Disusun Oleh :
KELOMPOK 4
Misalnya:
1. Dengan penfaktoran.
Jika suatu persamaan kuadrat dapat di faktorkan dalam bentuk hk =0,
maka persamaan itu dapat diselesaikan dengan pemfaktoran.
Misalnya:
Persamaan kuadrat x ²+ x−6=0 difaktorkan dalam bentuk hk =0.
Jawab : x ²+ x−6=0
( x−2)(x +3)=0
x−2=0 atau x +3=0
x=2 atau x=−3.
Contoh Soal
Faktorkan lah:
a. x ²+ 10 x +21
Jawab: x ²+10 x+21
( x +7)( x+3)
Jadi faktor dari x ²+10 x+21=(x +7)( x +3)
b. 6 x ²−11 x−10
Jawab:6 x ²−11 x−10
(2 x−5)(3 x+2)
Jadi faktor dari6 x ²−11 x−10=(2 x−5)(3 x+2)
2. Dengan melengkapkan kuadrat sempurna.
Bentuk x ²+2 ax+ a ² adalah bentuk kuadrat sempurna, karena
²+ 2ax + a ²=( x+ a)² , sedangkan bentuk x ²+2 ax bukan kuadrat sempurna
karena x ²+2 ax ≠( x +a)².
Suatu persamaan kuadrat yang tidak dapat diselesaikan dengan
penfaktoran dapat diselesaikan dengan melengkapkan kuadrat sempurna.
Misalnya persamaan x ²+6 x+ 2=0 tidak dapat diselesaikan dengan
pemfaktoran, namun demikian dapat diselesaikan dengan melengkapkan
kuadrat sempurna, Dengan langkah-langkah sebagai berikut.
x ²+6 x+ 2=0
x ²+6 x=−2
x ²+6 x+(3)²=(3)²−2
(x +3)²=7
( x +3)=± √ 7
x +3= √ 7 atau x+3=−√ 7
x=−3+ √ 7 atau x=(−3)−√7
Contoh soal
a. Selesaikan persamaan 2 x ²+ 8 x +1=0 dengan melengkapkan kuadrat
Jawab:2 x ²+ 8 x =−1
2(x ²+4 x)=−1
−1
x ²+4 x =
2
2 1
x ²+4 x ( 2 ) =( 2 ) ²−
2
7
( x +2)²=
2
x +2=±
√ 7
2
1
x +2=± √14
2
1 1
Jadi x=−2+ √ 14 atau x=−2− √ 14
2 2
( ) ( )
2 2
2 b b b c
x + x+ = −
a 2a 2a a
( )
2 2
b b c
x+ = 2−
2a 4a a
( x + 2ab ) = b −4
2 2
ac
2
4a
√
2
b b −4 ac
x+ =±
2a 4 a2
√
2
b b −4 ac
x+ =±
2a 2a
x=
−b
2a
±
4a √
b2−4 ac
2
−b ± √ b −4 ac
2
¿
2a
Contoh Soal
5 x ²+ 3 x −7=0
−b ± √ b2−4 ac
x=
2a
Substitusi a=5 , b=3 ,dan c =−7 ke rumus persamaan kuadrat.
x=−3 ± √ ¿ ¿¿
−3 ± √ 9+140
¿
10
−3 ± √ 149
¿
10
Jawaban eksak
−3+12.21
= =
10
−3−12.21
10
9.21 −15.21
= =
10 10
9.21
= ¿−1,52
10
−b ± √ b −4 ac
2
x=
2a
−b+ √ b2 −4 ac
x 1=
2a
Dan
−b−√ b2−4 ac
x 2=
2a
−b
x 1+ x2=
a
c
x 1 x 2=
a
Contoh Soal
−b c
x 1+ x2= dan x 1 x 2=
a a
(−5) 6
¿− ¿
2 2
5
= ¿3
2
Sehingga,
a. x 21+ x22 =¿
()
2
5
¿ −2 ( 3 )
2
25
¿ −6
4
1
¿
4
2 2 2
b. ( x 1 x 2 ) =x 1 + x 2−2 x1 x2
¿ ( 14 )−2(3)
23
¿−
4
b c
x 2+ x+ =0
a a
−b ± √ b −4 ac
2
x=
2a
Kedua akar itu adalah:
−b+ √ b −4 ac
2
x 1=
2a
Atau
−b−√ b −4 ac
2
x 2=
2a
Sifat dari kedua akar tersebut sangat dipengaruhi oleh nilai b 2−4 ac yang
disebut diskriminan (D). jika a , b , dan c adalah bilangan real,maka diskriminan
D=b2−4 ac menunjukan jenis akar persamaan kuadrat sebagai berikut.
Contoh Soal
b c 2
Berarti , x ²+ x + =0 ↔ x − ( x1 + x 2 ) x+ x 1 x 2 ¿=0
a a
2
Sedangkan, x −( x 1 + x2 ) x + x 1 x 2 ¿=0 ↔ ( x−x1 ) ( x−x2 )=0
Dari uraian diatas, kita dapat memperoleh hubungan berikut.
( x−x 1 ) (x−x 2 )=0 ↔ x 2−( x1 + x 2 ) x + x 1 x 2 ¿=0
Jadi, persamaan kuadrat dapat disusun dari perkalian faktor-faktornya dan
dapat juga disusun dari jumlah dan hasil kali akar-akarnya.
Contoh Soal
1. Susunlah suatu persamaan kuadrat dengan menggunakan perkalian factor
jika akar-akarnya diketahui:
a. 3 dan 8
Jawab:
Misalkan akar-akar persamaan tersebut adalah x 1 dan x 2, maka:
x 1=3 dan x 2=8