan sistem (Permen LHK No 70, 71, 72, dan Indonesia yang masih tersisa
pengelolaan dan penyediaan 73 Tahun 2017) sebagaimana harus dilindungi lewat langkah
data dan informasi berbasis web telah dijelaskan sebelumnya, konkret dan intensif, sementara
tentang aksi dan sumber daya untuk maka lengkap sudah payung untuk wilayah yang telah
adaptasi dan mitigasi perubahan instrumen kebijakan dalam menuju mengalami kerusakan perlu
iklim di Indonesia. Selain untuk pelaksanaan REDD+ secara penuh. pemulihan kembali. Apresiasi
memastikan transparansi dan kepada pemerintah juga perlu
keterbukaan informasi, sistem Berbicara mengenai pengurangan disematkan, mengingat upaya
registri juga dimaksudkan untuk emisi melalui REDD+ dalam konservasi-restorasi hutan
menghindari adanya resiko double konteks NDC, ini merupakan hal (barbalut pengurangan emisi GRK)
counting atau double claimming, yang biasa saja. Media massa telah memberikan peluang insentif bagi
terutama bagi program-program banyak meliputnya sejak tahun para pihak melalui skema RBP.
yang telah didaftarkan di luar 2009 hingga sekarang. Namun yang
platform nasional, misalnya menjadi sangat menarik adalah Sebagai penanggung jawab
melalui voluntary registry (contoh: bahwa Permen LHK No. 70 Tahun program pengurangan emisi
Verified Carbon Standard/ Verra). 2017 membuka peluang bagi nasional, pemerintah lebih banyak
Pemerintah juga mengeluarkan pelaksana REDD+ untuk mengakses memiliki kesempatan dan peluang
Permen LHK No 71 Tahun 2017 pembayaran berbasis kinerja untuk mengintensifkan kegiatan
yang secara spesifik memberikan atau Result Based Payment (RBP). konservasi-restorasi, terutama
panduan dan prosedur dalam RBP sendiri didefinisikan sebagai di tingkat provinsi maupun
penyelenggaraan Sistem Registri insentif positif atau pembayaran kabupaten. Melalui skema RBP,
Nasional Pengendalian Perubahan yang diperoleh dari hasil capaian maka juga akan lebih terbuka
Iklim. pengurangan emisi yang telah kesempatan bagi pemerintah untuk
diverifikasi, dan manfaat selain menjalin kolaborasi dengan para
Untuk menunjang operasionalisasi karbon. Pada saat proses registri pihak untuk mendukung upaya-
REDD+, dua peraturan lainnya dilakukan, pelaksana program upaya yang dilakukan di lapangan.
dikeluarkan, yaitu: 1) Permen REDD+ akan diminta memilih dua
LHK no 72 tahun 2017 tentang opsi; sebagai RBP atau Non RBP. Bagi Lembaga Swadaya Masyarakat
pedoman pelaksanaan pengukuran, Apabila memilih RBP, maka program (LSM) lingkungan yang selama ini
pelaporan, dan verifikasi aksi ini akan diarahkan untuk dapat berkecimpung dengan kegiatan
dan sumber daya pengendalian mengakses pendanaan melalui konservasi dan restorasi, skema
perubahan iklim; dan 2) Permen skema RBP. RBP tentunya memberikan peluang
LHK no 73 tahun 2017 tentang untuk dapat lebih mengintensifkan
pedoman penyelenggaraan dan Pelaksana REDD+ didorong kegiatan yang sedang dilakukan
pelaporan inventarisasi Gas Rumah untuk mengukur dan melaporkan atau menjalankan program baru di
Kaca (GRK) nasional. Dalam permen pencapaian pengurangan emisi tempat lain. Di sisi lain, RBP juga
terakhir ini, disebutkan bahwa atas intervensi yang dilakukan berpotensi besar dalam konteks
pedoman umum inventarisasi melalui program masing-masing keberlanjutan program-program
nasional serta pedoman paling lama setiap 2 tahun sekali. konservasi-restorasi yang selama
perhitungan emisi Gas Rumah Hasil perhitungan ini nantinya ini dilakukan. Sudah menjadi
Kaca (GRK) mengadopsi pedoman akan dicek dan diverifikasi oleh kenyataan bahwa program atau
Intergovernmental Panel on Climate pemerintah dan/atau pihak ketiga proyek hanya aktif di masa periode
Change Tahun 2006 (2006 IPCC dalam mencapai angka final hasil tertentu, umumnya 1 tahun hingga
Guideline for National Greenhouse pengurangan emisinya. Setelah 5 tahun. Setelah periode proyek
Gas Inventories). Di dalam peraturan proses verifikasi selesai, maka habis, maka tidak ada lagi dana
ini terdapat data aktifitas, faktor akan dilanjutkan dengan proses untuk melanjutkan kegiatan yang
emisi, dan faktor serapan, ketiganya pembayaran berbasis kinerja, yang telah dilakukan.
merupakan elemen utama dalam dalam hal ini dapat melibatkan
penghitungan emisi GRK. Dengan Bank Kustodian. .....bersambung ke hal 20
K
ajian Global oleh mendalam, yang juga merupakan penurunan yang serius. Laporan
Intergovernmental jiwa dari pekerjaan kami. IPBES mengingatkan kembali
Science-Policy Platform gambaran mengenai penurunan
for Biodiversity and Ecological Lahan basah adalah sistem alami spesies lahan basah di seluruh
Services (IPBES) melukiskan yang menghubungkan bentang muka bumi. Ini tentu saja berita
gambaran yang mengkhawatirkan terestrial, air tawar, dan lautan. yang kurang menyenangkan
terkait dengan penurunan Mereka adalah yang paling untuk alam sekaligus manusia,
di alam. Kita kehilangan mengalami kehilangan, padahal karena kita membutuhkan lahan
keanekaragaman hayati lebih lahan basah sangat penting untuk basah yang sehat untuk dapat
cepat dibandingkan dengan masyarakat dan alam. Lahan menyediakan jasa lingkungan
kondisi sebelumnya dalam basah adalah rumah dari sejumlah mereka.
