Anda di halaman 1dari 10

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (TERM OF REFERENCE)

PAKET PENYEDIAAN OBAT DAN PERBEKKES HAJI

PAKET OBAT DAN PERBEKKES TAS KLOTER

(TENDER ULANG)

TAHUN 2023

Kementerian Negara/Lembaga : Kementerian Kesehatan RI


Unit Eselon I/II : Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan
/Direktorat Pengelolaan dan Pelayanan Kefarmasian
Program : Pelayanan Kesehatan dan JKN
Sasaran Program : Meningkatnya ketersediaan obat dan penggunaan obat
esensial di pelayanan kesehatan
Indikator Kinerja Program : 1. Persentase puskesmas dengan ketersediaan obat
esensial
2. Persentase rumah sakit dengan penggunaan obat
esensial untuk penanganan 9 penyakit prioritas
Kegiatan : Peningkatan Pengelolaan dan Pelayanan Kefarmasian
Sasaran Kegiatan : 1. Meningkatnya puskesmas yang melaksanakan
pelayanan kefarmasian dalam penguatan layanan
primer
2. Meningkatnya RS yang melaksanakan pelayanan
kefarmasian dalam penguatan layanan rujukan
3. Implementasi farmakogenomika dalam penyusunan
daftar obat pelayanan kesehatan JKN
Indikator Kinerja Kegiatan : 1. Persentase puskesmas yang melaksanakan
pelayanan kefarmasian sesuai standar
2. Persentase RS dengan penggunakan obat esensial
untuk penanganan 9 penyakit prioritas sesuai
FORNAS
3. Jumlah keputusan pemilihan obat dalam FORNAS
yang dilakukan berbasis farmakogenomika
Klasifikasi Rincian Output : Bantuan Produk
Indikator KRO : Tersedianya Bantuan Produk
Rincian Output : Penyediaan Obat dan Perbekkes Haji
Indikator RO : Tersedianya Obat dan Perbekkes Haji
Volume RO : 1
Satuan RO : Paket
A. Latar Belakang
1. Dasar Hukum
1) Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji
2) Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
3) Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian
4) Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021 tentang Perubahan atas Peraturan
Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
5) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 21 Tahun 2020 tentang Rencana Strategis
Kementerian Kesehatan Tahun 2020-2024
6) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 5 Tahun 2022 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kementerian Kesehatan RI
7) Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 13 Tahun 2022 tentang Perubahan atas
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 21 Tahun 2020 tentang Rencana Strategis
Kementerian Kesehatan Tahun 2020-2024
8) Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 189/MENKES/III/2006 tentang Kebijakan
Obat Nasional (KONAS);
9) Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 374/Menkes/SK/V/2009 tentang Sistem
Kesehatan Nasional;
10) Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/69/2020 tentang
Formularium Obat dan Perbekalan Kesehatan Pada Pelayanan Kesehatan Haji;
11) Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1121/Meneks/SK/XII/2008 tentang
Pedoman Teknis Pengadaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan untuk
Pelayanan Kesehatan Dasar
12) Surat Edaran Menteri Kesehatan RI Nomor HK.02.01/Menkes/238/2017 tentang
Kriteria Batas Kadaluarsa Obat dan Perbekalan Kesehatan untuk Pengadaan
Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan
13) DIPA Sekretariat Ditjen Kefarmasian dan Alkes Nomor SP DIPA-
024.07.1.465895/2022 tanggal 25 Desember 2022

2. Tugas dan Fungsi Direktorat Pengelolaan dan Pelayanan Kefarmasian


Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 5 Tahun 2022 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan, tugas dan fungsi Direktorat
Pengelolaan dan Pelayanan Kefarmasian adalah:
a. Tugas
Melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma,
standar, prosedur, dan kriteria, pemberian bimbingan teknis dan
supervisi, evaluasi, dan pelaporan di bidang pengelolaan dan pelayanan
kefarmasian.
b. Fungsi
1) Penyiapan perumusan kebijakan di bidang seleksi obat, perencanaan
kebutuhan obat dan alat Kesehatan, pengendalian dan pemantauan
ketersediaan obat, manajemen farmasi dan pelayanan farmasi klinis
di fasilitas pelayanan kefarmasian, pengendalian penggunaan obat
rasional, dan pemantauan dan evaluasi penggunaan obat;
2) Pelaksanaan kebijakan di bidang seleksi obat, perencanaan
kebutuhan obat dan alat kesehatan, pengendalian dan pemantauan
ketersediaan obat, manajemen farmasi dan pelayanan farmasi klinis di
fasilitas pelayanan kefarmasian, pengendalian penggunaan obat
rasional, dan pemantauan dan evaluasi penggunaan obat;
3) Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di
bidang seleksi obat, perencanaan kebutuhan obat dan alat kesehatan,
pengendalian dan pemantauan ketersediaan obat, manajemen farmasi
dan pelayanan farmasi klinis di fasilitas pelayanan kefarmasian,
pengendalian penggunaan obat rasional, dan pemantauan dan
evaluasi penggunaan obat;
4) pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang seleksi obat,
perencanaan kebutuhan obat dan alat kesehatan, pengendalian dan
pemantauan ketersediaan obat, manajemen farmasi dan pelayanan
farmasi klinis di fasilitas pelayanan kefarmasian, pengendalian
penggunaan obat rasional, dan pemantauan dan evaluasi penggunaan
obat;
5) pemantauan, evaluasi, dan pelaporan; dan
6) pelaksanaan urusan administrasi Direktorat.

