Anda di halaman 1dari 45

LAPORAN BULANAN HASIL KERJA

PENINGKATAN PEMENUHAN OBAT, VAKSIN DAN BAHAN HABIS


PAKAI UNTUK UKM DAN UKP BESERTA PENDISTRIBUSIANNYA

Disusun
Oleh
Nama : Rita Sobariah, S.Si, Apt
NIP : 198106252005012010
Jabatan : Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan

Tanggal : Juli 2023


Pelaporan

DINAS KESEHATAN
Jln. Proklamasi No. 7 Telepon / Faximili (0262) 232 670 / 22464
KATA PENGANTAR

Dengan rahmat Alloh SWT, angaran tahun 2023 telah bergulir, Subkegiatan
pemenuhan obat, vaksin dan Bahan Habis Pakai Untuk Pemenuhan UKM dan UKP serta
distribusinya yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, sangat penting
untuk melaksanakan pelayanan Kesehatan yang baik dengan indicator kinerja utama untuk
mencapai prosentase puskesmas dengan ketersediaan obat dan vaksin esensial 95%,
prosentase sarana kefarmasian melaksanakan pelayanan kefarmasian sesuai standar.

Subkegiatan pemenuhan obat, vaksin dan Bahan Habis Pakai Untuk Pemenuhan
UKM dan UKP serta distribusinya DAK bertujuan untuk melaksanakan pengelolaan obat dan
perbekalan Kesehatan di Kabupaten garut meliputi, perencanaan, pengadaan,
penyimpanan, distribusidan pelaporan obat dan perbekalan Kesehatan. Melaksanakan
pembinaan sarana kefarmasian untuk melaksanakan pelayanan kefarmasian sesuai
standar.

Pada bulan Juli 2023, kemajuan pelaksanaan Subkegiatan pemenuhan obat, vaksin
dan Bahan Habis Pakai Untuk Pemenuhan UKM dan UKP serta distribusinya, kami laporkan
perkembangannya, seklaigus sebagai laporan kegiatan SKP kami.

Akhirnya, saya ucapkan terimakasih pada para ketua pokja dan staffnya yang telah
melaksanakan program dengan baik dan penuh tanggung jawab, semoga dapat
terlaksananya semua tujuan dan Subkegiatan pemenuhan obat, vaksin dan Bahan Habis
Pakai Untuk Pemenuhan UKM dan UKP serta distribusinya.

Kepala Bidang
Sumber Daya Kesehatan

( Rita Sobariah, S.Si, Apt )


NIP. 198106252005012010
DAFTAR ISI

Halaman Judul

Daftar Isi

BAB I : Pendahuluan
a. Latar Belakang
b. Keadaan dan Masalah
c. Tujuan Program Pemenuhan
d. Kebijakan Program Sumber Daya Kesehatan
e. Dasar Hukum Program Pemenuhan Obat, Vaksin Dan Bahan Habis
Pakai Untuk Pemenuhan UKM Dan UKP Serta Distribusinya

BAB II : PELAKSANAAN PROGRAM


a. Program dan Kegiatan
b. Waktu dan tempat pelaksanaan program
c. Anggaran Program Obat, Vaksin, Bahan Medis Habis Pakai
d. Penyerapan Anggaran Program (s/d Juli 2023 dan Realisasi
Program)
e. Output Program (s/d Juli 2023)
f. Kendala dan Hambatan Program (s/d Juli 2023)

BAB III : EVALUASI DAN REKOMENDASI


a. Evaluasi Program (Juli 2023)
b. Rekomendasi Program (Juli 2023)

BAB IV : PENUTUP

Lampiran :
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kesehatan adalah salah satu unsur penting bahkan sangat strategis dalam upaya
pembangunan sumber daya manusia. Dengan kondisi Kesehatan yang optimal,
seseorang ataupun masyarakat suatu daerah bahkan suatu negara akan
meempunyai kesempatan dan kemampuan yang lebih besar untuk ememnuhi
kebutuhannya akan Pendidikan dan ekonomi yang pada gilirannya akan mendampak
pada meningkatnya kualitas sumber daya manusia sebagai pelaku pembangunan.
Kebjakan pemerintah terhadap peningkatan akses obat dan perbeklaan
Kesehatan, diselenggarakan melalui beberapa strata kebijakan yaitu undang –
undang sampai keputusan Menteri Kesehatan yang mengatur berbagai ketentuan
berkaitan dengan obat dan perbekaalan Kesehatan yang bertujuan agar tersedia
obat dan perbekalan Kesehatan yang aman, bermutu, bermanfaat serta terjangkau
oleh masyarakat untuk menjamin terselenggaranya pembangunan Kesehatan guna
meningkatkan derajat Kesehatan yang setinggi tingginya.
Obat merupakan komponen esensial dari suatu pelayaanan Kesehatan,
selain itu karena obat sudah merupakan kebutuhan masyarakat, maka persepsi
masyarakat tentang hasil dari pelayanan Kesehatan adalah menerima obat setelah
berkunjung ke sarana Kesehatan, yaitu, puskesmas, polikllinik, rumah sakit, dokter
praktek swastadll. Bila diumpamakan tenaga mnedis adalah tentara yang sedang
berperang dimedan temput, maka obat adalah amunisi yang mutlak harus dimiliki
untuk mengaklahkan musuh musuhnya. Oleh karena vitalnya obat dalam pelayanan
Kesehatan, maka pengelolaan yang besar, efisien dan efektif sangat diperlukan oleh
oetugas di pusat/prov/kabupaten/kota dengan demikian tanggung jawab pengadaan
obat esensial untuk pelayanan kesehataan dasar bukan lagi menjadi tanggung jawab
pemerintah pusat akan tetapi menjadi tanggung jawab pemerintah daerah
prov/kabupaten/kota.
Pemerintah kabupaten garut, Dinas Kesehatan Kabupaten Garut pada tahun
anggaran 2023 melaksanakan subkegiatan pemenuhan obat, vaksin dan Bahan
Habis Pakai Untuk Pemenuhan UKM dan UKP serta distribusinyadengan
memanfaatkan sumber anggaran dari dana alokasi khusus atau DAK bidang
Kesehatan dan dari APBD kab garut, sehingga kebutuhan akan perencanaan obat,
pengadaan, penyimpanan, distribusi, pelaporan, pamanfaatan obat rasional dan
kebutuhan akan satndar pelayan kefarmasian diharapkan dapat dilaksanalkan
dengan optimal dan memberi stok obat dan perbekalan Kesehatan yang aman di
kabupaten garut.

B. KEADAAN DAN MASALAH


1. Sarana Dan Prasarana Perlu Peningkatan
Sarana dan prasarana pengelolaan obat dan perbekalan Kesehatan perlu
ditingkatkan, hal ini menyebebkan distribusi dan penyimpanan obat dan
perbekalan kesehaatan baik di istalasi farmasi kabupaten dan sarana
kefarmasian puskesmas perklu mendapat perhatian serius.
2. Sumber Daya Manusai Terbatas
Terbatasnya SDM pengelola obat dan perbekalan Kesehatan terutama di
puskesmas yang belum semua puskesmas memiliki SDM kefarmasian yang
menyebabkan pengelolaan obat membutuhkan solusi yang tepat sasaran.
3. Sumber Pembiayaan Terbatas
Pembiayaan untuk pengeloaan obat dan perbekalan Kesehatan sangat besar
sehingga membutuhkan sumber biaya dari APBN dan APBD
4. Geografis Yang Sulit
Geografis yang luas dan sulit menyebabkan distribusi obat dan perbekalan
Kesehatan mengalami gangguan.

C. Tujuan subkegiatan pemenuhan obat, vaksin dan Bahan Habis Pakai Untuk
Pemenuhan UKM dan UKP serta distribusinya

1. Umum :
Melaksanakan pengelolaan obat dan perbekalan Kesehatan di Kabupaten Garut
tahun 2023 dengan opyimal, efektif dan efisien sesuai peraturan perundang
udangan yang berlaku.
2. Khusus
a. tersedianya sumber anggaran yang cukup untuk pengeloaan obat dan
perbekalan Kesehatan
b. terlaksananya perencanaan dan pengadaan kebutuhan obat dan
perbekalan kesehatan dengan baik.
c. Terlaksananya pengadaan obat dan perbekalan kesehatan dengan cara
sesuai ketentuan peraturan perundang undangan
d. Terlaksananya penyimpanan dan distribusi obat dan perbekalan
kesehatan secara merata, teratur, tepat jumlah, waktu, serta mutu
terjamin.
e. Terlaksananya pengendalian persendiaan obat dan perbekalan
kesehatan yang optimal.
f. Meningkatkan kualitas perijianan dan kepatuhan sarana kefarmasian
yang sesuai perarutan perundang undangan yang berlaku.