sejarah kemanusiaan. Setidaknya besar spesies dan memiliki
satu juta spesies berada dalam nilai penting luar biasa sebagai “Ekosistem perairan daratan dan
risiko – dan kehilangan serta sumber air alami, menyimpan air tawar adalah di antara yang
degradasi lahan basah yang terus cadangan karbon terbesar dan paling tinggi laju penurunannya.
berlanjut membuatnya menjadi juga sebagai penyangga iklim. Hanya 13% lahan basah yang
semakin mengkhawatirkan. Sayangnya kita telah kehilangan tercatat pada tahun 1700 masih
Perubahan kebijakan yang lahan basah tiga kali lebih cepat ada pada tahun 2000; kehilangan
meningkat nampaknya dibandingkan dengan hutan. akhir-akhir ini bahkan lebih cepat
merupakan respon yang kurang Hal ini kemudian menyebabkan (0,8% pada tahun 1970 hingga
efektif. Isi laporan meminta spesies yang bergantung 2008)” – Laporan IPBES, 2019.
adanya pendekatan transformatif kepada lahan basah mengalami
“Penurunan populasi seringkali Filosofi dan sains dari solusi alam dan memberikan sumbangan
memberikan peringatan berbasis alam membentuk inti kepada dunia yang lebih aman.
bahwa spesies yang berada di dari kerja kami, di mana alam dan Kami mengundang setiap orang
ambang kepunahan semakin manusia menjadi saling terikat untuk bergabung dengan pekerjaan
bertambah. The Living Planet dan saling berhubungan erat. Kita kami untuk melindungi lahan basah
Index, yang merupakan sintesis melihat dalam kehidupan sehari- untuk masyarakat dan alam. ••
kecenderungan dalam populasi hari banyak contoh baik dari solusi
vertebrata, telah menurun secara berbasis alam, yang kemudian
cepat sejak tahun 1970, menurun dapat ditiru dan ditingkatkan, yang * Head of Programme Yayasan Lahan
40% untuk spesies terestrial, 84% dapat memperlihatkan jalan untuk Basah (Wetlands International)
spesies air tawar dan 35% spesies mentransformasikan bentang
lautan” – Laporan IPBES 2019.
S
isi selatan Daerah Istimewa menyebabkan burung laut banyak tetapi juga menjadi sumber mata
Yogyakarta menarik untuk mencari makan dan menghabiskan pencaharian bagi masyarakat
diamati keanekaragaman waktu istirahat di lokasi tersebut. sekitar pesisir. Rata-rata mata
jenis burungnya. Garis pantai pencaharian masyarakat di 33 desa
sepanjang 110 km yang Catatan oleh Taufiqurrahman dkk. yang dekat dengan pantai adalah
berbatasan dengan Samudera (2015), mengungkapkan bahwa nelayan, budidaya ikan, penambang
Hindia memiliki topografi landai tebing-tebing yang berada di sisi pasir, dan transportasi laut (BPS DIY,
dan berpasir hitam pada sisi barat, timur, ternyata juga digunakan 2018).
sedangkan pada sisi timur, tebing oleh buntut-sate putih untuk
tinggi mencuat hingga 70 meter bersarang, sedangkan dara-laut Keberadaan burung laut telah lama
dan berpasir putih menjadi daya tengkuk hitam menggunakan menguntungkan nelayan saat di
tarik tersendiri (Taufiqurrahman tebing tersebut untuk beristirahat laut. Secara ekologis burung laut
dkk., 2015). sejenak setelah mencari ikan. tergantung pada laut lepas dalam
Hasil catatan juga menjelaskan mencari makan (Howes dkk., 2003),
Berdasarkan penelitian yang bahwa puluhan burung dari suku sehingga nelayan pun sudah sejak
dilakukan oleh Badan Lingkungan Fregatidae banyak melintas di lama menjadikan burung laut
Hidup Provinsi DIY pada tahun sepanjang garis pantai DIY. sebagai salah suatu pertanda bahwa
2016, batas wilayah laut di DIY di suatu lokasi terdapat kumpulan
sejauh 12 mil dari garis pantai Potensi ikan dan sumber daya ikan (Mallawa, 2010).
menjadi salah satu lokasi mencari laut pesisir Yogyakarta, tidak
makan bagi burung laut. Potensi hanya menjadi sumber makanan Namun, saat burung laut mencari
ikan dan habitat yang cocok, dan habitat bagi burung laut, makan bersamaan dengan nelayan,
ancaman terhadap burung laut laut yang dilindungi menjadi empat orang tidak mengetahui
dapat terjadi. Penelitian banyak tantangan bagi peneliti burung jenis ini dan dua orang tidak
mencatat bahwa tertangkap dalam menyebarluaskan informasi menjawab.
tidak sengaja pada kail atau mengenai perlindungan burung
jala nelayan menjadi salah satu laut kedepannya. Wawancara dengan tiga dari
yang menyebabkan kematian enam staf pemerintah lokal
burung laut. Padahal, dari 346 mengatakan bahwa mereka telah
jenis burung laut yang ada di Burung laut dan masyarakat tahu mengenai perburuan burung
dunia, 97 jenis (28%) berstatus dan tiga yang lain belum pernah.
terancam (threatened), 17 jenis
pesisir Yogyakarta
Ketiga orang mengatakan bahwa
(5%) dalam status kritis (critically jenis burung yang sering diburu
endangered), dan lebih dari 10% Untuk mengetahui informasi
tidak ada pada jenis burung
hampir terancam (near threatened) lebih banyak mengenai burung
laut, namun jenis burung pantai
(Croxall dkk., 2012). laut, khususnya jenis Cikalang
dan burung berkicau, seperti
christmas (Fregata andrewsi),
Cucak kutilang, Anis merah, dan
maka diadakan pengamatan
Di Yogyakarta, tercatatat 13 jenis Jalak sering dilakukan. Menurut
burung laut dan informasi terkait
burung laut yang dilindungi oleh mereka tidak ada yang dilakukan
pada beberapa tempat, yaitu
Peraturan Menteri Lingkungan oleh mereka atau cuek pada saat
Pantai Trisik dan Pantai Baru
Hidup dan Kehutanan nomor perburuan berlangsung, hal ini
yang mewakili sisi barat pesisir
P. 106/MENLHK/SETJEN/ karena tidak ada himbauan dari
D.I. Yogyakarta, sedangkan untuk
KUM.1/12/2018 yaitu Cikalang pemerintah mengenai pelestarian
sisi timur diwakili oleh Pantai
christmas (Fregata andrewsi), burung.
