Anda di halaman 1dari 5

Kelompok 6

Ekowisata Persian M3
1. Hana Nur Sahida_205080101111024
2. Zara Dien _205080101111008
3. Muh. Thorq Ferdyansyah_205080107111013
4. Lidya Frenica Saragih_205080101111044
5. Stefy Venthy Fauzi_205080101111031

Danau
Apa yang dimaksud danau
Danau adalah badan air alami berukuran besar yang dikelilingi oleh daratan dan tidak
berhubungan dengan laut, kecuali melalui sungai. Menurut Chafid Fandeli (1995) Danau Alami
adalah genangan air yang luas dan terbentuknya secara alami, fluktuasi airnya kecil,
kedalamannya dangkal sampai sangat dalam, mempunyai atau tidak mempunyai atau tidak
mempunyai sungai yang mengalir kedalam ataupun keluar perairan dan terisolasi dari laut.
Kondisi perairannya dangat di tentuan oleh faktor geologi, geografi, dan aktifitas manusia di
dalam DASnya. Danau bisa berupa cekungan yang terjadi karena peristiwa alam yang
kemudian menampung dan menyimpan air yang berasal dari hujan, mata air, rembesan, dan air
sungai. Danau merupakan sumber daya air tawar yang berada di daratan yang berpotensi
sangat besar serta dapat dikembangkan dan didayagunakan bagi pemenuhan berbagai
kepentingan. Salah satu sumber daya alam yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat
diantaranya adalah ikan. Tidak kurang dari 7.000 spesies ikan terdapat di perairan Indonesia
dan sekitar 2.000 spesies diantaranya merupakan jenis air tawar. Dari aspek ekologi, perairan
Danau merupakan habitat bagi berbagai jenis organisme perairan tawar mulai dari organisme
berukuran mikro hingga makro baik hewan invertebrata maupun vertebrata. Salah satu dari
kelompok organisme diatas adalah kelompok ikan. Selain itu, Danau banyak dimanfaatkan oleh
masyarakat sekitar dalam aktivitas sehari-hari, seperti penangkapan ikan, pariwisata, tempat
pembuangan limbah dan sampah rumah tangga dan juga sebagai tempat mandi cuci kakus
(MCK) yang mengakibatkan kualitas perairan menjadi tercemar sehingga mempengaruhi
keberadaan ikan.

Fungsi Danau
● Sebagai Sumber Persediaan Air Bersih
Persediaan di danau sering tak habisnya walaupun dilanda kemarau. Keadaan tersebut
disebabkan daya tampung air yang cukup besar oleh danau. Biasanya danau adalah air
tawar sehingga sering dipakai oleh manusia untuk kebutuhan air bersih sehari-hari.

● Untuk Sarana Irigasi


Jika di pemukiman di sekitar danau banyak lahan pertanian ataupun perkebunan, danau
bisa dimantfaatkan oleh penduduk sebagai sarana irigasi guna memenuhi kebutuhan
dari lahan-lahan tersebut. Terutama ketika musim kemarau datang, danau sangat
terjangkau untuk dipakai sebagai sumber air untuk kelangsungan pemberdayaan
lahan-lahan di sekitarnya.
● Sebagai Kendali Terhadap Bencana Alam
Indonesia sering mengalami perubahan cuaca sampai sering terjadi hujan maupun
kemarau. Ketika musim kemarau, danau bisa menjadi sumber air untuk makhluk hidup
di sekitarnya. Ketika musim hujan, danau juga bisa membantu mengendalikan bencana
banjir dengan cara menampung kelebihan air hujan dengan daya tampungnya yang
besar.

● Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)


Lebih kurang 20% listrik dunia memakai pembangkit tenaga air. Pembangkit listrik
tenaga air mempunyai respon yang sangat cepat. Energi air diubah menjadi energi
mekanik serta diubah lagi menjadi energi listrik. Caranya ialah dengan menghubungkan
generator ke turbin serta digerakkan oleh tenaga aliran air. Energi listrik yang dihasilkan
oleh pembangkit listrik tenaga air biasanya disebut dengan hidroelektrik.

● Menjadi Habitat Flora dan Fauna


Danau mengandung sejumlah nutrisi sehingga menjadikannya sebagai habitat yang baik
untuk banyak jenis flora dan fauna. Fakta itu menunjukkan bahwa danau adalah salah
satu sumber kekayaan hayati yang ada di bumi.

