Anda di halaman 1dari 24

Vol. 26 No.

4, Desember 2018  1


Dari Redaksi Daftar Isi

Fokus Lahan Basah


Permasalahan Amblesan Tanah (Subsidensi) di Dataran
Rendah Pesisir Indonesia: Pembunuh itu Bernama
'Amblesan Tanah' 3
Salam redaksi,
Alam memiliki hukum Konservasi Lahan Basah
yang sederhana, jika dikelola Valuasi Ekonomi Ekosistem Mangrove:
secara berkelanjutan, maka alam akan Tantangan dan Strategi Pengelolaannya 4
memberikan jasa lingkungan yang sangat
mendukung kehidupan manusia. Akan tetapi,
Berita Lahan Basah
jika manusia berbuat tidak patut terhadap
alam, maka jasa lingkungan kemudian Menggali Hikmah dan Ilmu dari Lokasi Wisata
akan berubah menjadi petaka, yang Mangrove "Dewi Mangrove Sari", Kabupaten Brebes 6
tidak hanya menimpa pembuat salah,
Mekenisme BioRights, Program Building with Nature
tetapi juga semua yang berada di sekitar
Indonesia di Demak: Rehabilitasi Mangrove di Kawasan
lingkungan tersebut. Pesan itulah yang
nampaknya ingin disampaikan oleh para
Tambak dan Pekerjaan Perawatan Struktur Permeabel 8
Penulis dalam edisi Warta Konservasi Lahan Asian Waterbird Census (AWC) 2019 di Merauke,
Basah edisi ini. Papua: Lebih dari Sekedar Menghitung 12

Disisi lain, pesan yang ingin juga disampaikan Konservasi Buaya Siam dan Buaya Senyulong di
adalah bahwa alam yang telah mengalami Danau Mesangat 14
kerusakan tidak berarti akhir dari segalanya. Masih Liputan Ramsar CoP 13 Dubai: Lahan Gambut
ada kesempatan untuk dapat merestorasi kawasan Menjadi Perhatian Konvensi Lingkungan Dunia 16
lahan basah yang telah rusak tersebut, tentu saja
dengan mengikuti kaidah-kaidah yang selaras dengan Liputan Ramsar CoP 13 Dubai: Kehidupan Terkumpul
kondisi alam maupun ilmu pengetahuan yang semakin di Lahan Basah Pasang Surut 17
berkembang. Setelah membaca tulisan-tulisan bernas
Rapat Tahunan: Perencanaan Program dan
di edisi ini, pilihan ada di tangan kita, apakah
kita akan berada disisi perusak, pemelihara
Pengembangan Strategi 22
atau bisa jadi pemelihara sekaligus
perestorasi. Dokumentasi Perpustakaan 23

Selamat membaca.

Ucapan
Terima Kasih dan Undangan
DEWAN REDAKSI:
Kami haturkan terima kasih dan penghargaan setinggi-
Pembina: tingginya khususnya kepada seluruh penulis yang telah
Head of Office secara sukarela berbagi pengetahuan dan pengalaman
Wetlands International Indonesia berharganya untuk dimuat pada majalah ini.
Pimpinan Redaksi: Kami juga mengundang pihak-pihak lain atau siapapun
Yus Rusila Noor yang berminat untuk menyumbangkan bahan-bahan
berupa artikel, hasil pengamatan, kliping, gambar dan foto,
Anggota Redaksi: untuk dimuat pada majalah ini. Tulisan diharapkan sudah
Maulyati Nuraini Slamet dalam bentuk soft copy, diketik dengan huruf Arial 10 spasi
Triana 1,5 maksimal 2 halaman A4 (sudah berikut foto-foto).

“Artikel yang ditulis oleh para penulis, Semua bahan-bahan tersebut termasuk kritik/saran dapat
sepenuhnya merupakan opini yang dikirimkan kepada:
bersangkutan dan Redaksi tidak bertanggung
Triana - Publication & Information
jawab terhadap isinya”
Wetlands International Indonesia
Jl. Bango No. 11 Bogor 16161
tel: (0251) 8312189
fax./tel.: (0251) 8325755
e-mail: publication@wetlands.or.id
2 
Ditjen.Warta
KSDAE,Konservasi Lahan Basah
Kementerian Lingkungan Hidup
dan Kehutanan
Fokus Lahan Basah

Permasalahan Amblesan Tanah (Subsidensi)


di Dataran Rendah Pesisir Indonesia
Pembunuh Itu Bernama ‘Amblesan Tanah’
Ragil Satriyo Gumilang*

A
mblesan tanah atau konsekuensi tersebut. Imbasnya Kerja-kerja kebijakan dan
subsidensi adalah salah satu akan makin parah dengan kenaikan kelembagaan sangat penting
permasalahan di Indonesia tinggi permukaan air laut. dan strategis. Pada saat ini
yang sedang didorong untuk permasalahan amblesan tanah
ditindaklanjuti penanggulangannya Di beberapa daerah, amblesan belum menjadi arus utama dalam
secara bersama-sama, salah satunya tanah ini dibarengi pula dengan berbagai level kelembagaan di
melalui kerja-kerja kebijakan dan bencana abrasi. Kombinasi Indonesia, serta hanya menjadi
kelembagaan. Hal ini sangat penting, keduanya yang terjadi di perhatian di beberapa sektor dan
karena amblesan tanah bisa dibilang Pantai Utara Semarang-Demak, wilayah. Dalam beberapa dekade
sebagai the silent killer. Prosesnya mencatatkan data kecepatan terakhir, pemerintah pusat dan
relatif sangat lambat, bahkan amblesan tanah yang mencapai daerah tidak menyadari bahwa
kadang tidak disadari, tapi dampak 16 cm/tahun serta abrasi telah langkah yang mereka ambil lambat
kerugiannya nyata. Perkotaan di mencapai hampir 1 kilometer. Di laun turut menjerumuskan pada
wilayah pesisir dengan intensitas Pulau Rangsang, salah satu pulau permasalahan penurunan muka
pengambilan air tanah yang tinggi terluar Kepulauan Riau yang tanah. Kejadian tersebut terjadi di
(misalnya di pesisir utara Jawa), serta tutupan lahannya didominasi banyak kota-kota besar, termasuk
wilayah gambut dengan intervensi gambut, laju abrasi mencapai 30 Jakarta, titik terpenting negara,
drainase yang mengeringkan meter/tahun. Beberapa pihak serta Pekalongan yang terkenal
air permukaannya (misalnya di bahkan menyebut bahwa ini juga dengan industri batiknya.
pesisir timur Sumatera), menjadi akan berimbas pada permasalahan
kawasan-kawasan yang menerima batas wilayah Negara. .....bersambung ke hal 10

Vol. 26 No. 4, Desember 2018  3


Penurunan permukaan tanah di lahan gambut (kiri), dan yang terjadi di wilayah pesisir (kanan).
(Foto: Triana)
Konservasi Lahan Basah

Valuasi Ekonomi Ekosistem Mangrove


Tantangan dan Strategi Pengelolaannya

Anyta Tamrin, Iwan Tri Cahyo W. dan M. Ilman*

H
ingga saat ini keberadaan
ekosistem mangrove yang
berfungsi sebagai benteng
pelindung alami bagi pesisir dan
permukiman di belakangnya
terus terancam. Penyebab utama
kerusakan tersebut disinyalir
akibat adanya kegiatan konversi
lahan secara besar-besaran tanpa
mempertimbangkan konsep
keberlanjutan. Hal ini semakin
diperparah dengan meningkatnya
fenomena perubahan iklim seperti
naiknya permukaan air laut dan
gelombang laut yang menimbulkan
erosi ipantai. Kondisi tersebut
menyebabkan berkurangnya garis Ekosistem mangrove, tidak hanya bermanfaat secara ekologi tetapi juga ekonomi
pantai, tenggelamnya pulau-pulau (Foto: Yus Rusila Noor)
kecil, rusaknya ekosistem pantai,
dan hilangnya sumber dan mata
pencaharian masyarakat. ekosistem mangrove dengan Management / IRM) di wilayah
mempertimbangkan aspek ekologi, kajian. Tujuan utama IRM yaitu untuk
Pada tahun 2018 lalu, Wetlands sosial, ekonomi, kelembagaan dan meningkatkan ketahanan masyarakat
International Indonesia telah kebijakan. Adapun ruang lingkup pesisir dalam mengurangi risiko
melakukan studi dan kajian pembahasan kajian ini mencakup: bencana akibat perubahan iklim dan
valuasi ekonomi ekosistem 1) Pemetaan ekosistem mangrove degradasi lingkungan.
mangrove disertai dengan analisa di wilayah kajian; 2) Perhitungan
stakeholder dan analisa SWOT manfaat ekosistem menggunakan Di Kota Serang, studi dilakukan di
(Strength, Weakness, Opportunity metode valuasi ekonomi untuk Kelurahan Sawah Luhur dan Kelurahan
dan Threats). Studi dan kajian mengetahui daya dukung dan Banten yang memiliki garis pantai
yang direpresentasikan melalui total nilai manfaat ekonomi bagi sepanjang masing masing 5,44 km dan
Program Partners for Resilience – masyarakat di wilayah kajian; 4,45 km (RBI BIG, 2016) serta kawasan
Strategic Partnership (PfR-SP) ini, 3) Analisis Stakeholder untuk mangrove seluas masing-masing 46,60
dilakukan di beberapa di empat mengetahui tingkat kepentingan ha dan 30,64 ha. Kondisi mangrove di
desa wilayah pesisir di Kota Serang dan pengaruh dalam pengelolaan Kelurahan Sawah Luhur berada dalam
dan Kabupaten Demak, yang ekosistem mangrove di wilayah kondisi baik, sementara di Kelurahan
merupakan lokasi kegiatan Wetlands kajian; dan 4) Analisa SWOT untuk Banten sebagian besar berada dalam
International Indonesia. merumuskan strategi pengelolaan kondisi rusak. Kerusakan tersebut
ekosistem mangrove sebagai diperkirakan akibat terganggunya
Hasil kajian ini bertujuan untuk masukan untuk pengelolaan jalur hidrologi yang disebabkan
merumuskan strategi pengelolaan risiko terpadu (Integrated Risk pembangunan dermaga yang juga

