Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

KONSEP DASAR DAN ANALISA KEWIRAUSAHAAN

DISUSUN OLEH

KELOMPOK 4 :

1. Lailil Hasanih 14.401.17.049


2. Sri Kanti 14.401.17.081
3. Taufiqur Rahman 14.401.17.082
4. Tia Dwi Anggraini 14.401.17.083
5. Tyas Prissilia Elsita 14.401.17.084

PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN

AKADEMI KESEHATAN RUSTIDA

KRIKILAN GLENMORE BANYUWANGI

2020
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat allah SWT, yang telah memberikan banyak
nikmatnya kepada penulis sehingga atas berkat dan rahmat serta karunia Nya penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “konsep dasar dan analisa kewirausahaan” ini
sesuai dengan waktu penulis rencanakan.

Terimakasih penulis sampaikan juga kepada dosen pengajar kewirausahaan yang telah
memberikan kesempatan bagi penulis untuk mengajarkan tugas ini sehingga penulis menjadi
lebih mengerti dan memahami tentang konsep dasar dan analisa kewirausahaan.

Makalah ini tentunya masih banyak kekurangan, oleh sebab itu saran dan masukan positif
sangat kami harapkan demi perbaikan makalah ini. Mudah-mudahan makalah ini bisa
memberikan manfaat bagi pembaca.

Krikilan 3Maret 2020

Kelompok 4

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................2

DAFTAR ISI..............................................................................................................................3

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG...............................................................................................3

1.2 TUJUAN.....................................................................................................................4

1.2.1 Tujuan umum.......................................................................................................4

1.2.2 Tujuan khusus......................................................................................................4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 KONSEP DASAR KEWIRAUSAHAAN................................................................4

2.1.1 KONSEP KEWIRAUSAHAAN SECARA UMUM........................................4

2.1.2 TEORI KEWIRAUSAHAAN...........................................................................5

2.1.3 NILAI HAKIKI DARI KEWIRAUSAHAAN.................................................7

2.2 ANALISA KEWIRAUSAHAAN.............................................................................8

2.2.1 KONSEP ANALISA (SWOT)...........................................................................8

2.2.2 ANALISA KEWIRAUSAHAAN......................................................................9

2.2.3 CONTOH ANALISA KEWIRAUSAHAAN................................................11

BAB III PENUTUPAN............................................................................................................12

3.1 Kesimpulan.....................................................................................................................12

3.2 Saran...............................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................13

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Kewirausahaan (entrepreneurship) adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang


dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses. Sesuatu
yang baru dan berbeda adalah nilai tambah barang dan jasa yang menjadi sumber
keuanggulan untuk dijadikan peluang. Jadi, kewirausahaan merupakan suatu kemampuan
dalam menciptakan nilai tambah di pasar melalui proses pengelolaan sumber daya dengan
cara-cara baru dan berbeda.

Di Indonesia, kewirausahaan dipelajari baru terbatas pada beberapa sekolah atau


perguruan tinggi tertentu saja. Sejalan dengan perkembangan dan tantangan seperti
adanya krisis ekonomi, pemahaman kewirausahaan baik melalui pendidikan formal
maupun pelatihan-pelatihan di segala lapisan masyarakat kewirausahaan menjadi
berkembang.

Orang yang melakukan kegiatan kewirausahaan disebut wirausahawan. Muncul


pertanyaan mengapa seorang wirausahawan (entrepreneur) mempunyai cara berpikir yang
berbeda dari manusia pada umumnya. Mereka mempunyai motivasi, panggilan jiwa,
persepsi dan emosi yang sangat terkait dengan nilai nilai, sikap dan perilaku sebagai
manusia unggul. Pada makalah ini dijelaskan tentang pengertian, hakekat, ciri-ciri dan
karakteristik dan peran kewirausahaan dalam perekonomian nasional.

1.2 TUJUAN
1.2.1 Tujuan umum
Memahami tentang konsep dasar dan analisa kewirausahaan
1.2.2 Tujuan khusus
1. Memahami tentang konsep dasar kewirausahaan
2. Memahami tentang analisa kewirausahaan

4
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 KONSEP DASAR KEWIRAUSAHAAN


2.1.1 KONSEP KEWIRAUSAHAAN SECARA UMUM

Konsep kewirausahaan secara umum adalah suatu proses dalam melakukan


atau menciptakan sesuatu yang baru dengan cara kreatif dan penuh inovasi yang
memberikan manfaat bagi orang lain dan bernilai tambah.

