Bab 1
Bab 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kesehatan adalah sebagai “suatu keadaan fisik, mental, dan sosial kesejahteraan dan
bukan hanya ketiadaan penyakit atau kelemahan. Kesehatan merupakan hak azasi dan
oleh setiap individu dan oleh seluruh komponen bangsa, agar masyarakat dapat
menikmati hidup sehat dan pada akhirnya dapat mewujudkan derajat kesehatan
Sumber manusia yang sehat dan berkualitas merupakan modal utama atau
dan ekonomi merupakan tiga pilar yang sangat mempengaruhi kualitas hidup sumber
Di Indonesia, akan dijumpai sekitar 8-10% wanita usia lanjut yang kesehatannya
kesejahteraan. Seorang wanita pada usia tertentu akan mengalami klimakterium dimana
penuaan penduduk dengan amat sangat cepat. Pada tahun 2012 Indonesia termasuk
negara Asia ketiga dengan jumlah absolut populasi di atas 60 tahun terbesar yakni
setelah Cina (200 juta), India (100 juta) dan menyusul Indonesia (25 juta). Bahkan
1
2
diperkirakan Indonesia akan mencapai 100 juta lanjut usia (lansia) dalam tahun 2050.
tahun ke atas sudah mencapai 7% dari total penduduk. Pada tahun 2010 proporsi
penduduk lansia di Indonesia telah mencapai sekitar 10%. Persentase penduduk lansia
tahun 2012 adalah 7,56% yang berarti termasuk negara berstruktur tua. Penduduk lansia
berdasarkan jenis kelamin pada tahun 2012 yang paling banyak adalah perempuan yaitu
fisiologis dari berbagai sel/jaringan/organ dan sistem yang ada pada tubuh manusia.
Proses ini menjadikan kemunduran fisik maupun psikis. Kemunduran fisik ditandai
memburuk, gerakan lambat dan kelainan berbagai fungsi organ vital. Sedangkan
Menengah (RPJM) bidang kesehatan yang lebih mengutamakan upaya preventif dan
promotif dan pemberdayaan keluarga dan masyarakat dalam bidang kesehatan. Salah
Masyarakat (UKBM) yang dikelola dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam
dasar (Depkes RI, 2006:11). Upaya kesehatan usia lanjut merupakan upaya kesehatan
paripurna dasar dan menyeluruh dibidang kesehatan usia lanjut yang meliputi
lanjut dapat dilakukan pada tempat pelayanan kesehatan misalnya Puskesmas salah
balita dan orang lanjut usia atau lansia (Posyandu Lansia) (Sulistyorini, 2010:3).
Posyandu lansia merupakan pos pelayanan terpadu untuk masyarakat usia lanjut di
suatu wilayah tertentu yang sudah disepakati yang digerakkan oleh masyarakat dimana
pelayanan kesehatan bagi lansia, sebagai suatu forum komunikasi dalam bentuk peran
serta masyarakat usia lanjut, keluarga, tokoh masyarakat dan organisasi sosial dalam
(Sulistyorini, 2010:45).
kegiatan tersebut meliputi penimbangan dan mengukur tensi atau tekanan darah karena
semakin usia bertambah manusia akan mengalami kenaikan tekanan darah. Dengan
posyandu lansia, maka dapat Diketahuinya kondisi kejiwaan dari masyarakat yang
Berdasarkan data yang didapatkan dari Dinas Kesehatan Kota Jambi tahun
2014 jumlah cakupan usia lanjut di Kota Jambi dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 1.1
Cakupan Usia Lanjut di 20 Puskesmas Sekota Jambi Tahun 2014
Jumlah Lansia Jumlah Lansia Jumlah Lansia Total
(45-59 Tahun) (60-69 Tahun) (>70 Tahun) Populasi
No Puskesmas
L P L P L P
laki-laki usia 45-59 tahun sebanyak 17.201 orang, usia 60-69 tahun sebanyak 11.690
orang, dan >70 tahun sebanyak 5.900 orang dan perempuan usia 45-59 tahun
sebanyak 28.516 orang, usia 60-69 tahun sebanyak 17.274 orang, dan >70 tahun
sebanyak 7.529 orang. Jumlah lansia terendah terdapat di Puskesmas Kebun Kopi
dengan jumlah lansia laki-laki usia 45-59 tahun sebanyak 18 orang, usia 60-69 tahun
sebanyak 178 orang, dan >70 tahun sebanyak 135 orang dan perempuan usia 45-59
tahun sebanyak 30 orang, usia 60-69 tahun sebanyak 354 orang, dan >70 tahun
sebanyak 25 orang. Maka dari itu peneliti memilih Puskesmas Kebun Kopi sebagai
tempat penelitian karena jumlah lansia terendah diantara puskesmas lain di Kota
Jambi.
