Hujan adalah peristiwa turunnya butir-butir air dari langit ke permukaan bumi. Hujan sangat
bermanfaat bagi petani, terutama petani yang menggarap sawah tadah hujan. Mereka baru bisa
menggarap sawahnya saat ada hujan. Namun, bagaimana hujan bisa terjadinya, ya?
Proses terjadinya hujan diawali dengan evaporasi. Evaporasi adalah peristiwa menguapnya air yang
ada di Bumi. Sinar matahari yang panas membuat air yang ada di permukaan bumi menguap. Air itu
bisa berasal dari sungai, danau, permukaan tanah, kolam, sawah, dan yang paling besar tentunya dari
laut.
Air yang menguap dari Bumi naik dan mengalami kondensasi. Kondensasi membuat uap air dari Bumi
berubah menjadi embun. Suhu sekitar awan lebih rendah daripada panas matahari sehingga
membentuk titik embun air. Suhu udara yang semakin tinggi membuat titik-titik embun semakin
banyak dan memadat, kemudian membentuk awan.
Awan yang tidak bisa menampung titik-titik embun akan jatuh dalam bentuk titik air. Proses ini
disebut presipitasi atau secara umum disebut sebagai hujan. Jika awan sangat banyak dan besar bisa
menyebabkan hujan deras. Kecepatan hujan turun tergantung dari wilayahnya. Daerah gurun kering
akan lebih lambat dibandingkan hutan hujan tropis.
Hujan tidak serta merta terjadi begitu saja. Ada proses ilmiah di dalamnya yang berkaitan dengan
siklus air di Bumi. Dengan memahami proses terjadinya hujan, kita bisa menjadi lebih bijak dalam
menjaga alam. Jika kita menjaga alam, kita pun turut serta menjaga keseimbangan alam agar siklus
hujan tidak terganggu.
4.Berdasarkan teks di atas, terjadinya hujan melalui beberapa proses secara berurutan, yaitu ….
Indonesia terletak di cincin api dunia. Hal ini mengakibatkan Indonesia sering mengalami bencana
alam, seperti tsunami, gempa, dan gunung meletus. Cincin api ini adalah lingkaran aktif bumi yang
bisa bergerak sesuai dengan keadaan inti bumi. selain indonesia negara yang sering mengalami
bencana alam adalah jepang filipina dan hawai.
a.Selain Indonesia negara yang sering mengalami bencana alam adalah Jepang, Filipina dan Hawai.
b.Selain Indonesia, negara yang sering mengalami bencana alam adalah Jepang, Filipina, dan Hawai.
c.Selain Indonesia Negara yang sering mengalami bencana alam adalah Jepang, Filipina, dan Hawai.
d.Selain Indonesia, negara yang sering mengalami bencana alam adalah jepang, filipina dan hawai.
Jawaban:
Bentuk tanggapan yang dapat kita lakukan dalam mengontruksi informasi teks eksplanasi adalah
dengan berkomentar.
Jawaban:
Eksplanasi, berasal dari bahasa inggris yaitu ‘Explanation’ yang berarti ‘Penjelasan’ maka dari itu teks
eksplanasi adalah teks yang menjelaskan suatu proses tentang asal usul, proses, atau perkembangan
suatu fenomena, mungkin berupa peristiwa alam, sosial, ataupun budaya.
Jawaban:
Pada teks eksplanasi terdapat 3 bagian yaitu ;
a. Indentifikasi Fenomena merupalan bagian yang mengungkapkan sesuatu yang akan diterangkan
b. Penggambaran rangkaian kejadian yaitu bagian yang memerinci proses berlangsungnya suatu
kejadian berkaitan denganf fenomena yang diterangkan.
c. Ulasan merupakan bagian terakhir yang berupa komentar, penilaian, ataupun kesimpulan tentang
konsekuensi atas kejadian yang sudah dijelaskan sebelumnya.
Jawaban:
Terdapat 5 langkah yang harus diperhatikan dalam menulis teks eksplanasi, sebagai berikut:
Jawaban:
Dalam menyunting teks eksplanasi kita harus memerhatikan aspek aspek berikut;
a. Isinya, seperti kesesuain isi dengan judul, keilmuannya, serta ketiadaan pertentangan yang
berkaitan dengan SARA.
b. Strukturnya, seperti kelengkapan bagian-bagiannya, susunan strukturnya, serta kepaduan
hubungan antar bagiannya.
c. Bahasanya, seperti keefektifan kalimat, ketepatan pemilihan kata, dan kebakuan ejaan serta tanda
bacanya.
Jawaban:
1. Teks eksplanasi merupakan teks yang menjelaskan hubungan peristiwa atau proses terjadinya
sesuatu.
- Informasi yang dimuat berdasarkan fakta (faktual). Fakta itu dirangkaikan dengan pola kronologis
(urutan waktu) ataupun secara kausalitas (sebab-akibat).
- Hal yang dibahas, yaitu suatu fenomena yang bersifat keilmuan atau berhubungan dengan ilmu
pengetahuan.
- Sifatnya informatif dan tidak berusaha memengaruhi pembaca untuk percaya terhadap hal yang
dibahas.
- Menggunakan kata penanda urutan.
- Fokus pada hal umum (generik), bukan partisipan manusia. Contoh: tsunami, banjir, gempa bumi,
hujan, dan lainnya.
3. Langkah-langkah meringkas teks eksplanasi dapat Ananda lakukan dengan cara berikut:
a. membaca keseluruhan teks;
b. mencari gagasan utama;
c. membuat kerangka teks;
d. merevisi sesuai PUEBI
4. PUEBLS merupakan singkatan dari Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia.
5. Gagasan umum merupakan pokok dalam kalimat yang diambil secara umum.
6. Kronologis merupakan urutan waktu (dalam penyusunan sejumlah kejadian atau peristiwa
7. Konjungsi merupakan kata atau ungkapan penghubung antarkata, antarfrasa, antarklausa, dan
antar kalimat.
8. Kaidah kebahasaan teks eksplanasi terdiri atas; konjungsi kausalitas, kata teknis, kata benda/jenis
fenomena, dan konjungsi kronologis.
9. Identifikasi fenomena merupakan sesuatu yang akan diterangkan. Hal itu bisa terkait dengan
fenomena alam, sosial, budaya, dan fenomena-fenomena lain.
10. Kausalitas merupakan pola sebab-akibat yang dipakai dalam suatu rangkaian kegiatan.