Juknis PPDB 2023 2024 Pakai
Juknis PPDB 2023 2024 Pakai
Nomor : 421/2838
Lampiran : -
Perihal : Juknis Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB)
Tahun Pelajaran 2023/2024
Kepada Yth.
Kepala SD/MI, SMP/M.Ts,SMA/MA,SMK
Se-Kabupaten Merauke
A. Waktu Pelaksanaan
1. Pendaftaran dan Seleksi :
Pendaftaran dan Seleksi di Sekolah Negeri dilaksanakan paling cepat tanggal 19 Juni 2023 . Untuk
Sekolah Swasta dan SMK pendaftaran dan seleksi disesuaikan dengan kondisi dan karakteristik
Sekolah.
2. Pengumuman waktu Pendaftaran dan seleksi dilaksanakan lewat berbagai media paling lambat 1
minggu sebelum tanggal pendaftaran.
3. Pengumuman dan Penetapan :
Pengumuman dan Penetapan Peserta Didik Baru dilaksanakan paling lambat tanggal 6 Juli 2023
4. Daftar Ulang :
Waktu pendaftaran ulang diatur oleh masing-masing satuan pendidikan
5. Awal Tahun ajaran Baru dilaksanakan tanggal 17 Juli 2023
6. Untuk jenjang SMP/M.Ts,SMA/MA,SMK awal tahun ajaran baru diawali dengan kegiatan MPLS
( Masa Pengenalan lingkungan Sekolah) selama 3 hari.
B. Persyaratan
1. Jenjang TK
a. Paling rendah 4 (empat) tahun dan paling tinggi 5 (lima) tahun untuk kelompok A; dan
b. Paling rendah 5 (lima) tahun dan paling tinggi 6 (enam) tahun untuk klompok B.
2. Jenjang SD
a. Prioritas pertama calon siswa berusia 7 s.d 12 Tahun
b. Prioritas kedua calon siswa Usia minimal 6 Tahun pada tanggal 1 Juli 2023
c. Siswa berusia 5 tahun 6 bulan s.d 5 tahun 11 bulan pada tanggal 1 Juli 2023 dapat diterima di
Sekolah Dasar apabila memiliki kecerdasan/bakat istimewa dan memiliki kesiapan secara psikis
untuk duduk di kelas 1 SD yang dibuktikan dengan rekomendasi tertulis dari psikolog profesional.
Apabila tidak terdapat psikolog profesional maka rekomendasi dapat dilakukan oleh dewan di
sekolah tersebut.
d. Ijazah TK tidak menjadi syarat penerimaan siswa baru di jenjang Sekolah dasar (SD)
e. Sekolah Dasar (SD) dan MI tidak dibenarkan melakukan seleksi PPDB dengan cara tes
kemampuan baca, tulis, dan hitung.
3. Jenjang SMP
Calon peserta didik baru SMP kelas 7 (tujuh) memenuhi persayaratan usia :
a. Berusia paling tinggi 15 (lima belas) tahun pada tanggal 1 Juli 2023
b. Telah menyelesaikan kelas 6 SD/sederajat
4. Persayaratan Usia pada poin 1,2,dan 3 di atas dikecualikan untuk sekolah dengan kriteria;
a. menyelenggarakan pendidikan khusus;
b. menyelenggarakan pendidikan layanan khusus;dan
c. sekolah berada di daerah tertinggal atau siswa yang berasal dari sekolah tertinggal,terdepan dan
terluar.
d. Sebagai contoh SMP yang masuk kriteria poin a,b,dan c dapat menerima siswa berusia maksimal
18 tahun per tanggal 1 Juli 2023
Persyaratan Usia untuk 1,2,3 di atas dikecualikan untuk siswa penyandang disabilitas
5. Jenjang SMA/SMK
Calon peserta didik baru kelas 10 SMA atau SMK harus memenuhi persyaratan usia;
a. Berusia paling tinggi 21 (dua puluh satu) tahun pada tanggal 21 Juli tahun berjalan
b. Telah menyelesaikan kelas 9 (sembilan) SMP atau bentu lain yang sederajat
Penerimaan Peserta Didik Baru melalui jalur Zonasi dibuktikan dengan bukti domisili berupa alamat pada
kartu keluarga yang diterbitkan paling lama 1 tahun sebelum pelaksanaan PPDB. Dalam keadaan tertentu
seperti kehilangan kartu keluarga, rusak/hilang akibat sesuatu hal maka kartu keluarga dapat digantikan
dengan Surat Keterangan Domisili yang dikeluarkan oleh RT/RW yang dilegalisir oleh Kepala
Kampung/Lurah dimana dalam surat tersebut menerangkan bahwa yang bersangkutan telah
menetap/berdomisili paling singkat 1 (satu) tahun
Penerimaan Jalur prestasi dapat dilakukan berdasarkan nilai rapor, nilai ujian sekolah/ijazah dan atau
nilai prestasi non akademik (olah raga, seni dan lain-lain).
J. Pembiayaan PPDB
a. Kegiatan PPDB dibiayai sepenuhnya melalui Dana BOS sesuai yang telah direncanakan di ARKAS .
b. Satuan Pendidikan Penerima Dana BOS tidak diperkenankan menarik biaya pembelian seragam,
biaya MPLS dan biaya lainnya sebagai syarat diterima sebagai siswa baru.
c. Satuan Pendidikan diperkenankan memfasilitasi pengadaan pakaian seragam batik dan olahraga ,
sementara seragam utama (putih merah untuk SD, putih biru untuk SMP, dan putih Abu-Abu untuk
SMK ) dan seragam Pramuka serta atribut lainnya orang tua dapat membeli sesuai kemampuan di
pasaran yang ada. Hal ini dilakukan dengan catatan :
1) harga pakaian seragam (batik dan olah raga) dijual tidak melampaui harga pasaran dengan
kualitas barang yang sama;
2) orang tua yang kurang mampu diberi kesempatan untuk membeli seragam dengan cara
menyicil;
d. Untuk mencegah terjadinya siswa putus sekolah, Satuan Pendidikan hendaknya menekan biaya
pembelian seragam sekolah dan biaya lainnya agar tidak ada peserta didik tidak dapat melanjutkan
karena alasan tidak mampu membeli pakaian seragam atau biaya lainnya.