( Studi Kasus : Bank BTN Syariah dan Bank BNI Syariah di Yogyakarta ) ’
SKRIPSI
Oleh :
FAKULTAS EKONOMI
YOGYAKARTA
2006
PENGESAHAN UJIAN
Disahkan oleh,
Mengetahui
Drs. Suwarsono, MA
‘ Preferensi dan Permintaan Masyarakat terhadap Produk – Produk Bank Syariah
( Studi Kasus : Bank BTN Syariah dan Bank BNI Syariah di Yogyakarta ) ’
SKRIPSI
Oleh :
FAKULTAS EKONOMI
YOGYAKARTA
2006
i
PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME
“ Saya yang bertandatangan dibawah ini menyatakan bahwa skripsi ini telah
ditulis dengan sungguh – sungguh dan tidak ada bagian yang merupakan
penjiplakan karya orang lain seperti dimaksud dalam buku pedoman penyususnan
Islam Indonesia. Apabila di kemudian hari terbukti bahwa pernyataan ini tidak
benar maka penulis sanggup menerima hukuman / sanksi apapun sesuai peraturan
yang berlaku. ”
Penulis,
ii
HALAMAN PENGESAHAN
( Studi Kasus : Bank BTN Syariah dan Bank BNI Syariah di Yogyakarta ) ’
Dosen Pembimbing,
iii
HALAMAN MOTTO
‘ Ilmu adalah perhiasan yang paling menawan dan tiada tandingannya bagi orang yang
‘ Hiduplah untuk sesuatu dari pada mati tidak untuk apa – apa ’
‘ Berusaha dengan ikhlas tanpa memikirkan balasan semata, karena semakin tinggi
keikhlasan didalam diri semakin tinggi pula balasan yang akan diperoleh dalam keadaan
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
v
KATA PENGANTAR
begitu banyak berkah, nikmat dan inayah – Nya kepada penulis, sehingga atas
segala rahmat dan hidayah – Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi
ini. Tak lupa shalawat serta salam terlimpah kepada junjungan kita Nabi
Skrpisi adalah salah satu syarat wajib yang harus dipenuhi oleh mahasiswa
Penulisan skripsi ini tidak lepas dari dukungan berbagai pihak untuk
mempelancar proses study maupun penelitian, untuk itu dalam kesempatan ini
dalam penyusunan skripsi ini. Maap kalo Ranie suka bikin bapak
kesel.
Islam Indonesia.
vi
3. Drs. Agus Widarjono, MA selaku Ka – Prodi Ekonomi Pembanguan
5. Mama dan Papa yang selalu menyayangi Ranie, tanpa kalian Ranie
ga akan bisa kayak sekarang. Makasih juga buat apa yang telah
Ok girl…..cayooo..
berkibar…selamanya.
Toms, Pak Leo, Babe dan Lele…atas semua kasih sayang, perhatian,
11. Mba Fie, Vika dan Phepen….thanks buat masukan dan bantuannya.
vii
12. Temen – temen partime (Mas Pendy, Mas Hima, Mas Nowo, Mas
13. Bapak – bapak dan Ibu – ibu karyawan Fakultas Ekonomi, terima
14. Bapak - bapak, mas - mas dan mba – mba Bank BTN Syariah dan
16. Semua pihak yang ga bisa Ranie sebutin satu – satu…makasih buat
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, kritik dan
saran akan penulis perhatikan demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi
Wabillahitaufiq Walhidayah
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN
ix
2.5 Kondisi Perbankan Syariah di Indonesia ................................ 25
x
5.6 Metode Analsis Data
Konvensional ........................................................... 66
xi
6.6.3 Interpretasi Hasil ....................................................... 77
LAMPIRAN
Kuisioner preferensi masyarakat terhadap produk – produk bank syariah ......... 113
xii
DAFTAR TABEL
Konvesional ................................................................................... 66
Tabel 6.5.1 Interpretasi model untuk keputusan masyarakat dalam memilih bank
syariah ............................................................................................ 74
syariah ............................................................................................ 76
xiii
HALAMAN ABSTRAKSI
bank syariah (pop), persepsi masyarakat tentang haramnya bunga bank (i),
kemudahan untuk mengakses produk atau layanan bank syariah (aks) terhadap
keputusan masyarakat dalam memilih bank syariah juga pelayanan yang diberikan
oleh karyawan bank syariah secara keseluruhan (lay), fasilitas (fas), variasi dan
analisis secara simultan atau bersama-sama variabel independent (pop, i dan aks)
syariah) dan variabel independent (lay, fas, dan prod) mempengaruhi variabel
syariah, sedangkan untuk variabel persepsi masyarakat terhadap bunga bank dan
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
UU No. 7 tahun 1992 tentang Perbankan yang telah dirubah dalam UU No. 10
tahun 1998, UU No. 23 tahun 1999 dan UU No. 9 tahun 2004 tentang Bank
Indonesia.
pada dua alasan utama yaitu : (1) Adanya pandangan bahwa bunga (interes)
pada bank konvensional hukumnya haram karena termasuk dalam kategori riba
yang dilarang oleh agama, bukan saja pada agama Islam tetapi dilarang juga
oleh agama lainnya. (2) Dari aspek ekonomi, penyerahan resiko usaha terhadap
salah satu pihak dinilai melanggar norma keadilan. Dalam jangka panjang
pada segelintir orang yang memiliki kapital besar (Sjahdeini, S. Remy, 1999).
1
Perbedaan kedua sistem tersebut terletak pada distribusi resiko usaha.
Pada sistem bunga, balas jasa modal ditentukan berdasarkan persentase tertentu
dan resiko sepenuhnya ditanggung oleh salah satu pihak. Untuk hal nasabah
sebagai deposan, resiko sepenuhnya berada pada pihak bank, sebaliknya apabila
Sedangkan pada sistem syariah diterapkan sistem bagi hasil dimana jasa atas
yang didasarkan pada akad. Prinsip utama dari akad adalah keadilan antara
pemberi modal dan pemakai modal. Prinsip ini berlaku baik bagi debitur
maupun kreditur.
masyarakat dalam bentuk kredit serta jasa – jasa lain dalam pembayaran yang
praktik yang mengandung unsur riba dengan investasi atas dasar bagi hasil dan
besar kecilnya ditentukan dengan besar kecilnya hasil usaha yang diperoleh.