2. Gambaran Umum
Penyelenggaraan Ibadah Haji, sebagaimana diamanahkan dalam Undang-
Undang Nomor 13 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji, bertujuan
untuk memberikan pembinaan, pelayanan, dan perlindungan yang sebaik-baiknya
bagi jemaah jaji agar dapat menunaikan ibadahnya sesuai dengan ketentuan ajaran
agama Islam. Untuk mencapai tujuan tersebut, Pemerintah berkewajiban
melakukan pembinaan, pelayanan, dan perlindungan dengan menyediakan layanan
administrasi, bimbingan ibadah haji, akomodasi, transportasi, pelayanan kesehatan,
keamanan, dan hal-hal lain yang diperlukan oleh Jemaah Haji.
Berkaitan dengan pelayanan kesehatan, Kementerian Kesehatan
berkewajiban melakukan pembinaan dan pelayanan kesehatan ibadah haji, baik
pada saat persiapan maupun pelaksanaan penyelenggaraan ibadah haji dan
kewaspadaan terhadap penularan penyakit yang terbawa oleh jemaah haji, yang
dalam pelaksanaannya berkoordinasi dengan sektor terkait dan pemerintah daerah.
Untuk menunjang kelancaran penyelenggaraan kesehatan haji di Indonesia
dan Saudi Arabia diperlukan penyediaan produk/barang baik medis maupun non
medis antara lain reagen, serta obat dan alat kesehatan (alkes) habis pakai.
Penyediaan obat dan perbekkes haji merupakan salah satu upaya untuk mencapai
tujuan penyelenggaraan kesehatan haji yaitu meningkatkan kondisi kesehatan
jemaah haji sebelum keberangkatan, menjaga agar jemaah haji dalam kondisi sehat
selama menunaikan ibadah, sampai tiba kembali di tanah air, serta mencegah
terjadinya transmisi penyakit menular yang mungkin terbawa keluar/masuk oleh
jemaah haji.
Sebelum dilakukan penyediaan, telah dilakukan perencanaan kebutuhan
obat dan perbekkes haji yang dihitung berdasarkan kuota jemaah haji, pola penyakit
dan sisa operasional penyelenggaraan kesehatan haji tahun sebelumnya.Selain itu,
selama penyelenggaraan kesehatan haji di Arab Saudi pada tahun berjalan juga
dialokasikan dana emergensi untuk menanggulangi kekurangan sediaan farmasi
dan alat kesehatan habis pakai sesuai kebutuhan.

a. Definisi Operasional Output


• Obat adalah obat jadi termasuk Produk Biologi, yang merupakan bahan
atau paduan bahan digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki
sistem fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka penetapan
diagnosis, pencegahan, penyembuhan, pemulihan dan peningkatan
kesehatan, dan kontrasepsi untuk manusia.
• Perbekalan kesehatan adalah semua bahan dan peralatan yang
diperlukan untuk menyelenggarakan upaya kesehatan.
• Bahan Medis Habis Pakai adalah alat kesehatan yang ditujukan untuk
penggunaan sekali pakai (single use) yang daftar produknya diatur dalam
peraturan perundang-undangan.
• Penyelenggaraan kesehatan haji adalah rangkaian kegiatan pelayanan
kesehatan haji meliputi pemeriksaan kesehatan, bimbingan dan
penyuluhan kesehatan haji, pelayanan kesehatan, imunisasi, surveilans,
SKD dan respon KLB, penanggulangan KLB dan musibah massal,
kesehatan lingkungan dan manajemen penyelenggaraan kesehatan haji.
b. Latar Belakang
Sesuai dengan penjelasan dalam Undang-Undang Nomor 8 tahun 2019
tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah, dijelaskan bahwa
penyelenggaraan ibadah haji bertujuan untuk memberikan pembinaan,
pelayanan dan perlindungan yang sebaik-baiknya bagi Jemaah Haji
sehingga Jemaah Haji dapat menunaikan ibadah sesuai dengan ketentuan
ajaran agama Islam. Oleh karena itu, Pemerintah berkewajiban melakukan
pembinaan, pelayanan dan perlindungan dengan menyediakan layanan
administrasi, bimbingan Ibadah Haji, akomodasi, transportasi, pelayanan
kesehatan, keamanan dan hal-hal lain yang diperlukan oleh Jemaah Haji.
Sebagaimana juga dijelaskan dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
62 tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Kesehatan Haji bahwa
penyelenggaraan kesehatan haji bertujuan agar jemaah haji dalam kondisi
sehat selama di Indonesia dan selama perjalanan dan di Arab Saudi serta
terpenuhinya kebutuhan obat dan perbekalan kesehatan haji untuk
penyelenggaraan kesehatan haji di Indonesia dan Arab Saudi.

