DIKELOMPOKKAN
MENJADI:
PERALATAN YG BERHUBUNGAN
LANGSUNG DGN PELEDAKAN
Alat pemicu ledak:
Pada peledakan listrik (Blasting Machine)
Pada peledakan nonel (Shot gun/ Shot firer)
Pada peledakan elektronik (Blaster)
Alat bantu peledakan listrik:
Blasting Ohmmeter (BOM)
Pengukur kebocoran arus listrik
Multimeter peledakan
Pengukur kekuatan blasting machine
Pelacak kilat (lightning detector)
Alat bantu peledakan lain:
Kabel listrik utama (lead wire) atau sumbu nonel utama (lead-in line)
crimper (penjepit sambungan sumbu api dengan det.biasa)
Meteran (50 m) dan tongkat bambu (± 7 m) diberi skala
Alat pencampur dan pengisi
Disebut Blasting Machine (BM) atau Exploder
FUNGSI : untuk menyuplai energi listrik yang
cukup pada sistem peledakan listrik
CIRI-CIRIkhusus / bagian-bagian penting:
terdapat dua slot kutub listrik, terdapat
engkol atau kunci kontak, dan lampu
indikator
DU PONT No. 0 BM VICTOR No. 0 BM LION BM
TIPE GENERATOR Untuk mengumpulkan energi listrik
menggunakan gerakan mekanis dengan cara memutar engkol
(handle) yang telah disediakan. Putaran engkol dihentikan
setelah lampu indikator menyala yang menandakan arus sudah
maksimum dan siap dilepaskan. Saat ini tipe generator sudah
jarang digunakan.
TIPE BATERAI Pengumpulan energi listrik melalui baterai,
yaitu dengan cara mengontakkan kunci kearah “starter” dan
setelah lampu indikator menyala berarti kapasitor penuh dan
arus sudah maksimal serta siap dilepaskan
Untuk pengamanan engkol dan kunci harus bisa dilepas
dan hanya dipegang oleh Juru Ledak
Pengumpulan atau penyimpanan arus listrik pada kapasitor
menggunakan engkol (pemutar) atau arus listrik baterai
Lampu indikator akan menyala apabila energi listrik sudah penuh
Pelepasan energi listrik dari BM ke rangkaian peledakan
menggunakan tombol atau kunci kontak, shg rangkaian lubang
ledak meledak
a b c
BEETHOVEN MK II A NISSAN F-3 REO BM175-10ST
TECHNICAL DATA
No. of shots : 200 Detonators
connected in series.
MAX. Circuit Resistance : 1040
OHMS with cable.
Firing current : 1.2 Amps
Firing Tension : 1.5KV
Duration of firing current : <4Ms
Height : 155mm
Length : 180mm
Width : 95mm
Weight : 2.5Kg Approx
Operasional Blasting Machine
Video 01
Disebut dengan shot gun atau shot firer atau nonel
starter
FUNGSI : sebagai penyuplai gelombang kejut pada
detonator nonel melalui sumbu nonel (nonel tube)
TIPE : didasarkan atas pemicunya, digerakkan secara
mekanis atau oleh baterai untuk membentuk
gelombang kejut terhadap HMX yang terdapat di
dalam sumbu nonel
CIRI-CIRI khusus : untuk tipe yang digerakkan secara
mekanis dilengkapi Shot Shell Primer, sedangkan
yang menggunakan baterai dapat menimbulkan
percikan api bertekanan tinggi
Striker, sebagai penutup nonel starter sekaligus media yang
apabila dipukul atau diinjak kaki akan menggerakkan per di dalam
barrel yang akan memberi efek impact terhadap Shot Shell
Primer.
Barrel, adalah badan nonel starter sebagai penampung Shot Shell
Primer dan sumbu nonel yang disisipkan kedalamnya
Striker
Barrel
Shot Shell Primer
Barrel
sumbu
nonel Striker
Setiap pabrik pembuat nonel starter akan menerbitkan buku
petunjuk (manual) tentang prosedur penggunaannya. Namun
prinsipnya seperti di bawah ini.