4  Warta Konservasi Lahan Basah


Konservasi Lahan Basah

menjadi faktor utama tingginya laju besar ekosistem mangrove di desa Valuasi ekonomi di lokasi kajian
erosi pantai di kelurahan Banten. ini telah hilang akibat erosi pantai. menggunakan luasan sebagaimana
Sementara itu, erosi pantai di Jika penurunan muka tanah terus disebutkan sebelumnya dengan
kelurahan Sawah Luhur yang hanya berlangsung, maka diperkirakan menghitung nilai ekonomi langsung
terjadi pada lokasi yang lebih sempit, kerusakan mangrove dan kehilangan ekosistem mangrove, yang berasal
diperkirakan akibat adanya aktifitas ekosistem di kedua desa tersebut dari pengelolaan tambak, tegakan
penggalian pasir di Kawasan Pontang. semakin parah. Berdasarkan analisa kayu, kayu bakar, dan wisata alam.
Laju erosi pantairata-rata di Kota perubahan garis pantai 2003- Nilai ekonomi tidak langsung
serang mencapai 4,18 meter/tahun. 2015, dua lokasi ini teridentifikasi dihitung dari nilai manfaat ekonomi
mengalami erosi pantai dimana mangrove sebagai breakwater, nursery
Di Kabupaten Demak, studi ini luasan daratan yang hilang di ground, feeding ground, spawning
hanya mengambil 2 lokasi yakni kedua desa masing-masing 32,95 ground, dan potensi penyerapan
Desa Morodemak dan Timbulsloko Ha (Morodemak) dan 122,65 Ha karbon atas. Khusus untuk potensi
yang masing-masing memiliki garis (Timbulsloko). penyerapan karbon atas dihitung
pantai sepanjang 3,09 km dan sebagai potensi karbon atas yang
1,9 km 1 serta luasan mangrove Secara umum, mangrove yang terserap saat ini. Adapun untuk
masing-masing seluas 68,05 ha terdapat di lokasi kegiatan berfungsi analisa nilai penjualan karbon di pasar
dan 59,46 Ha 3. Kondisi mangrove sebagai peredam angin, badai karbon harus dilakukan analisa lebih
di Morodemak sebagian besar dan gelombang, serta pelindung mendalam dengan menghitung gap
masih dalam kondisi baik meskipun dari abrasi/erosi pantai. Selain itu, antara skenario business as usual
terdapat luasan ekosistem mangrove mangrove di kawasan tersebut juga dengan skenario intervensi. Selain
di desa ini yang teridentifikasi hilang berfungsi sebagai penahan intrusi itu nilai manfaat pilihan berupa nilai
akibat erosi pantai. Sementara di air laut, penyedia habitat ikan dan biodiversity, nilai keberadaan dan nilai
Timbulsloko, mangrove cenderung biota lainnya, kawasan rekreasi dan manfaat warisan turut diperhitungkan
mengumpul, hanya sebagian yang pendidikan. dalam valuasi ini.
berada dalam kondisi baik. Sebagian

Tabel 1. Nilai Valuasi Ekonomi Ekosistem Mangrove di Kelurahan Sawah Luhur, Kelurahan Banten, Desa Timbulsloko dan
Desa Morodemak.

Nilai Manfaat Ekonomi Ekosistem Mangrove/ Tahun (Juta Rupiah)


Komponen Sawah Luhur Banten Timbulsloko Morodemak
Nilai % Nilai % Nilai % Nilai %
Nilai manfaat langsung
Tambak 8.070,45 18,03 5.451,85 14,35 133,63 0,60 3.256,28 7,02
Tegakan kayu 38,52 0,09 32,87 0,09 62,61 0,28 6,74 0,01
Kayu bakar 11,34 0,03
Wisata 17,50 0,04 38,02 0,10 147.29 0,32
Nilai Manfaat Tidak langsung
Breakwater 5.297,01 11,83 4.333,03 11,41 1.061,35 4,74 3.008,78 6,48
Nursery, feeding 346,70 0,77 145,49 0,65 264 0,57
dan Spawning
ground
Karbon 26,29 0,06 9,22 0,02 92.,25 0,41 103,92 0,22
Nilai manfaat pilihan
Biodiversity 2.80 0,01 1,84 0,00 3,53 0,02 4,03 0,01
Nilai manfaat 2.464,87 5,51 10.715,21 28,21 8.641,19 38,63 24.191,21 52,12
keadaan
Nilai manfaat 28.488,44 63,64 17.400,76 45,81 12.230,09 54,67 15.432,02 33,25
warisan
TOTAL 44.763,92 100 37.982,80 100 22.370,13 100 46.414,29 100

.....bersambung ke hal 20

Vol. 26 No. 4, Desember 2018  5


Berita Lahan Basah

Menggali hikmah dan ilmu


dari Lokasi Wisata Mangrove
"Dewi Mangrove Sari", Kabupaten Brebes
Kuswantoro*

S
ebanyak 30 orang perwakilan International Indonesia, seluas kurang lebih 1000 hektar,
dari 10 kelompok dampingan menyampaikan penghargaan yang menyebabkan efek domino
program Buiding with Nature setinggi-tingginya kepada bagi masyarakat, di antaranya
dan BumDesa di Kabupaten Demak kelompok Mangrove Pandansari kehilangan matapencaharian,
melakukan studi banding di lokasi yang bersedia menerima pengangguran, kemiskinan dan
Wisata Mangrove “Dewi Mangrove rombongan dari Kabupaten Demak kesehatan. Dengan kejadian
Sari” Dukuh Pandansari, Desa untuk belajar, selanjutnya beliau tersebut, terpikir olehnya untuk
Kaliwlingi, Kabupaten Brebes. berharap agar teman-teman dari mangajak masyarakat peduli
Rombongan disambut oleh Mashadi Kabupaten Demak dapat belajar lingkungan membentuk wadah
dan Rusjan selaku penggerak tentang berbagai hal, terutama dengan nama paguyuban “Mekar
Desa Wisata Mangrove Pandansari pengembangan wisata mangrove Sari”, salah satu tujuannya untuk
di Aula Sekolah Alam, sekaligus di tempatnya masing-masing. menyelamatkan permukiman
mengajak rombongan untuk dengan melakukan penanaman
menikmati penganan tradisional Menurut Rusjan salah satu mangrove. Rusjan menuturkan
yang telah disiapkan, salah satunya penggerak kelompok “Mangrove bahwa untuk menanam mangrove
Urab Alur yaitu makanan khas Sari” adanya Wisata Mangrove diperlukan pasokan sedimen yang
berbahan utama mangrove. Pandansari berawal dari abrasi berasal dari anakan sungai Pemali.
yang terjadi selama kurun waktu Saat penyodetan anak sungai
Apri Susanto Astra selaku Coastal 25-30 tahun yang mengakibatkan Pemali secara swadaya, masyarakat
Safety Manager Wetlands hilangnya tambak dan sawah membawa bekal sendiri (Ponggol),

6  Warta Konservasi Lahan Basah


Panorama objek wisata mangrove "Dewi Mangrove Sari", Dukuh Pandansari, Desa Kaliwlingi, Kabupaten Brebes (Foto: Kuswantoro)
Berita Lahan Basah

Papan informasi zona wisata mangrove "Dewi Mangrove Sari" Salah satu spot lokasi wisata mangrove "Dewi Mangrove Sari"
(Foto: Kuswantoro) (Foto: Kuswantoro)

sehingga sodetan anak sungai besar terhadap lingkungannya Pada hari-hari biasa, areal Wisata
Pemali diberi nama sungai Ponggol. telah membawa Mashadi sebagai Mangrove Pandansari dikelola oleh
penerima Kalpataru dari Presiden sekitar 60 anggota masyarakat lokal,
Dalam melakukan kegiatan, idealnya Republik Indonesia tahun 2015. terutama masyarakat pemilik lahan
didasari niat yang tulus dan ikhlas. yang digunakan untuk areal wisata,
Ini tampak dari hasil kegiatan Sejak ditetapkan sebagai Desa serta sekitar 100 orang pada saat
penanaman yang sudah dilakukan Wisata Mangrove, sampai saat ini hari-hari libur atau hari-hari besar.
sejak tahun 2007 sampai tahun 2018 bantuan pemerintah dan pihak
sebanyak 3.340.000 bibit mangrove lain untuk mendukung sarana Keberadaan lokasi Wisata
yang sudah tertanam dengan areal dan prasarana terus mengalir ke Mangrove Pandansari tidak hanya
seluas 200 hektar. Dampak lain dari kelompok mangrove Pandansari. menjadi solusi bagi peningkatan
kegiatan penanaman tersebut adalah perekonomian masyarakat sekitar,
pertumbuhan mangrove secara alami Untuk memasuki areal Wisata tetapi juga tegakan mangrove di
di area seluas ± 100 hektar. Mangrove Pandansari, pengunjung dalamnya akan memberikan peran
dikenakan biaya masuk Rp.15.000/ perlindungan bagi wilayah pesisir
Menurut Mashadi selaku motivator orang, sudah termasuk fasilitas Pandansari dari ancaman abrasi
dari kelompok Pandansari, selain naik perahu menuju lokasi wisata. maupun badai laut. ••
menanam mangrove untuk Ada 12 perahu yang siap melayani
melindungi permukiman, ada juga pengunjung ke lokasi wisata dan
kegiatan lain seperti kampanye di dalam lokasi wisata tersedia * Community Development Officer
penyadaran lingkungan, penguatan beraneka macam makanan yang Wetlands International Indonesia
kelembagaan, dan perlindungan siap untuk disantap. E-mail: kus.santren@gmail.com
hutan mangrove. Kepedulian yang