Sadeng dan Pantai Pok Tunggal.
Cikalang besar (Fregata ariel),
Informasi diperoleh dari beberapa
Angsabatu kakimerah (Sula Beberapa dari masyarakat yang
nelayan, masyarakat, dan pegawai
sula), Angsabatu coklat (Sula dipergoki oleh pemerintah
pemerintah.
leucogaster), Camarangguk setempat mengatakan tujuan
coklat (Anous stodilus), Dara- mereka berburu burung sebagai
laut kumis (Chlidonias hybrida), Kegiatan yang menggunakan
kebutuhan ekonomi, burung hasil
Dara-laut sayap-putih (Chlidonias metode wawancara kepada
tangkapan tersebut nantinya akan
leucopterus), Dara-laut tiram masyarakat sekitar pesisir pantai
dijual kembali dan hanya sebagai
(Gelochelidon nilotica), Dara-laut dilakukan pada 30 dan 31 Maret
hobi semata.
batu (Onychoprion anaethetus), 2019. Wawancara dilakukan
Dara-laut kecil (Sterluna albifrons), terhadap 34 orang yang terdiri
dari 14 orang nelayan, 14 Pengetahuan masyarakat
Dara-laut tengguk-hitam (Sterna mengenai adanya burung laut,
sumatrana), Dara-laut biasa (Sterna orang masyarakat, dan 6 orang
pemerintah lokal. khususnya jenis cikalang cukup
hirundo), Dara-laut benggala baik, dikarenakan menurut
(Thalasseus bengalensis), dan Dara- penuturan beberapa narasumber,
laut jambul (Thalasseus bergii) Wawancara dengan 12 dari 14
burung laut menjadi pertanda
(Taufiqurrahman, dkk., 2015). orang nelayan menyatakan bahwa
angin buruk dan adanya kumpulan
belum pernah ada burung laut
ikan di laut.
Cikalang christmas masuk dalam yang menyangkut pada jaring, jala,
daftar merah International Union pancing, rumpun atau sawai yang
digunakan nelayan saat mencari Meskipun informasi jenis burung
for Conservation of Nature (IUCN) laut yang ada di masyarakat
dengan status kritis (Critically ikan di laut, sedangkan dua lainnya
tidak menjawab. Diantara nelayan sudah cukup baik, namun burung
Endagered/CR) karena tren populasi laut tidak lepas dari beberapa
yang menurun, saat ini jumlah yang diwawancara, 12 orang
diantaranya mengetahui jenis ancaman. Ancaman yang sangat
individu di alam 2400-4800 ekor. terlihat berasal dari pencemaran
Burung yang berbiak hanya di Pulau cikalang.
air, baik limbah domestik maupun
Christmas, Australia menjelajah limbah industri. Beberapa orang
hingga Indonesia saat mencari Wawancara dengan tujuh
dari masyarakat menyatakan
makan dan istirahat. masyarakat diluar nelayan dari
bahwa mereka masih membuang
14 orang yang memiliki mata
sampah di sungai.
Pengetahuan yang tidak banyak pencaharian seperti pembuat bata
diketahui oleh masyarakat merah, petani, penguras kapal, dan
nelayan mengenai jenis burung pengisi kapal mengatakan bahwa
mereka mengetahui jenis cikalang, .....bersambung ke hal 22
berbasiskan bencana subsiden, isu subsiden tanah tersebar di dikoordinatori oleh Bappenas
penyusunan strategi adaptasi dan beberapa kementerian secara tengah melakukan penyususunan
penyusunan staregi mitigasi atau parsial, seperti persoalan RPJMN 2019-2024.
pencegahan dan penghentian laju konservasi air ada di Kementerian
subsiden. Adapun lokasi subsiden Lingkungan Hidup, monitoring Beberapa hal yang menjadi catatan
yang menjadi prioritas adalah penggunaan air tanah ada di dan menjadi bahan tindak lanjut
kawasan pesisir, gambut, dan Kementerian ESDM. Beberapa ke depannya dari rakor ini di
migas. hal krusial lainnya malah belum antaranya penyusunan alternatif
ada yang melakukan sama sekali, kelembagaan yang menangani isu
Dalam diskusi mengemuka bahwa seperti persoalan monitoring subsiden tanah, pembuatan peta
persoalan kelembagaan yang secara berkala. Selain itu, persoalan risiko bencana subsiden tanah,
menjadi krusial dan merupakan mainstreaming isu kedalam dan mainstreaming isu subsiden
titik pangkal yang perlu disepakati RPJMN juga menjadi hal yang kedalam RPJMN. ••
bersama. Hingga saat ini persoalan perlu segera dilakukan mengingat
yang terkait dengan penanganan saat ini pemerintah pusat yang
(Dilaporkan oleh Susan Lusiana,
Project Coordinator PfR Indonesia)
Kuntul kerbau berteman dengan kuda di Mandar besar di LeboTaliwang Burung sepatu jengger di Lebo Taliwang
tepian Lebo Taliwang.
(Foto-foto: Tri Endang W.)