D. Kebijakan subkegiatan pemenuhan obat, vaksin dan Bahan Habis Pakai Untuk
Pemenuhan UKM dan UKP serta distribusinya

Untuk mencapai tujuan umum dan khusu diatas, sesuai tupoksi di buat
kebijakanpelaksanaan program obat dan perbeklaan kesehatan sebagai berikut:

1. Kebujakan perencanaan obat dan perbekalan kesehatan diawali dengan


membuat formularium obat ouskesmas dan dinas yang mengacu pada
formularium nasional
2. Perencanaan kebutuhan obat /RKO dilakukan dengan melibatkan seluruh
puskesmas dalam menyusunnya.
3. Kebijakan pengadaan obat dan perbekalan kesehatan dilaksanakan
dengan mengacu formularium nasional dan rencana kebnutuhan obat
2023 dengan cara e-catalog dan no e- catalog.
4. Distribusi obat dan perbekalan kesehatan dengan memperhitungkan
sumber daya manusia dan sarana transportasi angkutan obat dan vaksin.
5. Penyimpanan obat dan perbekalan kesehatan dilaksanakan
menyesuaikan wakrtu terima barang dan kapasitas sarana prasarana
instalasi farmasi kabupaten.
6. Laporan ketersediaan obat dan perbekalankesehatan dilaksanakan tiap
bulan agar selalu update data
7. Perijian sarana kefarmasian dilaksanakan dengan memperhatikan
prosedur dan peraturan perundang undangan yang berlaku
8. Pengawasan pelayanan kefarmasian di sarana kefarmasian mengaccu
pada perarturan perundang undangan untuk menjamin kualitas obat dan
kualitas pelayamnan sarana kefarmasian.
9. Bersama sama dengan BPOM, sat Narkoba Porles garut, BNN, satpolPP
dan pihak terkait lainnya melaksanakan pengawasan penyalah gunaan
obat dan masyarakat dan sarana kefarmasian.
E. Dasar Hukum subkegiatan pemenuhan obat, vaksin dan Bahan Habis Pakai
Untuk Pemenuhan UKM dan UKP serta distribusinya

1. Undang undang no. 5 tahun 1997 tentang psikotropika (Lembaga negara republic
Indonesia tahun 1997 No. 10, tambahan Lembaga neragar Republik Indobnesia
no. 3671.)
2. Undang undang no. 35 Tahun 2009 tentang narkotika ( Lembaga negara republic
Indonesia tahun 2009 No. 145, tambahan Lembaga neragara Republik
Indobnesia, No. 5062)
3. Undang undang no 36 tahun 2009 tentang kesehatan ( Lembaga negara
republic Indonesia tahun 2009 No. 144, Tambahan lembaran Negara Republik
Indonesia No. 5063)
4. Undang undang no. 23 tahun 2014 tentang pemerintahan daerah (Lembaga
Negara RI tahun 2014 No. 244, Tambahan Lembaga negara RI No. 5587)
Sebagaimana telabeberapakali diubah, terakhir dengan undang undang tahun
2015 tentang perubahan kedua atas undang undang no 23 no 2014 tentang
pemerintahan daerah (Lembaga negara RI tahun 2015 No. 58, tambahan
Lembaga negara RI No. 5679)
5. Undang – Undang No. 36 Tahun 2014 tentang tenaga kesehatan (lembaran
Negara Republik Indionesia tahun 2014 No. 298, tambahan lembaran negara
republik Indonesia no. 5607)
6. Peraturan Pemerintah No. 51 Tahun 2009 tentang pekerjaan kefarmasian (
Lembaran negara republik Indonesia tahun 2009 Nomor 124, tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5044)
7. Peraturan pemerintah No. 40 Tahun 2013 tentang pelaksanaan undang undang
no. 35tahun 2009 tentang narkotika (lembaran Negara republic Indonesia tahun
2013 No. 96tambahan lembaran negara republic Indonesia No. 5419
8. Peraturan Menteri kesehatan nomor 75 tahun 2014 tentang pusat kesehatan
masyarakat ( Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 No. 1676
9. Peraturan mentri kesehatan nomor 64 tahun 2015 tentang organisasi dan taat
kerja kementrian kesehatan (berita negara Republik Indonesia Tahun 2015 No.
1508)
10. Peraturan Menteri kesehatan nomor 889/MENKES/PER/V/2011 tentang
registrasi, izin, praktik dan izin kerja tenaga kefarmasian (berita negara republic
Indonesia tahun 2011Nomor 322)sebagaimana telah diubah dengan
11. Peraturan Menteri kesehatan No. 31 Tahun 2016 tentang perubahan atas
peraturan Menteri kesehtan nomor 889/MENKES/PER/V/2011 tentang registrasi,
izin praktik dan izin kerja tenaga kefarmasian berita negara rep[ublik Indonesia
tahun 2016
12. Peraturan Menteri kesehatan nomor 73 tahun 2016 standar pelayanan
kefarmasian si apotek ( berita negara rep[ublik Indonesia Tahun 2017 Nomor 50)
13. Peraturabn Menteri kesehatan no.9 tahun 2017 tentang apotek ( bertita Negara
republic Indonesia tahun 2017 No. 276.)
BAB II
PELAKSANAAN PROGRAM

A. Perjanjian Kinerja
Perjanjian kinerja antara Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan dengan Kepala
Dinas Kesehatan adalah sebagai berikut :

Indikator Kinerja
No. Sasaran Program Target
Program
(1) (2) (3) (4)
1. Meningkatnya Persentase 95%
Pemenuhan Obat, Vaksin puskesmas dengan
dan Bahan Habis Pakai ketersediaan
untuk UKM dan UKP dengan obat dan
beserta vaksin essensial
pendistribusiannya
2. Meningkatnya Kapasitas Persentase 69%
Sumber Daya Manusia Fasilitas Tenaga
Kesehatan Kesehatan yang
Melakukan Uji
Kompetensi
Persentase 83%
Tenaga Kesehatan
yang Berizin
3. Meningkatnya Sediaan Persentase Sarana 60%
Farmasi, Alat Kesehatan Kefarmasian yang
dan Makanan Minuman sesuai standar

No. Program Anggaran (Rp.)


1. Program Pemenuhan Upaya Kesehatan 12.339.197.500
Perorangan dan Upaya Kesehatan
Masyarakat
2. Program Peningkatan Kapasitas Sumber 5,883,373,000,
Daya Manusia Kesehatan
3. Program Sediaan Farmasi, Alat 257.780.000,
Kesehatan dan makanan Minuman
B. Program dan Kegiatan
Pada tahun 2023, Program Pemenuhan obat, vaksin dan Bahan Habis Pakai
Untuk Pemenuhan UKM dan UKP serta distribusinya Dinas Kesehatan
Kabupaten Garut terdiri dari bebeberapa kegiatan sebagai berikut:

Program Kode, Kegiatan Subkegiatan dan anggaran

Program Kegiatan Sub Kegiatan Anggaran


Program Penyediaan Fasilitas Pengadaan Rp. 3.095.000.000
Pemenuhan Pelayanan Kesehatan Obat, Vaksin
Upaya untuk UKM dan UKP
Kesehatan Kewenangan Daerah
Perorangan Kabupaten/Kota
Dan Upaya
Kesehatan
Masyarakat
Pengadaan Rp 8.958.844.700
Bahan Habis
Pakai
Distribusi Alat Rp. 285.352.800
Kesehatan,
Obat, Vaksin,
Bahan Medis
Habis Pakai
(BMHP),
Makanan dan
Minuman ke
Puskesmas
serta Fasilitas
Kesehatan
Lainnya
C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Waktu pelaksanaan Program Pemenuhan obat, vaksin dan Bahan Habis
Pakai Untuk Pemenuhan UKM dan UKP serta distribusinya adalah 12 bulan
selama tahun 2023. Tempat pelaksanaan program di Dinas Kesehatan
Kabupaten Garut dan 67 puskesmas Se Kabupaten Garut.

D. Anggaran Program
Anggaran Program Pemenuhan obat, vaksin dan Bahan Habis Pakai Untuk
Pemenuhan UKM dan UKP serta distribusinya sebesar Rp. 12.339.197.500 yang
terbagi dalam beberapa kegiatan dan anggaran kas sebagaimana table dibawah
ini :

No Bulan Anggaran
1 Januari 16.083.600
2 Februari 16.083.600
3 Maret 51.308.600
4 April 35.604.800
5 Mei 220.303.600
6 Juni 6.692.163.000
7 Juli 16.433.000
8 Agustus 15.433.000
9 September 3.560.691.608
10 Oktober 1.356.429.400
11 November 191.433.000
12 Desember 167.230.292
Jumlah Rp. 12.339.197.500

E. Capaian Sasaran

Indikator Capaian
No. Sasaran Program Kinerja Target
Program
(1) (2) (3) (4)
1. Meningkatnya Persentase 95% 98,46%
Pemenuhan Obat, puskesmas
Vaksin dan Bahan dengan
Habis Pakai untuk ketersediaan
UKM dan UKP beserta dengan obat dan
pendistribusiannya vaksin essensial
F. Penyerapan anggaran Program Bulan Juli 2023
Target Realisasi
Program Serapan s/d serapan s/d % Keterangan
Juli 2023 Juli 2023
Meningkatnya Rp. Rp. 43 %
Pemenuhan Obat, 7.054.693.200 3.026.053.936
Vaksin dan Bahan
Habis Pakai untuk
UKM dan UKP
beserta
pendistribusiannya

G. Kendala dan hambatan program Bulan Juli 2023


Kendala Subkegiatan pemenuhan obat, vaksin dan Bahan Habis Pakai Untuk
Pemenuhan UKM dan UKP serta distribusinya pada Bulan Juli 2023 adalah tidak
ada kendala anggaran DAK sudah bisa di cairkan, kegiatan berjalan dengan
lancar.
BAB III
EVALUASI DAN REKOMENDASI

A. Evaluasi program bulan 2023


Subkegiatan pemenuhan obat, vaksin dan Bahan Habis Pakai Untuk Pemenuhan
UKM dan UKP serta distribusinya bulan Juli 2023 tetap dilaksanakan sesuai dengan
rencana yang telah disusun sesuai perencanaan program dan tepat waktu.

