Anda di halaman 1dari 4

Umat muslim di seluruh dunia berlomba-lomba untuk beribadah dan memanjatkan

doa kepada Allah pada malam Lailatul Qadar. Meskipun tidak semua orang
berkesempatan mendapatkan kemuliaan pada Malam Lailatul Qadar, ada baiknya
tetap berusaha mencapai malam yang lebih baik dari 1000 bulan tersebut.
Meski waktunya tidak diketahui, Rasulullah SAW selalu fokus beribadah selama
bulan Ramadhan dan semakin meningkatkan kekhusyukan ibadahnya pada sepuluh
malam terakhir bulan tersebut.
Aisyah pun menyampaikan, "Nabi Muhammad SAW ketika memasuki sepuluh
malam terakhir bulan Ramadhan memilih fokus beribadah, mengisi malamnya dengan
ibadah, dan membangunkan keluarganya untuk ikut beribadah." (HR Al-Bukhari).
Pada saat malam Lailatul Qadar pertama atau diturunkannya Alquran, Rasulullah
SAW tengah menyendiri di Gua Hira. Ketika jiwa Rasulullah telah mencapai
kesuciannya, turunlah Al-Ruh (Jibril) ke Bumi.
Pause
Unmute
Loaded: 23.99%

Remaining Time -8:51

Turunkan 18 Kg dengan Konsumsi sebelum Tidur selama Seminggu


Hari ini dengan diskon 70%. Klik untuk mengetahui detail promosi !

Seekor ular sepanjang 30 meter ditemukan di kanal kota!

Siswi melahirkan tepat di kelas matematika

Jibril menampakkan diri di depan Rasulullah dan menyampaikan sebuah ayat, Iqra
yang berarti membaca. Setelah menerima wahyu yang disampaikan melalui Jibril,
terjadi perubahan besar dalam hidup Rasulullah dan perjalanan hidup manusia,
terutama umat Islam.
Selain malam Lailatul Qadar pertama, masih ada kisah lain yang terkait dengan
malam yang penuh berkah tersebut. Pada suatu malam di sepuluh hari Ramadhan,
Rasulullah SAW mendirikan sholat yang kemudian diikuti para sahabatnya. Setelah
sholat, ia pun menengadahkan tangan dan berdoa kepada Allah. Para sahabat pun
mengikuti tindakan yang dilakukan Rasulullah dan mengamini doa-doa yang
dipanjatkannya.
Ketika Rasulullah dan para sahabat sedang beribadah, langit terlihat mendung dan
tidak ada bintang. Kemudian orang-orang yang berada di dalam masjid pun
merasakan angin yang meniup-niup.
Ketika Rasulullah SAW dan para sahabat bersujud, tiba-tiba hujan turun dengan
derasnya. Masjid pun dipenuhi dengan air hujan karena tidak memiliki atap. Melihat
hal tersebut, salah seorang sahabat sempat berpikir untuk membatalkan sholat guna
lari dari shaf dan berteduh di tempat lain.
Akan tetapi, niat tersebut diurungkannya karena ia melihat Rasulullah SAW dan para
sahabat lainnya tetap bersujud dengan khusyuk, serta tidak bergerak sama sekali.
Hujan pun tak kunjung berhenti dan justru semakin menggenangi masjid, serta
membasahi tubuh Rasulullah dan para sahabat.
Walaupun dalam keadaan basah kuyup, Rasulullah dan para sahabat tidak beranjak
sama sekali dari sujudnya. Ternyata Rasulullah tengah masuk ke dalam suatu alam
yang terlihat sangat menakjubkan dan diliputi oleh cahaya Illahi.
Itulah alasan mengapa Rasulullah tidak beranjak dari sujudnya. Ia melihat keindahan
yang luar biasa. Ia takut tak bisa menyaksikan lagi keindahan tersebut apabila
memilih untuk berpaling dari sujud atau justru memilih untuk berteduh.
Berbeda dari Rasulullah yang kuat terhadap guyuran hujan sambil terus bersujud, ada
beberapa sahabat ada yang merasa tidak kuat dan menggigil kedinginan. Hujan pun
berhenti ketika Rasulullah SAW mengangkat kepala dan mengakhiri sholatnya.
Salah seorang sahabat Rasulullah, Anas bin Malik ingin mengambilkan pakaian
kering untuk Rasulullah SAW. Namun Rasulullah berkata, "Wahai anas bin Malik,
janganlah engkau mengambilkan sesuatu untukku, biarkanlah kita sama-sama basah,
nanti juga pakaian kita akan kering dengan sendirinya."
Kemudian Rasul pun menceritakan pengalaman menakjubkannya ketika bersujud.
Rasulullah melihat para malaikat di bawah pimpinan Jibril sedang menuruni Bumi
dengan keindahan bentuk aslinya.
Para malaikat pun berbaris rapi dengan diiringi gemuruh tasbih dan tahmid. Alam
semesta pun dipenuhi cahaya yang sebelumnya tidak pernah dilihat oleh mata
manusia dan tertangkap mata.

Anda mungkin juga menyukai