No. 7 tahun 1992 yang memberikan peluang lebih besar bagi pengembangan
2
bank syariah, maka perkembangan syariah di Indonesia sangat pesat, seperti
BPR Syariah 78 84
3
disimpan dapat diambil setiap saat dan nasabah berhak mendapatkan
disepakati.
baik dari satu bank atau lebih. Jenis produk yang dominan adalah tabungan
bertransaksi. Alasan akan adanya hadiah, undian dan tingkat bunga tabungan
4
dalam bentuk deposito di bank syariah nampaknya belum banyak diminati oleh
dengan sistem syariah lebih banyak didasarkan pada pelayanan yang cepat,
sesuai dengan syariat Islam dan tidak menggunakan sistem bunga. Di beberapa
kasus dilokasi penelitian juga dijumpai nasabah bank syariah yang menganggap
menyimpan uangnya dibank syariah tersebut. Akan tetapi pada saat nasabah
meminjam uang dibank syariah, sistem syariah kadang tidak diberlakukan lagi.
Jawa Barat).
memilih bank secara umum. Jenis produk bank syariah yang banyak digunakan
kecenderungan ini adalah sistem perhitungan lebih mudah dan adanya kepastian
bagi kedua belah pihak terhadap besarnya nilai margin yang disepakati.
5
Sebagian besar nasabah syariah memutuskan untuk terus menjadi nasabah bank
syariah.
YOGYAKARTA)’.
6
2. Mengetahui faktor – faktor yang menentukan preferensi masyarakat
terhadap produk dan jasa bank syariah dari sisi penghimpunan dana
syariah.
Bab I. Pendahuluan
penulisan.
Syariah di Indonesia
7
Bab III. Kajian Pustaka
Dalam bab ini memuat teori – teori yang relevan yang menjadi
diperoleh.
tersebut.
sebelumnya.
8
BAB II
BTN adalah salah satu lembaga keuangan yang telah eksis dalam
terbaik bagi nasabah. Sejak awal tahun 2005, BTN membuka cabang
Yogyakarta yang diresmikan pada tanggal 4 April 2005 dan insya Allah
tahun ini.
9
2. Memperluas jangkauan pasar, yaitu segmen masyarakat yang
prinsip syariah.
10
Beberapa jenis produk Bank BTN Syariah, antara lain :
Batara Wadiah.
menengah).
bittamlik.
11
2.1.2 BNI Syariah
ingin menjalankan syariah Islam sebaik – baiknya. Hal ini didorong oleh
bagian dari Strategic Bussiness Unit (SBU) Ritel. Beberapa ada dibawah
sistem perbankan umum dilakukan terpisah oleh BNI. Hal ini dilakukan
tidak melanggar prinsip – prinsip syariah Islam. Visi dari BNI Syariah
12
1. Melaksanakan operasional perbankan sesuai dengan prinsip
syariah Islam.
Syariah merupakan suatu rahmat bagi umat Islam yang bersahabat dan
milik nasabah.
13
Selain itu BNI Syariah juga memperoleh penghasilan dari fee
yang berasal dari peleyanan jasa yang mereka berian pada nasabah dan
dan pelayanan jasa yang diberikan oleh BNI Syariah berupa garansi
Awal abad 20 bank syariah hanya menjadi bahan diskusi teoritis, belum
Padahal telah muncul kesadaran bahwa bank syariah merupakan solusi masalah
tengah besar dan kuatnya sistem operasional bank – bank non Islam.
Seolah – olah dikusi tersebut sia – sia belaka, seperti tidak ada celah yang
Perbankan syariah yang pertama kali didirikan di Mesir pada tahun 1960
dengan nama Mit Ghamr Bank binaan Prof. Dr. Ahmad Najjar. Bank Syariah ini
beroperasi sebagai rural – sosial bank (semacam lembaga keuangan unit desa)
14
yang hanya beroperasi di pedesaan Mesir disepanjang delta sungai Nil. Namun,
Islamic Bank for Trade and Development) dan pendirian Federasi Bank Islam
(Federation of Islamic Banks) dikaji oleh ahli dari 18 negara Islam. Selain itu
Islamic Countries).
Pada Sidang Menteri Luar Negeri OKI di Benghazi, Libya, Maret 1973,
ekonomi dan keuangan. Bulan Juli 1973, komite ahli yang mewakili negara –
dengan modal awal 2 milyar dinar Islam atau ekuivalen 2 milyar SDR (Special
Drawing Right).
15
Pada awal beroperasinya, IDB mengalami banyak hambatan karena
menjadi 43 negara. IDB juga terbukti mampu memainkan peran penting dalam
negara anggota berdasarkan partisipasi modal negara tersebut. Dana yang tidak
ahli IDB juga bekerja keras menyiapkan panduan pendirian, peraturan dan
pengawasan bank syariah. Pada akhir 1970an dan awal 1980an, bank – bank
suasana yang damai. Pendekatan perniagaan yang digunakan oleh para da’i
yang juga pedagang, ternyata sangat cocok dengan kondisi sosio – cultural saat
ini. Islam dapat diterima masyarakat dan berkembang cepat hampir diseluruh
pesisir utama Nusantara. Hubungan dagang dengan dunia luar terutama dengan
kerajaan Islam sangat kuat dan dilandasi bukan saja oleh semangat perniagaan
16
Dalam kurun waktu 350 tahun lebih pertumbuhan Islam yang baru
kerangka pemikiran yang realistis. Dengan berdirinya Syariat Islam tahun 1906
potensi umat yang sangat terbelakang. Kebangkitan umat Islam di Indonesia ini
Menurut Khursid Ahmad (dalam Basri, 2000), yang dikenal sebagai bapak
ulama yang tidak memiliki pendidikan formal dalam bidang ilmu ekonomi
bahwa bunga bank itu haram dan kaum muslimun harus meninggalkan
hubungan dengan bank konvensional. Hal yang menonjol dalam pendekatan ini
Kedua, dimulai akhir dasa warsa 1960an, para ekonom muslim yang
dididik dan dilatih di perguruan tinggi di Amerika Serikat dan Eropa mulai
17
internasional tentang ekonomi dan keuangan Islam diadakan. Konferensi
paling signifikan selain dari hasil seminar tersebut adalah laporan yang
ekonomi.
lembaga keuangan non – riba baik dalam sektor swasta maupun pemerintah.