Evaluasi yang dapat kami sampaikan pada bulan Juli 2023 adalah:

1. Kegiatan distribusi dapat dilaksanakan hanya pembayaran pemesanan belum bisa


dilakukan

B. Rekomendasi program bulan Juli 2023


Rekomendasi yang dapat kami sampaikan untuk Subkegiatan pemenuhan obat,
vaksin dan Bahan Habis Pakai Untuk Pemenuhan UKM dan UKP serta distribusinya
pada bulan Juli 2023 adalah:

1. Meeting dengan para sub koordinator terkait kegiatan yang harus tetap dapat
dilaksanakan kegiatan sesuai rencana
BAB IV
PENUTUP

Demikian laporan Subkegiatan pemenuhan obat, vaksin dan Bahan Habis Pakai
Untuk Pemenuhan UKM dan UKP serta distribusinya Bidang Sumber Daya Kesehatan bulan
Juli 2023, semoga dapat memberikan gambara keberhasilan program tiap bulannya

Besar harapan kami, Subkegiatan pemenuhan obat, vaksin dan Bahan Habis Pakai
Untuk Pemenuhan UKM dan UKP serta distribusinya pada tahun 2023 ini dapat berjalan
sesuai perencanaan dan output yang dihasilkan sesuai target yang telah ditentukan.
LAPORAN BULANAN HASIL KERJA
PROGRAM SEDIAAN FARMASI, ALAT KESEHATAN DAN MAKANAN MINUMAN

Disusun
Oleh
Nama : Rita Sobariah, S.Si, Apt
NIP : 198106252005012010
Jabatan : Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan

Tanggal : Juli 2023


Pelaporan

DINAS KESEHATAN
Jln. Proklamasi No. 7 Telepon / Faximili (0262) 232 670 / 2246
KATA PENGANTAR

Dengan rahmat Alloh SWT, angaran tahun 2023 telah bergulir, Subkegiatan
meningkatkan sediaan farmasi, alat kesehatan, makanan dan minuman yang dilaksanakan
oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, sangat penting untuk melaksanakan pelayanan
Kesehatan yang baik dengan indicator kinerja utama untuk mencapai prosentase
puskesmas dengan ketersediaan obat dan vaksin esensial 95%, prosentase sarana
kefarmasian melaksanakan pelayanan kefarmasian sesuai standar.

Subkegiatan meningkatkan sediaan farmasi, alat kesehatan, makanan dan minuman


DAK bertujuan untuk melaksanakan pengelolaan obat dan perbekalan Kesehatan di
Kabupaten Garut meliputi, perencanaan, pengadaan, penyimpanan, distribusidan pelaporan
obat dan perbekalan Kesehatan. Melaksanakan pembinaan sarana kefarmasian untuk
melaksanakan pelayanan kefarmasian sesuai standar.

Pada bulan Juli 2023, kemajuan pelaksanaan Subkegiatan meningkatkan sediaan


farmasi, alat kesehatan, makanan dan minuman, kami laporkan perkembangannya,
seklaigus sebagai laporan kegiatan SKP kami.

Akhirnya, saya ucapkan terimakasih pada para ketua pokja dan staffnya yang telah
melaksanakan program dengan baik dan penuh tanggung jawab, semoga dapat
terlaksananya semua tujuan dan Subkegiatan meningkatkan sediaan farmasi, alat
kesehatan, makanan dan minuman

Kepala Bidang
Sumber Daya Kesehatan

( Rita Sobariah, S.Si, Apt )


NIP. 198106252005012010
DAFTAR ISI

Halaman Judul

Daftar Isi

BAB I : Pendahuluan
a. Latar Belakang
b. Keadaan dan Masalah
c. Tujuan Subkegiatan meningkatkan sediaan farmasi, alat
kesehatan, makanan dan minuman
d. Kebijakan Program Subkegiatan meningkatkan sediaan farmasi,
alat kesehatan, makanan dan minuman
e. Dasar Hukum Subkegiatan meningkatkan sediaan farmasi, alat
kesehatan, makanan dan minuman

BAB II : PELAKSANAAN PROGRAM


a. Program dan Kegiatan
b. Waktu dan tempat pelaksanaan program
c. Anggaran Program
d. Penyerapan Anggaran Program (s/d Juli 2023 dan Realisasi
Program)
e. Output Program (s/d Juli 2023)
f. Kendala dan Hambatan Program (s/d Juli 2023)

BAB III : EVALUASI DAN REKOMENDASI


a. Evaluasi Program ( Juli 2023)
b. Rekomendasi Program (Juli 2023)

BAB IV : PENUTUP

Lampiran :
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kesehatan adalah salah satu unsur penting bahkan sangat strategis dalam upaya
pembangunan sumber daya manusia. Dengan kondisi Kesehatan yang optimal,
seseorang ataupun masyarakat suatu daerah bahkan suatu negara akan
meempunyai kesempatan dan kemampuan yang lebih besar untuk ememnuhi
kebutuhannya akan Pendidikan dan ekonomi yang pada gilirannya akan mendampak
pada meningkatnya kualitas sumber daya manusia sebagai pelaku pembangunan.

Pembangunan kesehatan sebagai bagian integral dari pembangunan


nasional yang menyangkut upaya peningkatan kesehatan. Dalam setiap upaya
peningkatan kesehatan baik berupa kegiatan pencegahan, pengobatan dan
pemeliharaan harus dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu, dan
berkesinambungan. Upaya kesehatan tersebut dilaksanakan oleh pemerintah dan
atau masyarakat. Untuk itu peran serta aktif masyarakat terutama organisasi profesi
perlu terus ditingkatkan, diarahkan dan dibina sehingga dapat menjalankan fungsi
dan tanggung jawab sosialnya sebagai mitra pemerintah.
Pelayanan kefarmasian sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari
pelayanan kesehatan tidak hanya berorientasi pada obat saja, melainkan pelayanan
yang komprehensif yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup dari pasien.
Dalam pelayanan kefarmasian diperlukan interaksi langsung dengan pasien dengan
melakukan pemberian informasi, monitoring penggunaan obat dan mengetahui
tujuan akhirnya sesuai harapan dan harus terdokumentasi dengan baik.
Dalam pelayanan kefarmasian terdapat kemungkinan terjadinya kesalahan
pengobatan (medication error). Oleh karena itu diperlukan pengamanan sediaan
farmasi yang optimal untuk mencegah dampak-dampak negatif yang ditimbulkan.
Sebagai
Dalam bidang pelayanan kefarmasian, pemerintah telah menyediakan ruang
obat di setiap puskesmas untuk mendukung upaya kesehatan yang dilakukan.
Sedangkan masyarakat, dapat mewujudkannya dalam sarana apotek dengan
penangungjawabnya seorang apoteker dan toko obat dengan penangungjawabnya
asisten apoteker. Hal tersebut didasarkan pada UU No.23 tahun 1992 tentang
kesehatan, Pasal 63 ayat 1: Pekerjaan kefarmasian dalam pengadaan produksi,
distribusi, dan pelayanan sediaan farmasi harus dilakukan oleh tenaga kesehatan
yang mempunyai keahlian dan kewenangan untuk itu. Tenaga kesehatan yang
dimaksud adalah apoteker sebagai penangung jawab apotek dan asisten apoteker
sebagai pelaksana teknisnya.
Peran pemerintah lebih dititikberatkan pada pembinaan, pengaturan, dan
pengawasan untuk terciptanya pemerataan pelayanan kesehatan dan tercapainya
kondisi yang serasi dan seimbang antara upaya kesehatan yang dilaksanakan oleh
pemerintah dan masyarakat termasuk swasta. Hal tersebut didasarkan pada UU
No.23 tahun 1992 tentang kesehatan Pasal 7: pemerintah bertugas
menyelenggarakan upaya kesehatan yang merata dan terjangkau oleh masyarakat
dan pasal 4: setiap orang mempunyai hak yang sama dalam memperoleh derajat
kesehatan yang optimal. Upaya kesehatan yang merata dan terjangkau oleh
masyarakat adalah merata dalam arti tersedianya sarana pelayanan di seluruh
wilayah sampai daerah terpencil yang mudah dijangkau oleh seluruh masyarakat,
termasuk fakir miskin, orang terlantar, dan orang kurang mampu.
Mengingat bahwa apotek merupakan salah satu sarana pelayanan kesehatan
dibidang
Pemerintah kabupaten garut, Dinas Kesehatan Kabupaten Garut pada tahun
anggaran 2023 melaksanakan subkegiatan Subkegiatan meningkatkan sediaan
farmasi, alat 5esehatan, makanan dan minuman dengan memanfaatkan sumber
anggaran dari dana alokasi khusus atau DAK bidang Kesehatan dan dari APBD Kab
Garut, sehingga kebutuhan masyarakat akan jaminan perlindungan terhadap
pelayanan kefarmasian yang tidak bertanggung jawab dapat diminimalisir.

