Anda di halaman 1dari 107

AUDIT

MANAJEMEN
LANJUTAN

Padlah Riyadi, MM. MH. M. Ak. CA


Audit Risk Assessment, Internal Controls
& Walkthrough

Padlah Riyadi, MM. MH. M. Ak. CA


Who is at risk?

Bertahan
Hidup

Risiko Gazzele: Risiko Cheetah:


• Tertangkap dan dimakan cheetah • Gazelle berhasil kabur
• Terluka parah (gigitan/cakar cheetah ) • Terluka parah (tanduk
gazelle)

Padlah Riyadi, MM. MH. M. Ak. CA


Almost anything not taking any risk
and anybody is is also a risk
having risk

“Life is inherently risky. There is only one big risk


you should avoid at all costs, and that is the risk of
doing nothing.”
– Denis Waitley

Padlah Riyadi, MM. MH. M. Ak. CA


What is Risk?
Effect of uncertainty on objective

What is Risk Management?


Coordinated set of activities and Aktivitas-aktivitas terkoordinasi dan metode
methods that is used to direct an yang dilakukan untuk mengarahkan organisasi
organization and to control the many dan mengontrol risiko-risiko yang dihadapinya
risks that can affect its ability to achieve yang dapat mempengaruhi dalam untuk
objectives. mencapai tujuan.

Padlah Riyadi, MM. MH. M. Ak. CA


Risk Management Mindset
Risk management is not a brake,
Risk management is a guard rail and early indicator.

risk management

Objective – Strategic Planning

risk management

Padlah Riyadi, MM. MH. M. Ak. CA


Risk Management Purpose
To Creates and Protect Values
We already doing risk management in our daily live

Health, clothes,
Protect
document, etc
Always bring
Raining
umbrella
Arrived the destination
Create on time while everyone
else is late

Padlah Riyadi, MM. MH. M. Ak. CA


The Tools: Risk Register

Risk Register adalah alat untuk mengidentifikasi potensial risiko dalam suatu proses/project untuk bisa
mengantisipasi isu potensial yang dapat menggagalkan hasil dan tujuan organisasi.

Risk Register mencakup semua informasi tentang setiap risiko yang diidentifikasi, seperti sifat risiko itu,
tingkat risiko, siapa yang memilikinya, dan apa saja langkah-langkah mitigasi yang ada untuk
meresponsnya.

Untuk mengumpulkan kemungkinan risiko yang dapat muncul, membutuhkan pendekatan sistematis
untuk memastikan bahwa hal tersebut dinilai selengkap mungkin. Risk Register adalah suatu sistem, yang
kemudian dapat melacak risiko itu jika sebenarnya muncul dan kemudian mengevaluasi tindakan yang
telah Anda tetapkan untuk mengatasinya.

Padlah Riyadi, MM. MH. M. Ak. CA


Identifikasi Risiko
STRATEGIC FINANCIAL OPERATIONAL COMPLIANCE PROJECT
Corporate Culture Account Payable & Receivable Organizational Capabilities & Conflict of Interest Contract Commitment
Capacity

Organization Change Prepaid Expenses & Deposits Employee & Labor Relation Business Ethics Document Control

Strategic Business Plan Budget & Planning Forecast Safety, Health and Environment Fraud Competitive Bidding

Joint Venture & Partnership Accounting Standards Employee Turnover Contracts Value Added

Business Portfolio Management Reporting Supplier Performance Intellectual Property and Patents

Regulatory Changes Corporate Financing Availability of Goods and Services Anti Corruption & Bribery

Political Situation Changes Debt Maturity Data Security Labor/Employee/Industry


Standard

Industry Changes Capital Availability Application Database Environment Compliances

Merger and Acquisition Operation Funding Telecommunication SHE Compliances

Due Diligence Credit Risk Access & Control Tax Compliances

Government/Media/Public Cashflow Asset Availability Pension Fund


relation

Investor Relation Interest Price

Reputation Management Foreign Exchange

Crisis Management Payroll

Investment Taxes

Padlah Riyadi, MM. MH. M. Ak. CA


Analisis Risiko

Inherent Risk = Sifat alami risiko (tanpa adanya control)


Nature of the risk (without any control)

- Current/Existing
Inherent Risk = Current Risk
Risk Treatment

Current Risk - Enhancement

Padlah Riyadi, MM. MH. M. Ak. CA


Risk Impact Parameter
Net Income Customer Bad Turn Over Cashflow
Impact Compliance
Loss Complaint Reputation Employee Sustainability

Catastrophic International
> 10% 5
Level
(5)

Major
5% – < 10% 3 National Level
(4)

Moderate (3) 2.5% – < 5% 2 Corporate Level

Minor
1% – < 2.5% 2 Site Level
(2)

Insignificant
<1% 1 N/A
(1)

Padlah Riyadi, MM. MH. M. Ak. CA


Risk Likelihood Parameter

Likelihood Conditional Criteria Operational Criteria

Almost certain (A) At least Once in a Day >90%

Likely (B) At least Once in a Month >70% - 90%

Possible (C) At least Once in Six Month > 40% - < 70%

Unlikely (D) At least Once in a Year > 5% - < 40%

Rare (E) Once in 5 years <5%

Padlah Riyadi, MM. MH. M. Ak. CA


Risk Matrix
Suatu proses yang membandingkan hasil analisis risiko dengan kriteria risiko untuk menentukan
apakah suatu risiko dapat diterima atau tidak. Hasil dari proses ini adalah prioritas risiko yang
membutuhkan penanganan risiko dan juga jenis penanganan risiko yang harus dilakukan

Net Income Impact US$m < 1% 1% – < 2.5% 2.5% – < 5% 5% – < 10% > 10%

Insignificant Minor Moderate Major Catastrophic


(1) (2) (3) (4) (5)

Almost certain (A) High High Extreme Extreme Extreme

Likely (B) Medium High High Extreme Extreme

Possible (C) Low Medium High High Extreme

Unlikely (D) Low Low Medium High High

Rare (E) Low Low Medium High High

Padlah Riyadi, MM. MH. M. Ak. CA


Risk Response
Response/ risk treatment adalah proses mengidentifikasi, memilih dan menerapkan
tindakan / kontrol / tindak lanjut terhadap risiko yang tidak dapat diterima atau
ditoleransi

Avoiding risk / eliminating Reduces the probability of


causes of risk occurrence and/or risk impact

Avoid Mitigate

Risk
Transfer / Share Accept
Use a third party to bear Accept the Risk
/ share the risk

Padlah Riyadi, MM. MH. M. Ak. CA


Internal Control Overview

Aktifitas yang dilakukan oleh management dan pimpinan


dan pihak internal organisasi untuk melakukan
pengelolaan terhadap risk dengan menurunkan impact
risiko dan menekan potensi keterjadiaan risiko agar
dapat mencapai tujuan Perusahaan

Padlah Riyadi, MM. MH. M. Ak. CA


Performing a Walkthrough of Internal Controls
Walkthroughs

a) Setelah mengidentifikasi tujuan, risiko, dan pengendalian untuk memitigasi risiko, penting bagi auditor
untuk menentukan efektivitas dan kecukupan pengendalian internal yang diidentifikasi.
b) Salah satu metode untuk mengetahui efektivitasnya adalah walkthrough.
c) Sebuah panduan dirancang untuk mengkonfirmasi atau memvalidasi dokumentasi proses dan untuk
mengidentifikasi kesenjangan atau kesalahan dalam dokumentasi.

Types of Walkthroughs

Process – A process walkthrough membahas dokumentasi proses selangkah demi selangkah dengan
orang yang melakukan aktivitas

Shadowing –Sebuah walkthrough membayangi melibatkan mengamati suatu kegiatan,


membandingkannya dengan dokumentasi proses, dan bertanya tentang bagaimana kegiatan tersebut
dilakukan.

Transaction – Sebuah penelusuran transaksi melibatkan pengambilan satu transaksi yang nyata dan
selesai dan memeriksa bukti kontrol yang diterapkan pada transaksi tersebut di seluruh aktivitas.

