Anda di halaman 1dari 16

JURNAL BIMTAS Volume: 2, Nomor 1 FIKes-

Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya E-ISSN: 2622-075X

TUGAS PENELUSURAN JURNAL

Mata Kuliah : Penelusuran Jurnal

Dosen pengampu : Yusup Ari Mashuri dr.,M.Sc

Disusun oleh :

Theresia Dita Febriati (SB22057)

PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA DAN


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN
PROGRAM PROFESI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS KUSUMA HUSADA
2022/2023

1
JURNAL BIMTAS Volume: 2, Nomor 1 FIKes-
Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya E-ISSN: 2622-075X

KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP


DALAM MENGENAL TANDA BAHAYA KEHAMILAN

Ade Kurniawati1, Dewi Nurdianti2


Prodi D. III Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya
Email: adekur@umtas.ac.id

Abstrak
Pendahuluan : Tanda bahaya kehamilan, harus dideteksi sejak dini dengan benar karena bisa
mengakibatkan komplikasi pada masa hamil, persalinan dan masa nifas. Kurangnya pengetahuan
ibu tentang tanda bahaya kehamilan, akan mempengaruhi juga sikap ibu dalam menanggapi tanda
dan bahaya selama kehamilan, persalinan dan nifas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
hubungan karakteristik ibu hamil dengan pengetahuan dan sikap dalam mengenal tanda bahaya
kehamilan. Metode : metode yang digunakan adalah cross sectional. Teknik sampling
menggunakan simple random sampling, dengan perhitungan besar sample diperoleh sebanyak 32
ibu hamil. Hasil: karakteristik ibu hamil sebagian besar ada pada kelompok usia 20-34 tahun, yaitu
81,3%. Berdasarkan tingkat pendidikan penelitian sebagian besar adalah pendidikan tinggi yaitu
53,1%. Karakteristik responden berdasarkan paritas 62,5% responden memiliki anak lebih satu.
Berdasarkan pekerjaan sebagian besar ibu hamil bekerja yaitu 62,5%. Kesimpulan: Hasil analisis
menggunakan Chi Square terdapat hubungan antara karakteristik ibu hamil (umur, pendidikan,
pekerjaan dan paritas) dengan pengetahuan dan sikap ibu hamil dalam mengenal tanda bahaya
kehamilan dengan nilai p-value pada masing-masing variabel lebih kecil dari alpha (α=0,05).

Kata kunci : Tanda bahaya kehamilan, pengetahuan, sikap, ibu hamil

Abstract
Introduction: The danger signs of pregnancy must be detected early because they can cause
complications during pregnancy, labor and the puerperium. Lack of maternal knowledge about the
danger signs of pregnancy will also affect the mother's attitude in responding to signs and dangers
during pregnancy, childbirth and childbirth. This study aims to determine the relationship of
characteristics of pregnant women with knowledge and attitudes in recognizing the danger signs of
pregnancy. Methods: the method used is cross sectional. The sampling technique uses simple
random sampling, with a calculation of the sample size obtained by 32 pregnant women. Results:
the characteristics of pregnant women were mostly in the 20-34 year age group, which was 81.3%.
Based on the level of research education most of them are tertiary education which is 53.1%.
Characteristics of respondents based on parity 62.5% of respondents have more than one child.
Based on work, most pregnant women work at 62.5%. Conclusion: The results of the analysis using
Chi Square there is a relationship between the characteristics of pregnant women (age, education,
work and parity) with the knowledge and attitudes of pregnant women in recognizing pregnancy
danger signs with the value of p value for each variable smaller than alpha (α=0,05).
2
JURNAL BIMTAS Volume: 2, Nomor 1 FIKes-
Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya E-ISSN: 2622-075X

Keywords : Signs of pregnancy danger, knowledge, attitude, pregnant women

3
JURNAL BIMTAS Volume: 2, Nomor 1 FIKes-
Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya E-ISSN: 2622-075X

PENDAHULUAN
Kehamilan merupakan suatu keadaan fisiologis, akan tetapi pentingnya diagnosa
kehamilan tidak dapat diabaikan (Saifuddin, 2010). Kehamilan merupakan suatu proses
pembuahan dalam rangka melanjutkan keturunan yang terjadi secara alami, menghasilkan janin
yang tumbuh di dalam rahim ibu. Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin.
Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu 9 bulan 7 hari) dihitung dari pertama haid
terakhir (Cunningham et al., 2013)
Menurut Notoatmodjo (2010), pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia, atau hasil
tahu seseorang terhadap objek melalui indera yang dimilikinya (mata, hidung, telinga, dan
sebagainya).
Dengan sendirinya, pada waktu penginderaan sampai menghasilkan pengetahuan tersebut
sangat dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan persepsi terhadap objek. Sebagian besar
pengetahuan seseorang diperoleh melalui indera pendengaran (telinga), dan indera penglihatan
(mata). Pengetahuan seseorang terhadap objek mempunyai intensitas atau tingkat yang berbeda-
beda.

