Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

I/O DEVICE

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Operasi

Dosen Pengampu:

ADRIANSYAH M.Pd.T

Disusun Oleh:

Risky Anugrah : 2522312

Husnul Fatimah : 2522316

Sandrina Yulpa : 2522317

Anjeli Lutfiya Meza : 2522326

Fauzan Fahmi : 2522329

Noval Hendri Candra : 2522344

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SJECH M. DJAMIL DJAMBEK BUKITTINGGI

TP: 2022/2023

i
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kepada Allah SWT, Tuhan yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang. Sholawat dan salam mudah-mudahan tetap tercurah pada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW. Makalah ini kami susun guna menyelesaikan tugas kelompok mata kuliah
Sistem Operasi. Adapun ruang lingkup pembahasan dalam karya tulis ini meliputi I/O
DEVICE.

Tak lupa kami mengucapkan terima kasih pada seluruh pihak yang ikut membantu
dalam menyelesaikan makalah ini sehingga dapat terselesaikan tepat waktu. semoga makalah
ini menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi kita semua. Tugas atau materi ini, kami menyadari
sepenuhnya dalam pembuatan dan penyusunan makalah kami tidak luput dari banyak
kekurangan, oleh sebab itu saran dan kritik yang sifatnya membangun dari pembaca sangat
kami harapkan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi kami sendiri dan
umumnya bagi pembaca,

Dalam penyusunannya, kami mengambil sumber dari beberapa literatur. Pembaca


mungkin akan menemukan beberapa kekurangan dan kesalahan penulisan dalam makalah ini,
oleh karena itu kami senantiasa mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi
memperbaiki di masa yang akan datang.

Bukittinggi

Pemakalah

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................... ii

DAFTAR ISI ............................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .................................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ............................................................................................... 1
C. Tujuan ................................................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Penjadwalan Disk ............................................................................................... 2


B. Algoritma Penjadwalan Disk ......................................................................... 2
C. Manajemen Disk ............................................................................................. 8
D. Kehandalan Disk ................................................................................................. 11

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ........................................................................................................ 15
B. Saran .................................................................................................................. 15

DAFTAR PUSTKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penjadwalan disk adalah proses pengaturan urutan akses terhadap blok-blok
data pada disk yang dilakukan oleh sistem operasi. Tujuan dari penjadwalan disk
adalah untuk untuk mengoptimalkan kecepatan akses dan throughput disk, serta
meminimalkan waktu letensi dalam operasi baca/ tulis. Ada beberapa algoritma
penjadwalan diks yaitu FCFS, SSTF, SCAN, CSCAN, LOOK, C-LOOK, Round
Robin, dan SJF.
Manajemen disk merupakan salah satu piranti I/O yang berfungsi sebagai
media penyimpan utama. Saat ini, disk yang umum adalah disk cakram magnetis
(harddisk).
Kehandalan disk pada perangkat I/O mengacu pada keammpuan disk untuk
berfungsi secara konsisten dan dapat diandalkan dalam operasi baca/tulis data.
Kehandalan disk melibatkan faktor-faktor seperti tingkat kegagalan, toleransi terhadap
kesalahan, mekanisme pemulihan, dan fitur-fitur keamanan.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas bisa kita peroleh rumusan masalah yaitu:
1. Apa itu Penjadwalan Disk?
2. Apa Algoritma Penjadwalan Disk?
3. Apa Manajemen Disk?
4. Apa Kehandalan Disk?
C. Tujuan
Dari rumusan masalah diatas kita dapat memperoleh tujuannya:
1. Untuk mengetahui apa itu Penjadwalan Diks.
2. Untuk mengetahui apa Algoritma Penjadwalan Disk.
3. Untuk mengetahui apa Manajemen Disk.
4. Untuk mengetahui apa Kehandalan Disk.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Penjadwalan Disk
Disk (hard disk) adalah tempat penyimpanan data yang didalamnya terdiri dari
kumpulan cekram-cekram magnetik. Penjadwalan disk adalah proses pengaturan
urutan akses terhadap blok-blok data pada disk yang dilakukan oleh sistem operasi.
Tujuan dari penjadwalan disk adalah untuk untuk mengoptimalkan kecepatan akses
dan throughput disk, serta meminimalkan waktu letensi dalam operasi baca/ tulis.
Penjadwalan disk dilakukan oleh sistem operasi untuk menjadwalkan
permintaan I/O yang tiba untuk disk. Penjadwalan disk juga dikenal sebagai
penjadwalan I/O. Penjadwalan disk penting karena:
a. Beberapa permintaan I/O dapat datang melalui proses yang berbeda dan hanya
satu permintaan I/O yang dapat dilayani pada satu waktu oleh pengontrol
disk. Jadi permintaan I/O lainnya harus menunggu dalam antrian tunggu dan
perlu dijadwalkan.
b. Dua atau lebih permintaan mungkin jauh dari satu sama lain sehingga dapat
menghasilkan pergerakan lengan disk yang lebih besar.
c. Hard drive adalah salah satu bagian paling lambat dari sistem komputer dan
karenanya perlu diakses dengan cara yang efisien.
Ada beberapa krakteristik penjadwalan disk, yaitu:
a. Throughput, yaitu berusaha memaksimalkan.
b. Waktu tanggap rata-rata, nilai ini diusahakan minimum.
c. Variansi waktu tanggap, diusahkan minimum.