Padlah Riyadi, MM. MH. M. Ak. CA


Controls
Level of Human
Level Essentiality Function Tangibility
Interaction
Entity-level : Pengendalian di level • Key • Preventive • Active/Manual • Hard
Perusahaan Contoh : • Secondary • Detective • Passive/Automated • Soft
A. Kode Etik • Corrective
• Directive
B. Proses Rekrutment
• Mitigating
C. Kebijakan SOP
• Compensating
• Redundant
Process-level : Pengendalian di level
Proses, Contoh :
A. Stock Taking Persediaan
B. Cash Count

Transaction-level : Pengendalian
Level Transaksi Contoh :
Approval 2 Direksi Proses
Pengeluaran Kas

Padlah Riyadi, MM. MH. M. Ak. CA


Evaluation of Control Adequacy
“Are the control processes for managing the risk well-managed?”
• Mengevaluasi pengendalian internal dengan melihat efektivitas pengendalian kunci.
• Langkah ini mengajukan pertanyaan, “Apakah proses pengendalian untuk mengelola risiko dikelola dengan baik?” Keterampilan
analitis dan penilaian profesional digunakan untuk menentukan jawabannya.

The internal auditor:


a) Mengidentifikasi dan mendokumentasikan kontrol yang sudah ada
b) Mengevaluasi seberapa baik desain kontrolnya; apakah sudah efektif, efisien, ekonomis, dan dapat bekerja sesuai dengan designnya

A control deficiency dalam design terjadi Ketika :


a) Tidak ada kontrol yang untuk memenuhi sebuah tujuan.
b) Kontrol ada tetapi tidak dirancang dengan benar.

A control deficiency dalam operasional terjadi Ketika :


1) Kontrol dirancang dengan benar, tetapi tidak beroperasi sebagaimana dimaksud.
2) Pengendalian tidak efektif karena orang yang melakukan pengendalian tidak memiliki wewenang atau kualifikasi untuk melakukan
pengendalian.

Mengevaluasi efektivitas pengendalian meliputi:


a) Memvalidasi bagaimana kontrol dilakukan
b) Menentukan siapa yang melakukan kontrol
c) Mengidentifikasi dokumentasi yang digunakan dalam melakukan pengendalian
d) Mengidentifikasi output yang dihasilkan dari kontrol

Padlah Riyadi, MM. MH. M. Ak. CA


Preliminary
Analytical
Review

Audit Manajemen Lanjutan

Padlah Riyadi, MM. MH. M. Ak. CA


Preliminary Analytical Review

I dentifikasi Lakukan Analisa dengan


Lakukan Analisa
Histogram atau pie Identifikasi
Penulusuran
Risk yang chart atau tools secara General Objek Fokus
terhadap Data menuju Detail
akan di lainnya untuk yang akan
Source yang akan melihat Trend yang
audit dilakukan
dilakukan berubah dari tahun
sebelumnya ke Audit
tahun audit

Padlah Riyadi, MM. MH. M. Ak. CA


General Analysis Data Fuel

Fuel Usage LATI 2018Auxiliary, , Fuel Usage LATI 2017 auxiliary,


4% 0,1%

Other,
550467,493,
Other, 0.4% 2%
Secara actual penggunaan fuel
dikategorikan menjadi 3 :
• -Sebagian besar (96% (2018) &
95% (2017)) dipakai untuk Unit,
dimana unit ini masih terbagi
menjadi 3 : IDWP, INPR, dan other.
auxiliary auxiliary
• -3.6% (2018) & 3% (2017)
Other Other digunakan xxxxxx.
Unit Unit
• -Sedangkan 0.4% dipakai untuk
Unit, 96% Unit, 97%
Other xxxxxxx

Padlah Riyadi, MM. MH. M. Ak. CA Corp. Internal Audit_Deliver High Quality Data Analytics Assurance and Excellence Recommendation
Detail Analysis – Mapping Unit

Fuel Usage Unit _2018 Fuel Usage Unit _2017


Type B
xx %

Type A Type A; XX %

Type B ;XX %

Type E : xx %
Hauler
Type C 32935215
XX % 52%
Type C : xx %

Type D : XX %
Type D
XX %

Secara detail pemakaian fuel unit C di tahun 2018 & 2017 terbanyak maka analisa akan difokuskan pada unit ini

Padlah Riyadi, MM. MH. M. Ak. CA Corp. Internal Audit_Deliver High Quality Data Analytics Assurance and Excellence Recommendation
Detail Analysis – TYPE A (Engine Life Time)
Analisa Fuel Burning Ratio (Liter/hours) unit Type A 2018

Row Labels Sum of Over Max of Year Over Min of Year Over
Range Year Plan Fuel Consum By HM Act Actual Fuel Consum 740C 1.9% 2.57 0.94 Untuk mengukur
777D/E-Coal Vessel
0-1 8,849,095 8,828,218 0.4% 1.71 1.71
performa engine
777D/E-Standar Vessel
1,01-2 2,829,171 2,848,312 86.5% 6.52 0.09
apakah masih efektif
785C
2,01-3 2,927,610 2,814,745 2.0% 4.53 - pembakarannya jika
789C 0.9% 3.29 3.29
3,01-4 6,671,183 6,237,969
A40-F
dibandingkan dengan
0.4% 2.06 0.99
4,01-5 10,477,893 9,868,064 HD465-Coal Vessel 0.9% 4.10 3.39
budget.
5,01-6 895,216 816,314 HD465-Standar Vessel 0.2% 3.67 3.67
6,01-7 1,205,303 1,110,496 HD785-5-Standar Vessel 1.2% 5.29 0.96
7,01-8 - - HD785-7-Standar Vessel 5.5% 5.30 3.50
Total 33,855,472 32,524,118 Grand Total 100.00% 6.52 -

Padlah Riyadi, MM. MH. M. Ak. CA Corp. Internal Audit_Deliver High Quality Data Analytics Assurance and Excellence Recommendation
(1) Regression Analysis Result

• Hasil regresi menunjukan bahwa model regresi antara kenaikan-penurunan konsumsi fuel dipengaruhi oleh HM dengan
hubungan cukup lemah (Adjusted R Square : 0.00029%),
• Standard error yang tidak begitu tinggi disebabkan data yang digunakan terbatas. Sedangkan hasil nilai F bernilai positif.
Artinya jika kenaikan 1 satuan HM, maka penggunaan fuel usage untuk unit naik sebesar 37,68 satuan ceteris paribus.

Padlah Riyadi, MM. MH. M. Ak. CA Corp. Internal Audit_Deliver High Quality Data Analytics Assurance and Excellence Recommendation
(2) Regression Analysis Result
Interpretasi :

1. R Square : Pengaruh variabel Fuel Usage


terhadap Volume produksi sebesar 86,6%,
sisanya dijelaskan oleh variable lain.

2. Standard Error : Masih lemahnya/tidak relevan


data yang digunakan karena ; a.) Hanya
menggunakan data produksi perbulan, b.)
Belum bisa dipisahkan mana fuel usage untuk
unit dan non-unit produksi.

Koefisien Fuel Usage : Artinya Fuel Usage


berpengaruh positif. Yang artinya, semakin tinggi
penggunaan fuel maka produksi juga akan
meningkat.

Padlah Riyadi, MM. MH. M. Ak. CA Corp. Internal Audit_Deliver High Quality Data Analytics Assurance and Excellence Recommendation
Summary Audit to Branch / Site

Audit Issue Priority


Disposal Proses Berkinerja Buruk dengan ditandai harga jual dibawah
pasar

Pembayaran Piutang rata-rata di atas 60 hari

Kas Management Fluktuasi atau sering dibawah saldo aman

Padlah Riyadi, MM. MH. M. Ak. CA Corp. Internal Audit_Deliver High Quality Data Analytics Assurance and Excellence Recommendation
Audit Sampling

Padlah Riyadi, MM. MH. M. Ak. CA This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY-SA
The Sampling
Statistic – Non Statistic Sampling

Non Statistic Statistic

Stratified Block Discovery Classical Monetary Unit


Random Sampling Sampling Variable Sampling

Padlah Riyadi, MM. MH. M. Ak. CA


Nonstatistical and Statistical Sampling

Auditor dapat memilih untuk menggunakan sampling statistik atau nonstatistik. Pilihan ini sering kali merupakan
pertimbangan biaya-manfaat (Cost / Benefit)

Pengambilan sampel statistik membantu auditor


a) Merancang sampel yang efisien,
b) Mengukur kecukupan bukti audit yang diperoleh, dan
c) Mengevaluasi hasil sampel secara kuantitatif.