c. Analisa Kelayakan/Manfaat
Dalam pelaksanaan penyediaan obat dan perbekkes haji tahun2023
telah dilakukan beberapa pembahasan. Pada tanggal 26 - 27 Oktober 2022
telah dilaksanakan pembahasan kebutuhan obat dan perbekkes haji tahun
2023 untuk jemaah haji pada pelayanan di embarkasi dan debarkasi haji
dengan 19 KKP.
Berdasarkan Surat Kepala Pusat Kesehatan Haji No
FO.03.01/1/1536/2022 tanggal 28 Desember 2022 hal Usulan Kebutuhan
Obat dan Perbekalan Kesehatan Haji Tahun 1444H/2023M menyampaikan
usulan kebutuhan obat dan perbekkes haji menggunakan estimasi kuota
normal 100% sejumlah 221.000 Jemaah Haji.
Usulan Kepala Pusat Kesehatan Haji meliputi Obat dan Perbekkes.
Pada usulan kebutuhan Obat, meliputi Obat Formularium Haji dan Obat Non-
Formularium Haji, obat Non-Formularium Haji dapat diusulakn jika terdapat
justifikasi yang dapat dipertanggungjawabkan, usulan obat Non-
Formularium Haji berdasarkan penggunaan Tahun 2022. Pada usulan
Perbekkes, meliputi Bahan Medis Habis Pakai dan reagen. Pada tahun ini
terdapat usulan reagen dikarenakan tidak tersedianya reagen di Arab Saudi,
sehingga diusulkan untuk dipenuhi pengadaannya di Indonesia. Paket
embarkasi, paket jemaah dan paket tas kloter, pembagian alokasinya
berdasarkan kuota jemaah haji yang telah ditetapkan.
Menanggapi hal tersebut Kuasa Pengguna Anggaran Ditjen
Kefarmasian dan Alkes menyampaikan pada tanggal 13 Januari 2023
menyampaikan surat Rencana Pengadaan Obat dan Perbekalan Kesehatan
Haji Tahun 1444H/2023M yang menyatakan usulan penyediaan obat dan
perbekalan kesehatan haji tahun 2023.
Proses pemilihan penyedia yang dilaksanakan UKPBJ telah
berlangsung dari tanggal 14 Februari 2023 sampai dengan 6 Maret 2023.
Pemilihan penyedia tersebut menggunakan metode tender itemized paket.
Kelompok kerja pemilihan telah menetapkan pemenang untuk paket
Perbekalan Kesehatan untuk Arab Saudi, paket obat dan perbekkes tas
jemaah, dan paket reagen dan BMHP laboratorium Arab Saudi, Paket Obat
Arab Saudi, dan Paket Obat Perbekkes Embarkasi. Dengan demikian masih
ada 1 paket yang belum ditemukan penyedia yaitu Paket obat dan
perbekkes tas kloter.

B. Penerima Manfaat
Penerima manfaat dari kegiatan ini adalah Ditjen Kefarmasian dan Alkes Kementerian
Kesehatan RI, Pusat Kesehatan Haji, Embarkasi dan Debarkasi Haji serta masyarakat
dalam bentuk ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan haji.

C. Strategi Pencapaian Keluaran


1. Metode Pelaksanaan
Paket Obat dan Perbekkes Tas Kloter telah mengalami kegagalan tender
sebelumnya. Sehingga perlu dilakukan tender ulang untuk mendapatkan penyedia
yang sanggup dan mampu.