B. Algoritma Penjadwalan Disk


Adapun beberapa algoritma penjadaawlan disk pada sistem operasi sebagai berikut:
1. FCFS (Firts-Come-,Firts-Served)
FCFS adalah yang paling sederhana dari semua Algoritma Penjadwalan
Disk. Di FCFS, permintaan ditangani sesuai urutan kedatangannya di antrean
disk dan tidak mempertimbangkan lokasi fisik blok data, sehingga dapat
menghasilkan waktu latensi yang tinggi.
Contoh:

3
Misalkan urutan permintaan adalah-(82.170,43.140,24,16.190)
Dan posisi kepala Baca/Tulis saat ini adalah: 50

Jadi, total gerakan overhead (total jarak yang ditempuh oleh lengan disk): = (82-
50)+(170-82)+(170-43)+(140-43)+(140-24)+(24-16 )+(190-16) =642

Keuntungan:
a. Setiap permintaan mendapat kesempatan yang adil.
b. Tidak ada penundaan yang tidak terbatas.
Kekurangan:
a. Tidak mencoba mengoptimalkan waktu pencarian.
b. Mungkin tidak memberikan layanan terbaik.
2. SSTF (Shortest Seek Time First)
Dalam SSTF (Waktu Pencarian Terpendek Pertama), permintaan yang
memiliki waktu pencarian terpendek akan dijalankan terlebih dahulu. Jadi, waktu
pencarian setiap permintaan dihitung terlebih dahulu dalam antrian dan kemudian
dijadwalkan sesuai dengan waktu pencarian yang dihitung. Akibatnya,
permintaan di dekat lengan disk akan dieksekusi terlebih dahulu. SSTF tentunya
merupakan peningkatan dari FCFS karena mengurangi waktu respons rata-rata
dan meningkatkan throughput sistem.
Contoh:
Misalkan urutan permintaan adalah-(82.170,43.140,24,16.190)
Dan posisi kepala Baca/Tulis saat ini adalah: 50

4
Jadi,gerakan overhead total (jarak total yang dicakup oleh lengan disk) =(50-
43)+(43-24)+(24-16)+(82-16)+(140-82)+(170-140)+( 190-170) =208

Keuntungan:
a. Waktu Respons Rata-rata berkurang.
b. Throughput meningkat.
Kekurangan:
a. Overhead untuk menghitung mencari waktu di muka.
b. Dapat menyebabkan Kelaparan untuk permintaan jika memiliki waktu
pencarian yang lebih tinggi dibandingkan dengan permintaan yang masuk.
c. Variasi waktu respons yang tinggi karena SSTF hanya mendukung beberapa
permintaan.
3. SCAN
Dalam algoritma SCAN, lengan disk bergerak ke arah tertentu dan melayani
permintaan yang datang di jalurnya dan setelah mencapai ujung disk, ia
membalik arahnya dan kembali melayani permintaan yang tiba di jalurnya. Jadi,
algoritme ini berfungsi sebagai elevator dan karenanya juga dikenal
sebagai algoritme elevator. Akibatnya, permintaan di midrange dilayani lebih
banyak dan mereka yang datang di belakang lengan disk harus menunggu.
Contoh:
Misalkan permintaan yang akan ditangani adalah-82.170,43.140,24,16.190. Dan
lengan Baca/Tulis berada di 50, dan juga diberikan bahwa lengan disk harus

5
bergerak "menuju nilai yang lebih besar".

