Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH KAPITA SELEKTA

Electrical Engineering In Oil & Gas

Disusun Oleh:
Nama : Ahmad Arif Zulfikar
NIM : 111-11-2010
Teknik : Elektro

INSTITUT TEKNOLOGI INDONESIA


2015

KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wata ala, karena berkat
rahmat-Nya kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul Electrical Engineering in Oil &
Gas.
Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Kapita Selekta.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga makalah
ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi sempurnanya makalah
ini.
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk
pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Tangerang, 13 Juni 2015

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................... 1
DAFTAR ISI............................................................................................................... 2
BAB I.......................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN........................................................................................................ 3
1.1

Latar Belakang............................................................................................... 3

1.2

Tujuan Makalah.............................................................................................. 3

BAB II........................................................................................................................ 4
PEMBAHASAN........................................................................................................... 4
2.1

Main Process Section..................................................................................... 4

2.1.1
2.2

Wellhead..................................................................................................... 5
Engineering Package...................................................................................... 8

2.2.1

Area Classification................................................................................... 8

2.2.2

Grounding and Lightning Protection Layout...........................................10

2.2.3

Generator.............................................................................................. 11

2.2.4

Motor..................................................................................................... 13

2.2.5

Transformer........................................................................................... 17

2.2.6

Cable..................................................................................................... 19

2.2.7

Protection Coordination.........................................................................20

2.2.8

Electric Safety........................................................................................ 22

BAB III..................................................................................................................... 23
PENUTUP................................................................................................................ 23
3.1

Kesimpulan.................................................................................................. 23

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................. 24

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan zaman sumber energy merupakan sumber
utama yang paling penting untuk menghidupkan segala nya. Energi yang
dihasilkan dapat berupa gas ataupun minyak. Untuk mendapat kan sumber
itu semua maka diciptakan lah perusahaan yang bergerak di bidang oil & gas
yang berfungsi sebagai explorasi sumber energy itu sendiri. Di perusahaan
yang bergerak dalam industry oil & gas , Electrical Engineering sangat
penting dalam industry ini karena tugas seorang Electrical Engineer itu
sendiri diantaranya adalah membuat Planning tenaga listrik, Proteksi system
Listrik sampai Distribusi tenaga listrik. Oleh karena itu Divisi Electrical
Engineering berperan sangat penting dalam proses pengelolaan sumber
energy tersebut.

1.2

Tujuan Makalah

Membahas mengenai masalah Electrical Engineering in Oil & Gas

Industry.
Memahami Konsep dan Cara Kerja perangkat electrical di Oil & Gas
Industry.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Main Process Section

Gambar 2.1 Main Process Section


Main Process section:
Wellhead Manifold/Gathering Separation Gas Treatment & Compression
Metering, storage, and export

2.1.1

Wellhead

Wellhead merupakan salah satu komponen penting dalam proses pengeboran selain semen atau
packer. Wellhead ini dipasang pada setiap akhir dari casing dan tubing string di permukaan sumur. Di
dalam kelompok wellhead, termasuk pula casing head, casing head spool, tubing head spool, dan
christmas tree.
4

Gambar 2.2 Wealhead


Wellhead memiliki dua fungsi penting, yaitu:
1. Sebagai penyangga casing string Setiap casing dan tubing yang dimasukkan ke dalam sumur
secara fisik tergantung pada wellhead.
2. Sebagai tempat terpasangnya alat pengontrol aliran Wellhead dirancang untuk dapat
dihubungkan dengan alat pengontrol aliran dari dan ke dalam sumur. Pada tahap pengeboran,
alat pengontrol aliran ini dikenal sebagai blow out preventer stack atau BOP. BOP ini dipasang
pada permukaan wellhead dan digunakan terus hingga tubing masuk ke dalamsumur. Pada
tahap completion, tugas BOP diganti dengan sistem pengontrol aliran atau yang dikenal
dengan nama ChristmasTree.
Ada empat tipe dasar dari wellhead, yaitu:
1. Wellhead Sistem Konvensional Spool
2. Wellhead Sistem Compact Spool
3. Wellhead Sistem Mud Line Suspension
4. Subsea Wellhead
1. Wellhead Sistem Konvensional Spool
Pada tipe ini, conductor atau surface string joint yang terakhir di-install ke casing head dengan
sambungan ulir untuk threaded connection atau sambungan las untuk welded connection. Profil
5