• Setiap prosedur pengambilan sampel yang tidak mengizinkan pengukuran numerik adalah prosedur pengambilan
sampel nonstatistik.

• Perbedaan penting :

a) Pengambilan sampel statistik secara eksplisit mengukur risiko pengambilan sampel yang terkait dengan prosedur
pengambilan sampel dengan memberikan
• Tingkat risiko pengambilan sampel yang eksplisit (dinyatakan sebagai keyakinan atau keandalan) dan
• Toleransi untuk risiko pengambilan sampel (presisi) tentang hasil sampel

Padlah Riyadi, MM. MH. M. Ak. CA


Statistical and Non Statistical
Sampling
b) Pengambilan sampel statistik memberikan auditor alat yang membantu dalam
menerapkan pengalaman dan pertimbangan profesional risiko ini ada dalam
rencana pengambilan sampel non statistik dan statistik,
c) Dengan pengambilan sampel nonstatistik, auditor biasanya mengandalkan
pertimbangan profesional, dan pengetahuan yang mendasari konsep statistik,
untuk merancang dan mengevaluasi sampel audit.
d) Risiko yang terkait dengan pengambilan sampel nonstatistik adalah bahwa
pertimbangan auditor dapat menyimpang secara signifikan yang mengakibatkan
pengujian yang tidak seefektif pengambilan sampel statistik.
e) Beberapa auditor mengatasi risiko ini dengan menyediakan staf audit dengan
panduan dan prosedur pengambilan sampel nonstatistik yang mudah digunakan,
mendorong konsistensi dalam aplikasi pengambilan sampel di seluruh tim
perikatan, dan didasarkan pada teori pengambilan sampel.

Padlah Riyadi, MM. MH. M. Ak. CA


Types of Statistical
Sampling
• Attributes Sampling
• Pengambilan sampel atribut digunakan untuk
mencapai kesimpulan tentang populasi dalam hal
tingkat kejadian
• Untuk menguji efektivitas operasi pengendalian yang
diharapkan beroperasi dengan tingkat konsistensi
yang sama, terlepas dari ukuran transaksi,
pengambilan sampel atribut biasanya merupakan
metode yang paling efektif.
• Beberapa contoh pengujian pengendalian dengan
sampel atribut biasanya digunakan untuk pengujian
pengendalian atas hal-hal berikut:
1. Voucher processing
2. Billing systems
3. Payroll and related personnel-policy systems
Padlah Riyadi, MM. MH. M. Ak. CA
Types of Statistical
Sampling
Variables Sampling

Pengambilan sampel variabel digunakan


jika auditor ingin mencapai suatu
kesimpulan tentang suatu populasi
dalam satuan jumlah dolar.
Pengambilan sampel variabel biasanya
digunakan untuk menjawab salah satu
dari pertanyaan ini
a) Seberapa Besar (biasanya dalam
nominal)
b) Apakah ada kesalahan yang material

Example Variables Sampling : Monetary


unit sampling (MUS) & Classical Variables
Sampling

Padlah Riyadi, MM. MH. M. Ak. CA


Types of Statistical Sampling
Variables Sampling
• Penggunaan utama sampling variabel dalam audit adalah untuk
menguji secara substantif rincian untuk menentukan kewajaran
jumlah yang dicatat;
• Juga dapat digunakan jika auditor memilih untuk mengestimasi
jumlah dolar dari transaksi yang mengandung penyimpangan dari
suatu pengendalian

Beberapa contoh pengujian di mana pengambilan sampel variabel


biasanya digunakan meliputi pengujian berikut ini:
• Akurasi dari Persediaan secara kuantiti
• Keterjadian catatan biaya payroll
• Eksistensi Penambahan Fixed Asset
Padlah Riyadi, MM. MH. M. Ak. CA
Non Statistical Sampling Case Study
Padlah Riyadi, MM. MH. M. Ak. CA
Non Statistical Sampling Case Study
• Rudi Auditor Internal PT Sentosa Abadi (SA) perusahaan Rental Kendaraan, menggunakan Non
Statistical sampel untuk menguji Existensi dan nilai dari Piutang pada tanggal December 31,
20XX.
• PT SA mencatatkan penjualan sebesar $ 10 Juta dollar pada 31 Desember, dimana Piutang
dengan saldo sebesar $ 3 Juta Dollar terdiri dari 500 Transaksi dengan nilai transaksi di range
$ 5 sd $ 90.000
• Dalam Merencanakan Audit, Rudi melakukan update terhadap Internal control Perusahaannya,
seperti :
a) Pengakuan pencatatan revenue dalam hal ini termasuk dengan Shipment transaction apakah ada
perubahan metode di tahun ini.
b) Dalam transaksi penjualan Perusahaan pembayaran dengan tunai tidak diperbolehkan secara
Perusahaan
c) Sebagian besar kas di simpan di dalam Bank termasuk kas yang bersumber dari
pembayaran atas piutang customer, namun hanya kas operasional yang ada di brankas
Perusahaan.
d) Perusahaan juga membuat cadangan piutang tidak tertagih setiap tahunnya dan
melakukan penghapusan untuk piutang yang benar benar tidak tertagih

Padlah Riyadi, MM. MH. M. Ak. CA


Nonstatistical Sampling Case Study
• Dalam audit tahun lalu Rudi menemukan beberapa finding terkait transaksi penjualan dan
piutang, Namun kesalahan tersebut tidak terkait dengan Fraud.
• Berdasarkan inherent Risk Piutang, Cash Management yang tertera dalam Risk Register, Risiko
terkait Piutang di kategorikan sebagai High Risk. Namun pengendalian yang dilakukan
Perusahaan, Auditor tidak menemukan Issue yang signifikan.
• Selain prsoes sampling yang akan dilakukan, Auditor akan melakukan Proses konfirmasi
kepada customer akan Auditor lakukan untuk menilai Existensi dan kewajaran nilai piutang
serta penyajian dalam catatan Perusahaan.
• Proses konfirmasi Piutang ini juga ditujukan bukan hanya untuk menilai Piutang namun untuk
melihat apakah ada revenue fiktif yang diakui manajemen

Padlah Riyadi, MM. MH. M. Ak. CA


Nonstatistical Sampling Case Study

• Rudi membuat sampel dengan beberapa pertimbangan sbb :


• Ebitda per Akhir tahun 31 Des 20xx sebesar 5 Juta Dollar
• Di tetapkan Inherent dan control Risk tinggi terkait
eksistensi dan penilaian dari piutang
• Tolerable Materiality, berada di Moderate Level
berdasarkan Risk Register $ 150.000 (5%dari Total
Piutang $ 3 Juta Dollar) atau senilai dengan
• Tolerable Misstamement untuk test berdasarkan Minor
Level Risiko yaitu di angka $ 75.000 (2,5% dari Total Piutang
$3 Ju ta Dollar) atau senilai dengan 1.5 %EBITDA
• Berdasarkan proses Audit lainnya (Interview, Walktrough,
dst) dan hasil audit sebelumnya di tetapkan ekspektasi
untuk kesalahan penyajian ada di $ 22.500 Risk of
Incorect Acceptance
• (Risk Incorect harus dibawah Tolerable Mis statement)

Padlah Riyadi, MM. MH. M. Ak. CA


Nonstatistical Sampling Case Study

• Informasi tambahan yang tersedia


• 500 Transaksi Piutang dengan total $3 juta akan dilakukan sampling
• Melalui Anlaytical prosedure dan cut off test, di dapatkan seluruh shipment telah di lakukan penagihan
secara lengkap dan telah di catat di neraca piutang perusahaan
• Risk Incorrect Acceptance di tetapkan 5%, Confidence 95%
Soal 1
Anda Diminta Menghitung
1. Percentage Tolerable Mistatements ?
2. Ratio Expected Tolerable Mistatements ?
3. Memilih Sampel Size yang akan digunakan sebagai sampling