B. KEADAAN DAN MASALAH


1. Sarana dan prasarana
Masih terdapat beberapa sarana pelayanan kefarmasin yang belum memenuhi
standar pelayanan
2. Suber daya manusai terbatas
Sarana Pelayanan Kefarmasian, baik itu Instalasi Farmasi, Apotek maupun Toko
Obat merupakan tempat pengabdian profesi apoteker dan asisten apoteker,
maka dalam menjalankan pekerjaan keprofesiannya harus berpegang teguh
kepada sumpah apoteker/asisten apoteker yang telah diucapkan dan
mempertimbangkan etika profesiSumber pembiayaan terbatas
3. Geografis yang sulit
Geografis yang luas dan sulit menyebabkan kendala terkait dengan pengawasan
pelayanan saran kefarmasian.
C. Tujuan subkegiatan meningkatkan sediaan farmasi, alat 6esehatan, makanan
dan minuman

1. Umum :
Melaksanakan pengelolaan sediaan kefarmasin di Kabupaten Garut tahun 2023
dengan optimal, efektif dan efisien sesuai peraturan perundang udangan yang
berlaku.
2. Khusus
a. Terlaksananya fasilitasi perizinan bagi sarana kefarmasin
b. Terlaksananya pembinaan dan pengawasan dan pengendalian terhadap
saran kefarmasian sesuai dengan standar
c. Terlaksananya perlindungan masyarakt terhadap penyalhgunaan dan
penggunaan obat yang salah.
d. Meningkatkan kualitas perijianan dan kepatuhan sarana kefarmasian yang
sesuai perarutan perundang undangan yang berlaku.

D. Kebijakan subkegiatan meningkatkan sediaan farmasi, alat 6esehatan,


makanan dan minuman

Untuk mencapai tujuan umum dan khusu diatas, sesuai tupoksi di buat
kebijakanpelaksanaan program obat dan perbeklaan 6esehatan sebagai berikut:

1. Kebujakan perencanaan obat dan perbekalan 6esehatan diawali dengan


membuat formularium obat ouskesmas dan dinas yang mengacu pada
formularium nasional
2. Perencanaan kebutuhan obat /RKO dilakukan dengan melibatkan seluruh
puskesmas dalam menyusunnya.
3. Kebijakan pengadaan obat dan perbekalan 6esehatan dilaksanakan dengan
mengacu formularium nasional dan rencana kebnutuhan obat 2023 dengan cara
e-catalog dan no e- catalog.
4. Penyimpanan obat dan perbekalan 6esehatan dilaksanakan menyesuaikan
wakrtu terima barang dan kapasitas sarana prasarana instalasi farmasi
kabupaten.
5. Perijian sarana kefarmasian dilaksanakan dengan memperhatikan prosedur dan
peraturan perundang undangan yang berlaku
6. Pengawasan pelayanan kefarmasian di sarana kefarmasian mengaccu pada
perarturan perundang undangan untuk menjamin kualitas obat dan kualitas
pelayamnan sarana kefarmasian.
7. Bersama sama dengan BPOM, sat Narkoba Porles garut, BNN, satpolPP dan
pihak terkait lainnya melaksanakan pengawasan penyalah gunaan obat dan
masyarakat dan sarana kefarmasian.

E. Dasar Hukum subkegiatan meningkatkan sediaan farmasi, alat 7esehatan,


makanan dan minuman

1. Undang undang no. 5 tahun 1997 tentang psikotropika (Lembaga negara republic
Indonesia tahun 1997 No. 10, tambahan Lembaga neragar Republik Indobnesia
no. 3671.)
2. Undang undang no. 35 Tahun 2009 tentang narkotika ( Lembaga negara republic
Indonesia tahun 2009 No. 145, tambahan Lembaga neragara Republik
Indobnesia, No. 5062)
3. Undang undang no 36 tahun 2009 tentang 7esehatan ( Lembaga negara
republic Indonesia tahun 2009 No. 144, Tambahan lembaran Negara Republik
Indonesia No. 5063)
4. Undang undang no. 23 tahun 2014 tentang pemerintahan daerah (Lembaga
Negara RI tahun 2014 No. 244, Tambahan Lembaga negara RI No. 5587)
Sebagaimana telabeberapakali diubah, terakhir dengan undang undang tahun
2015 tentang perubahan kedua atas undang undang no 23 no 2014 tentang
pemerintahan daerah (Lembaga negara RI tahun 2015 No. 58, tambahan
Lembaga negara RI No. 5679)
5. Undang – Undang No. 36 Tahun 2014 tentang tenaga 7esehatan (lembaran
Negara Republik Indionesia tahun 2014 No. 298, tambahan lembaran negara
Kesehata Indonesia no. 5607)
6. Peraturan Pemerintah No. 51 Tahun 2009 tentang pekerjaan kefarmasian (
Lembaran negara Kesehatan Indonesia tahun 2009 Nomor 124, tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5044)
7. Peraturan pemerintah No. 40 Tahun 2013 tentang pelaksanaan undang undang
no. 35tahun 2009 tentang narkotika (lembaran Negara republic Indonesia tahun
2013 No. 96tambahan lembaran negara republic Indonesia No. 5419
8. Peraturan Menteri Kesehatan nomor 75 tahun 2014 tentang pusat Kesehatan
masyarakat ( Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 No. 1676
9. Peraturan Mentri Kesehatan Nomor 64 Tahun 2015 Tentang Organisasi Dan
Taat Kerja Kementrian Kesehatan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2015 No. 1508)
10. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 889/MENKES/PER/V/2011 Tentang
Registrasi, Izin, Praktik Dan Izin Kerja Tenaga Kefarmasian (Berita Negara
Republic Indonesia Tahun 2011Nomor 322)Sebagaimana Telah Diubah Dengan
11. Peraturan Menteri Kesehatan No. 31 Tahun 2016 Tentang Perubahan Atas
Peraturan Menteri Kesehtan Nomor 889/MENKES/PER/V/2011 Tentang
Registrasi, Izin Praktik Dan Izin Kerja Tenaga Kefarmasian Berita Negara
Rep[Ublik Indonesia Tahun 2016
12. Peraturan Menteri Ksehatan Nomor 73 Tahun 2016 Standar Pelayanan
Kefarmasian di Apotek ( Berita Negara Rep[Ublik Indonesia Tahun 2017 Nomor
50)
13. Peraturan Menteri Kesehatan No.9 Tahun 2017 Tentang Apotek ( Bertita Negara
Republic Indonesia Tahun 2017 No. 276.)
BAB II
PELAKSANAAN PROGRAM

A. Perjanjian Kinerja
Perjanjian kinerja antara Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan dengan Kepala
Dinas Kesehatan adalah sebagai berikut :

Indikator Kinerja
No. Sasaran Program Target
Program
(1) (2) (3) (4)
1. Meningkatnya Persentase 95%
Pemenuhan Obat, Vaksin puskesmas dengan
dan Bahan Habis Pakai ketersediaan
untuk UKM dan UKP dengan obat dan
beserta vaksin essensial
pendistribusiannya
2. Meningkatnya Kapasitas Persentase 69%
Sumber Daya Manusia Fasilitas Tenaga
Kesehatan Kesehatan yang
Melakukan Uji
Kompetensi
Persentase 83%
Tenaga Kesehatan
yang Berizin
3. Meningkatnya Sediaan Persentase Sarana 60%
Farmasi, Alat Kesehatan Kefarmasian yang
dan Makanan Minuman sesuai standar

No. Program Anggaran (Rp.)


