Anda di halaman 1dari 36

12/13/2021

Pendahuluan

Unggul Nugroho Edi, MT

1
12/13/2021

Pendahuluan
Final Control Element (FCE)
 FCE paling Umum -> Control Valve (CV)
 “alat yang dirancang untuk mengubah besarnya
aliran fluida pada pipa”.
 Control valve bekerja dengan cara menghambat
aliran fluida melalui pipa atas perintah sinyal ter-
otomatisasi
 Desain control valve:
 Control aliran fluida diskrit (on/off).
 Control untuk menaik-turunkan (throttle) aliran fluida
antara kondisi terbuka penuh dan tertutup penuh.

2
12/13/2021

Komponen Utama CV
 Body Valve : Berisi semua komponen mekanik untuk
mempengaruhi besarnya aliran Fluida.
 Actuator: Bagian yg memberikan daya Mekanik Komponen-
untuk menggerakkan Komponen dalam body valve
komponen CV
Actuator
Yoke

POSITIONER

Bonnet

Body

3
12/13/2021

Body Valve Jenis CV berdasarkan Body


• Bagian yg sesungguhnya 1. Sliding-stem Valve
mengatur Besarnya aliran Aktuasi dengan
Fluida. gerakan naik turun
linier
• Terdiri dari :
• Housing
• Valve Trim
• Bonnet

• Persyaratan Tekanan ,
Temperatur dan Korosi.

4
12/13/2021

Sliding Stem Valve Sliding Stem Valve


 Globe Valve  Neddle Valve
Mengatur aliran
fluida dengan
mengubah jarak
antara plug yang
dapat digerakkan
terhadap seat yang
statis

5
12/13/2021

Jenis Jenis CV berdasarkan Body


Sliding Stem Valve
 Gate Valve 2. Rotary Stem Valve
 Besar Aliran bergantung putaran poros untuk
mengaktuasi trim dan mengatur bukaan valve.

6
12/13/2021

Bonnet
Ball Valve dan Disk Valve  Control Valve yang digerakkan dengan stem memerlukan
mekanisme yang memungkinkan gerakan stem yang
bebas namun mampu menyegel fluida proses sehingga
tidak terjadi kebocoran antara stem yang sedang bergerak
dan body valve.
 Mekanisme segel ini dikenal sebagai Packing.
 Packing pada sliding-valve berada di dalam bagian valve
body yang disebut Bonnet
 Bonnet merupakan komponen control valve yang
menyediakan penutup (closure) bagi stem valve dan body.
 Harus melepas Bonnet agar mendapat akses ke valve trim
untuk tujuan Repair dan/atau penggantian.

7
12/13/2021

Standard Bonnet Extension Bonnet


Digunakan pada sebagian
besar aplikasi dimana
Temperatur Service di
 Digunakan baik
bawah 250OC dan tidak untuk service
ada Resiko terbentuknya temperatur rendah
pembekuan pada stem. atau tinggi untuk
melindungi packing
terhadap temperatur
yang ekstrem.

8
12/13/2021

Bellows Seal Bonnet


Radiation Fin Bonnet
 Digunakan pada aplikasi  untuk Temperatur
dimana tidak boleh ada
toleransi terhadap fluida proses sama
kebocoran sepanjang atau lebih besar dari
stem.
 Digunakan saat fluida 250OC.
proses beracun, volatile  sirip pendingin
atau mengandung
radioaktif. horizontal pada
 Standard packing box bonnet menyediakan
dapat digunakan bersama
bellows seal bonnet cukup pembuangan
sebagai fitur safety jika panas secara radiasi.
bellow mengalami
kegagalan.