BAHAN DAN METODE


1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasi menggunakan pendekatan Cross
Sectional.
2. Populasi, Sample dan Sampling Populasi pada penelitian ini adalah seluruh ibu hamil di
wilayah kerja Puskesmas Tamansari Kota Tasikmalaya menggunakan random sampling
sebanyak 32 ibu hamil.
3. Tempat Penelitian
Wilayah Kerja Puskesmas Tamansari
Kota Tasikmalaya
4. Waktu Penelitian
Waktu penelitian ini dimulai pada bulan Juni tahun 2017.

HASIL PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan pada JuniAgustus 2017 di Kecamatan Tamansari kota
Tasikmalaya. Proses penelitian dilakukan dengan mengidentifikasi ibu hamil di Wilayah Kerja
Puskesmas Tamansari Kota yang memenuhi kriteria inklusi sehingga didapatkan sebanyak 32 ibu
hamil yang telah menandatangani lembar persetujuan subjek penelitian 1. Analisa Univariat

4
JURNAL BIMTAS Volume: 2, Nomor 1 FIKes-
Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya E-ISSN: 2622-075X
Tabel 1
Karakteristik Subjek Penelitian
Frekuensi
Karakteristik
(n=32) Persentase (%)
1. Usia (Tahun)
< 20 6 18,8
20-34 26 81,3
2. Pendidikan
Rendah 15 44,9
Tinggi 17 53,1
3. Paritas
Primipara 12 37,5
Multipara 20 62,5
4. Pekerjaan
Bekerja 20 62,5
Tidak Bekerja 12 37,5

Berdasarkan tabel 1 tampak gambaran karakteristik ibu hamil sebagian besar ada pada
kelompok 20-34 tahun, yaitu 81,3%. Berdasarkan tingkat pendidikan penelitian sebagian besar
adalah pendidikan tinggi yaitu 53,1%. Karakteristik responden berdasarkan paritas 62,5%
responden memiliki anak lebih satu. Berdasarkan pekerjaan sebagian besar ibu hamil bekerja yaitu
62,5%.

A. Pengetahuan Ibu Hamil


Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan kuesioner diperoleh data tentang
pengetahuan ibu hamil dalam mengenal tanda bahaya kehamilan, untuk lebih jelasnya dapat dilihat
pada tabel berikut:
Tabel 2
Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Hamil
Dalam Mengenal Tanda Bahaya Kehamilan
Pengetahuan Frekuensi %
Baik 21 65,6
Kurang 11 34,4
Jumlah 73 100.0
Berdasarkan tabel 2 dapat diketahui bahwa pengetahuan ibu hamil dalam mengenal tanda
bahaya kehamilan sebagian besar termasuk kategori baik yaitu sebanyak 21 orang (78.1%).

B. Sikap Ibu Hamil


Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan kuesioner diperoleh data tentang sikap
ibu hamil dalam mengenal tanda bahaya kehamilan, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 3
Distribusi Sikap Ibu Hamil Dalam Mengenal Tanda Bahaya Kehamilan
Pengetahuan Frekuensi %
Positif 22 68,8

5
JURNAL BIMTAS Volume: 2, Nomor 1 FIKes-
Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya E-ISSN: 2622-075X
Negatif 10 31,3
Jumlah 32 100.0

Berdasarkan tabel 3, dapat diketahui bahwa sikap ibu hamil dalam mengenal tanda bahaya
kehamilan sebagian besar termasuk kategori positif yaitu sebanyak 22 orang (68,8%).