Oleh karena itu, gerakan overhead total (jarak total yang dicakup oleh lengan
disk) dihitung sebagai:

=(199-50)+(199-16) =332
Keuntungan:
a. Hasil tinggi
b. Varian waktu respons yang rendah
c. Waktu respons rata-rata
Kekurangan:
Waktu tunggu yang lama untuk permintaan lokasi yang baru saja dikunjungi oleh
disk arm.
4. C-SCAN (Circular SCAN)
Dalam algoritma SCAN, lengan disk kembali memindai jalur yang telah
dipindai, setelah membalik arahnya. Jadi, mungkin ada terlalu banyak permintaan
yang menunggu di ujung lain atau mungkin ada nol atau sedikit permintaan yang
tertunda di area yang dipindai.
Situasi ini dihindari dalam algoritme CSCAN di mana lengan disk alih-alih
membalikkan arahnya menuju ke ujung lain disk dan mulai melayani permintaan
dari sana. Jadi, lengan disk bergerak secara melingkar dan algoritma ini juga
mirip dengan algoritma SCAN dan karenanya dikenal sebagai C-SCAN (Circular
SCAN).
Contoh:
Misalkan permintaan yang akan ditangani adalah-82.170,43.140,24,16.190. Dan
lengan Baca/Tulis berada di 50, dan juga diberikan bahwa lengan disk harus
bergerak "menuju nilai yang lebih besar".

6
jadi, gerakan overhead total (jarak total yang dicakup oleh lengan disk) dihitung
sebagai:
=(199-50)+(199-0)+(43-0) =391
Keuntungan:
Memberikan waktu tunggu yang lebih seragam dibandingkan dengan SCAN.
5. LOOK
Ini mirip dengan algoritma penjadwalan disk SCAN kecuali untuk perbedaan
bahwa lengan disk meskipun pergi ke ujung disk hanya pergi ke permintaan
terakhir untuk dilayani di depan kepala dan kemudian membalikkan arahnya dari
sana hanya. Dengan demikian mencegah penundaan ekstra yang terjadi karena
traversal yang tidak perlu ke ujung disk.
Contoh:
Misalkan permintaan yang akan ditangani adalah-82.170,43.140,24,16.190. Dan
lengan Baca/Tulis berada di 50, dan juga diberikan bahwa lengan disk harus
bergerak "menuju nilai yang lebih besar".

Jadi, gerakan overhead total (jarak total yang dicakup oleh lengan disk) dihitung
sebagai:
=(190-50)+(190-16) =314
6. C-LOOK
Karena LOOK mirip dengan algoritma SCAN, dengan cara yang sama,
CLOOK mirip dengan algoritma penjadwalan disk CSCAN. Di CLOOK, lengan
disk meskipun pergi ke ujung hanya pergi ke permintaan terakhir untuk dilayani

7
di depan kepala dan kemudian dari sana pergi ke permintaan terakhir ujung
lainnya. Dengan demikian, ini juga mencegah penundaan ekstra yang terjadi
karena traversal yang tidak perlu ke ujung disk.
Contoh:
Misalkan permintaan yang akan ditangani adalah-82.170,43.140,24,16.190. Dan
lengan Baca/Tulis berada di 50, dan juga diberikan bahwa lengan disk harus
bergerak "menuju nilai yang lebih besar".

jadi, gerakan overhead total (jarak total yang dicakup oleh lengan disk) dihitung
sebagai:
=(190-50)+(190-16)+(43-16) =341

7. Round Robin (RR)


Round Robin adalah sebuah susunan yang memilih semua elemen pada grup
seperti beberapa perintah rasional, biasanya dari atas sampai kebawah sebuah
daftar/susunan dan kembali lagi keatas san begitu seterusnya. Dapat diandaikan
bahwa raound robin seperti ngmabil giliran (taking turus). Dalam kerja komputer,
satu metode memiliki beberapa proses program yang berbeda dalam mengambil
giliran, dengan menggunakan sumber daya komputer ke batas proses setiap
jangka waktu pendek tertentu, kemudian membatalkan/menghentikan proses yang
sedang berjalan kepada proses yang mendapat giliran berikutnya.biasa diartikan
sebagai proses penjadwalan round robin.
8. SJF (shorts job first)
Salah satu algoritma yang lain adalah shortets job first. Algoritma ini
berkaitan dengan waktu setiap proses. Ketika CPU bebas proses yang mempunyai
waktu terpendek untuk menyelesaikanya mendapat prioritas. Seandainya dua
proses atau lebih mempunyai waktu yang sama maka FCFS algoritma digunkan
untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Ada dua skema dalam SJFS ini, yaitu:

8
a. Non premptive
Ketika CPU memberikan kepada proses itu tidak bisa ditunda hingga selesai.
b. Premtive
Bila sebuah proses datang dengan waktu proses lebih rendah dibandingkan
dengan waktu proses yang sedang diesekusi oleh CPU maka proses yang
waktunya lebih rendah mendapatkan prioritasa. Skema ini disebut juga short-
remaining time frrst (SRTF).
SJF algoritma mungkin adalah yang paling optimal, karena ia memberikan
rata-rata minimum waiting untuk kumpulan dari proses yang mengantri. Dengan
mengesekusi waktu yang paling pendek baru yang paling lama. Akibatnya rata-
rata waktu menunggu menurun. Hal yang paling sulit dengan SJF algoritma
adalah mengetahui waktu dari proses berikutnya. Untuk penjadual long term
(lama) di sistem batch, kita bisa menggunakan panjang batas waktu proses yang
user sebutkan ketika dia mengirim pekerjaan. Oleh karena itu SJF sering
digunakan dijpenjadwalan long term.

C. Manajemen Disk
Manajemen disk merupakan salah satu piranti I/O yang berfungsi sebagai media
penyimpan utama. Saat ini, disk yang umum adalah disk cakram magnetis (harddisk).

Manajemen Disk sistem operasi mencakup berbagai aspek, seperti :


1. Disk Formatting

9
Sebuah disk magnetik baru terutama batu tulis kosong. Ini adalah piring-piring
dari bahan perekam magnetik. Sebelum disk dapat menyimpan data, disk tersebut
harus dipartisi ke dalam sektor-sektor yang dapat dibaca dan ditulis oleh
pengontrol disk. Ini dikenal sebagai pemformatan fisik dan pemformatan tingkat
rendah.
Pemformatan tingkat rendah menciptakan struktur data yang unik untuk setiap
sektor pada drive. Struktur data untuk suatu sektor terdiri dari header, region data,
dan trailer. Pengontrol disk menggunakan header dan trailer untuk menyimpan
informasi seperti kode koreksi kesalahan (ECC) dan nomor sektor.
OS harus memerlukan perekaman struktur datanya sendiri pada disk drive untuk
menggunakannya sebagai media penyimpanan file. Ini menyelesaikan ini dalam
dua fase. Langkah awal adalah membagi disk drive menjadi satu atau lebih
kelompok silinder. OS dapat memperlakukan setiap partisi sebagai disk terpisah.
Misalnya, satu partisi dapat berisi salinan kode yang dapat dieksekusi OS,
sementara yang lain dapat berisi file pengguna. Tahap kedua setelah partisi adalah
pemformatan logis. Toko operasi menyimpan struktur data sistem file awal pada
drive disk pada tahap kedua ini.
2. Boot Block
Ketika sistem dihidupkan atau dihidupkan ulang, ia harus menjalankan
program awal. Program awal sistem disebut program bootstrap. Ini memulai OS
setelah menginisialisasi semua komponen sistem. Program bootstrap bekerja
dengan mencari kernel OS pada disk, memuatnya ke dalam memori, dan
melompat ke alamat awal untuk memulai eksekusi OS.
Bootstrap biasanya disimpan dalam memori hanya-baca di sebagian besar
sistem komputer. Ini berguna karena memori hanya-baca tidak memerlukan
inisialisasi dan berada di lokasi tetap di mana CPU dapat mulai mengeksekusi
apakah dihidupkan atau disetel ulang. Selain itu, mungkin tidak terpengaruh oleh
virus sistem komputer karena ROM bersifat read-only. Masalahnya adalah
memperbarui kode bootstrap ini perlu mengganti chip perangkat keras ROM.
Akibatnya, sebagian besar sistem komputer menyertakan perangkat lunak
pemuat bootstrap kecil di ROM boot, yang fungsi utamanya adalah memuat
program bootstrap penuh dari drive disk. Seluruh program bootstrap dapat
dimodifikasi dengan mudah, dan disk ditulis ulang dengan versi baru. Program