Aktivitas masyarakat memancing di danau Lebo Taliwang (Foto: Tri Endang W.)
kala musim hujan, danau ini akan yang cepat, menyebabkan warna Upaya Optimalisasi Danau
menyimpan kelebihan air hujan dan air menjadi kehijauan. Penguraian
menyimpannya sehingga menjadi limbah di dalam air yang Balai Konservasi Sumber Daya Alam
persediaan air di kala kemarau. memerlukan oksigen menyebabkan (BKSDA) Nusa Tenggara Barat sebagai
perairan menjadi kekurangan pengelola Taman Wisata Alam (TWA)
Selain manfaat di atas, Lebo oksigen sehingga mengganggu Danau Taliwang telah berupaya
Taliwang juga menjadi lokasi pertumbuhan ikan dan makhluk melakukan optimalisasi fungsi
wisata alam bagi masyarakat. Saat hidup lain di dalam danau. Lebo Taliwang dengan melakukan
ini telah banyak aktivitas wisata pembersihan gulma. Namun upaya
dilakukan oleh masyarakat di Pendangkalan juga menjadi tersebut tidak sebanding dengan
danau ini. Sekedar menikmati masalah utama pada Lebo Taliwang. kecepatan pertumbuhan gulma-gulma
pemandangan, memancing, berfoto, Berdasarkan pemantauan BKSDA air. Areal bekas pembersihan akan
menelusuri danau menggunakan NTB pada tahun 2002, kedalaman kembali tertutup gulma dengan cepat.
perahu dapat menjadi alternatif danau ini masih mencapai 6 –
wisata untuk menyegarkan pikiran 7 meter. Namun tahun 2018 Sejak tahun 2016, BKSDA Nusa
kembali. atau dalam kurun waktu 16 Tenggara Barat telah menyusun
tahun, kedalaman danau hanya Rencana Pemulihan Ekosistem TWA
mencapai maksimal sekitar 2 Danau Rawa Taliwang. Dalam kegiatan
Ancaman Bagi Lebo Taliwang meter. Pendangkalan disebabkan tersebut, BKSDA NTB menggandeng
karena air yang masuk ke danau Pemerintah Kabupaten Sumbawa
Secara kasat mata, sekitar 80% baik dari sungai maupun aliran Barat dan Balai Wilayah Sungai Bali
Lebo Taliwang telah tertutup permukaan membawa material Nusa Tenggara I. Sampai dengan
oleh tanaman air, baik Enceng lumpur. Pengendapan lumpur tahun 2018 ini telah dicapai kemajuan
gondok maupun kiambang serta dipercepat dengan adanya proses kegiatan terkait kerjasama tersebut,
teratai. Pertumbuhan gulma- penguraian unsur-unsur organik berupa pembersihan gulma dan
gulma air ini sangat cepat bahkan di perairan. Dengan melihat kasus pembangunan jalan yang menjadi
jika dibiarkan dapat menutupi tersebut, maka jika dibiarkan dalam inisiasi sabuk hijau di sekitar lebo.
permukaan air Lebo Taliwang. Hal beberapa tahun lagi Lebo Taliwang Untuk menunjang wisata alam BKSDA
seperti ini merupakan akibat dari akan menjadi daratan. NTB juga telah membangun dermaga
eutrofikasi, atau pengayaan nutrien dari kayu untuk aktivitas wisata
yang sebenarnya telah menjadi Penambangan emas ilegal di maupun berfoto.
masalah bagi sebagian besar sebagian perbukitan di sekitar Lebo
danau di muka bumi. Eutrofikasi Taliwang juga menjadi ancaman Dalam memberdayakan masyarakat
disebabkan oleh melimpahnya serius bagi kelestarian lebo. sekitar lebo, BKSDA NTB telah
limbah fosfat dan nitrat. Fosfat Sisa-sisa merkuri yang digunakan memberikan bantuan berupa sampan
dan nitrat yang ditemui di pupuk dalam pengolahan bebatuan untuk masyarakat di Desa Meraran
pertanian, pakan ternak maupun untuk memperoleh emas dapat Kecamatan. Sampan kemudian
limbah rumah tangga, terutama terbawa air permukaan masuk ke disewakan kepada pengunjung yang
detergen, dapat memasuki Lebo dalam lebo. Merkuri merupakan ingin berkeliling wisata di Lebo
Taliwang melalui sungai maupun salah satu logam berat yang dapat Taliwang. Dari hasil dari penyewaan
aliran air permukaan ke dalam terakumulasi di tubuh biota dan ini, masyarakat telah mampu membeli
danau. Melimpahnya fosfat dan menimbulkan dampak buruk bagi sampan lagi. ••
nitrat di perairan menyebabkan kesehatan manusia.
pertumbuhan gulma air dan alga * Pengendali Ekosistem Hutan (PEH) pada
BKSDA Nusa Tenggara Barat
Sepenggal Cerita
Program Building with Nature Indonesia
dari Desa Betahwalang
Abu Dawud*, Kuswantoro** dan Apri Susanto Astra***
K
isah ini bermula pada awal bersama teknik budidaya perikanan mengikuti pertemuan demi pertemuan,
kuartal kedua tahun 2016, saat yang ramah lingkungan. Memasuki Abu Dawud mendapat banyak manfaat
pertama kalinya tim Wetlands pertengahan tahun 2016, dan penilaian adanya peluang besar
International Indonesia yang terdiri terbentuklah kelompok masyarakat bagi perkembangan masyarakat
dari Eko Budi Priyanto, Kuswantoro di Desa Betahwalang dengan nama dan wilayah pesisirnya. Dukungan
dan Didik Fitrianto, memperkenalkan Kelompok Sido Makmur yang program BwN dengan mendirikan
program Building with Nature (BwN) beranggotakan 30 orang warga desa. Sekolah Lapang Tambak, menambah
kepada pemerintah dan warga Desa keyakinan dan semangat Abu Dawud
Betahwalang, Kecamatan Bonang, Abu Dawud, salah satu pengurus serta anggota kelompok lainnya untuk
Kabupaten Demak. kelompok Sido Makmur, Desa mengembangkan kemampuan dasar
Betahwalang, mencoba menuturkan dalam berkomunikasi, berpikir, dan
Pertemuan demi pertemuan secara pengalaman dan penilaiannya bermasyarakat, serta cara budidaya
rutin dilaksanakan oleh tim BwN mengenai perbedaan kondisi dalam tambak yang baik dan ramah
bersama warga desa, dengan agenda lingkungan pesisir desanya sebelum lingkungan.