Vol. 26 No. 4, Desember 2018  7


Berita Lahan Basah

Mekenisme BioRights,
Program Building with Nature Indonesia di Demak:
Rehabilitasi Mangrove di Kawasan Tambak
dan Pekerjaan Perawatan Struktur Permeabel
Eko Budi Priyanto*, Kuswantoro, Didik Fitrianto* dan Apri Susanto Astra**

M
ekanisme BioRights atas keterlibatan atau kontribusi Sementara dari kelompok masyarakat
merupakan salah satu mereka dalam kegiatan restorasi memberikan kontribusinya berupa
pendekatan yang digunakan dan konservasi lingkungan. penyediaan tambak untuk rehabilitasi
oleh program Building with Nature mangrove serta penyediaan waktu
(BwN) Indonesia di Kabupaten Kegiatan yang disepakati bersama dan tenaga kerja.
Demak, Provinsi Jawa Tengah, antara program BwN dengan 10
yang dikelola oleh Wetlands kelompok masyarakat di 9 desa
International Indonesia. Mekanisme pesisir di utara Demak untuk Rehabilitasi mangrove melalui
tersebut berupa pendanaan dilaksanakan, antara lain rehabilitasi
inovatif yang didasarkan pada
konversi tambak
mangrove di kawasan tambak yang
keterkaitan antara tingkat berada di jalur hijau pantai dan
kesejahteraan masyarakat dengan Kegiatan rehabilitasi mangrove di
jalur hijau sungai, serta perawatan
penurunan kualitas lingkungan di kawasan tambak menggunakan dua
struktur permeabel. Program BwN
sekitarnya, dengan menyediakan pendekatan berdasarkan lokasinya.
memberikan dukungannya dalam
dana pinjaman bersyarat kepada Untuk tambak yang berlokasi di jalur
bentuk pendanaan untuk material
masyarakat lokal. Dana tersebut hijau pantai, rehabilitasi dilakukan
dan logistik, serta keahlian dan
berfungsi sebagai pembayaran dengan cara konversi seluruh tambak
pendampingan bagi masyarakat,
kompensasi kepada masyarakat melalui teknik ecological mangrove
terutama para anggota kelompok.

8  Warta Konservasi Lahan Basah


Kelompok masyarakat penerima dukungan pendanaan inovatif melalui mekanisme BioRights (Dok. BwN)
Berita Lahan Basah

Gambar 1. Sedimentasi dan pertumbuhan mangrove alami Gambar 2. Proses pembuatan tanggul baru pada tambak sistem
di lokasi tambak yang berada di jalur hijau pantai di Desa MMA sebagai bagian dari kegiatan rehabilitasi mangrove di
Betahwalang (Foto: Kuswantoro). jalur hijau sungai (Foto: Eko).

rehabilitation (EMR), sedangkan sudah tidak digunakan lagi sebagai sedimentasi dan pertumbuhan
untuk tambak yang berlokasi di tambak budidaya, karena kondisinya mangrove secara alami seperti
jalur hijau sungai dilakukan dengan yang sudah tidak memungkinkan. di desa (di sama desa dipisah)
konversi sebagian tambak melalui Melihat kondisi ini, program BwN Bedono, Timbulsloko, Surodadi,
sistem mixed mangrove aquaculture membagi tambak-tambak tersebut Purworejo, Betahwalang, (ditambah
(MMA). Di antara beberapa teknik ke dalam 3 kategori pendekatan, koma) dan Wedung. Untuk tambak
EMR yang digunakan di Demak, yaitu Restore, Protect dan Explore. kategori protect dan explore, saat
termasuk pengaturan ketinggian Tambak kategori Restore adalah ini kelompok masyarakat sudah
tanah dan pengaturan hidrologi. tambak dengan kondisi yang masih membuat pembatas dan papan
Teknik EMR yang sama juga memungkinkan untuk diterapkan informasi yang memuat keterangan
diterapkan pada tambak sistem teknik-teknik rehabilitasi mangrove, mengenai langkah-langkah
MMA, di mana sebagian tambak sementara tambak kategori Protect perlindungan mangrove di tambak-
yang berbatasan langsung dengan adalah tambak dengan kondisi yang tambak tersebut.
sungai akan dirubah menjadi lahan sulit untuk direhabilitasi tetapi
untuk mangrove dengan pengaturan memiliki tutupan mangrove yang Perlakuan pada tambak dengan
ketinggian tanah dan hidrologinya. cukup banyak, sedangkan tambak sistem MMA sebagai bagian dari
Dan sebagai bagian dari teknik EMR, kategori Explore adalah tambak- kegiatan rehabilitasi mangrove di
program BwN lebih mendorong tambak yang kondisinya sudah jalur hijau sungai diterapkan pada
upaya rehabilitasi mangrove sangat sulit untuk dilakukan proses 48 petak tambak milik anggota
melalui rekrutmen (penumbuhan rehabilitasi mangrove. kelompok dengan luas total sekitar
benih mangrove) secara alami, 112,72 hektar. Tambak sistem
dibandingkan dengan penanaman. Pada tambak kategori restore, MMA dirancang untuk memberikan
kelompok masyarakat sudah ruang bagi mangrove di sisi tambak
Sejumlah 26 petak tambak milik mulai menerapkan teknik EMR yang berhadapan dengan sungai
anggota kelompok masyarakat dengan cara membuka tanggul untuk dapat memberikan fungsi
yang berlokasi di wilayah pesisir tambak supaya sedimen bisa ekologisnya terhadap lingkungan.
dengan luas total sekitar 54.99 masuk ke dalam tambak, sehingga Setelah mendapatkan pelatihan
hektar dikontribusikan dalam nantinya akan mengembalikan mengenai tambak sistem MMA dari
kegiatan rehabilitasi mangrove tanah dengan ketinggian yang program BwN di awal tahun 2018,
untuk dikonversi menjadi jalur sesuai untuk tumbuh dan beberapa anggota kelompok mulai
hijau pesisir. Sebagian besar berkembangnya mangrove. Sejak menerapkannya di tambak masing-
tambak yang berada dalam areal dimulainya penerapan teknik ini masing.
rehabilitasi mangrove di jalur pada akhir tahun 2017, beberapa
hijau pesisir berada dalam kondisi lokasi tambak sudah menunjukan .....bersambung ke hal 18

Vol. 26 No. 4, Desember 2018  9


Fokus Lahan Basah

..... sambungan dari halaman 3


Permasalahan Amblesan Tanah (Subsidensi) di Dataran Rendah Pesisir .....
Pemerintah Daerah Pekalongan tahun dapat tenggelam oleh kurun waktu tertentu gambut akan
sengaja mendorong pengambilan kenaikan air dalam rentang waktu memadat (mengalami kompaksi).
air tanah (sekitar 400 titik sumur 30-40 tahun. Gambut yang sudah mengalami
bor) lalu didistribusi ke masyarakat. kompaksi akan sulit kembali ke
Mereka menggunakan sistem Di pesisir timur Sumatera, yang kondisi semula, atau mengalami
kluster, baik untuk kebutuhan air sebagian besar merupakan kering tak balik. Berkurangnya
baku maupun industri, seperti ekosistem gambut yang sudah simpanan air pada gambut, juga
untuk industri konveksi batik yang terkonversi, teridentifikasi amblesan dapat meningkatkan risiko terjadinya
menjadi kebanggaan Indonesia. yang terjadi tercatat pada angka kebakaran hutan dan lahan.
1 meter dalam 10 tahun pasca
Pengambilan air tanah secara didrainase. Gambut, idealnya harus Upaya penanggulangan
berlebihan merupakan salah satu tetap basah atau terendam air. Pada permasalahan amblesan tanah
penyebab turunnya muka tanah. kenyataannya, karena desakan di gambut sekarang ditangani
Jika permasalahan ini tidak segera berbagai kepentingan, lahan- oleh Badan Restorasi Gambut,
diatasi, bukan tidak mungkin lahan gambut dikeringkan. Airnya Kementerian Lingkungan Hidup dan
wilayah Pekalongan yang memiliki dikuras melalui kanal-kanal. Setelah Kehutanan serta pihak-pihak terkait,
laju amblesan mencapai 20 cm/ volume air berkurang, dalam suatu sesuai mandat PP 71/2014 jo. PP