C. 2. Analisa Bivariat

Analisis bivariat untuk melihat hubungan antara variabel bebas dan variabel
terikat disajikan dalam bentuk tabulasi silang yang terdapat pada tabel 4 s.d. 11 yaitu sebagai
berikut :
Tabel 4
Tabulasi Silang Antara Umur Ibu Hamil
Dengan Pengetahuan Dalam Mengenal Tanda Bahaya Kehamilan
Pengetahuan p
Total value
Umur Baik Kurang
N % N % N %
20-34 20 76,9 6 23,1 26 100
0,005
th
<20 1 16,7 5 83,3 6 100
Jumlah 21 65,6 11 34,4 32 100
Berdasarkan tabel 4, dapat diketahui bahwa dari 26 responden ibu hamil kategori umur 20-34
tahun memiliki pengetahuan baik sebanyak 20 orang (76,9%). Hasil uji statistik diperoleh p value
sebesar 0,005 yaitu lebih kecil dari alpha (α=0,05) yang berarti Ho ditolak, dengan demikian
terdapat hubungan antara umur ibu hamil dengan pengetahuan ibu hamil dalam mengenal tanda
bahaya kehamilan.
Tabel 5
Tabulasi Silang Antara Pendidikan Ibu
Hamil Dengan Pengetahuan Dalam
Mengenal Tanda Bahaya Kehamilan
Pengetahuan p value
Total
Pendidikan Baik Kurang
N % N % N %
Tinggi 16 94,1 1 5,9 17 100
0,000
Rendah 5 33,3 10 66,7 15 100
Jumlah 21 65,6 11 34,4 32 100
Berdasarkan tabel 5, dapat diketahui bahwa dari 17 responden ibu hamil kategori pendidikan
tinggi memiliki pengetahuan baik sebanyak 16 orang (94,1%). Hasil uji statistik diperoleh p value
sebesar 0,000 yaitu lebih kecil dari alpha (α=0,05) yang berarti Ho ditolak, dengan demikian
terdapat hubungan antara pendidikan ibu hamil dengan pengetahuan ibu hamil dalam Mengenal
Tanda Bahaya Kehamilan.
Tabel 6
Tabulasi Silang Antara Pekerjaan Ibu Hamil
Dengan Pengetahuan Dalam Mengenal

6
JURNAL BIMTAS Volume: 2, Nomor 1 FIKes-
Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya E-ISSN: 2622-075X
Tanda Bahaya Kehamilan

Pengetahuan p
Peker Total
Baik Kurang value
jaan
N % N % N %
Bekerja 19 95,0 1 5,0 20 100
0,000
Tidak 2 16,7 10 83,3 12 100
Jumlah 21 65,6 11 34,4 32 100
Berdasarkan tabel 6, dapat diketahui bahwa dari 20 responden ibu hamil kategori bekerja
memiliki pengetahuan baik sebanyak 19 orang (95%). Hasil uji statistik diperoleh p value
sebesar 0,000 yaitu lebih kecil dari alpha (α=0,05) yang berarti Ho ditolak, dengan demikian
terdapat hubungan antara bekerja dengan pengetahuan ibu hamil dalam mengenal tanda bahaya
kehamilan.
Tabel 7
Tabulasi Silang Antara Paritas Ibu Hamil
Dengan Pengetahuan Dalam Mengenal
Tanda Bahaya Kehamilan

Pengetahuan p
Total value
Paritas Baik Kurang
N % N % N %
Multigravida 17 85,0 3 15,0 20 100
0,003
Primigravida 4 33,3 8 66,7 12 100
Jumlah 21 65,6 11 34,4 32 100
Berdasarkan tabel 7, dapat diketahui bahwa dari 20 responden ibu hamil kategori paritas
multigravida memiliki pengetahuan baik sebanyak 17 orang (85%). Hasil uji statistik diperoleh
p value sebesar 0,003 yaitu lebih kecil dari alpha (α=0,05) yang berarti Ho ditolak, dengan
demikian terdapat hubungan antara paritas dengan pengetahuan ibu hamil dalam mengenal
tanda bahaya kehamilan.
Tabel 8
Tabulasi Silang Antara Umur Ibu Hamil
Dengan Sikap Dalam Mengenal Tanda Bahaya Kehamilan
Sikap p
Total value
Umur Positif Negatif
N % N % N %
20-34 th 20 76,9 6 23,1 26 100
0,038
<20th 2 33,3 4 66,7 6 100
Jumlah 22 68,8 10 31,3 32 100
Berdasarkan tabel 8, dapat diketahui bahwa dari 26 responden ibu hamil kategori umur 20-34
tahun memiliki sikap positif sebanyak 20 orang (76,9%). Hasil uji statistik diperoleh p value
sebesar 0,038 yaitu lebih kecil dari alpha (α=0,05) yang berarti Ho ditolak, dengan demikian
terdapat hubungan antara umur ibu hamil dengan sikap ibu hamil dalam mengenal tanda bahaya
kehamilan.
7
JURNAL BIMTAS Volume: 2, Nomor 1 FIKes-
Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya E-ISSN: 2622-075X
Tabel 9
Tabulasi Silang Antara Pendidikan Ibu
Hamil Dengan Sikap Dalam Mengenal
Tanda Bahaya Kehamilan