Padlah Riyadi, MM. MH. M. Ak. CA


Determining the Sample Size
• Setelah rudi memilih sampling, Rudi memisahkan sampling kedalam 2 grup dengan membagi rata
semua sampling (50:50) dengan ketentuan sbb :
a) Grup pertama terdiri dari Transaksi di atas atau sama dengan $ 45.000 dengan total recorded 250
transaksi dengan jumlah Rp 1.800.000 dan Saldo buku sampel sejumlah Rp 1.000.000
b) Grup kedua terdiri dari Transaksi di dibawah $ 45.000 dengan total recorded 250 transaksi dengan
jumlah Rp 1.200.000. dan saldo buku sampel amount Rp 500.000
• Berdasarkan hasil Audit Diketahui Hasil Audit Nilai Grup A sebesar Rp 900.000 dan Grup B Rp
300.000
• Soal 2
1. Anda diminta Menyimpulkan hasil Test Of Control perbandingan antara Error Rate Actual dengan
Risk Incorrect (Apakah sampling akan diterima secara test of control)
2. Anda diminta Menyimpulkan hasil Test Of Substantive perbandingan antara Error Rate Actual secara
numbers dengan Tolerable Mistatement Expected (Apakah sampling akan diterima secara
Substantive test)

Padlah Riyadi, MM. MH. M. Ak. CA


Audit Program
Development

Padlah Riyadi, MM. MH. M. Ak. CA


Resource Considerations

Standard 2230 –
Engagement Resource
Allocation

Auditor internal harus


menentukan sumber daya
yang tepat dan cukup untuk
mencapai tujuan penugasan
berdasarkan evaluasi sifat
dan kompleksitas setiap
penugasan, batasan waktu,
dan sumber daya yang
tersedia.

Padlah Riyadi, MM. MH. M. Ak. CA


Tailoring Audit Programs
Audit program components include:

• Audit objective

• Audit scope

• Audit Issue dari Analytical Review

• Tanggal Review Ketua Tim / Ketua


Audit

• Steps Audit Program atau Prosedur


dan mekanisme testingnya
Padlah Riyadi, MM. MH. M. Ak. CA
Audit Findings & Recommendations

Padlah Riyadi, MM. MH. M. Ak. CA


Communicating Audit Findings

Dokumentasi Membuat Audit Distribusikan Final


Temuan Audit Report Audit Report

Padlah Riyadi, MM. MH. M. Ak. CA


Documenting Observations

Criteria Condition Cause Effect Recommendation

Padlah Riyadi, MM. MH. M. Ak. CA


Documenting Observations

Type Penjelasan Contoh


Kriteria Standard pengukuran atau harapan untuk a) Menurut Policy Penyimpanan
dijadikan bahan evaluasi Kas nomor xxx-xxx
b) Menurut peraturan Industri
bahwa saldo Bank harus
dilakukan Rekonsiliasi setiap
hari
Kondisi Kejadian actual yang di dukung oleh bukti Saldo Bank direkonsiliasi
yang memadai Seminggu sekali
Cause Penyebab deviasi antara satu kejadian Tidak dilakukan sosialisasi atas
dengan kriteria aturan yang berlaku
Impact Konsekuensi yang terjadi akibat dari kondisi Terjadi Selisih Saldo bank 1 Milyar
yang ditemukan Rupiah
Rekomendasi Aksi perbaikan yang harus dilakukan Melakukan sosialisasi Peraturan

Padlah Riyadi, MM. MH. M. Ak. CA


Sample Write-Up
Criteria
Menurut Kebijakan 456-789 dan praktik bisnis yang baik (best practices), akun inventory harus direkonsiliasi
setiap bulan ke dalam kartu stok nya

Conditions
Sekitar 42 persen dari akun inventory belum direkonsiliasi ke kartu stocknya pada waktu yang tepat.
Dari 60 akun terkait inventory yang diperiksa diketahui 25 akun tidak direkonsiliasi untuk berbagai periode waktu
dengan detail sbb:

• Untuk 10 Akun, rekonsiliasi tidak pernah dilakukan dalam waktu 3 bulan terakhir
• Untuk 15 Akun, kami tidak dapat menemukan kapan akun ini di rekonsiliasi

Causes
1. Belum ditetapkannya PIC yang bertanggung jawab dalam rekonsiliasi akun inventory ke kartu stock.
2. Tidak ada prosedur untuk pemeriksaan berkala atas ketepatan waktu rekonsiliasi akun.

Effects

• Catatan Inventory dan laporan keuangan organisasi terdistorsi.


• Manajemen tidak memiliki informasi yang akurat yang menjadi dasar pengambilan keputusan.

Padlah Riyadi, MM. MH. M. Ak. CA


Sample Write-Up
Recommendations
Cause-focused recommendations:
• Menetapkan tanggung jawab untuk rekonsiliasi akun inventory ke kartu stock.
• Tetapkan PIC yang bertanggung jawab untuk mengawasi akun terkait Inventory.
• Kembangkan prosedur yang terkait pemeriksaan berkala atas ketepatan waktu rekonsiliasi untuk akun Inventory ke kartu
stock

Corrective recommendation:
Rekonsiliasi akun yang belum dilakukan rekonsiliasi

Action Plans
Cause Focused :

1. Tanggal 1 juni akan Inventory Officer akan melakukan rekonsiliasi akun pada buku besar dengan supervisi dari supervisor
Warehouse
2. Prosedur sedang ditulis terkait pemeriksaan berkala atas ketepatan waktu rekonsiliasi untuk akun inventory ke kartu stock.
Manajer warehouse akan bertanggung jawab atas pemeriksaan ini. Prosedur akan dilaksanakan pada 1 Agustus 20xx.

Corrective action plan


Petugas Inventory dan Supervisor telah melakukan rekonsiliasi akun yang belum terekonsiliasi, report akan dilengkapi di tanggal
15 July

Padlah Riyadi, MM. MH. M. Ak. CA


Approaches to Audit Write-ups

Summarized narrative Detailed narrative


structure structure

Summarized mapped Detailed mapped


structure structure

Padlah Riyadi, MM. MH. M. Ak. CA


Summarized narrative structure
Inventory Account Reconciliations

• Belum ditetapkan PIC yang bertanggung jawab untuk rekonsiliasi akun Inventory ke kartu stock. Juga, tidak ada prosedur untuk pemeriksaan
berkala atas ketepatan waktu rekonsiliasi.

• Akibatnya, sekitar 42 persen dari akun Inventory, yang ada tersebar di enam lokasi, belum direkonsiliasi ke kartu stock pada waktu yang tepat.

• Kurangnya rekonsiliasi yang tepat waktu mengakibatkan catatan Inventory dan laporan keuangan organisasi terdistorsi. Selain itu, manajemen
tidak memiliki informasi yang akurat yang menjadi dasar pengambilan keputusan.

• Menurut Kebijakan Nomor 456-789 dan praktik bisnis yang baik, semua akun Inventory harus direkonsiliasi setiap bulan ke kartu stock.

• Dari 60 akun Inventory yang kami periksa, 25 akun inventory tidak direkonsiliasi ke buku besar untuk berbagai periode waktu

• Menanggapi temuan kami, manajemen telah menugaskan petugas Inventory untuk bertanggung jawab melakukan rekonsiliasi akun Inventory ke
kartu stock, dengan pengawasan dari supervisor warehouse

• Petugas Inventory telah mulai merekonsiliasi akun yang kami identifikasi, dan laporan tentang rekonsiliasi ini akan selesai pada tanggal 15 Juli
20xx.

• Selain itu, prosedur sedang ditulis yang memerlukan pemeriksaan berkala atas ketepatan waktu rekonsiliasi tersebut, dan manajer Inventory
akan bertanggung jawab atas pemeriksaan ini. Prosedur ini akan dilaksanakan pada 1 Agustus 20xx.

Padlah Riyadi, MM. MH. M. Ak. CA


Detailed narrative structure
Inventory Account Reconciliations

• Belum ada penetapan Tanggung jawab untuk rekonsiliasi akun Inventory ke kartu stock. Juga, tidak ada prosedur untuk
pemeriksaan berkala atas ketepatan waktu rekonsiliasi ini. Akibatnya, sekitar 42 persen akun Inventory belum direkonsiliasi ke
buku besar pada waktu yang tepat

• Menurut Kebijakan Nomor 456-789 dan praktik bisnis yang baik, semua akun Inventory harus direkonsiliasi setiap bulan ke buku
besar

• Kami memeriksa 60 akun Inventory yang dipilih secara acak untuk menentukan tanggal rekonsiliasi terbaru dari akun-akun ini ke
kartu stock. Kami menemukan bahwa 25 akun inventory tetap tidak direkonsiliasi untuk berbagai periode waktu.