1. Program Pemenuhan Upaya Kesehatan 12.339.197.500
Perorangan dan Upaya Kesehatan
Masyarakat
2. Program Peningkatan Kapasitas Sumber 5,883,373,000,
Daya Manusia Kesehatan
3. Program Sediaan Farmasi, Alat 257.780.000,
Kesehatan dan makanan Minuman
B. Program dan Kegiatan
Pada tahun 2023, Subkegiatan meningkatkan sediaan farmasi, alat Kesehatan,
makanan dan minuman Dinas Kesehatan Kabupaten Garut terdiri dari
bebeberapa kegiatan sebagai berikut:

Program Kegiatan Sub Kegiatan Anggaran


(Rp)
Program Pemberian Izin Apotek, Pengendalian dan100.000.000
Sediaan Toko Obat, Toko Alat Pengawasan serta
Farmasi, Kesehatan dan Optikal, Tindak Lanjut
Alat Usaha Mikro Obat Pengawasan
Kesehatan Tradisional (UMOT) Perizinan Apotek,
Dan Toko Obat, Toko Alat
Makanan Kesehatan,
Minuman dan Optikal, Usaha
Mikro Obat
Tradisional (UMOT)
Fasilitasi Pemenuhan 50.000.000
Komitmen Izin
Apotek, Toko Obat,
Toko Alat Kesehatan,
dan Optikal, Usaha
Mikro Obat
Tradisional
(UMOT)
Penyediaan dan 107.780.000
Pengelolaan Data
Perizinan dan Tindak
Lanjut Pengawasan
Izin Apotek, Toko
Obat, Toko Alat
Kesehatan, dan
Optikal, Usaha Mikro
Obat Tradisional
(UMOT)

Sasaran Program, Indikator dan Target

Indikator Kinerja
No. Sasaran Program Target
Program
(1) (2) (3) (4)
1. Meningkatnya Sediaan Persentase Sarana 60%
Farmasi, Alat Kesehatan Kefarmasian yang
dan Makanan Minuman sesuai standar
C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Waktu pelaksanaan Subkegiatan meningkatkan sediaan farmasi, alat
kesehatan, makanan dan minuman adalah 12 bulan selama tahun 2023. Tempat
pelaksanaan program di Dinas Kesehatan Kabupaten Garut dan 67 puskesmas
Se Kabupaten Garut.

D. Anggaran Program
Anggaran Subkegiatan meningkatkan sediaan farmasi, alat kesehatan,
makanan dan minuman sebesar Rp. 257.780.000,- yang terbagi dalam beberapa
kegiatan dan anggaran kas sebagaimana table dibawah ini :

Anggaran Kas Program Subkegiatan meningkatkan sediaan farmasi,


alat kesehatan, makanan dan minuman

No Bulan Anggaran
1 Januari Rp 1. 000.000
2 Februari Rp 4.727.7300
3 Maret Rp 28.375.000
4 April Rp 77.317.400
5 Mei Rp 20.854.000
6 Juni Rp 1.000.000
7 Juli Rp 8.532.500
8 Agustus Rp 69.389.400
9 September Rp 1.000.000
10 Oktober Rp 1.024.900
11 November Rp 1.000.000
12 Desember Rp 1.009.500
JUMLAH Rp 257.780.000
E. Capaian Sasaran

Indikator Capaian
No. Sasaran Program Kinerja Target
Program
(1) (2) (3) (4)
1. Meningkatnya Persentase 60% 76 %
Sediaan Farmasi, Sarana
Alat Kesehatan dan Kefarmasian
Makanan Minuman yang sesuai
standar

F. Penyerapan anggaran Program Bulan Juli 2023


Target Realisasi
Program Serapan s/d serapan s/d % Keterangan
Juli 2023 Juli 2023
Meningkatnya Rp. Rp. 62 %
Sediaan Farmasi, Rp 114.384.500
Alat Kesehatan 184.356.200
dan Makanan
Minuman

G. Kendala dan hambatan program Bulan Juli 2023


Kendala Subkegiatan meningkatkan sediaan farmasi, alat kesehatan,
makanan dan minuman pada Bulan Juli 2023 adalah tidak ada kendala anggaran
DAK sudah bisa di cairkan, kegiatan berjalan dengan lancar.
BAB III
EVALUASI DAN REKOMENDASI

A. Evaluasi program bulan Juli 2023


Subkegiatan meningkatkan sediaan farmasi, alat kesehatan, makanan dan
minumanbulan Juli 2023 tetap dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah disusun
sesuai perencanaan program dan tepat waktu.

Evaluasi yang dapat kami sampaikan pada bulan Juli 2023 adalah:

1. Anggaran DAK Fisik Kefarmasain sudah cair, kegiatan bisa di laksanakan dengan
lancar pada bulan Juli 2023

B. Rekomendasi program bulan Juli 2023


Rekomendasi yang dapat kami sampaikan untuk Subkegiatan meningkatkan
sediaan farmasi, alat kesehatan, makanan dan minumanpada bulan Juli 2023 adalah:

1. Meeting dengan para sub coordinator terkait kegiatan yang harus tetap dapat
dilaksanakan kegiatan sesuai rencana
BAB IV
PENUTUP

Demikian laporan Subkegiatan meningkatkan sediaan farmasi, alat kesehatan,


makanan dan minuman Bidang Subkegiatan meningkatkan sediaan farmasi, alat kesehatan,
makanan dan minuman bulan Juli 2023, semoga dapat memberikan gambaran keberhasilan
program tiap bulannya

Besar harapan kami, Subkegiatan meningkatkan sediaan farmasi, alat kesehatan,


makanan dan minuman pada tahun 2023 ini dapat berjalan sesuai perencanaan dan output
yang dihasilkan sesuai target yang telah ditentukan.
LAPORAN BULANAN HASIL KERJA
PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN

Disusun
Oleh
Nama : Rita Sobariah, S.Si, Apt
NIP : 198106252005012010
Jabatan : Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan

Tanggal : Juli 2023


Pelaporan

DINAS KESEHATAN
Jln. Proklamasi No. 7 Telepon / Faximili (0262) 232 670 / 22464
KATA PENGANTAR

Dengan Rahmat Alloh SWT, anggaran tahun 2023 telah bergulir, Kegiatan
Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia Kesehatan di Wilayah Kabupaten Garut yang
dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, sangat penting dalam mendukung
pelaksanaan pelayanan Kesehatan yang baik dengan indikator kinerja utama mencapai
derajat Kesehatan masyarakat yang setingi-tingginya.
Kegiatan Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia Kesehatan di Wilayah
Kabupaten Garut bertujuan melaksanakan pemetaan dan pembinaan serta pengawasan
tenaga Kesehatan, meningkatkan kualitas dan kompetensi tenaga Kesehatan.
Kemajuan pelaksanaan Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia Kesehatan di
Wilayah Kabupaten Garut kami laporkan perkembangannya, sekaligus sebagai laporan
kegiatan SKP kami.
Akhirnya, saya ucapkan terimakasih pada para ketua pokja dan staffnya yang telah
melaksanakan program dengan baik dan penuh tanggung jawab, semoga dapat
terlaksananya semua tujuan Sumber Daya Manusia Kesehatan di tahun 2023

Kepala Bidang
Sumber Daya Kesehatan

( Rita Sobariah, S.Si, Apt )


NIP. 198106252005012010
DAFTAR ISI

Halaman Judul
Daftar Isi
BAB I : Pendahuluan
a. Latar Belakang
b. Keadaan dan Masalah
c. Tujuan Kegiatan Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia
Kesehatan
d. Dasar Hukum Kegiatan Peningkatan Kapasitas Sumber Daya
Manusia Kesehatan di Wilayah Kabupaten Garut

BAB II : PELAKSANAAN PROGRAM


Program dan Kegiatan
a. Waktu dan tempat pelaksanaan Kegiatan
b. Anggaran Kegiatan
c. Penyerapan Anggaran Kegiatan
d. Output Program
e. Kendala dan Hambatan Kegiata

BAB III : EVALUASI DAN REKOMENDASI


Evaluasi Program
a. Rekomendasi Kegiatan

BAB IV : PENUTUP

Lampiran :
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kesehatan adalah salah satu unsur penting bahkan sangat strategis dalam
upaya Pembangunan Daerah terlebih merupakan salah satu factor pendukung
terhadap nilai index pembangunan manusia (IPM). Pembangunan kesehatan
diarahkan untuk meningkatkan kemauan dan kemampuan hidup sehata bagi setiap
orang agara terjapat derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
Dalam pembangunganan kesehatan Sumber Daya Manusia kesehatan
merupakan salah satu subsitem dalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN) yang
berperan penting dan strategis dalam pelaksanaan upaya kesehatan. Sumber daya
manusia Kesehatan merupakan elemen penggerak terjadinya pelayanan Kesehatan
di semua jenjang pelayanan, baik pelayanan kesehtan dasar maupun pelayanan
Kesehatan rujukan.
Kebijakan pemerintah terhadap peningkatan sumber daya Kesehatan,
diselenggaran melalui beberapa strata kebijakan yaitu undang-undang sampai
keputusan mentri Kesehatan yang mengatur berbagai ketentuan berkaitan dengan
tenaga Kesehatan.
Undang undang Kesehatan No 36 tahun 2009 mengamanatkan bahwa
pemerintah bertanggung jawab atas ketersediaan sumber daya kesehatan yang adil
dan merata bagi seluruh masyarakat untuk mencapai derajat kesehatan yang
setinggi-tinginya
Di dalam Permendagri nomor 90 tahun 2019 tentang Klasifikasi, Kodefikasi
Dan Nomenklatur Perencanaan Pembangunan Dan Keuangan Daerah mengatur
mengenai Sumber Daya Manusia Kesehatan ini dalam Program Peningkatan
Kapasitas Sumber Daya Manusia Kesehatan yang terdiri dari tiga kegiatan, yaitu
Pemberian Izin Praktik Tenaga Kesehatan di Wilayah Kabupaten/Kota, Perencanaan
Kebutuhan dan Pendayagunaan Sumberdaya Manusia Kesehatan untuk UKP dan
UKM di Wilayah Kabupaten/Kota dan Pengembangan Mutu dan Peningkatan
Kompetensi Teknis Sumber Daya Manusia Kesehatan Tingkat Daerah
Kabupaten/Kota
Kegiatan yang dilaksanakan untuk Program Peningkatan Kapasitas Sumber
Daya Manusia Kesehatan pada tahun 2023 di Dinas Kesehatan Kabupaten Garut
yaitu : 1) Penyusuanan Perencanaa; 2) Pemenuhan Sumber Daya Manusia
Kesehatan ; 3) Pembinaan dan Pengawasan dan 4) Peningkatan Kompetensi
Sumber Daya Kesehatan Manusia Kesehatan di Wilayah Kabupaten/Kota dengan
menggunakan sumber anggaran yang berasal dari APBD dan APBN.