● Sarana Budidaya Perikanan Darat


Penduduk di sekitar danau dapat memanfaatkan danau sebagai sarana budidaya
perikanan darat. Salah satu caranya ialah dengan sistem jala terapung. Sejumlah
daerah di Indonesia sudah memakai sistem tersebut.

Jenis-Jenis Danau

● Danau Tektonik
Danau Tektonik adalah danau yang terbentuk dari proses tektonik, yakni berupa proses
lipatan, patahan, serta gerakan kulit bumi sehingga sebagian tanah di permukaan bumi
mengalami penurunan. Contoh dari danau tektonik ialah Danau Toba di Sumatera Utara
● Danau Vulkanik
Danau Vulkanik adalah danau yang terbentuk dari letusan gunung berapi. Letusan
tersebut bisa mengubah bentuk gunung dari berbentuk kerucut menjadi berentuk
cekungan. Contoh dari danau vulkanik ialah Danau Maninjau di Sumatera, Danau
Matana di Sulawesi, serta Danau Karimutu di Flores.
● Danau Karst
Danau Karst adalah danau yang terbentuk akibat pelarutan bahan kapur oleh air sampai
terbentuklah cekungan. Contohnya dari danau karst ialah lokva Bendogede di
Kecamatan Ponjong di daerah Gunung Kidul.
● Danau Erosi
Danau erosi adalah danau yang terbentuk karena peristiwa erosi atau pun pendalaman
dasar lembar oleh gletser (gumpalan es) dengan massa es yang besar. Contoh dari
danau erosi ialah The Great Lake di Amerika Utara serta Danau Finger di New York.
● Danau Tapal Kuda
Danau Tapal Kuda adalah danau yang terbentuk berasal dari aliran sungai yang
berkelok yang melintasi daratan lalu mengambil jalan pintas sampai meninggalkan
potongan-potongan. Kelokan yang ditinggalkan dan terpotong itu akhirnya menghasilkan
sebuah danau. Contoh dari danau tapal kuda ialah Danau di daerah hilir Sungai
Mahakam, Kalimantan.

Ekowisata Danau

Karena lokasinya yang berada di garis khatulistiwa, Indonesia memiliki kekayaan alam yang
melimpah. Indonesia pun memiliki keindahan akan pantai tropisnya, begitu juga gunung dan
danau yang memukau. Danau di Indonesia sendiri ada 2 jenis, yaitu danau alami dan danau
buatan yang keduanya menawarkan akan karakteristik keindahan dan jenis wisata air yang
berbeda-beda satu dengan yang lainnya. Bukan hanya menarik bagi turis, baik itu merupakan
wisatawan asing maupun lokal, Para investor yang masuk ternyata menjadi daya dorong bagi
pemerintah setempat untuk mempercepat pembangunan wisata danau. Dengan mengusung
wisata berbasis keindahan alam (nature based tourism) yakni keindahan danau dengan udara
yang sejuk pada dataran tinggi dengan pegunungan disekelilingnya dipadu dengan kerjernihan
warna air yang berwarna biru. Ini merupakan daya tarik yang paling menojol bagi para
wisatawan. Selain itu juga dapat menjadi wisata berbasis ekologi (ecotourism) yakni dengan
mengusung konsep perjalanan wisata ke sebuah tempat yang masih terjaga kealamiannya
dengan tujuan konservasi lingkungan, melesarikan kehidupan dan juga meningkatkan taraf
hidup masyarakat sekitar. Serta wisata edukasi (educational tourism) dengan konsep ini wisata
danau dapat juga dijadikan sebagai laboratorium alam untuk bidang keilmuan geologi, biologi,
serta kehutananan dll. Dengan besarnya potensi akan wisata danau, maka pengembangan
wisata danau perlu ditingkatkan dengan melibatkan para pihak terkait. Selain itu, kajian yang
bersifat akademis pun perlu dilakukan agar terdapat kesesuaian terhadap kebutuhan dan
kondisi saat ini. Baik dari sisi lingkungan hidup, berikut langkah upaya untuk mengurangi
dampak kerusakan lingkungan serta bencana, maka diperlukan penempatan kegiatan
pembangunan yang dilakukan sesuai dengan arahan pola ruang yang selaras dengan
lingkungan disekitar wisata danau tersebut.

