Anda di halaman 1dari 4

Nama : Rizka Riani. Mata Kuliah : Riset Pemasaran.

NIM : B.111.21.0040 Dosen Pengampu : Mohammad Iqbal, S.E., M.M.

PENGUKURAN DAN PENETAPAN SKALA


Penetapan Skala Fundamental dan Komparatif

Pengukuran dapat diartikan sebagai penggunaan angka atau simbol lain ke karakteristik obyek
menurut aturan yang sudah dispesifikkan sebelumnya, sedangkan penetapan skala merupakan
penciptaan rangkaian kesatuan dimana obyek yang diukur ditempatkan. Tujuan dari Teknik skala
yaitu untuk mengetahui ciri-ciri atau karakteristik suatu hal berdasarkan suatu ukuran tertentu,
sehingga kita dapat membedakan, mengolongkan bahkan mengurutkan karakteristik tersebut.

Skala Pengukuran Primer dibedakan menjadi:

1. Skala Nominal, dimana angka hanya berperan sebagai lebel atau merek untuk
mengidentifikasikan dan mengelompokkan objek melalui hubungan korespondensi satu-satu
yang ketat antara angka dengan obyek yang dimaksud, dengan ta lain skala ini hanya
membedakan suatu kategori dengan kategori lainnya. Angka diberikan kepada obyek hanya
merupakan lebel tidak diasumsikan adanya tingkatan antara suatu kategori dengan kategori
lainnya dari suatu variabel.
2. Skala Ordinal, dimana skala yang di dalamnya diberikan ke obyek untuk mengidentifikasi
derajat relatif karakteristik obyek itu. Jadi untuk menentukan apakah sebuah obyek
mempunyai karakteristik lebih atau karakteristik kurang dari beberapa obyek lainnya, dengan
kata lain skala yang bertujuan untuk membedakan antara kategori-kategori dalam suatu
variabel dengan asumsi ada urutan atau tingkatan skala.
3. Skala Interval, dimana skala yang menggunakan angka untuk memeringkat obyek sedemikian
rupa sehingga jarak setara secara numerik mewakili jarak setara karakteristik yang sedang
diukur, dengan kata lain skala interval merupakan skala suatu variabel yang selain dibedakan
dan mempunyai tingkatan juga diasumsikan mempunyai jarak yang pasti antara satu kategori
dengan kategori yang lain dalam suatu variabel.
4. Skala Rasio, merupakan skala tertinggi yang memungkinkan peneliti mengidentifikasi atau
mengklarifikasi obyek, merangking urutan obyek dan membandingkan sejumlah interval atau
perbedaan. Akan bermakna pula untuk menghitung rasio nilai-nilai skala.
Skala Pengukuran Primer

Skala Karakteristik Dasar Contoh Umum Contoh pemasaran Statistika yang digunakan
Deskriptif Inferensial
Nominal Angka Nomor pemain Nomor merek, jenis Persentase, Chi-square
mengidentifikasi sepak bola. toko, jenis kelamin mode.
dan
mengklasifikasikan
obyek.
Ordinal Angka Ranking Posisi pasar, kelas Persentil, Korelasi urutan
menunjukkan kualitas. sosial. median tingkatan,
posisi relative friedmen
obyek tetapi bukan ANOVA
perbedaan ukuran
antara obyek-obyek
tersebut.
Interval Perbedaan diantara Temperature Sikap, pendapat, Kisaran, Korelasi product
obyek dapat celcius. angka indeks. rata-rata, moment, uji t,
diperbandingkan, simpangan ANOVA,
titik nol dapat baku. Regresi,
dirubah-rubah. Analisis faktor.
Rasio Titik nol tidak Panjang, berat. Umur, penghasilan, Rata-rata Koefisien
dapat dirubah- biaya, penjualan, geometris, Variasi.
rubah, rasio nilai pangsa pasar. rata-rata
skala dapat harmonis.
dihitung.