10
bootstrap disimpan dalam partisi dan disebut sebagai blok boot. Disk boot atau
disk sistem adalah jenis disk yang berisi partisi boot.
3. Bad Blocks
Disk rentan terhadap kegagalan karena bagian yang bergerak dan toleransi
yang ketat. Ketika drive disk gagal, itu harus diganti dan konten dipindahkan ke
disk pengganti menggunakan media cadangan. Untuk beberapa waktu, satu atau
lebih sektor menjadi rusak. Sebagian besar disk juga berasal dari perusahaan
dengan blok buruk. Blok-blok ini ditangani dengan berbagai cara, tergantung
pada penggunaan disk dan pengontrol.
Pada disk, pengontrol menyimpan daftar blok buruk. Daftar ini diinisialisasi
selama format tingkat rendah pabrik dan diperbarui selama masa pakai disk.
Setiap bad sector dapat diganti dengan salah satu spare sector dengan
mengarahkan controller. Proses ini disebut sebagai penghematan sektor.
4. Memformat Disk
Sebuah disk magnetik yang baru sebenarnya hanyalah sebuah Slate
kosongyang berupa piringan magnetik untuk menyimpan sesuatu. Sebelum disk
tersebutdapat menyimpan data, harus dilakukan proses low-level formatting/
physical formatting, yaitu membagi disk menjadi beberapa sektor dan mengisinya
denganstruktur data tertentu (biasanya header, area data, dan trailer) agar dapat
dibacadan ditulis oleh disk controller.
Salah satu informasi yang dibutuhkan oleh disk controller adalah error-
correcting code (ECC). Disebut seperti itu karena jika terdapat satu atau dua
bitdata yang corrupt, controller dapat mengidentifikasi bit mana yang berubah
danmengoreksi nya. Proses ini otomatis dilakukan oleh controller setiap
membacaatau menulis pada disk.
Low-Level formatting berfungsi agar pihak manufatur
dapat mengetes diskdan menginisialisasi mapping dari lojikal nomor blok ke
pendeteksi sektorkosong. Semakin besar ukuran sektor yang diformat, semakin
sedikit sektor yang dapat diisi pada masing-masing track dan semakin sedikit
header dan trailer yang ditulis pada setiap track. Hal ini berarti ruang yang dapat
digunakan untuk datasemakin besar.
Agar disk dapat menggunakan suatu berkas, sistem operasi
membutuhkanuntuk menyimpan struktur datanya pada disk. Langkah pertama
adalah membagidisk menjadi satu/ lebih silinder (partition), sehingga sistem
11
operasi dapatmemperlakukannya sebagai disk yang terpisah. Langkah kedua
adalah logicalformatting, atau membuat sistem berkas. Pada langkah ini, sistem
operasimenyimpan struktur data yang telah diinisialisasi ke disk.
Raw I/O adalah array pada belok lojikal yang memiliki kemampuan untuk
menggunakan suatu partisi disk tanpa struktur data dari sistem berkas. Dengan
partisi raw ini, untuk beberapa aplikasi tertentu akan lebih efisien dari segi
penyimpanan. Tetapi kebanyakan aplikasi akan berjalan lebih baik dengan servis
sistem berkas biasa.
Ada beberapa masaalh-masalah pada perancangan manajemen disk yaitu:
a. Penamaan yang seragam (uniform naming)
Nama berkas atau perangkat adalah string atau integer, tidak bergantung pada
perangkat sama sekali.
b. Penamaan kesalahan (eror handling)
Umunya penanganan kesalahan dengan perangkat keraas.
c. Transfer sinkron dan asinkron
Kebanyakan I/O adalah asinkron. Pemroses mulai transfer dan mengabaikan
untuk melakukan kerja lain sampai interpus tiba. Program pemakai sangat
lebih mudah ditulis jika operasi I/O berorientasi blok. Setelah perintah read,
program kemudian ditunda secara otomatis sampai data tersedia di buffer.
d. Sharble dan dedicated
Beberapa perangkat dapat dipakai bersama seperti diks, tapi ada juga
perangkat yang hanya satu pemakai yang diperbolehkan memakai pada satu
saat. Contonya printer.

