تَحَرَّوْا ليلة القدر في العشر الأواخر من رمضان
تَحَرَّوْا ليلة القدر في العشر الأواخر من رمضان
yang tersisa dari bulan Ramadhan.” (HR. Muslim dari Ibnu ‘Umar radliyallahu
‘anhuma)
“Carilah Lailatul Qadar itu pada sepuluh hari terakhir Ramadhan. ” (Muttafaqun
‘alaihi dari Aisyah radliyallahu ‘anha)
Menurut Imam Al-Ghazali dan juga ulama lainnya, sebagaimana disebut dalam
Dalam kitab Shahih Al-Bukhari dan Shahih Muslim disebutkan, dari Aisyah I’anatut Thalibin juz 2, hal. 257, bahwa cara untuk mengetahui Lailatul Qadar bisa
radliyallahu anha, ia berkata: dilihat dari hari pertama dari bulan Ramadhan:
5. Jika awalnya jatuh pada hari Sabtu maka Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-23
ان
َ ض َ َت َحرَّ ْوا َل ْي َل َة ْال َق ْد ِرفِي ْال ِو ْت ِرم َِن ْال َع ْش ِراَأْل َواخ ِِر ِمنْ َر َم Syekh Abul Hasan As-Syadzili berkata: “Semenjak saya menginjak usia dewasa
“Carilah Lailatul Qadar itu pada malam-malam ganjil dari sepuluh hari terakhir Lailatul Qadar tidak pernah meleset dari jadwal atau kaidah tersebut."
(bulan Ramadan)”. (HR. Al-Bukhari dari Aisyah radliyallahu ‘anha)
ُف َأ َح ُد ُك ْم َ ْْال َت ِمسُو َها فِي ْال َع ْش ِر اَأْل َواخ ِِر َيعْ نِي َل ْي َل َة ْال َق ْد ِر َفِإن
َ ضع
َأ ْو َع َج َز َفاَل ي ُْغ َل َبنَّ َع َلى ال َّسب ِْع ْال َب َواقِي
“Carilah Lailatul Qadar pada sepuluh hari terakhir, jika salah seorang dari kalian
merasa lemah atau tidak mampu, maka janganlah sampai terlewatkan tujuh hari