Sikap p
Total value
Pendidikan Positif Negatif
N % N % N %
Tinggi 16 94,1 1 5,9 17 100
0,001
Rendah 6 40,0 9 60,0 15 100
Jumlah 22 68,8 10 31,3 32 100
Berdasarkan tabel 9, dapat diketahui bahwa dari 17 responden ibu hamil kategori pendidikan
tinggi memiliki sikap positif sebanyak 16 orang (94,1%). Hasil uji statistik diperoleh p value
sebesar 0,001 yaitu lebih kecil dari alpha (α=0,05) yang berarti Ho ditolak, dengan demikian
terdapat hubungan antara pendidikan ibu hamil dengan sikap ibu hamil dalam Mengenal Tanda
Bahaya Kehamilan.
Tabel 10
Tabulasi Silang Antara Pekerjaan Ibu Hamil
Dengan Sikap Dalam Mengenal Tanda
Bahaya Kehamilan

Sikap p
Peker Total
Positif Negatif value
jaan
N % N % N %
Bekerja 19 95,0 1 5,0 20 100
0,000
Tidak 3 25 9 75,0 12 100
Jumlah 22 68,8 10 31,3 32 100
Berdasarkan tabel 10, dapat diketahui bahwa dari 20 responden ibu hamil kategori bekerja
memiliki sikap positif sebanyak 19 orang (95%). Hasil uji statistik diperoleh p value sebesar
0,000 yaitu lebih kecil dari alpha (α=0,05) yang berarti Ho ditolak, dengan demikian terdapat
hubungan antara bekerja dengan sikap ibu hamil dalam mengenal tanda bahaya kehamilan.
Tabel 11
Tabulasi Silang Antara Paritas Ibu Hamil
Dengan Sikap Dalam Mengenal Tanda Bahaya Kehamilan
Sikap p
Total value
Paritas Positif Negatif
N % N % N %
Multigravida 18 90,0 2 10,0 20 100
0,001
Primigravida 4 33,3 8 66,7 12 100
Jumlah 22 68,8 10 31,3 32 100
Berdasarkan tabel 11, dapat diketahui bahwa dari 20 responden ibu hamil kategori paritas
multigravida memiliki sikap positif sebanyak 18 orang (90%). Hasil uji statistik diperoleh p
value sebesar 0,001 yaitu lebih kecil dari alpha (α=0,05) yang berarti Ho ditolak, dengan

8
JURNAL BIMTAS Volume: 2, Nomor 1 FIKes-
Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya E-ISSN: 2622-075X

demikian terdapat hubungan antara paritas dengan sikap ibu hamil dalam mengenal tanda
bahaya kehamilan.

D. PEMBAHASAN

Pentingnya kesehatan masa kehamilan di Indonesia saat ini belum optimal. Hal ini
dikarenakan kurangnya sistem pendidikan kesehatan masih dilakukan secara konvensional melalui
penyuluhan, fasilitas kesehatan, tenaga medis serta infrastruktur yang kurang memadai dari
pemerintah daerah ataupun pusat (Cormick et al., 2012).
Berbagai faktor yang berkaitan dengan penyebab kematian, baik langsung maupun tidak
langsung, antara lain dipengaruhi oleh tingkat sosial ekonomi, kualitas lingkungan hidup, upaya
pelayanan kesehatan dan lain-lain. Kondisi kesehatan ibu, bayi baru lahir dan anak yang kurang
baik di negara berkembang. Penyebab utama morbiditas dan mortalitas ibu adalah Hipertensi,
perdarahan, Anemia berat, persalinan yang sulit, infeksi, dan komplikasi laiinnya. Hasil penelitian
melaporkan peran nutrisi ibu karena pengetahuan yang kurang (Girard & Olude, 2012).
Penyebab AKI dapat diturunkan dan dicegah melalui pemberian asuhan kehamilan yang
rutin dan berkualitas untuk mendeteksi secara dini adanya kelainan dan komplikasi. Selain itu ibu
hamil juga harus mengetahui tentang tanda bahaya kehamilan. Apabila ibu mengetahui tentang
tanda bahaya kehamilan, ibu akan selalu waspada dan berhati-hati dengan cara selalu rutin
memeriksakan kehamilannya (Kemenkes RI, 2013).
Pada tabel 1 tampak gambaran karakteristik ibu hamil yang meliputi umur, pendidikan,
paritas dan pekerjaan. Sebagian besar ada pada kelompok usia 20 – 34 tahun, yaitu 81,3%.
Umur yang cukup umur akan mempengaruhi tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan
lebih matang dalam berfikir dan bekerja. Dari segi kepercayaan masyarakat seseorang yang
lebih dewasa dipercaya dari orang yang belum tinggi kedewasaannya. Hal disebabkan
meningkatnya umur akan meningkat pula pengalaman dan kematangan jiwa. Jadi semakin
meningkat umur dimungkinkan semakin banyak pula pengalaman yang didapat dan banyaknya
pengalaman akan meningkatkan tingkat pengetahuan (Wulandari, 2014).
Berdasarkan tingkat pendidikan subjek penelitian sebagian besar adalah pendidikan tinggi
yaitu 53,1%. Dilihat dari unsur pendidikan maka dapat diketahui adanya pendidikan adalah
suatu proses yang terencana dalam meningkatkan ilmu pengetahuan seseorang sehingga bisa
bermanfaat bagi orang tersebut yang dalam hal ini adalah tentang tanda bahaya kehamilan
sehingga ibu segera melakukan respon apabila tanda bahaya kehamilan tersebut dirasakan oleh
ibu hamil yang akhirnya dapat segera ditangani oleh tenaga medis dan dapat menurunkan risiko
dari tanda bahaya kehamilan yang dirasakan (Wulandari, 2014).