Tahapan ini merupakan sinergi konkrit antara usaha intelektual dan material
kepedulian pada perkembangan ekonomi Islam. Pada tahap ini sudah di dirikan
bank Islam dan lembaga investasi non – riba dengan konsep yang jelas dan
lebih mapan. Bank yang pertama didirikan adalah Islamic Development Bank
(IDB) tahun 1975 di Jeddah, Saudi Arabia dan merupakan kerja sama antar
lembaga keuangan dan perbankan yang menjadi indikator ekonomi. Sejak tahun
1992 hingga 1998 hanya ada satu bank Islam di Indonesia yaitu Bank Muamalat
sehingga dalam waktu tiga tahun bermunculan bank syariah baru seperti Bank
Syariah Mandiri (BSM), cabang syariah baru di Bank IFI, Bank Bukopin, Bank
18
Jabar dan Bank BNI ’46 serta beberapa bank konvesional yang berminat
sementara mayoritas kaum muslim berada di pedesaan dan memiliki usaha yang
relatif kecil dan terbatas. Sekalipun banyak berdiri bank Islam di tanah air,
namun kaum muslim di pedesaan tetap saja belum mendapat akses yang optimal
syariah yaitu Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) dan Baitul Mal
lainnya.
Produk perbankan syariah secara garis besar dapat dibedakan menjadi tiga
(funding) dan produk jasa (services). Pada produk penyaluran dana ada
prinsip bagi hasil maupun dengan akad pelengkap. Pembiayaan dengan prinsip
19
jual beli ditujukan untuk memiliki barang, sedangkan prinsip sewa untuk
mendapatkan jasa. Untuk prinsip bagi hasil digunakan sebagai usaha kerja sama
Produk yang termasuk dalam prinsip jual beli antara lain Murabahah, Bai’
as Salam, dan Bai’ al Istishna. Produk dengan prinsip sewa yaitu Al ijarah, serta
Disamping jumlah cabang yang dimiliki oleh bank syariah sebagai cerminan
dari sisi aset dan share secara nasional. Pada akhir tahun 2002 total aset bank
syariah sebesar Rp 4 triliyun atau share sebesar 0,36 persen dari total asset
7,8 triliyun atau share sebesar 0,74 persen dari total aset perbankan nasional
atau meningkat hampir sebesar 100 persen dari total aset perbankan syariah
tahun sebelumnya. Dari sisi produk perbankan syariah total deposit fund yang
dimiliki bank syariah akhir tahun 2002 sebesar Rp 2,92 triliyun dan akhir tahun
2003 sebesar Rp 5,72 triliyun atau mengalami peningkatan hampir sebesar 100
persen. Sedangkan disisi financing pada akhir tahun 2002 sebsar Rp 3,28 triliun
dan akhir tahun 2003 sebesar Rp 5,53 tiliun dan mengalami peningkatan sebesar
70 persen.
20
Prospek perkembangan produk bank syariah masih terbuka lebar, jika
dan lebih inovatif dalam membuat produk – produk baru yang customized bagi
customers. Pemahaman produk dan pengetahuan syariah yang kuat dan harus
dimiliki oleh setiap insan diperbank syariah dapat dijadikan sebagai dasar dalam
fiqh dalam perbankan syariah menjadi salah satu kendala dalam pengembangan
kelompok ini masih belum terlalu baik, sehingga sektor perbankan nasional juga
cenderung untuk tidak memberikan pinjaman pada kelompok ini. Tidak menjadi
masalah jika bank dapat memberikan arahan dan dorongan bagi sektor ini untuk
Perkembangan produk bank syariah lainnya baru – baru ini juga akan
dimunculkan charge card sejenis dengan debit card pada bank konvensional,
kemudahan ini juga merupakan salah satu inovasi yang dilakukan dalam
21
pengembangan produk bank syariah saat ini yang akan menjadi daya tarik bagi
sorotan saat ini adalah pengetahuan akan produk, pengetahuan syariah dan ilmu
fiqih yang melandasinya dan harus dimiliki oleh setiap insan perbankan syariah
saat ini dan ke depan. Setidaknya hal ini akan menjadi unsur utama
mendapatkan dampak dengan adanya produk yang sesuai dengan syariat Islam
sehingga dapat memenuhi kebutuhan nasabah yang akan datang. Tidak hanya
pembiayaan yang dilakukan haruslah tepat dan selektif, supaya tidak terjadi
22
kompetitif adalah hal yang diinginkan oleh konsumen untuk memilih produk
Dalam konsep Islam, tidak dikenal motif money demand for speculation,
yang memberikan bunga atas harta, Islam malah menjadikan harta (capital)
sebagai objek zakat. Motif money demand for transaction serta money demand
tinggi dikalangan keluarga dan sahabat yang ditinggal perang. Dalam sejarah,
money. Money adalah public goods, sedangkan capital adalah private goods.
(atau dibiarkan tidak produktif) berarti mengurangi jumlah uang beredar yang
Capital adalah milik pribadi, maka capital adalah objek zakat. Bagi
melakukan musyawarah atau mudharabah bisnis bagi hasil. Bila ia tidak ingin
23
imbalan apapun. Secara mikro, qard tidak dapat memberikan manfaat langsung
bagi orang yang meminjamkan, tetapi secara makro qard akan memberikan
konsep economic value of time, artinya yang bernilai adalah waktu itu sendiri.
Keindahan dari konsep Islam adalah riba diharamkan dan jual beli dengan
tangguh bayar dihalalkan. Yang lebih menarik adalah kebolehan harga tangguh
bayar lebih tinggi sama sekali bukan disebabkan oleh time value of money atau
pinjaman.
memastikan keterkaitan sektor moneter dan sektor riil. Oleh karena itu pula,
salah satu rukun jual beli adalah ada barang ada uang (ma’kud alaihi). Dengan
demikian, maka future trading dan margin trading yang tidak diikuti dengan
good delivery adalah tidak sah. Jelaslah bahwa konsep Islam menjaga
keseimbangan sektor riil dan sektor moneter. Begitu pula dengan dengan
24
Pada saat perekonomian dunia usaha lesu, maka yield yang diterima oleh
bank Islam menurun, dan pada gilirannya return yang dibagi hasilkan kepada
penabung dibank Islam juga turun. Sebaliknya, pada saat booming, maka return
orang yang memakan riba tidak dapat berdiri melalaikan seperti berdirinya
orang yang kemasukan setan lantaran tekanan penyakit gila. ’ Jadi perbankan
syariah yang merupakan bagian dari sistem ekonomi Islam adalah sistem
perbankan yang mengaitkan antara sektor moneter dengan sektor riil. Oleh
karena itu perbankan syariah akan berkembang dengan steady – growth dari
perbankan dengan berdasarkan pada prinsip syariah. Hal ini guna menampung
syariah, termasuk juga kesempatan konversi dari bank umum yang kegiatan
usahanya berdasarkan pada pola konvensional menjadi pola syariah. Selain itu
25
dibolehkan pula bagi pengelola bank umum konvensional untuk membuka
kantor cabang atau mengganti kantor cabang yang sudah ada menjadi kantor
Indonesia memiliki peluang besar karena peluang pasarnya yang sesuai dengan
pemilik bank BUMN, swasta nasional bahkan pihak asing sekalipun untuk
deregulasi sektor perbankan pada tahun 1983. Hal ini karena sejak saat itu
diberikan keleluasaan penentuan tingkat suku bunga, termasuk nol persen (atau
tidak diperkenankan untuk membuka kantor baru. Hal ini berlangsung sampai
No. 7 tahun 1992, dimana bank diberikan kebebasan untuk menentukan jenis
imbalan yang akan diambil dari nasabahnya baik bunga ataupun keuntungan
bagi hasil. Dengan terbitnya PP No. 72 tahun 1992 pasal 6 tentang bank bagi
26
hasil yang secara tegas memberikan batasan bahwa ‘ Bank bagi hasil tidak
boleh melakukan kegiatan usaha yang tidak berdasarkan prinsip bagi hasil
prinsip bagi hasil ’, maka jalan bagi operasional perbankan syariah semakin
luas.