dalam casing head disiapkan untuk menyangga casing yang selanjutnya. Untuk melengkapi proses
ini, pada joint terakhir casing dipasang hanger dan didudukkan di dalam casing head. Tipe hanger
tersebut dikenal dengan nama slip hanger. Hanger jenis ini hanya cocok untuk berat casing ringan dan
menengah. Untuk hanger alternatif dapat digunakan mandrel hanger dimana casing joint terakhir
disambungkan ke hanger tersebut melalui ulir yang telah tersedia. Untuk menyangga casing
berikutnya, dipasang casing head spool diatas casing head. Casing head spool ini memiliki profil
dalam yang serupa dengan casing head. Akhirnya, untuk menyangga production tubing string,
digunakan spool yang dikenal dengan nama tubing head spool dan dipasang diatas casing head spool.
Setelah completion string terpasang, barulah BOP dilepas kemudian dipasang Christmas tree.

2.Wellhead Sistem Compact Spool


Wellhead sistem compact spool biasanya dikenal juga dengan beberapa nama seperti Unihead,
Uni Wellhead atau Unitized Wellhead. Sistem ini adalah pengambangan dari sistem konvensional
spool dimana casing head spool dan tubing head spool terintegerasi menjadi satu kesatuan. Sehingga
sistem ini dapat menghemat waktu drilling dan meningkatkan keamanan karena tidak perlu melepas
BOP seperti yang terjadi pada sistem konvensional dimana BOP harus dilepas pada setiap
pemasangan casing head spool atau tubing head spool. Untuk diketahui, dilepasnya BOP memiliki
potensi yang membahayakan bagi keamanan sumur, karena hidrokarbon dapat muncul ke permukaan
dengan tekanan tinggi secara tidak terduga mengingat bagian bawah sumur merupakan daerah yang
mengadung hidrokarbon.Secara garis besar sistem compact spool atau sistem dengan satu spool,
profil dalamnya telah disiapkan untuk menyangga lebih dari satu casing string, misalnya penyangga
intermediate casing string, production casing string dan production tubing string berada dalam satu
spool. Dengan menggunakan sistem satu spool ini, selama proses drilling, BOP tidak perlu untuk
dilepas dari spool hingga tahap completion.Sistem ini juga mencakup pengembangan pada casing dan
tubing hanger. Pengembangan tersebut yaitu casing hanger dan tubing hanger yang digunakan sudah
memiliki sistem sealing dan penguncian yang terintegrasi dengan badan casing hanger atau tubing
hanger.
3. Wellhead Sistem Mud Line Suspension
Pada sistem ini, wellhead dipasang di dasar laut tetapi production casing dan production tubingnya disambung hingga platform atau production well jacket. Meski demikian, berat production casing
dan

production

tubing

tidak

disangga

oleh

platform

atau

production

well

Wellhead ini terdiri dari dua bagian utama, yakni;


1. Wellhead yang dipasang di dasar laut akan digunakan sebagai penyangga casing string

jacket.

2. Perpanjangan (extension) casing string yang dipasang dari wellhead di dasar laut hingga
subsidiary wellhead di platform dimana BOP dan Christmas Tree akan terpasang.
Ketika sumur akan selesai, christmas tree dipasang diatas wellhead di dalam laut atau diatas
permukaan laut dengan menggunakaan jacket kecil. Jika christmas tree akan dipasang pada
kedalaman laut, maka perpanjangan casing dilepaskan dari wellhead lalu christmas tree
dipasang.
Sistem ini dapat dijadikan alternatif jika penggunaan sumur ingin ditunda sementara waktu.
Hal ini dapat dilakukan dengan menutup wellhead setelah perpanjangan casing string dilepas
dari mudline.
4. Subsea Wellhead Pada offshore exploration, subsea wellhead ini dapat dijadikan alternatif
dimana wellhead ini dipasang pada sumur di dasar laut yang dalam (deep water) atau sangat
dalam (ultra deep water). Subsea wellhead merupakan sistem wellhead yang tidak
memerlukan fixed platform.
Prinsip kerja dan fungsi subsea wellhead ini sama seperti wellhead di permukaan (surface),
hanya saja wellhead ini dipasang di dasar laut. Kondisi kerja dan lingkungan yang berbeda
mengakibatkan peralatan dan proses pemasangan menjadi sangat berbeda dengan wellhead di
permukaan.Dikarenakan wellhead dipasang di dasar laut, maka BOP dan christmas tree juga
terpasang di dasar laut,

2.2 Engineering Package


2.2.1 Area Classification
Klasifikasi area berbahaya :
Klasifikasi lokasi tempat bahaya kebakaran atau ledakan mungkin ada
karena gas yang mudah terbakar atau uap, cairan yang mudah terbakar,
debu yang mudah terbakar .
Dua standar utama di Indonesia:
NEC (National Electrical Code) NFPA 70
IEC (International Electrotechnical Commission)

Gambar 2.3 Klasifikasi Area Berbahaya

Gambar 2.4 Comparing IEC Zones And NEC

Gambar 2.5 Klasifikasi Zona Berbahaya

2.2.2

Grounding and Lightning Protection Layout


Semua logam bagian dari peralatan harus digrounding (tiang lampu, tangki,
pagar, dll). Grounding untuk proteksi petir dan sistem listrik harus dipisahkan.
Grounding

resistensi

max

5.