Yang digerakkan secara mekanis, terlebih dahulu masukkan
shot shell primer ke lubang yang disediakan.
Kemudian STRIKER dipasang atau ditutupkan pada barrel
dan alat pun siap dipakai
Striker dipukul tangan atau diinjak kaki (tergantung
modelnya).
Cara kerja nonel starter yaitu setelah striker dipukul, maka
akan terjadi konsentrasi impact dari shot shell primer thd
sumbu nonel menggunakan pegas bertekanan tinggi,
sehingga menghasilkan gelombang kejut thd HMX di dalm
sumbu nonel yang menghasilkan reaksi dengan kecepatan
2000 m/s .
Peledakan Nonel
Video 02
ALAT PEMICU PELEDAKAN
ELEKTRONIK
Disebut dengan Blaster
Blaster tidak dapat berdiri sendiri, harus
dihubungkan dengan alat penginput data
Terdapat dua cara menginisiasi rangkaian
peledakan, yaitu dihubungkan dengan
kabel (harness wire) atau sistem remote
control
Blaster akan mengirim sinyal digital melalui
logger ke setiap detonator elektronik untuk
meledak
Tagger Blaster
1. MENGGUNAKAN RHEOSTAT
Isilah blasting machine (BM) sesuai prosedur hingga penuh
Ukur jumlah detonator listrik yang mampu diledakkan oleh BM sesuai prosedur penggunaan
Rheostat dari pabrik pembuatnya
Apabila jumlahnya turun (drop) 20% dari spesifikasinya (kemampuan maksimum hanya tinggal
80%) , disarankan BM tidak digunakan lagi.
2. MENGGUNAKAN BLASTING MULTIMETER
Isilah BM hingga penuh sesuai prosedur
Ukurlah voltage BM menggunakan multimeter peledakan sesuai prosedur penggunaan Blasting
Multimeter
Ukurlah voltage beberapa buah detonator menggunakan Blasting Multimeter dan rata-ratakan
hasil ukur voltagenya
Bagilah voltage BM dengan voltage rata-rata detonator yang hasilnya menunjukkan jumlah
detonator listrik yang mampu diledakkan BM tersebut
Apabila kemampuan BM turun (drop) 20% dari spesifikasinya (kemampuannya tinggal 80%)
disarankan untuk tidak digunakan lagi
Setiap nonel starter memiliki batas maksimum pemakaian, misalnya
maksimum 1000 kali tembak (shots) dengan menerapkan persyaratan
normal sesuai standar baku dari pembuat alat. Setelah itu harus diganti
dengan yang baru.
Penurunan kualitas operasi biasanya terjadi karena kekuatan tekanan
pegas terhadap Shot Shell Primer di dalam barrel kian hari kian
melemah, sehingga impact yang dihasilkan tidak cukup untuk
menginisiasi HMX di dalam sumbu nonel.
Untuk nonel starter dengan pemicu baterai, penurunan kualitas operasi
bisa terjadi akibat baterai atau kapasitor di dalam alat tidak lagi berfungsi
maksimal menyimpan arus, sehingga percikan api yang dihasilkan lemah.
Disarankan, apabila tidak ada nonel starter GUNAKAN DETONATOR
LISTRIK dengan BLASTING MACHINE
FUNGSI: Untuk membantu kelancaran sistem
peledakan listrik agar tidak terjadi gagal ledak
JENIS:
pengukur tahanan (blastohmeter)
pengukur kebocoran arus (earth leakage tester )
penguji kapasitas BM (rheostat dan fussion tester)
multimeter peledakan (blasting multimeter)
detektor kilat (lightning detector), dan
kawat utama (lead wire atau lead lines atau firing line).