B. Keadaan Dan Masalah


1. Puskesmas belum memiliki tenaga Kesehatan sesuai standar baik secara jenis
maupun jumlah
2. Pemetaan tenaga Kesehatan yang belum selalu “up date”
3. Kesadaran dan Kepatuhan Tenaga Kesehatan terhadap peraturan perundang-
undangan yang berlaku masih kurang
4. Peningkatan kualitias kompetensi tenaga yang belum optimal

C. Tujuan
1. Umum :
a. Melaksanakan perencanaan dan pemetaan baik jenis maupun jumlah tenaga
Kesehatan serta melaksanakan pendayagunaan tenaga Kesehatan secara
optimal;
b. melaksanakan pemenuhun kebutuhan SDMK;
c. melaksanakan Pembinaan dan Pengawasan terhadap tenaga Kesehatan;
d. melaksanakan peningkatan kualitias SDMK

2. Khusus
a. Tersedianya sumber anggaran yang cukup untuk melaksanakan kegiatan
Perencanaan Kebutuhan dan Pendayagunaan Sumber daya Manusia
Kesehatan untuk UKP dan UKM;
b. terlaksananya pemetaan sumber daya manusia Kesehatan dan formasi
tenaga Kesehatan.
c. terlaksananya pemenuhan SDMK;
d. terwujudnya tenaga kesehatan yang melaksanakan praktik sesuai dengan
pedoman dan standar yang sudah ditentukan oleh peraturan perundang-
undangan.
D. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004 Tentang Praktik
Kedokteran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 116 )
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional Tahun 2005 - 2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4700);
3. Undang – undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 44, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5036);
4. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5494);
5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587);
6. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 20141 Nomor 298, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5607);
7. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2014 Tentang
Keperawatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 307);
8. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2019 Tentang Kebidanan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 20i9 Nomor 56)
9. Peraturan Pemerintah No 51 tahun 2009 Tentang Pekerjaan Kefarmasian
10. Peraturan Pemerintah Nomor 97 Tahun 2000 tentang Formasi Pegawai Negeri
(Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 194, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 4015) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor
54 Tahun 2003 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 122,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4332);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen PNS;
13. Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 193);
14. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 6 Tahun 2013 tentang Kriteria Fasilitas
Pelayanan Kesehatan Terpencil, Sangat Terpencil, dan Fasilitas Pelayanan
Kesehatan RI Tidak Diminati (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013
Nomor 153);
15. Peraturan Bersama Kementerian Kesehatan, Kementerian Dalam Negeri, dan
Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik
Indonesia Nomor 61 tahun 2014, Nomor 68 Tahun 2014, dan Nomor
08/SKB/MenPAN-RB/10/2014, tentang Perencanaan dan Pemerataan Tenaga
Kesehatan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Milik Pemerintah Daerah;
16. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 2052/Menkes
/Per/X/2011 tentang Izin Praktek dan pelayanan Praktik Kedokteran, (berita
Negara Republik Indonesia tahun2011 Nomor 671)
17. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 17 Tahun 2013 tentang
Perubahan Atas Peraturan Mentri Keseharan No. HK. 02.02/Menkes/148/I/2010
tentang ijin dan penyelenggaraan praktik perawat
18. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.20 Tahun 2016 Tentang ijin
penyelenggaraan Praktik Terapis Gigi dan Mulut (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2016 Nomor 889)
19. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.51 Tahun 2009 tentang
Pekerjaan Kafarmasian, (Lembaran Nrgara Republi Indonesia Yahun 2009 No.
124)
20. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.889/Menkes/Per/V/2011
tentang Registrasi, Izin Praktik dan Izin Tenaga Kefarmasian, ( Berita Nergara
Republik Indonesia Tahun 2011 No.322)
21. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 1464/Menkes/Per/X/2010
tentang Izin dan penyelenggaraan Praktik Bidan, (Berita Nergara Republik
Indonesia Tahun 2010)
22. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.26 Tahun 2013 tentang
Penyelenggaraan Pekerjaan dan Praktik Tenaga Gizi, ( Berita Nergara Republik
Indonesia Tahun 2013 No. 447)
23. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 42 Tahun 2015 tentang
Izin dan Penyelenggaraan Praktik Ahli Tekhnologi Laboratorium Medik, (Berita
Nergara Republik Tahun 2015 Nomor 867)
24. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 39 Tahun 2014 tentang
Pembinaan , Pengawasan dan Perizinan Pekerjaan Tukang Gigi, (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1098)
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Perjanjian Kinerja
Perjanjian kinerja antara Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan dengan Kepala
Dinas Kesehatan adalah sebagai berikut :

Indikator Kinerja
No. Sasaran Program Target
Program
(1) (2) (3) (4)
1. Meningkatnya Persentase 95%
Pemenuhan Obat, Vaksin puskesmas dengan
dan Bahan Habis Pakai ketersediaan
untuk UKM dan UKP dengan obat dan
beserta vaksin essensial
pendistribusiannya
2. Meningkatnya Kapasitas Persentase 69%
Sumber Daya Manusia Fasilitas Tenaga
Kesehatan Kesehatan yang
Melakukan Uji
Kompetensi
Persentase 83%
Tenaga Kesehatan
yang Berizin
3. Meningkatnya Sediaan Persentase Sarana 60%
Farmasi, Alat Kesehatan Kefarmasian yang
dan Makanan Minuman sesuai standar

No. Program Anggaran (Rp.)


1. Program Pemenuhan Upaya 12.339.197.500
Kesehatan Perorangan dan Upaya
Kesehatan Masyarakat
2. Program Peningkatan Kapasitas 5.763.511.300
Sumber Daya Manusia Kesehatan
3. Program Sediaan Farmasi, Alat 257.780.000,
Kesehatan dan makanan Minuman
B. Kegiatan
Pada tahun 2023, Kegiatan Perencanaan Kebutuhan dan Pendayagunaan
Sumberdaya Manusia Kesehatan untuk UKP dan UKM di Wilayah Kabupaten
Garut terdiri dari bebeberapa kegiatan sebagai berikut:

Tabel 1
Program Kode, Kegiatan, Sub Kegiatan dan Anggaran
PROGRAM KEGIATAN SUBKEGITAN ANGGARAN
1.02.03 1.02.03.2.02 1.02.03.2.02.03 Rp.300.602.300,
PROGRAM Perencanaan Pembinaan dan
PENINGKATAN Kebutuhan dan Pengawasan
KAPASITAS Pendayagunaan Sumber Daya
SUMBER DAYA Sumberdaya Manusia
MANUSIA Manusia Kesehata
KESEHATAN Kesehatan untuk
UKP dan UKM di
Wilayah
Kabupaten/Kota
1.02.03.2.02.01 Rp. 50.000.000,
Perencanaan dan
Distribusi serta
Pemerataan
Sumber Daya
Manusia
Kesehatan
1.02.03.2.02.02
Pemenuhan Rp.2.000.000.000,
Kebutuhan
Sumber Daya
Manusia
Kesehatan
Sesuai Standar
Pengembangan 1.02.03.2.03.01
Mutu Dan Pengembangan Rp.3.412.909.000,
Peningkatan Mutu Dan
Kompetensi Peningkatan
Teknis Sumber Kompetensi
Daya Kesehatan Teknis Sumber
Tingkat Daerah Daya Kesehatan
kabupaten/Kota Tingkat Daerah
kabupaten/Kota

C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Waktu pelaksanaan Kegiatan Perencanaan Kebutuhan dan Pendayagunaan
Sumberdaya Manusia Kesehatan untuk UKP dan UKM di Wilayah Kabupaten
Garut adalah 12 bulan selama tahun 2023. Tempat pelaksanaan program di
Dinas Kesehatan Kabupaten Garut dan 67 puskesmas Se Kabupaten Garut.
Tabel 2
Anggaran Kas Program Kegiatan Peningkatan Kapasitas Sumber Daya
Manusia Kesehatan
No Bulan Anggaran
1 Januari Rp. 3237.265.500,
2 Februari Rp. 174.977.600,
3 Maret Rp. 141.200.000 ,
4 April Rp. 316.128.300,
5 Mei Rp. 3.585.686.500,
6 Juni Rp. 142.932.000,
7 Juli Rp. 204.221.400,
8 Agustus Rp. 185.000.000,
9 September Rp. 219.115.000,
10 Oktober Rp. 231.985.000,
11 November Rp. 185.000.000,
12 Desember Rp. 140.000.000,
JUMLAH Rp. 5.763.511.300