9
JURNAL BIMTAS Volume: 2, Nomor 1 FIKes-
Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya E-ISSN: 2622-075X

Karakteristik responden berdasarkan paritas yaitu 62,5% responden memiliki anak lebih satu.
Seorang ibu yang memiliki riwayat kehamilan lebih banyak dipastikan memiliki pengalaman lebih
tinggi dibandingkan oleh ibu yang baru pertama hamil atau baru pertama memiliki anak. Hal ini
menyangkut dari pengalaman seseorang dari banyaknya kehamilan yang dialami dan
permasalahannya sehingga lebih banyak ibu mengalami kehamilan semakin tinggi pula
pengalaman dalam menghadapi berbagai permasalahan saat proses kehamilannya. Riwayat
kehamilan juga berpengaruh pada efektifitas dari pemanfaatan demografi kesehatan seperti
pemanfaatan pelayanan kesehatan sehingga semakin sering wanita itu hamil dipastikan akan lebih
sering memanfaatkan pelayanan kesehatan saat pemeriksaan kehamilannya sehingga ilmu
pengetahuan tentang bahaya kehamilan semakin meningkat seiring meningkatnya frekuensi
pemeriksaan kehamilan akibat banyaknya riwayat kehamilan (Wulandari, 2014).
Berdasarkan pekerjaan sebagian besar ibu hamil bekerja yaitu 62,5%. Manfaat bekerja bagi
wanita antara lain : mendukung ekonomi rumah tangga, meningkatkan harga diri dan pemantapan
identitas, relasi yang sehat dan positif dengan keluarga, pemenuhan kebutuhan sosial, peningkatan
skill dan kompetensi. Pengaruh bagi kehidupan keluarga salah satunya adalah pengetahuan karena
dalam bekerja dipastikan para ibu akan berinteraksi dengan orang lain, bekerja sama dengan orang
lain dan didalam bekerjasama, dan berinteraksi dipastikan ada komunikasi (Wulandari, 2014).
Adanya komunikasi tersebut merupakan salah satu jalan dalam mendapatkan pengetahuan
dari orang mempelajari, atau yang pernah mengalami suatu hal, sehingga dari pengalaman
tersebut akan bisa dibagikan pada teman sekerja yang sekiranya mendapatkan permasalahan
yang serupa seperti halnya tanda bahaya kehamilan. Artinya didalam pekerjaan juga terdapat
sebuah pendidikan dengan cara bertukar pikiran dan tanya jawab secara langsung dalam suatu
lingkup pekerjaan dan hal ini dipastikan juga akan meningkatkan ilmu pengetahuan bagi yang
memperhatikannya (Wulandari, 2014).
Menurut penelitian Hailu & Berhe, (2014) menunjukkan bahwa terdapat 285 ibu hamil
(58,8%) dan 299 ibu hamil (61,6%) menyebutkan setidaknya dua tanda-tanda bahaya kehamilan
dan persalinan masingmasing. 170 ibu hamil (35,1%) dan 154 ibu hamil (31,8%) tidak tahu
tanda-tanda bahaya kehamilan dan persalinan masing-masing. Penelitian ini menunjukkan
bahwa pendidikan ibu, lingkungan, dan informasi sangat mempengaruhi pengetahuan ibu
tentang tanda-tanda bahaya kehamilan.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh
Rashad & Essa (2010) yang dilakukan pada 200 wanita hamil tentang tanda bahaya kehamilan
didapatkan lebih dari seperempat dari subyek penelitian (26,5%) tidak mengetahui tanda-tanda
bahaya kehamilan dibandingkan dengan yang mengetahui hanya sebagian dari tanda-tanda
bahaya kehamilan berjumlah (26,0%), dan sebanyak 47,5% dari subyek penelitian menunjukkan