awal berupa penggalian informasi dan sesudah kegiatan Building with
tentang permasalahan, potensi, Nature diterapkan. Tahapan berikutnya, program BwN
kebijakan, opsi solusi serta visi dan memperkenalkan mekanisme Bio-
misi desa. Secara simultan, program Abu Dawud awalnya merasa tidak rights semacam mekanisme kerjasama
BwN juga mulai melaksanakan yakin dengan program BwN di timbal balik yang saling mengikat.
kegiatan Sekolah Lapang Tambak, desanya, anggapannya hanya Program akan memberikan dukungan
yaitu sebuah kegiatan pembelajaran kegiatan biasa-biasa saja. Namun, saat bantuan modal usaha kepada
Penebaran bibit ikan bandeng di Lokasi rehabilitasi jalur hijau Desa Lokasi rehabilitasi jalur hijau Desa
tambak budidaya (Foto: Kuswantoro) Betahwalang, November 2017 Betahwalang, September 2018
(Foto: Kuswantoro) (Foto: Kuswantoro)
anggota kelompok, dan sebagai keluarga para anggota kelompok. Selain semua capaian tersebut,
kompensasinya kelompok wajib Selain itu produksi tepung peningkatan kapasitas juga dialami
melaksanakan program-program dari cangkang rajungan turut oleh kelompok Sido Makmur di Desa
BwN, antara lain ymerehabilitasi memberikan tambahan pendapatan Betahwalang dalam penyusunan
dan merestorasi kawasan pesisir bagi kelompok. proposal, salah satu tolok ukur
mereka. Perjanjian kerjasama yang keberhasilannya adalah dengan
saling mengikat ini disepakati dan Di penghujung tahun 2017, disetujuinya proposal oleh Dinas
ditandatangani oleh kedua belah kelompok Sido Makmur memasang Kelautan dan Perikanan Kabupaten
pihak. waring dan bambu (struktur Demak pada periode tahun
permeabel) di pantai depan tambak- 2018-2019. Dukungan berupa
Dana tahap pertamapun mulai tambak mereka yang terkena abrasi. penyediaan bibit udang vaname
dicairkan. Abu Dawud semakin Kegiatan ini merupakan bagian dari sebanyak 352.000 ekor, pemberian
bertambah keyakinannya, program program BwN khususnya di Desa Kartu Pelaku Usaha Kelautan dan
yang ditawarkan BwN ternyata Betahwalang untuk mengembalikan Perikanan (KUSUKA) untuk 16
bukanlah hanya angan-angan dan hutan mangrove yang hilang dengan anggota Kelompok Sido Makmur,
pemberi harapan belaka. “Kami cara memerangkap sedimen agar penyediaan bibit ikan bandeng
sangat senang, dana tersebut akan terbentuk media tumbuh bagi bibit sebanyak 70.000 ekor, dan pelibatan
kami manfaatkan sebaik-baiiknya mangrove yang jatuh di atasnya. anggota Kelompok Sido Makmur
bagi pengembangan usaha budidaya dalam pelatihan dan studi banding
tambak kami” ujar Abu Dawud. Dalam kurun waktu 4 bulan, budidaya ikan bandeng di Kabupaten
“Sebagai kompensasinya, kami siap sedimentasi berupa lumpur dan Kendal.
untuk berkomitmen menjalankan bibit-bibit mangrove yang tumbuh
program-program BwN di desa kami", secara alami mulai tampak secara Abu Dawud mewakili seluruh
sambungnya penuh semangat. signifikan. Untuk memantau tingkat anggota kelompok mengucapkan
laju sedimentasi, kelompok telah terima kasih kepada semua pihak
Kelompok mulai menyusun memasang pipa monitoring, dan yang terlibat dan mendukung
rencana kerja dan melaksanakan papan peringatan agar siapapun program BwN di Desa Betahwalang,
program-program BwN, seperti: tidak mengganggu lokasi pemulihan khususnya kepada Wetlands
rehabilitasi jalur hijau pantai, tersebut. International Indonesia dan Blue
revitalisasi tambak budidaya, usaha Forests. “Semoga program BwN
ekonomi kelompok, mengadakan Hasil monitoring di kuartal dapat terus dikembangkan secara
pertemuan rutin kelompok, terlibat akhir tahun 2018, terpantau berkesinambungan di desa kami”,
dalam Musrenbang tingkat desa, sedimentasi semakin bertambah ungkap Abu Dawud penuh harap. ••
penyusunan peraturan desa terkait luas, pengamatan pipa monitoring
pengelolaan pesisir, dan monitoring. menunjukkan laju sedimentasinya
mencapai 15 cm per bulan. Begitu * Sekretaris Kelompok Sido Makmur,
Seiring perjalanan waktu, kerja sama pula dengan perkembangan Desa Betahwalang
tersebut telah terlihat hasilnya. tumbuhan mangrove alami di ** Community Development Officer
Panen tambak meningkat walaupun atasnya terpantau tumbuh subur, Yayasan Lahan Basah
masih belum banyak, namun cukup diantaranya jenis Avicennia marina (Wetlands Internatioal)
untuk mendukung perekonomian dan Avicennia alba. *** Project Coordinator BwN Indonesia
T
erumbu karang adalah Terumbu karang membutuhkan menjadi lemah dan rentan, akhirnya
ekosistem bawah laut yang waktu yang tidak sebentar untuk kehidupan masyarakat di sekitarnya
merupakan sekumpulan tumbuh dan berkembang biak menjadi ikut terancam.
