Anda di halaman 1dari 4

Nama : Muhamad Iqbal Tawakal

Nim : 191011402910
Kelas : 08TPLP001
Mata Kuliah : Interaksi Manusia dan Komputer
Hari/Tanggal : Selasa / 30 mei 2023

Tugas Pertemuan 14

1. Agents adalah segala sesuatu yang dapat melihat, mengartikan, mengetahui (perceiving)
linkungannya melalui alat sensor (sensors) dan bertindak (acting) melalui alat aktuator
(actuators)
1) Manusia sebagai agent : mata, telinga dan organ lainnya sebagai sensors;
tangan, kaki, mulut dan bagian tubuh lainnya sebagai actuators
2) Robot sebagai agent : kamera dan pejejak infra merah sebagai sensors;
berbagai motor pengerak sebagai actuators
3) Software sebagai agent : tekanan pada keyboard, isi file dan paket-paket pada
jaringan sebagai masukan sensors; tampilan pada layar, penulisan file dan
pengiriman paket jaringan sebagai keluaran actuators

Dalam konteks lebih luas, istilah "agent" juga dapat mengacu pada entitas yang bertindak
atau beroperasi secara otonom atau semi-otonom dalam suatu lingkungan tertentu. Agent
tersebut dapat mengumpulkan informasi, memproses data, dan mengambil tindakan
berdasarkan input yang diterima. Dalam pengenalan audio, agent dapat merujuk pada
sistem yang bekerja sebagai "agen" yang bertanggung jawab untuk pengolahan data
audio.

2. Audio dalam sistem komunikasi yang bercampur suara, memberi sinyal elektrik untuk
menggerakkan suara bunyi. Hal ini juga digunakan untuk menerangkan sistem-sistem
yang berhubungan dengan proses perekaman dan transmisi sistem, sambungan
sambungan pembawa sunyi, amplifier dan lainnya. Contohnya pada radio dan televisi.
Audio di bagi menjadi 2 yaitu :
1) Audio Speech
Specch dalam interface berguna untuk keadaan : Tangan user sibuk, mata
user harus memperhatikan sesuatu kondisi yang tidak memungkinkan
menggunakan keyboard.
2) Audio Non Speech
Audio Non Speech digunakan sebagai alarm dan warning, atau status
information. Penampilan informasi yang redundan dapat meningkatkan
kinerja user. Contohnya, user dapat mengingat suara yang mencerminkan
icon tertentu, tapi bukan tampilan visualnya.
Perbedaan Audio speech dan Audio non speech, yaitu Audio speech User harus
mendengarkan keseluruhan kalimat sebelum mengerti maksudnya, sehingga
membutuhkan waktu yang panjang. Sedangkan Audio non speech Dapat diasosiasikan
dengan kejadian khusus, dan waktu yang dibutuhkan lebih pendek. Jadi, audio dalam
pengenalan audio dan agen merujuk pada data suara yang dianalisis dan dimanipulasi
oleh sistem atau agen yang terlibat dalam proses tersebut.

3. Dalam konteks pengenalan audio, sinyal mengacu pada representasi matematis dari suara
atau data audio. Sinyal audio terdiri dari serangkaian getaran atau fluktuasi tekanan udara
yang direkam oleh mikrofon atau sensor audio lainnya. Sinyal ini kemudian dikonversi
menjadi bentuk yang dapat diproses oleh sistem komputer untuk tujuan pengenalan suara.

Dalam pengenalan audio, sinyal audio dapat berupa gelombang suara yang terdiri dari
amplitudo (tingkat kekuatan) dan frekuensi (tingkat kecepatan perubahan getaran).
Analisis sinyal audio melibatkan ekstraksi fitur-fitur yang relevan dari sinyal tersebut,
seperti energi, spektrum frekuensi, atau pola-pola khusus yang dapat digunakan untuk
mengenali suara atau pengucapan tertentu.

Dengan demikian, sinyal dalam pengenalan audio dan agent merujuk pada representasi
matematis dari suara serta entitas kecerdasan buatan yang menganalisis sinyal tersebut untuk
tujuan pengenalan dan pemahaman suara manusia.
4. Dalam konteks pengenalan audio dan agen, arsitektur mengacu pada kerangka atau
struktur sistem yang digunakan untuk melakukan tugas pengenalan audio dan
mengimplementasikan agen yang dapat berinteraksi dengan pengguna melalui suara atau
audio. Arsitektur ini melibatkan komponen-komponen penting yang bekerja bersama
untuk mencapai tujuan tersebut.

Dalam pengenalan audio, arsitektur menggambarkan cara audio diproses dan dianalisis
untuk mengidentifikasi dan menginterpretasikan informasi yang terkandung di dalamnya.
Ini melibatkan tahap-tahap seperti ekstraksi fitur audio, pengolahan sinyal, dan
pengklasifikasian suara. Arsitektur ini mungkin melibatkan jaringan saraf tiruan (neural
networks), seperti Convolutional Neural Networks (CNN) atau Recurrent Neural
Networks (RNN), yang dilatih untuk mengenali pola-pola suara.

arsitektur sering kali melibatkan penggunaan teknologi terkini seperti jaringan saraf
tiruan (neural networks), model bahasa alami (natural language models), dan teknik-
teknik pemrosesan sinyal. Arsitektur yang efektif dan baik dirancang menjadi kunci
dalam pengembangan sistem pengenalan audio dan agen yang dapat berinteraksi dengan
pengguna melalui suara atau audio.

5. Dalam konteks pengenalan audio dan agen (agent), "sistem" mengacu pada kerangka atau
infrastruktur yang digunakan untuk melakukan pengenalan audio dan interaksi dengan
agen atau agen cerdas. Sistem ini dapat terdiri dari berbagai komponen, seperti perangkat
keras, perangkat lunak, algoritma, dan aturan yang digunakan untuk memahami dan
merespons input audio.

Agen atau agen cerdas mengacu pada entitas atau program yang dirancang untuk berinteraksi
dengan manusia atau lingkungan sekitarnya secara otomatis atau semiotomatis. Agen cerdas
dapat berupa chatbot, asisten virtual, atau entitas cerdas lainnya yang mampu menerima input
dari pengguna, memahami makna di balik input tersebut, dan memberikan respons yang
relevan dan bermanfaat. Dalam konteks pengenalan audio, agen cerdas dapat menggunakan
sistem pengenalan audio untuk menerima input suara, menerjemahkannya menjadi teks, dan
meresponsnya dengan cara yang sesuai.

Jadi, dalam pengenalan audio dan agen, "sistem" merujuk pada kerangka kerja yang
digunakan untuk pengenalan audio, sementara "agen" mengacu pada entitas cerdas yang
menggunakan sistem tersebut untuk berinteraksi dengan input suara atau audio.

Anda mungkin juga menyukai