• FUNGSI: Mengukur tahanan kawat detonator (leg
wire), kawat penyambung, dan kabel utama (lead
wire)
• CARA PENGOPERASIAN:
– Atur jarum tepat pada posisi nol. Untuk model digital,
harus nampak angka nol
– Sisipkan dan kuatkan salah satu ujung kabel ke salah
satu kutub yang terdapat pada BOM
– Ujung kawat lainnya dapat hanya disentuhkan atau
dikuatkan ke kutub lainnya, maka jarum atau angka
digit pada BOM akan menunjukkan angka tertentu
Blastometer digital model 104
buatan Thomas Instruments, Inc.
Diproteksi oleh bahan yang tidak
mudah pecah. Ukuran 76 x 76 x
38 mm, berat 340 gr
Video 03
DETEKTOR KILAT
(LIGHTNING DETECTOR)
A. THOR LIGHTNING SENTRY, ICI EXPLOSIVE B. MODEL 350, THOMAS INSTRUMENTS, INC
Video 04
KILAT
Video 05
• Jarum atau angka (untuk model digital) masih
bisa diatur menuju nol
• Jarum atau angka bergerak stabil/normal.
Cara mengujinya: gunakan kawat legwire
15 cm dan perhatikan gerakan jarum atau
angka digitalnya.
• Hasil penunjukan nilai tahanan tidak jauh
berbeda dengan perhitungan. Umumnya
akan menunjukkan angka lebih besar
sedikit dari perhitungan.
Panjang kabel utama ditetapkan berdasarkan ukuran jarak
paling aman antara lokasi peledakan dengan tempat
berlindung agar terhindar dari kemungkinan lemparan batu
Kabel utama ditarik ke arah berlawanan atau samping kiri
atau kanan dari arah lemparan hasil peledakan
Ukuran kabel (kawat) yang cocok sebagai lead wire:
untuk peledakan pada kondisi normal adalah kawat tembaga
ganda berukuran 23/0,076 yang diisolasi dengan plastik PVC
dengan tahanan 5,8 ohms per 100 m atau dapat pula
digunakan kawat tembaga ganda berukuran 24/0,20 mm
dengan tahanan 4,6 ohms per 100 m
untuk peledakan yang berat (heavy duty) dipakai kawat
tembaga berukuran 70/0,76 mm dengan isolasi plastik PVC
mempunyai tahanan 1,8 ohms/100 m atau dapat dipakai kawat
tembaga 50/0,25 mm dengan tahanan 1,4 ohms/100 m.
CONTOH KABEL UTAMA PADA
PELEDAKAN LISTRIK
a b c
CRIMPER
Video 06
Umumnya menggunakan meteran berbentuk rol dengan panjang
± 50 m
Meteran terbuat dari plastik atau bahan yang tahan terhadap air
dan tahan terhadap tarikan
Fungsi meteran pada peledakan:
mengukur kedalaman lubang ledak
mengukur burden dan spasi, serta
ketinggian jenjang
Cara pemakaian meteran untuk mengukur kedlm’an lubang ledak :
Gunakan pemberat yang diikat kuat pada ujung meteran berskala nol
Turunkan perlahan-lahan ke dalam lubang sampai ke dasar lubang
Apabila penurunan pemberat tidak lancar, maka perlu di tekan
menggunakan tongkat bambu secara perlahan. Kuncinya selalu
diupayakan kondisi lubang ledak sebagaimana mestinya
Catat kedalaman lubang ledak tersebut
Nama lain adalah TEMPER
Disarankan tongkat terbuat dari bambu atau
sejenisnya
Bila menggunakan logam, pakailah bahan alumunium.
Tidak diperkenankan menggunakan tongkat besi yang
dapat menghantar listrik
Panjang tongkat antara 5 – 7 m
Bahan peledak (khususnya ANFO) tidak boleh
ditumbuk, cukup dengan hanya menekan perlahan-
lahan agar butirannya tidak hancur. Penekanan
dimaksudkan agar butiran menyebar kedinding
lubang
Stemming perlu ditumbuk hingga butirannya saling
mengunci, karena fungsi stemming sebagai
penyumbat agar energi ledak tidak mengarah keatas
atau terjadi stemming ejection.