Klasifikasi Bangunan: Atmosfer 30 daerah cakupan, Konservasi Bangunan:


45 daerah cakupan. Bangunan umum: 60 daerah cakupan.

Gambar 2.6 Grounding Area

10

2.2.3

Generator
Generator listrik adalah sebuah alat yang memproduksi energi listrik
dari sumber energi mekanik, biasanya dengan menggunakan

induksi

elektromagnetik. Proses ini dikenal sebagai pembangkit listrik. Walau


generator dan motor punya banyak kesamaan, tapi motor adalah alat yang
mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Generator mendorong
muatan listrik untuk bergerak melalui sebuah sirkuit listrik eksternal, tapi
generator tidak menciptakan listrik yang sudah ada di dalam kabel lilitannya.
Hal ini bisa dianalogikan dengan sebuah pompa air, yang menciptakan aliran
air tapi tidak menciptakan air di dalamnya. Sumber enegi mekanik bisa
berupa resiprokat maupun turbin mesin uap, air yang jatuh melakui sebuah
turbin maupun kincir air, mesin pembakaran dalam, turbin angin, engkol
tangan, energi surya atau matahari, udara yang dimampatkan, atau apa pun
sumber energi mekanik yang lain.
Nilai daya: 60-90% (mesin beroperasi dengan beban ringan akan
beroperasi dengan asupan tekanan. tekanan negatif ini cenderung untuk
menarik minyak berlebihan dari

katup dan melewati cincin, dan akan

meningkatan konsumsi minyak; batas di bawah 90% dari kapasitasnya dinilai


untuk alasan pencegahan, untuk mencegah generator dari kelebihan beban)

11

Gambar 2.7 Indeks Proteksi perangkat electrical

12

2.2.4

Motor
Standards: NEMA ; ANSI; IEEE
Area Classification: Class 1 Div 2 Group D Temp Class T3
Insulation Class: Class F (105 C); Temperature Class: Class B (80 C)
Winding Connection: Delta () untuk LV/MV Motor dan Wye (Y) for HV
motor (diatas 200HP)
Duty Cycle: Continuous; Service Factor: 1.25
NEMA Torque Design Class:

Gambar 2.8 NEMA Torque Design Class

13

Gambar 2.9 Comparison Full Load Torque dan Synchronous Speed


Semua motor, Kecuali kelas D, beroprasi 5% slip saat Full load.
Kelas B (IEC Kelas N) motor ini motor standar yang digunakan palin banyak
diaplikasikan. Dengan torsi mulai dari LRT = 150% sampai 170% FLT, Bisa Starting
ketika beban besar, tanpa arus yang besar ketika starting (LRT). Efisiensi dan faktor
daya yang tinggi. Ini biasanya drive pompa, kipas angin, dan peralatan mesin.
Kelas A torsi awal adalah sama dengan kelas B. menghasilkan torsi dan arus (LRT)
yang besar. Motor ini menangani overload sementara di mesin injection molding.
Kelas C (IEC Kelas H) memiliki torsi awal yang lebih tinggi dari kelas A dan B di LRT
= 200% dari FLT. Motor ini diaplikasikan untuk starting awal beban besar yang perlu
didorong dengan kecepatan konstan seperti konveyor, crusher, dan pompa
reciprocating dan kompresor.
Kelas D motor memiliki torsi awal tertinggi (LRT) dikombinasikan dengan arus
awalan yang rendah yang disebabkan Slip yang tinggi (5% sampai 13% pada FLT).
Slip tinggi menghasilkan kecepatan yang lebih rendah. Regulasi kecepatan rendah.
Namun, motor unggul ketika beroprasi dengan perubahan kecepatan beban .
Aplikasinya seperti crane, katrol, menekan pukulan, gunting, dan lift.
motor Kelas E adalah versi efisiensi yang lebih tinggi dari kelas B.
Kelas F motor memiliki LRC, LRT, dan torsi jauh lebih rendah dari kelas B. motor
ini dapat beroprasi konstan dengan mudah jika diawali beban.