Gambar Peta Masalah Amblesan Tanah di Dataran Rendah Pesisir Indonesia

10  Warta Konservasi Lahan Basah


Fokus Lahan Basah

57/2016 tentang Perlindungan fasilitas yang telah ada. Langkah kelembagaan, Indonesia masih
dan Pengelolaan Ekosistem lainnya lewat penghematan melalui belum memiliki pusat studi dan
Gambut. Para penerima mandat 3R (Reduce, Reuse, Recycle) serta pemantauan amblesan tanah yang
setidaknya melakukan pembasahan pemulihan lingkungan sumber- memadai, termasuk informasi
kembali (rewetting), penanaman sumber tangkapan air dan imbuhan sebaran risiko bencana ini. Masih
(revegetasi), serta revitalisasi air tanah. Aksi ini akan lebih kurangnya, baik jumlah maupun
mata pencaharian masyarakat. efektif bila diberi dukungan dalam kualitas, sumber daya manusia dalam
Akan tetapi, hal penting lain yang bentuk ‘Inspektur Air Tanah’ di pengendalian dan pengawasan
harus mendapat perhatian adalah tingkat provinsi, yaitu satuan tugas amblesan tanah, pola penggunaan
perlunya data dan informasi yang secara khusus melakukan air tanah, maupun pemanfaatan
mengenai amblesan tanah di pengawasan dan penegakan hukum lahan gambut yang berkelanjutan
lahan gambut. Data dan informasi tentang pengambilan air tanah. juga menjadi beberapa hal yang
ini selanjutnya dapat digunakan harus diperhatikan.
sebagai bahan pertimbangan Permasalahan the silent killer ini
perbaikan peta fungsi ekosistem memang sangat kompleks, sehingga Kerja-kerja kebijakan ini idealnya
gambut serta penataan ruang. diperlukan langkah adaptasi dan tidak hanya berhenti pada tataran
mitigasi yang sistematis dan terarah teks. Namun lebih jauh lagi, yaitu
Untuk permasalahan amblesan serta melibatkan banyak pihak. dapat diadopsi oleh para pelaku
tanah di perkotaan wilayah pesisir, Saat ini Kementerian Koordinator di lapangan dan diterapkan
informasi tentang ketersediaan Kemaritiman telah menginisiasi dengan sebaik-baiknya. Hasil
dan kebutuhan air ataupun daya pembentukan kelompok kerja kajian kebijakan memang penting
dukung lingkungan belum dijadikan di tingkat nasional, termasuk sebagai basis bukti (evidence-base).
variabel tetap dalam pemberian menyusun peta jalan (road map) Hasil kajian kebijakan harus dapat
Izin Lingkungan suatu usaha. mitigasi dan adaptasi amblesan diupayakan melalui proses-proses
Pada saat ini, data/informasi tanah. Serangkaian kegiatan telah komunikasi dan advokasi sehingga
tentang supply-demand air belum dilaksanakan melalui kerja sama dapat dipahami oleh para pemangku
sepenuhnya terintegrasi pada dengan berbagai pihak terkait. kepentingan, diterima/disepakati
rencana tata ruang wilayah. Upaya Upaya adaptasi dan mitigasi secara legal formal, dan selanjutnya
percepatan pemenuhan sektor air amblesan tanah ini harus didukung diterapkan pada tingkat tapak. ••
bersih bagi kebutuhan domestik oleh pemantapan kerangka
dan industri mutlak diperlukan, di kebijakan dan kelembagaannya.
antaranya melalui pembangunan * Staf Kebijakan PFRSP Project, Wetlands
instalasi sumber air bersih, Beberapa hal penting masih menjadi International Indonesia.
pipanisasi baru, dan pemeliharaan pekerjaan rumah bagi kita. Secara Email: ragilsatriyo@wetlands.or.id

Vol. 26 No. 4, Desember 2018  11


Ilustrasi: Aldo Suryadiputra)

(Ilustrasi: Aldo Suryadiputra)


Berita Lahan Basah

Asian Waterbird Cencus (AWC) 2019


di Merauke, Papua
Lebih dari Sekedar Menghitung
La Hisa*

A
sian Waterbird Census Kalimantan) tapi juga di wilayah di situs monitoring burung migran
merupakan kegiatan tahunan paling timur, khususnya di Taman di Rawa Dogamit, Rawa Biru, dan
yang diselenggarakan di Nasional Wasur Merauke, Papua, areal persawahan transmigrasi di
setiap bulan Januari di wilayah yang merupakan Situs Ramsar sekitar TN Wasur. Dalam kegiatan
Asia. Di Indonesia pelaksanaannya sekaligus sebagai lokasi Jalur ini, tidak kurang dari 20 spesies
dikoordinir oleh Wetlands Terbang Asia Timur-Australasia burung air teramati dan berhasil
International Indonesia bersama- (EAAF). diidentifikasi. Hasil pengamatan ini
sama dengan Kemitraan Nasional cukup menggembirakan, meskipun
Pengelolaan Burung Migran dan Kegiatan sensus burung air di di beberapa titik kunjungan
Habitatnya, dengan melibatkan tahun 2019 di Taman Nasional ditemukan sejumlah permasalahan
para sukarelawan dari kalangan Wasur dan sekitarnya dimulai yang berpotensi menjadi ancaman
pemerintah, LSM, pemerhati sejak pertengahan Desember serius terhadap kelestarian
lingkungan, pelajar, mahasiswa, 2018. Hal tersebut dilakukan burung-burung air dan habitatnya.
swasta dan masyarakat umum. karena benerapa lokasi, seperti
Beberapa tahun belakangan ini, rawa dan savanna Maar (± 70 km Selama pelaksanaan AWC 2019 ini,
kegiatan AWC di Indonesia semakin dari Merauke), sulit diakses pada diidentifikasi dua ancaman serius
semarak karena tidak hanya musim penghujan (Januari 2019). yang terkait dengan kelestarian
digelar di bagian barat dan tengah Pelaksanaan selanjutnya pada burung-burung air dan habitatnya,
Indonesia (Jawa, Sumatera dan tanggal 5-7 Januari 2019 berlokasi yaitu

12  Warta Konservasi Lahan Basah


Berita Lahan Basah

1. Perburuan dan penangkapan monitoring, pemantauan burung diapresiasi oleh pemerintah


burung (terdokumentasikan). migran secara berkala, rehabilitasi daerah, TN Wasur, BBKSDA Papua,
Perburuan ditemukan di hampir habitat-habitat penting bagi dan beberapa LSM lingkungan.
semua lokasi yang dikunjungi burung air (Rawa Biru, Rawa
selama kegiatan sensus. Tercacat Dogamit, dan savanna Maar), Temuan-temuan di lapangan yang
ada tiga macam alat buru yang serta pembinaan dan kemah menjadi gambaran riil ancaman
digunakan, yakni senapan angin, kader konservasi. Dukungan terhadap burung air dan habitatnya,
jala kabut, dan jerat tali; terkait konservasi dan kelestarian baik di dalam maupun di luar
fauna-fauna khas (termasuk kawasan konservasi, diharapkan
2. Penggunaan pestisida. spesies burung) di Merauke juga dapat melahirkan gagasan atau
Berdasarkan informasi dari datang dari masyarakat dengan terobosan baru dari berbagai
petani setempat, penggunaan digagasnya Merauke Group pihak dalam rangka konservasi
pestisida diindikasikan terjadi Discussion (MGD) pada bulan burung air dan habitatnya. Hal ini
pada areal persawahan di daerah Desember 2018 yang melahirkan diharapkan terjadi tidak hanya
transmigrasi. Ketika musim sebuah kesepakatan untuk pada tataran lokal, tetapi juga dari
tanam tiba, ratusan hingga ribuan Rancangan Peraturan Daerah. dunia internasional yang menaruh
Boha (Anseranas semipalmata) Diskusi tersebut diinisiasi oleh perhatian pada konservasi burung
dan Mandar atau Ayam-ayaman sejumlah tokoh masyarakat yang air dan habitatnya. ••
(Porphiryo porphyrio) akan peduli dan prihatin terhadap
mencari makan di kawasan berbagai ancaman yang dihadapi
persawahan, biasanya petani dalam upaya melestarikan satwa
menebar racun pada sore hari liar secara umum dan ini sangat *Staf Taman Nasional Wasur Merauke
yang mengakibatkan kematian
ratusan ekor burung di keesokan
paginya.

Berdasarkan data yang dihimpun


dan dilaporkan dari kegiatan sensus
pada tahun-tahun sebelumnya di
seluruh Indonesia, dua temuan di
atas merupakan ancaman yang
terbanyak dilaporkan dan terjadi di
berbagai tempat. Kegiatan sensus
seperti AWC ini kemudian dapat
digunakan sebagai sebuah kegiatan
yang memiliki nilai konservasi
(perlindungan), penyadartahuan,
maupun edukasi. Selama
kegiatan AWC 2019 di Taman
Pemulihan ekosistem habitat burung di Rawa Biru dari invasi Hanguana
Nasioanal Wasur, telah diambil malayana dan Rawa Maar dari suksesi gelam (Melaleuca spp) (Foto: La Hisa)
beberapa tindakan, misalnya
pembinaan terhadap pelaku agar
mereka menghentikan kegiatan
perburuannya dan tidak mengulangi
perbuatannya, penghancuran alat
buru (jala kabut dan jerat), serta
penyadartahuan melalui diskusi
dengan mendatangi para petani.