• Untuk 10 akun, Rekonsiliasi tidak pernah dilakukan selama 3 bulan terakhir yaitu sebagai berikut dengan detail lokasi:

1. Location A, accounts xyz-23, xyz-24, and xyz-25


2. Location B, accounts abc-12, abc-13, abc-14, abc-15, and qcr-44
3. Location C, accounts opl-2 and opl-3

• Untuk 15 akun, kami tidak berhasil menemukan tanggal Rekonsiliasi terakhir yaitu untuk akun sebagai berikut dengan detail
lokasi:

1. Location D, accounts tyu-33, tyu-34, tyu-35, tyu-36, and tyu-37


2. Location E, accounts ljh-09, ljh-10, ljh-11, ljh-12, ljh-13, ljh-14, and ljh-15
3. Location F, accounts rtb-4 and rtb-5

Padlah Riyadi, MM. MH. M. Ak. CA


Detailed narrative structure
Inventory Account Reconciliations

Kurangnya rekonsiliasi yang tepat waktu mengakibatkan catatan Inventory dan laporan keuangan organisasi terdistorsi.
Selain itu, manajemen tidak memiliki informasi akurat yang menjadi dasar pengambilan keputusan.

Management Response

• Menanggapi temuan kami, manajemen telah menugaskan tanggung jawab untuk rekonsiliasi terkait Inventory kepada
petugas Inventory , dengan pengawasan dari supervisor Warehouse. Secara khusus, petugas akan melakukan rekonsiliasi,
dan supervisor akan meninjau dan menyetujuinya.

• Petugas Inventory telah mulai merekonsiliasi akun yang kami identifikasi, dan laporan tentang rekonsiliasi ini akan selesai
pada tanggal 15 Juli 20xx.

• Selain itu, prosedur sedang dibuat dengan ketentuan memerlukan pemeriksaan berkala atas ketepatan waktu rekonsiliasi
tersebut, dan manajer Warehouse akan bertanggung jawab atas pemeriksaan ini. Prosedur ini akan dilaksanakan pada 1
Agustus 20xx.

Padlah Riyadi, MM. MH. M. Ak. CA


Summarized Map Structure
Detail Description

Causes Belum ada pihak yang ditugaskan untuk melakukan rekonsiliasi akun Inventory ke kartu stock. Juga, tidak ada prosedur
untuk pemeriksaan berkala atas ketepatan waktu rekonsiliasi ini.
Conditions Sekitar 42 persen dari akun Inventory, di enam lokasi, belum direkonsiliasi ke kartu stock pada waktu yang tepat.

Daru 60 Akun inventory yang di periksa, 25 Akun belum dilakukan rekonsiliasi dalam beberapa waktu yang berbeda
• 10 Akun tidak dilakukan rekonsiliasi selama 3 bulan
• 15 akun tidak diketahui kapan terakhir direkonsiliasi
Criteria Menurut Kebijakan Nomor 456-789 dan praktik bisnis yang baik, semua akun inventory harus direkonsiliasi setiap bulan ke
kartu stock

Effects Kurangnya rekonsiliasi yang tepat waktu mengakibatkan catatan inventory dan laporan keuangan organisasi terdistorsi.
Selain itu, manajemen tidak memiliki informasi yang akurat yang menjadi dasar pengambilan keputusan.

Actions Plan • Menanggapi temuan kami, manajemen telah menugaskan petugas Inventory tanggung jawab untuk rekonsiliasi akun
Inventory ke kartu stock, dengan pengawasan dari supervisor warehouse. Juga, petugas inventory telah mulai
merekonsiliasi akun yang kami identifikasi, dan laporan tentang rekonsiliasi ini akan selesai pada tanggal 15 Juli 20xx.

• Selain itu, prosedur sedang dibuat dimana memerlukan pemeriksaan berkala atas ketepatan waktu rekonsiliasi
tersebut, dan manajer warehouse akan bertanggung jawab atas pemeriksaan ini. Prosedur ini akan dilaksanakan pada
1 Agustus 20xx.

Padlah Riyadi, MM. MH. M. Ak. CA


Summarized Map Structure
Detail Description
Detail • Untuk 10 akun, Rekonsiliasi tidak pernah dilakukan selama
Findings 3 bulan terakhir yaitu sebagai berikut dengan detail lokasi:

1. Location A, accounts xyz-23, xyz-24, and xyz-25


2. Location B, accounts abc-12, abc-13, abc-14, abc-15, and
Detail Description qcr-44
3. Location C, accounts opl-2 and opl-3
Causes Belum ada pihak yang ditugaskan untuk rekonsiliasi akun
Inventory ke kartu stock. Juga, tidak ada prosedur untuk • Untuk 15 akun, kami tidak berhasil menemukan tanggal
pemeriksaan berkala atas ketepatan waktu rekonsiliasi ini. Rekonsiliasi terakhir yaitu untuk akun sebagai berikut
Summary of sekitar 42 persen dari akun inventory, di enam lokasi, belum dengan detail lokasi:
Finding direkonsiliasi ke kartu stock pada waktu yang tepat.
1. Location D, accounts tyu-33, tyu-34, tyu-35, tyu-36,
Daru 60 Akun inventory yang di periksa, 25 Akun belum and tyu-37
dilakukan rekonsiliasi dalam beberapa waktu yang berbeda 2. Location E, accounts ljh-09, ljh-10, ljh-11, ljh-12, ljh-13, ljh-
• 10 Akun tidak dilakukan rekonsiliasi selama 3 bulan 14, and ljh-15
• 15 akun tidak diketahui kapan terakhir direkonsiliasi 3. Location F, accounts rtb-4 and rtb-5

Standards Menurut Kebijakan nomor 456-789 dan praktik bisnis yang baik, Managemen • Menanggapi temuan kami, manajemen telah menugaskan
semua akun inventory harus direkonsiliasi setiap bulan ke kartu t Actions tanggung jawab untuk rekonsiliasi terkait Inventory kepada
stock Plan petugas Inventory, dengan pengawasan dari supervisor
Warehouse.

Audit Sampel 60 Random pada akun yang dipilih • Secara khusus, petugas akan melakukan rekonsiliasi, dan
Testing Test Objective : Memastikan tanggal direkonsiliasi tepat waktu supervisor akan meninjau dan menyetujuinya. Juga, petugas
Approach Inventory telah mulai merekonsiliasi akun yang kami
identifikasi, dan laporan tentang rekonsiliasi ini akan selesai
Effects Kurangnya rekonsiliasi yang tepat waktu mengakibatkan
pada tanggal 15 Juli 20xx.
catatan inventory dan laporan keuangan organisasi terdistorsi.
Selain itu, manajemen tidak memiliki informasi yang akurat • Selain itu, prosedur sedang ditulis yang memerlukan
yang menjadi dasar pengambilan keputusan. pemeriksaan berkala atas ketepatan waktu rekonsiliasi
tersebut, dan manajer warehouse akan bertanggung jawab
atas pemeriksaan ini. Prosedur ini akan dilaksanakan pada 1
Agustus 20xx.

Padlah Riyadi, MM. MH. M. Ak. CA


Developing Recommendations
a) Rekomendasi atau rencana aksi yang berfokus pada penyebab memberi tahu apa yang perlu
dilakukan -atau akan dilakukan -untuk mengatasi sumber kondisi dan dengan demikian untuk
mencegah kejadian di masa depan
b) Rekomendasi korektif atau rencana aksi secara sempit membahas kondisi saat ini dan menjelaskan
solusi satu kali.
c) Rekomendasi pemulihan atau rencana tindakan mengatasi kesalahan masa lalu yang perlu
diperbaiki.

Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam mengembangkan rekomendasi laporan yang baik:

• Rekomendasi auditor hanya boleh dianggap sebagai opsi untuk manajemen operasi.
• Rekomendasi seharusnya tidak muncul sebagai kejutan di akhir audit.
• Mereka harus didiskusikan dengan baik selama audit.
• Staf operasi dan manajemen lebih berpengetahuan tentang operasi daripada auditor.
• Mengambil kredit untuk rekomendasi tidak dianjurkan.
• Memperhatikan biaya pelaksanaan rekomendasi, selain untuk masalah kepatuhan dan
peraturan.

