Produksi adalah proses mengeluarkan hasil atau ada yang dihasilkan. Memproduksi teks
eksplanasi adalah membuat atau menghasilkan teks eksplanasi. Teks eksplanasi adalah teks yang
berisi tentang proses mengapa dan bagaimana suatu peristiwa alam, ilmu pengetahuan, sosial,
budaya, dan lainnya bisa terjadi. Suatu peristiwa baik peristiwa alam maupun sosial yang terjadi
disekitar kita, selalu mempunyai hubungan sebab akibat dan proses.
Secara umum langkah-langkah menyusun teks eksplanasi terdiri dari menentukan tema,
menentukan tujuan, mengumpulkan data, mengembangkan kerangka, dan menyunting teks.
Berikut langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam memproduksi teks eksplanasi.
a. Menentukan tema/topik
Topik teks eksplanasi mempunyai sifat sebagai berikut.
c. Mengumpulkan Data
Mengumpulkan data atau bahan yang diperlukan dalam penulisan teks eksplanasi data atau bahan
sesuai dengan topik yang dipilih dapat diperoleh dari buku, majalah, internet, surat kabar, dan
wawancara langsung.
1. Bagian pendahuluan (pernyataan umum). Bagian ini memperkenalkan topik yang akan dijelaskan.
Bagian ini ditulis secara ringkas, jelas, menarik, dan memikat pembaca untuk melanjutkan ke
penjelasan yang lebih detail.
2. Bagian isi (deret penjelas). Bagian ini terdiri dari beberapa urutan sebab-akibat. Bagian ini berisi
tentang hubungan sebab akibat tentang peristiwa terjadi karena sebab peristiwa sebelumnya dan
peristiwa tadi menghasilkan peristiwa baru.
3. Bagian penutup (interpretasi). Bagian ini berisi simpulan dan pandangan penulis. Bagian penutup
ini bersifat opsional (boleh ada dan boleh tidak ada).
g. Menyunting teks eksplanasi
Tahap ini merupakan tahap terakhir dalam memproduksi teks eksposisi.
b. Tujuan: menjelaskan kepada pembaca tentang sebab atau proses terjadinya angin puting beliung
dan akibat yang ditimbulkannya.
c. Mengumpulkan data
Mengumpulkan data dari buku dan artikel mengenai angin puting beliung.
Teks eksplanasi merupakan karangan ilmiah yang harus menggunakan kalimat efektif dengan ejaan
yang tepat. Penulisan huruf kapital, huruf miring, tanda baca, dan apa yang terdapat dalam ejaan
bahasa Indonesia sebagai patokan untuk penulisan teks. Jadi, sebelum melakukan proses
penyuntingan terlebih dahulu kita menguasai ejaan bahasa Indonesia dan konsep tata bahasa
Indonesia baku.
Angin puting beliung biasanya terjadi pada musim pancaroba di siang hari
dengan suhu udara panas dan pengap. Terjadinya angin ini karena
kumpulan awan hitam yang tumbuh secara vertikal akibat radiasi matahari.
Di dalam awan tersebut terjadi pergolakan arus udara naik dan turun
dengan kecepatan yang cukup tinggi. Akhirnya, arus udara yang turun
dengan kecepatan yang tinggi menghembus ke permukaan bumi secara tiba-
tiba dan berjalan secara acak.
Proses terjadinya angin puting beliung sangat terkait erat dengan fase
tumbuh awan cumulonimbus. Pada fase tumbuh dalam awan terjadi arus
udara naik ke atas yang kuat. Hujan belum turun, titik-titik air maupun
kristal es masih tertahan oleh arus udara yang naik ke atas puncak awan.
Pada fase masak, titik-titik air tidak tertahan lagi oleh udara naik ke puncak
awan. Hujan turun menimbulkan gaya gesek antara arus udara naik dan
turun. Temperatur massa udara yang turun ini lebih dingin dari udara
sekelilingnya. Antara arus udara yang naik dan turun dapat timbul arus
geser memutar dan membentuk pusaran. Arus udara ini berputar semakin
cepat “menjilat” bumi yang dikenal dengan sebutan angin puting beliung.
Angin ini terkadang disertai hujan deras yang membentuk pancaran air
(water spout).
Interpretas Angin puting beliung mengakibatkan kerugian material seperti rusaknya
i rumah, kebunkebun warga, infrastuktur daerah, dan semua yang
disentuhnya. Selain itu, angin puting beliung menimbulkan korban jiwa.
Dalam satu tahun, banyak nyawa yang menjadi korban akibat puting
beliung.