Ruang lingkup pekerjaannya sebagai berikut:

Penyedia melakukan pemenuhan barang sesuai daftar kebutuhan. Penyedia


melakukan pengumpulan pemenuhan barang di gudang penyedia (milik/sewa) di
wilayah Jakarta, Depok, Tangerang, atau Bekasi selama jangka waktu pelaksanaan
atau sampai dengan waktu pengiriman barang ke Gudang penyimpanan milik
pemenang Jasa Distribusi. Penyedia melakukan pengumpulan, pengepakan dan
memasukkan obat dan perbekkes ke dalam tas kloter. Pengiriman ke Gudang
penyedia jasa distribusi paling lambat tanggal tanggal 1 Mei 2023.
2. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pekerjaan meliputi
a. Persiapan
1) Penyusunan kertas kerja
2) Penyusunan Harga Perkiraan Sendiri (HPS)
b. Pelaksanaan
1) Reviu Pokja pada dokumen usulan Pengadaan Obat dan Perbekkes Haji dan
Sarana Penunjang Obat dan Perbekkes
2) Pemilihan Penyedia : Pengadaan Obat dan Perbekkes Haji dan Sarana
Penunjang Obat dan Perbekkes
3) Kontrak Penyediaan Obat dan Perbekkes Haji dan Sarana Penunjang Obat
dan Perbekkes
4) Pemasukan Barang di Gudang Penyimpanan milik Pemenang tender
Penyediaan Obat dan Perbekkes Haji dan Sarana Penunjang Obat dan
Perbekkes.
5) Pengumpulan, pengepakan dan penandaan Barang di Gudang
Penyimpanan milik Pemenang tender Penyediaan Obat dan Perbekkes Haji
dan Sarana Penunjang Obat dan Perbekkes sesuai dengan bentuk sediaan
dan penggolongan obat (kelas terapi) sesuai paket.
6) Pengiriman ke Gudang Penyimpanan milik Pemenang Jasa Distribusi di
wilayah DKI Jakarta/Depok/Tangerang/Bekasi oleh Pemenang tender
Penyediaan Obat dan Perbekkes Haji dan Sarana Penunjang Obat dan
Perbekkes.
7) Penyelesaian administrasi kontrak.
3. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan
Jangka waktu pelaksaan Tender Ulang Penyediaan Obat dan Perbekkes Haji
Tahun 2023 M /1444 H adalah sebagai berikut.

Tahapan Sub Akun Kategori Jadwal


(Komponen/Sub Komponen/Item Belanja (U/P) Pelaksanaan Penarikan
Komponen) Bulan Minggu Bulan Minggu
Paket Menyediakan U
Penyediaan Obat dan
Obat dan Perbekkes Haji,
Perbekkes Haji Obat dan
Perbekkes
Emergency Haji
serta Sarana
Penunjang
Obat dan
Perbekkes
Beban Barang 526311 1-5 I-IV 5 I-II
Bantuan Lainnya
Untuk Diserahkan
Kepada
Masyarakat/Pemda

1. Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan (tentative)


Tahapan WAKTU PENGERJAAN
(Komponen/Sub FEB MAR APR MEI
Komponen) III IV I II III IV I II III IV I II III IV
Reviu Penyusunan Harga
Perkiraan
Sendiri (HPS) dan Kualifikasi
Perusahaan
Reviu Pokja pada dokumen
usulan Penyediaan Obat dan
Perbekkes Haji Tahun 2023 M
/ 1444 H
Pemilihan Penyedia :
Penyediaan Obat dan
Perbekkes Haji Tahun 2023 M
/ 1444 H (Tender Ulang)
Kontrak Penyediaan Obat dan
Perbekkes Haji Tahun 2023 M
/ 1444 H. Pelaksanaan
Pekerjaan.
Penyelesaian Administrasi
Kontrak

2. Rincian kebutuhan obat obat dan perbekalan kesehatan haji sesuai dengan surat
usulan dari Kuasa Pengguna Anggaran Nomor : FO.03.02/E.I.2/230/2023 tanggal
13 Januari 2023, terlampir.
3. Jumlah alokasi untuk paket jemaah di atas berdasarkan dokumen
perencanaan nomor FO.03.02/E.I.2/230/2023 perihal Rencana Pengadaan
Obat dan Perbekalan Kesehatan Haji Tahun 1444H/2023M estimasi jumlah
jamaah yaitu 221.000, jika pada akhirnya keputusan resmi dari Kementerian
Agama mengalami perubahan, jumlah paket jemaah akan disesuaikan dan
calon penyedia tidak menuntut dalam bentuk apapun.

D. Kurun Waktu Pencapaian Keluaran


Pelaksanaan penyediaan Obat dan Perbekkes Haji Tahun 2023 M / 1444 H melalui
mekanisme Tender Ulang dilaksanakan sejak minggu ke 4 bulan Maret sampai tanggal
1 Mei 2023 (tentative).

E. Biaya yang diperlukan


Untuk melaksanakan kegiatan penyediaan obat dan perbekalan kesehatan haji Tahun
2023 M / 1444 H dianggarkan biaya sesuai dengan RAB terlampir.

Pejabat Pembuat Komitmen


Satker Dit. Pengelolaan dan
Pelayanan Kefarmasian,

ttd

Anda mungkin juga menyukai