Konsep Pengembangan kawasan Wisata Danau


Konsep pengembangan kawasan wisata danau mengacu
kepada empat konsep dasar, yaitu
1. Konsep Philosophy of Planning
Dalam membangun kawasan wisata danau, perencanaan yang memiliki keterkaitan
dengan tersedianya lahan di sekitar danau akan menghindari kerusakan lingkungan,
maksudnya adalah pencegahan akan diawali dengan pendekatan tata guna lahan dan
peruntukan lahan serta pemilik lahan, oleh karena ketergantungan terhadap lahan akan
menjadi penyebab tidak berkembangnya sistem perencanaan. Dengan tidak
berkembangnya sistem perencanaan dikhawatirkan akan berakibat kepada munculnya
permasalahan lingkungan dan masalah pemberdayaan masyarakat. Perencanaan yang
mendekatkan peran lahan/tanah untuk pengembangan kawasan sedikit banyak akan
menghindari benturan kepentingan di antara pengguna lahan.

2. Konsep Philosophy of Leisure


Danau dengan alam yang asri di sekitarnya akan memberikan kesejukan, kenyamanan
bagi siapapun yang menyenangi ketenangan dari penciptaan dan pengkayaan
ekosistem danau. Dengan keinginan untuk membangun fasilitas yang didasarkan pada
keinginan semata tanpa melalui kajian secara matang, dikhawatirkan makna santai dari
satu kawasan wisata danau akan terganggu atau hilang. Oleh karena apapun yang
dapat dikembangkan seyogianya menjadikan keindahan dan kenyamanan sebagai
bagian dari philosophy of leisure.

3. Konsep Philosophy of Recreation


Kawasan wisata danau yang memiliki keindahan alam, kesejukan iklim, kesesuaian
lingkungan merupakan modal untuk berkembangnya kegiatan rekreasi di alam bebas.
Rekreasi di alam bebas akan memberikan dampak positif bagi kesehatan baik jasmani
maupun rohani. Jasmani memberikan dorongan bagi kebugaran dan kesegaran fisik,
sedangkan rohani secara tidak langsung akan berdampak kepada kecintaan manusia
akan kepada sang pencipta Allah SWT yang telah menciptakan alam beserta isinya dan
berdampak pula pada kegiatan rekreasi yang selalu mengkaitkan dengan pemeliharaan,
kepedulian terhadap lingkungan bilamana keseimbangan antara rekreasi dan
kepedulian terhadap lingkungan dimiliki oleh setiap individu wisatawan maupun
pengelola kawasan wisata danau akan berkembang secara berkelanjutan.

4. Konsep Philosophy of Marketing


Memasarkan kawasan wisata danau tidak semata-mata memasarkan kawasan dengan
tujuan bisnis akan tetapi didalamnya terkandung nilai-nilai sosial. Dalam pemasaran
sosial unsur keberlanjutan pembangunan lingkungan harus menjadi dasar untuk
mempengaruhi wisatawan tidak hanya melihat dari segi keuntungan perjalanannya,
akan tetapi sampai sejauh mana wisatawan terpengaruh oleh pesan-pesan promosi
yang berkaitan, dengan memelihara, memperbaiki lingkungan secara penuh kesadaran,
dan pemanfaatan lingkungan yang bertujuan ke masa depan. Kesan pemasaran sosial
lebih memfokuskan kepada kemampuan wisatawan untuk melakukan tindakan
pemeliharaan dan pemanfaatan lingkungan secara bertanggung jawab Corporate Social
Responsibility (CSR).Dengan memperhatikan berbagai aspek, baik aspek lingkungan,
geologi, morfologi, geografi, dan pariwisata, maka dalam mengembangkan kawasan
wisata danau dibutuhkan fasilitas rekreasi, sarana usaha pariwisata, dan prasarana
jalan yang dapat seimbang antara kebutuhan fasilitas bagi pelayanan kepada wisatawan
dan kebijakan pemanfaatan ruang. Sejalan dengan itu, agar keseimbangan dapat
tercapai, maka dalam perencanaan pengembangan kawasan wisata danau dapat
dilakukan sistem zonasi baik terhadap aspek kewilayahan maupun aspek lingkungan
dan pariwisata
Ekowisata Danau di Indonesia.

1. Danau Toba, Sumatera Utara.


2. Danau Beratan, Bali.
3. Danau Kelimutu, Nusa Tenggara Timur.
4. Danau Segara Anak, Nusa Tenggara Barat.
5. Danau Labuan Cermin, Kalimantan Timur.
6. Ranu Kumbolo, Jawa Timur.

Anda mungkin juga menyukai