Ada juga yang menjelaskan definisi kewirausahaan adalah suatu sikap mental
seseorang yang memiliki kreativitas, aktif, bercipta daya untuk membuat sesuatu
yang unik dan baru dan dapat bermanfaat bagi banyak orang. Kewirausahaan
memiliki proses yang dinamis untuk menciptakan sesuatu yang disertai tenggang
waktu, modal, sumber daya dan juga risiko.

Kewirausahaan berasal dari kata wirausaha diberi awalan ke dan


akhiran an yang bersifat membuat kata benda wirausaha mempunyai pengertian
abstrak, yaitu hal-hal yang bersangkutan dengan wirausaha. Lebih lanjut
bila wira diartikan sebagai berani dan usaha diartikan sebagai kegiatan bisnis
yang komersial maupun non bisnis dan non komersial, makakewirausahaan dapat
diartikan sebagai hal-hal yang bersangkutan dengan keberanian seseorang untuk
melaksanakan sesuatu kegiatan bisnis/non bisnis (cara mandiri).(Winiasari, 2013)

Menurut Soeharto Prawirokusumo, pendidikan kewirausahaan perlu diajarkan


sebagai disiplin ilmu tersendiri yang independen, karena Kewirausahaan berisi
body of knowledge yang utuh dan nyata, yaitu ada teori, konsep dan metode
ilmiah yang lengkap.Kewirausahaan memiliki dua konsep, yaitu venture start-up
dan venture-growth, ini jelas tidak masuk dalam kerangka pendidikan manajemen
umum yang memi- sahkan antara manajemen dan kepemilikan usaha.
Kewirausahaan merupakan disiplin ilmu yang memiliki obyek tersendiri, yaitu
kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. Kewirausahaan
merupakan alat untuk menciptakan pemerataan berusaha dan pemerataan
pendapatan.(Kuncara, 2011)

5
Obyek Studi Kewirausahaan Menurut Soeparman Soemahamidjaya,
kemampuan seseorang yang menjadi obyek ke- wirausahaan meliputi :
Kemampuan merumuskan tujuan hidup/usaha, Kemampuan memotivasi
diri,Kemampuan untuk berinisiatif, Kemampuan berinovasi, Kemampuan untuk
membentuk modal uang atau barang modal, Kemampuan untuk mengatur waktu,
Kemampuan untuk belajar dari pengalaman(Kuncara, 2011)

2.1.2 TEORI KEWIRAUSAHAAN


Menurut A. Pakerti, berwirausaha senantiasa melibatkan dua unsur pokok,
yaitu soal peluang dan soal kemampuan menggapi peluang. Hal ini dituangkan
dalam teori:

1. Teori Ekonomi
Menyatakan bahwa wirausaha itu akan muncul dan berkembang kalau ada
peluang ekonomi. Misalnya ketidakpastian tentang apa yang akan terjadi
dimasa depan merupakan peluang usaha. Disamping kebutuhan ekonomi,
kemajuan teknologi juga membuka peluang usaha.
2. Teori Sosiologi
Para ahli sosiologi mencoba menerangkan mengapa berbagai kelompok sosial
(kelompok ras, suku, agama, dan kelas sosial) menunjukkan tanggapan yang
berbeda-beda atas peluang usaha. Mereka meneliti faktor-faktor sosial budaya
yang menerangkan perbedaan kewirausahaan antara berbagai kelompok itu.
Hagen mengemukakan teori bahwa dalam kelompok itu orang didorong
menjadi wirausaha karena sebagai kelompok mereka dipandang rendah oleh
kelompok elit dalam masyarakatnya. Kelompok yang makin direndahkan
kedudukan sosialnya makin besar kecenderungan kewirausahaannya.
3. Teori psikologis
Perintis teori psikologi adalah David Mc Cleland, ia menalarkan adanya
hubungan antara perilaku kewirausahaan dengan kebutuhan untuk berprestasi
(need for achievement atau nAch). Selanjutnya secara empiris ia menemukan
korelasi positif antara kuatnya nAch dan perilaku wirausaha yang berhasil.
nAch terbentuk pada masa kanak-kanak dan antaranya ditentukan oleh bacaan
untuk Sekolah Dasar. Ini berarti itu harus ditanamkan sejak dini. Namun motif
berprestasi bisa ditingkatkan melalui latihan pada orang dewasa.