D. Capaian Sasaran

Indikator Kinerja Capaian


No. Sasaran Program Target
Program
1. Meningkatnya Kapasitas Persentase 69% 100%
Sumber Daya Manusia Fasilitas Tenaga
Kesehatan Kesehatan yang
Melakukan Uji
Kompetensi
Persentase 83% 76%
Tenaga
Kesehatan yang
Berizin
E. Penyerapan anggaran Bulan Juli 2023

Tabel 3
Penyerapan Anggaran

Target Realisasi
Program Serapan s/d serapan s/d % Keterangan
Juli 2023 Juli 2023
Program Rp. Rp. 31 %
Peningkatan 6.107.817.900 1.941.684.700
Kapasitas Sumber
Daya Manusia
Kesehatan

F. Kendala dan hambatan program Bulan Juli 2023


Kendala Program Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia
Kesehatan untuk UKP dan UKM di Wilayah Kabupaten Garut yaitu belum bisanya
dilaksanakan kegiatan pelatihan yang bersumber anggaran dari Dana Alokasi
Khusus (DAK).
BAB III
EVALUASI DAN REKOMENDASI

A. Evaluasi Progran Bulan Juli 2023


Kegiatan Perencanaan Kebutuhan dan Pendayagunaan Sumberdaya
Manusia Kesehatan untuk UKP dan UKM di Wilayah Kabupaten Garut pada
Bulan Juli 2023 tetap dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah disusun,
agar rangkaian kegiatan yang telah disusun dalam satu tahun dapat dilaksanakan
dengan tepat sasaran dan tepat waktu.
Evaluasi yang dapat kami sampaikan pada Bulan Juli 2023 adalah
1. Kegiatan tetap dapat dilaksanakan sesuai rencana
2. Output program belum sesuai target bulanan.

B. Rekomendasi Program Bulan Juli 2023


Rekomendasi yang dapat kami sampaikan Kegiatan Perencanaan
Kebutuhan dan Pendayagunaan Sumberdaya Manusia Kesehatan untuk UKP
dan UKM di Wilayah Kabupaten Garu pada Bulan Juli 2023adalah
1. Meeting dengan para kepala seksi SDMK dan staf terkait kegiatan yang
harus tetap dapat melaksanakan kegiatan sesuai rencana.
2. Evaluasi cakupan kegiatan dan cakupan program terhadap para kepala
seksi yang terkait dengan Program Sumber Daya Manusia Kesehatan
BAB IV
PENUTUP

Demikian laporan Kegiatan Perencanaan Kebutuhan dan Pendayagunaan


Sumberdaya Manusia Kesehatan untuk UKP dan UKM di Wilayah Kabupaten Garut Bulan
Juli 2023 dibuat, semoga dapat memberikan gambaran, program, kegiatan, anggaran,
serapan anggaran, output kegiatan, kendala, hambatan, evaluasi, dan rekomendasi
September perbaikan program pada bulan – bulan berikutnya.
Besar harapan kami, semua tujuan umun dan khusus dalam Kegiatan Perencanaan
Kebutuhan dan Pendayagunaan Sumberdaya Manusia Kesehatan untuk UKP dan UKM di
Wilayah Kabupaten Garut Dinas Kesehatan Kabupaten Garut 2023, dapat terwujud dengan
baik dan masyarakat mendapatkan manfaat sebesar besarnya dengan adanya tenaga yang
professional.
PEMERINTAH KABUPATEN GARUT
LAPORAN PERTANGUNGJAWABAN BENDAHARA PENGELUARAN PEMBANTU

SKPD : 1.02.0.00.0.00.01.0000. DINAS KESEHATAN


Pengguna Anggaran :
Bendahara Pengeluaran : Raden Aneu Tresna Aty, Skep, Ners
Tahun Anggaran : 2023
Bulan : Juli (dalam rupiah) Halaman : 1

SPJ - LS Barang & Jasa SPJ UP/GU/TU


Kode Jumlah Jumlah SPJ Sisa Pagu
Uraian (LS+UP/GU/TU)
Rekening Anggaran s.d. Bulan ini s.d. s.d. Bulan ini s.d. Anggaran
Bulan lalu Bulan ini Bulan lalu Bulan ini s.d. Bulan ini

1 2 3 7 8 9(7+8) 10 11 12(10+11) 13(6+9+12) 14(3-13)


1.02.1.02.01.02.2.01.16. Pengadaan Obat, Vaksin 3.095.000.000 1.474.399.800 13.125.000 1.487.524.800 10.000.000 3.000.000 13.000.000 1.500.524.800 1.594.475.200

1.02.1.02.01.02.2.01.16.5.1.02.01.01.0027. Belanja Alat/Bahan untuk Kegiatan Kantor-Benda Pos 1.000.000 - - - - 1.000.000 1.000.000 1.000.000 -

1.02.1.02.01.02.2.01.16.5.1.02.01.01.0037. Belanja Obat-Obatan-Obat 2.970.996.400 1.474.399.800 13.125.000 1.487.524.800 - - - 1.487.524.800 1.483.471.600

1.02.1.02.01.02.2.01.16.5.1.02.02.01.0027. Belanja Jasa Tenaga Operator Komputer 24.000.000 - - - 10.000.000 2.000.000 12.000.000 12.000.000 12.000.000

1.02.1.02.01.02.2.01.17. Pengadaan Bahan Habis Pakai 8.958.844.700 566.726.040 793.097.896 1.359.823.936 - - - 1.359.823.936 7.599.020.764

1.02.1.02.01.02.2.01.17.5.1.02.01.01.0012. Belanja Bahan-Bahan Lainnya 8.957.118.008 566.726.040 793.097.896 1.359.823.936 - - - 1.359.823.936 7.597.294.072

1.02.1.02.01.02.2.01.21. Distribusi Alat Kesehatan, Obat, Vaksin, Bahan Medis Habis Pakai 285.352.800 - - - 132.692.800 33.012.400 165.705.200 165.705.200 119.647.600
(BMHP), Makanan dan Minuman ke Puskesmas serta Fasilitas
Kesehatan Lainnya
1.02.1.02.01.02.2.01.21.5.1.02.01.01.0004. Belanja Bahan-Bahan Bakar dan Pelumas 145.076.400 - - - 59.421.600 13.252.400 72.674.000 72.674.000 72.402.400

1.02.1.02.01.02.2.01.21.5.1.02.01.01.0025. Belanja Alat/Bahan untuk Kegiatan Kantor- Kertas dan Cover 966.200 - - - 966.200 - 966.200 966.200 -

1.02.1.02.01.02.2.01.21.5.1.02.04.01.0001. Belanja Perjalanan Dinas Biasa 26.640.000 - - - - 15.540.000 15.540.000 15.540.000 11.100.000

1.02.1.02.01.02.2.01.21.5.1.02.04.01.0003. Belanja Perjalanan Dinas Dalam Kota 62.400.000 - - - 37.080.000 4.220.000 41.300.000 41.300.000 21.100.000

1.02.1.02.01.02.2.01.21.5.1.02.05.02.0001. Belanja Jasa yang Diberikan kepada Pihak Ketiga/Pihak Lain 35.225.000 - - - 35.225.000 - 35.225.000 35.225.000 -

1.02.1.02.01.03.2.02.01. Perencanaan dan Distribusi serta Pemerataan Sumber Daya 50.000.000 - - - 6.479.500 - 6.479.500 6.479.500 43.520.500
Manusia Kesehatan
1.02.1.02.01.03.2.02.01.5.1.02.01.01.0052. Belanja Makanan dan Minuman Rapat 8.844.500 - - - 6.479.500 - 6.479.500 6.479.500 2.365.000

1.02.1.02.01.03.2.02.02. Pemenuhan Kebutuhan Sumber Daya Manusia Kesehatan Sesuai 2.000.000.000 700.000.000 140.000.000 840.000.000 53.080.000 3.420.000 56.500.000 896.500.000 1.103.500.000
Standar
1.02.1.02.01.03.2.02.02.5.1.02.01.01.0004. Belanja Bahan-Bahan Bakar dan Pelumas 3.500.000 - - - 500.000 600.000 1.100.000 1.100.000 2.400.000

1.02.1.02.01.03.2.02.02.5.1.02.02.01.0014. Belanja Jasa Tenaga Kesehatan 1.905.000.000 700.000.000 140.000.000 840.000.000 - - - 840.000.000 1.065.000.000

1.02.1.02.01.03.2.02.02.5.1.02.02.12.0003. Belanja Bimbingan Teknis 70.350.000 - - - 51.100.000 - 51.100.000 51.100.000 19.250.000


Halaman : 2

SPJ - LS Barang & Jasa SPJ UP/GU/TU Jumlah SPJ


Kode Jumlah Sisa Pagu
Uraian (LS+UP/GU/TU)
Anggaran
Rekening Anggaran s.d. Bulan ini s.d. s.d. Bulan ini s.d.
s.d. Bulan ini
Bulan lalu Bulan ini Bulan lalu Bulan ini
1 2 3 7 8 9(7+8) 10 11 12(10+11) 13(6+9+12) 14(3-13)
1.02.1.02.01.03.2.02.02.5.1.02.04.01.0005. Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar Kota 21.124.000 - - - 1.480.000 2.820.000 4.300.000 4.300.000 16.824.000