Padlah Riyadi, MM. MH. M. Ak. CA


Guidelines for Rating Audit Observations and Findings

Nilai setiap finding akan membantu Auditor untuk menilai

• Keseluruhan Nilai Laporan Audit

• Urutan dimana Temuan harus di presentasikan dan di selesaikan

• Temuan mana yang seharusnya tidak ada di report

Padlah Riyadi, MM. MH. M. Ak. CA


Data Analytics
and root cause
analytics -
Critical thinking

Padlah Riyadi, MM. MH. M. Ak. CA


Identify Possible Causes
Proses Berfikir Deductive :

1. Mengembangkan teori tentang apa yang menyebabkan masalah,


2. Mencari bukti empiris (diterima melalui indera, terutama dengan observasi dan dokumentasi) yang
mendukung atau menyangkal setiap teori.

Dengan mengidentifikasi faktor mana yang lebih mungkin terjadi, jumlah data yang akan dikumpulkan akan
berkurang, Pareto tools membantu dalam melakukan hal ini

Tiga pendekatan dalam melakukan identifikasi masalah :


1. Identifikasi setiap proses kedalam diagram alur sebagai kemungkinan penyebab
2. Gunakan Logic Tree untuk mengidentifikasi kemungkinan penyebab di setiap tingkat sistem
3. Brainstorm daftar kemungkinan penyebab menggunakan diagram sebab dan akibat

Padlah Riyadi, MM. MH. M. Ak. CA


Basic Simple Flow Chart – Tools 1
• Mesin fotokopi mengeluarkan selembar
kertas kosong saat Anda mencoba
melakukan fotokopi dokumen

• Hal hal yang perlu diwaspadai


• Pertama, penyebab sebenarnya mungkin
di antara langkah-langkah proses
(misalnya, transportasi, penyimpanan,
serah terima)
• Ketika suatu langkah proses dianggap
tidak berkontribusi pada masalah,
hilangkan proses tersebut. Namun,
selalu ada kemungkinan bahwa ada
sesuatu yang terlewatkan
• Berikan peringkat kemungkinan masing-
masing sebagai rendah, sedang, atau
tinggi

Padlah Riyadi, MM. MH. M. Ak. CA


USING A LOGIC TREE FOR CAUSES – Tools 2

• A logic tree dianggap sebagai diagram


sebab dan akibat karena memecah
sistem yang dianalisis menjadi hubungan
sebab dan akibat yang logis dan
bertahap.

• Memungkinkan kedalaman tak terbatas


dalam melakukan Analisa ke dalam
sistem yang sedang dianalisis.

• Hanya langkah-langkah proses yang


mungkin gagal (atau cara teknis
masalah dapat terjadi) yang ditampilkan

• Diagnosis kemudian dapat berlanjut ke


Langkah mengumpulkan data untuk
mengetahui mana yang benar-benar
gagal.

Padlah Riyadi, MM. MH. M. Ak. CA


USING A LOGIC TREE FOR CAUSES – Tools 2
• Logic trees can break the system down in different ways:

a) Functional analysis b) Component focused


Heating

Dryer Rotating

Blowing

c) Failure Mode

Padlah Riyadi, MM. MH. M. Ak. CA


USING A LOGIC TREE FOR CAUSES – Tools 2

Temperature
d) Process attributes/parameters Making
Toast
Time

e) Process focused

Padlah Riyadi, MM. MH. M. Ak. CA


USING A LOGIC TREE FOR CAUSES – Tools 2
• Logic trees dapat digunakan untuk menangani situasi masalah yang lebih mudah dan lebih
kompleks.

• Keuntungan lain yang signifikan dari logic tree adalah


secara otomatis mengarah ke penyebab system

• Ketika penyebab fisik telah ditemukan, semua yang


diperlukan untuk melanjutkan ke penyebab sistem
adalah menambahkan lebih banyak level, dengan tetap
menanyakan mengapa penyebab fisik terjadi (5 Why’s)

Padlah Riyadi, MM. MH. M. Ak. CA


BRAINSTORMING AND THE CAUSE-AND-EFFECT
DIAGRAM FOR CAUSES – Tools 3
• Brainstorming dan diagram sebab dan akibat dapat digunakan secara Bersama sebagai cara
untuk melengkapi metode lain dalam mengidentifikasi kemungkinan penyebab,

• Diagram sebab akibat secara konseptual sama dengan Logic Tree, meskipun lebih sederhana
untuk diterapkan. Namun terdapat beberapa kelemahan, seperti kurangnya ruang untuk
menelusuri lebih dalam, dan item yang sering terlihat masuk ke dalam beberapa kategori.

Kategori Cause and Effect Diagram :

• Manufacturing processes : Manpower (people),


methods, material, machinery, measurements,
Mother Earth (environment), and management.

• Office environment : policy, people, procedures,


and place (facilities and equipment),

• Service industry suppliers, systems, skills, and


surroundings.

Padlah Riyadi, MM. MH. M. Ak. CA


BRAINSTORMING AND THE CAUSE-
AND-EFFECT DIAGRAM FOR CAUSES
– Tools 3
• Unstructured Brainstorming
• Structured Brainstorming
• Round Robin Brainstorming (using Flip Chart)
• Crawford Slip Brainstorming (menggunakan kertas karena sensitive)

• Problems with Brainstorming


• Sulit untuk mengidentifikasi kemungkinan penyebab, sementara pada saat yang
sama mencoba menganalisis proses/sistem yang gagal
• Interupsi
Padlah Riyadi, MM. MH. M. Ak. CA
Human Error Analysis – Tools 4
• Kesalahan manusia akan selalu ada hal ini
karena walaupun kemajuan teknologi telah
membuat sebagian besar peralatan pemrosesan
lebih baik, tetapi desain yang dilakukan oleh
manusia tidak berubah.
• Beberapa riset menemukan kesalahan manusia
mulai dari 0,01% hingga 90%, tergantung pada
jenis tugas yang dilakukan (Smith, 2011; Kirwan,
1994).
• Kesalahan manusia memiliki persentase tinggi,
dengan perkiraan setinggi 80%
• Baik penelitian maupun pengalaman
menunjukkan bahwa dalam banyak kasus
kesalahan manusia sebenarnya disebabkan atau
didukung oleh kesalahan desain sistem.
• Ada dua komponen utama yang terlibat dalam
kesalahan manusia: manusia dan lingkungan
(sistem) di mana dia bekerja
• Kesalahan manusia dapat dibagi menjadi dua
kategori, kesalahan fisik dan kesalahan kognitif

Certified
Padlah Internal
Riyadi, MM.Audit
MH.Professional
M. Ak. CA
Human Causes – Human Error – Tools 4

a) Ukuran Fisik : Tinggi dan berat badan, dan bentuk fisik yang menghalangi
seseorang melakukan Pekerjaan
b) Indera Manusia : 5 Indera Manusia dapat mempengaruhi seseorang bekerja
c) Keterampilan Motorik : ketangkasan dapat mempengaruhi seberapa baik
seseorang melakukan aktivitas tertentu.
d) Keterampilan Kognitif
e) Kualifikasi
f) Kesehatan dan Mental Seseorang
g) Psikologis Pekerja
h) Budaya dan latar belakang

Padlah Riyadi, MM. MH. M. Ak. CA


• Desain antar yang buruk antara peralatan dan
manusia
Environmental • Kecepatan kerja yang tidak tepat
• Jadwal kerja yang merusak
Causes – • Penyajian informasi yang tidak jelas

Human Error – • Faktor lingkungan yang mengganggu


• Desain ergonomis yang buruk
Tools 4 • Masalah dengan sumber daya/peralatan
• Budaya lalai

Padlah Riyadi, MM. MH. M. Ak. CA


Human Error and Incident Analysis – Tools 4
• Mendiagnosis kesalahan manusia biasanya lebih sulit daripada mencoba menemukan penyebab kegagalan
perangkat keras. Dalam hal perangkat keras, hukum fisika sudah dikenal, dipahami, dan biasanya dapat diukur.
• Apa yang terjadi di dalam pikiran seseorang lebih sulit dipastikan secara akurat.

Solusi untuk Human Errors

• Menyelaraskan seseorang dengan pekerjaannya: memastikan bahwa kapasitas fisik, kognitif, dan
emosional individu cukup untuk persyaratan pekerjaan. Kemampuan ini mungkin ditentukan melalui
tinjauan kinerja sebelumnya atau melalui pengujian ekstensif

• Education and/or training

• Standarisasi Proses: mengurangi seseorang yang bertipe kognitif untuk menterjemahkan ide.