6
4. Teori Perilaku
Wesper memandang perilaku wirausaha sebagai kerja. Ia menyimpulkan
bahwa keberhasilan seseorang wirausaha tergantung dari :
a. Pilihan tempat kerjanya sebelum mulai sebagai wira usaha
b. Pilihan bidang usahanya, kerjasama dengan orang lain
c. Kepiawaian dalam mengamalkan manajemen yang tepat
Ducker memandang kewirausahaan sebagai perilaku, bukan sebagai sifat
kepribadian. Kewirausahaan adalah praktek kerja yang bertumpu pada konsep
dan teori, bukan intuisi. Karena itu kewirausahaan dapat dipelajari dan
dikuasai secara sistematik dan terencana. Ia menyarankan tiga macam unsur
perilaku untuk mendukung berhasilnya praktek kewirausahaan :
a. Inovasi bertujuan
b. Manajemen-wirausaha
c. Strategi-wirausaha

Menurut Ducker dasar pengetahuan kewirausahaan adalah inovasi, artinya


cara baru memanfaatkan sumber daya untuk menciptakan kekayaan. Untuk
membuahkan inovasi kita memperhatikan perubahan perubahan yang terjadi
disekitar kita secara sistematis. Ini menyangkut kepekaan dan ketrampilan
diagnostik, dua macam kemampuan yang bisa dipelajari lewat latihan.Orang
yang mendirikan perusahaan harus tahu manajemen dan cara
mengamalkannya. Manajemen kewirausahaan mengutamakan empat hal :

a. Fokus dasar
b. Antisipasi kebutuhan keuangan
c. Menyiapkan dan menyusun tim manajemen puncak, jauh sebelum
diperlukan
d. Penentuan peran di pendiri dalam hubungannya dengan orang lain.
Strategi wirausaha yang diperlukan untuk menempatkan diri dalam pasar :
a. Pemimpin yang dominan dalam pasar
b. Imitasi kreatif
c. Monopoli dengan produk atau jasa yang sangat khusus
d. Menciptakan konsumen baru dengan menciptakan produk dan jasa baru.
(Winiasari, 2013)
2.1.3 NILAI HAKIKI DARI KEWIRAUSAHAAN
7
1. Percaya diri
sikap dan keyakinan seseorang dalam menghadapi tugas atau pekerja- annya.
Dalam praktik hal ini sangat penting dalam memulai, melakukan dan menye-
lesaikan suatu tugas atau pekerjaan yang dihadapi. Oleh sebab itu,
kepercayaan diri memiliki nilai keyakinan, optimisme, individualitas dan
ketidaktergantungan. Kepercayaan diri bersifat internal, sangat relative dan
dinamis, dan banyak ditentu- kan oleh kemampuannya untuk memulai,
melaksanakan, dan menyelesaikan suatu pekerjaan. Orang yang percaya diri
memiliki kemampuan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan sistematis,
terencana, efektif dan efesien, serta ditunjukkan dengan ketenangan,
ketekunan, kegairahan dan kemantapan dalam melakukan pekerjaan.
Kepercayaan diri berpengaruh pada gagasan, karsa, inisiatif, kreativitas,
keberanian, ketekunan, semangat kerja keras dan kegairahan bekerja.
2. Orientasi pada tugas
Hasil Seseorang yang selalu mengutamakan tugas dan hasil adalah orang
selalu menguta- makan nilai-nilai motif berprestasi, berorientasi pada laba,
ketekunan dan ketabahan, tekad kerja keras, mempunyai dorongan kuat,
energik dan berinisiatif.
3. Keberanian mengambil risiko
Wirausaha adalah orang yang lebih menyukai usaha-usaha yang lebih
menantang untuk mencapai kesuksesan dan kegagalan daripada usaha yang
kurang menantang. Oleh karena itu, seorang wirausaha yang berani
menanggung risiko adalah orang yang selalu ingin menjadi pemenang dan
memenangkan dengan cara yang baik. Kemampuan untuk mengambil risiko
ditentukan oleh: Keyakinan pada diri sendiri, kesediaan untuk menggunakan
kemampuan dalam mencari peluang dan kemungkinan untuk memperoleh
keuntungan
4. Kemampuan untuk menilai situasi risiko secara realistis
Kepemimpinan Seorang wirausaha yang berhasil selalu memiliki sifat
kepemimpinan, kepeloporan, keteladanan, selalu tampil beda, lebih dulu dan
lebih menonjol, dapat bergaul dengan orang lain dan dapat menerima dan
menanggapi saran dan kritik(Kuncara, 2011)