10
JURNAL BIMTAS Volume: 2, Nomor 1 FIKes-
Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya E-ISSN: 2622-075X

bahwa mereka mengetahui tanda dan bahaya selama kehamilan. Kurangnya kesadaran tentang
tanda bahaya kehamilan terkait usia yang lebih muda, rendahnya tingkat pendidikan,
gravidarum dan paritas, pengalaman sebelumnya dengan komplikasi kebidanan dan kurangnya
perawatan antenatal.
Sejalan dengan penelitian yang dilakukan Aborigo et al. (2014) menjelaskan bahwa
peningkatkan pengetahuan anggota masyarakat tentang tanda bahaya kehamilan merupakan salah
satu strategi untuk pencegahan komplikasi. Studi ini mengeksplorasi pengetahuan tentang tanda
bahaya kebidanan di antara berbagai anggota masyarakat, memeriksa sumber informasi mereka,
dan faktor-faktor yang dirasakan yang mempengaruhi perilaku pencarian kesehatan.
Anggota masyarakat menunjukkan pengetahuan tentang berbagai macam tanda bahaya
obstetrik, termasuk pendarahan yang berlebihan, sakit perut, nyeri pinggang, muntah dan demam.
Wanita hamil belajar tentang tanda bahaya dari berbagai penyedia layanan, dan kontak dengan
tenaga kesehatan dapat meningkatkan pengetahuan tentang tanda bahaya (Aborigo et al., 2014)
Semakin tinggi pengetahuan seseorang maka semakin baik pula sikap seseorang
dalam menghadapi masalah. Pengetahuan mempunyai keeratan hubungan dengan mengenal tanda
bahaya kehamilan, artinya semakin baik pengatahuan ibu maka kecenderungan ibu untuk
melakukan tindakan deteksi dini tanda bahaya kehamilan akan semakin besar.
Selain itu ibu hamil juga harus mengetahui tentang tanda bahaya kehamilan. Apabila ibu
mengetahui tentang tanda bahaya kehamilan, ibu akan selalu waspada dan berhati-hati dengan
cara selalu rutin memeriksakan kehamilannya Jadi ibu hamil harus rutin untuk memeriksakan
kehamilannya agar dapat deteksi dini jika ada komplikasi kehamilan (Bogale & Markos, 2015).
Yang dimaksud tanda-tanda bahaya pada kehamilan adalah perdarahan pervaginam, nyeri
abdomen yang hebat, berkurangnya gerakan janin, bengkak/oedema, penglihatan kabur, sakit
kepala hebat, demam, muntah-muntah hebat, keluar cairan pervaginam secara tiba-tiba,
sedangkan faktor-faktor risiko pada ibu hamil adalah umur ibu kurang dari 20 tahun, umur ibu
lebih dari 35 tahun, jumlah anak 4 atau lebih jarak kehamilan kurang dari 2 tahun, lingkar
lengan atas kurang dari 23,5 cm, riwayat kehamilan sebelumnya buruk. ini timbul karena
banyak faktor yang mempengaruhinya, baik faktor kesehatan ibu/bayi sendiri maupun faktor
dari luar termasuk faktor dukungan bagi ibu. Dari setiap kondisi patologis pada masa
kehamilan, persalinan, nifas, sebelum terjadi kegawatan akan memperlihatkan tanda bahaya dari
masalah tersebut, yang apabila diketahui secara dini dapat menyelamatkan jiwa ibu dan bayinya
(Hailu & Berhe, 2014).
Salah satu tanda bahaya pada ibu hamil yang disebabkan dari sikap ibu yang tidak
mendukung kehamilan adalah Muntah terus menerus dan tidak mau makan. Ibu yang mendapatkan
informasi tentang keluhan mual muntah dan tidak mau makan, dapat mengakses faktor risiko yang

11
JURNAL BIMTAS Volume: 2, Nomor 1 FIKes-
Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya E-ISSN: 2622-075X

diantaranya disebabkan oleh kondisi psikologis ibu seperti: perasaan bersalah, marah, ketakutan
dan cemas dapat menambah mual dan muntah. Adanya informasi tanda-tanda bahaya pada
kehamilan dapat membuat ibu sadar untuk memperbaiki kondisi psikologis ibu sehingga sikap ibu
dapat lebih menerima kehamilan dan bila kondisi tidak dapat diatasi, ibu hamil dapat segera
meminta pertolongan ke tenaga kesehatan (Dutton, Densmore, & Turner M B, 2011).