• Clear instructions, samples, and other job aids: Standarisasi mungkin bagus, tetapi jika muncul dalam
instruksi terperinci tidak ada yang bisa atau akan membaca. lebih baik memberikan contoh apa yang
dapat dan tidak dapat diterima, bersama dengan diagram alur, diagram, atau foto yang menunjukkan apa
yang harus dilakukan.

• Perubahan pada process / environment / sistem

Padlah Riyadi, MM. MH. M. Ak. CA


Regression Analysis – Step 5

• Satu metode untuk menentukan hubungan


sebab-akibat antara satu variabel dengan
variabel(-variabel) yang lain.

• Variabel "penyebab" disebut dengan


bermacam-macam istilah: variabel
penjelas, variabel eksplanatorik, variabel
independen, atau secara bebas, variabel
X (karena sering kali digambarkan dalam
grafik sebagai absis, atau sumbu X).

• Variabel terkena akibat dikenal


sebagai variabel yang dipengaruhi, variabel
dependen, variabel terikat, atau variabel Y.

Padlah Riyadi, MM. MH. M. Ak. CA


Pareto
Analysis –
Step 6

• Pareto analysis is a formal


technique useful where many
possible courses of action are
competing for attention.

• In essence, the problem-solver


estimates the benefit delivered by
each action, then selects a
number of the most effective
actions that deliver a total benefit
reasonably close to the maximal
possible one

Padlah Riyadi, MM. MH. M. Ak. CA


SOURCES FOR POSSIBLE CAUSES

1. Dari proses owner , siapa yang harus tahu dasar di balik mengapa suatu proses
dirancang

2. Dari mereka yang mengoperasikan proses atau terlibat dengannya setiap hari dan
mungkin telah melihat beberapa hal yang tidak dipertimbangkan oleh para proses
owner

3. Dari mereka yang memelihara produk atau proses, yang mungkin harus memperbaikinya
kesalahan sebelumnya. Di lingkungan manufaktur, ini mungkin teknisi pemeliharaan,
sementara di lingkungan kantor mungkin auditor

Padlah Riyadi, MM. MH. M. Ak. CA


Is It Really an Error?
1. Apakah individu tahu bagaimana melakukan aktivitas tersebut? Hanya karena individu
telah melalui pelatihan tidak berarti dia tahu bagaimana melakukannya. Pelatihan
mungkin tidak efektif, atau evaluasi pengetahuan individu mungkin salah.

2. Apakah individu mampu? Individu mungkin telah melalui apa yang dikenal sebagai
program pelatihan yang efektif, tetapi keterbatasan fisik dapat mencegahnya melakukan
aktivitas dengan andal.

3. Apakah individu bersedia? Terkadang ini bukan masalah pengetahuan atau


kemampuan, melainkan masalah motivasi. Individu mungkin tidak ingin melakukan
pekerjaan dengan benar, karena motivasi diri yang buruk atau manajemen orang yang
buruk.

Padlah Riyadi, MM. MH. M. Ak. CA


ELIMINATING POSSIBLE CAUSES
• Terlepas dari metode yang digunakan untuk mengidentifikasi
kemungkinan penyebab, ada baiknya untuk mempersempit daftar
untuk hanya memasukkan apa yang diyakini paling layak untuk
dieksplorasi secara lebih mendalam.

• Berikut adalah beberapa cara untuk melakukannya, dalam urutan


pilihan:

a) Tanyakan apakah mungkin secara logis (misalnya, mengikuti teori


fisika, kimia, atau bidang ilmiah lain yang relevan) untuk item tertentu
yang menyebabkan masalah ini.

b) Apakah ada data (misalnya, studi korelasi sebelumnya) yang


memungkinkan untuk mengetahui dengan keyakinan tinggi apakah
penyebab tertentu dapat menimbulkan masalah?

c) Apakah data dapat berimplikasi atau pengumpulan data akan


memakan waktu atau biaya, pilihan lain adalah mengevaluasi setiap
item berdasarkan probabilitas.

Padlah Riyadi, MM. MH. M. Ak. CA


Audit Reporting &
Exit Conference

Padlah Riyadi, MM. MH. M. Ak. CA


Applicable Standards

• Standard 2400 – Communicating


Results

• Standard 2450 – Overall Opinions

Certified
Padlah Internal
Riyadi, MM.Audit
MH.Professional
M. Ak. CA
Developing the
Audit Report

• Executive summary

• Background

• Purpose and scope

• Observations and
recommendations
• Engagement conclusions and
rating

• Management’s action plan

Padlah Riyadi, MM. MH. M. Ak. CA


A Things Not to Say in an Internal Audit Report

1. Jangan menulis manajemen perlu mempertimbangkan


2. Jangan menggunakan kata bersayap
3. Permasalahan di tulis sangat universal tidak detail dan
spesifik
4. Menghindari menyalahkan manajemen
5. Jangan menulis manajemen gagal
6. Jangan menulis Auditee ketinggalan jaman
7. Hindari jargon teknis
8. Jangan mengambil kredit
9. Hati hati melebih lebihkan temuan, jika terlihat terlalu
bombastis lakukan penulisan ulang

Certified
Padlah Internal
Riyadi, MM.Audit
MH.Professional
M. Ak. CA
Guidelines for Overall
Audit Rating
• The rating is based on the
following:

• Jenis temuan yang dihasilkan

• Tingkat keparahan risiko


residual

• Responsivitas audit-pelanggan
(misalnya, temuan berulang)

Padlah Riyadi, MM. MH. M. Ak. CA


Conducting an Effective Audit Exit Conference

• Minimalisasi kesalahpahaman

• Komunikasikan hasil Audit

• Biarkan auditee
mengekspresikan opini terhadap
Auditor

Padlah Riyadi, MM. MH. M. Ak. CA


The Engagement’s Finale

Exit Conference

• Diskusikan kesimpulan dan rekomendasi


Rough Final
Draft • Selesaikan kesalahpahaman dan kesalahan Report
interpretasi
• Persetujuan terhadap solusi yang
ditawarkan
• Apresiasi Auditee

Padlah Riyadi, MM. MH. M. Ak. CA


Issue AUDIT RATINGS
Resolution
Priority Issue Resolution Priority

• Rekomendasi perlu di follow up secepatnya karena urgent (< 1 bulan)


• Issue ini akan di follow up secara rutin (tergantung kesepakatan dengan
Audit Area 1 auditee)

Rating
• Rekomendasi perlu dilakukan sesuai timeline karena sangat penting
• Issue akan di follow up secara semi annual basis
2

• Rekomendasi audit tidak perlu dilakukan dengan cepat namun setuju harus
Overall diperbaiki
3 • Issue ini tidak akan di follow up Audit
Audit Rating

Padlah Riyadi, MM. MH. M. Ak. CA


AUDIT RATINGS
Issue
Resolution Overall Audit Rating
Priority
Needs Improvement

Satisfactory with Some Im provement Needed

Satisfactory

Audit Area • Critical or number of control weaknesses were noted. Controls


evaluated are unlikely to provide reasonable assurance that risks
Rating Needs I mprovement
are being managed or control objectives are met.

• Some control weaknesses were noted. Generally, controls


Satisfactory with some
evaluated are adequate to provide reasonable assurance that
I mprovement needed
risks are being managed and control objectives are met.

Overall
Audit Rating • Controls evaluated provide reasonable assurance that risks are
Satisfactory
being managed and control objectives are met.

Padlah Riyadi, MM. MH. M. Ak. CA


Audit Grading -Sample
Kecukupan Kontrol Deskripsi
Kontrol yang diuji telah dijalankan secara konsisten dan efektif. Kondisi tidak sesuai ketentuan yang
ditemukan bersifat minor dan tidak menimbulkan resiko material pada bisnis. Rekomendasi yang disajikan
Effective mayoritas merupakan saran perbaikan berkelanjutan untuk meningkatkan efektivitas kontrol yang telah ada.

Terdapat sistem pengendalian yang efektif dan mayoritas dijalankan secara konsisten. Masih terdapat
sejumlah kecil hal-hal yang bersifat non-compliance dan berisiko medium. Tindakan manajemen lebih ditujukan
Moderately Effective untuk penyempurnaan/ peningkatan hal-hal yang bersifat non-compliance terkait dengan sistem yang telah ada
atau perbaikan minor melalui perubahan pada kontrol.