2.2 ANALISA KEWIRAUSAHAAN

8
2.2.1 KONSEP ANALISA (SWOT)
Konsep Analisis menurut SWOT adalah suatu bentuk analisis di dalam
manajemen perusahaan atau di dalam organisasi yang secara sistematis dapat
membantu dalam usaha penyusunan suatu rencana yang matang untuk mencapai
tujuan, baik itu tujuan jangka pendek maupun tujuan jangka panjang.

Penjelasan mengenai 4 (empat) komponen analisis SWOT, yaitu :


a. Strenght (S)
Yaitu analisis kekuatan, situasi ataupun kondisi yang merupakan kekuatan dari
suatu organisasi atau perusahaan pada saat ini.  Yang perlu di lakukan di dalam
analisis ini adalah setiap perusahaan atau organisasi perlu menilai kekuatan-
kekuatan dan kelemahan di bandingkan dengan para pesaingnya. Misalnya jika
kekuatan perusahaan tersebut unggul di dalam teknologinya, maka keunggulan
itu dapat di manfaatkan untuk mengisi segmen pasar yang membutuhkan
tingkat teknologi dan juga kualitas yang lebih maju.
b. Weaknesses (W)
Yaitu analisi kelemahan, situasi ataupun kondisi yang merupakan kelemahan
dari suatu organisasi atau perusahaan pada saat ini. Merupakan cara
menganalisis kelemahan di dalam sebuah perusahaan ataupun organisasi yang
menjadi kendala yang serius dalam kemajuan suatu perusahaan atau organisasi.
c. Opportunity (O)
Yaitu analisis peluang, situasi atau kondisi yang merupakan peluang diluar
suatu organisasi atau perusahaan dan memberikan peluang berkembang bagi
organisasi dimasa depan. Cara ini adalah untuk mencari peluang ataupun
terobosan yang memungkinkan suatu perusahaan ataupun organisasi bisa
berkembang di masa yang akan depan atau masa yang akan datang.
d. Threats (T)
Yaitu analisis ancaman, cara menganalisis tantangan atau ancaman yang harus
dihadapi oleh suatu perusahaan ataupun organisasi untuk menghadapi berbagai
macam faktor lingkungan yang tidak menguntungkan pada suatu perusahaan
atau organisasi yang menyebabkan kemunduran. Jika tidak segera di atasi,
ancaman tersebut akan menjadi penghalang bagi suatu usaha yang
bersangkutan baik di masa sekarang maupun masa yang akan datang.
2.2.2 ANALISA KEWIRAUSAHAAN