9
12/13/2021

Bonnet
 Packing berbentuk beberapa
cincin konsentrik
 Ditekan ke bawah dari atas Bonnet
oleh packing flange untuk
memberikan gaya tekan  Nut harus secara periodik disetel untuk
sekeliling valve stem. mengkompensasi kelelahan (fatigue) tekan dan /atau
 Tidak terlalu kencang keausan packing ring.
mengeratkan nut shg terlalu-
menekan bahan packing
 sehingga packing mengalami
gesekan yang berlebihan pada
valve stem.
 Menghalangi gerakan valve
stem secara presisi dan akan
membuat keausan pada stem
dan packing.
 meningkatkan kemungkinan
kebocoran packing.

10
12/13/2021

Bonnet  Dua set packing ring terpisah


Packing
oleh selembar logam (lantern  Bahan packing yang paling umum: Teflon (PTFE)
ring). dan grafit.
 Lantern ring sebagai pemisah
yang memungkinkan pelumas  Teflon lebih baik untuk masalah gesekan dan
dimasukkan melalui port keausan stem. Teflon juga agak tahan terhadap
lubrication agar memasuki serangan dari berbagai jenis zat kimia, sayangnya,
kedua set packing dari tengah
bonnet. Teflon memiliki range temperatur terbatas
• Tidak seperti bahan packing  Grafit adalah material packing dengan pelumasan
Teflon, bahan yang lain perlu mandiri (self lubricating) yang lain, dan memiliki
pelumasan.
range temperature yang lebih lebar daripada Teflon
 Tipe pelumas yang sangat
popular ialah gemuk silicone. namun menciptakan gesekan stem yang lebih besar
Gamuk silicone memperbaiki dibanding Teflon.
aksi stem valve dan
mengurangi gesekan.

11
12/13/2021

Latihan
Packing  Besar kecilnya Flowrate Fluida pada Sliding stem
 Packing grafit juga mempunyai sifat tidak control valve ditentukan oleh:
menguntungkan yaitu menyebabkan korosi (Perubahan Kekuatan spring ; Perubahan indicator ;
galvanic antara logam stem dan bonnet karena Perubahan jarak seat dan plug ; Perubahan aksi
konduksi listriknya. control valve)
 Washer dengan Seng yang dikorbankan (Sacrifical
Zinc) kadang ditambahkan untuk membantu
mengurangi korosi, namun hal ini hanya menunda
dan tidak mencegah kerusakan korosi pada stem.
 Material Packing yang bersifat Hybrid, seperi Teflon
yang diperkuat dengan karbon, mengkombinasikan
karakteristik terbaik dari kedua teknologi.

12
12/13/2021

Latihan Actuator Valve


 Bagian utama Control valve terdiri dari:  Menyediakan gaya gerak untuk mengoperasikan
(Body, stem dan bonnet ; body, actuator dan mekanisme valve.
Positioner; Body dan Packing; Body dan Actuator)  Baik control valve sliding-stem dan Rotary memiliki
pemilihan actuator yang sama: Pneumatic, Hidrolik,
Motor listrik, dan Hand (manual)

13
12/13/2021

Actuator Pneumatic
 Menggunakan tekanan udara untuk menekan Diafragma
fleksibel atau Piston untuk menggerakkan mekanisme Actuator Pneumatic - Diafragma
valve.  Diafragma terlingkup dalam
Case dimana didalamnya
tekanan pneumatic dari
controller atau positioner
dikenakan pada satu
bagian dari dua ruang
 akan menjadi ruang
bertekanan.
 Tekanan udara pada
diafragma fleksibel dilawan
oleh range spring dan gaya
unbalanced pada valve
plug.

14
12/13/2021

Actuator Pneumatic - Diafragma Actuator Pneumatic - Piston


 Ruang bagian bawah dapat  Kelemahan utama actuator diafragma dan pegas
dibuat bertekanan (udara
menekan ke atas) dan sinyal adalah kemampuan dorongan yang relative terbatas.
udara dari sistem control
dapat dihubungkan padanya.  Actuator diafragma biasanya bekerja dengan supply
 Dengan Venting pada bagian udara dengan range 20-100 kPa atau 40-200 kPa.
atas ruang dan dengan
mengubah susunan  Sebagian besar gaya yang ditimbulkan oleh
pemasangan pegas sehingga diafragma diserap oleh pegas dan tidak
gerakan stem ke atas akan
menekanya, kenaikan menghasilkan output. Pemakaian Actuator spring
tekanan sinyal control pada dan diafragma berkurang untuk kebutuhan dorongan
ruang bagian bawah akan
mengakibatkan gerakan stem yang melebihi sekitar 10kN.
ke atas.

