Anda di halaman 1dari 25

Click icon to add picture

KONSEP DASAR
PENELITIAN
H. HARIADJI SUGITO, SKM, MM
VI. POPULASI, SAMPEL, SAMPLING
DAN SKALA PENGUKURAN

02
Definisi
“Populasi merupakan sekumpulan orang atau objek yang
memiliki kesamaan dalam satu atau beberapa hal dan yang
membentuk masalah pokok dalam suatu riset khusus. Populasi
yang akan diteliti harus didefinisikan dengan jelas sebelum
penelitian dilakukan.” (Santoso & Tjiptono, 2002, 79)

“Sampel adalah semacam miniatur (mikrokosmos) dari


populasinya” (Santoso & Tjiptono, 2002, 80)
Statistical Methods

• Descriptive Statistics
Collecting and describing data.

• Inferential Statistics
Making decisions based on sample data.
Descriptive Statistics
•Collect Data e.g. Survey

•Present Data e.g. Tables and Graphs

•Characterize Data e.g. Mean  xi


n
A Characteristic of a:
Population is a Parameter
Sample is a Statistic.
Inferential Statistics

•Estimation
•Hypothesis
Testing

Making decisions concerning a


population based on sample results.
Types of Data

D a ta

Categorical Num erical

Discrete Continuous
Data Sources
Primary Secondary
Data Collection Data Compilation

Print or Electronic
Observation Survey

Experimentation
Types of Sampling Methods
Samples

Non-Probability Probability Samples


Samples
Simple
Accidental Random Stratified
Purposive
Cluster
Systematic
Quota
Probability Samples
Subjects of the sample are chosen based on known probabilities.

Probability Samples

Simple
Random Systematic Stratified Cluster
Simple Random Samples
•Every individual or item from the
target frame has an equal chance of
being selected.
•Selection may be with replacement or
without replacement.
• One may use table of random numbers
for obtaining samples.
Systematic Samples
• Decide on sample size: n
• Divide population of N individuals into groups of
k individuals: k = N/n
• Randomly select one individual from the 1st group.
• Select every k-th individual thereafter.

N = 64
n=8 First Group
k=8
Stratified Samples
• Population divided into 2 or more groups according
to some common characteristic.
• Simple random sample selected from each.
• The two or more samples are combined into one.
Cluster Samples
• Population divided into several “clusters”,
each representative of the population.
• Simple random sample selected from each.
• The samples are combined into one.

Population
divided into
4 clusters.
Skala Pengukuran

• Ada empat tipe skala pengukuran dalam


penelitian, yaitu :
• nominal,
• ordinal,
• interval dan
• ratio.
Nominal
• Skala pengukuran nominal digunakan untuk mengklasifikasikan obyek,
individual atau kelompok; sebagai contoh mengklasifikasi jenis kelamin,
agama, pekerjaan, dan area geografis.

• Dalam mengidentifikasi hal-hal di atas digunakan angka-angka sebagai


symbol. Apabila kita menggunakan skala pengukuran nominal, maka
statistik non-parametrik digunakan untuk menganalisa datanya.

• Hasil analisa dipresentasikan dalam bentuk persentase.

• Sebagai contoh kita mengklasifikasi variable jenis kelamin menjadi


sebagai berikut: laki-laki kita beri simbol angka 1 dan wanita angka 2.
Ordinal
• Skala pengukuran ordinal memberikan informasi tentang jumlah
relatif karakteristik berbeda yang dimiliki oleh obyek atau individu
tertentu.
• Tingkat pengukuran ini mempunyai informasi skala nominal ditambah
dengan sarana peringkat relatif tertentu yang memberikan informasi
apakah suatu obyek memiliki karakteristik yang lebih atau kurang
tetapi bukan berapa banyak kekurangan dan kelebihannya.
• Jawaban pertanyaan berupa peringkat misalnya: sangat tidak setuju,
tidak setuju, netral, setuju dan sangat setuju dapat diberi symbol
angka 1, 2, 3, 4 dan 5. Angka-angka ini hanya merupakan simbol
peringkat, tidak mengekspresikan jumlah.
Interval
• Skala interval mempunyai karakteristik seperti yang dimiliki oleh
skala nominal dan ordinal dengan ditambah karakteristik lain,
yaitu berupa adanya interval yang tetap.

• Dengan demikian peneliti dapat melihat besarnya perbedaan


karaktersitik antara satu individu atau obyek dengan lainnya.

• Skala pengukuran interval benar-benar merupakan angka.