9
Analisa kewirausahaan meliputi 9 aspek yaitu:
1. Peluang Usaha Baru
Peluang usaha baru adalah kesempatan untuk melakukan kerja usaha, atau
dalam kata lain apakah jenis usaha ini dapat berpeluang untuk membuka
lapangan pekerjaan dan dapat berjalan dikemudian harinya.
Contoh: Seseorang ingin membuka bisnis dalam bidang penjualan pakaian.
Apakah usaha ini dapat berlanjut dikemudian harinya? Dan apakah usaha ini
dapat menyerap tenaga kerja?
2. Pembiayaan
Pembiayaan adalah modal kerja dan sumber dana, atau dalam kata lain pemilik
masih melakukan sendiri segala jenis pembiayaan dan belum memiliki tenaga
kerja untuk  membantunya dalam bidang apapun.
3. Pemasaran
Pemasaran adalah proses menyampaikan produk dari produsen ke konsumen
atau dalam kata lain memasarkan hasil (produk) yang ingin di jual kepada para
pembeli.
Contoh: Seorang marketing suatu dealer motor, menawarkan produk motornya
kepada konsumen, dengan harapan konsumen akan membeli produk yang ia
tawarkan saat itu. Baik secara tunai maupun secara kredit.
4.   Kepemilikan
Kepemilikan adalan hak penguasaan atau dalam kata hal lain apakah pemilik
usaha ini milik sendiri atau milik bersama. Jika usaha ini milik sendiri, maka
keuntungan atau kerugian ditanggung sendiri oleh pihak pemilik usaha
tersebut. Jika usaha ini milik dua orang atau lebih biasanya akan dicari siapa
pemilik saham terbanyak, biasanya ditetapkan sistem bagi hasil. Dan jika
terdapat kerugian biasanya pemilik usaha tersebut dapat menjual seluruh
barang-barang usahanya tanpa mengganggu asset pribadi yang ia miliki.
5.   SDM
SDM adalah Sumber Daya Manusia. Ini menjadi pembeda, apakah usaha
tersebut menjadi milik individual atau milik kelompok. Tahap ini menjadi
acuan untuk kita dapat melihat apakah usaha tersebut maju atau tidak lewat
banyak tidaknya SDM yang dimiliki oleh usaha tersebut.
6.   Organisasi

10
Organisasi adalah wadah kerja bersama dimana SDM yang dimiliki usaha
tersebut di organisasikan secara bidang kemampuaannya dalam usaha tersebut.
Contoh: Seorang yang ahli dibidang mesin, harus ditempatkan dalam bagian
mesin juga. Agar ia dapat mengerjakan pekerjaan yang ia kuasai.
7.   Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah keterampilan mengarahkan SDM. Keterampilan disini
maksudnya adalah mengarahkan para SDM agar bekerja sesuai dengan
keahliannya, mampu memberi semangat pada SDM yang lain.
Contoh: Seorang manajer mampu memimpin anggotanya dengan baik,
mengarahkan anggotanya dengan baik dan mampu memberikan semangat
serta menjalin hubungan yang baik dengan bawahannya.
8.   Evaluasi Usaha
Evaluasi usaha adalah hasil vs target, maksudnya adalah apakah hasil produksi
dari usaha tersebut mencapai target. Artinya saat kita membuat suatu produk
usaha, kita harus tau siapa target kita, dimana target kita, dan berapa kira-kira
target kita agar kita tau laba yang kita dapatkan saat hasil berhasil dijual tepat
sasaran atau tidak terjadinya rugi yang terlalu banyak.
Jika kita tidak melakukan hal tersebut maka usaha yang kita bangun akan
mengalami rugi yang terus menerus dengan membuat produk yang banyak,
tapi kita tidak pernah tau siapa target pasar kita, dimana target pasar kita dan
berapa kira-kira target pasar kita untuk itu evaluasi usaha harus dilakukan
secara rutin pada badan usaha yang bersifat kelompok agar keinginan bersama
dapat tercapai dengan baik dan tidak salah langkah.
9.   Pengembangan
Pengembangan adalah peningkatan kuantitas dan kualitas produk usaha. Setiap
usaha yang dilakukan harus selalu melakukan pengembangan usaha, baik dari
sisi kuantitas maupun kualitas. Baik dari sisi produk maupun SDM yang
berperan didalamnya.
Hal ini perlu dilakukan agar jalannya usaha dapat berkembang dengan pesat,
tidak monoton. Jika permintaan pasar sedang turun sebaiknya pembuatan
produk dikurangi namun perbaiki sisi kualitas produk agar peminat kembali
lagi membeli produk kita.
Atau bisa dilakukan dengan cara bertanya akan kepuasan konsumen terhadap
produk usaha kita. Hal ini juga perlu dilakukan agar kita (sistem manajemen)