1. Alat pencampur bahan peledak harus memenuhi
beberapa persyaratan, sebab hasilnya berupa
bahan peledak kuat yang berbahaya bagi
keselamatan kerja. Persyaratan tersebut yaitu:
• Bahan yang kontak dengan AN terbuat dari stainless-steel atau
diberi lapisan epoxy.
• Pada waktu bekerja tidak menimbulkan panas yang berlebih
atau listrik statis.
2. Pengisian lubang ledak dapat dilakukan secara
manual atau menggunakan alat bantu
mekanis. Cara pengisian dibedakan
berdasarkan diameter lubang ledak dan untuk
alasan tersebut lubang ledak dikelompokkan
menjadi:
• Diameter “Kecil” : < 50 mm (2”)
• Diameter “Sedang” : 50 – 100 mm (2” – 4”)
• Diameter “Besar” : > 100 mm (4”)
ALAT PENCAMPUR DAN PENGISI ANFO
Poros tempat engkol
bila alat dioperasikan
tangan
Corong untuk
butiran AN
Inlet untuk
Fuel Oil
Pencampur ANFO
“COXAN” (ICI Expl.)
ANFO loader
ALAT PENGISI
LUBANG KECIL
Pneumatic cartridge
charger (blow loader)
PENGISIAN BAHAN PELEDAK PADA
PENGGALIAN BAWAH TANAH
Cartridge
Tongkat pendorong
dan pemadat
Primer
Tongkat
pendorong
Video 07
PENGISIAN MANUAL LUBANG LEDAK
PADA TAMBANG TERBUKA
Selubung plastik
ANFO dicurah dari
kantongnya
Pengisian Manual
Video 08
PENGISIAN LUBANG LEDAK
SECARA MEKANIS
Video 09
TIPIKAL MOBILE MIXING /
MANUFACTURING UNIT (MMU)
a. alat pendukung utama, berhubungan
dengan aspek keselamatan dan keamanan
kerja, serta lingkungan, misalnya alat
pengangkut dan alat pengaman
b. alat pendukung tambahan, terfokus pada
penelitian peledakan yang tidak selalu
dipakai pada peledakan rutin, misalnya alat
pengukur kecepatan detonasi, pengukur
getaran, dan pengukur kebisingan.
ALAT PENDUKUNG AKTIFITAS
PELEDAKAN
1. PENGANGKUT BAHAN PELEDAK
Alat atau kendaraan tidak digerakkan oleh listrik
Tempat atau penampung bahan peledak dapat ditutup
Bahan peledak kuat dan detonator sebaiknya diangkut dalam
kendaraan terpisah. Apabila tidak memungkinkan, boleh
diangkut dalam kendaraan yang sama dan kedua bahan
peledak tersebut harus berada dalam tempat atau
penampung yang terpisah.
Bagian kendaraan yang kontak dengan bahan peledak
terbuat dari kayu atau bahan lain yang bersifat isolator,
misalnya dilapisi belt conveyor bekas.
Terdapat alat pemadam kebakaran dan tanda “ dilarang
merokok”.
Pada bagian luar terdapat tanda peringatan “bahan peledak”
atau “ Explosive ” yang dapat terbaca dengan jelas atau
membawa bendera merah.
2. ALAT PENGAMANAN PELEDAKAN
Detektor kilat (lightning detector), dipergunakan untuk
memantau kemungkinan adanya petir (lihat Gambar 1.6).
Peralatan ini hanya dipakai untuk operasi peledakan dengan
sistem peledakan listrik dan untuk daerah-daerah dengan
intensitas petir tinggi.
Radio komunikasi portable atau handy-talky (HT)
Sirine dengan tenaga listrik AC atau DC.
Bendera merah atau pita pembatas area yang akan
diledakkan dan rambu-rambu di lokasi yang diperkirakan
terkena dampak negatif langsung akibat peledakan
Event
Geophone