• Angka-angka yang digunakan dapat dipergunakan dapat


dilakukan operasi aritmatika, misalnya dijumlahkan atau dikalikan.
Untuk melakukan analisa, skala pengukuran ini menggunakan
statistik parametric.
Ratio
• Skala pengukuran ratio mempunyai semua karakteristik yang
dipunyai oleh skala nominal, ordinal dan interval dengan kelebihan
skala ini mempunyai nilai 0 (nol) empiris absolut.

• Nilai absoult nol tersebut terjadi pada saat ketidakhadirannya suatu


karakteristik yang sedang diukur.

• Pengukuran ratio biasanya dalam bentuk perbandingan antara satu


individu atau obyek tertentu dengan lainnya.
d. Eksperimental  untuk mencari hubungan sebab akibat dengan keterlibatan peneliti
untuk melakukan manipulasi terhadap variabel bebas.
 ada 3 : Pre-post experimental, eksperimental semu, eksperimental sungguhan

DESAIN SAMPLING

1. Populasi
→ keseluruhan dari suatu variabel yang diteliti
Variabel → Bunga orang, kejadian, perilaku, dan sesuatu yang akan diteliti

2. Sampel
→ bagian dari populasi untuk mewakili populasi
a. Kriteria Inklusi
→ karakteristik umum subyek penelitian dari suatu populasi yang akan diteliti sesuai
dengan pertimbangan ilmiah.
Contoh : kriteria inklusi dari sampel penderita TBC Paru yang telah berobat
adalah :
• Telah tercatat di register Puskesmas
• Telah diciptakan status BTA-nya
• Dalam pantauan Puskesmas

b. Kriteria eksklusi
→ Menghilangkan / mengeluarkan subyek yang memenuhi kriteria inklusi karena
sebab tertentu ( bukan sekedar kebalikan dari kriteria inklusi )
b.1. Terdapat keadaan yang mengganggu pengukuran hasil
b.2. Terdapat keadaan yang mengganggu kemampuan
b.3. Hambatan etis
b.4. Subyek menolak berpartisipasi
Contoh : Kriteria eksklusi dari sampel penderiat TBC Paru yang telah berobat
adalah : - Penderita mengalami gangguan status gizi / DM
- morbiditas penderita tinggi / sulit di kontrol
- Pengobatan penderita tidak teratur / DO

3. Sampling → cara pengambilan sampel


a. Probability sampling
→ Setiap anggota populasi mempunyai kesempatan untuk terpilih atau tidak terpilih
sebagai sampel
a.1. Simple random Sampling
→ anggota populasi dipilih secara acak dengan menggunakan undian atau tabel
bilangan random sejumlah besar sampel yang diinginkan
a.2. Stratified random sampling
→ anggota populasi distratakan dulu kemudian setiap strata dirandom sampai
mendapatkan besar sampel yang diinginkan
a.3. Cluster sampling
→ anggota populasi dikelompokkan dalam beberapa cluster ( gugus ) biasanya
berdasarkan kondisi / kriteria / wilayah tertentu, gugus tersebut dipilih secara
random / non random.
→ tahap selanjutnya dipilih sampel pada tiap – tiap gugus secara random / non
random.

b. Non Probability Sampling


b.1. Systimatic sampli
→ didasarkan atas urutan anggota populasi dengan interal yang telah
ditetapkan
Contoh : yang diambil adalah anggota dengan nomor urut 5,15,20,25, dst
……… ; atau 3,13,23,33, dst ………

b.2. Quota Sampling


→ didasarkan atas ciri – ciri tertentu sampai mendapat jumlah / quota yang
diinginkan
b.3. Accidental Sampling
→ penentuan sampel yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti yang
dianggap cocok sebagai sumber data.
b.4. Purposive Sampling
→ penentuan sampel sesuai dengan kehendak peneliti dengan pertimbangan
tertentu.
b.5. Sensus / Sampling Jenuh
→ semua anggota populasi digunakan sebagai sampel karena anggota
populasi relatif kecil ( ≤ 30 )
b.6. Snow Ball Sampling
→ penentuan sampel dengan jumlah anak kecil, selanjutnya jumlah yang kecil
tersebut memilih temannya sebagai sampel demikian seterusnya sampai
mencapai jumlah yang cukup.
4. Menentukan ukuran / besar sampel.

a. Menggunakan tabel “KREJCIE” bila alpha = 0,05, N ≤ 100.000


b. Menggunakan nomogram “ HARRY KING “ bila alpha 0,05 dan populasi
berdistribusi normal.
c. Menggunakan rumus besar sampel :
n= N
1 + N. (d)²

dimana n : besar sampel


N : besar populasi
d : tingkat kepercayaan yang diinginkan ( alpha )
TERIMA
KASIH

H. HARIADJI S

Anda mungkin juga menyukai