Drama Beneran
Drama Beneran
Disusun Oleh :
KELAS XI MIPA 7
KELOMPOK 5
Anggota :
1. Ahmad Dayrobi
2. Lisna Nurraya
3. Muhammad Daffa Hafizh F
4. Muhammad Rizal
5. Naftali Valencius
6. Nur Annisa Rahmani
ADEGAN 2.
Adegan 3
ADEGAN 4
Sejak saat itu, setelah Fauzan mencoba nya juga. Mereka berdua menjadi
kecanduan narkoba dan merupakan pecandu narkoba, mereka sudah
mengonsumsi barang tersebut berkali-kali.
ADEGAN 5
Keesokkan harinya..
Di SMAN 1 Majalengka bagian ke kelas XI MIPA 7 ada Sosialisasi dari
BNN yaitu Badan Narkotika Nasional Kabupaten Majalengka. Sosialisasi itu
membahas pembelajaran tentang narkoba. Dan dari pelajaran itu siswa dapat
mengetahui tentang narkoba serta bahaya dari narkoba.
Tiba-tiba…
Bu Risa : “ Hey, kamu!” ( sambil menunjuk Fauzan )
Sasa : “ Zan... fauzann.... ” (dengan suara pelan)
Fauzan : (bangun) “ iya buu.”
Bu Risa : “ Kamu juga ngantuk?”
Fauzan : “ Iya bu.”
Bu Risa : “ Sekarang kamu keluar cuci muka dan tunggu diluar sampai bel
istirahat berbunyi”
Fauzan : “ Iya bu.”
ADEGAN 6
ADEGAN 7
ADEGAN 8
ADEGAN 9
Bu Risa , Sasa dan Erwin sudah ada didepan rumah Fauzan. Mereka langsung
mengetuk pintu, tapi tidak ada yang membuka. Karena pintu tidak terkunci,
mereka langsung masuk ke dalam. Dan mereka melihat Fauzan bersama dengan
Burhan teman sekelas mereka sedang melakukan pesta narkoba.
Fauzan dan Burhan, sangat terkejut, Bu Risa langsung mendekati mereka dan
menangkap mereka.
Sasa : “ Apa yang lo lakuin Hah?!"
Fauzan : “ Gua gak negelakuin apa-apa”
Sasa : “ LO? LO BURHAN KAN? TEMEN SEKELAS KITA? Oh jadi Lo
Yang ngebuat Fauzan jadi kaya gini. Lo ngapain hah? Lo apain dia?
sampe dia kaya gini!” (nada meninggi)
Burhan : (terdiam tak menjawab)
Fauzan : “ Diem Sasa, Stoppp!" KENAPA SA? Kenapa lo ngaduin gua sampe
ngegerebek gua kya gini! Hah? (nada meninggi)
Sasa : “ Iya, gue yang ngaduin lo ke Bu Risa! karna gue takut lo ntar makin
kecanduannn zan!
Erwin : “ Lo salah, Sasa ngelakuin ini semua karena dia peduli sama lo.”
Fauzan : “ Seperti ini kah makna kata peduli itu?!” (nada meninggi)
Erwin : “ Dia ngelakuin ini untuk kebaikan lo juga, dia gak mau ngeliat lo
menderita sia-sia karena hanya benda haram ini. Gue salah menilai
lo, gue kira Fauzan adalah anak yang pintar dan kreatif tetapi salah,
lo lebih hina dari yang gue kira”.