SIMPULAN DAN SARAN


Simpulan
1. Gambaran karakteristik ibu hamil sebagian besar ada pada kelompok usia 20-34 tahun, yaitu
81,3%. Berdasarkan tingkat pendidikan penelitian sebagian besar adalah pendidikan tinggi
yaitu 53,1%. Karakteristik responden berdasarkan paritas 62,5% responden memiliki anak
lebih satu. Berdasarkan pekerjaan sebagian besar ibu hamil bekerja yaitu 62,5%.
2. Terdapat hubungan antara karakteristik ibu hamil (umur, pendidikan, pekerjaan dan paritas)
dengan pengetahuan dan sikap ibu hamil dalam Mengenal Tanda Bahaya Kehamilan di
Wilayah Kerja Puskesmas Tamansari Kota Tasikmalaya dengan nilai p value pada
masingmasing variabel lebih kecil dari alpha
(α=0,05).
Saran
1. Bagi Puskesmas Diharapkan dapat dijadikan bahan masukan untuk lebih meningkatkan
pelayanan kepada masyarakat khususnya mengenai pentingnya mengenali tanda bahaya
kehamilan melalui berbagai program penyuluhan.
2. Bagi Bidan
Tenaga Kesehatan khususnya bidan dalam pelayanan kepada ibu hamil yang menjadi sasaran
hendaknya memberikan asuhan kehamilan berkualitas sesuai standar asuhan antenatal care dan
kebutuhan ibu hamil khususnya dalam mengenali tanda bahaya kehamilan. 3. Bagi Ibu Hamil
Ibu hamil hendaknya meningkatkan pengetahuan dan sikap ibu tentang tanda bahaya agar
dapat mengambil keputusan dengan tepat seputar kehamilannya.

DAFTAR PUSTAKA
Aborigo, R. A., Moyer, C. A., Gupta, M., Adongo, P. B., Williams, J., Hodgson, A. Engmann,
C. M. (2014). Obstetric
Danger Signs and Factors Affecting Health Seeking Behaviour among the
Kassena-Nankani of Northern Ghana : A Qualitative Study, 18(September), 78–86.

Bogale, D., & Markos, D. (2015). Knowledge of obstetric danger signs among child bearing age
women in Goba district , Ethiopia : a crosssectional study, 1–8.

12
JURNAL BIMTAS Volume: 2, Nomor 1 FIKes-
Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya E-ISSN: 2622-075X
https://doi.org/10.1186/s12884-015-
0508-1

Cormick, G., Kim, N. A., Rodgers, A., Gibbons, L., Buekens, P. M., Belizán, J. M., & Althabe, F.
(2012). Interest of pregnant women in the use of SMS ( short message service ) text messages
for the improvement of perinatal and postnatal care, 1–7.

Cunningham, F., Leveno, K. J., Bloom, S. L., Hauth, J. C., Gilstrap, L., & Wenstrom, K. D.
(2013). Obstetri Williams (Williams Obstetri). Jakarta:
EGC. Depkes RI.

Dutton, L. A., Densmore, J. E., & Turner M B. (2011). Rujukan Cepat Kebidanan.
Jakarta: EGC.

Girard, A. W., & Olude, O. (2012). Nutrition Education and Counselling Provided during
Pregnancy : Effects on Maternal , Neonatal and Child Health
Outcomes, 26, 191–204.
https://doi.org/10.1111/j.1365-
3016.2012.01278.x

Hailu, D., & Berhe, H. (2014). Knowledge about Obstetric Danger Signs and Associated Factors
among Mothers in Tsegedie District , Tigray Region , Ethiopia 2013 : Community Based
Cross-Sectional Study, 9(2), 0–7. https://doi.org/10.1371/journal.pone.00
83459

Kemenkes RI. (2013). Profil Kesehatan Provinsi Jawa Barat. Jakarta: Kementerian Kesehatan
Republik
Indonesia.

Notoatmodjo, S. (2010). Promosi Kesehatan Teori Dan Aplikasi. Jakarta: Rineka Cipta.

Rashad, W. A., & Essa, R. M. (2010). Women ’ s Awareness of Danger Signs of Obstetrics
Complications, 6(10),
1299–1306.

Saifuddin, A. B. (2010). Ilmu kebidanan (4th ed.). Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo.

Wulandari, R. (2014). Hubungan Tingkat Pendidikan Ibu Hamil Dengan


Pengetahuan Tanda Bahaya Kehamilan Pada Trimester III Di RB Harapan Bunda Surakarta.