D. Kehandalan Disk
Kehandalan disk pada perangkat I/O mengacu pada keammpuan disk untuk
berfungsi secara konsisten dan dapat diandalkan dalam operasi baca/tulis data.
Kehandalan disk melibatkan faktor-faktor seperti tingkat kegagalan, toleransi terhadap
kesalahan, mekanisme pemulihan, dan fitur-fitur keamanan.
Faktor-faktor kehandalan disk pada perangkat I/O yaitu:
1. Tingkat kegagalan (failure Rate):
a. Merupakan ukuran seberapa sering disk mengalami kegagalan.
b. Kegagalan dapat terjadi karena kerusakan fisik, kegagalan elektronik, atau
masalah lainya.
12
2. Toleransi terhadap kesalahan (eror tolerance):
a. Kemampuan disk untuk mendeteksi dan memperbaiki kesalahan dalam
baca/tulis data.
b. Dilakukan melalui metode seperti deteksi checksum, pengkodean data,atau
penggunaan teknologi RAID(redundant array of independent diks).
c. Mekanisme mechanisms.
3. Mekanisme Pemulihan (Recovery Mechanisme):
a. Proses pemulihan yang dilakukan oleh disk atau sistem operasi setelah terjadi
kegagalan atau kerusakan.
b. Termasuk di dalamnya adalah pemulihan data yang rusak,perbaikan blok yang
korup, dan penggantian disk yang gagal.
4. Fitur Keamanan (Security Features):
a. Fitur-fitur yang melindungi data yang disimpan di disk dari akses yang tidak
sah atau penggunaan yang tidak diizinkan.
b. Termasuk enkripsi data, tanda tangan digital, dan kontrol akses berbasis hak
pengguna.

Kehandalan disk sistem operasi melibatkan beberapa aspek yang penting:


1. Integritas Data: Disk yang handal harus dapat menjaga integritas data yang
disimpan di dalamnya. Ini berarti data tidak boleh rusak atau tercemar saat
disimpan atau diambil dari disk. Sistem operasi harus mampu mendeteksi dan
memperbaiki kesalahan baca/tulis, serta melindungi data dari kerusakan fisik atau
logis.
2. Toleransi terhadap Kegagalan: Kehandalan disk juga melibatkan kemampuan disk
untuk mengatasi kegagalan fisik atau logis. Disk yang handal harus memiliki
mekanisme yang dapat mendeteksi dan mengatasi kegagalan, seperti bad sector
atau kerusakan komponen. Sistem operasi harus mampu mengelola dan
memperbaiki kegagalan semacam ini tanpa mengorbankan data yang ada.
3. Performa yang Konsisten: Disk yang handal harus memberikan performa yang
konsisten sepanjang waktu. Ini berarti disk harus mampu menjalankan operasi
baca/tulis dengan cepat dan menghindari penurunan performa yang signifikan.
Sistem operasi harus dapat mengoptimalkan penggunaan disk dan mengelola
antrian operasi dengan efisien untuk memastikan performa yang baik.

13
4. Redundansi dan Backup: Kehandalan disk juga dapat ditingkatkan dengan
menggunakan teknik redundansi dan backup. Redundansi dapat mencakup
penggunaan RAID (Redundant Array of Independent Disks) untuk
menggabungkan beberapa disk fisik menjadi satu unit logis, sehingga
memungkinkan pemulihan data jika satu disk mengalami kegagalan. Backup rutin
juga penting untuk menghindari kehilangan data akibat kegagalan disk.

Berikut adalah beberapa macam penyebab terjadinya hilangnya data:


1. Ketidaksengajaan dalam menghapus.
Bisa saja pengguna secara tidak sengaja menghapus suatu berkas, hal ini dapat
dicegah seminimal mungkin dengan cara melakukan backup data secara reguler.
2. Hilangnya tenaga listrik
Hilangnya tenaga listrik dapat mengakibatkan adanya corrupt data.
3. Blok rusak pada disk.
Rusaknya blok pada disk dapat saja disebabkan dari umur disk tersebut. Seiring
dengan waktu, banyaknya blok pada disk yang rusak dapat terus terakumulasi.
Blok yang rusak pada disk, tidak akan dapat dibaca.
4. Rusaknya Disk.
Bisa saja karena suatu kejadian disk rusak total. Sebagai contoh, dapat saja disk
jatuh atau pun ditendang ketika sedang dibawa.
5. System Corrupt.
Ketika komputer sedang dijalankan, bisa saja terjadi OS error, program error,
dan lain sebagainya. Hal ini tentu saja dapat menyebabkan hilangnya data.
Peningkatan kehandalan kinerja diks dapat dicapai melalui melalui dua cara:
a. Redundansi
Peningkatan kehandalan dapat dilakukan dengan redudansi yaitu menyimpan
informasi bahan yang dapat dipakai untuk membentuk Kembali informasi yang
hilang, jika suatu disk mengalami kegagalan salah satu Teknik untuk redudansi
adalah dengan cara mirroring atau shadowing yaitu dengan membuad uplikasi
dari tiap-tiap disk, jadi sebuah disk logical terdiri dari dua disk phisyical, dan
setiap penulisan dilakukan kedua disk. jika salahsatu disk gagal, data masih dapat
diambil dari disk yang lainnya kecuali jika disk kedua gagal, sebelum kegagalan
disk pertama diperbaiki. Berarti diperlukan media penyimpanan yang dua kali
lebih besar daripada ukuran data sebenarnya akan tetapi dengan cara ini

14
pengaksesan disk dapat dilakukaan untuk membaca, dapat ditingkatkan dua kali
lipat. Hal ini dikarenakan setengah dari permintaan membaca dapat dikirim
kemasing-masing disk, cara lain yang digunakan adalah paritas blok interleave
yaitu menyimpan blok-blok data pada beberapa disk dan blok paritas pada sebuah
(Sebagian kecil) disk.
b. Paralelisme
Peningkatan kinerja dapat dilakukan dengan akses banyak disk secara paralel.
Pada disk mirroringdi mana pengaksesan disk untuk membaca data menjadi dua
kali lipat karena permintaan dapat dilakukan pada kedua disk, tetapi kecepatan
transfer data pada setiap disk tetap sama. Kita dapat meningkatkan transfer ini
dengan cara melakukan data striping kedalam beberapa.

15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Disk (hard disk) adalah tempat penyimpanan data yang didalamnya terdiri dari
kumpulan cekram-cekram magnetik. Penjadwalan disk adalah proses pengaturan
urutan akses terhadap blok-blok data pada disk yang dilakukan oleh sistem operasi.
Tujuan dari penjadwalan disk adalah untuk untuk mengoptimalkan kecepatan akses
dan throughput disk, serta meminimalkan waktu letensi dalam operasi baca/ tulis. Ada
beberapa algoritma penjadwalan diks yaitu FCFS, SSTF, SCAN, CSCAN, LOOK, C-
LOOK, Round Robin, dan SJF.
Manajemen disk merupakan salah satu piranti I/O yang berfungsi sebagai
media penyimpan utama. Saat ini, disk yang umum adalah disk cakram magnetis
(harddisk). Manajemen Disk sistem operasi mencakup berbagai aspek, seperti : Disk
Formatting, Boot Block, Bad Blocks dan Memformat Disk.
Kehandalan disk pada perangkat I/O mengacu pada keammpuan disk untuk
berfungsi secara konsisten dan dapat diandalkan dalam operasi baca/tulis data.
Kehandalan disk melibatkan faktor-faktor seperti tingkat kegagalan, toleransi terhadap
kesalahan, mekanisme pemulihan, dan fitur-fitur keamanan.
B. Saran
Makalah ini kami sadari banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kami penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari para pembaca agar dapat menyusun makalah dengan lebih baik lagi.

16
DAFTRAR PUSTKA

Akbar, Bagus Ali. Manajemen Disk dan Penjadwalan Disk,


Silberschatz, A., Gavin, P.B, dan Gagne,G. 2018. Operating system concepts.
Tenenbaum, A.S., dan Woodhull, A.S. 2014. Operating system: design and implementation
pearson Education.
Peterson, L.L, dan Davie, B.S. 2011. Computer networks: a systems approach.
Patterson,D.A dan Hennessy, J.L. 2018. Computer organization and design: The Handware/
software interface.
Stalling,W. 2014.operating systems: internals and design principles.

17

Anda mungkin juga menyukai