melarang dual system. Sungguh pun demikian bank syariah yang berada di
tanah air tetap harus tunduk kepada peraturan – peraturan dan persyaratan
tersebut bank syariah juga dibatasi oleh pengawasan yang dilakukan oleh
Dewab Pengawas Syariah (DPS). Hal yang terakhir ini memberikan implikasi
semarak lembaga keuangan syariah yang telah ada di sini seperti BPRS, BMT
27
BAB III
KAJIAN PUSTAKA
M. Syafi’i Antonio,M. Ec. dalam buku yang dikarang oleh Drs. Muhamad, M.
Ag (editor) dengan judul Bank Syari’ah : Analisis kekuatan, kelemahan, Peluang dan
Ancaman pada bab Bisnis dan Perbankan dalan Perspektif Islam (halm 9). Terbitnya
UU No. 10 tahun 1998 memiliki hikmah tersendiri bagi dunia perbankan nasional
pada prinsip syariah. Hal ini guna menampung aspirasi dan kebutuhan yang
berdasarkan prinsip syariah, termasuk juga kesempatan untuk menkonversi bank yang
dilihat secara makro ekonomi pengembangan bank syariah memiliki peluang besar
tidak menutup kemungkinan bank BUMN, swasta nasional bahkan pihak asing
perbankan, terutama bila terjalin hubungan kerjasama antara bank – bank syariah.
28
mempertanyakan apakah lembaga keuangan Islam menggunakan sistem bagi hasil
(profit loss sharing) merupakan suatu jalan untuk mengatasi masalah kekurangan
modal pada usaha kecil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam kaitannya
dengan produk musyarakah, 176 (83,4 persen) responden dari 211 responden
menolak membagi kepemilikan usahanya dengan investor. Dari 6 sektor yang diteliti,
berpendapat bahwa dengan sistem tersebut bank syariah dapat memenuhi kebutuhan
karena alasan untuk mempertahankan kepemilikan perusahaan dan agar tetap dapat
Hasil peneitian yang dilakukan oleh Haron, Sudin et al (1993) dan Anang
Arief Susanto (2000) yang menunjukkan untuk kasus di Malaysia, bahwa 40 persen
dari muslim menunjukkan bahwa agama merupakan faktor utama masyarakat untuk
mempertimbangkan faktor – faktor seperti lokasi sebagai kriteria penting pada saat
29
1. Secara umum pandangan responden terhadap keuntungan relatif menunjukkan
sekitar 51,80 persen yang menyatakan setuju, sangat setuju (1,93 persen) dan
kecocokan penerapan sistem bagi hasil maka terlihat ada 45,07 persen yang
menyatakan tidak tahu. Hal ini lebih banyak disebabkan karena sebagian besar
terbesar justru mereka yang menyatakan tidak setuju (52,93 persen). Hal ini
sosial. Secara keseluruhan terlihat sebagian besar responden atau 63,93 persen
yang menyatakan setuju dan 22,60 persen yang menyatakan sangat setuju.
dan agama.
30
5. Tingkat triabilitas mengambarkan tentang tingkat pencarian informasi yang
persen yang menyataka setuju dan 17,0 persen yang menyatakan sangat
setuju, sedangkan yang tidak setuju terdapat 29,47 persen. Hasil ini
mencoba mencari informasi lebih lanjut berkaitan dengan sistem dan produk
perbankan syariah.
Kasus Bank Muamalat Indonesia dan BNI Syariah) dalam Simposium Nasional I :
1. Faktor Agamis
nasabah dalam memilih bank adalah karena lebih didorong faktor agama,
juga didorong oleh faktor keuntungan, dorongan keluarga dan teman juga
31
2. Faktor Ekonomi
menunjukkan bahwa sikap muslim dan non – muslim dalam memilih bank
syariah secara signifikan tidak berbeda, dimana mereka memilih bank syariah
karena pelayanan yang cepat dan efisiensi, kerahasian bank, reputasi dan imej
3. Ada perbedaan preferensi agamis dan pihak luar bagi nasabah di Bank
5. Ada hubungan antara faktor selera ekonomis dan faktor agamis dalam
duniawi dan ukhrawi (akhirat). Karena setiap muslim dituntut untuk mencapai
kebahagian dunia dan akhirat, yaitu melalui pemenuhan kebutuhan yang menunjang
hidup di dunia dan di akhirat. Hal ini merupakan konsep berfikir seorang muslim
yang mengandung time horizon yang luas, yaitu sekarang dan nanti.
32
BAB IV
LANDASAN TEORI
keuangan yang usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa dalam lalu lintas
beroperasi sesuai dengan prinsip – prinsip syariah Islam yaitu mengacu kepada
hukum yang telah digariskan oleh Allah SWT untuk dipatuhi oleh kaum
muslimin. Syariah ini merupakan salah satu penghubung antara Allah SWT
dengan umat manusia, maka jelas bahwa bank syariah merupakan bank yang
33
2. Melakukan kegiatan usaha dan perdagangan berdasarkan perolehan
keuntungan zakat.
3. Memberikan zakat.
3. Penyedia jasa keuangan dan lalu lintas pembayaran, bank syariah dapat
sebagaimana lazimnya.
34
4.3 Tujuan Bank Syariah
modal.
lebih menonjol sifat kebersamaan dari siklus usaha yang lengkap, seperti
syariah (konvensional).