hewan karang yang bersimbiosis secara alami. Karena itulah penting
dengan sejenis tumbuhan alga. sekali bagi kita untuk melestarikan Diperlukan upaya-upaya nyata untuk
terumbu karang di pesisir kita. mengembalikan dan melestarikan
Terumbu karang menjadi tempat Terumbu karang yang masih sehat ekosistem terumbu karang, seperti
tinggal dan berkembang biak yang dan baik dapat dijadikan salah satu tidak membuang sampah dan limbah
sangat nyaman bagi hewan-hewan indikator bahwa lingkungan pesisir ke laut, tidak menggunakan racun
laut kecil seperti ikan, kepiting, di wilayah tersebut belum tercemar atau bom untuk menangkap ikan,
udang, kerang dsb. sekaligus tempat oleh limbah-limbah yang akan tidak mengambil terumbu karang
berlindung mereka dari ancaman merusak lingkungan. untuk keperluan apapun, dan lain
hewan predator lain. sebagainya. Jika terumbu karang
Namun, kenyataan saat ini, kembali sehat dan berseri, maka
Selain berperan untuk menjaga keberadaan sebagian terumbu peran dan fungsinya pun akan
ekosistem laut, terumbu karang juga karang di Indonesia telah mengalami kembali pula, sehingga ancaman
dapat menjadi obyek wisata bawah kerusakan dan kehancuran abrasi dan pencemaran pantai akan
laut yang menarik bagi wisatawan akibat ulah tangan-tangan kembali dapat dicegah secara alami.
lokal maupun internasional. yang tidak bertanggung jawab.
Dengan demikian, ekosistem Keanekaragaman hayati terutama Semoga terumbu karang dan laut
terumbu karang dapat mendukung ikan-ikan yang biasa bersenda gurau Indonesia menjadi lebih indah dan
peningkatan perekonomian di didalamnya turut pula hilang lestari.
masyarakat di sekitarnya. entah ke mana. Ekosistem pesisir
yang sebelumnya tangguh kini *SMKN 2 Kota Serang
T
aman Wisata Alam Angke
Kapuk (TWAAK) menjadi
salah satu lahan basah
yang tersisa di Jakarta yang
terletak di Kelurahan Kapuk
Muara, Kecamatan Penjaringan,
Kotamadya Jakarta Utara.
Kawasan ini berbatasan dengan
Arboretum Angke Kapuk di
sebelah barat, Perumahan Pantai
Indah Kapuk di sebelah selatan,
Mangrove di TWA Angke Kapuk (kiri) dan Jalur di dalam TWA Angke Kapuk (kanan)
Hutan Lindung Angke Kapuk dan
(Foto: Fransiska Noni T.)
Teluk Jakarta di sebelah timur dan
utara (BKSDA Jakarta 2015).
Sumber mata pencaharian sampah tersebut tertinggal di antara Jenis Burung di Kawasan
masyarakat di sekitar TWAAK akar nafas mangrove. TWA Angke Kapuk
adalah nelayan (48,92%), buruh
(26,02%) dan karyawan swasta Jenis mangrove yang mendominasi Pengumpulan data mengenai
atau negeri (11,61%). Kondisi di kawasan ini antara lain, Api-api avifauna penting untuk dilakukan
hidrologi kawasan dipengaruhi (Avicennia marina), Bakau kurap karena kelompok satwa tersebut
oleh keadaan tambak, sungai, dan (Rhizophora mucronata) dan Bakau menjadi salah satu indikator
pasang surut dengan keadaan minyak (Rhizophora apiculata), pentingnya suatu habitat sehingga
air yang berkadar garam 20 – sedangkan jenis flora pantai/ perlu terus dipertahankan
40%. Beberapa sungai kecil di rawa adalah Waru laut (Thespesia keberadaannya. Pengamatan
dalam kawasan hanya merupakan populnea), Bluntas (Pluchea indica), burung di TWA Angke Kapuk
kanal dan saluran air yang Mendongan (Scripus littoralis), dilakukan pada Januari 2018 dan
menghubungkan tambak-tambak. Kitower (Derris heterophylla) dan April 2019 melalui observasi
Mengkudu (Morinda citrifolia). (ground check) dan consentration
TWAAK berbatasan langsung count. Pengamatan dilakukan dari
dengan Teluk Jakarta sehingga Meskipun berada di antara lokasi pagi hari hingga sore hari (07.00-
kawasan ini menjadi “saringan” yang rawan terhadap polusi sampah, 17.00 WIB) di sepanjang jalur dan
bagi sampah yang dibuang melalui lokasi ini ternyata masih menyimpan lokasi berkumpulnya burung air
13 sungai yang bermuara di Teluk banyak kekayaan avifauna. Jenis di hutan mangrove TWA Angke
Jakarta. Sekitar 21 ton sampah tumbuhan mangrove menjadi salah Kapuk. Penjelajahan kawasan
mengalir dari sungai-sungai di satu lokasi berbiak, istirahat, dan dilakukan dengan berjalan kaki
Jakarta, Tangerang, dan Bekasi ke mencari makan bagi jenis burung dan menggunakan speedboat.