Skala

Nominal Ordinal Interval Rasio


Angka diberikan kepada Urutan tingkatan pemenang Peringkat kinerja dalam Waktu sampai finish
pelari. skala 0-10
Pelari No punggung Pemenang urutan ke 1,2,3 8,2 9,1 9,6 dll 15,2 detik
12,24,25 Dll 14,1 detik
13,4 detik
Perbandingan Penetapan Skala

1. Skala komparatif, merupakan penetapan skala yang didalamnya terdapat perbandingan


langsung diantara obyek-obyek stimulus.
2. Skala non komparatif merupakan penetapan yang didalam obyek stimulus di skalakan secara
independent dari obyek lainnya dalam himpunan stimulus.
3. Penetapan skala perbandingan berpasangan, yaitu Teknik penetapan skala komparatif dimana
responden disminta suguhi dua obyek dan diminta untuk memilih sebuah obyek berpasangan
tersebut menurut beberapa kriteria.
4. Penetapan skala berdasarkan urutan ranking, yaitu responden disuguhi beberapa obyek secara
Bersama-sama dan diminta mengurutkan dan merangking merek-merek tersebut berdasarkan
beberapa kriteria
5. Penetapan skala jumlah konstan, yaitu Teknik penetapan skala komparatif yang didalamnya
responden diminta untuk mengalokasikan jumlah konstanta unit-unit seperti poin, chist,
stiker, atau chips ke serangkaian obyek stimulus yang terkait dengan sejumlah kriteria.
6. Penetapan skala Q-Sort, yaitu Teknik penetapan skala komparatif yang menggunakan
prosedur urutan ranking untuk Menyusun obyek menurut kesamaan berdasarkan beberapa
kriteria, missal responden diberi 100 pertanyaan sikap kartu individu dan diminta
menempatkannya ke 11 tumpukan yang berkisar dari “Yang paling disetujui” hingga “Yang
paling sedikit disetujui”. Jumlsh obyek diurutkan dan tidak boleh kurang dari 60 dan tidak
boleh lebih dari 140, obyek 60-90 adalah kisaran yang masuk akal.
7. Penetapan estimasi besaran (magnitude estimation), angka diberikan sedemikian rupa
sehingga rasio diantara angka yang diberikan mencerminkan rasio menurut kriteria spesifik.
Missal responden diminta menjawab setuju maupun tidak setuju untuk mengukur sikap
mereka dan memberikan angka dari 0-100 kesetiap pertanyaan untuk mengidentifikasikan
intensitas persetujuan atau pertidaksetujuan.

Teknik Penetapan Skala Non Komparatif

1. Skala non komparatif, merupakan penetapan skala yang didalam obyek stimulus di skalakan
secara independent dari obyek lainnya dalam himpunan stimulus.
2. Skala pemeringkatan kontiyu, disebut juga sebagai skala pemeringkatan grafis, disini
responden memeringkat obyek dengan menempatkan tanda ke posisi yang tepat pada sebuah
garis yang bergerak dari satu kriteria variable ekstrim yang sat uke variable ekstrim lainnya.
3. Skala pemeringkat terperinci, yaitu skala pengukuran yang memiliki nomor atau urutan
singkat yang terkait dengan masing-masing kategori. Kategori tersebut diurutkan posisi skala.
4. Skala likert, yaitu skala pengukuran dengan lima jkategori respon yang berkisar antara sangat
setuju sampai dengan sangat tidak setuju yang mengharuskan responden menentukan derajat
persetujuan atau tidak setuju terhadap masing-masing dari serangkaian pertanyaan mengenai
obyek stimulus.
5. Skala diferensial sematik, yaitu skala pemeringkatan tujuh poin dengan poin ujung terkait
dengan lebel dua kutub yang mempunyai makna sematik.
6. Skala stapel, yaitu skala untuk mengukur sikap terdiri dari kata sifat ditengah-tengah rentang
angka yang jumlahnya genap dari -5 sampai +5 tanpa titik netral atau nol.

Anda mungkin juga menyukai