Kerangka kegiatan muamalah secara garis besar dapat dibagi menjadi tiga,
yaitu:
1. Bidang sosial.
2. Bidang politik.
35
3. Bidang ekonomi
produksi maupun sektor jasa. Dengan keadaan yang seperti itu maka
36
Sebagian besar masyarakat memanfaatkan lebih dari satu jenis
produk/jasa perbankan baik dari satu bank atau lebih. Jenis produk
4.5.1 Kuatnya ikatan emosional antara pemegang saham, bank dan nasabah
tantangan.
37
4.5.3 Adanya ketekaitan secara religi, sehingga semua pihak yang terkait
SWT.
4.5.4 Dengan sistem bagi hasil tidak akan ada diskriminasi terhadap nasabah
Salah satu produk yang ditawarkan oleh perbankan syariah adalah produk
berbentuk tabungan, giro dan deposito. Prinsip yang diterapkan pada produk
sebagai titipan murni dari satu pihak ke pihak lain, baik individu
38
Prinsip wadi’ah yang diterapkan bank syariah adalah :
menanggung kerugian.
39
2. Bank harus membuat akad pembukaan rekening yang
card.
shahibul maal, ada usaha yang akan dibagi hasil, ada nisbah dan ada
40
kewenangan yang diberikan oleh pihak shahibul maal, prisip
1. Mudharabah Mutlaqah
dana.
41
2. Mudharabah Muqayyadah
adalah :
penyaluran dana.
bukti simpanan.
42
b. Mudharabah Muqayyadah off Balance Sheet.
pemilik dana.
dan Al Qardh Ul Hasan. Qardh sendiri adalah pinjaman uang. Aplikasi qardh
43
2. Pinjaman tunai dari produk kartu kredit, nasabah diberi kebebasan
syariah. Dari sejumlah responden yang dihubungi terutama di Jawa Tengah dan
telah mendengar tentang bank syariah. Pengetahuan ini sebagian besar hanya
berkisar pada nama ‘Bank Syariah’ , akan tetapi tentang sistem dan produk bank
syariah masih sangat terbatas. Pengetahuan tentang bank syariah ini sebagian
besar mereka dapatkan dari teman / saudara. Hasil ini telah memberikan bukti
bahwa selama ini bank syariah belum melakukan promosi yang cukup gencar
44
tidak tahu (84,40 persen). Ketidaktahuan masyarakat terhadap produk
perbankan syariah yang ada di Jawa Tengah dan DIY, sehingga akan menjadi
perbankan syariah.
45
BAB V
METODE PENELITIAN
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumber
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari pihak tertentu yang
obyek penelitian.
46
5.2 Metode Pengambilan Sampel
5.2.1 Populasi
menjadi ataupun belum menjadi nasabah bank BTN Syariah dan Bank
preferensi masyarakat terhadap produk bank syariah dan menetukan faktor yang
47
5.3.1 Keputusan masyarakat dalam memilih bank syariah dipengaruhi oleh
bunga bank
syariah.
syariah Yogyakarta.
48
tabungan wadiah, tabungan batara, deposito mudharabah
dan sebagainya.
syariah.
sekelompok orang tentang fenomenal sosial. Dengan skala likert, maka variabel
49
yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel yang kemudian
dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item – item instrumen yang dapat
menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat
misalnya :
yang paling rendah sampai yang paling tinggi. Kata kunci dari skala tersebut
adalah setuju. Hal ini berarti jika jawaban responden yang berkaitan dengan
preferensi masyarakat terhadap produk bank syariah adalah positif yang bernilai
1 (satu), maka jawaban mereka adalah setuju (4) dan sangat setuju (5),
sedangkan apabila jawaban mereka adalah netral (3), tidak setuju (2) atau sangat
50
tidak setuju (1) maka berarti tidak ada preferensi masyarakat terhadap produk
bank syariah di Jogjakarta atau bernilai 0 (nol). Begitu juga untuk variabel
model regresi yang akan ditaksir. Disamping itu, model logit mampu
error terms dan tidak realistisnya nilai – nilai yang diperkirakan akan
51
kualitatif maka dalam penelitian ini tidak digunakan model Regresi
situasi atau atribut akan berlaku dengan syarat atau kondisi variabel–
52
5.6.1.1.3 Koefisien β 1 mengukur seberapa jauh perubahan L
bank syariah :
Pi
L i = Ln ( ) = β o + β1X i + u i
1 − Pi
Keterangan :
bank syariah.
bunga bank.
53
Bentuk rumus umum untuk preferensi masyarakat terhadap produk
bank syariah :
Pi
L i = Ln ( ) = β o + β1X i + u i
1 − Pi
Keterangan :
54
Dalam menganalisis secara kuantitatif, juga dilakukan pengujian
juga sebaliknya.
dependen.
55
5.6.2 Metode Kualitatif
bulan.
56
BAB VI
Sesuai dengan tujuan penelitian dan dasar teori yang digunakan, maka
nasabah BTN Syariah dan BNI Syariah. Dari jumlah responden sebanyak 100
orang yang tersebar di berbagai kabupaten, kecamatan dan desa. Ada lima
Tetapi dari data yang diperoleh ada juga beberapa responden yang berprofesi
menjadi nasabah sejak berdirinya bank syariah tersebut maupun mereka yang
baru menjadi nasabah. Jarak dari rumah nasabah ke bank tersebut sangat
variatif, dari hanya beberapa meter sampai dengan puluhan kilometer. Untuk
sampai ke bank diantara mereka ada yang berjalan kaki karena jaraknya dengan
bank dekat, ada juga yang menggunakan kendaraan umum maupun kendaraan
pribadi.
lulusan SMU, sarjana dan bahkan ada beberapa responden yang sampai ke
57
jenjang pasca sarjana. Hal ini merupakan bukti bahwa motivasi dari masyarakat
menabung tidak hanya dari orang – orang yang berpendidikan tinggi tetapi juga
perbulan sampai dengan lebih dari Rp. 3.000.000,00 perbulan. Hal ini akan
terkait dengan profesi dan tingkat pendidikan mereka, karena pada umumnya
semakin tinggi pendidikan maka semakin tinggi penghasilan yang diperoleh tiap
seseorang.
syariah, bunga bank, Fatwa MUI dan produk yang dikeluarkan bank syariah
58
Dari 100 responden yang memberikan jawaban atas pertanyaan peneliti
dapat diketahui perbedaan karakteristik antara responden yang satu dengan yang
Tabel 6.1
Pria 52 52 %
Wanita 48 48 %
59
6.2.2 Distribusi menurut Tingkat Penghasilan
Tabel 6.2
syariah. Dari data yang diperoleh tingkat penghasilan kurang dari Rp.
relatif rendah.