Teluk Jakarta. Pada saat pasang, air dan jenis burung hutan di antara
sampah terbawa ke darat termasuk gedung dan perumahan di sekitar Berdasarkan dua kegiatan
ke dalam TWAAK, dan saat surut TWAAK. pemantauan, didapat 38 jenis
burung yang terdiri atas 12 jenis Tabel 1. Jenis burung di kawasan Taman Wisata Alam Angke Kapuk
burung air dan 26 jenis burung
hutan di kawasan ini (Tabel 1). Spesies Perlindungan
Terpantau juga jenis burung No. 2018* 2019*
Lokal Latin P.106/2018
migran yang menggunakan lokasi
ini untuk istirahat dan mencari 1 Trinil pantai Actitis hypoleucos 20 2 -
makan, yaitu jenis Trinil pantai 2 Cipoh kacat Aegithina tiphia - 2 -
(Actitis hypoleucos) dan Jalak 3 Raja-udang biru Alcedo coerulescens 4 2 -
cina (Sturnus sturninus). Dari
4 Kareo padi Amaurornis phoenicurus 9 2 -
seluruh jenis yang ditemukan,
terdapat lima jenis burung yang 5 Itik benjut Anas gibberifrons 50 34 -
dilindungi oleh Peraturan Menteri 6 Pecuk-ular asia Anhinga melanogaster 48 1 √
Lingkungan Hidup dan Kehutanan 7 Kapinis rumah Apus nipalensis - 1 -
Nomor P.106/MENLHK/SETJEN/ 8 Cangak abu Ardea cinerea 18 1 -
KUM.1/12/2018, yaitu Tangkar
9 Cangak merah Ardea purpurea 5 - -
centrong, Cangak besar, Elang
tiram, Pecuk ular, dan Kipasan 10 Blekok sawah Ardeola speciosa 182 20 -
belang. 11 Kuntul kerbau Bubulcus ibis 35 - -
12 Kokokan laut Butorides striata 49 1 -
TWA Angke Kapuk menjadi salah
13 Burung-madu sriganti Cinnyris jugularis 1 1 -
satu lokasi kumpulan burung
untuk berbiak, mencari makan 14 Walet sapi Collocalia esculenta 2 >10 -
atau istirahat. Jumlah jenis burung 15 Tangkar centrong Crypsirina temia - 1 √
yang masih terpantau lebih dari 16 Caladi tilik Dendrocopos moluccensis 2 - -
10 individu setiap jenisnya bahkan
17 Cabai jawa Dicaeum trochileum - 1 -
hingga ratusan dapat dikatakan
masih membutuhkan ruang untuk 18 Cangak besar Ardea alba 40 - √
aktivitas istirahat. Luas kawasan 19 Kuntul kecil Egretta garzetta 71 2 -
yang hanya 99,82 ha mungkin 20 Kuntul perak Egretta intermedia 9 - -
masih kurang untuk menampung
21 Perkutut jawa Geopelia striata 4 2 -
jumlah yang mungkin bisa lebih
dari jumlah yang terpantau pada 22 Remetuk laut Gerygone sulphurea 10 3 -
saat survei. Lokasi terdekat dari 23 Isap-madu indonesia Lichmera limbata - 3 -
TWA Angke Kapuk yang diduga 24 Bondol peking Lonchura punctulata 2 - -
menjadi wilayah jelajah burung- 25 Bondol jawa Lonchura leucogastroides 2 6 -
burung di kawasan ini adalah
26 Kowak-malam abu Nycticorax nycticorax 4 - -
Hutan Lindung Angke Kapuk,
Suaka Margasatwa Muara Angke, 27 Cinenen kelabu Orthotomus ruficeps 2 1 -
beberapa pulau kecil di Teluk 28 Elang tiram Pandion haliaetus 2 - √
Jakarta, serta tambak-tambak yang 29 Burung-gereja erasia Passer montanus - 10 -
dekat dengan laut.
30 Pecuk-padi hitam Phalacrocorax sulcirostris 360 2 -
Selain mencari makan dan 31 Perenjak jawa Prinia familiaris 1 - -
istirahat, beberapa jenis burung 32 Cucak kutilang Pycnonotus aurigaster 3 2 -
juga melakukan aktivitas 33 Merbah cerukcuk Pycnonotus goiavier - 2 -
berkembang biak di TWAAK. Jenis
34 Kipasan belang Rhipidura javanica 4 - √
burung yang teramati berkembang
biak di kawasan ini adalah Kuntul 35 Tekukur biasa Streptopelia chinensis 18 - -
kecil Egretta garzetta, Pecuk 36 Jalak cina Sturnus sturninus 100 - -
ular asia Anhinga melanogaster, 37 Cekakak sungai Halcyon chloris 8 2 -
Itik benjut Anas gibberifrons,
38 Punai gading Treron vernans 5 - -
dan Kareo padi Amaurornis
phoenicurus. Burung-burung ini,
kecuali itik benjut, pada umumnya
membuat sarang pada pohon api-
api. .....bersambung ke hal 23
.....bersambung ke hal 23
dilakukan dengan mencari selisih RBP dan mana yang non-RBP Apabila hal-hal yang terkait
antara emisi dari skenario tanpa tidak dapat diperoleh. Terlepas dengan sumber pendanaan dan
intervensi (BAU) dan dengan dari hal tersebut, hal ini cukup institusi pengelolanya telah ada
intervensi (project), dengan juga untuk mengkonfirmasi bahwa kejelasan, maka akan muncul
memperhitungkan Leakage dan rangkaian kegiatan REDD+ terus beberapa pertanyaan lain.
Buffer. Mempelajari peraturan berjalan, setidaknya di tahap awal Terkait dengan teknis pencairan
yang ada, Permen LHK No. 72 yaitu registry. Tidak menutup dana, pertanyaan penting di
Tahun 2017 dan Permen LHK No. kemungkinan bahwa pendaftar antaranya adalah; berapa nilai
73 Tahun 2017 dirasa masih perlu akan bertambah seiring dengan pembayaran yang diberikan
didetailkan kedalam petunjuk berjalannya waktu. untuk setiap pengurangan emisi
yang lebih teknis (turunan yang terverifikasi? Atau, apakah
aturan lain) seperti yang telah Pertanyaan yang lain adalah dari ada perbedaan nilai pembayaran
dicontohkan sebelumnya dalam mana sumber pendanaannya? Di antara pengurangan emisi dan
VCS (dalam bentuk tool, module dalam pasal 16 Permen LHK 70 penyerapan emisi? Informasi
dan methodology). Apabila Tahun 2017, disebutkan bahwa ini sangat ditunggu, mengingat
petunjuk yang lebih teknis ini sumber pendanaan dapat berasal hal ini akan menentukan apakah
telah tersedia, maka pelaksana dari hibah, kerjasama/pembayaran nilai pembayaran ini sebanding
REDD+ tinggal memilih mana program, atau kegiatan yang dengan upaya yang dilakukan di
saja yang sesuai dengan BAU dan berbasis kinerja, anggaran lapangan atau tidak.