13
JURNAL BIMTAS Volume: 2, Nomor 1 FIKes-
Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya E-ISSN: 2622-075X

STROBE Statement—checklist of items that should be included in reports of observational studies

Item Yes No
No Recommendation
Title and abstract 1 (a) Indicate the study’s design with a commonly used term in the title or √
the abstract
(b) Provide in the abstract an informative and balanced summary of √
what was done and what was found
Introduction
Background/rationale 2 Explain the scientific background and rationale for the investigation √
being reported
Objectives 3 State specific objectives, including any prespecified hypotheses √
Methods
Study design 4 Present key elements of study design early in the paper √
Setting 5 Describe the setting, locations, and relevant dates, including periods of √
recruitment, exposure, follow-up, and data collection
Participants 6 (a) Cohort study—Give the eligibility criteria, and the sources and √
methods of selection of participants. Describe methods of follow-up
Case-control study—Give the eligibility criteria, and the sources and
methods of case ascertainment and control selection. Give the rationale
for the choice of cases and controls
Cross-sectional study—Give the eligibility criteria, and the sources and
methods of selection of participants
(b) Cohort study—For matched studies, give matching criteria and √
number of exposed and unexposed
Case-control study—For matched studies, give matching criteria and the
number of controls per case
Variables 7 Clearly define all outcomes, exposures, predictors, potential X
confounders, and effect modifiers. Give diagnostic criteria, if applicable
Data sources/ 8* For each variable of interest, give sources of data and details of √
measurement methods of assessment (measurement). Describe comparability of
assessment methods if there is more than one group
Bias 9 Describe any efforts to address potential sources of bias X
Study size 10 Explain how the study size was arrived at X

14
JURNAL BIMTAS Volume: 2, Nomor 1 FIKes-
Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya E-ISSN: 2622-075X
Quantitative variables 11 Explain how quantitative variables were handled in the analyses. If √
applicable, describe which groupings were chosen and why
Statistical methods 12 (a) Describe all statistical methods, including those used to control for √
confounding
(b) Describe any methods used to examine subgroups and interactions √
(c) Explain how missing data were addressed X
(d) Cohort study—If applicable, explain how loss to follow-up was √
addressed
Case-control study—If applicable, explain how matching of cases and
controls was addressed
Cross-sectional study—If applicable, describe analytical methods taking
account of sampling strategy
(e) Describe any sensitivity analyses X
Continued on next page

Results
Participants 13* (a) Report numbers of individuals at each stage of study—eg numbers potentially eligible,
examined for eligibility, confirmed eligible, included in the study, completing follow-up, and
analysed
(b) Give reasons for non-participation at each stage
(c) Consider use of a flow diagram
Descriptive 14* (a) Give characteristics of study participants (eg demographic, clinical, social) and information
data on exposures and potential confounders
(b) Indicate number of participants with missing data for each variable of interest
(c) Cohort study—Summarise follow-up time (eg, average and total amount)
Outcome data 15* Cohort study—Report numbers of outcome events or summary measures over time
Case-control study—Report numbers in each exposure category, or summary measures of
exposure
Cross-sectional study—Report numbers of outcome events or summary measures
Main results 16 (a) Give unadjusted estimates and, if applicable, confounder-adjusted estimates and their
precision (eg, 95% confidence interval). Make clear which confounders were adjusted for and
why they were included
(b) Report category boundaries when continuous variables were categorized
(c) If relevant, consider translating estimates of relative risk into absolute risk for a meaningful
time period
Other analyses 17 Report other analyses done—eg analyses of subgroups and interactions, and sensitivity
analyses
Discussion
Key results 18 Summarise key results with reference to study objectives
Limitations 19 Discuss limitations of the study, taking into account sources of potential bias or imprecision.
Discuss both direction and magnitude of any potential bias
Interpretation 20 Give a cautious overall interpretation of results considering objectives, limitations, multiplicity
of analyses, results from similar studies, and other relevant evidence
Generalisability 21 Discuss the generalisability (external validity) of the study results
Other information
Funding 22 Give the source of funding and the role of the funders for the present study and, if applicable,
for the original study on which the present article is based

15
JURNAL BIMTAS Volume: 2, Nomor 1 FIKes-
Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya E-ISSN: 2622-075X

*Give information separately for cases and controls in case-control studies and, if applicable, for exposed and
unexposed groups in cohort and cross-sectional studies.

Note: An Explanation and Elaboration article discusses each checklist item and gives methodological background and
published examples of transparent reporting. The STROBE checklist is best used in conjunction with this article (freely
available on the Web sites of PLoS Medicine at http://www.plosmedicine.org/, Annals of Internal Medicine at
http://www.annals.org/, and Epidemiology at http://www.epidem.com/). Information on the STROBE Initiative is
available at www.strobe-statement.org.

16

Anda mungkin juga menyukai