60
6.2.3 Distribusi menurut Pekerjaan
Tabel 6.3
Pelajar / mahasiswa 32 32 %
Pegawai Negeri 21 21 %
Pegawai Swasta 13 13 %
Wiraswasta 25 25 %
TNI / Polri / Purnawirawan 2 2%
Lainnya 5 5%
kelompok yang paling kecil adalah kelompok lainnya yang terdiri dari
ibu rumah tangga, peneliti dan partimer. Tentunya profesi ini juga
61
yang sudah memiliki pekerjaan tetapi juga sangat diminati oleh pelajar
Tabel 6.4
SD 0 0%
SLTP 0 0%
SMU 26 26 %
Sarjana 69 69 %
Pascasarjana 5 5%
62
persen. Kemudian untuk kelompok kedua adalah SMU atau yang
Tabel 6.5
Ya 86 86 %
Tidak 14 14 %
Syariah maupun di BNI Syariah. Dapat dilihat pada tabel diatas, yang
63
beberapa responden yang masih belum terlalu mengerti apa dan
Konvensional
Tabel 6.6
Konvensional
Ya 74 74 %
Tidak 12 12 %
Total 86 86 %
Sumber : data primer yang diolah
masih lebih baik dari bank syariah, fasilitas masih lebih unggul dari
64
mayoritas uang kiriman dari orang tua dikirim lewat bank
konvensional.
P1
L 1 = Ln ( ) = β o + β1X1+ u i
1 − P1
P1
= Ln ( ) = -32,14 + 1,16 aks + 1,95 i + 5,87 pop*
1 − P1
P2
L 2 = Ln ( ) = β o + β1X1+ u i
1 − P2
P2
= Ln ( ) = -20,27 + 6,48 prod* - 0,07 lay + 0,10 fas
1 − P2
65
Keterangan : *) positif signifikan pada α = 5%
syariah
bank syariah
test)
66
bersama – sama tidak terdapat pengaruh antara variabel
0,05.
67
dalam memilih bank syariah dan variabel preferensi
68
bank syariah memiliki z – stat = -0,031937, fasilitas
69
tidak berpengaruh terhadap pengambilan keputusan dalam
Rumus Umum :
1
Pi = F ( Zi ) = ( βo + β 1 X 1 ) =
1 + e − zi
1
= − ( β o + β1 X 1 )
1+ e
e = 2,718
Popularitas ( pop )
70
Tabel 6.5.1
bank syariah
71
meningkat menjadi 100 persen, maka terjadi peningkatan
banyak.
72
6.3.3.2 Preferensi masyarakat terhadap produk bank syariah
Fasilitas (fas)
Tabel 6.5.2
73
pada saat variasi produk dari kondisi rata – rata ditambah
(profesionalitas)
74
Dari analisis yang dilakukan secara parsial
syariah
6.3.4.4 Fasilitas
75
terhadap preferensi masyarakat dalam menggunakan
6.3.4.6 Popularitas
76
kepopularitasan suatu bank syariah maka semakin besar
syariah tersebut.
77
minat masyarakat untuk menggunakan produk – produk
6.3.5 Pembahasan
Ada beberapa hal yang dapat dikaji dari hasil temuan diatas.
78
Popularitas (pop) merupakan salah satu faktor yang
tersebut. Untuk penelitian kali ini, Bank BTN Syariah baru membuka
(i) yang identik dengan riba dan haram hukumnya, yang ternyata tidak
untuk memilih bank syariah. Hal ini diperkuat oleh pendapat Miftahul
79
bank syariah. Hal ini menunjukkan bahwa layanan bank syariah
80
semakin menambahn preferensi masyarakat untuk menggunakan
81
BAB VII
7.1 Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil studi dan analisis yang telah dilakukan, maka dapat
disimpulkan bahwa :
82
mempengaruhi keputusan masyarakat untuk memilih bank
syariah.
7.2 Implikasi
sesuai dengan syariat Islam sehingga citra bank syariah akan terbentuk
7.2.2 Bank BTN Syariah harus lebih gencar melakukan sosialisasi terhadap
83
produk yang akan mereka gunakan. Sehingga akan meningkatkan
syariah di Indonesia.
84
DAFTAR PUSTAKA
Antonio, M. Syafi’i ( 2001 ), BankS yariah dan Teori ke Praktek, Gema Insani Press,
Jakarta
Inztitute, Jakarta
Aziz, Muh. Amin ( 1990 ), Mengembangkan Bank Islam di Indonesia Acuan Untuk
Hilman, Iman ( 2003 ), Perbankan Syariah Masa Depan, Senayan Abadi Publishing,
Jakarta
Karim, Adiwarman ( 2004 ), Bank Islam : Anilisis Fiqih dan keuangan, PT. Raja
85
Sudarsono, Heri ( 2003 ), Bank Lembaga Keuangan Syariah : Deskripsi dan Ilustrasi,
Ekonisia, Yogyakarta.