Beberapa bulan sebelum kegiatan


AWC, upaya-upaya konservasi/
perlindungan spesies dan habitat,
penyadartahuan, dan edukasi Diskusi publik “Save Satwa Ikonik Merauke” yang digagas oleh tokoh-tokoh
telah diusahakan oleh Balai TN masyarakat di Merauke (Foto: Zaenal Arifin)
Wasur, seperti penetapan situs

Vol. 26 No. 4, Desember 2018  13


Berita Lahan Basah

Konservasi Buaya Siam dan


Buaya Senyulong di Danau Mesangat
*Teguh Muslim* dan Tasya Merari Elizabet**

Aktivitas Nelayan dan


Konservasi Buaya Siam dan
Senyulong di Danau Mesangat

A
ktivitas masyarakat nelayan
di Danau Mesangat telah
berlangsung sejak dahulu
sebelum ramai diperbincangkan
keberadaan buaya Badas Hitam yang
langka dan dilindungi. Mencari ikan
merupakan mata pencaharian utama
bagi masyarakat lokal, karena bisnis
jual beli hasil perikanan ini sangat
menjanjikan. Saat permukaan air
sedang tinggi, seorang pencari ikan
bisa mendapatkan hingga 100 kg
ikan dalam sehari. Hasil ini bila dinilai
dengan uang mencapai Rp 1.000.000
dengan harga jual ke pengepul Rp
10.000/kg. Sementara satwa liar
di dalam kawasan tersebut juga Aktivitas mencari ikan masyarakat nelayan di danau Mesangat
mengonsumsi ikan sebagai sumber
pakan utamanya, di antaranya
adalah buaya Siam, buaya Supit, Buaya Siam dan Senyulong Pada malam hari, pengamatan
berang-berang, burung-burung buaya tidak dapat dilakukan
air serta satwa liar lainnya. Akan Khusus untuk kegiatan dengan mata telanjang, karena
tetapi, pada kenyataannya sampai pengamatan buaya, sebaiknya gelap. Untuk melakukan
saat ini belum pernah ada laporan dilakukan pada malam hari, karena pengamatan menggunakan alat
mengenai adanya indikasi persaingan satwa ini lebih banyak beraktivitas bantu penerangan berupa senter
sumber pakan oleh satwa liar di malam hari. Pada malam hari jarak jauh yang fokus kearah mata
dengan sumber ekonomi masyarakat pun hanya di waktu yang tepat, buaya. Penyorotan mata buaya
nelayan. Kekhawatiran yang mungkin yaitu ketika ketika aktivitas dengan senter biasa dikenal
dapat terjadi adalah kontak fisik nelayan mulai berkurang dan dengan istilah “Spot light Survei”
antara buaya dengan nelayan serta kondisi perairan relatif tenang. karena dalam kondisi gelap,
konflik kepentingan lahan basah Karena pada dasarnya semua hanya mata buaya yang lebih
Mesangat, jika kawasan tersebut hewan liar menghindari kontak jelas terlihat akibat cahaya dari
tergolong habitat dilindungi, dan jika dengan manusia, maka seminimal senter yang dipantulkan oleh mata
ditetapkan pelarangan bagi nelayan mungkin kehadiran manusia tidak buaya.
untuk mencari ikan di sana. mengganggu aktivitas buaya.

14  Warta Konservasi Lahan Basah


Berita Lahan Basah

Buaya yang dapat dijumpai di


Danau Mesangat ada dua jenis,
yaitu : Buaya Siam (Crocodylus
siamensis) atau yang biasa
dikenal dengan nama lokal “Badas
Hitam” dan Buaya Senyulong/
Supit (Tomistoma Schlegelii)
atau “Limburan” untuk sebutan
masyarakat lokal. Kedua jenis
ini memiliki bentuk fisik yang
sangat berbeda, terutama pada
bagian kepala. Selain bentuk fisik
morfologi yang berbeda, habitat
bersarangnya juga berbeda. Buaya
Kiri: Anakan liar buaya Siam “Badas Hitam” (Crocodylus siamensis); Kanan: Kulit telur
Siam lebih memilih vegetasi buaya (Tomistoma schlegelii) pada sarang lama. (Foto: Teguh Muslim)
terapung untuk tempat bersarang,
sementara buaya Supit umumnya
bersarang di daratan, di pinggir
sungai, atau danau. Upaya Konservasi Habitat Pustaka

Muin, A. & W.S. Ramono. 1994. Preliminary suevey of


Tak satu pun dari habitat Buaya sumpit (Tomistoma schlegelii) and Buaya Kodok
Dari beberapa survei yang pernah (Crocodylus siamensis) in East Kalimantan. ACSUG
dilakukan, diindikasikan bahwa utama buaya Siam di report.
populasi beberapa spesies Kalimantan Timur yang
berstatus dilindungi. Wetlands Wibowo, P. 1997. Hasil temuan survei lahan basah di
buaya lokal tersebut kecil karena Kalimantan In: Seminar Pemaparan Hasil hasil Temuan
jarang dijumpai secara langsung, International Indonesia, dalam Teknis Proyek UK-Indonesia Dibidang Pengelolaan
kecuali berdasarkan informasi bukunya yang ditulis Wibowo Hutan Tropis di Indonesia: Sub-proyek Konservasi Suaka
dari masyarakat setempat yang (1997), menekankan akan Margasatwa Danau Sentarum (1992-1997) Bogor,
pentingnya Danau Mesangat 16-17 Juni 1997. Wetlands International- Indonesia
pernah melihat secara langsung. Programme. Bogor : 1-9.
Berdasarkan informasi, survei bersama-sama dengan danau
terhadap buaya jenis ini di besar lainnya di DAS Mahakam Kurniati H, 2007. SURVEIS OF SIAMESE CROCODILE
(Jempang, Semayang & (Crocodylus siamensis) HABITAT IN THE MAHAKAM
Kalimantan Timur pernah dilakukan RIVER, EAST KALIMANTAN: Zoo Indonesia 2007. 16(2):
mulai tahun 1993 di Muara Muntai Melintang) masuk kedalam 51-62.
Kutai Barat dengan temuan empat kawasan yang dilindungi.
Sampai saat ini, berbagai Anonim, 2015. Yasiwa Project report. Yayasan
ekor buaya Siam dan enam ekor Konservasi Khatulistiwa Indonesia. Tersedia di
buaya Supit oleh masyarakat (Muin upaya terus dilakukan untuk https://www.pifworld.com/nl/.../yayasan-konservasi-
et al, 1994). Tahun 1995 ditemukan mendorong agar kawasan ini khatulistiwa-indonesia/2015. Diakses pada 23 April
lagi tiga ekor buaya Supit dan dijadikan kawasan konservasi 2018.

pada tahun 2005 ditemukan satu bernilai tinggi atau High Anonim, 2016. Selamatkan Lahan Gambut Untuk
ekor (Kurniati, 2007). Laporan Concervation Value (HCV), guna Penyelamatan Buaya Supit dan Badas. Tersedia
pada tahun 2011 ditemukan 58 melestarikan populasi Buaya di http://www.suarakutim.com/selamatkan-lahan-
Supit dan Buaya Badas Hitam gambut-untuk-penyelamatan-buaya-supit-dan-
ekor buaya yang terdiri dari 11 badas/2016. Diakses pada 23 April 2018.
ekor buaya Siam dan 47 ekor di dalamnya. Kawasan buaya
buaya Supit (Staniewicz, 2011). langka ini tergolong Areal Staniewicz A, 2011. Diet and demography of Tomistoma
Penggunaan Lain (APL), yang schlegelii in Mesangat Lake, East Kalimantan,
Berdasarkan survei akhir tahun Indonesia.
2017 yang dilakukan bersama tidak menutup kemungkinan
oleh tim dari WCS-IP, Balitek KSDA diambilnya suatu tindakan Maslim, 2018. Catatan Singkat: Status dan Distribusi
perlindungan populasinya oleh Buaya Badas Hitam (Crocodylus siamensis) di Danau
Samboja, BKSDA Kalimantan Timur Mesangat, Kalimantan Timur. Wildlife Conservation
dan DLH Kutai Timur terdeteksi pemerintah daerah bersama Society Indonesia Program (WCS-IP).
18 ekor buaya. Hasil identifikasi dengan pemerintah pusat,
berdasarkan ukuran yang terlihat seperti penetapan status
kawasan konservasi habitat. *Peneliti Konservasi dan Pengaruh Hutan
lebih banyak didominasi oleh
Status perlindungan habitat Balitek KSDA Samboja, Kalimantan Timur
anakan buaya (juvenile), hal ini e_mail: thegue97@gmail.com
mengindikasikan terjadinya yang mungkin sesuai saat ini
regenerasi dalam populasi, yang diusulkan adalah Kawasan
**Peneliti Visual Language.
berarti bahwa daya dukung habitat Ekosistem Esensial (Anonim, Visual Language Research Group.
masih relatif baik (Maslim, 2018). 2016). •• e_mail: Merarielizabet1@gmail.com