bahwa posyandu lansia di Puskesmas Kebun Kopi terdiri dari 2 (dua) posyandu lansia
yaitu Posyandu Lansia Pepabri dan Posyandu Lansia Eduiewise. Posyandu Lansia
6
Pepabri terletak di Kelurahan Kebun Kopi dan wilayah Posyandu Lansia Pepabri yaitu
RT 29, 31, 32, dan 33. Sedangkan Posyandu Lansia Eduiewise terletak di Kelurahan
Tehok dan wilayah Posyandu Lansia Eduiewise yaitu RT 14. Jumlah kunjungan lansia
ke Posyandu Lansia Pepabri dan Posyandu Lansia Eduiewise pada Bulan Januari-
Tabel 1.2
Cakupan Kunjungan Posyandu dan Jumlah Lansia
Bulan Januari-Maret Tahun 2015
lansia masih kurang karena jumlah kunjungan posyandu pada tiga bulan terakhir
dengan keteraturan lansia dalam mengikuti posyandu lansia di Posyandu Lansia Jetis
Desa Krajen Kecamatan Weru Kabupaten Sukoharjo didapat bahwa keteraturan lansia
masih rendah sebanyak 71% dan dukungan keluarga juga masih rendah yaitu
7
sebanyak 60% dan hasil analisa menunjukkan tidak ada hubungan antara dukungan
pengetahuan lansia tentang manfaat posyandu, jarak rumah dengan lokasi posyandu
yang jauh atau sulit dijangkau, kurangnya dukungan keluarga untuk mengantar maupun
mengingatkan lansia untuk datang ke posyandu, sikap yang kurang baik terhadap
petugas posyandu serta Sarana dan prasaranan penunjang posyandu lansia. Sedangkan
dampak yang bisa terjadi pada lansia yang tidak memanfaatkan posyandu lanisa
kunjungan lansia ke posyandu lansia, dan angka kesakitan pada lansia menjadi
Survey awal yang dilakukan pada tanggal 13-14 April 2015 pada 10 orang
lansia perempuan usia 45-59 tahun sebanyak 8 orang, usia 60-69 tahun sebanyak 2
orang, di Wilayah Posyandu Lansia Pepabri RT 32, melalui wawancara pada 5 orang
lansia yang aktif dan 5 orang lansia yang tidak aktif. Hasil wawancara yang dilakukan,
5 orang lansia yang aktif mengatakan mengikuti posyandu lansia karena rumah dekat,
ada yang mengantar, mendapatkan informasi dari tetangga, petugas kesehatan dan
teman. Selain itu dari 5 orang lansia yang aktif 2 orang lansia mengatakan mengikuti
posyandu lansia karena dorongan dari dalam diri untuk terus melakukan kontrol
kesehatannya seperti berat badan, tinggi badan, tensi darah, cek gula darah, asam urat
dan kolesterol dan 3 orang lansia lainnya mengatakan mengikuti poyandu lansia
Sedangkan pada 5 orang lansia yang tidak teratur mengatakan tidak aktif mengikuti
posyandu karena jarak rumah jauh dari posyandu, tidak ada teman dekat yang ikut
posyandu, tidak ada transportasi untuk pergi ke posyandu serta kurangnya motivasi
dengan judul, ”hubungan antara motivasi dan dukungan keluarga dengan keteraturan
lansia dalam mengikuti posyandu lansia di Puskesmas Kebun Kopi Kota Jambi Tahun
2015”.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah ada hubungan antara
motivasi dan dukungan keluarga dengan keteraturan lansia dalam mengikuti posyandu
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
mengikuti posyandu lansia di Puskesmas Kebun Kopi Kota Jambi Tahun 2015.
dalam mengikuti posyandu lansia di Puskesmas Kebun Kopi Kota Jambi Tahun
2015.
D. Manfaat Penelitian
Sebagai bahan masukan dan informasi bagi Dinas Kesehatan agar dapat
pengetahuan dan memberi motivasi pada lansia untuk rutin ke posyandu lansia.
memotivasi masyarakat bagi usia lanjut untuk datang ke posyandu lansia sehingga
3. Posyandu Lansia
10
4. Institusi Pendidikan
5. Peneliti lain
hubungan antara motivasi dan dukungan keluarga dengan keteraturan lansia dalam
mengikuti posyandu lansia di Puskesmas Kebun Kopi Kota Jambi Tahun 2015 .
menggunakan lembar kuesioner. Data yang terkumpul dianalisis secara univariat dan