Direktorat Perbankan Syariah Bank Indonesia dan Institut Pertanian Bogor ( 2004 ),
Pertanian Bogor
Perkembangan, www.bi.go.id
86
Laporan Hasil Analisis
Menggunakan produk
Kemudahahan akses
Jadi nasabah mudah
Responden
Reputasi baik
pembiayaan
Rata - rata
Rata - rata
Rata - rata
Rata - rata
memadai
Dikenal
syariah
bank
saja
Adil
lain
87
Laporan Hasil Analisis
88
Laporan Hasil Analisis
89
Laporan Hasil Analisis
SYARIAH ’
Rata - rata
Tidak pernah melakukan
Penyelesaian masalah
Menggunakan produk
Kecepatan pelayanan
Bonus / hadiah
Responden
ATM banyak
Alat lengkap
Rata - rata
Rata - rata
ATM aman
kesalahan
Rata-rata
Info cepat
lain
1 4 5 4.50 4 4 3 3 3 3 3.33 3 3 4 4 3 3.40 4 3 3 3.33
2 5 3 4.00 4 4 4 2 3 3 3.33 4 4 3 4 4 3.80 3 4 4 3.67
3 5 5 5.00 5 5 4 4 4 2 4.00 3 3 4 4 4 3.60 4 4 3 3.67
4 5 5 5.00 5 5 4 4 4 2 4.00 3 3 4 4 4 3.60 4 4 3 3.67
5 5 5 5.00 5 5 4 5 4 4 4.50 3 3 4 4 4 3.60 3 4 3 3.33
6 5 5 5.00 4 5 5 5 5 3 4.50 3 3 4 4 4 3.60 3 4 3 3.33
7 5 5 5.00 4 5 5 5 5 3 4.50 3 4 4 4 4 3.80 3 3 4 3.33
8 5 5 5.00 5 5 5 5 5 3 4.67 4 4 4 4 3 3.80 3 4 4 3.67
9 3 4 3.50 4 4 4 4 3 2 3.50 2 4 3 4 4 3.40 4 2 4 3.33
10 3 5 4.00 4 4 4 4 4 3 3.83 3 3 4 4 4 3.60 3 4 3 3.33
11 4 4 4.00 4 3 3 4 4 4 3.67 2 4 3 4 4 3.40 3 3 4 3.33
12 4 3 3.50 4 4 3 4 4 3 3.67 3 3 4 3 3 3.20 4 4 3 3.67
13 5 5 5.00 5 5 5 5 4 4 4.67 3 4 4 4 4 3.80 3 3 4 3.33
14 5 5 5.00 4 4 4 4 3 2 3.50 4 3 4 4 3 3.60 3 3 4 3.33
15 4 4 4.00 4 4 4 4 3 3 3.67 3 3 3 4 4 3.40 4 3 3 3.33
16 3 4 3.50 4 4 3 4 4 3 3.67 4 3 4 4 3 3.60 3 3 4 3.33
17 5 5 5.00 4 4 3 4 4 3 3.67 3 3 4 4 3 3.40 3 3 4 3.33
18 3 3 3.00 4 4 3 4 4 3 3.67 4 2 4 4 4 3.60 4 3 3 3.33
19 3 3 3.00 4 3 3 4 4 4 3.67 3 3 3 4 4 3.40 4 3 4 3.67
20 4 4 4.00 4 4 3 4 4 3 3.67 2 3 4 5 3 3.40 4 3 4 3.67
21 5 5 5.00 5 5 4 4 5 5 4.67 3 4 4 4 4 3.80 3 4 3 3.33
22 4 4 4.00 4 4 3 4 4 3 3.67 3 4 3 4 4 3.60 4 2 4 3.33
23 5 5 5.00 5 5 5 5 4 4 4.67 3 4 4 4 4 3.80 4 3 3 3.33
90
Laporan Hasil Analisis
91
Laporan Hasil Analisis
92
Lampiran Hasil Analisis
93
Lampiran Hasil Analisis
94
Lampiran Hasil Analisis
95
Lampiran Hasil Analisis
Date: 03/26/06
Time: 06:57
Sample: 1 100
96
Lampiran Hasil Analisis
Estimation Command:
=====================
BINARY(D=L) KEP AKSES POP BUNGA C
Estimation Equation:
=====================
KEP = 1-@LOGIT(-(C(1)*AKSES + C(2)*POP + C(3)*BUNGA + C(4)))
Substituted Coefficients:
=====================
KEP = 1-@LOGIT(-(1.165397163*AKSES + 5.879473994*POP +
1.957126227*BUNGA - 32.14774408))
97
Lampiran Hasil Analisis
RESIDUAL PLOT
98
Lampiran Hasil Analisis
99
Lampiran Hasil Analisis
100
Lampiran Hasil Analisis
DATA PENELITIAN
SYARIAH ’
101
Lampiran Hasil Analisis
102
Lampiran Hasil Analisis
SYARIAH ’
Date: 01/24/06
Time: 15:57
Sample: 1 77
Observations 77 77 77 77
103
Lampiran Hasil Analisis
SYARIAH ’
Estimation Command:
=====================
BINARY(D=L,M=500,C=0.0001,DERIV=AA,-SHOWOPTS) PREF FAS LAY
PROD C
Estimation Equation:
=====================
PREF = 1-@LOGIT(-(C(1)*FAS + C(2)*LAY + C(3)*PROD + C(4)))
Substituted Coefficients:
=====================
PREF = 1-@LOGIT(-(0.1016723805*FAS - 0.07159629153*LAY +
6.483084215*PROD - 20.27676122))
104
Lampiran Hasil Analisis
RESIDUAL PLOT
SYARIAH ’
105
Lampiran Hasil Analisis
106
KUSIONER
‘KEPUTUSAN MASYARAKAT DALAM MEMILIH BANK SYARIAH‘
IDENTITAS RESPONDEN
1. Nama : ………………………………………………
2. Alamat : ………………………………………………
………………………………………………
4. Agama : …………………………………………….
6. Tingkat Pendidikan : SD
SLTP
SMU
Sarjana
Pasca Sarjana
107
8. Tingkat Penghasilan / bulan < Rp. 500.000,-
Rp. 500.001,- s/d Rp. 1.000.000,-
Rp. 1.000.001,- s/d Rp. 1.500.000,-
Rp. 1.500.001,- s/d Rp. 2.000.000,-
Rp. 2.000.001,- s/d Rp. 3.000.000,-
> Rp. 3.000.000,-
10. Berapa lama anda menjadi nasabah bank syariah : ….. tahun / ….. bulan
11. Produk bank syariah apa yang anda gunakan ……………………………….
12. Mengapa anda menggunakan bank syariah :
Bank syariah lebih menguntungkan
Bank syariah lebih mudah dijangkau
Pelayanan bank syariah lebih memuaskan
Lainnya ………………………………………………………….
13. Selain menggunakan produk bank syariah, apakah anda masih menggunakan
produk bank konvensional ?
Ya Tidak
Jika jawaban anda ‘ ya ’ lanjutkan ke pertanyaan no.14
108
Pelayanan bank konvensional lebih baik
Lainnya …………………………………………………………
PETUNJUK PENGISIAN
Anda dapat memilih salah satu jawaban yang paling tepat dengan memberikan tanda
silang ( X ) pada kotak jawaban yang sesuai dengan pilihan Anda. 5 kelompok
alternatif jawaban sebagai berikut :
a. Sangat Setuju ( SS )
b. Setuju (S)
c. Netral (N)
d. Tidak Setuju ( TS )
e. Sangat Tidak Setuju ( STS )
109
No Keterangan SS S N TS STS
Keputusan
1. Saya mengetahui dengan baik perbedaan antara
bank syariah dengan bank lainnya ( bank
Konvensional ).
2. Saya mengetahui dengan baik produk
penghimpunan dana ( tabungan mudharabah,
deposito mudharabah, giro wadiah, dll ) di
bank syariah.
3. Saya memilih menjadi nasabah bank syariah
dengan pertimbangan yang sangat matang.