15
12/13/2021

Actuator Pneumatic - Piston Actuator Pneumatic - Piston


 Pneumatic piston Actuator adalah pilihan ekonomis  Tersusun dari part-part
ketika diperlukan persayaratan dorongan dan Torsi yang logam, actuator piston
melebihi kemampuan actuator diafragma. Actuator piston cocok untuk service
biasanya bekerja dengan tekanan suplly 350-1000 kPa. pada aplikasi temperatur
 Meskipun actuator ini dapat dipasang dengan pegas ambient tinggi atau
pengembali, konstruksi ini memiliki kemampuan terbatas. kelembaban tinggi.
Actuator piston yang digunakan untuk service throttling
memerlukan positioner double action yang akan secara
simultan me-load dan unload sisi berlawanan dari piston.
Beda tekanan yang dihasilkan pada piston
mengakibatkan travel ke arah sisi tekanan lebih rendah.

16
12/13/2021

Actuator Pneumatic
Actuator Pneumatic - Piston  Tekanan udara untuk menggerakkan actuator pneumatic dapat secara
langsung berasal dari output controller pneumatic proses, atau dari
 kelemahan utama Actuator Piston adalah memerlukan sebuah signal transduser (atau converter) yang menterjemahkan sinyal
elektrik menjadi sinyal tekanan udara.
positioner selama service throttling dan kurangnya sistem
fail-safe built-in. Transduser disebut sebagai konverter I/P atau “ I to P”, karena
menterjemahkan sinyal listrik arus (I) 4 – 20 mA DC menjadi sinyal
 actuator piston dibuat dengan spring pengembali, namun tekanan udara (P) 3 – 15 PSI.
penambahan spring membatasi gaya output actuator.
 Actuator Piston, disamping memiliki gaya dorong yang
lebih besar, memiliki dua keuntungan tambahan yang
membuatnya lebih dipilih untuk beberapa aplikasi yaitu:
(1) respon yang lebih cepat, dan (2) dapat dibuat untuk
menyalurkan gerakan linier yang sangat besar.

17
12/13/2021

Actuator Pneumatic
Aktuator Hidrolik
 Actuator hidrolik menggunakan tekanan cairan
untuk menggerakkan mekanisme valve.

18
12/13/2021

Aktuator Elektrik Aktuator Manual


 Kemajuan dalam desain motor dan rangkaian control motor  memerlukan campur tangan operator untuk
telah menjadikan teknologi valve yang dioperasikan dengan
motor (MOV) mengaktuasi:

19
12/13/2021

Travel Indicator Latihan


Untuk mengetahui gerakan stem:  Actuator yang menggunakan diaphragm dengan
tekanan udara sebagai penggeraknya disebut:
 Untuk mengetahui pergerakan stem digunakan alat:

20
12/13/2021

Valve Failure Mode Istilah terkait Failure Mode CV


 Parameter penting sebuah control valve adalah posisi  Input : sinyal yang menyebabkan valve merubah posisi
stroke. biasanya berupa sinyal pneumatik 3 – 15 psi atau
saat mengalami kegagalan daya penggeraknya. 20 – 100 kPa..
 Mode fail-safe dari valve pneumatic merupakan  Output : Output valve adalah fluida mengalir melalui
valve, berupa gas, uap dan cairan.
fungsi baik aksi actuator dan atau aksi valve body.  Aksi Direct : Aksi direct dari valve dapat ditentukan
dengan melihat hubungan antara input dan outputnya.
Untuk valve sliding-stem: Jika kenaikan input menyebabkan kenaikan output maka
dikatakan bahwa valve tersebut mempunyai aksi direct.
actuator direct-acting menekan Stem kebawah dengan naiknya tekanan,
 Aksi Reverse : Aksi reverse pada valve adalah
sementara actuator reverse-acting menaikkan stem dengan meningkatnya
tekanan.
berlawanan dengan valve yang mempunyai aksi direct.
Jika kenaikan input menyebabkan menurunnya output
Body sliding-stem valve direct-acting jika terbuka ketika stem diangkat, maka dikatakan valve tersebut mempunyai aksi reverse.
dan digolongkan reverse-acting jika dia menutup ketika stem diangkat.

21
12/13/2021

Istilah terkait Failure Mode CV Istilah terkait Failure Mode CV


 ATO – Air To Open berarti bahwa dengan bertambah  ATC – Air To Close. berarti bahwa dengan bertambah
besar-nya sinyal input ke control valve akan besarnya sinyal input ke control valve maka akan
menyebabkan Control valve makin membuka. menyebabkan Control Valve makin menutup.
 Direct – direct adalah istilah yang berhubungan  Reverse – Reverse adalah istilah yang berhubungan
dengan valve yang mempunyai aksi direct. dengan valve yang mempunyai aksi reverse.
 Fail Open – Jika sinyal yang menuju valve hilang maka
 Fail Closed – Jika sinyal yang menuju valve hilang
valve tipe ini bila terjadi kegagalan tersebut maka
maka valve tipe ini bila terjadi kegagalan tsb maka posisi valve akan membuka. Hal ini berarti bahwa
posisi valve akan menutup. Hal ini berarti bahwa adanya sinyal udara akan menutup valve dan oleh
adanya sinyal udara akan membuka valve dan oleh karena itu valve mempunyai aksi reverse.
karena itu valve mempunyai aksi direct.

22
12/13/2021

Valve Failure Mode


Valve Failure Mode  Kombinasi yang paling umum adalah menggabungkan body valve
direct-acting dengan actuator valve reverse atau direct-acting
 Control Valve Sliding-Stem dengan aktuator
pneumatic dapat dibuat air-to-open atau air-to-
close dengan mencocokkan jenis body dan
actuator yang bersesuaian.

Standar ISA Fail Close Standar ISA Fail Open

23
12/13/2021

Valve Failure Mode


 Teknis safety yang baik bahwa faktor resiko dari Latihan
proses menentukan failure mode valve yang sesuai
 Control Valve berikut
berjenis:
(FC, FO)

Input Signal
Gambar (a) : actuator dan valve body direct acting – akan membuka saat terjadi
kegagalan udara.
Gambar (b): Actuator reverse acting digabung dengan valve body direct acting –
akan menutup saat terjadi kegagalan udara.
Gambar c): Actuator Direct Acting dan valve body reverse acting – akan menutup
saat terjadi kegagalan udara.

24
12/13/2021

Valve Positioner
Latihan  Positioner adalah alat control gerakan yang
 Misal control valve jenis direct failure open mendapat
dirancang untuk secara aktif membandingkan posisi
input signal 12 psi maka: stem terhadap sinyal control, menyesuaikan tekanan
terhadap diafragma actuator atau piston hingga
(75% Terbuka ; 50% Terbuka; 25% terbuka ; terbuka tercapai posisi stem tepat.
penuh)
 Pada control valve, sinyal pneumatic yang
terakumulasi akan membentuk gaya yang akan
digunakan untuk melawan:…

25
12/13/2021

Valve Positioner
Latihan
Untuk menghilangkan hysteris dan
mempercepat aksi dari control valve  Fungsi positioner pada control valve adalah
supaya:
(Melemahkan sinyal ; Menepatkan posisi valve sesuai
sinyal dari controller; Menghambat sinyal;Melakukan
koreksi sinyal dari transmitter)

26
12/13/2021

Karakteristik Control Valve


 Adalah hubungan antara aliran yang melalui valve Karakteristik Control Valve
(dalam persen) dengan gerakan stem Control valve
 Pemilihan dari karakteristik valve yang benar adalah
(dalam persen).
sangat penting ketika akan merencanakan lup
pengontrolan, dengan kata lain sistem mungkin tidak
stabil dan sulit dikontrol secara efektip.

