Oleh :
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATAPENGANTAR...........................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang...................................................................................1
1.2 RumusanMasalah...............................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Gambaran Umum Wilayah………………………………………...
3.1 Kesimpulan........................................................................................8
3.2 Saran.................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................9
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini, yaitu :
a. Mengetahui Fakta terjadinya bencana banjir.
b. Mengetahui Faktor Penyebab dampak banjir.
c. Mengetahui Upaya Yang Telah Dilakukan.
d. Mengetahui Strategi Cara Mengatasi
BAB II
PEMBAHASAN
laut dengan kemiringan berkisar dari 0 sampai 300, suhu rata-rata 26ᵒC,
curah hujan rata-rata 149 Mm/bln, awal musim hujan jatuh pada awal bulan
september dengan rat-rata hari hujan setiap bulan 11-13 hari dan biasanya
25Mm/bln.
jenis tanah ini adalah berwarna kuning kemerahan dan berpasir pada
bagian atas yang memiliki struktur tanah lebut bagian atas dengan ph
tanah 4-5. Tanah jenis ini sangat cocok di gunakan untuk tanaman
perkebunan.
2.2.3 Kondisi Hidrologi
Banjir adalah kondisi air yang menenggelamkan atau mengenangi suatu area atau
tempat yang luas. Banjir juga dapat mengacu terendamnya daratan yang semula tidak
terendam air menjadi terendam akibat volume air yang bertambah seperti sungai atau
danau yang meluap, hujan yang terlalu lama, tidak adanya saluran pembuangan sampah
yang membuat air tertahan, tidak adanya pohon penyerap air dan lain sebagainya.
Banjir adalah bencana akibat curah hujan yang tinggi dengan tidak diimbangi
dengan saluran pembuangan air yang memadai sehingga merendam wilayah-wilayah
yang tidak dikehendaki oleh orang-orang yang ada di sana. Banjir bisa juga terjadi
karena jebolnya sistem aliran air yang ada sehingga daerah yang rendah terkena dampak
kiriman banjir.
Banjir juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas saluran air,
terutama di kelokan sungai. Banjir sering mengakibatkan kerusakan rumah dan
pertokoan yang dibangun di dataran banjir sungai alami. Meski kerusakan akibat banjir
dapat dihindari dengan pindah menjauh dari sungai dan badan air yang lain, orang-orang
menetap dan bekerja dekat air untuk mencari nafkah dan memanfaatkan biaya murah
serta perjalanan dan perdagangan yang lancar dekat perairan. Manusia terus menetap di
wilayah rawan banjir adalah bukti bahwa nilai menetap dekat air lebih besar daripada
biaya kerusakan akibat banjir periodik.
2.3 Faktor Penyebab Dampak Banjir
1. Penebangan Hutan Liar
Faktor yang menyebabkan terjadinya bencana banjir pada suatu kawasan yang
pertama adalah penebangan hutan liar. Dimana hutan memiliki fungsi sebagai daerah
resapan air yang baik.
2. Pemanfaatan Lahan Untuk Kepentingan Yang Berlebihan
Dimana seringkali pihat PT ataupun inividu masyarakat berbuat sesuka hati
menggunakan lahan yang tersedia untuk kepentingan pribadinya seperti membangun
pabrik, memperluas kebun kelapa sawit, maupun bangunan pribadi. Karena adanya
sifat egois oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab ini yang memanfaatkan
lahan seenaknya tanpa mendapat sanksi. Bahkan, cara mendapatkan lahannya
terkadang sangatlah tidak manusiawi seperti membakar hutan.
3. Efek Rumah Kaca
Merupakan dampak negatif dari berbagai kegiatan manusia seperti membakar
sampah, penggunaan kendaraan pribadi yang menyebabkan polusi kendaraan, hingga
asap yang dikeluarkan pabrik industri yang lama kelamaan dapat merusak lapisan
ozon.
4. Sampah Yang Dibuang Sembarangan
Sampah yang semakin lama menumpuk karena banyaknya penggunaan barang
sekali pakai seperti kantong plastik, sedotan, hingga masker yang sulit untuk didaur
ulang. Jika sampak terus menumpuk maka aliran air akan tersumbat sehingga volue
air yang ada akan semakin deras dan dapat menyebabkan banjir.
5. Membangun Pemukiman di Tepi Sungai / Kali
Dengan adanya pemukiman ditepi sungai ini seringkali membuat aliran sungai
yang menjadi jauh lebih sempit dan tanah yang dijadikan pemukiman tersebut akan
rentan bencana tanah longsor.
6. Curah Hujan Yang Tinggi
Adanya Curah Hujan yang tinggi membuat produksi air yang berlebih dan
seringkali tanah tidak menyerap airitu semua yang menyebabkan munculnya
genangan.