11
mengetahui apakah pelanggan sudah cukup puas atas produk-produk yang kita
hasilkan.
2.2.3 CONTOH ANALISA/ APLIKASI KEWIRAUSAHAAN
Kisah Sukses Ratna dengan Bisnis Keripik Singkong di Indonesia
Ratna  dalam menjalankan bisnis keripik singkong yang belum pernah ada
sebelumnya di Indonesia. Mengusung keripik singkong sebagai produk
unggulannya, ada seorang temannya mengalami perkembangan yang cukup pesat
dari tahun ke tahun. Ratna sengaja memproduksi keripik singkong dengan
beraneka macam rasa tersebut dengan memanfaatkan keahlian tangan para
pekerjanya, alias 100% handmade. Kripik Singkong Ratna di jual dengan harga
yang cukup terjangkau Rp. 15.000/bungkus dengan netto 150 gram. Selain di
pasarkan di outlet-outlet (toko, supermarket, swalayan), dipasarkan langsung
kepada konsumen dan juga dipasarkan secara online.
Ratna dibantu dengan 17 orang karyawannya berhasil mendapatkan omset
puluhan juta rupiah setiap bulannya. Kreativitas wanita ini ternyata tidak hanya
berhasil menciptakan kripik singkong dengan beraneka macam rasa tetapi juga
berhasil menyedot perhatian masyarakat luas. 
1. Proses produksi
Pembuatan kripik singkong Ratna dilakukan setiap hari. Produk ini diproduksi
hand made. Setelah melalui tahap-tahap pengolahan, dilanjutkan ke tahap
pengemasan, dikemas dengan berbagai macam rasa.
2. Pemasaran
Proses pemasaran yang dilakukan dengan cara mempromosikan secara langsung
kepada konsumen dan secara online melalui jejaring sosial. Dengan cara ini Ratna
berusaha membujuk konsumen agar tertarik pada produk yang diproduksi. Dan
berhasil menyedot perhatian masyarakat luas.
3. Laporan keuangan
a. Modal awal pembuatan kripik singkong

Bahan-bahan Harga
Singkong 10 kg 30.000
Minyak goreng 5 L 55.000
Bawang putih 40.000

12
Tabung gas 3 Kg 20.000

Garam 2 4000
Bumbu macam-macam 500.000
rasa (balado, BBQ,
jagung, keju, pedas,
manis)
Jumlah Rp. 649.000

b. Modal packing

Bahan Harga
Plastic kemasan 150 gram 15.000
c. Harga produk
Setiap satu kemasan kripik singkong ratna dijual dengan harga Rp. 15.000
dengan isi 150 gram .
10 kg = 10.000 gram :150 gram/bungkus = 60 bungkus.
60 bungkus x Rp. 15.000 = Rp. 900.000
Laba: Rp. 900.000 – ( Rp. 649.000 + Rp. 15.000) = Rp. 900.000 – Rp.
(664.000) = Rp. 236.000
Laba: Rp. 236.000 : 60 bungkus = Rp. 4000 / bungkus
d. Analisis SWOT

Strength (S) Weaknes (W)


1. Memiliki cirri khas tersendiri 1. Harga bahan baku tidak stabil
2. Harga terjangkau 2. Produk hanya bertahan 2 bulan
3. Tanpa bahan pengawet
4. Tampilan produk menarik

Opportunity Threat
1. Menarik perhatian masyarakat 1. Banyak pesaing
luas

13
BAB III

PENUTUPAN

3.1 Kesimpulan
Kewirausahaan merupakan kemampuan seseorang yang menjadi obyek ke-
wirausahaan meliputi : Kemampuan merumuskan tujuan hidup/usaha, Kemampuan
memotivasi diri,Kemampuan untuk berinisiatif, Kemampuan berinovasi, Kemampuan
untuk membentuk modal uang atau barang modal, Kemampuan untuk mengatur waktu,
Kemampuan untuk belajar dari pengalaman

3.2 Saran
Bagi mahasiswa keperawatan diharapkan mampu memahami konsep dasar dan
analisa kewirausahaan untuk masa yang akan datang.

14
DAFTAR PUSTAKA

Kuncara, G. (2011). Pendidikan Kewirausahaan. Yogyakarta: Pustaka Media.

Winiasari, H. (2013). Konsep Dasar Kewirausahaan. Jakarta: Salemba empat.

Munawaroh, (2016). Lembaga Pengembangan Pendidikan, Penelitian dan Masyarakat.


Yogyakarta:GramaSurya

15

Anda mungkin juga menyukai