intervensi yang dilakukan. pendapatan, dan belanja negara,
dan sumber lainnya yang sah. Hal Perkembangan dari proses yang
Di sisi lain, untuk dapat penting untuk diketahui adalah sedang berjalan oleh pelaksana
mengoptimalkan pelaksana realisasi pendanaan yang telah REDD+ yang telah mendaftar
REDD+ dalam mengakses RBP, siap digunakan untuk menjalankan SNI PPI penting sekali untuk
perbaikan Forest Reference skema RBP. diketahui. Kisah sukses (success
Emission Level (FREL) perlu story) sangat diperlukan agar
dilakukan agar manfaat karbon Pada pertengahan bulan Februari ketidakpastian, keraguan, dan
dari Conservation, Sustainable 2019, media massa ramai- pertanyaan-pertanyaan di atas
Management of Forest, dan memberitakan bahwa Norwegia dapat terjawab dengan tuntas.
Enhancement of Forest Carbon siap melakukan pembayaran Apabila ada contoh kasus
Stocks berpotensi dapat di pertama untuk pengurangan emisi yang membuktikan bahwa RBP
diklaim dalam RBP REDD+. Hal ini GRK sebesar 4,8 juta ton karbon benar-benar terealisasi, dan
mengingat perhitungan FREL saat dioksida (CO2) kepada Indonesia memberikan keuntungan, maka
ini hanya mencakup emisi dari untuk laporan 2016 sampai 2017. ini akan dapat menjadi daya
deforestasi, degradasi hutan, dan Dari informasi ini, spekulasi tarik bagi para pihak untuk
dekomposisi gambut. Sementara berkembang bahwa kesiapan ramai mengikuti kisah sukses
untuk forest growth (dari kegiatan pembayaran Norwegia ini terkait ini. Apabila demikian, maka
konservasi), pengurangan emisi dengan RBP. Tentunya informasi pengurangan emisi dari REDD+
dari pengelolaan hutan lestari, ini perlu dikonfirmasi dan mendpat diyakini akan berjalan secara
dan karbon yang diserap melalui penjelasan lebih lanjut dari pihak- progresif dan signifikan. Namun
kegiatan penanaman masih belum pihak terkait. Selain informasi ini, sebaliknya, apabila teryata RBP
masuk di dalamnya, sehingga menarik sekali untuk mengetahui pada akhirnya tidak terealisir
belum bisa diklaim untuk REDD+. apakah sumber-sumber dana (tidak ada pembayaran), atau
lainnya, misalnya dari Anggaran terjadi pembayaran namun tidak
Bagaimana pelaksanaan skema Pendapatan dan Belanja Negara, menguntungkan, maka akan sulit
RBP dalam REDD+ saat ini? telah dieksplorasi atau dialokasikan meyakinkan para pihak untuk
Menengok data pada website untuk keperluan RBP. Sebagaimana ikut mendaftar dan berkontribusi
resmi SRN PPI hingga akhir direncanakan, dana dari berbagai melalui REDD+. ••
Januari 2019, telah terdapat sumber ini akan dimasukkan ke
928 pendaftar (registar) dengan dalam satu kantor oleh Badan
melibatkan 2192 kegiatan. Dari Layanan Umum (BLU) yang *Programme Coordinator Wetlands
jumlah ini, telah terdapat 289 merupakan entitas yang berperan Conservation and Restoration,
nomor registri (registry number) sebagai mekanisme pendanaan Yayasan Lahan Basah (Wetlands
International)
yang dikeluarkan. Namun sayang, bagi proyek terkait perubahan iklim
informasi lebih detail mengenai dan isu lingkungan hidup, termasuk
berapa yang masuk kategori REDD+ di dalamnya.
Lokasi ini juga menarik untuk dan Walet-palem asia Cypsiurus wilayah. Penurunan kualitas,
jenis burung migran. Pada saat balasiensis (Mark Schellekens, Juni modifikasi, dan hilangnya habitat
survei, terpantau dua jenis burung 2000) (Sullivan dkk. 2009). Satu merupakan ancaman penting
migran yaitu jenis Trinil pantai dan jenis yang dianggap sebagai jenis terhadap jenis-jenis burung.
Jalak cina. Pada musim puncak yang kemungkinan lepas di lokasi Eksploitasi dan perubahan
migrasi yang terjadi pada Agustus ini yaitu jenis Isap-madu Indonesia penggunaan lahan oleh manusia
hingga Desember kemungkinan Lichmera limbata. Persebaran merupakan salah satu ancaman
beberapa jenis burung migran jenis ini hanya di Bali dan Nusa utama bagi kehidupan burung.
mencari tempat untuk makan dan Tenggara (Mackinnon dkk. 2010; Perubahan fungsi menjadi spot-
istirahat di lokasi ini. Berdasarkan Eaton dkk. 2016). Menurut Chng spot kecil yang menyisakan ruang
hasil pengamatan di TWAAK dkk. 2015, jenis ini termasuk seperti habitat buatan untuk
oleh beberapa pengamat burung salah satu jenis burung yang burung misalnya tambak atau
menemukan beberapa jenis diperdagangkan di salah satu dari sawah bisa dijadikan tempat untuk
burung migrasi lainnya seperti, tiga pasar burung di Jakarta. mencari makan. TWAAK yang juga
Trinil semak Tringa glareola (Philip menjadi salah satu habitat tersisa
Chaon, September 2018), Kecici Komunitas burung dapat tentu penting untuk tetap dijaga
belalang Locustella certhiola digunakan untuk mendeteksi kelestariannya. ••
(Enrico Leonardi, Januari 2016), perubahan lingkungan serta dapat
Sikatan bubik Muscicapa dauurica menggambarkan kondisi habitat * Pengamat burung asal Jakarta
(Todd Pepper, November 2014), atau sebagai bioindikator suatu ** Staf BKSDA Jakarta