7. Kawasan Drainase Yang Sedikit
Drainase berguna untuk mencegah terjadinya bencana banjir, dimana dapat
mengurangi kelebihan air dari suatu kawan dan juga lahan serta sebagai pengendali air
ke permukaan guna memperbaiki genangan air yang ada
8. Siste Tata Kelola Ruang Yang Kurang Tepat
Dengan adanya pebangunan gedung maupun lahan yang digunakan untuk
kepentingan pribadi, seringkali daerah resapan air yang digunakan untuk penyerapan
air dikesampinkan yang memmbuat aliran air lambat dan tanah sulit menyerap air
9. Kurangnya Lahan Hijau Yang Menyebabkan Tanah Tidak Mampu Menyerap Air
10. Penggunaan Air Tanah Berlebih
11. Berada Di Dataran Rendah
12. Kiriman Air dari Dataran Tinggi
13. Tsunami
14. Bendungan Tidak Bekerja dengan Baik
15. Luapan Lumpur
16. Daerah Resapan Air yang Tidak Bekerja Maksimal
2. Kerugian Ekonomi
Secara materi korban banjir akan banyak kehilangan barang perabotan bahkan rumah
bisa rusak. Selain itu mereka juga sulit bekerja untuk beberapa waktu sehingga
mereka banyak kerugian yang besar dari segi ekonomi.
3. Kesulitan Air Bersih
Ketika banjir hampir semua wilayah tergenang air kotor hal ini menyebabkan
masayarakat sulit untuk mendapat air bersih. Untuk air minum biasanya
menggunakan air golon atau isi ulang, sedangkan air untuk mandi cukup sulit yang
memaksa pengungsi banjir menahan untuk tidak mandi karena keterbatasan air bersih.
4. Timbulnya Penyakit
Air dari banjir yang kotor, kekurangan air bersih, dan banyak genangan sangat
memicu wabah penyakit yang kerap di derita warga yang daerahnya kebanjiran.
Terutama kalangan anak-anak dan lanjut usia yang rentan terserang penyakit seperti
gatal, diare bahkan sampai demam berdarah.
Saat terjadi bencana banjir, maka hal-hal yang harus dilakukan adalah berikut ini
menurut BNPB :
a. Apabila banjir akan terjadi di wilayah Anda, maka simaklah informasi dari berbagai
media mengenai informasi banjir untuk meningkatkan kesiapsiagaan.
b. Apabila terjadi banjir, segeralah evakuasi ke tempat yang lebih tinggi.
c. Waspada terhadap arus bawah, saluran air, kubangan, dan tempat-tempat lain yang
tergenang air.
d. Ketahui risiko banjir dan banjir bandang di tempat Anda, misalnya banjir bandang
dapat terjadi di tempat Anda dengan atau tanpa peringatan pada saat hujan biasa atau
deras.
e. Apabila Anda harus bersiap untuk evakuasi: amankan rumah Anda. Apabila masih
tersedia waktu, tempatkan perabot di luar rumah atau di tempat yang aman dari banjir.
Barang yang lebih berharga diletakan pada bagian yang lebih tinggi di dalam rumah.
f. Matikan semua jaringan listrik apabila ada instruksi dari pihak berwenang. Cabut alat-
alat yang masih tersambung dengan listrik. Jangan menyentuh peralatan yang
bermuatan listrik apabila Anda berdiri di atas/dalam air.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Banjir di Indonesia sekarang terjadi dimana-mana, yang menjadi faktor terjadinya
banjir tersebut ada dua yaitu faktor dari alam dan faktor dari ulah manusia. Faktor dari alam
sendiri tidak dapat kita salahkan, karena penyebabnya adalah hujan deras yang tidak ada
hentinya. Sedangakan faktor dari ulah manusia antara lain penebangan hutan secara liar,
membuang sampah sembarangan dan pembakaran hutan. Partisipasi masyarakat dalam
menanggulangi masalah banjir masih sangat kurang. Begitu juga dengan peran pemerintah
masih sangat dominan pada setiap tahap bencana.
3.2 Saran
Berbagai macam bencana alam telah terjadi di mana-mana dan disebabkan dari
berbagai macam faktor. Salah satunya adalah banjir. Untuk itu sekarang kita harus
memulihkan kembali lingkungan di sekitar dan memaksimalkan pengelolaan lingkungan
agar dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Untuk itu, kita harus mulai menerapkan usaha-
usaha untuk mencegah ataupun mengatasi resiko terjadinya bencana alam tersebut. Dan kita
juga harus menjaga dan melestarikan lingkungan sekitar untuk warisan di masa mendatang.
DAFTAR PUSTAKA
BNPB. (2017). Buku Saku Tanggap Tangkas Tangguh Menghadapi Bencana. Jakarta: BNPB.
Christian, K. R., Jayanti, S., & Widjasena, B. (2015). Analisis Sistem Tanggap Darurat
Bencana Banjir di Rumah Sakit Mardi Rahayu Kudus. Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-
Journal) , 465
https://rizkaramadhaniablog.wordpress.com/2017/11/21/makalah-penelitian-geografi-tentang-
banjir/
https://ilmugeografi.com/bencana-alam/cara-menanggulangi-banjir-bandang