27
12/13/2021

Karakteristik Linier Karakteristik Equal Percentage


 kecepatan aliran adalah berbanding langsung dengan  perubahan kecil dari gerakan plug (dari 0 % sampai
gerakan valve pada presure drop konstan. Untuk 10% 50% gerakan plug) menghasilkan perubahan kecil
dari gerakan valve, valve akan melewatkan 10% dari pada aliran. Ketika gerakan plug naik melebihi 50%
kecepatan Cvnya; untuk gerakan 20% akan maka perubahan kecil dari posisi plug menghasilkan
melewatkan 20% dari kecepatan Cvnya dan perubahan yang besar dari aliran.
seterusnya.  Ketika plug, piringan (disc) atau ball valve dekat
 gerakan persentasi yang sama dari plug valve akan dengan seatnya maka alirannya kecil, sehingga
menghasilkan penambahan yang sama dari aliran pada perubahan pada kecepatan aliran juga kecil; dengan
pressure drop konstan melalui valve. aliran yang besar, maka plug , piringan (disc), atau
ball valve akan mendekati posisi buka penuh.

28
12/13/2021

Karakteristik Quick Opening Karakteristik Quick Opening


 perubahan kecil pada posisi plug valve menghasilkan  memberikan perubahan kecepatan aliran yang
perubahan besar pada kecepatan aliran yang melalui maksimum pada gerakan plug valve kecil, hal ini
valve. memberikan hubungan yang hampir linier. Tambahan
 Dari 0 persen sampai 40 persen gerakan plug valve, kenaikan selanjutnya pada gerakan valve tersebut
kemiringan dari grafik adalah curam. Dari 40 persen memberikan perubahan penurunan yang sangat tajam
sampai 100 persen gerakan plug valve, ketinggian pada kecepatan aliran, dan ketika plug valve
grafik keluar dimana terdapat perubahan kecil mendekati posisi buka penuh, perubahan pada
kecepatan aliran yang melalui valve ketika terjadi kecepatan aliran mendekati nol
perubahan gerakan plug valve.

29
12/13/2021

Karakteristik Quick Opening Karakteristik Control Valve


 plug valve quick opening digunakan terutama untuk  Karakteristikasi valve yang berbeda didapat dengan
kontrol on-off, tetapi juga cocok untuk beberapa membentuk kembali valve trim.
aplikasi dimana plug valve linier dapat ditetapkan  Sebagai contoh, profil plug dari globe valve single
 Aplikasi penggunaan valve tersebut adalah untuk ported, stem guided dapat dimodifikasi untuk
kontrol on/off dan untuk valve emergensi shut down mencapai karakteristik quick opening, linier dan
(ESD). equal-percentage yang umum.

30
12/13/2021

Karakteristik Control Valve Karakteristik Control Valve


 Karakteristik trim Cage-guided globe valve adalah  Pendekatan yang berbeda terhadap karakterisasian
fungsi dari bentuk port-nya. Saat plug naik, jumlah valve adalah menggunakan fungsi non-linier
luas port yang tidak tercover menentukan bentuk positioner dari trim non-linier.
grafik karakteristiknya:  Dengan “Pemrograman” positioner valve untuk
merespon dengan cara terkarakterisasi terhadap sinyal
perintah, adalah hal yang mungkin untuk membuat
valve linier bawaan yang berkelakuan quick opening,
equal-percentage atau apapun diantaranya.
 Positioner memodifikasi posisi stem valve seperti
fungsi karakteristik yang diinginkan bukan lagi secara
proporsional mengikuti sinyal seperti normalnya.