Walaupun mayoritas kontrol utama telah dijalankan, terdapat beberapa kontrol belum dijalankan dengan
konsisten atau belum efektif. Saat kontrol lain diterapkan untuk mengkompensasi kelemahan yang ada,
Improvement Needed tindakan manajemen dibutuhkan dalam menangani beberapa kelemahan kontrol utama, atau untuk mencapai
level kesesuaian dengan kontrol yang telah ada.

Kesesuaian dengan kontrol yang ada mayoritas masih lemah. Sebagai hasilnya, terdapat sejumlah besar
Significant Improvement kontrol utama yang tidak efektif. Dibutuhkan tindakan perbaikan yang segera oleh manajemen untuk secara
Needed signifikan meningkatkan implementasi atas kontrol yang utama.

Terdapat ketidakefektifan kontrol. Kelemahan yang ada dan disebabkan oleh tindakan secara kolektif ataupun
individu secara signifikan melemahkan keseluruhan kontrol internal. Dibutuhkan tindakan yang sangat
Weak mendesak oleh manajemen untuk menerapkan poin rekomendasi yang diberikan.

Padlah Riyadi, MM. MH. M. Ak. CA


Audit Grading -Sample

Padlah Riyadi, MM. MH. M. Ak. CA


STORYLINING
McKinsey & Company
Padlah Riyadi, MM. MH. M. Ak. CA
Good storylines start with synthesis (Summary ≠ synthesis)
Summary Synthesis
Pernyataan kembali yang ringkas Wawasan Anda dari fakta, atau "jadi
tentang fakta atau ide apa"

Dorong
Gagal untuk
pemikiran
mendorong
pemikiran Anda lebih
lanjut

Facts and findings


Raw, unordered information

Padlah Riyadi, MM. MH. M. Ak. CA


Mastering the pyramid principle: The Three
Rules
Synthesizing & Ide di tingkat mana
pun harus selalu
reasoning
mensintesis ide-ide Governing
yang dikelompokkan Thought
tepat di bawah

Ide-ide dalam setiap


Grouping
kelompok harus selalu Key line
memiliki jenis ide yang
sama

Ordering Ide dalam setiap


kelompok harus selalu Supporting
tertata secara logis data

Padlah Riyadi, MM. MH. M. Ak. CA


MECE-ness is a must-have characteristic
Governing
thought

Statement 1 Statement 2 Statement 3

MECE
Mutually exclusive Collectively exhaustive
Pernyataan tidak tumpang tindih Secara bersama-sama,
dalam hal konten dan memiliki pernyataan menggambarkan
tingkat abstraksi yang sama masalah atau pernyataan secara
lengkap

Padlah Riyadi, MM. MH. M. Ak. CA


2 kinds of pyramid structures
Grouping structure Argument structure
(inductive (deductive
reasoning) reasoning)
Governing Governing
thought thought

Reason or Reason or Reason or Statement Comment on


action action action about the Implication
No. 1 No. 2 No. 3 situation statement

Guidelines Guidelines
• Ide memiliki jenis logis • Mengikuti perkembangan logis
yang sama (e.g., reasons, klasik
causes, steps, etc.) • Pernyataan dan komentar
• Item di setiap set adalah • digabungkan hanya mengarah
MECE pada satu implikasi

Padlah Riyadi, MM. MH. M. Ak. CA


How do I decide which storyline structure to use?
Grouping A rg ument

Standard Time
Last Modified 11/27/2018 9:57 PM SE Asia
Board: Bagaimana caranya mengurangi biaya Board: Bagaimana caranya mengurangi biaya
CEO: Sangat Mudah CEO: Jangan kurangi biaya, tapi jual produk
Board: Bagaimana caranya ? Board: Bagaimana caranya ?
You can easily capture cost-cutting Forget cutting costs, you should be thinking
opportunities worth U.S. $X million about selling the business

How?
The busi- ness There’s no Therefore you

Standard Time
Printed 26/06/2018 11:53 AM SE Asia
faces a way you can should
growing meet the consider
Do A Do B Do C Do D threat threat selling

Pros Pros
▪ Mudah di buat • Cocok untuk Auditee yang defensive
▪ Untuk Auditee yang action oriented
Cons Cons
▪Terlalu direct kadang menyulitkan untuk Auditee • Sulit dibuat karena membutuhkan data
Skeptis detail

Padlah Riyadi, MM. MH. M. Ak. CA


To create a well story-lined presentation, build out the pyramid into a dot- dash, then
storyboard
From a pyramid structure … … into a dot-dash… … then storyboard of your presentation…

Overall message
Overall message summary
▪ Action/reason A
Overall … Action / reason A
– Sub-action/reason1
Message
– Sub-action/reason2 … Sub-action/ reason 1
▫Support a
▫Support b … Sub-action/ reason 2
A B C
▪ Action/reason B … Support a
– Sub-action/reason3
… Support b
– Sub-action/reason 4
1 2 5 7
3 6 ▪ Action/reason C
– Sub-action/reason5 Characteristic of good storyboard:
– Sub-action/reason6 ▪ Leads are clear, concise, and
a b c d
compelling
▫Support c ▪ Chart format reflects data
▫Support d relationship highlighted in lead
– Sub-action/reason 7

Padlah Riyadi, MM. MH. M. Ak. CA


Write down your storyline and then design appropriate
slides according to it – not the other way around

Typical process Ideal process

▪Ambil Seluruh ▪Siapkan storyline


data yang berdasarkan key
dibutuhkan massages
▪Sajikan data ▪Siapkan Dummy deck
menurut sectionnya dan bagaimana caranya
menyajikan ide terbaik di
▪Buat slide
tiap slide
kedalam beberapa
bagian ▪Review Kembali Slides

Padlah Riyadi, MM. MH. M. Ak. CA


Communication does not end with the
storyline
The way we typically think about problems

Problem Analysis Solution

Effective presentation to spark action

Reinforce with reasons


Get their attention Stimulate desire

Padlah Riyadi, MM. MH. M. Ak. CA


There are four ways to bring a story to life – make sure
your action titles take advantage of

Personalize Visualize it
menggunakan
it Specify it kata-kata atau
Humanize Gunakan nama, Gunakan detail gambar yang
it keterangan yang yang cukup namun membangkitkan
mudah dipahami jangan terlalu respons
Informasi dibuat narasumber berlebihan narasumber
sesuai fakta dan
libatkan Emosi
responden

Padlah Riyadi, MM. MH. M. Ak. CA


Also make a conscious effort to use effective
action verbs in sentences
Ineffective verbs Effective verbs

▪ Talk to ▪ Consider ▪ Complete ▪ Inspect


▪ Discuss ▪ Progress
▪ Submit ▪ Revise
▪ Investigate ▪ Review
▪ Im plement ▪ Increase from … to

▪ Assess ▪ Check ▪ Confirm
▪ Debate ▪ Mobilize
▪ Decrease from … to
▪ Deliver …
▪ Understand ▪ Explore ▪ Reconcile ▪ Calculate
▪ Incorporate ▪ Hope ▪ Update ▪ Quantify
▪ Email ▪ Wait ▪ Escalate ▪ Train
▪ Decide

Padlah Riyadi, MM. MH. M. Ak. CA


Case Study

Padlah Riyadi, MM. MH. M. Ak. CA


Daftar Isi

Padlah Riyadi, MM. MH. M. Ak. CA


OVERVIEW
ISSUE

Padlah Riyadi, MM. MH. M. Ak. CA


Overview Issue

Padlah Riyadi, MM. MH. M. Ak. CA


The Root
Cause

Padlah Riyadi, MM. MH. M. Ak. CA


Detail Breakdown Issues

Padlah Riyadi, MM. MH. M. Ak. CA


Detail Breakdown Issues

Padlah Riyadi, MM. MH. M. Ak. CA


Reccommen
dation

Padlah Riyadi, MM. MH. M. Ak. CA


Reccommendation

Padlah Riyadi, MM. MH. M. Ak. CA


Reccommendation

Padlah Riyadi, MM. MH. M. Ak. CA


TERIMA KASIH

Padlah Riyadi, MM. MH. M. Ak. CA

Anda mungkin juga menyukai