4. Saya tahu dengan baik bagaimana cara
mendapatkan pembiayaan / kredit dari bank
syariah.
5. Saya mengetahui dengan baik bahwa bank
syariah sudah malakukan kegiatannya sesuai
dengan syariat Islam.
6. Pada kondisi perekonomian Indonesia saat ini,
tidak mempengaruhi saya untuk tetap
menggunakan produk bank syariah.
Profesionalitas
1. Pelayanan yang diberikan bank syariah sangat
memuaskan.
2. Kepentingan nasabah lebih diutamakan oleh
bank syariah.
3. Info tersedia dengan mudah dan cepat.
4. Kecepatan pelayanan yang diberikan bank
syraiah dilakukan dengan baik.
5. Dalam menghadapi suatu masalah, bank
syariah dapat menyelesaikannya dengan baik
dan cepat.
6. Bank syariah tidak pernah melakukan
kesalahan dalam melakukan pencatatan.
110
No Keterangan SS S N TS STS
Akses
1. Untuk menjadi nasabah bank syariah dilakukan
dengan mudah.
2. Lokasi bank syariah mudah dijangkau.
3. Layanan bank syariah membuat nasabah dapat
mengakses bank syariah kapan saja dan dimana
saja.
4. Kemudahan akses pelayanan bank syariah
memadai
Popularitas
1. Bank syariah cukup dikenal oleh sebagian
masyarakat Jogjakarta.
2. Bank syariah memiliki reputasi yang baik.
Fasilitas
1. Lokasi ATM tersebar luas dan mudah
dijangkau.
2. Lokasi ATM terjaga keamanan dan
kebersihannya.
3. Nasabah dapat melakukan transaksi lain
melalui ATM.
4. Layanan ATM dapat dilakukan selama 24 jam.
5. Bank syariah menyediakan peralatan dan
perlengkapan yang dibutuhkan dengan lengkap
dan dalam kondisi baik.
Bunga Bank
1. Fatwa MUI mengenai bunga bank haram ikut
mendorong masyarakat menggunakan jasa
bank syariah.
2. Dalam bank syariah keuntungan dan kerugian
dibagi secara adil sesuai dengan kesepakatan.
111
No Keterangan SS S N TS STS
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
Terima Kasih atas kesediaan dalam mengisi angket ini, semoga Allah SWT
membalas kebaikan anda. Amin
112
KUSIONER
‘PREFERENSI MASYARAKAT TERHADAP PRODUK - PRODUK
BANK SYARIAH’
IDENTITAS RESPONDEN
1. Nama : ………………………………………………
2. Alamat : ………………………………………………
………………………………………………
4. Agama : …………………………………………….
6. Tingkat Pendidikan : SD
SLTP
SMU
Sarjana
Pasca Sarjana
113
8. Tingkat Penghasilan / bulan < Rp. 500.000,-
Rp. 500.001,- s/d Rp. 1.000.000,-
Rp. 1.000.001,- s/d Rp. 1.500.000,-
Rp. 1.500.001,- s/d Rp. 2.000.000,-
Rp. 2.000.001,- s/d Rp. 3.000.000,-
> Rp. 3.000.000,-
14. Berapa lama anda menjadi nasabah bank syariah : ….. tahun / ….. bulan
15. Produk bank syariah apa yang anda gunakan ……………………………….
16. Mengapa anda menggunakan bank syariah :
Bank syariah lebih menguntungkan
Bank syariah lebih mudah dijangkau
Pelayanan bank syariah lebih memuaskan
Lainnya ………………………………………………………….
17. Selain menggunakan produk bank syariah, apakah anda masih menggunakan
produk bank konvensional ?
Ya Tidak
Jika jawaban anda ‘ ya ’ lanjutkan ke pertanyaan no.14
114
Pelayanan bank konvensional lebih baik
Lainnya …………………………………………………………
PETUNJUK PENGISIAN
Anda dapat memilih salah satu jawaban yang paling tepat dengan memberikan tanda
silang ( X ) pada kotak jawaban yang sesuai dengan pilihan Anda. 5 kelompok
alternatif jawaban sebagai berikut :
f. Sangat Setuju ( SS )
g. Setuju (S)
h. Netral (N)
i. Tidak Setuju ( TS )
j. Sangat Tidak Setuju ( STS )
115
No Keterangan SS S N TS STS
Preferensi
1. Saya memilih menjadi nasabah bank syariah
dengan pertimbangan yang sangat matang.
2. Pada kondisi perekonomian Indonesia saat ini,
tidak mempengaruhi saya untuk tetap
menggunakan produk bank syariah.
Layanan
1. Pelayanan yang diberikan bank syariah sangat
memuaskan.
2. Kepentingan nasabah lebih diutamakan oleh
bank syariah.
3. Info tersedia dengan mudah dan cepat.
4. Kecepatan pelayanan yang diberikan bank
syraiah dilakukan dengan baik.
5. Dalam menghadapi suatu masalah, bank
syariah dapat menyelesaikannya dengan baik
dan cepat.
6. Bank syariah tidak pernah melakukan
kesalahan dalam melakukan pencatatan.
116
No Keterangan SS S N TS STS
Akses
1. Untuk menjadi nasabah bank syariah dilakukan
dengan mudah.
2. Lokasi bank syariah mudah dijangkau.
3. Layanan bank syariah membuat nasabah dapat
mengakses bank syariah kapan saja dan dimana
saja.
4. Kemudahan akses pelayanan bank syariah
memadai
Popularitas
1. Bank syariah cukup dikenal oleh sebagian
masyarakat Jogjakarta.
2. Bank syariah memiliki reputasi yang baik.
Fasilitas
1. Lokasi ATM tersebar luas dan mudah
dijangkau.
2. Lokasi ATM terjaga keamanan dan
kebersihannya.
3. Nasabah dapat melakukan transaksi lain
melalui ATM.
4. Layanan ATM dapat dilakukan selama 24 jam.
5. Bank syariah menyediakan peralatan dan
perlengkapan yang dibutuhkan dengan lengkap
dan dalam kondisi baik.
Bunga Bank
1. Fatwa MUI mengenai bunga bank haram ikut
mendorong masyarakat menggunakan jasa
bank syariah.
2. Dalam bank syariah keuntungan dan kerugian
dibagi secara adil sesuai dengan kesepakatan.
117
No Keterangan SS S N TS STS
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
Terima Kasih atas kesediaan dalam mengisi angket ini, semoga Allah SWT
membalas kebaikan anda. Amin
118