Anda di halaman 1dari 2

Peristiwa Wafatnya Rasulullah

Pada 632, atau setelah 10 tahun hijrah ke Madinah, Nabi Muhammad menunaikan ibadah
haji ke Mekah. Setelah naik haji, Nabi Muhammad menyampaikan sebuah pidato terkenal
yang disebut sebagai Khotbah Perpisahan (Khotbah Wada’) di gunung Arfah timur di mekah.

Lewat pidato ini, Nabi Muhammad berpesan kepada pengikutnya “Wahai umatku, kita semua
dalam kekuasaan Allah dan dalam cinta kasih-nya maka taat dan bertaqwalah kepadanya. Ku
wariskan dua hal kepada kalian, yaitu Al-Qur’an dan sunahku. Barang siapa yang mencintai
sunahku, berarti mencintaiku, dan kelak orang-orang yang mencintaiku akan masuk surga
bersama-sama denganku.” Tidak lama setelah itu, Nabi Muhammad mulai menderita sakit
yang cukup parah, tepatnya pada 29 Shafar tahun 11H. Nabi mengalami sakit kepala dan
demam tinggi selama beberapa waktu setelah pulang naik haji untuk peratama dan terakhir
kalinya. Kondisi ini terus dialami Rasulullah selama kurang lebih 14 hari. Kendati begitu,
selama 11 hari berturut-turut, Nabi masih menyempatkan diri untuk mengimami shalat
berjamah.

Ketika Rasulullah tengah berbaring lemah dan keningnya membasahi pelepah kurma sebagai
alas tidurnya. Tiba-tiba dari luar pintu terdengar salam “Assalamualaikum, bolehkah saya
masuk?” tanyanya. Siti Fatimah tidak memberikannya ijin untuk masuk, “Wa Alaikumu
Salam, maaf ayahandaku sedang demam.” Ia kembali menemani ayahandanyanya yang
ternyata sudah membuka mata sembari bertanya, “Siapakah dia wahai anakku?”. “Tak
tahulah wahai ayahandaku, sepertinya baru kali ini aku melihatnya” tutur sayyidah Fatimah
dengan lembutnya.

Lalu Rasulullah menatap putrinya dengan pandangan yang menggetarkan, seolah-olah bagian
demi bagian wajah putrinya ingin di kenangnya. “Ketahuilah Fatimah dialah yang akan
menghapuskan kenikmatan sementara, dialah Malaikat Maut.” kata Rasulullah. Seketika
Sayyidah Fatimah berusaha menahan ledakan tangisnya.

Ketika Malaikat Maut dating mendekat, Rasulullah menanyakan kenapa Malaikat Jibril tidak
menyertainya. kemudian dipanggilah Malaikat Jibril yang sudah bersiap diatas langit dunia
untuk menyambut kedatangsn ruh kekasih Allah yang begitu mulia ini. “Jibril, katakana apa
hak kun anti di hadapan Allah!” Tanya Rasulullah dengan suara teramat rilih dan lemah,
“pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti ruhmu, semua surge terbuka
lebar menanti kedatangan mu” jawab Malaikat Jibril. Dan ternyata itu tidak membuat hati
Rasulullah lega, matanya masih tampak penuh kecemasan. “Engkau tidak senang mendengar
kabar ini Ya Rasulullah?” Tanya Jibril, “katakana padaku bagaimana nasib umatku?” lanjut
Rasulullah, “jangan khawatir Ya Rasulullah, aku pernah mendengar Allah berfirman
kepadaku, “Ku harmkan surge bagi siapasaja kecuali umat Muhammad telah berada di
dalamnya.” Jawab Malaikat Jibril.

Waktu berlalu, saatnya Malaikat Izro’il melaksanakan tugasnya. Perlahan ruh Rasulullah
ditariknya, tampak sekujur tubuh Rasulullah bersimbah keringat, urat-urat lehernya
menegang. “Jibril betapa sakitnya sakaratul maut ini.” Rasulullah mengaduh lirih, Sayyidah
Fatimah tak kuasa menatap ayahandanya dibiarkan matanya terpejam, Sayyidina Ali yang
berada di sampingnya menunduk semakin dalam Malaikat Jibril pun memalingkan muka,
“jijikkah engkau melihatku hingga engkau palingkan wajahmu wahai Jibril?” Tanya
Rasulullah pada Malaikat Jibril, “siapa yang snggup melihat kekasih Allah direngut ajalnya Ya
Rasulullah” jawab malaikat Jibril. Kemudian terdengar Rasulullah memekik Karena
merasakan sakit yang tak tertahan, “Ya Allah,dahsyat sekali sakitnya maut ini, timpakan saja
semua siksa maut ini kepadaku, jangan pada umatku”. Badan Rasulullah mulai dingin, kaki
dan dadanya tak bergerak lagi, bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu.

Rasulullah wafat pada hari Senin, tanggal 8 Juni 632M, Nabi Muhammad meninggal di rumah
istrinya, Sayyidah Aisyah. Nabi Muhammad meninggal karena sakit, dalam usia 63 tahun,
ketika posisi kepalanya sedang bertumpu pada pangkuan Sayyidah Aisyah. Rasulullah juga
dimakamkan di rumah Sayyidah Aisyah di komplek Masjid Nabawi.

Sc: kumparan.com &


LENTERA 99 (YT)

Anda mungkin juga menyukai