31
12/13/2021

Karakteristik Control Valve Latihan


 Memiliki keuntungan kenyamanan (khususnya jika  Control valve Quick Opening tepat diaplikasikan
valve telah diperlengkapi dengan sebuah positioner) untuk :
dibanding mengubah trim valve aktualnya. (on-off control ; Proses yang lambat ; Proces yang
cepat ; Heat exchanger dimana kenaikan yang lebih
besar dalam media pemanas atau pendingin)
 Pressure Safety Valve digunakan untuk :
(Mendeteksi dan mengurangi kelebihan tekanan;
Melepaskan kelebihan pressure ke atmosfir; Kembali ke
posisi menutup saat tekanan sudah berkurang dan berada
di bawah tekanan setting; Semua jawaban benar)

32
12/13/2021

Name Plate CV
Name Plate CV
Nomor Seri : Nomor seri berhubungan dengan nomor seri
gabungan dari valve dan aktuator.
Tipe : Berhubungan dengan apakah aksi valve tersebut air
to open (direct) atau air to close (reverse).
Tekanan diaphragma 3 sampai 15 PSI : Informasi ini
berhubungan dengan range tekanan operasi diaphragma
teristal. Range tekanan ini berbeda dengan range bench
set.

33
12/13/2021

Name Plate CV
Name Plate CV
Nomor Seri : Nomor seri berhubungan dengan nomor seri Bench Set : Karena tekanan operasi proses memakai gaya pada plug valve maka
gabungan dari valve dan aktuator. hal ini perlu bench set valve yang berbeda dengan range operasi 3 – 15 psi. Ketika
valve diinstal maka stroke yang sebenarnya adalah 3 sampai 15 psi sinyal input.
Tipe : Berhubungan dengan apakah aksi valve tersebut air
Ukuran Bodi: Ukuran bodi berhubungan dengan ukuran valvenya itu sendiri.
to open (direct) atau air to close (reverse). Ukuran valve yang umum adalah dua inch.

Tekanan diaphragma 3 sampai 15 PSI : Informasi ini


berhubungan dengan range tekanan operasi diaphragma Rating valve yang dimaksud disini adalah kemampuan valve untuk memberikan
teristal. Range tekanan ini berbeda dengan range bench aksi yang tepat pada range dan presure tertentu.
Contoh : Temperatur operasi : 700 C.
set. Tekanan operasi : 22 kg/cm2
ternyata diperlukan control valve dengan carbon steel body yang mempunyai
rating 150.

34
12/13/2021

Name Plate CV
Travel : Berhubungan dengan stroke valve atau jarak plug yang akan bergerak dari
tutup penuh atau buka penuh.
Material Bodi: Material bodi berhubungan dengan tipe logam bahan bodi valve. Latihan
Karakteristik Flow : Karakteristik flow berhubungan dengan tipe plug yang ada  Kemampuan valve bekerja dgn tepat pada temperatur
didalam valve. Karakteristik plug biasanya linier, equal percentage dan quick
openeing. dan pressure tertentu merupakan:
Material Plug : Material plug biasanya berbeda dengan material bodi
(Valve Characteristic ; Range ability ; Rating ;
valve.Informasi diatas adalah informasi penting tentang control valve. Informasi Capacity)
ini penting untuk menentukan apakah valvenya sesuai dengan aplikasi atau tidak.
Informasi secara lengkap tentang valve dapat ditemukan pada lembaran spesifikasi
ISA yang telah dilengkapi pada setiap control valve dalam lup proses.
Lembaran-lembaran tersebut berisi spesifikasi operasi untuk valve dan penting
untuk pemeliharaan yang benar dan prosedur reparasi.

Range ability
Range ability adalah perbandingan antara maximum dan minimum flow yang bisa
dikontrol. Jadi range ability menentukan daerah dimana valve bekerja dengan baik
sesuai dengan yang diharapkan.

35
12/13/2021

Terima Kasih

36

Anda mungkin juga menyukai