Vol. 26 No. 4, Desember 2018  15


Berita Lahan Basah

Liputan Ramsar CoP 13 Dubai


Lahan Gambut Menjadi Perhatian
Konvensi Lingkungan Dunia

S
uatu negara yang melaksanakan pengelolaan gambut merupakan bagian integral dari kebijakan nasional. Lahan
secara bijaksana sebenarnya pada saat bersamaan gambut bagaimanapun telah menghubungkan masyarakat
telah melaksanakan prinsip-prinsip dari konvensi di seluruh dunia”.
mengenai lingkungan, yaitu perubahan iklim (UNFCCC),
pencegahan penggurunan (UNCCD), keanekaragaman Sebagai penanggap, Ir. Tandya Tjahjana, Ketua Delegasi
hayati (UNCBD), dan lahan basah (Ramsar). Benang merah Indonesia mendukung pernyataan diatas dan menekankan
tersebut disampaikan oleh perwakilan dari keempat perlu adanya kerja sama internasional untuk menangani
konvensi mengenai lingkungan tersebut pada acara side pengelolaan lahan gambut secara berkelanjutan, “Indonesia
event Ramsar CoP 13 Dubai yang diadakan oleh Wetlands memberikan perhatian besar terhadap kelestarian lahan
International, Federal Agency for Nature Conservation gambut, dan telah memasukkannya ke dalam kebijakan
Germany, UN Environment dan Global Peatlands Initiative. nasional pembangunan kehutanan. Kami juga akan menjadi
Acara dimoderatori oleh Jane Madgwick, CEO Wetlands tuan rumah peluncuran International Tropical Peatlands
International. Centre untuk mendukung dimasukkannya lahan gambut
sebagai pertimbangan dalam pengambilan keputusan
“Kerusakan lahan gambut adalah musibah besar, dan setiap pembangunan”.
lahan gambut yang berhasil direstorasi adalah merupakan
kemenangan besar bagi lingkungan”, ujar Monique Penanggap dari Rusia, Jerman, dan Mongolia menekankan
Barbut, Excecutive Secretary United Nations Convention bahwa lahan gambut bukan hanya untuk kesejahteraan
to Combat Desertification UNCCD. Pernyataan ini diamini manusia, tetapi juga bagi kelestarian keanekaragaman
oleh perwakilan dari UN Convention on Biodiversity, hayati. Kita baru memberikan perhatian terhadap lahan
“Lahan gambut bersifat unik dan memberikan manfaat gambut ketika telah terjadi kebakaran, yang menghilangkan
besar bagi masyarakat. Itulah sebabnya penyadartahuan jasa ekosistem yang diberikan oleh lahan basah. Karena
selalu diperlukan untuk memastikan lahan gambut dapat itu, kerja sama internasional adalah suatu keharusan, dan
diintegrasikan ke dalam proses pengambilan keputusan meskipun deklarasi bersama akan bermanfaat, tetapi yang
di tingkat lokal”. Martha Rojas Urego, Sekretaris Jenderal lebih penting adalah implementasinya.••
Ramsar, lebih jauh menyampaikan, “Lahan gambut adalah
merupakan contoh yang baik terkait dengan fungsi yang (Dilaporkan oleh Yus Rusila Noor,
dimiliki lahan basah, sehingga lahan gambut selayaknya Head of Program - Wetlands International Indonesia)

(Ilustrasi:
16  Warta Konservasi Lahan Basah
Aldo Suryadiputra)
Berita Lahan Basah

Liputan Ramsar CoP 13 Dubai


Kehidupan Terkumpul di
Lahan Basah Pasang Surut
Lahan basah pasang surut pesisir Menyadari berbagai kepentingan pasang surut pesisir dapat lebih
adalah wilayah dimana manusia dan serta tantangan yang dihadapi oleh diperhatikan melalui kerja sama
berbagai keanekaragaman hayati lahan basah pasang surut pesisir, internasional, terutama terkait
hidup bersama untuk kehidupan Wetlands International bersama dengan kehadiran jenis-jenis
mereka. Bagi masyarakat pesisir, dengan Pemerintah Filipina menjadi bermigrasi.
ekosistem tersebut serta lahan tuan rumah side event di Ramsar
basah pesisir lainnya memberikan COP 13 Dubai mengenai konservasi Pada pernyataan penutup, Yus
nilai ekonomi dan sosial yang luar lahan basah pasang surut untuk menyampaikan bahwa Indonesia
biasa serta jasa lingkungan tidak resiliensi di wilayah pesisir. telah melaksanakan pendekatan
hanya untuk masyarakat lokal tetapi solusi berbasis alam, termasuk
juga masyarakat luas, termasuk Menanggapi survey kecil yang prinsip-prinsip membangun
dalam bentuk mitigasi dampak melibatkan 110 orang peserta bersama alam, untuk meyakinkan
perubahan iklim melalui sekuestrasi acara tersebut, Yus Rusila Noor, adanya pemeliharaan dan
karbon, perlindungan pantai, dan anggota Delegasi Republik restorasi kawasan pesisir, dengan
peningkatan mata pencaharian Indonesia, mengatakan bahwa memperhatikan karakteristik
penduduk. Di sisi lain, ekosistem ini salah satu tantangan terpenting ekologisnya. Sebagai tambahan,
juga mengalami tekanan yang luar dari pengelolaan lahan basah pengelolaan risiko terpadu
biasa dari kegiatan pembangunan, pasang surut pesisir di Indonesia diterapkan untuk meyakinkan
polusi, dan pemanfaatan yang tidak adalah terkait dengan koordinasi adanya peningkatan resiliensi
berkelanjutan. Karakter ekologis dari dan penetapan tata ruang. masyarakat pesisir dalam konteks
lahan basah pasang surut pesisir Pesisir adalah tempat di mana pengurangan risiko bencana,
akan sangat terpengaruh oleh berabagi kepentingan menyatu, adaptasi perubahan iklim, serta
hilangnya keterhubungan dengan sehingga tidak mudah untuk pengelolaan ekosistem dan
wilayah di sekitarnya, misalnya menyeimbangkan berbagai restorasi. ••
hilangnya tempat bertengger pada kepentingan. Wakil dari Filipina,
saat pasang tinggi akan sangat Uni Emirat Arab, dan Kenya (Dilaporkan oleh Yus Rusila Noor,
berpengaruh terhadap kehidupan menyampaikan harapannya Head of Program
burung-burung air. agar kepentingan lahan basah Wetlands International Indonesia)

(Ilustrasi:
Vol. 26 No. 4, Desember 2018  17
Aldo Suryadiputra)
Berita Lahan Basah

..... sambungan dari halaman 9


Mekanisme BioRights Program Building with Nature Indonesia di Demak .....
Dengan menggunakan dana Pernyataan Bapak Muhajir, yang terdampak abrasi cukup
BioRights, mereka mulai membuat Kelompok Rejo Mulyo, Dukuh parah di Kabupaten Demak, yaitu
tanggul baru dengan jarak 5 – 100 Seklenting, Desa Wedung: Desa Bedono, Timbulsloko, dan
meter dari tanggul lama yang “Pengelolaan tambak dengan Surodadi sebagai salah satu
berada di sisi sungai. Proses sistem MMA membuka mata upaya pemulihan kawasan pesisir
pembuatan tanggul baru ini masyarakat akan pentingnya yang terkena erosi dan abrasi.
dilakukan dengan cara sederhana, fungsi mangrove bagi tambak. Struktur permeabel merupakan
yaitu menggunakan pagar dari Desain tambak MMA yang sebuah alat bantu proses
bambu yang disusun dua baris mengalokasikan sebagian tambak rehabilitasi mangrove yang
sebagai pembatas tanggul baru, di sisi sungai dengan lebar berfungsi untuk memerangkap
kemudian lumpur dari tambak sekitar 15-20 meter sebagai sedimen, ketika sedimen sudah
diisikan di antara pagar bambu habitat tumbuhnya mangrove, mencapai kondisi yang sesuai
tersebut. Proses pengisian akan menangkal abrasi dari bagi mangrove, maka diharapkan
lumpur ini dilakukan beberapa sungai, memperkuat tanggul, mangrove akan tumbuh secara
kali sampai lumpur cukup padat dan juga berfungsi sebagai alami. Total panjang struktur yang
dan mencapai ketinggian tanggul filter air yang masuk ke dalam sudah dibangun oleh program
yang diharapkan. Ruang yang tambak. Saya yakin, apabila BwN di ketiga desa tersebut
terbentuk antara tanggul baru tambak dengan sistem MMA sejak tahun 2015 mencapai 3,4
dan sisi sungai inilah yang akan sudah berjalan dengan baik, maka kilometer. Karena sifatnya yang
menjadi kawasan rehabilitasi ikan, udang, dan kepiting akan sangat tergantung pada kondisi
mangrove. Apabila sedimen bertambah banyak, yang otomatis lokasi setempat, desain struktur
sudah masuk dan ketinggian akan meningkatkan sumber permeabel dibuat bervariasi di
tanah sudah mencukupi, maka pendapatan bagi masyarakat masing-masing lokasi, tetapi
diharapkan pertumbuhan di sekitarnya, khususnya di dengan tujuan yang sama.
mangrove secara alami akan Dukuh Seklenting Desa Wedung
terjadi. Kabupaten Demak.” Tiga tahun pertama yaitu
tahun 2015-2017, kegiatan
Saat ini, di sebagian besar pembangunan dan perawatan
tambak milik anggota kelompok Perawatan struktur struktur permeabel
yang menerapkan sistem MMA permeabel oleh kelompok dikerjasamakan antara program
ini sudah terbangun tanggul BwN dengan kontraktor lokal.
baru, dan anggota melakukan
masyarakat Walaupun demikian, salah satu
pemantauan proses sedimentasi kesepakatan dengan kontraktor
maupun rekrutmen alami Program BwN membangun dalam pelaksanaan pekerjaan
mangrove secara rutin. struktur permeabel di tiga desa tersebut adalah menggunakan