1.02.1.02.01.03.2.02.03. Pembinaan dan Pengawasan Sumber Daya Manusia Kesehatan 300.602.300 - - - 79.545.200 - 79.545.200 79.545.200 221.057.100

1.02.1.02.01.03.2.02.03.5.1.02.01.01.0004. Belanja Bahan-Bahan Bakar dan Pelumas 8.207.000 - - - 7.250.000 - 7.250.000 7.250.000 957.000

1.02.1.02.01.03.2.02.03.5.1.02.01.01.0052. Belanja Makanan dan Minuman Rapat 34.733.900 - - - 105.200 - 105.200 105.200 34.628.700

1.02.1.02.01.03.2.02.03.5.1.02.02.12.0003. Belanja Bimbingan Teknis 49.640.000 - - - 24.820.000 - 24.820.000 24.820.000 24.820.000

1.02.1.02.01.03.2.02.03.5.1.02.04.01.0003. Belanja Perjalanan Dinas Dalam Kota 169.410.000 - - - 47.370.000 - 47.370.000 47.370.000 122.040.000

1.02.1.02.01.03.2.03.01. Pengembangan Mutu dan Peningkatan Kompetensi Teknis 3.412.909.000 - 789.890.000 789.890.000 - 169.270.000 169.270.000 959.160.000 2.453.749.000
Sumber Daya Manusia Kesehatan Tingkat Daerah Kabupaten/Kota
1.02.1.02.01.03.2.03.01.5.1.02.02.12.0001. Belanja Kursus Singkat/Pelatihan 2.608.405.500 - 789.890.000 789.890.000 - - - 789.890.000 1.818.515.500

1.02.1.02.01.03.2.03.01.5.1.02.04.01.0001. Belanja Perjalanan Dinas Biasa 249.804.000 - - - - 70.470.000 70.470.000 70.470.000 179.334.000

1.02.1.02.01.03.2.03.01.5.1.02.04.01.0005. Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar Kota 245.440.000 - - - - 98.800.000 98.800.000 98.800.000 146.640.000

1.02.1.02.01.04.2.01.01. Pengendalian dan Pengawasan serta Tindak Lanjut Pengawasan 100.000.000 - - - 74.689.000 6.850.000 81.539.000 81.539.000 18.461.000
Perizinan Apotek, Toko Obat, Toko Alat Kesehatan, dan Optikal,
Usaha Mikro Obat Tradisional (UMOT)
1.02.1.02.01.04.2.01.01.5.1.02.01.01.0004. Belanja Bahan-Bahan Bakar dan Pelumas 9.663.200 - - - 5.550.000 - 5.550.000 5.550.000 4.113.200

1.02.1.02.01.04.2.01.01.5.1.02.01.01.0052. Belanja Makanan dan Minuman Rapat 8.844.000 - - - 6.164.000 - 6.164.000 6.164.000 2.680.000

1.02.1.02.01.04.2.01.01.5.1.02.02.01.0003. Honorarium Narasumber atau Pembahas, Moderator, Pembawa Acara, 5.600.000 - - - 5.600.000 - 5.600.000 5.600.000 -
dan Panitia
1.02.1.02.01.04.2.01.01.5.1.02.02.01.0027. Belanja Jasa Tenaga Operator Komputer 12.000.000 - - - 5.000.000 1.000.000 6.000.000 6.000.000 6.000.000

1.02.1.02.01.04.2.01.01.5.1.02.02.12.0003. Belanja Bimbingan Teknis 27.375.000 - - - 27.375.000 - 27.375.000 27.375.000 -

1.02.1.02.01.04.2.01.01.5.1.02.04.01.0003. Belanja Perjalanan Dinas Dalam Kota 22.500.000 - - - 15.300.000 5.850.000 21.150.000 21.150.000 1.350.000

1.02.1.02.01.04.2.01.01.5.1.02.04.01.0004. Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota 14.000.000 - - - 9.700.000 - 9.700.000 9.700.000 4.300.000

1.02.1.02.01.04.2.01.02. Penyediaan dan Pengelolaan Data Perizinan dan Tindak Lanjut 107.780.000 - - - 5.150.000 4.907.500 10.057.500 10.057.500 97.722.500
Pengawasan Izin Apotek, Toko Obat, Toko Alat Kesehatan, dan
Optikal, Usaha Mikro Obat Tradisional (UMOT)
1.02.1.02.01.04.2.01.02.5.1.02.01.01.0004. Belanja Bahan-Bahan Bakar dan Pelumas 3.307.500 - - - 2.000.000 1.307.500 3.307.500 3.307.500 -

1.02.1.02.01.04.2.01.02.5.1.02.04.01.0003. Belanja Perjalanan Dinas Dalam Kota 6.750.000 - - - 3.150.000 3.600.000 6.750.000 6.750.000 -
Halaman : 3

SPJ - LS Barang & Jasa SPJ UP/GU/TU Jumlah SPJ


Kode Jumlah Sisa Pagu
Uraian (LS+UP/GU/TU)
Anggaran
Rekening Anggaran s.d. Bulan ini s.d. s.d. Bulan ini s.d.
s.d. Bulan ini
Bulan lalu Bulan ini Bulan lalu Bulan ini
1 2 3 7 8 9(7+8) 10 11 12(10+11) 13(6+9+12) 14(3-13)
1.02.1.02.01.04.2.01.03. Fasilitasi Pemenuhan Komitmen Izin Apotek, Toko Obat, Toko 50.000.000 - - - 20.088.000 2.700.000 22.788.000 22.788.000 27.212.000
Alat Kesehatan, dan Optikal, Usaha Mikro Obat Tradisional
(UMOT)
1.02.1.02.01.04.2.01.03.5.1.02.01.01.0004. Belanja Bahan-Bahan Bakar dan Pelumas 13.626.900 - - - 4.050.000 750.000 4.800.000 4.800.000 8.826.900

1.02.1.02.01.04.2.01.03.5.1.02.04.01.0003. Belanja Perjalanan Dinas Dalam Kota 33.450.000 - - - 14.580.000 1.950.000 16.530.000 16.530.000 16.920.000

1.02.1.02.01.04.2.01.03.5.1.02.04.01.0005. Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar Kota 2.916.000 - - - 1.458.000 - 1.458.000 1.458.000 1.458.000

JUMLAH 17.757.913.508 2.741.125.840 1.736.112.896 4.477.238.736 381.724.500 223.159.900 604.884.400 5.082.123.136 12.675.790.372
Penerimaan :
- SP2D 2.741.125.840,00 1.736.112.896,00 4.477.238.736,00 34.315.200,00 169.270.000,00 203.585.200,00 4.680.823.936,00
- Potongan Pajak
a. PPN 202.273.732,00 79.895.964,00 282.169.696,00 3.490.766,00 - 3.490.766,00 285.660.462,00
b. PPh-21 35.000.000,00 7.000.000,00 42.000.000,00 530.000,00 - 530.000,00 42.530.000,00
c. PPh-22 27.582.781,00 10.894.903,00 38.477.684,00 - - - 38.477.684,00
d. PPh-23 - - - 2.742.657,00 - 2.742.657,00 2.742.657,00
e. Pajak Lain-lain - - - 1.149.408,00 - 1.149.408,00 1.149.408,00
- - - 401.872.600,00 125.000.000,00 526.872.600,00 526.872.600,00
- Lain-lain
Jumlah Penerimaan : 3.005.982.353,00 1.833.903.763,00 4.839.886.116,00 444.100.631,00 294.270.000,00 738.370.631,00 5.578.256.747,00

Pengeluaran :
- SPJ(LS+UP/GU/TU) 2.741.125.840,00 1.736.112.896,00 4.477.238.736,00 381.724.500,00 223.159.900,00 604.884.400,00 5.082.123.136,00
- Penyetoran Pajak
a. PPN 202.273.732,00 79.895.964,00 282.169.696,00 3.490.766,00 - 3.490.766,00 285.660.462,00
b. PPh-21 35.000.000,00 7.000.000,00 42.000.000,00 530.000,00 - 530.000,00 42.530.000,00
c. PPh-22 27.582.781,00 10.894.903,00 38.477.684,00 - - - 38.477.684,00
d. PPh-23 - - - 2.742.657,00 - 2.742.657,00 2.742.657,00

e. Pajak Lain-lain - - - 1.149.408,00 - 1.149.408,00 1.149.408,00


- Lain-lain - - - - - - -
Jumlah Pengeluaran : 3.005.982.353,00 1.833.903.763,00 4.839.886.116,00 389.637.331,00 223.159.900,00 612.797.231,00 5.452.683.347,00
Saldo Kas - - - 54.463.300,00 71.110.100,00 125.573.400,00 125.573.400,00
Mengetahui, GARUT, 31 Juli 2023
Kuasa Pengguna Anggaran Bendahara Pengeluaran Pembantu

Raden Aneu Tresna Aty, Skep, Ners


NIP. NIP.19801123 200501 2 015

Anda mungkin juga menyukai