Anda di halaman 1dari 12

DOSIS LANSIA

Banyuwangi, November 2020


Dosis untuk lanjut usia
1. Keadaan fisik yang sudah mulai menurun.

2. Dosis yang diberikan harus lebih kecil dari pada


dosis maksimum
Aturan umum
UMUR DOSIS

60-70 TAHUN 4/5 DOSIS DEWASA

70-80 TAHUN 3/4 DOSIS DEWASA

80-90 TAHUN 2/3 DOSIS DEWASA

90 TAHUN KEATAS 1/2 DOSIS DEWASA


BERIKUT BEBERAPA PENGARUH PENUAAN PADA
TUBUH, SHG MENYEBABKAN DOSIS OBAT
UNTUK LANSIA LEBIH KECIL DARI DOSIS
MAKSIMUM

1. Kulit jadi lebih tipis, kering, berkurangnya kadar


lemak, berkerut, kurangnya fungsi melindungi,
dan bahkan kurangnya aliran darah kekulit.
2. Sistim pembulu darah menurun, kurangnya
fungsi pompa darah di jantung, dan
menumpuknya zat-zat lemak pd bagaian dalam
ateri yg menyebabkan hipertensi.
3. Sistim pernafasan mengalami gangguan
a. menempelnya kolagen pd paru2 shg
kurangnya untuk mengembang
b. kurangnya aliaran darah pd paru2, asupan
oksigen dlm darah menurun

4. Sistim saraf mengalami penurunan.

5. Sensor panca indra berkurang, kadang-kadang


tidak tahan terhadap cahaya matahari

6. Sistim pencernaan mengalami penurunan


gerakan dan sekresi asam lambung akan
menyebabkan makanan sukar dicerna.
Lan……………………………..

7. Sistim pembuangan air seni yang


menurun
8. Ganguan hormon………diabetesmilitus,
reproduksi menurun…..tdk
menstruasi, mempengaryhi sikap dan
emosi
9. Penurunan kekuatan dan kelenturan
otot
DOSIS UNTUK WANITA HAMIL
SEBAIKNYA DIBERIKAN DALAM JUMLAH
YANG KECIL, BAHKAN UNTUK BEBERAPA
OBAT DAPAT MENGALAMI ABRTUS, BEGITU
JUGA UNTUK IBU MENYUSUI KARENA OBAT
TERSEBUT DAPAT DISERAP OLEH BAYI
MELALUI ASI
MASALAH MASALAH YANG SERING KALI DIJUMPAI PD
EVALUASIPENGOBATAN PASIEN LANJUT USIA

1. Ketidak sesuaian peresepan dlm jumlah yang tepat


2. Item yang sebenarnya tidak diperlukan
3. Petunjuk yg kurang jelas
4. Kekuatan dosis yang tidak tepat
5. Duplikasi dalam terapi
6. Interaksi obat-obatan
Faktor yg jd penyebab ketidak
patuhan px.lansia
Tidak memahami tujuan pengobatan
Memperoleh sedikit informasi sedikit obat dan
manfaatnya
ES yg menggangu px
Aturan dosis yang rumit
Kesulitan dalam membaca, mendengar
Studi kasus
1. Seorang pria umur 82 thn, menderita rasa ngantuk,
pusung, mobilitas yang rendah. Riwayat hipertrofi
prostat, setelah diperiksa jg mengalami tremor dan
kaku badan, ternyata dia mendapatkan terapi
proklorperazin 5mg 3Xsehari dan doksazosin 4mg
sehari. Identifikasi masalah yang ada, tindakan apa
yang akan diambil.

2. Ibu berusia 67thn menderita konstipasi yang parah


dg sakit perut dan muntah, sdh 7hr tdk buang air
besar, dia punya riwayat hipotiroidisme. ternyata 2
minggu yg lalu dia menderita osteoartritis pd
pinggulnya dan diberi analgesik mengandung
kodein oleh dokter. Apa kemungkinan penyebabnya
penyelesaian:
1. Proklorperasin digunakan untuk ES
(pusing)doksazosin.ES prokloperasin badan kaku dan
tremor. Ini hrs dihentikan. Finasterid dapat digunakan
untuk menggantikan doksazosin untuk mengobati
hipertrofi prostat, finasterid sangat jarang
menyebabkan hipotensi, dengan diberi dosis 5mg
1Xsehr dan berikan vit.neuropatik
2. penuaan dan hipotiroidisme berkaitan dg penurunan
motilitas gastrointestinal. Hindari penggunaan analgesik
yg mengandung kodein,obat konstipasi dapat diberikan
dlm bentuk supp atau gel.

Anda mungkin juga menyukai