18  Warta Konservasi Lahan Basah


Gambar 3. Sedimentasi dan pertumbuhan mangrove alami di belakang lokasi struktur permeabel di Desa Timbulsloko (Foto: Apri).
Berita Lahan Basah

anggota kelompok sebagai dan ikut dilibatkan dalam mangrove juga akan berlangsung
tenaga kerja. Hal ini dimaksudkan pekerjaan perawatan struktur dengan baik.
supaya anggota kelompok di Desa Timbulsloko. Hal ini
memahami proses pelaksanaan dikarenakan lokasi Desa Tugu Pernyataan Bapak Mat Sairi,
pekerjaan pembangunan dan yang berada di belakang Desa Ketua kelompok masyarakat
perawatan struktur, serta Timbulsloko, sehingga apabila Barokah, Desa Timbulsloko:
untuk menumbuhkan rasa Desa Timbulsloko terlindungi dari “Struktur permeabel sangat
memiliki terhadap struktur yang abrasi maka Desa Tugu juga akan bermanfaat bagi Desa
diharapkan dapat memberikan ikut merasakan manfaatnya. Timbulsloko, karena fungsinya
manfaat bagi desa. Kemudian yang meredam gelombang dan
pada bulan Juli tahun 2018, Kegiatan yang akan dilakukan menangkap sedimen, sehingga
diadakan acara serah terima oleh kelompok masyarakat bisa mengurangi proses abrasi
struktur dari kontraktor kepada sebagai bagian dari pekerjaan yang terjadi. Sedimen yang
program BwN yang selanjutnya perawatan struktur permeabel ini tertangkap juga dapat menjadi
diserahkan kepada pemerintah antara lain adalah pemantauan lahan untuk tumbuh dan
desa setempat. Setelah proses secara rutin kondisi struktur, berkembangnya mangrove, di
serah terima ini, pengelolaan perbaikan struktur apabila ada mana hutan mangrove akan
perawatan struktur termasuk kerusakan, serta penjagaan memberikan manfaat, tidak hanya
pembangunan struktur baru struktur, sedimentasi dan bagi masyarakat tapi juga bagi
menjadi kewajiban kelompok mangrove dari aktivitas-aktivitas ekosistem dan lingkungan. Oleh
masyarakat. yang berpotensi mengganggu dan karena itu, penting bagi kami
merusak. Melalui pengelolaan untuk memastikan bahwa struktur
Di bawah mekanisme BioRights, perawatan yang dilakukan oleh selalu berada dalam kondisi yang
telah disepakati bahwa pekerjaan kelompok masyarakat, maka baik dan terawat, supaya struktur
perawatan struktur permeabel diharapkan pekerjaan perawatan permeabel dapat menjalankan
merupakan bagian dari kontribusi dapat dilaksanakan dengan fungsinya dengan baik”. ••
kelompok masyarakat yaitu cepat dan baik. Kelompok bisa
berupa waktu dan tenaga kerja, memantau secara langsung
sementara program BwN akan kondisi struktur setiap hari,
menyediakan material dan sehingga apabila ada kerusakan
logistik. Kelompok masyarakat, bisa langsung diperbaiki.
* Community Development Officer
yang terlibat dalam pekerjaan Proses perawatan struktur yang Wetlands International Indonesia
ini adalah 4 kelompok dari baik akan berimbas kepada
Desa Bedono, Timbulsloko, kemampuan struktur untuk *** Project Coordinator
Surodadi dan Desa Tugu. Kasus menjalankan fungsinya. Jika Building with Nature Indonesia
khusus adalah kelompok dari struktur selalu terjaga dalam Wetlands International Indonesia
Desa Tugu, yang tidak memiliki kondisi yang baik, maka proses
struktur permeabel di desanya sedimentasi dan rekrutmen alami

Vol. 26 No. 4, Desember 2018  19


Gambar 3. Sedimentasi dan pertumbuhan mangrove alami di belakang lokasi struktur permeabel di Desa Timbulsloko (Foto: Apri).
Konservasi Lahan Basah

..... sambungan dari halaman 5


Valuasi Ekonomi Ekosistem Mangrove .....

Tabel 2. Hasil pemetaan stakeholder pada lokasi penelitian di Kota Serang dan Kabupaten Demak.

Nama Lokasi Key Player Subject Context Setter Crowd


Sawah Luhur Bappeda, BPBD, DLHD, DKP, BKSDA, Dinas Sosial Dinas Pariwisata
petambak, masyarakat, KPAPPD, dan dan Dinas
Wetlands International Indonesia Pekerjaan Umum
Banten Bappeda, BPBD, DLHD, DKP, petambak, Dinas Sosial Dinas Pariwisata dan
kelompok penghijauan Kelurahan Dinas Pekerjaan Umum.
Banten, dan masyarakat Kelurahan
Banten
Timbulsoko dan Pemerintah desa, masyarakat Desa PMI Dinas Sosial
Morodemak Timbulsloko/Desa Morodemak,
Wetlands International Indonesia,
Mitra BWN, petambak, kelompok
masyarakat Barokah/Mina Sido
Mumbul, DLHD, BPBD, BUMDes,
Bappeda dan Blue Forest

Tabel 3. Rekomendasi strategi bagi Pemerintah Kota Serang dan Kabupaten Demak, hingga pemerintah di
tingkat desa/kelurahan.

No. STRATEGI Rekomendasi Umum


Kota Serang, Provinsi Banten
Kelurahan Sawah Luhur: Strategi AGRESIF (1) Inventarisasi distribusi dan identifikasi kondisi
1 Sosialisasi terkait manfaat ekosistem mangrove serta laju kerusakan mangrove.

2 Penyusunan Perdes/aturan lainnya yang (2) Peningkatan kapasitas.


memberikan insentif dan disinsentif untuk aplikasi (3) Rehabilitasi yang berkesinambungan.
tambak tumpang sari (silvofishery).
(4) Penetapan kawasan tambak sebagai kawasan
3 Promosi potensi sumber daya alam dan sumber daya
lindung/greenbelt.
manusia (a.l. ekowisata mangronve).
4 Kegiatan pemberdayaan masyarakat yang fokus (5) Penentuan kawasan greenbelt dan sempadan
terhadap peningkatan perekonomian masyarakat sesuai dengan peraturan yang berlaku, atau
melalui usaha pembuatan produk makanan minimal sempadan Kota Serang sebesar 232
berbahan dasar ikan dan mangrove, dengan tetap meter.
mempertimbangkan konsep keberlanjutan dan (6) Mendorong penentuan fungsi dan zona kawasan
kelestarian mangrove. konservasi ekosistem esensial.
Kelurahan Banten: Strategi DEFENSIF (7) Penetapan kebijakan perlindungan dan
1 Memberikan bantuan finansial untuk mendukung pengelolaan mangrove dan penegakan hukum.
kegiatan silvofishery dan pembuatan Alat Pemecah
(8) Peningkatan ketahanan masyarakat pesisir.
Ombak (APO) sebagai bentuk adaptasi tehadap
perubahan iklim dan bencana abrasi. (9) Promosi kawasan ekowisata mangrove.
2 Mempertimbangkan penggunaan teknologi hybrid (10) Insentif atau disinsentif kepada pemilik lahan
engineering untuk mengatasi erosi/abrasi pantai. tambak yang mengadopsi konsep tumpang sari
3 Peningkatan kapasitas masyarakat dalam (silvofishery).
melaksanakan penerapan kegiatan silvofishery dan
(11) Pemberdayaan masyarakat yang difokuskan
tindakan adaptasi lainnya. pada peningkatan perekonomian masyarakat
4 Pelibatan LSM lokal untuk melakukan pendampingan berbahan komoditas/kekayaan setempat, yang
bagi kelompok-kelompok masyarakat yang dikembangakan secara berkelanjutan.
melakukan kegiatan rehabilitasi ekosistem
(12) Reformasi birokrasi di dalam instansi, sehingga
mangrove.
tidak terlalu sering terjadi rotasi atau perombakan
kepemimpinan.
20  Warta Konservasi Lahan Basah
Konservasi Lahan Basah

