Anda di halaman 1dari 3

Nama :

Kelas:
TUGAS TAGIHAN TEKS EKSPLANASI
(UKBM 3.3-4.3)

TUGAS 1 (UKBM 3.3-4.3)


Bacalah teks eksplanasi berikut dengan cermat!

Terjadinya Tanah Longsor


Tanah longsor adalah peristiwa terjadinya gerakan tanah karena adanya
pergerakan massa batuan atau tanah dengan berbagai tipe dan jenis, seperti jatuhnya
bebatuan atau gumpalan besar tanah. Tanah longsor secara garis besar bisa terjadi
karena dua faktor, yaitu faktor pendorong dan faktor pemicu. Faktor pendorong
merupakan faktor yang memengaruhi kondisi material sendiri, sedangkan faktor
pemicu adalah faktor penyebab bergeraknya material tersebut.
Tanah longsor sering terjadi di Indonesia. Sebagian besar tanah longsor di
Indonesia disebabkan oleh gempa. Gempa menggerakkan lempeng bawah tanah
sehingga lempeng bawah permukaan menjadi tergeser. Lempeng yang tergeser itulah
yang menimbulkan pecahan dan terjadinya tanah longsor. Ada banyak faktor lagi
yang bisa memicu dan menyebabkan terjadinya tanah longsor.
Pemicu tanah longsor dapat diakibatkan oleh alam atau karena ulah manusia
sendiri. Salah satu pemicu terjadinya tanah longsor adalah tingginya curah hujan.
Pada musim hujan dengan durasi lama akan terjadi penguapan air di permukaan
tanah dalam jumlah besar. Setelah penguapan terjadi, muncullah pori-pori atau
rongga tanah. Kemudian terjadi retakan di permukaan. Saat hujan, air akan
menyusup ke bagian yang retak. Air akan terakumulasi di bagian dasar lereng.
Akumulasi air hujan tadi menimbulkan gerakan lateral. Gerakan lateral itulah yang
kemudian menyebabkan tanah longsor. Untuk pencegahan terjadinya tanah longsor
dapat diupayakan dengan menanam pohon. Pohon mempunyai akar yang akan
membantu menyerap air hujan sehingga bisa meminimalisasi tanah longsor.
Tanah longsor dapat menimbulkan berbagai kerugian. Kerugian yang ditimbulkan
oleh peristiwa tanah longsor, seperti kehilangan rumah, tanah, dan harta benda karena
tertimbun oleh longsoran. Selain kerugian materi, tidak jarang tanah longsor juga
menimbulkan korban jiwa. Sangat jarang orang bisa menyelamatkan diri dari tanah
longsor. Jarangnya orang dapat lolos dari tanah longsor karena kecepatan tanah longsor
sangat tinggi. Kecepatan longsornya tanah diperkirakan bisa mencapai 100 km/jam.
Pada kecepatan tersebut, mustahil bagi manusia untuk lari tanpa peralatan pembantu.
Oleh karena itu, perlu kewaspadaan terhadap ancaman tanah longsor. Tanah
longsor tidak dapat diprediksi. Akan tetapi, kita dapat menyelamatkan diri kita dari
ancaman tanah longsor. Jika mendengar suara gemuruh, larilah ke tempat yang aman.
Jangan pergi ke pinggir tebing atau jurang curam karena itu sama saja dengan bunuh
diri.
Disadur dari: www.eduspensa.com/2016/01/contoh-teks-eksplanasi-tanah-longsor.html.
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut!

a. Apa yang menjadi dasar jika teks tersebut dinamakan teks eksplanasi?
b. Bagaimana ciri umum dari teks eksplanasi?
c. Teks eksplanasi dibentuk oleh unsur apa saja?
d. Apa yang dimaksud dengan hubungan kausalitas dalam teks eksplanasi?
e. Apa fungsi fakta dalam teks eksplanasi?

TUGAS 2 (UKBM 3.3-4.3)


Bacalah teks eksplanasi berikut dengan saksama, kemudian identifikasilah
strukturnya!

Angin Puting Beliung


Struktur teks Kalimat
Angin puting beliung adalah angin yang berputar dengan
kecepatan lebih dari 63 km/jam yang bergerak secara garis lurus.
Nama lain angin puting beliung adalah Leysus, Bohorok (Sumatera),
dan Tornado (Amerika). Kekuatan angin puting beliung dapat
menghancurkan semua yang diterjangnya karena dengan
pusarannya benda yang terlewati akan terangkat dan terlempar.
Tanda-tanda datangnya angin puting beliung dapat diketahui
dari penampakan awan putih yang menjulang tinggi seperti bunga
kol di siang hari. Awan itu berkembang menjadi awan gelap yang
disertai hembusan udara dingin kemudian mulai menggoyangkan
pepohonan ke kiri dan ke kanan. Tak lama kemudian angin semakin
cepat dan diikuti hujan lebat atau hujan es. Awan gelap itu semakin
hitam membentuk pusaran angin seperti kerucut turun menuju
bumi.

Angin puting beliung biasanya terjadi pada musim pancaroba di


siang hari dengan suhu udara panas dan pengap. Terjadinya angin
ini karena kumpulan awan hitam yang tumbuh secara vertikal
akibat radiasi matahari. Di dalam awan tersebut terjadi pergolakan
arus udara naik dan turun dengan kecepatan yang cukup tinggi.
Akhirnya, arus udara yang turun dengan kecepatan yang tinggi
menghembus ke permukaan bumi secara tiba-tiba dan berjalan
secara acak.
Proses terjadinya angin puting beliung sangat terkait erat
dengan fase tumbuh awan cumulonimbus. Pada fase tumbuh dalam
awan terjadi arus udara naik ke atas yang kuat. Hujan belum turun,
titik-titik air maupun kristal es masih tertahan oleh arus udara yang
naik ke atas puncak awan. Pada fase masak, titik-titik air tidak
tertahan lagi oleh udara naik ke puncak awan. Hujan turun
menimbulkan gaya gesek antara arus udara naik dan turun.
Temperatur massa udara yang turun ini lebih dingin dari udara
sekelilingnya. Antara arus udara yang naik dan turun dapat timbul
arus geser memutar dan membentuk pusaran. Arus udara ini
berputar semakin cepat “menjilat” bumi yang dikenal dengan
sebutan angin puting beliung. Angin ini terkadang disertai hujan
deras yang membentuk pancaran air (water spout).
Angin puting beliung mengakibatkan kerugian material seperti
rusaknya rumah, kebun-kebun warga, infrastuktur daerah, dan
semua yang disentuhnya. Selain itu, angin puting beliung
menimbulkan korban jiwa. Dalam satu tahun, banyak nyawa yang
menjadi korban akibat puting beliung.

Sukses untuk kalian !!!

Anda mungkin juga menyukai