14

Gambar 2.10 Alur Slot untuk konduktor ROTOR Sesuai NEMA


Motor Starting:
A.
B.
C.

D.

Direct On Line (DOL): Motor sampai 50 HP (6x starting current; simple, fast, low
cost)
Star Delta: Star untuk memulai, Delta untuk menjalan kan; (Cocok digunakan
untuk torsi rendah dan tidak ada beban)
Resistance stator :Terdapat Resistor seri dengan Lilitan.
(Mengurangi tegangan, 4x Starting Current); Cocok digunakan untuk Kipas dan
Pompa sentrifugal.
Autotransformer : Menggunakan autotransformer dengan koneksi star
(2x starting current; biasanya digunakan di LV motor lebih dari 150kW)

15

Gambar 2.11 DOL Starting (Kiri); Star Delta Starting (Kanan)


Gambar 2.12 Resistance Stator Starting (kiri); Autotransformer Starting

(kanan)

16

2.2.5

Transformer
Klasifikasi Area: Unclassified; Lingkungan: Outdoor, Tropical.
Phase: 3-phase; lilitan: 2-lilitan transformer (tembaga); Type: tipe kering;
Pendinginan: Onan; Tingkat Perlindungan: IP 55; Kelas Isolasi:

Kelas

Tap: off load (5% tap); Impedansi: tidak lebih dari 5%; Rating: 130%;
Sisi primer: porselen bushing; A3C 50mm2 (Aluminium, single core)
Sisi sekunder: bushing termasuk dalam IP 55
kabel; NYY 95mm2 (Tembaga, tiga core).

Gambar 2.13 Recommended Power Distribution

17

Gambar 2.14 Typical Electrostatically Shielded Isolation Transformer

2.2.6

Cable

a) LV Cable

18

Tegangan Rata-rata : 600 V; Ukuran Cable konduktor minimum:


4mm2(NYY/NYFGBY)
Konduktor : Tembaga
Isolasi
: PVC (Tahan panas dan lembab, Rata-rata beroprasi 90C)
b) HV Cable
Tegangan Rata-rata : 35kV; minimum cross-section: 10 mm2 (3.6-6 kV), 16
mm2 (6-10 kV), 25 mm2 (8.7-15 kV)
Konduktor : Tembaga
Isolasi : XLPE (Tahan panas dan lembab, Rata-rata beroprasi 90C)
2.2.7

Protection Coordination

Gambar 2.15 Relay Device Function Number

19

Generator Protection:
Space heater
Resistance Temperature Detector /RTD (One RTD per phase)
50/51 (instantaneous/time over-current)
59 (overvoltage)
50G (ground over-current)
49 (overload)
32 (reverse-power)
87 (differential)
Low Voltage Motor Protection (usually below 220kW):
Space heater (>50 kW)
50/51 (instantaneous/time over-current)
49 (overload) (NEMA Class 10 for fast trip)
Ground fault (MCCB)
Winding over-temperature: Thermostat (RTD for critical motor; alarm only)
27 (under-voltage)
Medium Voltage Motor Protection (2.3, 4, 4.6, 6.6, and 13.2 kV):
Space heater
50/51 (instantaneous/time over-current)
87 (Motor overcurrent differential relay)
50G (Ground fault protection)
49 (overload) (NEMA Class 10 for fast trip)
Winding over-temperature: RTD
Transformer Protection:
50/51 (instantaneous/time over-current)
87 (differential)

20

2.2.8

Electric Safety

Gambar 2.16 Pengamanan Manusia dan Bahaya terhadap arus bocor


21

Cara Kerja:
Ketika terjadi shortage or Fault Condition, ELCB akan mendeteksi
ketidakseimbangan arus diantara Phase dan Netral karena ada sebagian
arus mengalir ke ground. Jadi ELCB dapat beroprasi dengan baik jika
neutral di groundkan dengan baik.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dapat memahami Prinsip dan cara kerja perangkat Electrical di dunia indusri Oil

& Gas.
Dapat memahami Standart Electrical internasional & Nasional yang digunakan di

dunia indusri Oil & Gas.


Dapat memahami Process pengelolaan yang ada di dunia indusri Oil & Gas.

22

DAFTAR PUSTAKA
http://hyperpost.blogspot.com/2014/03/sekilas-tentang-instrumentasi.html
http://www.gepower.com
http://id.wikipedia.org/wiki/Generator_listrik

http://amandacastolina-kapsel.blogspot.com/

23

Anda mungkin juga menyukai