Hasil valuasi menunjukkan bahwa Pada analisa stakeholder, dilakukan Diharapkan, hasil kajian ini dapat
Desa Morodemak memiliki nilai pemetaan pengaruh dan kepentingan menjadi sumber informasi dan alat
manfaat ekonomi tertinggi, yaitu para stakeholder, menghasilkan empat advokasi, guna mendorong lahirnya
pada kisaran 46 milyar rupiah/tahun, kategori stakeholder, yakni: keyplayer kebijakan pemerintah (daerah)
diikuti oleh Sawah Luhur (44 milyar (stakeholder paling aktif, yang juga yang tepat dan berkesinambungan
rupiah/tahun), Banten (37 milyar memiliki pengaruh dan tingkat mengenai pengurangan risiko
rupiah/tahun) dan Timbulsloko kepentingan yang tinggi), Subject bencana, khususnya di wilayah
(22 milyar rupiah/tahun). Nilai (memiliki kepentingan tinggi, namun Kota Serang, Provinsi Banten,
manfaat warisan dan nilai manfaat pengaruh yang rendah, biasanya dan Kabupaten Demak, Provinsi
keberadaan merupakan komponen memiliki kekuatan memengaruhi Jawa Tengah. Lebih jauh, kegiatan
yang mendominasi di semua desa. Ini stakeholder lain), Context setter studi dan kajian valuasi ekonomi
menunjukkan bahwa masyarakat di (memiliki pengaruh tinggi, namun ekosistem mangrove ini dapat
semua lokasi kajian, menetapkan nilai kepentingan rendah, perlu didekati dijadikan contoh bagi wilayah
kompensasi dan nilai kesanggupan dan dipantau), serta Crowd (memiliki pesisir lainnya di Indonesia, dalam
untuk mempertahankan asset pengaruh dan kepentingan yang menginventarisir data-data terkait
mangrove sangat tinggi. Dari sisi rendah, perlu dilibatkan dalam aspek-aspek ekologi, sosial, ekonomi,
manfaat langsung, nilai tambak proses diskusi dan pengambilan dan kelembagaan suatu wilayah
masih mendominasi, disusul dengan keputusan), lihat Tabel 2. Sementara pesisir. ••
nilai yang diperoleh dari kegiatan itu, berdasarkan analisa SWOT,
ekowisata. Sementara itu fungsi terangkum beberapa rekomendasi * Project Staff
mangrove sebagai breakwater umum bagi Pemerintah Kota Serang ** Programme Coordinator: Wetlands
memiliki nilai yang mendominasi dari dan Kabupaten Demak, termasuk di Conservation and Restoration
kategori manfaat tidak langsung. tingkat kelurahan/desa, (Tabel 3). ** Environmental Expert

No. STRATEGI Rekomendasi Umum


Kabupaten Demak, Provinsi Jawa Tengah
Desa Timbulsloko: Strategi DEFENSIF (1) Menetapkan jarak minimal sempadan pesisir
1 Memaksimalkan peran serta Kelompok Masyarakat dalam Kabupaten Demak sebesar 1.218 meter.
melakukan berbagai kegiatan konservasi dan rehabilitasi (2) Perlu upaya untuk menerbitkan peraturan
mangrove dan pengembangan usaha alternatif. di tingkat kabupaten tentang pengelolaan
2 Pemerintah desa menyelenggarakan pelatihan pembuatan lingkungan wilayah pesisir dan non-pesisir dan
usaha alternatif dan program bantuan/ pelatihan pengadaan peraturan terkait zonasi kawasan mangrove dan
pupuk dan pakan organik. jalur hijau (green belt).
3 Optimalisasi pengawasan dan pendampingan bagi (3) Perlu kerja sama berbagai pihak, seperti Dinas
pelaksanaan peraturan desa terkait perlindungan kawasan Pariwisata, Dinas Kebersihan, Dinas Kesehatan,
pesisir. Dinas Lingkungan Hidup, Bappeda, BPBD,
4 Pendampingan dan pemberian informasi yang lebih intensif perusahaan, dan NGO untuk kegiatan restorasi/
terkait pengelolaan tambak yang sesuai dengan konsep rehabilitasi mangrove yang efektif.
ramah lingkungan (silvofishery). (4) Perlu mendorong terbitnya peraturan di tingkat
5 Pendirian BUMDes. kabupaten yang mengatur status banjir rob
sehingga anggaran untuk mengatasi banjir rob
6 Outreach untuk replikasi.
dapat dialokasikan dengan terorganisir dan
7 Pengumpulan data atau fakta-fakta yang mendukung upaya terstruktur untuk membantu masyarakat desa.
pencegahan laju penurunan muka tanah.
(5) Perlu dibentuk Forum Pengurangan Resiko
8 Optimalisasi kegiatan revitalisasi dan peningkatan kapasitas Bencana (PRB).
ketahanan dan ekonomi masyarakat dalam menghadapi
(6) Perlu adanya upaya mendorong masyarakat
bencana.
untuk terlibat di dalam membangun sistem
Desa Morodemak: Strategi DIVERSIFIKASI peringatan dini (Early Warning System).
1 Perlu adanya penyediaan sarana dan prasarana pengolahan (7) Diperlukan kegiatan pemberdayaan masyarakat
sampah yang memadai. yang difokuskan untuk mengubah paradigma
2 Perlu adanya peningkatan kesadaran masyarakat terkait masyarakat terhadap sampah.
bahaya dan dampak yang akibat buang sampah di sembarang
(8) Perlu mendorong dan mengembangkan
tempat, dan upaya peningkatan kapasitas masyarakat dalam
pasar bagi hasil-hasil kegiatan ekonomi
melakukan pengelolaan sampah.
berbasiskan produk lokal yang diproduksi
3 Perlu adanya peraturan yang mengatur insentif dan secara berkelanjutan (seperti produk berbasis
disinsentif baik bagi masyarakat/ kelompok masyarakat yang mangrove dan ikan).
mengolah sampahnya dengan baik, maupun masyarakat yang
melakukan rehabilitasi mangrove di Desa Morodemak. Vol. 26 No. 4, Desember 2018  21
Berita Lahan Basah

Rapat Tahunan
Perencaaan Program dan Pengembangan Strategi

U
ntuk lebih memantapkan rangka mengembangkan strategi pencapaian strategi pendanaan
langkah dan menajamkan dan mencapai sasaran yang lebih tersebut.
strategi organisasi di tahun- baik di tahun depan.
tahun berikutnya, Wetlands Suasana kekeluargaan yang biasa
International Indonesia di Dari dua hari pertemuan, tercatat dijalani staf setiap hari kerja, menjadi
penghujung tahun 2018 telah beberapa visi dan catatan penting, lebih bertambah ceria dan kompak
menyelenggarakan pertemuan antara lain pesan global Wetlands pada malam keakraban di sesi I hari
tahunan bagi seluruh anggotanya International yang disampaikan pertama. Dua hari dengan suasana
(Annual Staff Meeting). Pertemuan oleh Head of Program Wetlands berbeda tentu menjadi motivasi
tahun ini diselenggarakan di International Indonesia dari dan penyegaran tersendiri bagi staf,
Bogor, tepatnya di Bumi Katulampa hasil Global Annual Meeting di mengingat setahun telah ‘bergelut’
Convention Resort, pada tanggal 19- Bhubaneswar, India, di bulan dengan berbagai tugas masing-masing
20 Desember 2018. Oktober 2018, tentang pentingnya dalam suasana kantor yang sama.
menjaga keselarasan antara misi
Pertemuan yang rutin dilakukan dan pesan-pesan yang dibawa Rapat tahunan perencanaan program
setiap tahunnya ini, bertujuan oleh Wetlands International ini merupakan kegiatan yang positif
untuk melihat secara detil global dengan misi Wetlands dipandang dari banyak aspek,
penyelenggaraan seluruh International Indonesia. Catatan terutama dalam upaya membina
kegiatan organisasi di tahun penting lainnya adalah arahan komunikasi dan hubungan yang kuat
2018, serta strategi besar yang dari Head of Office Wetlands secara internal. Seperti yang pernah
akan diterapkan di tahun 2019. International Indonesia yang dikemukakan oleh Pramoedya Ananta
Analisa SWOT (Strength, Weakness, menjadi landasan kerja di tahun Toer: ‘Kalau ada persatuan semua
Opportunity dan Threats), menjadi 2019, yaitu pengembangan bisa kita kerjakan, jangankan rumah,
metode efektif dalam memetakan strategi ‘fund raising’ untuk gunung dan laut bisa kita pindahkan’.
kelemahan-kelemahan serta keberlanjutan organisasi beserta ••
kekuatan apa saja yang dimiliki program-programnya di masa
organisasi di tahun 2018. Berbekal datang. Setiap staf diajak dan (Dilaporkan oleh Maulyati Nuraini Slamet,
hasil analisa tersebut, seluruh staf diberikan kebebasan untuk Policy, Advocacy and Communications
bertanggung jawab untuk lebih berkontribusi secara kreatif Coordinator
meningkatkan kinerjanya dalam dan inovatif untuk mendukung

22  Warta Konservasi Lahan Basah


Dokumentasi Perpustakaan

Alikodra, H.S. 2018. Konservasi Partners For Resilience Indonesia. Terpadu di Kawasan Pesisir.
Burung Air Perjuangan Melawan 2018. A Journey for Thousand Wetlands/PFR. viii + 34 pp.
Kepunahan. IPB Press. xxxvi + 211 Smiles: Stories for Resilient
pp. People. Wetlands/PMI/CARE/ Tamrin, A., Iwan
Climate Centre. 25 pp. T.C.W dan M.
IUCN/WRI. 2018. Pedoman Metode Ilman. 2018.
Evaluasi Kesempatan Restorasi Pengelolaannya. Studi Kasus: Valuasi Ekonomi
(MEKAR). IUCN/WRI. 125 pp. Kelurahan Sawah Luhur, Kelurahan Ekosistem
Banten, Desa Timbulsloko dan Mangrove –
Panitia Konferensi Tenurial. 2017. Desa Morodemak. Tantangan dan
Mewujudkan hak-hak Rakyat: Stretagi
Reformasi Tanah dan Pengelolan Sutaryo, D. 2018. Potensi Aplikasi
Hutan di Indonesia. Panita Struktur Permeabel dalam Wetlands
Konferensi Tenurial. xvii + 206 pp. Pengelolaan Resiko Bencana International
Indonesia. Bogor. xxii + 191 pp.

Vol. 26 No. 4, Desember 2018  23


24  Warta Konservasi Lahan Basah

Anda mungkin juga menyukai